Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187064 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Juliana Cicelia Dosi
"ABSTRAK
Khalayak kini lebih mempercayai ulasan dan pengalaman penggunaan produk yang mereka dapatkan di internet ketimbang pesan iklan. Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemasar untuk dunia online adalah dengan menggunakan strategi influencer marketing. Influencer adalah mereka yang bertindak sebagai endorser, baik selebriti atau konsumen biasa yang dibayar untuk mem posting foto/tulisan/video pada laman media sosial pribadinya dengan tujuan promosi sebuah produk maupun jasa. Strategi ini digunakan untuk meningkatkan kesadaran khalayak terhadap suatu brand maupun jasa melalui media sosial yang dianggap dekat dengan khalayak. Media sosial kini menghadirkan konsep selebriti baru yaitu selebriti online, pada Instagram dikenal dengan Selebgram. Ketenaran dan tingginya respon khalayak pada Selebgram inilah yang dimanfaatkan pengiklan sebagai influencer, salah satu brand yang menggunakan Selebgram dalam strategi pemasarannya adalah UNIQLO Indonesia. Walaupun UNIQLO merupakan brand fashion yang berasal dari Jepang tetapi mereka memiliki akun khusus untuk Indonesia dan cukup aktif. UNIQLO Indonesia secara rutin menggunakan banyak selebgram untuk mempromosikan produknya di Instagram. Tiap bulannya UNIQLO Indonesia menggunakan banyak selebgram untuk mendukung lebih dari tiga produknya. Selebgram yang dinilai berdasarkan market reach, frequency of impact, quality of impact, dan closeness to decision.

ABSTRACT
Nowadays, audiences tend to trust reviews and experience they get from the internet rather than advertising. So, marketers use influencer marketing to reach the audiences. Influencers are those who act as an endorser, either celebrities or ordinary consumers who are paid to post a photo article video on their social media account with the aim of promotion of a product or service. This strategy is used to increase brand or services awareness through social media which has significantly impacted most of their audiences daily live. Social media is now presenting a new concept of celebrity, an online celebrity, that on Instagram was known as Selebgram. Advertiser uses Selebgram rsquo s fame and the high engagement rate to influence their audience about their brands or services. One of the brands in Indonesia that uses Selebgram in their marketing strategy is UNIQLO Indonesia. Even though UNIQLO is a fashion brand from Japan, but they have an impressive social media presence in Indonesia. Constantly, UNIQLO Indonesia uses Selebgram to promote their products in Instagram. The measurement criteria for influencers are market reach, frequency of impact, quality of impact, and closeness to decision."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gandesmita Tresniansi
"ABSTRAK
Media sosial menjadi salah satu media pendukung bagi pemasar untuk beriklan di era saat ini Di Indonesia Instagram merupakan media sosial dengan aktivitas komersil yang sangat tinggi Strategi endorsement oleh non selebritis digunakan oleh pemasar melihat adanya pengaruh signifikan terhadap khalayak Efektivitas seorang endorser non selebritis dapat dilihat dari karakteristiknya yang dibentuk dari elemen kredibilitas atraktivitas dan kekuatan sebagai sumber pesan Akun Instagram milik Mega Iskanti megaiskanti memiliki karakteristik yang memenuhi keseluruhan elemen tersebut menunjukkan bahwa ia merupakan endorser non selebritis yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada khalayak Efektivitas tinggi yang dimiliki akun megaiskanti berpengaruh terhadap sikap dan pembentukan asosiasi positif oleh khalayak kepadanya dan merek yang diiklankannya Mega Iskanti pun semakin digemari oleh para pemasar melihat adanya potensi akun tersebut lebih disukai dan diikuti oleh khalayak Sayangnya pada elemen kredibilitas akun megaiskanti masih menunjukkan penulisan yang kurang persuasif sehingga mengakibatkan khalayak sulit terhubung dengan endorser atau mereknya.

ABSTRACT
In this era social media is used as supporting media for advertising In Indonesia Instagram is a social media with the highest number of commercial activities Non celebrity endorsement is one of marketing strategies used by marketers as it has siginificant impact towards audiences Effectiveness of non celebrity endorser is analysable by seeing his her characteristics which is formed by source credibility source attractiveness and source power Mega Iskanti rsquo s Instagram account megaiskanti has characteristics that fulfill all of the elements above showing that she is an effective non celebrity endorser in terms of delivering messages to audience The high effectiveness of megaiskanti influences audiences rsquo attitude and positive association forming towards her and brands she advertised Mega Iskanti becomes one of marketers rsquo favorite endorsers as she is potential to be more likeable and followed by audiences Unfortunately megaiskanti doesn rsquo t perform well on building her credibility with lack of persuasive copywriting that can cause disengagement between audience and endorser or brands.
"
Lengkap +
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Sukma Wulan
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai internet yang menjadi sarana untuk berinteraksi dimana implikasi pengguna internet sebagai sarana untuk berkomunikasi adalah Cyberbullying. Interaksi yg di paparkan dilihat dari sudut pandang selebgram dan followers karena, didalam interaksi selebgram terdapat Cyberbullying. Studi sebelumnya membahas mengenai dampak Cyberbullying pada remaja yang mengakibatkan terjadinya tingkat depresi yang cukup tinggi. Namun begitu, terdapat dampak positif dari adanya Cyberbullying yaitu memiliki rasa tegar dan termotivasi. Peneliti berargumen bahwa interaksi yang terjadi di media sosial tidak hanya digunakan untuk berelasi yang mengarah pada Cyberbullying namun, juga untuk mempromosikan produk pada sistem endorsment dimana, endorsment menjadi provider yang mengatur antara selebgram dan online shop. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap remaja selebgram, followers selebgram, dan pemilik online shop dan melakukan studi pustaka. Berdasarkan temuan data yang didapat adalah remaja saat ini tidak hanya menggunakan media sosial untuk berkomunikasi melainkan juga untuk memasarkan produk yang telah di sepakati dalam proses endorsment yang didalamnya terjadi interaksi sosial dari segi imitasi, identifikasi, sugesti, motivasi, dan simpati

ABSTRACT
This article discusses the internet as a means to interact the implication of internet users as a means to communicate is Cyberbullying. The interaction in paparkan seen from the point of view of the program and followers karna, in the interaction of the programming there Cyberbullying. Previous studies have discussed the effects of Cyberbullying on adolescents that result in high levels of depression. However, there is a positive impact of the existence of Cyberbullying is to feel strong and motivated. Researchers argue that the interaction that occurs in social media is not only used for the relationship that leads to Cyberbullying but also to promote the product on the endorsment system where, endorsment becomes the provider that arranges between the program and the online shop. This research uses qualitative method with descriptive research type, data collection is done by in depth interview to teenager program, followers program, and owner of online shop and doing literature study. Based on the findings of data obtained are teenagers today not only use social media to communicate but also to market products that have been agreed in the process of endorsment in which social interaction occurs in terms of imitation, identification, suggestion, motivation, and sympathy."
Lengkap +
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Guntoro Ismail
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana seorang micro-celebrity, dalam konteks penelitian ini adalah selebgram Shirin Al-Athrus, mengkonstruksikan personanya di Instagram. Penelitian ini akan menggunakan konsep micro-celebrity dan pendekatan persona. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metodologi studi kasus. Penelitian ini berusaha melihat perspektif berbagai pihak yang bersinggungan dengan Shirin, seperti, admin fanpage, anggota tim Shirin,dan pihak brand dengan tujuan mengeksplorasi pandangan masing-masing pihak mengenai konstruksi persona Shirin. Hasil penelitian ini menemukan bahwa konstruksi persona Shirin merupakan persona yang positif, yang pada akhirnya membuka kesempatan bagi dirinya untuk memonetisasi akun Instagram miliknya.

ASTRACT
This research discusses about how a micro-celebrity, in this context is selebgram Shirin Al-Athrus, construct her persona on Instagram. This research uses micro-celebrity concept and persona approach. This research is a qualitative research and uses case study methodology. This research tries to see perspective from various parties that intersects with Shirin, such as followers, fanpage administrator, Shirins team member, and employee from the brand Shirin works with with the aim to explore each partys view about Shirins persona construction. This research finds that Shirins persona is a positive one, that in the end opens various opportunities for her to monetize her Instagram account."
Lengkap +
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Adia Mustofa
"Bisnis fashion di era saat ini tidaklah mudah, banyak sekali kompetitor yang bermunculan secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan konsumennya dapat dilihat dari banyaknya merek fashion yang terus menerus hadir ke tanah air. Tidak hanya itu, setiap tahunnya fashion mengalami perubahan. Merek-merek tertentu berlomba untuk menciptakan trend fashion yang dapat masuk kepada semua konsumennya. Namun dalam metode penjualan ke konsumen, sudah harus mengikuti perubahan zaman. Industri fashion sudah harus mengarahkan penjualannya ke arah digitalisasi seperti media sosial. Analisis terhadap pengaplikasian sosial media marketing strategi yang dilakukan oleh Uniqlo Indonesia dalam meningkatkan Brand Awareness serta meningkatkan User Engagement pada sebuah platform media sosial khususnya Instagram. Meningkatnya penjualan fashion remaja di Indonesia didasari oleh kesadaran diri akan fashion yang sudah mengarah pada pemenuhan gaya hidup dalam berbusana. Uniqlo Indonesia memanfaatkan digital marketing untuk promosi. Upaya yang dilakukannya berupa promosi hingga product knowledge yang tersampaikan kepada konsumen. Dengan menggunakan kekuatan sosial media Instagram, Uniqlo Indonesia berhasil meningkatkan brand awareness serta meningkatkan user engagement. Hal tersebut berhasil meningkatkan penjualan produk Uniqlo Indonesia.

The fashion business in the current era is not easy, there are so many competitors that have sprung up which will indirectly affect a company in retaining its customers, as can be seen from the many fashion brands that are constantly present in the country. Not only that, every year fashion changes. Certain brands are competing to create fashion trends that can reach all consumers. However, in the method of selling to consumers, it has to keep up with the changing times. The fashion industry has to direct its sales toward digitalization such as social media. Analysis of the application of social media marketing strategies carried out by Uniqlo Indonesia in increasing Brand Awareness and Increasing User Engagement on a social media platform, especially Instagram. The increasing sales of youth fashion in Indonesia are based on self-awareness of fashion which has led to the fulfillment of a lifestyle in dresses. Uniqlo Indonesia utilizes digital marketing for promotion. Their efforts are in the form of promotion of product knowledge that is conveyed to consumers. By using the power of social media Instagram, Uniqlo Indonesia has succeeded in increasing brand awareness and user engagement. This has succeeded in increasing sales of Uniqlo Indonesia products.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fauzia Nurul Andiyani
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendukung perkembangan di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang periklanan. Penggunaan endorser dalam beriklan pun kian marak dilakukan oleh brand dalam mempromosikan produk mereka, salah satunya melalui Instagram. Hal ini turut dilakukan oleh brand hijab untuk memerkenalkan produknya pada pasar yang lebih spesifik. Brand hijab tersebut menggunakan selebgram, seperti Puteri Hasanah Karunia, Fairuz Sakinah, dan Natasha Farani Attamimi. Ke tiga selebgram ini berasal dari latar belakang serta profesi yang berbeda, di mana akan dibandingkan melalui analisis teori social influence theory, key opinion leaders, source attractiveness, source credibility, dan product match-up.

ABSTRACT
The development of technology increasingly affecting people?s everyday lives, one of the affected field is advertising. Endorser in advertising is also become commonplace by the brand to promote their products, especially through Instagram. It is also participated done by hijab brand for introducing their products to more specific market. The hijab brand use selebgram, like Puteri Hasanah Karunia, Fairuz Sakinah, and Natasha Farani Attamimi. These selebgrams based on three different backgrounds and professions, which is will be compared by analysis through social influence theory, key opinion leaders, source attractiveness, source credibility, and product match-up theoretical.
"
Lengkap +
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Carlos Margondo
"Tesis ini berusaha mengupas interpretasi jurnalis televisi atas kode etik jurnalis televisi Indonesia saat mereka melakukan endorse produk di Instagram, alasan mereka melakukannya dan apakah ada benturan antara kode etik jurnalis televisi dengan kegiatan komunikasi pemasaran digital itu. Dengan popularitas yang dimiliki, banyak jurnalis televisi yang menggunakan akun Instagram mereka menjadi medium pemasaran yaitu sebagai endorser. Dengan paradigma interpretif dan pendekatan kualitatif, penulis menggunakan pemikiran etika media yang menjadi patokan moral untuk jurnalis televisi sebagai seorang profesional. Konsep Self-regulation dalam self-regulatory bodies yang dibentuk tenaga profesional juga digunakan. Selain itu digunakan juga konsep transformasi jurnalisme kontemporer untuk menelaah adanya pergeseran peran jurnalis di era digital. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan observasi, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa jurnalis televisi endorser produk di Instagram tidak menganggap kegiatan pemasaran digital tersebut melanggar kode etik profesi. Mereka menilai tidak ada aturan bagi jurnalis televisi dalam berperilaku di media sosial.

This thesis tries to analyze television journalists' interpretation of Indonesian television journalists' code of ethics when they endorse products on Instagram, their reasons for doing so and whether there is a conflict between television journalists' code of ethics
and digital marketing communication activities. With their popularity, many television journalists use their Instagram accounts as a marketing medium, namely as endorsers. With an interpretive paradigm and a qualitative approach, the writer uses media ethical thinking which becomes the moral benchmark for television journalists as professionals. The concept of self-regulation in professional self-regulatory bodies is also used. In addition, the concept of transformation of contemporary journalism is also used to examine the shift in the role of journalists in the digital era. Based on data obtained from interviews and observations, the results of this study indicate that television journalists endorser products on Instagram do not think that digital marketing activities violate the professional code of ethics. They considered that there were no rules for television journalists in their behavior on social media.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya Wicaksono
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat makna yang diberikan oleh pengikut celebgram terhadap simbol dan status celebgram. Peneliti berpendapat bahwa dalam proses menjadi seorang celebgram, perlu memiliki legitimasi popularitas pengguna untuk menjadi seorang celebgram. Memberi legitimasi biasanya dilihat dari jumlah suka yang diberikan atau jumlah pengguna lain yang mengikuti selebriti. Untuk mengetahui lebih dalam tentang makna yang dimiliki oleh para pengikut celebgram dan apa yang membentuk makna tersebut, penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif untuk memperoleh data secara lebih detail dan mendalam terkait dengan penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini menemukan bahwa pengikut celebgram melihat status celebgram sebagai sumber ekonomi dan status sosial yang ditandai oleh jumlah pengikut, jumlah suka, dan kegiatan pengesahan. Tiga simbol melekat pada makna status celebgram karena mereka memiliki kesamaan dengan selebriti konvensional, yaitu keberadaan kepentingan publik dalam perbedaan seseorang dan kepentingan media. Norma dan nilai sosial di lingkungan pengikut juga cukup berpengaruh dalam pembentukan makna. Dalam kasus pengikut Mimi Peri ada hubungan timbal balik antara konten yang menjadi miliknya dengan perubahan nilai dan norma pengikut yang dimungkinkan melalui unsur humor. Adanya perubahan ini memungkinkan Mimi Peri untuk mendapatkan tiga simbol yang melegitimasi statusnya sebagai selebriti

ABSTRACT
This study aims to see the meaning given by celebgram followers to the symbol and status of celebgram. Researchers argue that in the process of becoming a celebgram, it is necessary to have legitimacy in the popularity of users to become a celebgram. Giving legitimacy is usually seen from the number of likes given or the number of other users who follow celebrities. To find out more about the meanings of celebgram followers and what shapes these meanings, this study will use qualitative methods to obtain data in more detail and depth related to this research. The final results of this study found that celebgram followers see celebgram status as a source of economic and social status that is marked by the number of followers, number of likes, and endorsement activities. Three symbols are attached to the meaning of celebgram status because they have similarities with conventional celebrities, namely the existence of public interests in one's differences and the interests of the media. Social norms and values ​​in the environment of followers are also quite influential in the formation of meaning. In the case of Mimi Peri followers there is a reciprocal relationship between the content that belongs to him and the change in the values ​​and norms of followers made possible through humor. This change allows Mimi Peri to get three symbols that legitimize her status as a celebrity."
Lengkap +
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nataya Aviani Moelyani
"ABSTRAK
Kemajuan teknologi membawa dampak dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan adanya kemajuan teknologi yang mempengaruhi berbagai bidang-bidang lainnya. Salah satunya ialah media informasi. Media informasi ini memudahkan para penggunanya dalam mendapatkan informasi dari berbagai media. Salah satu media informasi kini ialah media online . Media online yang banyak digunakan khalayak kini ialah aplikasi Instagram. Aplikasi ini memudahkan penggunanya dalam berbagai kejadian yang dialaminya berupa foto maupun video ke pada pengguna lainnya. Dengan adanya wadah untuk berbagi tersebut, memberikan peluang bagi para perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Sehingga, lahirlah istilah Selebgram. Seorang Selebgram, dapat dikatakan sebagai Selebgram apabila pengikutnya followers mencapai ribuan hingga jutaan pengguna. Dalam karya ilmiah ini, melihat Selebgram sebagai salah satu strategi baru Marketing Public Relations dalam memasarkan dan membangun citra produk perusahaan. Dalam memasarkan dan membangun citra perusahaan, seorang Selebgram dapat menggunakan pengaruhnya yang berupa pengikutnya followers yang jumlahnya besar, dapat memberikan masukkan sebelum membeli atau menggunakan produk perusahaan tersebut. Hasil dari karya ilmiah ialah strategi ini dapat menjadi strategi yang dapat berdampak positif oleh perusahaan maupun Selebgram itu sendiri.

ABSTRACT
The advancement of technology gives impact to many aspects of human life. For instance, there are many ways to fulfill our daily needs now than it used to. The example of technology advancement is media Information. Media information could help users to get information easier from various media, one of the media that we could use right now is online media. Instagram has grown to be one of the most popular social networking sites in online media. Instagram makes user easier to share their moment from photo and video to other users. The users ranged from ordinary citizens, celebrities, athletes to world leaders, as well as businesses. This makes Instagram a big market for companies to sell their products. There are also aself made Instagram celebrities with thousands of followers and come from an ordinary citizen, hence the term Selebgram, which is also a part of the mentioned big market. In this paper, I would like to explain about company 39 s product image building and marketing trough using Selebgrams as a Marketing Public Relations strategy. A company could benefit from selebgrams by giving their product for free endorse which will be used or worn by the Selebgrams. By doing so, Selebgrams could use their influence which indicated by a big number of followers. Selebgrams could promote the product as well as giving some feedback to the product. The result from this paper would be a strategy that could give a positive impact to the company and the selebgrams themselves."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Della Lineri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pembentukan personal branding Selebgram melalui media sosial Instagram. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan dalam diri Selebgram sebagai pelaku personal branding. Penelitian berfokus pada pembentukan personal branding dari dua Selebgram di Indonesia, yakni Qonitah Al Jundiah dan Cheryl Raissa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa personal branding yang dibentuk dengan pribadi asli yang mewakili keseharian, tampil dengan konten berbeda dan konsisten serta memiliki citra yang baik akan lebih mudah dikenali oleh audiensnya. Personal branding dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi seseorang untuk menjadi populer di media sosial. Dalam interaksinya dengan significant others, tidak ada yang berubah dalam diri Selebgram selama proses pembentukan personal branding. Namun dalam hal kegiatannya, banyak perubahan dan harapan dalam diri mereka yang berusaha dievaluasi secara terus menerus agar dapat lebih profesional.

This research aims to find out about the formation of Selebgram rsquo s personal branding through social media. In addition, this research was carried out as well to know about the self of Selebgram as a personal branding performer. This research focuses on the process of the formation of personil branding from two Indonesian names Qonitah Al Jundiah and Cheryl Raissa. Of research results can be noted that personal branding formed with an original personality which representative of everyday life, come into being a content specialist and consistent with it, and have the good image would easy to be known by the audience. The personal branding could give a chance and opportunity for the person to becomes popular on social media. Nothing is changed from the interactions of the significant others and Selebgram during this process of formation of personal branding. However this activities, give transformations and prospects for themself who tried to evaluate continuously, for being more professional.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>