Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniady S.F.
"ABSTRAK
saat ini kita sedang memasuki abad yang disebut Toffler sebagai Gelombang Ketiga, yaitu
abad informasi. Dengan kemajuan teknologi terjadi penyatuan global di segala bidang,
perubahan terjadi dengan sangat cepat dan kompetisi sudah sangat ketat dan keras.
Hal ini mengubah seluruh manajemen yang kita kenal di era Gelombang Kedua. Produksi
dan konsumsi saling terkait membentuk jaringan (network). Metode dan pengukuran finansial
yang selama ini dipakai sudah tidak sesuai lagi untuk mengukur modal perusahaan, karena
sekarang ini ada modal aset perusahaan yang ?tersembunyi? namun bernilai jauh di atas
modal berwujud tersebut.
Aset tersembunyi tersebut adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan aset perusahaan
yang tidak terbatas (tidak akan habis karena pemakaian), bahkan terus berkembang karena
pemakaian. Pengetahuan adalah aset yang bernilai jauh di atas aset berwujud yang selama ini
kita kenal. Manajemen Pengetahuan merupakan strategi perusahaan untuk dapat bertahan
hidup di abad informasi ini.
Prinsip Manajemen Pengetahuan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan,
memetakan (membuat pengetahuan yang tasit menjadi eksplisit agar mudah diakses oleh
Setiap orang dalam perusahaan), dan mendistribusikan pengetahuan tersebut kepada orang
yang tepat pada saat yang tepat. Kunci utama dan Manajemen Pengetahuan adalah orìentasi
perusahaan pada pengetahuan, karena orientasi ini adalah dasar bagi proses penciptaan dan
pengelolaan pengetahuan dalam perusahaan. Termasuk di dalamnya melahirkan kebijakan
yang menghargai kapabilitas individu, manajemen yang transparan, menciptakan budaya
perusahaan yang jujur, terbuka dan saling menghargal, investasi lebih besar pada pembangunan
sistem informasi, dll.
Penulisan tugas akhir ini membahas penerapan Manajemen Pengetahuan di PT. Toyota
Astra Motor, salah satu perusahaan yang dikenal dengan penerapan Manajemen Kualitas
Terpadu (Totai Quality Management) dan dilakukan studi banding dengan tiga perusahaan
internasional yang sudah menerapkan Manajemen Pengetahuan, yaitu Skandia AFS, Kao
Corp. dan Sharp Corp.
Skandia AFS merupaka perusahaan pertama di dunia yang memasukkan pengetahuan
sebagai aset intelektual perusahaan pada laporan tahunannya di tahun 1994. Skandia AFS
menciptakan Business Navigator sebagai model untuk mengukur dan mengolah pengetahuan
dalam perusahaannya. Kao merupakan perusahaan yang sangat menghargai kapabilitas
individu dengan manajemen yang transparan, antara lain dengan rapat- rapat yang terbuka bagi
siapa pun dalam perusahaan, sistem informasi yang dapat diakses oleh setiap orang untuk
mencari semua informasi yang dibutuhkan kecuali sebagian informasi mengenai
kepegawaian. Sharp merupakan perusahaan yang terkenal dengan inovasi produknya sehingga
mengutamkan Litbang dan Tim Kerja khusus yang mempunyaì tugas menciptakan inovasi
produk baru hingga siap dipasarkan dalam waktu yang cukup singkat (kurang lebih satu tahun)
dan memberi hak istimewa kepada Tim Kerja ini.
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah menghasilkan masukan bagi perusahaan.
perusahaan di Indonesia mengenai cara-cara mengembangkan pengelolaan pengetahuan di
Perusahaannya agar dapat terus mencapai keunggulan kompetitif dan tetap bertahan di era
informasi sekarang ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka terhadap tiga perusahaan
internasional tersebut sebagai tolok ukur dengan studi lapangan pada PT. Toyota Astra Motor
untuk melihat kelebihan dan kekurangannya dalam pengelolaan pengetahuan
Dan hasil studi banding tersebut di dapat beberapa temuan penting, yaitu:
Perbedaan mendasan PT. Toyota Astra Motor (TAM) dengan ketiga perusahaan
internasional tersebut adalah perbedaan orientasi perusahaan. TAM berorientasi Pada
Quality Control dari hulu ke hilir dengan inovasi terus menerus dan bertahap (kaizen),
sedangkan ketiga perusahaan tersebut berorientasi pada pengelolaan pengetahuan sebagai
aset utama perusahaan sehingga tidak jarang melahirkan inovasi yang radikal. Hal ini
berkaitan erat dengan kedudukan TAM sebagai ATPM dan Toyota Motor di Jepang yang
berfungsi hanya sebagai perakit komponen utama CKD yang diimpor dari Jepang. Inovasi
produk dan pemasaran masih terbatas karena sebagian besar kebijakan masih ditentukan
dari pihak Toyota Motor. Sedangkan Sharp dan Kao dalam contoh ini merupakan
perusahaan induk, kecuali Skandia AFS merupakan divisi dari Skandia International
Namun ketiga perusahaan ini secara mandiri menghasilkan inovasi produk dan baurannya.
, Persamaan PT. Toyota Astra Motor dengan ketiga perusahaan internasionai tersebut adalah
usaha untuk mengembangkan inovasi produk guna mencapai kepuasan pelangan.
Persamaan misi ini dicapai dengan strategi yang berbeda seperti yang telah disebutkan di
atas.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Dian Insani
"ABSTRAK
Toyota Kijang adalah salah satu unit bisnis PT Toyota Astra Motor yaitu Agen Tunggal Pemegang Merk Toyota. Sampai saat ini Toyota Kijang merupaKan ujung tomba PT TAM dalam memenangkan persaingan dalam pasaran Kendaraan umumnya dan kendaraan niaga khususnya. Karenanya dirasakan perlu untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran yang tidak hanya berorientasi pada Kebutuhan Konsumen namun juga berorientasi pada persaingan dirasakan lebih dapat menjawab tantangan yang ada dewasa ini. Sebagai upaya untuk mengembangkan strategi pemasaran yang kompetitif, dipandang perlu untuK terlebih dahulu memahami kondisi perusahaan me1a1ui posisi produknya di pasar. Pemikiran diataslah yang dijad1Kan titik tolak permasalahan dalam penulisan skripsi ini, untuk terlebih dahulu menentukan Posisi Toyota Kijang di pasar pada tahun 1984-1986 dan menggunakannya dalam pengembangan strategi pemasaran selanjutnya.Jenis penelitian skripsi ini adalah deskriptif analitis, sedangkan teknik pengumpulan data digunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dalam skripsi ini digunakan konsep portofolio produk dengan metoda 'Growth-Share Matrix' sebagai "alat bantu" anallsis, yaitu konsep yang memberikan penekanan pada posisi produk dan masalah persaingan. Dalam metoda tersebut digunakan variabel Relative Competitive Position (diwakilkan oleh nilai market share) dan variabel Business Growth Rate (diwakilkan oleh nilai market growth), yang erat berkaitan dengan keberhasilan perusahaan, sehingga perlu dilibatkan dalam usaha pengembangan strategi pemasaran perusahaan. Disamping itu untuk lebih memahami Kondisi persaingan digunakan pula analisis yang didasarkan pada beberapa aspek dari pesaing, dalam hal ini dilihat dari empat elemen inti pemasaran yaitu harga, produk, distribusi dan promosi. Berdasarkan keseluruhan pembahasan maka diperoleh Kesimpulan bahwa pasar yang relevan bagi Toyota Kijang adalah pasar kendaraan niaga Kategori I dan V yang merupakan pasar dimana sebenarnya Toyota Kijang bersaing. Berdasarkan 'Growth-Share Matrix', dalam pasar tersebut Toyota Kijang berada pada posisi 'Question Marks' yaitu posisi dimana unit bisnis mempunyai kekuatan bersaing yang rendah pada pasar yang daya tariknya tinggi. Ditentukan pula, bahwa pesaing utama T. Kijang adalah SuzuKi ST100 dan Daihatsu S70P, yang berada pada posisi 'Stars' yaitu posisi dimana unit bisnis mempunyai daya bersaing dan daya tarik pasar yang tinggi. Dari analisis persaingan diperoleh gambaran bahwa kurang Kompetitifnya T. Kijang dalam segi harga dan bentuk produk berpengaruh terhadap rendahnya daya saingnya di pasar. Kompetitifnya saluran pemasaran, variasi produk dan kemampuan mesin sampai saat ini belum menjadikan T. Kijang mempunyai daya saing yang tinggi. Berdasarkan posisi T. Kijang dan posisi pesaing utamanya maKa diajukan altrenatif strategi pemasaran yang tepat untuK dilaksanakan yaitu pengembangan produk dan peningkatan kwalitas, tidak bersaing dalam harga, penyempurnaan saluran distribusi dan peningkatan usaha promosi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pramono Sigid Darmawan
"Di Indonesia Knowledge Management (KM) memang belum dikenal secara luas. Namun apabila diamati, ada banyak aktifitas di dalam. perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari penerapan KM, baik dari sisi infrastruktur organisasi maupun teknologi. Dengan mengembangkan potensi penerapan KM di dalam perusahaan, maka hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor keunggulan bersaing.
Dari sisi infrastruktur teknologi, dukungan teknologi komputer dan komunikasi merupakan faktor pemungkin bagi orang-orang untuk berbagi informasi tanpa dibatasi tempat dan waktu [Benn00]. Kesempatan untuk berbagi informasi ini memberikan peluang untuk menerapkan KM dalam suatu organisasi. Namun peluang tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena infrastruktur organisasi yang belum mendukung. Tesis ini bertujuan untuk meneliti bagaimana penerapan proyek KM dalam suatu perusahaan. Obyek studi kasus dalam tesis ini adalah Divisi Production Control dari P.T. Toyota Astra Motor (TAM). Metodologi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah Perencanaan Sistem Informasi dari Turban [Turb96]. Langkah-langkah dari Perencanaan Sistem Informasi tersebut adalah menentukan Strategi Bersaing perusahaan, kemudian menentukan kebutuhan informasi organisasi dan diakhiri dengan penentuan model konseptual penerapan KM di Divisi Production Control.

The term of Knowledge Management (KM) is not familiar in Indonesia, however there are many KM activities, both in organization and. technology infrastructure, involved in companies. Developing KM could be one of the competitive advantage factors of a company. Computer and communication technology infrastructure is an enabling factor for people sharing information with unlimited place and time [Benn00]. This explores the opportunity to implement KM. Unfortunately, due to not readiness of company's organization infrastructure the gain for implementing KM still couldn't be achieved.
The purpose of this thesis is to describe how to implement KM project successfully. It focused on case studies from Production Control Division as a part of P.T. Toyota Astra Motor, which is one of the biggest automotive manufacturing companies in Indonesia.
The research methodology of this thesis applies Information System Planning from Turban [Turb96]. The research steps consist on determining company competitive strategy, defining organization information requirement, and creating conceptual model of KM implementation in Production Control Division.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40527
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Raharjo
"Introducing new products are the center of attention in most company because of their contribution to the survival and prosperity of the enterprise. New products, when matched to customer needs, offer opportunities for a firm to strengthen its position in existing product-markets and move into new ones.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) have launched Toyota Avanz to enter 4x2 Low segment. As a new entrant in a big and growing market in the future, Toyota Avanza has to face a reaction from existing competitors such as Mitsubishi, Daihatsu and Suzuki. To counter the competitive move from competitors, TAM has a competitive strategy for Toyota Avanza. The main problem is (I) what is the strong and weakness point of Toyota Avanza as a product and (2) how effective is the launching strategy of Toyota Avanza.
This thesis uses the concept of strategy at broadest level (cost-leadership, differentiation and focus) which can be used singly or in combination. These three strategic approaches will cope the five competitive forces. Toyota Avanza's launching strategy will be evaluated by Analytical Hierarchy Process (AHP) approach.
There are some inventions in this study. First, as a product, Toyota Avanza have a competitive advantages compare with its competitors in exterior and interior design, engine performance and handling. Second, cost-leadership strategy in the main priority in evaluation of Toyota Avanza's launching strategy. This is not the only strategy, TAM combine with differentiation strategy."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fitriana
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai penerapan berbagai macam strategi hedge sebagai bentuk manajemen exposure nilai tukar. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi eksplorasi dengan menggunakan studi kasus pada PT. Toyota Astra Motor yang bergerak di industri otomotif yang melakukan kegiatan importasi. Objek penelitian adalah utang dagang dalam mata uang asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi hedge yang mempunyai kombinasi terbaik antara pengurangan risiko dan pertimbangan biaya bagi perusahaan sampel adalah strategi hedge dengan opsi.

ABSTRACT
This research will discuss about various hedging strategies as foreign exchange exposure management activities. Research design will use a quantitative case study in PT. Toyota Astra Motor - one of the companies that its business in automotive industry and holder of importation permit. Research object is account payable in foreign currency. Research result show that among other possible hedging strategies - which are forward market hedge, option market hedge and money market hedge - option market hedge is the best possible solution that management of PT Toyota Astra Motor could use in the point of view of cost-benefit analysis."
2012
T44115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayahandayani Kussetyowati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Oktavia
"Industri otomotif Indonesia tidak lepas dari pengaruh perubahan yang ditimbulkan oleh semakin diterimanya prinsip perdagangan bebas di hampir seluruh negara di dunia. Dengan demikian, industri otomotif Indonesia harus mampu melakukan perubahan dan penyesuaian dalam merebut peluang pasar. Kemudian pada perkembangannya, potret persaingan produk otomotif di Indonesia tak lebih dari pergulatan sejumlah pabrikan yang memang dari tahun ke tahun tidak dapat dipungkiri selalu mendominasi pasar, seperti PT. Toyota Astra Motor, PT. Krama Yudha Tiga Berlian (Mitsubishi), PT. Indomobil Niaga Internasional (Suzuki), dan PT. Pantja Motor (Isuzu). Menyebut nama Toyota sebagai Produsen Kendaraan Bemiotor di Indonesia tentulah tidak dapat dipisahkan dengan salah satu kendaraan produksinya yang merajai pasar dan hati masyarakat-KIJANG-. Secara teoritik, keberhasilan suatu perusahaan otomotif, tidak terkecuali PT. Toyota-Astra Motor (TAM), dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satu diantaranya adalah strategi promosi dan pemasaran yang diterapkan.
Dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer. Nara sumber berasal dari pihak internal PT. Toyota Astra Motor (Public Relation, Staf Marketing, dan Staf Promosi PT. Toyota Astra Motor), sedangkan nara sumber eksternal merupakan konsumen produk Toyota yang diambil secara acak atau random yang berdomisili di wilayah Jabotabek. Dokumen internal dan eksternal digunakan dalam rangka pengumpulan data sekunder.
Bagi PT. TAM kepuasan pelanggan atau konsumen adalah segalanya, dan mutlak harus selalu ditingkatkan. Tekad yang selalu dipegang teguh ini selaras dengan komitmen PT. TAM bahwa setelah membeli produk Toyota tidak berarti 'putus hubungan' namun tetap akan terus-menerus disempurnakan. Sejalan dengan itu langkah-langkah strategi promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh PT. TAM senantiasa diprioritaskan pada kepuasan dan kenyaman konsumen. Pembentukan image seperti di atas selalu menjadi sasaran utama PT. TAM agar dapat harming di tengah maraknya kompetisi industri otomotif nasional.
PT. TAM menerapkan strategi promosi yang berdasarkan pada potential market sesuai dengan jenis produk yang dihasiikan oleh PT. TAM. Secara umum program promosi yang dilakukan oleh PT. TAM dibagi dalam 3 periode dalam satu tahun, yaitu : Program Promosi pada awal tahun (early year), Program Promosi pada pertengahan tahun (mid year), Program Promosi pada akhir tahun (year end). Sementara program pemasaran PT. TAM diarahkan pada pasar potensial bagi produk otomotifnya.
Hasil penelitian tesis ini menunjukkan bahwa secara umum program strategi promosi dan pemasaran PT. TAM telah berjalan dengan sistematis dan terarah sehingga dapat menghasilkan prospek penjualan secara maksimal, walaupun masih ada langkah-langkah yang mungkin dapat dioptimalkan agar hal di atas dapat digali secara lebih optimal lagi.
PT. Toyota Astra Motor dalam menjalankan kebijakan strategi promosi dan pemasaran produk otomotifnya, sebaiknya selalu melakukan pendekatan dengan konsep-konsep promosi dan pemasaran. Faktor pengalaman hendaknya menjadi faktor komplementer yang saling mendukung. Sementara itu, para staf PT. TAM yang menangani riset dan survei bagi kebijakan-kebijakan strategi promosi dan pemasaran sebaiknya terus-menerus dibekali dengan pengetahuan akan konsep-konsep dan teori-teori promosi dan pemasaran beserta paduannya. Selain itu, juga perlunya pengkajian secara lebih mendalam terhadap konsep-konsep dan teori-teori strategi promosi dan pemasaran, agar para praktisi promosi dan pemasaran semakin kaya wawasannya mengenai aspek-aspek strategi promosi dan pemasaran, khususnya dalam proses penggalian unsur-unsur yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
xii + 117 + lampiran-lampiran
Bahan bacaan 25 buku, 11 artikel dan lain-lain"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Agung Handayani
"ABSTRAK
Persaingan dalam industri otomotif menjadi semakin ketat, hal ini terlihat dari
usaha yang dilakukan oleh para ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merck) dan lmportir
Umum (lU) dalam mengembangkan produk lokal yang sudah ada di pasar juga dalam
meluncurkan mobil-mobil baru baik yang dirakit di Indonesia maupun diimpor Iangsung
dari luar negeri.
Persaingan industri otomotif yang ketat ini juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah yang sangat fundamental yaitu yang berkaitan dengan dikeluarkannya
keputusan penurunan tarif bea masuk (BM) dan Pajak Barang Mewah (PPnBM) bagi
impor mobil dalam kondisi (Completly Built Up (CBU) dan Completely Knock Down
(CKD). Selain itu juga dilakukan perubahan kebijakan mengenai tata niaga impor
kendaraan bermotor dimana impor otomotif CBU diserahkan ke Importir Umum (lU)
tidak lagi kepada Importir Produsen (IP) atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek).
Kebijakan pemerintah lainnya juga termasuk penurunan tarif bea masuk mengenai
penurunan tarif bea masuk untuk komponen kendaraan bermotor.
Kebijakan lain yang membuat persaingan dalam industri otomotif menjadi
semakin kuat adalah dengan diberlakukannya Undang-undang Perlindungan konsumen
No. 8 tahun 1999 sejak 20 April 2000, yang mengatur hak dan kewajiban konsumen dan
produsen. Kebijakan ini menuntut dunia usaha, termasuk pelaku bisnis otomotif untuk
dapat menyajikan kualitas produk dan pelayanan yang profesional kepada konsumen.
PT Toyota-Astra Motor sebagai salah satu perusahaan otomotif hasil kerjasama
PT Astra-International Tbk. dan Toyota-Motor Corporation (TMC), yang memiliki
lingkup usaba bukan hanya rnemproduksi mobil-mobil merek Toyota di Indonesia,
melainkan sebagai pemegang lisensi, ímportir, perakit dan distributor kendaraan
bermotor bermerek Toyota, juga sebagai pembuat mesin dan pengekspor komponen dan
kendaraan Toyota. Komitmen yang tinggi untuk memberikan kualitas pelayanan yang
terbaik kepada pelanggan tertuang dalam Toyota Quality Service (TQS) sebagai konsep
Toyota yang diterapkan selama ini untuk memberikan kualitas produk, kualitas jaringan
pemasaran, kualitas layanan purna jual yang terbaik dan selalu berorientasi kepada
kepuasan pelanggan.
Sebagai usaha dalam mempertahankan pelanggannya, maka pengetahuan
mengenai kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan Toyota merupakan suatu hal yang
sangat penting karena kepuasan pelanggan pada akhimya akan membawa pada loyalitas
terhadap merek brand (Brand Loyalty) yang memberikan keuntungan jangka panjang
pada perusahaan.
Dari hasil penelitian ini kemudian dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, terdapat 3 alasan utama pelanggan memilih Toyota sebagai kendaraaan barunya
yaitu performa/penampilan produk, mutu dan ketahanan produk, dan kemudahan
mendapatkan suku cadang.
Kedua, terdapat 23 elemen kepuasan pelanggan yang díberikan oleb Toyota pada saat
kepemilikan kendaraan baru yang dikelompokan menjadi 5 kategoni kepuasan
pelanggan yaitu ruang pamer (showroom), proses pembelian, proses penyerahan
kendaraan, aktivitas tindak lanjut dan tentang Toyota baru Anda.
Ketiga, dari 23 elemen kepuasan pelanggan tersebut masalah ketepatan janji wiraniaga
tentang proses penyerahan kendaraan, ketepatan penyerahan kendaraan, dan
kemudahan dalam proses pembelian merupakan hal yang sangat penting bagi
pelanggan.
Keempat, terdapat tiga nilai rata-rata kepuasan tertinggi adalah kepuasan terhadap produk
itu sendiri yang meliputi kepuasan terhadap peralatan mekanik, kondisi bagian
luar kendaraan dan bagian dalam kendaraan.
Kelima, tiga nilai rata-rata terendah menunjukkan ketidakpuasan pelanggan terhadap
ketepatan janji wiraniaga tentang proses penyerahan kendaraan, ketepatan
penyerahan kendaraan, dan kemudahan dalam proses pembelian.
Keenam, 71 % pelanggan kendaraan baru Toyota merasa cukup puas karena
ditindaklanjuti oleh wiraniaga Toyota 1 minggu setelah kendaraan diserahkan
kepada pelanggan.
Ketujuh, 56.5 % pelanggan pasti merekomendasikan kendaraan Toyota kepada teman
teman, sahabat, kerabat dan keluarga pelanggan.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang Wicaksono
"Dunia pada abad ini ditandai oleh integrasi perekonomian dan perkembangan teknologi yang luar biasa cepat. Integrasi perekonomian didorong oleh adanya jaringan lintas negara melalui perdagangan, investasi asing langsung, yang bertujuan mencari peningkatan keuntungan. Aktivitas tersebut dilakukan oleh suatu kekuatan yang tak terpengaruh oleh batas-batas kedaulatan suatu negara, yaitu perusahaan multinasional. Dengan ditopang oleh kekuatan managerial yang tangguh dan basis teknologi yang kuat maka tak heran apabila kehadiran MNC menjadi suatu fenomena tersendiri pada abad ini. Bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, salah satu aspek penting dari kehadiran MNC adalah adanya kesempatan untuk mempelajari teknologi up-to-date yang dibawanya dari negara asal. Teknologi menjadi persoalan penting manakala dihadapkan pada persaingan global yang semakin ketat. Toyota, sebagai salah satu MNC yang cukup tangguh di dunia dalam bidang otomotif, telah menjadi perhatian tersendiri bagi para pengamat terutama semenjak era 1970-an. Sistem Produksi Toyota telah menjadi referensi baru menggantikan sistem produksi massal Ford yang dirasa telah usang. Toyota Astra Motor (TAM), sebagai perusahaan yang berafiliasi dengan TMC, telah tumbuh menjadi kekuatan otomotif terbesar di Indonesia. Perkembangan tersebut didorong oleh proses transformasi teknologi yang berlangsung selama lebih dari dua dasawarsa. Proses transformasi teknologi, yaitu penerapan Sistem Produksi Toyota di TAM, menjadi fokus dalam skripsi ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniar Lili; Tufrida M. Hasyim
"ABSTRAK
Mutu produk merupakan salah satu kriteria pengukuran kinerja suatu
manufaktur. Dalam era industrialisasi, pengendalian mutu menjadi semakin
penting, terutama setelah adanya kebijakan full manufacturing yang digalakkan
oleh pemerintah akhir-akhir ini.
Pengendalian mutu terpadu adalah sistem manajemen yang
mengikutsertakan seluruh karyawan di perusahaan untuk mencapai kepuasan
pelanggan. Segala kegiatan yang dilakukan di perusahaan diarahkan untuk
kepuasan pelanggan.
P.T. Toyota-Astra Motor sebagai salah satu strategic business unit dan
P.T. Astra International telah menerapkan pengendalian mutu terpadu sejak tahun
1980. Beberapa penghargaan ?sehubungan dengan penerapan manajemen
kuantitas telah diperoIehnya baik di dalam negeri maupun internasional. Namun
perusahaan tidak dapat mengelak dari permasalahan dan hambatan untuk dapat
menerapkan manajemen kualitas dengan Iebih balk.
Keterilbatan sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam
penerapan pengendalian mutu terpadu, dimana para karyawan tidak hanya
bekerja secara fisik untuk berkarya, akan tetapi juga dituntut untuk
menyumbangan pemikirannya demi peningkatan dirinya sendiri dan perusahaan.
Akan tetapi landasan utama yang tidak dapat diabaikan dalam menerapkan
pengendalian mutu terpadu ini adalah pendidikan. Teknologi canggih yang
dümpor dan negara maju tidak akan membenikan dampak positip yang sigriifikari
tanpa didukung oleh sumber daya mariusia yang memitiki pengetahuan. keahliafl.
keterampilan dan kemauan.
Kemampuan teknologi produk di Indonesia masih sangat rendah
dibanding kemampuan teknologi pembuatan. PT. Toyota-Astra Motor sebagai
salah satu industri otomotif yang besar di indonesia, layak untuk menjadi sarana
peningkatan teknologi produk yang selama ¡ni masih tertingga!. Pembinaan oleh
industri besar seperti P.T. Toyota-Astra Motor terhadap komuriitas industri kecil
yang rata-rata ditekuni para industriawan kecil akan memberikan hasil saling
menguntungkan.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>