Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meutia Anindita
"Evaluasi penggunaan PPI perlu dilakukan melihat tingginya penggunaan PPI dan dampak yang mungkin terjadi dari penggunaan PPI yang tidak tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan PPI di instalasi rawat inap RSPAD Gatot Soebroto periode Februari - April 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik observasional dengan metode pengambilan data secara prospektif berdasarkan resep dan rekam medis. Sampel adalah data seluruh pasien BPJS yang menggunakan PPI di instalasi rawat inap departemen penyakit dalam RSPAD periode Februari - April 2016. Evaluasi penggunaan PPI dilakukan berdasarkan rasionalitas dan efektivitas terapi. Analisis dilakukan terhadap 153 terapi dari 91 pasien. Terdapat 77,78% penggunaan PPI yang tepat indikasi, 77,78% yang tepat pemilihan obat, 98,69% yang tepat penilaian kondisi pasien sebesar, 4,58% yang tepat dosis, 66,01% yang tepat lama pemberian, dan 86,27% efektif.

Evaluation of the use of PPI needs to be done perceiving the high use of PPI and likely impacts from inappropriate use of PPI. The aim of this study was to evaluate the use of PPI on inpatients at Gatot Soebroto Army Center Hospital in Period of February-April 2016. The study design was observational analytic descriptive with prospective data collection method based on prescription and medical record. The sample was data of entire adult inpatients with BPJS health insurance who used PPI at internal disease department of RSPAD. PPI use was evaluated based on rationality and therapy effectiveness. Analysis carried out on 153 therapies of 91 patients. This study obtained appropriate indication percentage by 77,78%, appropriate drug selection by 77,78%, appropriate patient condition assessment by 98,69%, appropriate dose by 4,58%, appropriate therapy duration by 66,01%, and therapy effectiveness by 86,27%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inas Fadhilah Hanif
"Efek samping dari obat golongan proton pump inhibitor (PPI) pada gastrointestinal diantaranya diare dan konstipasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase besarnya efek samping pada gastrointestinal berupa diare dan konstipasi serta melihat adanya hubungan antara efek samping pada gastrointestinal dengan jenis kelamin, usia, dosis PPI, dan lama pemberian PPI pada pasien rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto periode Februari ? April 2016. Penelitian ini adalah studi deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara prospektif terhadap data sekunder dari resep, dan rekam medis pasien serta data primer melalui wawancara pasien menggunakan kuisioener yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan data dilakukan dari bulan Februari sampai April 2016 secara total sampling. Analisis kausalitas efek samping pada gastrointestinal dilakukan dengan menggunakan algoritma Naranjo. Sampel adalah pasien dengan usia ≥ 17 tahun yang menerima proton pump inhibitor dan bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menandatangani Informed Consent. Pasien yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 pasien. Sebanyak 19 pasien (32,75%) mengalami efek samping berupa konstipasi dimana 16 pasien (27,58%) dengan kategori mungkin (probable), dan 3 pasien (5,17%) dengan kategori cukup mungkin (possible). Tidak ada pasien yang mengalami efek samping diare. Hasil analisis statistik dengan uji chi-square dan uji mutlak Fisher menunjukkan tidak ada hubungan antara efek samping pada gastrointestinal dengan jenis kelamin, usia, dosis PPI, dan lama pemberian PPI.

Prevalances of crohn?s disease and ulcerative colitis in the world are still increasing. These two diseases are categorized as inflammatory bowel disease (IBD). Even there has been some theurapetic option for patient with these diseases, but surgery still the only option to treat fibrotic strictures. Tetrandrine was chosen as drug in this research because of its antifibrotic effect. This research was conducted to develop and evaluate calcium pectinate beads exploiting pH sensitive property for colon-targeted delivery of tetrandrine. Beads were prepared by ionotropic gelation method followed by enteric coating with HPMCP HP-55 or CAP. Uncoated beads were evaluated for particle size, shape, morphology, swellability, process efficiency and encapsulation efficiency. From evaluation, beads with concentration of calcium chloride 5% (formula 1) was chosen as formula for coating. First formula were more spherical in shape, not too sticky, and smaller in size when compared with beads using calcium chloride concentration 10% (formula 2) and 15% (formula 3). Encapsulation efficiency of the three formula, 65.67 ± 0.39%, 68.03 ± 0.12%, 56.28 ± 0.2% respectively. After coating process, beads were used in in vitro drug release and targeted test. The studies showed that coated calcium pectinate beads were sufficient to resist tetrandrine released in acidic medium, but was unsuccessfully in targeting colon."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidya Augustine
"Penghambat pompa proton merupakan golongan obat yang telah banyak digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit terkait gastrointestinal. Obat golongan PPI aman dan dapat ditoleransi dengan baik bila digunakan dengan tepat, namun peningkatan penyalahgunaan obat golongan PPI dapat berakibat pada terjadinya luaran terapi yang tidak diharapkan. Evaluasi terhadap penggunaan obat golongan ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah obat golongan PPI digunakan sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat golongan PPI dan menilai kerasionalan penggunaannya yang dilakukan secara deskriptif analitik observasional dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan data resep dan rekam medik. Sampel merupakan data pasien di Instalasi Rawat Jalan RSPAD Gatot Soebroto periode Juli 2015 - Desember 2015 yang menerima obat golongan PPI. Analisis dilakukan terhadap 400 jenis terapi obat dari 192 pasien. Aspek kerasionalan penggunaan obat golongan PPI dilihat dari lima aspek ketepatan, yaitu tepat penilaian kondisi pasien, tepat indikasi penyakit, tepat regimen dosis, tepat lama pemberian, dan tepat pemilihan obat. Sebanyak 100% terapi obat golongan PPI masuk ke dalam kategori tepat penilaian kondisi pasien, 79% tepat indikasi penyakit, 79% tepat regimen dosis, 79% tepat lama pemberian, dan 83,75% tepat obat.

Proton Pump Inhibitor are drugs that have been widely used to treat gastrointestinal related disorders. PPI is safe and well tolerated when used appropriately, but an increased in drug abuse can lead to unwanted outcome therapy. Evaluation of drug using Proton Pump Inhibitor is necessary to know whether PPI used properly. This study aimed to evaluate the use of PPIs and assess the rationalization of its use with observational analitical descriptive with retrospective methode using prescription data and medical records. Samples were data from outpatient at Gatot Subroto Army Hospital in the period of July 2015 - December 2015 that receive PPI. The analysis conducted from 400 therapy (192 patients). Aspects of the rational use of drugs known as PPI seen by five aspects of precision, appropriate condition of patients, appropriate indication, appropriate dosage, appropriate for the duration of PPI use, and appropriate for right medication. Data showed 100% appropriate condition of patients, 79,00% appropriate indication, 79,00% appropriate dosage, 79,00% appropriate for the duration of PPI use, and 83,75% appropriate for right medication."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uci Ramadhani Uci Ramadhani
"Obat golongan proton pump inhibitor (PPI) digunakan secara luas dalam berbagai gangguan pada saluran gastrointestinal terkait asam lambung dan sering digunakan bersama dengan obat lain sehingga meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi interaksi obat golongan PPI pada pasien rawat jalan di RSPAD Gatot Soebroto periode Juli-Desember 2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik-retrospektif pada data resep dan rekam medis pasien rawat jalan periode Juli-Desember 2015 yang menerima obat golongan PPI dan satu atau lebih item obat lain yang dipilih dengan metode pursposive sampling. Analisis dilakukan terhadap 400 lembar resep yang berasal dari 192 pasien.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi obat golongan PPI pada pasien rawat jalan di RSPAD Gatot Soebroto periode Juli-Desember 2015 memiliki potensi interaksi obat pada 324 lembar resep (81,00%) dengan total kasus sebanyak 475 kasus yang terdiri dari 42 kasus interaksi mayor, 138 kasus interaksi moderat dan 295 kasus interaksi minor. Terdapat 14 obat yang memiliki potensi interaksi dengan obat golongan PPI antara lain mikofenolat mofetil, klopidogrel, kilostazol, warfarin, besi, levotiroksin, propranolol, siklosporin, simvastatin, atorvastatin, sianokobalamin, sukralfat, teofilin dan antasida.

Proton pump inhibitor (PPI) drugs are widely used for the treatment of gastrointestinal tract with gastric-acid disorder and usually used concomitant with other drugs so that increase the risk of drug interaction. This study aimed to analyse the potential of PPI drug interaction in outpatients at Gatot Soebroto Army Centre Hospital period of July-December 2015. This study use analytical descriptive-retrospective method on prescriptions and medical records of outpatients who get PPI drugs with one or more other drugs in the period of July-December 2015, which were selected by purposive sampling method. This analysis study was conducted on 400 prescriptions from 192 patients.
This study concluded that PPI therapy in outpatients at RSPAD Gatot Soebroto period of July-December 2015 had potential drug interaction on 324 prescriptions (81,00%) with total of 475 cases, which are consisted of 42 cases of major interactions, 138 cases of moderate interactions, and 295 cases of minor interactions. There are 14 drugs that can potentially interact with PPI drugs, such as: mycophenolate mofetil, clopidogrel, cilostazol, warfarin, iron, levothyroxine, propranolol, cyclosporine, simvastatin, atorvastatin, cyanocobalamin, sucralfate, theophylline and antacid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dwi Sukmawati
"Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dengan statin sebagai lini pertama pengobatannya. Keadaan dislipidemia biasanya diikuti oleh penyakit lain sehingga untuk terapinya diperlukan kombinasi obat. Penggunaan kombinasi obat akan meningkatkan risiko dari interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis interaksi obat golongan statin pada resep pasien rawat inap di RSPAD Gatot Soebroto periode Februari-April 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pengambilan data secara prospektif. Penapisan interaksi menggunakan Micromedex dan Medscape Drug Interaction Checker. Hasil analisis didapatkan 558 kasus interaksi dari 490 jumlah resep yang memenuhi kriteria inklusi. Interaksi obat terbanyak memiliki tingkat keparahan moderat 88 diikuti dengan tingkat keparahan mayor 11 , dan minor 1 . Kombinasi statin dan klopidogrel merupakan kombinasi obat yang paling banyak mengalami interaksi. Mekanisme interaksi yang paling banyak terjadi pada penelitian ini adalah interaksi farmakokinetik. Hasil analisis bivariat menggunakan SPSS dengan uji Chi square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah obat tiap resep dan interaksi p= 0,000.

Dyslipidemia is a risk factor for cardiovascular disease with statins as the first line treatment. Dyslipidemia is usually followed by other diseases that lead to the need of drugs combination therapy. Drugs combination will increase the risk of drug interactions. The purpose of this study was to analyze statin drug interactions in prescription of hospitalized patients at Gatot Soebroto Army Center Hospital in period of February April 2017. This study was analytical descriptive with prospective data collection. Drug interaction screening used Micromedex and Medscape Drug Interaction Checker. The analysis results obtained 558 cases of interactions of 490 prescriptions that complied the inclusion criteria. The most common drug interaction contained moderate severity of 88 followed by major severity of 11 , and minor 1 . Statin and clopidogrel were the most frequent combination that lead to interactions. The most frequent interaction mechanism in this study was pharmacokinetic interactions. The result of bivariate analysis which used SPSS with Chi square test showed that there was a significant correlation between the number of drug each prescription and the interaction p 0,000."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Sylvarizky
"Proton Pump Inhibitor (PPI) merupakan salah satu golongan obat yang paling sering diresepkan di rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) untuk mengatasi berbagai penyakit saluran pencernaan. Selain itu, PPI juga digunakan sebagai Stress Ulcer Prophylaxis (SUP) pada pasien rawat inap dengan faktor risiko tinggi. Meskipun obat golongan ini tergolong aman dan memiliki efikasi yang baik, penggunaan PPI dalam jangka panjang seringkali dikaitkan dengan efek samping yang tidak diinginkan dann dapat menjadi suatu masalah. Penggunaan obat golongan PPI yang banyak pada pasien rawat inap dapat menjadi masalah apabila diberikan tanpa indikasi yang tepat. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian indikasi pemberian obat golongan PPI di RSUI dengan literatur berdasarkan diagnosis dan terapi pasien rawat inap pada Periode Januari 2023. Tugas khusus ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu mengambil data sekunder yang sesuai, melajukan pengolahan dan analisis data dan kemudian membuat pembahasan dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil random sampling dari kesuluruhan 312 data digunakan sebanyak 75 data, indikasi yang sesuai meliputi penyakit dispepsia, gastritis, GERD, sepsis, gastroenteritis, liver disease, riwayat tukak lambung dan terapi profilaksis terkait obat. Sebanyak 58 pasien atau sebesar 77,30% menunjukkan pemberian dilakukan sesuai dengan indikasi penyakit pasien dan 23,61% atau sebanyak sebanyak 17 pasien menunjukkan indikasi yang sesuai.

Proton Pump Inhibitor (PPI) is one of the most commonly prescribed classes of drugs in hospitals, including the University of Indonesia, to treat various gastrointestinal diseases. In addition, PPIs are also used as Stress Ulcer Prophylaxis (SUP) in hospitalized patients with high-risk factors. Although this class of drugs is classified as safe and has good efficacy, long-term use of PPIs is often associated with unwanted side effects and can be a problem. The use of many PPI drugs in hospitalized patients can be a problem if given without proper indication. This special task aims to examine the suitability of the indications for PPI drug administration at RSUI with literature based on the diagnosis and therapy of hospitalized patients in the January 2023 period. This specific task is carried out in three stages, taking the appropriate secondary data, proceeding with data processing and analysis, and then making discussions and conclusions. The results showed that from the results of a random sampling of all 312 data used as many as 75 data, appropriate indications include dyspeptic disease, gastritis, GERD, sepsis, gastroenteritis, liver disease, history of peptic ulcers, and drug-related prophylactic therapy. A total of 58 patients or 77.30%, showed that the administration was carried out according to the indication of the patient's disease, and 23.61%, or as many as 17 patients showed appropriate indications.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrina Indah Pratiwi
"Penanganan diare akut primer pada anak yang tidak tepat merupakan penyebab banyaknya kasus kematian pada anak terutama usia kurang dari 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerasionalan penggunaan obat di Perawatan Ilmu Kesehatan Anak WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto sehingga dapat meminimalisir penggunaan obat yang tidak rasional. Desain studi menggunakan studi cross-sectional, hasil penelitian dijelaskan secara deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data pasien anak usia 0 ndash;18 tahun yang menderita diare akut primer. Penelitian dilakukan terhadap 81 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dinyakatan dalam satuan DDD dan DDD/100 beds/hari dan analisis kualitatif dinyatakan dalam segmen DU90. Berdasarkan hasil analisis, prevalensi pasien yang menderita diare terbanyak pada pasien laki- laki, dengan rentang umur >1 bulan ndash;2 tahun. Kuantitas obat diare berdasarkan nilai DDD dan DDD/100 beds/hari didapatkan nilai DDD terbesar adalah Zink 24,54 dan nilai DDD/100 beds/hari terbesar adalah Seftazidim 41,67 . Kualitas penggunaan obat diare pada pasien anak di Perawatan Ilmu Kesehatan Anak WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto perlu lebih dikaji kembali. Penggunaan obat diarenya sudah 100 sesuai dengan Formularium Nasional.

Improper treatment of acute primary diarrhea in children is the cause of many death cases in children especially under the age of 5 years. This research aimed to know the rationality of diarrhea drug utilization in Pediatric Healthcare Science WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto so it could minimize irrational drugs utilization. The study design used a cross sectional study, the results of the study were described descriptively. Data was collected retrospectively from patient medical record data. The samples in this study were all data of pediatric patients ages 0 18 years with acute primary diarrhea. The study was conducted on 81 medical records that met the inclusion criteria. Analyses were performed quantitatively dan qualitatively. Quantitative analysis is expressed in units of DDD and DDD 100 beds day. Qualitative analysis is expressed in the DU90 segment. Based on the analysis, the most prevalence of diarrhea in male, with an age range 1 month 2 years. The largest DDD value was Zink 24.54 and the largest DDD 100beds day value was Ceftazidime 41,67. The quality of antidiarrheal drugs use in pediatric patients need more improvement. The use of antidiarrheal drugs in in Inpatient of Pediatric Healthcare Science WAT IKA RSPAD Gatot Soebroto is compliance with the national formulary 100.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Dystra Maharani
"Geriatri rentan terhadap masalah terkait obat dikarenakan perubahan fisiologis yang berkaitan dengan usia yang dapat mengubah sifat farmakokinetik dan farmakodinamik obat, komorbiditas dan penggunaan beberapa obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah terkait obat pada pasien rawat inap geriatri dengan diabetes mellitus di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015 yang dianalisis berdasarkan PCNE V6.2. Pengambilan data dilakukan secara prospektif menggunakan resep, rekam medis, kardeks/catatan perawat. Sampel penelitian adalah data 26 pasien geriatri dengan DM yang memenuhi kriteria inklusi yaitu yaitu resep, rekam medis, kardeks/catatan perawat yang dapat terbaca dan lengkap, data pasien dengan usia > 60 tahun dan data pasien yang menjalani rawat inap maksimal satu bulan perawatan periode Februari - April tahun 2015. Analisis dilakukan terhadap 299 terapi obat dari 26 pasien. Terdapat 166 jumlah masalah yang berhasil diidentifikasi. Persentase masalah efektivitas terapi (50,6%) dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (49,4%) dengan penyebab yang paling besar dikarenakan kombinasi obat-obat atau obat-makanan tidak tepat termasuk kejadian interaksi obat (20,4%).

Geriatric is vulnerable to drug-related problems due to physiological changes associated with age which can alter the pharmacokinetic and pharmacodynamic properties of drugs, comorbidities and use of some medications. This study aimed to analyze drug-related problems in hospitalized geriatric patients with diabetes mellitus at Gatot Soebroto Army Center Hospital 2015, drug related problems were analyzed based on PCNE V6.2. Data were collected prospectively using prescriptions, medical records, index card/nurses records. Sample was data of 26 hospitalized geriatric patients which were readable and complete prescriptions, medical records, index card/nurses records, data of patients with age > 60 years and patient data who got inpatient treatment maximum one month from February to April 2015. The analysis was conducted to 299 drug treatment of 26 patients. One hundred and sixty six number of problems were identified. The percentage of treatment effectiveness (50.6%) and adverse drug reactions (49.4%) with the greatest causes due to a combination of drug-drug or drug-food inappropriately including the incidence of drug interactions (20.4%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Indra Dewi
"ABSTRAK
Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi jangka panjang. Penggunaan obat antidiabetik oral ADO dengan golongan lain dapat menyebabkan interaksi obat yang dapat meningkatkan resiko hipoglikemia dan menginduksi hiperglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat antidiabetik oral ADO pada pasien rawat jalan yang terdiagnosa diabetes mellitus tipe 2 di RSPAD Gatot Soebroto. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif dari lembar resep. Sampel penelitian sebanyak 450 lembar resep. Kriteria inklusi sampel yaitu resep pasien BPJS rawat jalan yang terdiagnosa DM tipe 2, dengan jumlah total obat dan jumlah ADO lebih dari dua obat. Analisis interaksi obat menggunakan aplikasi Micromedex . Pengolahan data dilakukan dengan Microsoft Excel . Prevalensi penderita diabetes mellitus tipe 2 banyak terjadi pada perempuan sebesar 50,63 dengan usia lebih dari 61-70 tahun sebesar 37,40 . Metformin banyak diberikan secara tunggal sebesar 15,77 . Akarbose dengan Metformin merupakan antidiabetik oral yang banyak dikombinasikan dalam resep sebesar 9,11 . Kombinasi 3 ADO yang banyak diresepkan yaitu Gliklazid, Akarbose dan Metformin yaitu sebesar 6,44 . Interaksi sedang yang banyak ditemukan dalam resep yaitu Akarbose dengan Insulin Lispro sebesar 5,81 . Interaksi ringan yang banyak ditemukan dalam resep yaitu Metformin dengan Glukosamin sebesar 4,75 . Interaksi berat yang banyak ditemukan dalam resep yaitu Glimepirid dengan Asam asetilsalisilat sebesar 5,64

ABSTRACT<>br>
Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease that need long term therapy. Usage of oral antidiabetic alongside other drugs could cause potential drug interaction that leads to increased hypoglycemia risk or hyperglycemia induction. This study intends to analyze the potential occurence of drug interaction on RSPAD Gatot Subroto outpatients with type 2 diabetes mellitus complications. The design of this study is descriptive with prospective data collection from sample prescriptions which is BPJS outpatient presriptions from January April 2016 whom diagnosed with type 2 DM and take oral antidiabetic drug OAD alongside another 2 or more medicines. There are 450 prescriptions meet the inclusivity criteria that was analyzed. Diabetes mellitus prevalence is higher among women 50,63 and in age group 61 70 years old 37,40 . Metformin is the most used single OAD with 15,77 . Acarbose with Metformin are the most used OAD combination with 9,11 . Furthermore, Gliclazide, Acarbose, and Metformin are also often combined OAD with 6,44 percentage. Most common mild interaction found in prescription is between Metformin and Glukosamine with 4,75 percentage, moderate interaction is between Acarbose and Lispro insulin with 5,81 percentage, and severe interaction is between Glimepiride and Acetylsalicylic acid with 5,64 percentage"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gima Amezia Sari
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di RSPAD Gatot Soebroto bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan rumah sakit, serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan etika yang berlaku; dan memiliki wawasan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit, Sedangkan tugas khusus yang berjudul ldquo;Identifikasi Drug Related Problem Pada Pasien Skizofrenia Paranoid Episodik Berulang rdquo; bertujuan untuk mengetahui peranan apoteker dalam pemantauan terapi obat serta melakukan identifikasi masalah terkait obat yang terjadi pada pasien.

ABSTRACT
Internship at Gatot Soebroto Central Army Hospital aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the hospital management and to practice pharmacy services in accordance with the provisions of law and ethics and to have knowledge, skills and experience to carry out the practice of pharmacy in the hospital. Meanwhile, a special assignment entitled Identification Drug Related Problem in Patient with Paranoid Schizophrenia Recurrent Episodic aims to understand the role of pharmacist in monitoring drug therapy activity and to identified drug related problem patient "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>