Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161049 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renidayati
"ABSTRAK
Isolasi sosial sebagai salah satu perilaku negatif klien skizofrenia. Kondisi klien yang tidak mengganggu dan tidak merusak lingkungan, mengakibatkan pemberian asuhan keperawatan sering terabaikan. Menempati urutan ketiga terbanyak dignosa keperawatan di RSJ Prof HB Saanin Padang. Penelitian tentang pengaruh social skills training pada klien isolasi sosial. Desain penelitian quasi eksperimen pendekatan pre post test kelompok intervensi dan kelompok kontrol, bertujuan melihat pengaruh social skills training terhadap kemampuan kognitif dan kemampuan perilaku klien isolasi sosial. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang dengan 60 klien dibagi 2 kelompok, 30 orang kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol, dengan pengambilan sampel secara sampling sistematis. Hasil uji statistik dependen t- Test membuktikan adanya perbedaan secara bermakna kemampuan kognitif dan kemampuan perilaku antara kelompok yang mengikuti social skills training dan kelompok yang tidak mengikuti social skills training. Dari hasil uji independent sample t-Test juga membuktikan ada perbedaan secara bermakna kemampuan kognitif dan kemampuan perilaku kelompok yang mengikuti social skills training dan kelompok yang tidak mengikuti social skills training sebelum dan sesudah intervensi. Karakteristik klien yang berpengaruh secara bermakna terhadap kemampuan kognitif klien adalah tingkat pendidikan, pekerjaan dan lama sakit klien. Karakteristik yang berpengaruh secara bermakna terhadap kemampuan perilaku klien isolasi sosial adalah pekerjaan. Penelitian ini menyimpulkan kemampuan kognitif dan kemampuan perilaku klien isolasi sosial meningkat setelah mengikuti social skills training. Kemampuan kognitif dan kemampuan perilaku klien lebih tinggi pada kelompok yang mengikuti social skills training. Social skills training direkomendasi sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien skizofrenia dengan isolasi sosial.

ABSTRACT
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Renidayati
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24834
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heryezi Tahir
"Imbalan atau kompansasi yang diterima dari pasien atau oleh pelaksana pelayanan kesehatan di rumah sakit atas perlakuan yang diberikan kepada pasien atau klien tersebut disebut Jasa Pelayanan.
Belum terdapatnya peraturan/perundangan-undangan yang sesuai dengan job's pola pembagian jasa pelayanan tersebut maka setiap pimpinan rumah sakit harus arif dan bijak mengatur dan mendistribusikannya. Rumah Sakit Jiwa Prof. H.B. Sa'anin Padang, seperti juga rumah sakit umum daerah ataupun rumah sakit jiwa lainnya, tidak jarang kebijakan yang diambil untuk pola pembagian jasa pelayanan menimbulkan rasa ketidakadilan, ketidakwajaran dan kurang proporsional oleh sebagian karyawan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan faktor-faktor internal dan eksternal dari lingkungan Rumah Sakit Jiwa Prof. H.B. Sa'anin Padang, terhadap pola pembagian jasa pelayanan series usulan pola pembagian jasa pelayanan yang sesuai dengan asas atas keadilan, kewajaran dan proporsional serta sesuai dengan harapan karyawan sendiri.
Suatu studi kasus dilakukan dengan metode kualitatif dengan informan dari Rumah Sakit jiwa Prof. KB. Sa'anin Padang. Dokumen/arsip yang ada dan terkait dengan pola pembagian jasa pelayanan tersebut dilakukan obeservasi dan pengkajiannya.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa gambaran Pola Pembagian Jasa Pelayanan itu dirasakan oleh sebagian karyawan belum adil, layak dan proporsional dan sangat tergantung dari Kebijakan Rumah Sakit Jiwa Prof. KB. Sa'anin Padang atas rekomendasi Tim Evaluasi Jasa Pelayanan melalui kesepakatan tim atau komitmen karyawan. Tenaga profesional terutama tenaga profesi perawat sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan tentang kebijakan pola pembagian jasa pelayanan.
Peneliti menyarankan agar usulan pola pembagian jasa pelayanan yang baru dipertirnbangkan oleh pihak manajemen Rumah Sakit Jiwa Prof. H.B. Sa'anin Padang sebagai bahan masukan untuk merevisi pola pembagian yang sekarang dan memasukan beberapa variabel internal dan eksternal dari Rumah Sakit Jiwa Prof H.B. Sa'anin Padang, dalam pola pembagian jasa pelayanam Kemudian disarankan juga untuk mensosialisasikan fakor-faktor internal dan eksternal tersebut serta asasasas keadilan, kewajaran dan proporsional dalam pembagian jasa pelayanan Rumah Sakit Jiwa Prof. H.B. Sa'anin Padang, dan yang sangat penting adalah komitmen karyawan dan pemahaman kerja sama tim dalam mewujudkan Rumah Sakit Jiwa Prof H.B. Sa'anin Padang.

Analysis on Policy on Distribution of Service Rewards Applied in Prof HB Saanin Mental Hospital, Padang West Sumatera Province Year 2004Incentive or compensation sourced from patient/client by health provider in hospital for the service provided is called as service rewards. The unavailability of rules regarding the distribution of service rewards forced hospital managers to wisely distribute it. As in many other hospitals, the distribution of service rewards applied in Prof HB Saanin Mental Hospital invited injustice feeling and felt as unfair and non-proportionate by some employees.
This study aimed at investigating influences internal and external factors within the Prof FIB Saanin Mental Hospital environment on distribution pattern of service rewards. This study also provides distribution pattern that is in line with justice, fairness, and proportionate principles and accepted by the employees.
This study was a case study using qualitative method with informants from the hospital Available related documents and archives were observed and reviewed.
The study results reveal that the distribution of service rewards was felt as injustice and inappropriate and was heavily depended on hospital policy based on recommendation by service rewards evaluation team processed by team agreement or employee's commitment. Nurses played very decisive role in the decision making process on service rewards distribution.
It is suggested to the hospital management to consider the proposal of new service reward distribution pattern as input to revise the existing pattern and to include several internal and external variables in the distribution pattern. It is also suggested to socialize those factors and justice, -fairness, and proportionate principles in distribution pattern. The most important thing is employee's commitment and understanding about teamwork in implementing the hospital vision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina
"Diagnosis keperawatan yang ditemukan pada klien skizofrenia salah satunya adalah isolasi sosial. Tujuan Karya ilmiah adalah diketahui hasil penerapan latihan keterampilan sosial dan psikoedukasi keluarga pada klien isolasi sosial menggunakan pendekatan Modeling dan Role Modeling. Tindakan keperawatan yang diberikan berupa tindakan keperawatan generalis dan spesialis latihan keterampilan sosial pada 19 klien dan keluarga sedangkan pada kelompok kedua yaitu tindakan keperawatan generalis dan spesialis latihan keterampilan sosial dan psikoedukasi keluarga pada 6 klien dan keluarga. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang mendapatkan tindakan generalis, latihan keterampilan sosial dan psikoedukasi keluarga lebih besar menurunkan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan sosialisasi dibandingkan pada kelompok yang mendapatkan tindakan keperawatan generalis dan latihan keterampilan sosial. Hasil Karya ilmiah ini direkomendasikan untuk dilakukannya tindakan keperawatan latihan keterampilan sosial dan psikoedukasi keluarga pada klien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa.

Nursing diagnosis found in schizophrenia clients one of which is social isolation. The purpose of final scientific is known to the results of applying social skills training and family psychoeducation for client social isolation approach by Modeling and Role Modeling. Nursing actions are generalist and specialist social skill training for 19 clients and family while in the second group are generalist nursing actions and specialist social skills training and family psychoeducation for 6 clients. The results showed that the decrease in signs and symptoms as well as improvement of social skills in second group receiving generalist nursing action, social skills training and family psychoeducation compared with the first group receiving generalist nursing actions and social skills training. The results of this final scientific is recommended for action nursing social skills training and family psychoeducation for client social isolation in Mental Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Ayu Candra Kirana
"Halusinasi dan isolasi sosial sering muncul secara bersamaan. Dampak dari halusinasi yang tidak ditangani adalah perilaku mencederai diri sendiri, dan lingkungan, sedangkan isolasi sosial yang tidak ditangani dapat memicu gejala positif dan berkontribusi pada kekambuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh Cognitive Behaviour Therapy dan Cognitive Behavioural Social Skills Training pada gejala klien. Desain quasi eksperimental digunakan dengan jumlah sampel 56 responden. Hasil penelitian menemukan penurunan gejala kognitif, afektif dan perilaku lebih besar pada klien yang mendapatkan terapi daripada mereka yang tidak mendapatkan. Terapi ini direkomendasikan pada klien halusinasi dan isolasi sosial.

Hallucination and social isolation often occur simultaneously. Impact of dishandled hallucinations is injuring self and environment, while dishandled social isolation will trigger negative sign to possitive sign and contribute in client recurrence. The goal of this study was identify the influences of therapy for client symptomps. Quasi-experimental designs used with sample of 56 respondents. The study found a decrease symptoms of hallucination and social isolation who have CBT and CBSST than the clients that did not receiving therapy. Cognitive, affective, attitude of symptomps hallucination and social isolation have increased significantly. It is recommended for clients with hallucinations and social isolation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merlinda Agustini
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kepuasan keluarga pasien rawat jalan RSJ Prof. HB Sa'anin Padang terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit jiwa. Diketahui gambaran kepuasan keluarga pasien yang berhubungan dengan karakteristik keluarga pasien, Hubungan keterjangkauan pelayanan dengan kepuasan dan dimensi mutu layanan yang telah diberikan. Kepuasan keluarga pasien diperoleh dari tingkat kesesuaian atau nilai puas yang merupakan rasio persepsi dengan harapan pasien terhadap pelayanan di RSJ Prof. HB Sa'anin Pada Pengukuran kepuasan keluarga pasien dilakukan terhadap 96 responden yang sudah pernah berkunjung ke rumah sakit jiwa dengan wawancara dan kuesioner diisi dibantu oleh petugas yang telah terlatih. Jenis penelitian merupakan diskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional secara kuantitatif. Dimensi mutu pelayanan yang digunakan untuk rnengukur kepuasan pasien adalah saran fisik/bukti langsung (tangibles), kehandalan (reliability}, kesigapan petugas (responsiveness), jaminan/keyakinan (assurance) dan dimensi kepedulian (emphaty).
Hubungan keterjangkauan pelayanan yang ingin diketahui hubungannya dengan tingkat kepuasan keluarga pasien adalah variabel jarak ke rumah sakit jiwa, biaya transportasi, biaya pengobatan, dan kemudahan transportasi. Analisa data dilakukan secara univariat, bivariat. Analisa terhadap dimensi mutu pelayanan dengan diagram kartesius.
Median tingkat kepuasan = 77,10%, dengan proporsi keluarga pasien yang puas sebesar 61,5% dan keluarga pasien yang tidak puas sebesar 38,5%. Uji bivariat dengan Chi-square didapat keterjangkauan pelayanan keluarga pasien yang tidak berhubungan dengan kepuasan keluarga pasien.
Analisa terhadap dimensi mutu pelayanan yang harus diprioritaskan dan ditingkatkan adalah perhatian dokter yang diberikan secara khusus pada keluarga pasien.
Kepustakaan : 39 (1975 - 2003)

Association Between Accessability of Health Services and Family Satisfaction of Schizophren Patient is Family Satisfaction in Prof. HB. Sa'anin Padang Mental Hospitals Year 2003This research aim to obtain get the image of concerning satisfaction of outpatient family of RSJ Prof. HB Sa`anin Padang to service quality at home Psychopath_ Known by the image of satisfaction of patient family related to patient association between and dimension quality of service, which have been given. Satisfaction of family patient obtained from level according to or satisfied value, which is perception ratio on the chance of patient to service in Mental Hospital Prof HB Sa'anin Padang Measurements of satisfaction of family patient conducted to 96 respondents, which have paid a visit to mental hospital with and interview of questionnaire filled to be assisted by officer which have trained. Research type is analytic descriptive which conducted with approach of sectional cross quantitatively. Dimension quality of service used to measure satisfaction of patient is physical direct evidence (tangibles), reliability (reliability), officer comments (responsiveness), guarantee 1 confidence (caring dimension and assurance) (empathy).
Association between accessability which wish to be known the by relation of with level satisfaction of patient family is variable apart to mental hospital, expense of transportation, expense of medication, and amenity of transportation.
Data analysis was conducted by using univariat, bivariate, analyze to dimension quality of service with diagram of cartesius.
Median mount satisfaction = 77,10%, with satisfied patient family proportion equal to 61,5% and disgruntled patient family equal to 38,5%. Bivariate test with Chi-Square got accessability service of patient family which do not relate to satisfaction of patient family.
Analysis to dimension quality of service which must be given high priority and improved is attention of given doctor peculiarly patient family.
Reference list: 39 (1975 -2003)"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Muliani
"ABSTRAK
Skizofrenia adalah ganguan jiwa yang dimanifestasikan dengan penurunan dan ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realita, afek tumpul, gangguan kognitif serta kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Tanda dan gejala negatif yang muncul mengakibatkan isolasi sosial, dan tanda gejala positif yang muncul mengakibatkan halusinasi. Tujuan penanganan kasus ini adalah diketahuinya perubahan tanda gejala dan kemampuan klien isolasi sosial dan halusinasi setelah diberikan tindakan keperawatan ners, social skill training dan cognitive behaviour therapy. Desain penulisan adalah studi kasus dengan responden empat orang. Penanganan kasus tentang topik yang sama sudah pernah dilakukan, namun yang membedakan dengan kasus ini adalah pendekatan teori yang digunakan yaitu teori adaptasi Stuart dan interpersonal Peplau. Data dikumpulkan sebelum dan sesudah klien diberikan tindakan keperawatan ners, social skill training dan cognitive behaviour therapy. Hasil penanganan kasus menunjukan bahwa terjadi penurunan tanda gejala isolasi sosial dan halusinasi serta peningkatan kemampuan klien bersosialisasi, kognitif dan perilaku setelah diberikan tindakan keperawatan ners, social skill training dan cognitive behaviour therapy.ABSTRACT
Schizophrenia is a mental disorder manifested by decreased and inability to communicate, reality disorder, dull affects, cognitive impairment and difficulty performing daily activities. Negative signs and symptoms that result in social isolation, and signs of positive symptoms that appear to cause hallucinations. The purpose of this case is to know the change of symptom signs and ability of social isolation client and hallucinations after given nursing action, social skill training and cognitive behavior therapy. The design of writing is a case study with four respondents. Handling cases on the same topic has been done, but what distinguishes this case is the theoretical approach used is Stuart 39 s adaptation and interpersonal theory of Peplau. Data were collected before and after clients were given nursing actions ners, social skill training and cognitive behavior therapy. The results of case handling showed that there was a decrease of symptoms of social isolation and hallucinations as well as increased ability of client socializing, cognitive and behavior after given nursing action, social skill training and cognitive behavior therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suyatno
"

Latar belakang: Angka Skizofrenia di Jawa Tengah melebihi dari rata-rata di Indonesia yaitu sebesar 0,25%. Gejala skizofrenia digolongkan sebagai gejala positif dan negatif. Gejala positif yaitu halusinasi dan defisit fungsi kognitif. Selain fungsi kognitif, isolasi sosial juga dapat mempengaruhi motivasi. Motivasi merupakan perilaku untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan setelah melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Hal ini akan berdampak juga pada fungsi sosial klien.

Tujuan: untuk mengetahui pengaruh latihan keterampilan sosial terhadap fungsi kognitif, motivasi, dan fungsi sosial pada klien dengan isolasi sosial; penelitian ini juga untuk mengetahui perbedaan fungsi kognitif, motivasi, dan fungsi sosial pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah kelompok intervensi diberikan LKS.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan kuasi ekperimen menggunakan dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kontrol. Setiap kelompok terdiri atas 36 responden pada kelompok intervensi dan kontrol.
Hasil: Ada pengaruh latihan keterampilan sosial terhadap fungsi kognitif, motivasi, dan fungsi sosial pada klien dengan isolasi sosial; fungsi kognitif, motivasi, dan fungsi sosial meningkat secara signifikan pada kelompok intervensi; berdasarkan dari uji statistik menunjukkan motivasi mengalami peningkatan yang paling rendah.
Rekomendasi: Perawat spesialis memberikan latihan keterampilan sosial di rumah sakit sehingga perlu ditambahkan jumlah perawat spesialis di rumah sakit.

Background: Schizophrenia rates in Central Java exceed the average in Indonesia which is 0.25%. Symptoms of schizophrenia are classified as positive and negative symptoms. Positive symptoms are hallucinations and cognitive function deficits. Besides cognitive function, social isolation can also influence motivation. Motivation is a behavior to obtain pleasure and satisfaction after doing something according to his abilities. This will also have an impact on the client`s social functions.
Objective: to determine the effect of social skills training on cognitive functions, motivation, and social functions on clients with social isolation; this study was also to determine differences in cognitive function, motivation, and social function in the intervention group and the control group after the intervention group was given LKS.
Method: Quantitative research with quasi-experiment using two groups namely intervention and control groups. Each group consisted of 36 respondents in the intervention and control groups.
Results: There is the influence of social skills training on cognitive functions, motivation, and social functions on clients with social isolation; cognitive function, motivation, and social function increased significantly in the intervention group; based on the statistical test shows the motivation experienced the lowest increase.
Recommendation: Specialist nurses provide social skills training at the hospital so that the number of specialist nurses in the hospital needs to be added.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kens Napolion
"Isolasi sosial adalah salah satu gejala negatif dari skizofrenia (Stuart, 2009) yang paling banyak ditemukan di ruang Bratasena. Isolasi sosial dapat diartikan sebagai keadaan seorang individu yang mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, dkk, 2011). Social skills training merupakan salah satu pendekatan psikoedukasional untuk memperbaiki kekurangan pada beberapa kemampuan interpersonal dalam berinteraksi dengan orang lain (Stuart &Laraia, 2005). Cognitive behavior therapy merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang didasarkan pada teori bahwa tanda dan gejala fisiologis berhubungan dengan interaksi antara pikiran, perilaku dan emosi (Pedneault, 2008).
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan penerapan terapi social skills training dan cognitive behavior therapy pada klien isolasi sosial dengan pendekatan Model Hubungan Interpersonal Peplau. Penerapan social skills trainingdilakukan pada 26 kliendan cognitive behavior therapydilakukan pada 15 orang klien di ruang Bratasena pada kurun waktu 20 Pebruari - 20 April 2012.
Hasil terapi Social skills training sangat efektif pada 26 klien isolasi sosialdengan menunjukkan peningkatan dalam berkomunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Terapi Cogntive behavior therapy juga menunjukkan efektifitasnya dimana sebanyak 15 klien mampu menunjukkan kemampuan mengubah pikiran otomatis yang negatif terhadap diri, orang lain, dan lingkungannya. Berdasarkan hasil di atas perlu direkomendasikan bahwa social skills trainingdan cognitive behavior therapydapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan.

Social isolation is one of the negative symptoms of skizofrenia (Stuart, 2009) is mostcommonly found in the Bratasena. Social isolation can be interpreted as the state of an individual who had a reduction or even not at all able to interact with others around them, may feel rejected, not accepted, lonely, and unable to establish meaningful relationships with others (Keliat, et al, 2011). Social skills training is one approach psikoedukasional to correct deficiencies in some interpersonal skills in interacting with others (Stuart &Laraia, 2005). Cognitive behavior therapy is a form of psychotherapy that is based on the theory that the physiological signs and symptoms associated with the interaction between thoughts, behaviors and emotions (Pedneault, 2008).
Purpose of this final scientific work is to describe the application of social skills training therapy and cognitive behavior therapy in client's social isolation with Peplau Interpersonal Relations Model approach. Application of social skills training carried out at 26 clients and cognitive behavior therapy performed on 15 clients in the Bratasena during the period 20 February - 20 April 2012.
Social skills training outcomes are very effective in social isolation with 26 clients showed an increase in communication, both verbal and non verbal. Cogntive therapy behavior therapy also showed its effectiveness in which as many as 15 clients were able to demonstrate the ability to change negative automatic thoughts to yourself, others and the environment. Based on the above results need to be recommended that social skills training and cognitive behavior therapy can be used as standard therapy nursing specialists need to be socialized to whole structure of health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jumaini
"Isolasi sosial sebagai salah satu gejala negatif skizofrenia merupakan kegagalan individu untuk menjalin interaksi dengan orang lain akibat dari pikiran-pikiran negatif serta pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai ancaman terhadap individu. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh terapi CBSST terhadap kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial di BLU RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Sampel berjumlah 60 orang yang meliputi 29 orang kelompok intervensi dan 31 orang kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kognitif dalam menilai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan serta kemampuan psikomotor dalam bersosialisasi meningkat secara bermakna setelah dilakukan terapi CBSST (p value<0.05). Peningkatan kemampuan bersosialisasi lebih tinggi secara bermakna pada kelompok yang mendapat CBSST dibandingkan kelompok yang tidak mendapatkan CBSST (p value<0.05). CBSST direkomendasikan diterapkan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien dengan isolasi sosial.

Social isolation as one of the negative symptoms of schizophrenia is the failure of individuals to establish interaction with others resulting from negative thoughts and unpleasant experiences as a threat to the individual. The purpose of this study was to determine the effects of CBSST therapy on socialization ability the client with social isolation in the Marzoeki Mahdi hospital, Bogor. The research design was quasi-experimental pre-post test with control group. The sample of this research are clients of social isolation with amount of 60 respondents including 29 respondents in the intervention group and 31 respondents in the control group.
The results showed that the cognitive ability to judge ourselves, others and the environment and psychomotor ability in socialization increased significantly after CBSST therapy (p value < 0.05). This research showed significant comparation of socialization ability in socialization between group with CBSST therapy and neither (p value < 0,05). CBSST therapy recommended as nursing therapy used to treat client with social isolation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>