Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beningtyas Kharisma Bestari
"Nyeri kronik pada sendi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan lansia, seperti menggangu aktivitas keseharian dan mobilitas. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis hasil praktik klinik pada nenek W (82 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi physical exercises program (PEP). Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tujuh minggu dengan melakukan intervensi PEP kepada tiga lansia dengan nyeri kronik. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, observasi, dan instrumen numeric rating scale (NRS). PEP yang dilakukan terdiri dari latihan kekuatan otot, stretching, pergerakan sendi, dan keseimbangan. Setelah melakukan latihan, dilakukan refleksi, tanya jawab, dan revision. Hasil intervensi keperawatan selama empat minggu dengan jumlah latihan delapan kali yaitu tingkat nyeri berkurang, dari skala enam ke skala empat, intensitas pelaporan nyeri berkurang, dan keinginan nenek W melakukan aktivitas meningkat, meskipun memerlukan bantuan. Pemberi asuhan diharapkan melakukan PEP kepada lansia dengan nyeri kronik dua kali dalam seminggu untuk menurukan tingkat nyeri lansia di panti.

Chronic pain in joints can cause a negative impact for elderly, such as disrupted daily activities and impaired mobility.This scientific work aimed to analyze the results of clinical practice in Nenek W (82 years old) with chronic pain using physical exercises program (PEP) as interventions. Clinical practice carried out in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for seven weeks with PEP as interventions in three elderly with chronic pain. Pain assessment using PQRST approach, observation, and numeric rating scale instrument. PEP in this scientific work consist of strenght training, stretching, joint mobility, and balance. After doing the exercises, do reflection, discussing, and revision. The results of nursing interventions for four weeks, with eight time of exercises, made the level of pain decreased. For scale of six to four. Nenek W was reporting reduced pain intensity, and desire nenek W to do some activity increased although still need help. Caregiver is expected to do PEP to the elderly with chronic pain, twice a week, to lower elderly pain level in PSTW."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabilla Hamid
"Nyeri kronik pada sendi dapat berdampak buruk pada kehidupan lansia, seperti mengganggu mobilitas dan aktivitas sehari-hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis hasil praktek klinik pada Nenek W (74 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi kompres hangat dengan garam epsom. Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tiga minggu. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Visual Analogue Scale (VAS). Hasil keperawatan selama tiga minggu dengan jumlah kompres hangat dengan garam epsom dilakukan sebanyak enam kali, menunjukkan tingkat nyeri berkurang dari skala enam menjadi skala tiga dengan menggunakan skala nyeri NRS dan dengan menggunakan VAS dari skala 5 menjadi skala 2. Studi ini merekomendasikan penggunaan kompres hangat dengan garam epsom bagi lansia dengan nyeri kronik di institusi perawatan jangka panjang.

Chronic pain in the joints can have a negative impact on the lives of the elderly, such as interfering with mobility and daily activities. This scientific work aims to analyze the results of clinical practice for Grandmother W (74 years) with chronic joint pain problems using warm compress intervention with Epsom salt. Practices were carried out at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for three weeks. Pain assessment uses the PQRST approach, using the Numeric Rating Scale (NRS) and Visual Analogue Scale (VAS). The results of nursing for three weeks with the number of warm compresses with Epsom salt carried out six times, showed that the level of pain was reduced from a scale of six to a scale of three using the NRS pain scale and using the VAS from a scale of 5 to a scale of 2. This study recommends the use of warm compresses with Epsom salt for seniors with chronic pain in long-term care institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Tamayanti
"Lansia merupakan tahap terakhir dari perkembangan dan pertumbuhan manusia ditandai dengan adanya penurunan berbagai sistema dan fungsi tubuh. Sistem muskuloskeletal merupakan salah satu fisiolgis yang berdampak seperti penurunan kekuatan otot, kekauan sendi dan redistribusi massa otot. Perubahan tersebut salah satunya mengakibatkan arthritis yang dapat bermanifestasi menjadi nyeri. Nyeri yang dirasakan lebih dari 3 bulan dapat dikageorikan menjadi nyeri kronik. Format pengkajian yang dilakukan penulis menggunakan metode palliative, quality, región, severity dan time (PQRST). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani masalah nyeri kronik adalah physical exercise program. Physical exercise program dipilih sebagai metode untuk menurunkan skala nyeri. Hasil yang didapatkan selama delapan kali melakukan latihan ini, menunjukkan adanya penurunan rata-rata skala nyeri dari 5 menjadi 3,25. Sehingga terdpat penurunan rata-rata skala nyeri sebanyak 1,75. Latihan ini direkomendasikan untuk diterapkan di setting long-term care sebagai aktivitas latihan yang bisa dijadwalkan untuk menurunkan skala nyeri.

Elderly is the last stage of human development and growth which is characterized by a decrease in various systems and bodily functions. The musculoskeletal system is one of the physiological effects such as decreased muscle strength, joint loss and redistribution of muscle mass. These changes one of which resulted in arthritis that can manifest into pain. Pain that is felt for more than 3 months can be categorized into chronic pain. The assessment format conducted by the author uses the palliative, quality, region, severity and time (PQRST) methods. One of the nursing interventions that can be given to deal with chronic pain is the physical exercise program. Physical exercise program was chosen as a method to reduce pain scale. The results obtained for eight times doing this exercise, showed an average pain scale from 5 to 3.25. That there is a decrease in the average pain scale of 1.75. This exercise is recommended to be applied in a long-term care setting as an exercise activity that can be scheduled to reduce the pain scale."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Zahra
"Populasi lansia di perkotaan mengalami peningkatan sehingga berakibat pada tingginya tingkst ketergantungan lansia terhadap populasi produktif dan menimbulkan masalah nyeri kronik. Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri kronik yaitu dengan hand massage sebagai terapi nonfarmakologi. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan hand massage yang dilakukan tiga kali dalam satu minggu selama enam minggu. Intervensi hand massage dilakukan selama 18 sampai 20 menit. Pengkajian nyeri kronik dilakukan menggunakan McGill Pain Questionnaire dan didapatkan hasil skor nyeri serta tekanan darah menurun setelah klien mendapatkan intervensi hand massage selama enam minggu. Oleh karena itu, terapi hand massage diharapkan menjadi sebuah intervensi yang dapat digunakan dalam asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.

Increasing older adults  population in urban areas  leads the level of dependence of older adults on the productive population and causing chronic pain problems. Nursing intervention to overcome chronic pain using hand massage therapy. This paper aims to analyze the nursing care of the older adults with chronic pain problems using superior intervention of hand massage and the interventioon is done three times a week for six weeks. Intervention with hand massage therapy  during 18 until 20 minute. Assesment of chronic pain using instrument such as Short-Form McGill Pain Questionnaire and the result showed blood pressure and pain decreased after implementation of hand massage during six weeks. Therefore, hand massage therapy can be applicated for decrease the chronic pain at nursing home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Puspitasari
"Penurunan degeneratif yang terjadi pada lansia baik fisiologis maupun patologis dapat memunculkan berbagai masalah kesehatan salah satunya yaitu nyeri sendi. Nyeri sendi yang dialami oleh lansia dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan terganggunya mobilitas atau aktivitas sehari-hari lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Nenek B (66 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi melalui penerapan kompres hangat. Hasil pemberian asuhan keperawatan selama dua minggu dengan jumlah penerapan kompres hangat sebanyak enam kali dengan durasi 15 – 20 menit selama tiga hari berturut pada setiap minggunya, menunjukkan adanya penurunan skala nyeri yang diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dari skala enam ke skala dua. Intervensi kompres hangat disarankan untuk dapat diterapkan minimal satu kali sehari pada lansia dengan masalah nyeri kronik serta dapat dikombinasikan dengan intervensi manajemen nyeri lainnya.

Degenerative disease that occurs in the elderly both physiologically and pathologically can lead to various health problems, one of which is joint pain. Joint pain experienced by the elderly can cause discomfort and disruption of mobility or the elderly's daily activities. This scientific work aims to analyze nursing care for Grandma B (66 years) with chronic pain problems in joints through the application of warm compresses. The results of providing nursing care for two weeks with the number of applications of warm compresses six times with a duration of 15 – 20 minutes for three consecutive days each week, showed a decrease in the pain scale measured using the Numeric Rating Scale (NRS) from a scale of six to a scale of two. The warm compress intervention is recommended to be applied at least once a day in the elderly with chronic pain problems and can be combined with other pain management interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rachmawati
"Peningkatan populasi lansia di perkotaan menyebabkan tingkat ketergantungan lansia terhadap populasi produktif meningkat khususnya pada munculnya masalah nyeri kronik. Terapi nonfarmakologi merupakan intervensi keperawatan untuk mengatasi nyeri, salah satunya adalah terapi pijat tangan. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah nyeri kronik menggunakan intervensi unggulan pijat tangan. Intervensi ini dilakukan tiga kali dalam seminggu selama lima minggu. Setiap kali intervensi, pemijatan dilakukan selama 16 menit. Nyeri kronik dikaji dengan menggunakan McGill Pain Questionnaire. Hasilnya adalah skor McGill Pain Questionnaire mengalami rerata penurunan satu tingkat yaitu dari nyeri berat skor=3 menjadi nyeri sedang skor=2 atau nyeri sedang menjadi nyeri ringan skor=1 atau bahkan tidak nyeri skor=0 . Selain itu, tanda-tanda vital-vital klien juga menurun dari sebelum pemijatan ke setelah pemijatan dan 30 menit setelah pemijatan. Oleh karena itu, pijat tangan ini diharapkan dapat menjadi alternatif intervensi yang dapat digunakan perawat untuk mengatasi masalah nyeri kronik pada lansia di panti.

Increasing the elderly population in urban areas leads to the degree of dependence of the elderly on the productive population increased especially in the emergence of chronic pain problems. Nonpharmacology therapy is a nursing intervention to treat pain, one of which is hand massage therapy. This final scientific work aims to analyze the nursing care of the elderly with chronic pain problems using superior interventions of hand massage. This intervention is done three times a week for five weeks. Each time the intervention, massage done for 16 minutes. Chronic pain is assessed using McGill Pain Questionnaire. The result is a score of McGill Pain Questionnaire experiencing a mean decrease of one level ie from severe pain score 3 to moderate pain score 2 or moderate pain to mild pain score 1 or even pain score 0. In addition, the client 39 s vital signs also decreased from before the massage to after the massage and 30 minutes after the massage. Therefore, this hand massage is expected to be an alternative intervention that nurses can use to overcome the problem of chronic pain in the elderly in the orphanage."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Helzah
"Kanker rektum merupakan salah satu penyakit keganasan saluran pencernaan yang banyak dialami masyarakat perkotaan. Salah satu gejala yang dirasakan oleh pasien kanker rektum adalah nyeri. Upaya untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu intervensi non farmakologis adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi napas dalam merupakan metode yang mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri dan ansietas. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi efek teknik relaksasi napas dalam terhadap nyeri kronik pada pasien kanker rektum. Evaluasi hasil setelah diberikan intervensi adalah skala nyeri berkurang dari empat menjadi tiga, tekanan darah menurun dari 168/78 mmHg menjadi 137/70 mmHg, dan membuat pasien menjadi lebih rileks dan nyaman. Teknik relaksasi napas dalam dapat direkomendasikan untuk mengurangi nyeri pada kanker.

Rectal cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. Pain is one of the symptom that felt by the patient with colorectal cancer. The pain management that can be used to reduce the pain is trough pharmacological and non- pharmacological. One of the non-pharmacological intervention is by doing a deep breathing relaxation technique . Deep breathing relaxation technique is a simple technique to reduce  pain and anxiety. The purpose of this paper is to identify the effect of deep breathing relaxation in rectal cancer patients with chronic pain. The evaluation results after patients was given intervention was pain scale decreased from four to two, blood preasure decreased from 168/78 mmHg to 137/70 mmHg, and patients was more relaxed and comfortable. Deep breathing relaxation can be recommended in reducing cancer pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti
"Penurunan fungsi fisiologis lansia dapat menyebabkan lansia mengeluhkan nyeri yang menyebabkan masalah hambatan mobilitas fisik pada lansia. Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pergerakan fisik satu atau lebih esktremitas secara terarah dan mandiri. Nyeri merupakan salah satu faktor terhambatatnya mobilitas lansia. Asuhan keperawatan manajemen nyeri menggunakan garam Inggris dilakukan di Panti tresna Werdha Budi Mulia 01 Ciracas pada lansia dengan osteoarthritis atau gout. Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik dengan mengeleminasi penyebab hambatan tersebut yaitu nyeri. Manajemen nyeri menggunakan terapi garam Inggris dilakukan selama dua sampai tiga kali dungan durasi 10-15 menit selama lima minggu praktik. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat peningkatan skor ketidaknyamanan dan meningkatnya mobilitas. Terapi ini dapat diterapkan oleh perawat mengatasi lansia yang mengalami masalah nyeri karena masalah muskuloskeletal.

Elderly tend to experience impaired physical mobilty cause of pain. Impaired physical mobility is the limitation in independent, purposeful physical movement of the body or of one or more extremities. Pain is one of the factor that effect of mobility of elderly. Nursing interventions pain management by using epsom salt is conducted in PSTW Budi Mulia 01 Ciracas in eldery with osteoarthritis or gout. The purpose of this case study is to expose on nursing care of elderly with impaired physical mobility caused by knee pain. The results are obtained, namely there is an increase in mobility and decrease pain. This trerapy is conducted twice to thrice a week in five weeks with 10 till 15 minutes duration every intervention. Nurses can suggest elderly with impaired physical mobility by applying epsom salt therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Zulfa Ad`Hania
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan di perkotaan dapat menyebabkan masalah penurunan fungsi kognitif pada lansia. Karya ilmiah akhir ini bertujan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah konfusi kronik melalui terapi musik Senosa pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. Intervensi terapi musik Senosa dilakukan selama lima puluh menit dilakukan tiga kali setiap minggu selama lima minggu berturut-turut. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa terapi musik Senosa dapat meningkatkan fungsi kognitif, menurunkan gejala apatis dan meningkatkan kemampuan komunikasi lansia dengan konfusi kronik.

ABSTRACT
The process of ageing and urban health problems cause the decline of the cognitive function of elderly. This study aims to analyze nursing care in elderly with chronic confusion through music therapy senosa at Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 Jakarta. This music therapy intervention was held for fifty minutes three times each week during the five weeks. The result of this paper shows that music therapy Senosa can increase cognitive function, decrease apathy symptom of dementia, and incrase communication ability in elderly with chronic confusion.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Ekawati
"Pengkajian yang tidak akurat dan penanganan nyeri yang tidak adekuat dapat berakibat pada terapi dan kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan, sikap perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri pada anak kanker. Desain yang digunakan adalah analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel adalah accidental sampling technic pada 41 perawat. Analisis data dengan chi square dan regresi logistik.
Hasilnya menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan perawat (p=0,031), variabel pelatihan manajemen nyeri dengan sikap perawat (p=0,022), dan variabel usia dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri (p=0,017) pada kelompok pendidikan vokasional. Selain itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri (p>0,005).
Hasil analisis regresi logistik didapatkan perawat yang berusia ≤ 29 tahun dan telah mendapatkan pelatihan manajemen nyeri mampu melaksanakan asuhan keperawatan masalah nyeri lebih baik. Rekomendasi: Rumah sakit mengadakan pelatihan manajemen nyeri dasar dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri.

Underassessment and inadequate pain management affected treatment process and the children's quality of life. This research aim to identify the association among nurse's knowledge, attitude and the nursing care for pain problem in children with cancer. Research design was analysis correlation with cross sectional approach. The samples consist of 41 nurses determined by accidental sampling technic. Data was analyzed by chi square and logistic regression.
The result found that there was significant association between education level and nurse's knowledge (p=0,031), between pain management training and nurse?s attitude (p=0,022) and between age and nursing care for pain problem in nursing vocational group (p=0,017). Furthermore there was no significant association among nurse's knowledge, attitude and nursing care for pain problem (p>0,005).
Multivariate analysis shown that nurses less than 29 years old and have trained of pain management are nurses who were better in nursing care for pain. This research imply nurses need to be trained in basic and advanced level in order to increase quality of nursing care for pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T45566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>