Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143404 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yovani Dewi Swantika
"ABSTRAK
Bahwa penulisan skripsi ini membahas mengenai analisis terhadap perjanjian kerja sama bagi hasil usaha di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang, dimana perjanjian ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pemilik usaha Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang sebagai pihak pemberi kerja dan pihak pekerja di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang sebagai pihak penerima kerja berdasarkan sistem kerja sama bagi hasil usaha dengan proporsional bagi hasil usaha sebesar 50% : 50%. Bahwa berdasarkan perjanjian ini para pihak memposisikan hubungannya sebagai mitra, karena mempunyai kedudukan yang setara, namun dalam praktiknya pihak pekerja mempunyai hubungan sub ordinasi dengan pihak pemilik usaha. Kemudian, dalam aktualisasinya terdapat perbedaan antara pengaturan yang diatur dalam perjanjian ini dengan pengaturan yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana keabsahan dari berlakunya perjanjian ini ditinjau dari aspek hukum perdata, kemudian apa saja kelebihan dan kekurangan dari aturan dalam perjanjian ini serta bagaimana pertanggungjawaban hukum yang diterapkan, apabila pekerja di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang melakukan kesalahan yang menimbulkan kerugian terhadap pihak ketiga. Bentuk penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis normatif dengan cara menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan. Dalam penulisan skripsi ini diperoleh hasil bahwa keberlakuan dari perjanjian kerja sama bagi hasil usaha yang diterapkan di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang adalah tidak sah menurut hukum dan perjanjian ini menjadi batal demi hukum. Kemudian, kelebihan dari aturan dalam perjanjian ini adalah pihak pekerja merasa ikut memiliki dan menjadi bagian dari usaha yang dikelola oleh pihak pemilik usaha, sedangkan kekurangan dari aturan dalam perjanjian ini adalah rentan melanggar hak-hak dari pihak pekerja. Selanjutnya, apabila pihak pekerja di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang melakukan kesalahan yang menimbulkan kerugian terhadap pihak ketiga, maka pihak pemilik usaha harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pihak ketiga tersebut.

ABSTRACT
In this thesis writing will be discussed about analysis of profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine, where this agreement executed by the two parties, that the owner of the business as employer and the workers as employee based on a profit and loss sharing cooperation system in proportional of 50%: 50%. Based on this agreement the parties positioning as partner relationship, because have an equal position, but in practies the workers have a subordination relationship with the owner of the business. Then, in the implementation, the rule arranged in profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine have a different with Act No. 13/2003 in Labor Law. It is then raises the question of how about the validity of profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine based on civil law aspect, then what the advantages and disadvantages of the rule in this agreement and how about implementation of legal liability, if the workers at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine make a mistakes that cause loss to third parties. The form of research in this thesis is a judicial normative with using approach of legislation. In this thesis writing obtained result that the validity of profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine is not valid according the law and this agreement be a null and void. Then, the advantages of the rule in this agreement is the workers feel a sense of belonging and be a part of the business managed by the owner of the business, whereas the disadvantages of the rule in this agreement is susceptible violates the rights of the workers. Furthermore, if the workers at Restaurant SEDERHANA Padang Cuisine make a mistakes that cause loss to third parties, then the owner of the business should be responsible for losses suffered by third parties."
2017
S65976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Rosdiana
"[ABSTRAK
Tesis ini secara spesifik dimaksudkan untuk mengetahui formulasi pembagian
bagi hasil, mengurai dan menganalisis pola bagi hasil ditinjau dari konsep islam
dan mengukur kepuasan pekerja yang menerima upah dengan pola bagi hasil di
Restoran Sederhana. Ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian ini yaitu
dikarenakan melihat fenomena aksi buruh yang tiada henti atas tuntutan kenaikan
upah minimum setiap tahunnya, sehingga harapannya penelitian ini dapat menjadi
referensi untuk mencari solusi alternatif menyelesaikan masalah tersebut secara
islam yaitu penerapan upah bagi hasil. Dalam penelitian ini dipergunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menggunakan uji korelasi
antara variabel dependent dan independent. Adapun yang menjadi variabel
independent adalah kepuasan kerja dan yang menjadi variabel dependen adalah
bagi hasil. Responden berjumlah 50 orang pekerja Restoran sederhana. Hasil dari
penelitian ini adalah Pembagian hasil usaha yang dilaksanakan Restoran
sederhana adalah setiap 100 hari sekali. Adapun formulasi pembagian nisbah bagi
pekerja Restoran Sederhana yaitu dengan penentuan poin oleh manajer
menggajian. Setelah diperoleh jumlah poin per pekerja, selanjutnya dihitung
jumlah pendapatan per 100 hari yang diperoleh dari nilai nominal per poin
dikalikan dengan jumlah poin. Setelah diketahui total pendapatan kemudian
dibagi 100 untuk mengetahui pendapatan per hari. Karena pendapatan per hari
akan dijadikan nominal pengurangan atas ketidakhadiran pekerja per hari. Selain
potongan ketidakhadiran, ada potongan lain yang akan mempengaruhi
pengurangan total pendapatan, diantaranya sebagai berikut: Pinjaman untuk
kebutuhan sehari-hari, ?Dayo? Pekerja dan Hari Ferai (absen).
Sistem dan mekanisme bagi hasil yang diterapkan Restoran sederhana dalam
ekonomi Islam dikenal dengan al-musyarakah, persentase bagi hasil yang
diperoleh pekerja Restoran Sederhana sebesar 50% dari total profit bersih
perusahaan. Selain itu, upah yang diperoleh pekerja sudah memenuhi kriteria upah
secara Islam, yaitu adil dan layak.
Berdasarkan hasil statistik menunjukkan bahwa bagi hasil memberi pengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar nilai R square = 0.764 (pada
Tabel 4.7). Hal ini menunjukkan bahwa 76.4% dari varians Kepuasan Kerja dapat
dijelaskan oleh perubahan dalam bagi hasil. Sedangkan 23.6% sisanya
dijelaskan oleh faktor lain di luar bagi hasil.

ABSTRACT
This thesis specifically intended to formulate wage payment based on profit
sharing, differentiate and analyze profit sharing pattern reviewed from Islamic
concept, and measure worker?s satisfaction level as the receiving end from profit
sharing pattern in Restoran Sederhana. Writer?s interest towards this topic is based
on relentless laborer strike demanding higher minimum wage every single year,
hoping this research can be a reference to find alternative solution to this problem
in Islamic way, by implementing profit sharing wage. Descriptive method with
quantitative approach is used in this research, by using correlation test between
dependent and independent variable. Work satisfaction level is defined as
independent variable and the profit sharing as dependent variable. A total of 50
respondent are workers in Restoran Sederhana. This research shows profit sharing
executed in Restoran Sederhana is once per 100 days. While formulation of
division ratio for Restoran Sederhana workers based on point by salary manager.
After every worker?s points are acquired, then counts the total profit per 100 days
which is nominal value per point times total points. After total profit value is
known, divide by 100 to acquire the sum of daily profit. Daily profit will be a
reduction nominal in case of workers absence per day. Besides absence reduction,
other reduction will impact total profit reduction, for instance: Loans for daily
needs, worker?s ?Dayo? and Ferai Day (absence)
Profit sharing system and mechanism implemented by Restoran Sederhana in
Islamic economy is known as al-musyarakah, profit sharing percentage for
workers is 50% from company?s total net profit. Moreover, wage for workers has
satisfied wage criteria in Islam, which has to be fair and adequate.
Based on statistic, it shows that profit sharing has significant impact on workers
satisfaction level with R squared = 0.764 (Table 4.7). It shows that 76.4% of
Work Satisfaction is explained on changes in profit sharing. While the rest
(23.6%) explained by another factors outside profit sharing., This thesis specifically intended to formulate wage payment based on profit
sharing, differentiate and analyze profit sharing pattern reviewed from Islamic
concept, and measure worker’s satisfaction level as the receiving end from profit
sharing pattern in Restoran Sederhana. Writer’s interest towards this topic is based
on relentless laborer strike demanding higher minimum wage every single year,
hoping this research can be a reference to find alternative solution to this problem
in Islamic way, by implementing profit sharing wage. Descriptive method with
quantitative approach is used in this research, by using correlation test between
dependent and independent variable. Work satisfaction level is defined as
independent variable and the profit sharing as dependent variable. A total of 50
respondent are workers in Restoran Sederhana. This research shows profit sharing
executed in Restoran Sederhana is once per 100 days. While formulation of
division ratio for Restoran Sederhana workers based on point by salary manager.
After every worker’s points are acquired, then counts the total profit per 100 days
which is nominal value per point times total points. After total profit value is
known, divide by 100 to acquire the sum of daily profit. Daily profit will be a
reduction nominal in case of workers absence per day. Besides absence reduction,
other reduction will impact total profit reduction, for instance: Loans for daily
needs, worker’s “Dayo” and Ferai Day (absence)
Profit sharing system and mechanism implemented by Restoran Sederhana in
Islamic economy is known as al-musyarakah, profit sharing percentage for
workers is 50% from company’s total net profit. Moreover, wage for workers has
satisfied wage criteria in Islam, which has to be fair and adequate.
Based on statistic, it shows that profit sharing has significant impact on workers
satisfaction level with R squared = 0.764 (Table 4.7). It shows that 76.4% of
Work Satisfaction is explained on changes in profit sharing. While the rest
(23.6%) explained by another factors outside profit sharing.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrudin
"Ditengah tekanan waralaba acing yang cukup tinggi dan perekonomian Indonesia yang belum pulih, khususnya sektor ril, Restoran Sederhana Masakan Padang, perkembangannya relatif menggembirakan dibandingkan dengan restoran-restoran lokal lainnya. Sejak awal Restoran sudah menjalankan bisnis Islami, hal ini tercermin antara lain dari pola bagi basil dalam sistim penggajian, pekerja diperlakukan seperti keluarga sendiri, serta makanan & minuman yang disediakan memenuhi ketcntuan halal & toyib.
Tujuan penulisan tesis ini adalah ingin mengetahui apakah Para pekerja merasa puas was sistim pengclolaan yang diterapkan oleh manajemen, kemudian bagaimana tingkat kepuasan pelanggannya, akhimya penulis ingin mengetahui apakah kepuasan pekerja mempengaruhi kepuasan pelanggannya.
Hasil analisis data menunjukan bahwa; kepuasan pekerja memiliki skor rata-rata sebesar 4,1371 dari nilai maksimal 5,00 atau mencapai kriteria mernuaskan. Sedangkan tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan rumus "importance and performance analysis" berada dalam kisaran 90,82 % yang mendekati sempuma. Terakhir dengan menggunakan korelasi rank spearman rho diperoleh nilai hubungan yang cukup kuat antara Kepuasan Pekerja dengan Kepuasan Pelanggan sebesar 0,748. atau menunjukkan tingkat determinasi sebesar 0,5595 ini menunjukkan bahwa faktor Kepuasan Karyawan memberikan pengaruh sebesar 55,95% terhadap Kepuasan Pelanggan.

In the middle of relatively high pressure of international franchising and unrecovered economy of Indonesia, specially in the real sector, "Sederhana" Padang Food Restaurant showed quite good development compared.to other local restaurant. Since the beginning, it has run under Islamic business rules. This can be seen on the revenue sharing method usage in its remuneration system, the treatment to employee as its own family, and sell only halal food and drink.
The aim of this thesis is to know whether employee satisfied with the management style applied in the business as well as to know satisfaction level of its customers, eventually to investigate correlation or influence of employee satisfaction to its customer satisfaction.
Data analysis result showed that employee satisfaction has average score of 4,1371 from maximum value of 5,00 or reach excellent criteria. Notwithstanding customer satisfaction level by using "importance and performance analysis" formula gets approximately 90,82 % which is meant nearly perfect. Finnaly by using spearman rho correlation rank shows there is strong correlation between employee satisfaction and customer satisfaction as big as 0,748 or shows determination level as 0,5595. It means employee satisfaction factor contributes 55.95 % influence toward customer satisfaction."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oldga Ayu Pracilia Muchlis
"ABSTRAK
Setiap manusia merupakan mahluk sosial, dimana manusia membutuhkan suatu pekerjaan untuk menjalankan kehidupannya, artinya manusia membutuhkan pekerjaan agar mendapatkan upah sebagai imbalan, di Indonesia terdapat beberapa bentuk sistem pengupahan antara lain ada Sistem Pengupahan Bagi Hasil yang dimana sistem ini biasanya digunakan oleh ada istiadat minang untuk menjalankan suatu usaha Restauran padang. Berdasarkan metode penelitian yang telah dilakukan secara yuridis normatif, peneliti melakukan penelitian menggunakan bahan pustaka dan data sekunder mengenai pengupahan bagi hasil melalui wawancara, maka berdasarkan hasil penelitian tersebut pengupahan bagi hasil merupakan suatu sistem pengupahan antara buruh dan pengusaha yang diberikan dalam periode tertentu melalui pembagian hasil keuntungan sesuai dengan besaran MATO, dalam penjalanannya sistem pengupahan ini terdapat hubungan dalam pengaruh pada produktivitas kerja buruh dan juga dalam pelaksanaannya menimbulkan Tanggung Jawab Buruh seperti yang telah dijalankan oleh Restuaran Padang Begadang dan juga Restauran Padang Garuda dengan melakukan perjanjian kerja sama antara pemilik usaha dan kepala buruh dan perjanjian kerja antara kepala buruh dan buruh.

ABSTRACT
Every Humans are social creatures (zoon politicon), Where People Need A Job for a review running their lives. Its the meaning that humans need jobs in order to earn a reward, in Indonesia there are several forms of the wage system, among others, there Wage System with Profit Sharing, where the system is normally used by minang culture there to run a business Padang restaurants. Based on the method of research that has been done normative juridical, researchers to research using library materials and secondary data about wage system with profit sharing through by interviews, then based on the result of research about wage system with profit sharing, the result is a wage system between the workers and employers are given for specific periods through profit sharing in accordance with the amount of MATO, in implementation of wage system, this system there have a relationship in the effect for productivity of labor and Also in its implementation raises Responsibility Labour as it has been run by Restuaran Padang Padang Restaurant Begadang and Garuda with the cooperation agreements between the business owner and the head of the labor and employment agreement between the heads of workers and laborers.
;"
2016
S65307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizabella Anggiani
"ABSTRAK
Pesawat Udara merupakan moda transportasi yang paling tepat untuk dapat menjangkau seluruh kebutuhan manusia dalam melakukan perpindahan dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dengan cepat. Seringkali penggunaan pesawat udara ini dilakukan melalui charter pesawat udara atau sewa-menyewa pesawat udara. Namun tidak serta merta seluruh charter pesawat udara dapat dianggap sebagai suatu sewa-menyewa, karena pada dasarnya dalam perjanjian charter pesawat udara tersebut juga terdapat unsur-unsur perjanjian bernama lainnya. Dalam hal pelaksanaan perjanjian charter pesawat udara sendiri, kemungkinan untuk terjadi suatu risiko juga tidak dapat dipungkiri. Bahwa kenyamanan serta keamanan dari
penumpang tidak selamanya terjamin, untuk itu dalam hal terjadinya suatu risiko penumpang dapat memintakan pertanggung jawaban kepada pihak pengangkut. Perjanjian yang digunakan dalam skripsi ini adalah antara PT. X dan PT. Y yang mana memperlihatkan bahwa dalam hal perjanjian charter pesawat udara tidak digunakan oleh PT. Y melainkan Pihak Ketiga.

ABSTRACT
An aircraft is the most appropriate mode of transportation to fulfill the human needs to travel from one region to another quickly. Often the use of the aircraft is done via charter or thru lease. But a charter aircraft agreement cannot be considered as a lease, because in the Aircraft Charter Agreement it contained elements of the other nominaat contract. In the implementation of the Aircraft Charter Agreement, the possibility of a risk cannot be denied. The comfort and security of the passenger who used the capacity of aircraft is not always guaranteed, for it in the event of a risk, Passenger will sought accountability to
the carrier. The Aircraft Charter Agreement used in this thesis is between PT. X and PT. Y, which shows that in the case of an Aircraft Charter Agreement, the aircraft is not used by PT. Y but by a Third Party."
2016
S63099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Puji Mahalia
"Tanah merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang memiliki peranan sangat vital, populasi penduduk Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya membuat ketersediaan lahan pemukiman semakin terbatas, semakin terbatasnya lahan menyebabkan banyak terjadi peristiwa alam yang pada akhirnya dapat menimbulkan endapan lumpur atau tanah yang terbawa arus ke sungai/pantai/laut yang berhenti disuatu tempat dalam waktu yang lama dan membentuk daratan yang baru yang disebut tanah tumbuh. Adanya penambahan luas berupa daratan baru di Desa Pantai Sederhana, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi ini menyebabkan munculnya berbagai masalah yang disebabkan oleh ketidakpastian hukum ataupun kurangnya pengetahuan masyarakat yang menyebabkan banyaknya terjadi sengketa dalam pemanfaatan dan kepemilikan tanah tumbuh. Permasalahannya adalah bagaimanakah proses terjadinya tanah tumbuh, bagaimana penguasaannya menurut hukum tanah di indonesia dan bagaimanakah pendaftaran haknya. Hasil analisis penulis mengenai proses terjadinya adalah dengan proses alam, tanah ini merupakan tanah negara sebagai refleksi dari asal 33 ayat (3) UUD 1945 dan Pasal 2 UUPA. Tanah tumbuh di Desa Pantai Sederhana ini dsapat dimohonkan Hak Milik, Hak Penguasaan Perairan Pesisir dan Hak Pakai, namun berdasarkan wawancara dan penelitian penulis dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi, Bahwa sampai saat ini hak yang dapat dimohonkan adalah Hak Pakai dikarenakan Tanah tumbuh ini berbentuk sebuah pulau dan bukan melekat pada tanah Hak Milik Masyarakat, dan untuk mengajukan permohonan Hak Pakai kepada Badan Pertanahan Negara Setempat, pemohon harus mendapat surat keterangan menggarap dari Kepala Desa setempat dan yang terpenting harus seusai dengan Reancana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi.

Soil is one of the necessities of human life that has a very vital role, the population of Indonesia is increasing every year making the availability of residential land more limited, the more limited land causing many natural events that can ultimately lead to silt or soil that is washed into the river/beach/ocean that is stopped somewhere for a long time and formed a new land called detalber/channelbar. The addition of area in the form of a new land in the village of Pantai Sederhana, Muara Gembong, Bekasi Regency led to the emergence of various problems caused by legal uncertainty or lack of knowledge that causes many disputes occurring in the use and ownership of the detalber/channelbar. The problem is about how the process of the detalber/channelbar, how its control according to the law of land in Indonesia and how about registration rights. The result of researcher’ analysis about the occurrence process that is a natural process, this land is the state land as a reflection of the 33 verse (3) of the Constitution 1945 and Article 2 of UUPA. The detalber/channelbar in the Pantai Sederhana can be requested for the Properties Rights, Tenure and Coastal Water Right of use, but based on the interviews and research by the researcher with Bekasi District Land Office, that until now the rights which can be requested is because of the Land Right of use of this detalber/channelbar forms an island and not attached to the land of Society Ownership Rights, and to apply for the request of Use Rights to the Local State Land Board, the applicant must obtain a certificate of work of the Local Village Chief and most importantly, it should be after the Spatial Planning of Bekasi Regency."
2015
T43880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karmelia Christa Pusung
"One interesting issue nowadays is the legal protection of Intellectual Property Rights (IPR) produced by traditional society. Intellectual property produces by the traditional society called expression of folklore. There is no special regulation in the scope of international and national caused legal protection of iuntellectual property produced by traditional societies is still weak. Consequently, exploitation occured by foreigners. For example, the case of Jepara?s carving art that was exploited by foreign caused craftsmen in Jepara losses.

Salah satu isu yang menarik saat ini adalah perlindungan hukum terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dihasilkan oleh masyarakat tradisional. Kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh masyarakat tradisional disebut expression of folklore. Belum adanya pengaturan khusus dalam lingkup internasional dan nasional menyebabkan perlindungan hukum terhadap kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh masyarakat tradisional masih lemah. Akibatnya, terjadi eksploitasi oleh pihak asing. Contohnya, kasus seni ukir Jepara yang dieksploitasi oleh pihak asing menyebabkan pengrajin di Jepara mengalami kerugian."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Arina
"Merebaknya kasus perumahan pada dasarnya diawali dengan ketidaksesuaian
antara apa yang diperjanjikan dengan yang tersurat dalam perjanjian jual beli yang
ditandatangai oleh konsumen. Fakta-fakta yang ada semakin membuka mata bahwa
Konsumen berada pada posisi yang lemah serta perlindungan hukum terhadapnya
belum terjamin sebagaimana yang diharapkan. Faktor utama yang menjadi kelemahan
Konsumen adalah tingkat kesadaran Konsumenakanhaknya masih rendah. Hal ini
terutama disebabkan oleh rendahnya pendidikan Konsumen, sehingga dalam
pelaksanannya, pengembang selalu menjadi pihak yang kuat dan Konsumen sebagai
pihak yang lemah. Pada umumnya Konsumen tidak memahami isi perjanjian bahkan
langsung menandatangani perjanjian, sebelum memastikan apakah pengembang atau
agen pemasarannya itu sudah mencantumkan secara tertulis janji-janji yang sudah
disepakati atau belum dalam perjanjian tersebut, sehingga bias melindungi Konsumen
secara hukum. Demikian juga dalam pelaksanaan Perjanjian Pengikatan Jual Beli
antara Developer dengan Konsumen, pengembang secara seragam memberlakukan
Perjanjian Baku (Standart Contract) dalam setiap Perjanjian Pengikatan Jual Beli
rumah, dimana seluruh isi dari Perjanjian Pengikatan Jual-Beli tersebut ditentukan
secara sepihak oleh pengembang yang posisinya lebih kuat disbanding Konsumen.
Penggunaan Perjanjian Baku (Standart Contract) tersebut banyak menimbulkan
kerugian bagi Konsumen pembeli rumah karena ternyata pengaturan hak dan
kewajiban dalam Perjanjian Baku tersebut tidak seimbang dan cenderung
menguntungkan pengembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
perjanjian pengadaan perumahan antara Developer, Bank dan Konsumen dan
mengetahui upaya perlindungan hokum bagi Konsumen dalam memahami isi
perjanjian serta kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank apabila ada para pihak yang
tidak memenuhi isi perjanjian tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, Kendala yang
dialami oleh Bank akibat macetnya pembayaran yang dilakukan oleh Konsumen
adalah ketidakfahaman Konsumen akan isi perjanjian, dimana mereka menuntut
sesuatu janji dari Developer yang tidak dituangkan dalam perjanjian tersebut sehingga
hal ini yang mengakibatkan lemahnya Konsumen untuk menuntut secara hukum.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian bersifat deskriptif. Deskriptif
dimaksudkan disini untuk memberikan gambaran data tentang pelaksanaan perjanjian
Developer, Konsumen dan Bank serta implikasinya bagi Bank sebagai penyedia dana,
secara khusus dalam pelaksanaannya di Bank BTN cabang Bandung Timur.
Pendekatan yang digunakana dalah bersifat Yuridis Normatif yang mengutamakan
tinjauan dari segi peraturan hukum yang berlaku serta data maupun dokumendokumen
yang mempunyai kaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Perlindungan Hukum Konsumen dalam Kepemilikan Perumahan.

The incidence of housing problems basically begins with the discrepancy
between what was agreed and written in the contract of sale which signed by the
consumer. The existing facts will open our eyes that the customers’ position is in a
weak side, so legal protection against not guaranteed as expected. The main factor is, consumer awareness of right levels is too weak. This is mainly due to lower consumer education, so that on the implementation, the customers is always put as a weak group compared to the developer. In general, the consumers has signed the agreement without knowing the contents, before ensuring whether the developer or marketing agent has put in writing the promises that have been agreed or not in the agreement, so that consumers can legally protect. Similarly, in the execution of binding agreements between the developer and the consumer,the developers uniformly
execute contract standard in every binding trading agreement of houses, which all of
the content of the binding trading agreement was determined unilaterally by the
developer that has stronger position then the consumer. The using that standard
contract bring a lot of loss to the house consumer because actually the arrangement of
rights and obligations in standard contract is not equal and tend to exceptionally
beneficial the developer. The purposes of this research are to investigate the
undertaking of an agreement in housing project, between developer, customer, and
Bank and to determine the effort on legal protection for consumer in understanding
the content of the agreement and also to examine the problems faced by Bank BTN,
Bandung Timurbranch in undertaking agreement of housing project, and to recognize
the ways how to overcome the problems if there is one side that does not meet the
contents of the agreement. Based on the research results, the losses suffered by the
bank due to lack of consumer’s understanding into contents of the agreement, where
they demanded a promise from the developer, which is not contained in an agreement
letter, which lead to consumer weakness on legally demand.This research was
conducted with the descriptive research method, Here is intended to provide a
descriptive overview of the data on the implementation of the agreement among
developer, consumers and its implications for Bank BTN as a fund provider
particularly on the implementation at Bank BTN in East Bandung branch in terms of
applicable legislation as well as the data and documents which is concerned with the
problems in this research. The approach used was juridical-normative which
emphasized the use of the prevailing laws and regulations as well as data and
documents that were related to this research to form a point of view.
Keywords: Law of Consumer Protection in Real Estate Ownership.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryuko Prizky Akbar
"ABSTRAK
Analisis Situasi1. Sederhana SA merupakan restoran Padang pertama yang menggunakan nama ldquo;Sederhana rdquo; dengan logo SA di atas nama Sederhananya, perusahaan ini sudah mendapatkan patennya pada tahun 2000 yang didaftarkan atas logo ldquo;SA rdquo; dan nama ldquo;Sederhana rdquo;2. Banyak orang yang tidak mengetahui restoran Padang mana yang akan mereka pilih ketika ingin menikmati restoran Padang. Dalam sebuah survey yang dilakukan dari 30 responden, terdapat 63,3 responden yang tidak mempertimbangkan restoran Padang mana yang akan mereka pilih.3. Secara internal, dari hasil temuan wawancara, Sederhana tidak memiliki fungsi kehumasan dalam struktur organisasinya, yang mengakibatkan kurangnya komunikasi yang cukup dan optimal kepada publik. Kondisi ini mengakibatkan tingkat kesadaran akan brand perusahaan yang terbentuk di khalayak umum sangat minim.4. Secara eksternal, identitas Sederhana memiliki kesamaan warna dengan beberapa kompetitornya, terutama restoran yang menggunakan nama yang serupa tapi tak sama, dengan komposisi warna yang sama yakni merah, putih, dan biru seperti Sederhana Bintaro, Sederhana Lintau, dan Sederhana lainnya yang tidak menggunakan logo SA.5. Secara visual sederhana belum memaksimalkan seluruh desain visualnnyaTujuanUntuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai brand Sederhana SA sebagai market leader restoran Padang, dan memberikan pesan Sederhana sebagai Top of Mind restoran Padang, terutama dalam menggaet pasar potensial Sederhana yakni first jobber dan orang dewasa hingga umur 35 tahun ke atas.Sasaran Program Komunikasi Memperkuat Branding Sederhana sebagai market leader restoran Padang Meningkatkan awareness masyarakat mengenai restoran Sederhana yang asli Mentransisi positioning pasar Sederhana dari keluarga, babyboomers Generation X kepada angkatan kerja Generation Y 21-35 StrategiMemposisikan Sederhana menjadi pilihan pertama masyarakat ketika ingin makan di restoran PadangKhalayak Sasaran1. Generation Y 1st jobber ndash; angkatan kerja usia 35 tahun Pesan Kunci Sederhana sebagai salah satu restoran yang makanannya disukai oleh banyak masyarakat lokal. Sederhana berkomitmen untuk menjadi restoran Padang yang terdepan untuk menjawab selera masyarakat Indonesia. Sebagai satu-satunya restoran Padang terbaik di Indonesia, Sederhana senatiasa mengikuti perkembangan zaman demi memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Sederhana merupakan salah satu restoran pilihan yang praktis namun menyediakan makanan khas Indonesia yang lezat.Program1. Pembangunan Identitas Sederhana2. Special Event3. Pembangunan Budaya Sederhana4. Customer EngagementJadwalJanuari ndash; Desember 2017AnggaranRp 3,166,775,000EvaluasiMetode Evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome. Input : mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan. Output : mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan. Outcome : melakukan pengukuran dampak dan evualiasi dari pelaksanaan kegiatan.

ABSTRACT
Situation Analysis1. Sederhana SA is the first padangnese restaurant that used name ldquo Sederhana rdquo with SA logo on the top of Sederhana names, this company registered the patent in the year of 2000 with logo ldquo SA rdquo and named ldquo Sederhana rdquo 2. Not many people know which padangnese food they would like to taste when they feel hungry. A survey of 30 respondents found that 63.3 of them did not really consider which padangnese restaurant they would like to try. 3. Internally, from interview findings, Sederhana do not have any Public Relation roles and responsibilities in their organizational structure, so they do not have sufficient and optimal communication to public. Therefore companies brand awareness in public is minimal 4. Eksternally, the identity of Sederhana have same colors with the other competitors, especially restaurants which using similar name but not the same, with the composition colors are red, white, and blue, such as Sederhana Lintau, Sederhana Bintaro and others that are not using SA logo5. Visually Sederhana has not yet maximized the entire visual designGoalTo increase the brand awareness of Sederhana SA as a market leader of a padangnese restaurant, and deliver a message for Sederhana as the Top of Mind padangnese restaurant, particularly for the potential market of Sederhana that are first jobbers and the adults up to 35 years oldCommunication Objective To strenghthen Sederhana branding as a market leader of padangnese restaurant To increase the awareness of people about the original Sederhana restaurant Giving Sederhana trasition market positioning from family and adults to first jobbers and adults 21 35 years old StrategyTo make Sederhana as a first choice when people would like have padangnese foodTarget Audience1. Generation Y first jobbers ndash workers age 21 35 Key Messages Sederhana is one of restaurants which food most local people like. Sederhana are committed to become the foremost padangnese restaurant that could answer Indonesian people rsquo s taste. As the only one best padangnese restaurant in Indonesia, Sedehana always continue to follow the trend in order to continuously fulfill the customers rsquo satisfaction. Sederhana is one of the viable option restaurants, yet still offering Indonesian delicacies cuisineProgrammes1. Building Sederhana Corporate Identity2. Special Event3. Building Sederhana Organizational Identity4. Customer EngagementScheduleJanuary ndash December 2017BudgetRp 3,166,775,000EvaluationEvaluation methods being used are input, output, and outcome method. Input evaluating implementation process. Output evaluating results of implementation. Outcome measuring impact and evaluation of implementation. "
2016
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>