Supply chain Operations Reference (SCOR) adalah Metode yang digunakan kerangka pengukuran kinerja dalam suatu rantai pasok. Melengkapi metode SCOR, metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk melakukan pembobotan. Setelah mendapatkan nilai kinerja rantai pasok, metode Imporetance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk memetakan indikator kinerja perusahaan yang masih kritis. Penelitian ini dilakukan pada gudang PT. X Indonesia yang bergerak di industri manufaktur baterai aki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengukur kinerja dalam kegiatan gudang; sistem pengukuran harus didasarkan pada model Supply chain Operations Reference (SCOR). Terdapat 26 indikator kinerja (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur dalam perspektif model SCOR untuk setiap level. Pengukuran kinerja diperlukan untuk menentukan kondisi rantai pasokan suatu perusahaan. Hasil pengukuran kinerja rantai pasok gudang PT. X Indonesia pada tahun 2021 dari bulan Agustus hingga Desember adalah 73,87% yang menunjukkan kinerja perusahaan saat ini berada dalam kategori baik. Dari kuadran IPA, ada 3 KPI dalam rantai pasokan gudang yang membutuhkan perbaikan segera. Untuk memperbaiki 3 KPI yang memiliki performa buruk, terdapat 2 usulan strategi yang paling efektif dan cocok untuk direkomendasikan dengan keadaan dan kemampuan perusahaan untuk melakukan implementasi. Rekomendasi strategi tersebut adalah adalah mengembangkan shortage attack team dan menggunakan teknologi forecasting yang tepat.
Supply chain Operations Reference (SCOR) is a method used by the performance measurement framework in a supply chain. Complementing the SCOR method, the Analytical Hierarchy Proses (AHP) method is used to perform the weighting. After obtaining the supply chain performance value, the Importance Performance Analysis (IPA) method is used to map the company's performance indicators that are still critical. This research was conducted at the warehouse of PT. X Indonesia which is engaged in the battery manufacturing industry. The purpose of this research is to develop and measure performance in warehouse activities; the measurement system should be based on the Supply chain Operations Reference (SCOR) model. There are 26 performance indicators (KPI) that will be used to measure in the perspective of the SCOR model for each level. Performance measurement is needed to determine the condition of a company's supply chain. The results of measuring the performance of the warehouse supply chain of PT. X Indonesia in 2021 from August to December is 73.87% which shows the company's current performance is in the good category. From the IPA quadrant, there are 3 KPIs in the warehouse supply chain that need immediate improvement. To improve the 3 KPIs that have poor performance, there are 2 proposed strategies that are most effective and suitable to be recommended with the company's circumstances and ability to implement. The strategy recommendations are developing shortage attack teams and using appropriate forecasting technology .
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur efisiensi rantai pasok industri suku cadang otomotif. Pengukuran kinerja rantai pasok ini dilakukan untuk memahami kondisi perusahaan dalam hal rantai pasok. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR), yang digunakan sebagai kerangka pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Penelitian ini fokus pada perbaikan masalah yang terjadi dalam rantai pasok. Untuk menentukan tingkat kepentingan atribut kinerja, para ahli menggunakan kuesioner perbandingan berpasangan dan pembobotan. Terdapat 27 indikator kinerja yang diukur, yang terbagi menjadi atribut dalam model SCOR. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2022 mencapai 60,07%, berada dalam kategori rata-rata dengan warna kuning dalam Traffic Light System Monitoring. Selanjutnya, setiap indikator dipetakan dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengidentifikasi indikator dengan kinerja yang belum baik namun memiliki tingkat kepentingan yang cukup besar untuk diperbaiki atau ditingkatkan. Berdasarkan analisis IPA, terdapat 6 indikator dalam rantai pasok perusahaan yang perlu ditingkatkan kinerjanya. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan kinerja ini.
Penelitian ini dilakukan untuk merancang strategi peningkatan kinerja rantai pasok pada perusahaan manufaktur peralatan listrik di Indonesia, sebelum menyusun rancangan strategi diperlukan pengukuran kinerja rantai pasok untuk mengetahui kondisi rantai pasok dari suatu perusahaan. Metode yang digunakan adalah Supply Chain Operations Reference (SCOR) sebagai kerangka pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan. Terdapat 30 indikator kinerja yang diukur dan terbagi ke dalam model SCOR untuk tiap level. Tingkat kepentingan indikator kinerja diukur berdasar pembobotan dengan kuesioner oleh beberapa expert yang dibantu dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari hasil pengukuran didapatkan kinerja rantai pasok perusahaan pada tahun 2021 sebesar 71,47% yang menunjukkan kinerja perusahaan berada pada kategori ‘Good’. Setelah itu, setiap indikator dipetakan ke dalam kuadran Importance Performance Analysis (IPA), untuk mendapatkan indikator yang memiliki performance yang belum baik dan memiliki importance yang cukup besar untuk diperbaiki atau di tingkatkan kinerjanya. Berdasarkan kuadran IPA didapatkan 6 indikator pada rantai pasok perusahaan yang kinerjanya perlu ditingkatkan, maka dari itu diperlukan strategi untuk dapat memperbaiki kinerja tersebut. Diusulkan sembilan rancangan strategi yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok mereka.
This research was conducted to design a strategy to improve supply chain performance in electrical equipment manufacturing companies in Indonesia. The method used is the Supply Chain Operations Reference (SCOR) framework for measuring the company's supply chain performance. Thirty performance indicators are measured and divided into a SCOR model for each level. The importance of the performance indicators is measured by weighting with a questionnaire by several experts assisted by the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. From the measurement results, the company's supply chain performance in 2021 is 71.47% which shows the company's performance is in the 'Good' category. After that, each indicator is mapped into the Importance Performance Analysis (IPA) quadrant to get indicators that have not performed well and have a large enough importance to improve or improve their performance. Based on the IPA quadrant, there are six indicators in the company's supply chain whose performance needs to be improved. Therefore, a strategy is needed to improve this performance. Nine draft strategies are proposed to help companies improve their supply chain performance.
"