Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Astasia Utari
"ABSTRAK
Penelitian ini mengangkat kasus Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMAN 12 Pandeglang sebagai inovasi di bidang pendidikan. Ironis, meskipun Kabupaten Pandeglang merupakan daerah yang dekat dengan ibu kota negara, namun kondisi infrastruktur dan psikologis peserta didik di sana belum memadai sehingga menyulitkan satuan pendidikan untuk mengadopsi program tersebut. Namun, menariknya adalah pada tahun 2017 satuan pendidikan di Kabupaten Pandeglang walau karakter inovasi dianggap rumit dan tidak sesuai kondisi, tapi jumlah yang mengadopsi justru bertambah. Terdapat satuan pendidikan yang mengubah keputusan setelah melakukan komunikasi dan interaksi dengan sesama satuan pendidikan lainnya yang akhirnya membentuk jaringan satuan pendidikan yang dinamakan kelompok kerja kepala sekolah SMA Pandeglang. Artinya terdapat hal lain selain karakteristik inovasi itu sendiri yang turut menentukan pembuatan keputusan satuan pendidikan yaitu peran jaringan sesama satuan pendidikan.Penelitian ini bukan studi jaringan komunikasi yang meneliti tentang struktur komunikasi dan hubungan antar aktor, namun jaringan yang dimaksud adalah jaringan satuan pendidikan yang terbentuk secara alamiah karena berada pada wilayah yang sama. Dalam kasus ini, peneliti melihat bahwa komunikasi yang terjadi antara SMAN 12 Pandeglang dengan satuan pendidikan lainnya dalam jaringan tersebut ternyata telah berkontribusi dalam membentuk dan mengubah pandangan dalam proses pembuatan keputusan adopsi inovasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivist, dan studi kasus sebagai metodenya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peran jaringan satuan pendidikan yang dapat berkontribusi dalam setiap tahapan pada proses pembuatan keputusan adopsi inovasi, yaitu peran suportif, informasional, dan rujukan.

ABSTRACT
Pandeglang as an innovation. Ironically, although regional Pandeglang is a close enough to the national capital, but the infrastructure and psychological student condition are inadequate. Those obstacles only make educational unit become more difficult to adopt the innovation program. However, the interesting point in this year is even though the character of innovation is considered complicated and not compatible to their conditions, but the number of education unit in Pandeglang regency that adopted is actually increasing. There is an educational unit that changes its decision after did some communication and interaction with other education unit that formed a network of educational unit called the headmaster group of SMA Pandeglang naturally. This means that there are other things besides the characteristics of innovation that contribute to create a decision.This study is not about communication network studies that analyze the structure of communication and relationships between actors. Term ldquo the network rdquo in this paper is used to help researcher to describe a network of educational units that are formed naturally because they are in the same region. In this case, the researcher sees that the communication between SMAN 12 Pandeglang and other educational units in the network has contributed to shaping and changing the outlook in decision making process. This research used qualitative approach with post positivist paradigm, and case study as its method. The result shows that there is a role of educational unit network that has contributed in every stage of decision making process of innovation adoption, that is supportive, informational, and referral role."
2017
T47842
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Rogers
"Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji, menganalisis, dan menemukan hambatan pelaksanaan Uujian nasional berbasis komputer (UNBK). Hasil kajian menunjukan bahwa ujian berbasis komputer dapat dilaksanakan di seluruh wilayah atau satuan pendidikan bila didukung oleh perangkat komputer dan internet. Agar pelaksanaan ujian berbasis komputer dapat berjalan dengan lancar, satuan pendidikan harus menyiapkan perangkat keras, jaringan internet, dan jaringan lokal komputer. Selain itu, hasil kajian model ujian nasional berbasis komputer adalah menghemat biaya pengandaan naskah, keamanan naskah, memudahkan distribusi bahan, mudah menjangkau seluruh wilayah, keamanan, mudah proses penskoran, dan memungkinkan pencetakan sertifikat hasil ujian setelah ujian berlangsung. Hambatan model ujian berbasis komputer antara lain cakupan wilayah yang luas, perangkat keras, sarana internet, dan dukungan para pemangku kepentingan. Namun demikian, pelaksanaan ujian nasional dapat dilaksanakan di seluruh wilayah seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Kajian ini menyimpulkan bahwa penerapan ujian nasional berbasis komputer secara langsung dalam wilayah terbatas baik kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional akan memotong rangkaian penyelenggaraan ujian nasional sehingga membantu pemangku kepentingan dan hasil ujian nasional berupa nilai dan sertifikat ujian nasional akan segera diperoleh atau dimiliki peserta didik setelah pelaksanaan ujian berlangsung, tidak seperti selama ini, dimana peserta didik harus menunggu lama untuk memperoleh hasil tersebut."
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2016
370 JPK 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan arsip dinamis dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan di Pusat Jasa Kearsipan Arsip (PJK ANRI). Pemanfaatan arsip dinamis secara optimal dalam pengambilan keputusan bisa dilihat dari ketersediaan arsip, kecepatan pencarian arsip, sistem pemberkasan yang baik serta sumber daya manusia dalam hal ini petugas arsip yang memiliki latar belakang pendidikan arsip. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui manfaat pentingnya arsip dinamis dalam kegiatan kerja khususnya pengambilan keputusan pimpinan, Pendekatan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka, dan juga data diperoleh observasi dan studi dokumen.
Pemanfaatan arsip dinamis di PJK ANRI sebagai salah satu sumber informasi untuk pengambilan keputusan. Karena setiap hasil kegiatan kerja yaitu arsip akan menjadi acuan atau bahan pertimbangan dimasa yang akan datang untuk mengatasi masalah yang timbul akibat dari proses kegiatan itu sendiri. Arsip dinamis di PJK ANRI tidak hanya berbentuk kertas tetapi juga berbentuk softcopy yang disimpan di compact disc (CD) atau di dalam komputer (PC). Bahkan bila perlu informasi dapat dicari melalui internet. Ketidak tersediaan arsip dinamis saat diperlukan untuk pengambilan keputusan akan memiliki dampak, diantaranya proses pengambilan keputusan yang dibuat akan mendapatkan resiko/hambatan dan keputusan yang dibuat akan mendapatkan resiko di implementasinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsip dapat ditemukan dengan cepat, berkisar 5 sampai 10 menit, lebih dari 10 menit dianggap lambat. Kecepatan dalam pencarian arsip bisa disebabkan oleh 2 hal yaitu petugas yang memiliki latar belakang pendidikan kearsipan & kecepatan penemuan arsip dikarenakan sistem pemberkasan yang baik di PJK.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the use of archives and records in decisions making by leaders at the Pusat Jasa Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (PJK ANRI). The optimum usage of the dynamic archives in the decision-making can be seen from the availability of the archive, speed of archives finding, a good filing system and also human resources, in this case the archivist who has archive studies as the educational background. The purposes of this study are knowing the important roles of archives and records in decision making of the leaders. This research is qualitative research with study case as its method. The data was collected from some interviews, with open standardized guidelines, and also from observation and documents.
The utilization of records in PJK ANRI is for example as a consideration of decision making. This occurs because every work results that will be recorded as an archive will become a consideration in the future in order to overcome the upcoming problems from the decision(s). The form of records is not only in papers but also in compact disc or only stored in personal computer. In addition, the information could be found in the internet. There will be an / some impact(s) if the records in need of decision making is unavailable.
The results of this thesis show that the accessibility of finding archives is fast, from five to ten minutes. If the process of archives finding take more than 10 minutes, it can be regarded as a slow process. There are two main factors that influence the speed of archives finding: the educational background of archivists (archives studies) and good filing system in PJK. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widiyanti Sri Lestari
"Penelitian ini mengevaluasi penggunaan saluran komunikasi antarpribadi sebagai salah satu strategi komunikasi dalam proses adopsi inovasi program pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sementara evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi proses dengan menyusun kerangka evaluasi berdasarkan teori difusi inovasi oleh Everett M. Rogers.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saluran komunikasi antarpribadi digunakan sebagai salah satu strategi komunikasi pada tahap menciptakan pengetahuan dan penyebarluasan informasi dalam proses adopsi inovasi. Agen perubahan dan pemimpin (opinion leader) berperan penting dalam tahap menciptakan pengetahuan khalayak terhadap program. Pemimpin digunakan untuk menjembatani perbedaan dan jarak sosial antara agen perubahan dan target sasaran. Dalam tahap persuasi perilaku positif target sasaran dipengaruhi oleh manfaat relatif dari inovasi tersebut. Sementara dalam tahap implementasi penerimaan inovasi oleh target sasaran dilakukan berdasarkan keputusan kolektif/otoritas yang dibuat oleh beberapa individu dalam suatu sistem yang memiliki kekuasaan, status, atau keahlian teknis tertentu.
Selain itu, untuk mempercepat adopsi inovasi oleh target sasaran, lembaga perubahan memberikan insentif negatif dalam bentuk sanksi terhadap target sasaran yang tidak memenuhi kewajibannya. Dalam tahap konfirmasi, umumnya peserta tahu dan menjalankan apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka. Hal tersebut terjadi karena PKH sebagai inovasi program penanggulangan kemiskinan relatif lebih mudah dipahami dan dilaksanakan. Meskipun demikian masih ada peserta yang merasa terbebani dengan kewajiban dan menyalahgunakan bantuan yang diterima.

This research is aimed at evaluating the usage of interpersonal channel as one of communication strategies in the process of innovation adoption of government program. Descriptive qualitative methods is used in this research. The evaluation is done using process evaluation by formulating evaluation framework based on diffusion innovation theory by Everett M. Rogers.
This research concludes that interpersonal channel can be used as one of the communication strategies to create knowledge and disseminate information in the process of innovation adoption. Change agent and opinion leader have important roles in creating the adopters? knowledge towards inovation. The opinion leader is utilized to bridge the gap and social distance between the change agent and the adopters. In the persuasion stage, the adopters? attitude is influenced by the relative advantge of the innovation. In the implementation stage, the adoption of innovation is made based on collective/authority decision by some individuals in the social system who have power, status, or certain technical skills.
Furthermore, to enhance the innovation adoption rate, the change agency gives negative incentives in form of sanction to the adopters who do not fulfil their obligation. In the confirmation stage, most adopters have the knowledge about their rights and fulfil their obligation since the conditional cash transfer program, as the innovation of poverty alleviation program, is relatively easy to understand and implement. However, there are some adopters who feel that the obligation is a burden and misuse the aid they receive.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30091
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Marisa
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas proses pengambilan keputusan badan usaha dalam keikutsertaan pada program JKN di wilayah Jakarta Selatan tahun 2016. Jenis penilitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Variabel yang diteliti menggunakan teori pengambilan keputusan konsumen dan teori perilaku konsumen. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses pengambilan keputusan badan usaha dipengaruhi oleh cara pendekatan, motivasi, keinginan dan kebutuhan badan usaha, dan sanksi yang berlaku. Alasan badan usaha yang sudah mendaftar menjadi peserta yaitu karena sanksi dan kewajiban dari peraturan. Alasan badan usaha yang belum mendaftar menjadi peserta yaitu karena perusahaan sudah memiliki asuransi komersial dan merasa keberatan dengan beban iuran JKN. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman badan usaha terhadap prinsip BPJS Kesehatan yang berlandaskan kegotongroyongan.

ABSTRACT
This research discusses the decision making process of company in the participation of National Health Insurance program in South Jakarta area in 2016. This type of research is qualitative by using in depth interview techniques. The variables studied use consumer decision making theory and consumer behavior theory. The results of the research indicate that the decision making process of companies is influenced by the approach, motivation, desire and needs of companies, and applicable sanctions. The reason for the company that has signed up to participant is because of sanction and obligation of regulation. The reason for the company that has not signed up is because the company already has commercial insurance and object to the contribution fee that must be paid. This happens because the lack of understanding in the company against the principle of BPJS Kesehatan which is based on mutual cooperation."
2017
S68838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mustikawati
"Penelitian ini merupakan usaha menggambarkan dan menjelaskan peran pemimpin dalam adopsi inovasi pengelolaan sampah di Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah partisipatif dengan turut serta dalam pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan ujicoba-ujicoba yang dilakukan oleh pemimpin pengelolaan sampah. Hasil penelitian membuktikan bahwa peran pemimpin dalam adopsi inovasi mengenai pengelolaan sampah di Kelurahan Cililitan mengalami penerimaan yang lambat. Hal itu disebabkan karena kemampuan pemimpin dalam menerapkan inovasi dan memengaruhi warga lainnya dipengaruhi oleh struktur sosial masyarakat setempat.

This study is an attempt to describe and explain the role of the opinion leaders in innovation adoption of waste management in the Village Cililitan, District Kramat Jati, East Jakarta. This research was conducted using qualitative methods. The approach used is participatory and participated in training conducted by nongovernmental organizations (NGOs) and trial by the leader of waste management. The research proves the role of opinion leaders in the innovation adoption on
waste management in Sub Cililitan experiencing a slow acceptance. This is because the ability of a opinion leaders in applying innovation and influence other residents are depends on the social structure of society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Afriansyah
"Implementasi sistem ujian berbasis komputer ini bertujuan untuk membantu SMP Negeri 1 sungailiat dalam mengelola sistem ujian agar lebih efektif dan efisien. Pelaksaanaan sistem ujian ini dapat diakses secara bersamaan menggunakan komputer di laboratorium komputer sekolah maupun secara individu dengan menggunakan komputer atau ponsel yang terhubung dengan jaringan internet oleh siswa. SMP Negeri 1 Sungailiat masih menggunakan ujian secara konvensional sehingga hal ini tidak efektif dan efisien dari sisi biaya dan waktu. Dari sisi biaya, pihak sekolah harus mencetak soal ujian dan lembar jawaban. Dari sisi waktu, guru harus mengoreksi jawaban. Manfaat lainnya keterampilan guru meningkat dalam hal pembuatan soal berbasis teknologi. Hasil ujian secara langsung dapat dilihat oleh siswa dan pihak sekolah pada saat ujian telah selesai dikerjakan oleh siswa. Program pengabadian ini memberikan manfaat bagi sekolah dalam menilai pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan melalui sistem ujian online apalagi di masa pandemi virus corona (COVID-19) saat ini. Penerapan metode autentifikasi sangat diperlukan pada sistem ujian berbasis komputer agar lebih aman dalam pengaksesan sistem."
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Ruth Putryani
"ABSTRAK
Fenomena situs jejaring sosial menciptakan User-Generated Content
(UGC), sebuah evolusi penggunaan aplikasi internet yang memungkinkan penggunanya
berkolaborasi, aktif dalam menciptakan konten, menghasilkan pengetahuan,
dan berbagi informasi secara online. Maraknya UGC membuat batasan
antara produser media dan khalayak menjadi samar. UGC dinilai sebuah pembuktian
nyata kekuasaan pemirsa. Konsep Rutinitas Media digunakan untuk menjelaskan
adanya pergeseran atau perubahan dalam ruang redaksi televisi melalui
pengadopsian penggunaan UGC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kasus instrumental terhadap rutinitas media di era UGC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa UGC mampu mengubah nilai-nilai
jurnalistik yang selama ini dipegang teguh oleh para jurnalis dan pelaku rutinitas
media. Di samping itu, UGC kini menjadi andalan bagi para produser dalam
mengedepankan kecepatan tayangan berita, sehingga berita yang tampil di layar
kaca tidak seluruhnya valid dan terverifikasi.

ABSTRACT
The phenomenon of social networking sites create User-Generated Content
(UGC), an evolution of the use of internet application that allows users to collaborate,
active in creating the content, generate knowledge, and share information online. The
rise of UGC makes the boundaries between media producers and audiences become
vague. UGC assessed as a real evidence of the viewers?power. Media Routines
concept is used to describe a shift or change in the television newsroom through the
adoption of the use of UGC. The method used in this research is a case study
instrumental to the media routines in UGC era.
The research resulted that UGC is able to change the values of journalism that
had been firmly held by journalists and actors of media routines. In addition, the
UGC has become a mainstay for the producers in prioritizing the speed of the news
program, so the news that appeared on the screen is not entirely valid and verified."
2016
T46793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baskoro Adiwiyono
"Di abad 21 ini, memenangkan persaingan tidak hanya sekedar soal menguasai pangsa pasar (market share) atau pangsa pikiran (mind share) konsumen, yang utarna adalah memenangkan pangsa hati (heart share). Kartajaya (2002) dan Gobe (2001) berpendapat bahwa pangsa hati konsumen hanya dapat dimenangkan jika sisi emosional konsumen dapat disentuh. Salah satu caranya adalah melalui produk berbasis nilai. Akhir-akhir ini, fenomena bisnis berbasis nilai berkembang marak. Salah satunya adalah yang berbasis nilai Islami, atau yang dikenal sebagai bisnis syariah. Bisnis syariah terbagi menjadi dua sektor, yaitu sektor riil dan keuangan. Dalam sektor keuangan-yang pertumbuhannya sangat pesat-isu yang berkernbang adalah adanya dikotomi pasar syariah, yaitu pasar rasional dan pasar cmosional. Menurut Syaiii Antonio (2008), “pasar rasional adalah konsumcn yang secara umum sensitif terhadap perbedaan harga, varietas produk, bonafiditas lembaga, dan kualitas Iayanan. Prinsip mereka adalah "bo1eh syariah dan halal asal kompetitif; jikalau tidak, terpaksa saya mencari yang lain (p. xiii). Sementara pasar emosional diartikan sebagai kumpulan nasabah yang datang ke perusahaan atau lembaga keuangan syariah karena pertimbangan halal-haram, didorong oleh kekhawatiran akan praktek riba dan konsiderasi ukhrawi lainnya. Pasar ini dinilai kurang pcduli akan kualitas pclayanan maupun ketersediaan jaringan. Namun apakah benar konsumen pasar emosional ini dalam mengambil keputusan untuk mengonsumsi produk/layanan keuangan syariah hanya mempertimbangkan faktor emosi semata tanpa rasio? Bagaimana sebenarnya proscs pengambilan keputusan konsumen dalam pasar emosional bcrbasis nilai Islami ini? Faktor-faktor apa saja yang rnempengaruhinya? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mcngctahui bagaimana proscs pcngambilan kcpulusan konsumen dalam pasar emosional berbasis nilai untuk produk/layanan keuangan syariah, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Proses pengambilan keputusan pada dasamya merupakan serangkaian upaya yang dilakukan konsumen untuk memproses berbagai informasi akan suatu produk untuk lalu dijadikan dasar untuk mcngambil kcputusan, mcmilih salah satu di antara alternatif yang tersedia, yang sesuai dengan kebutuhan dan dinilai paling menguntungkan. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah faktor internal, seperti motivasi, konsep diri, emosi, dan beberapa faktor eksternal seperti keluarga, budaya, serta aktivitas pemasaran. Sementara nilai menurut Solomon (2007) adalah “suatu kcyakinan dimana sebuah kondisi lebih diingini dibandingkan dengan kondisi yang sebaliknya” (p. 136). Serangkaian nilai yang dimiliki konsumen memiliki peranan yang sangat penting dalam aktivitas konsumsi. Salah satu sistem nilai tersebut adaiah nilai agama, dengan pcmahamannya yang beragam pada masing-masing individu. Penelitian ini menggunakan metode kuaiitatif untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen pasar emosional berbasis nilai ini sebagai sebuah realita sosial yang berkembang di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benang merah permasalahan dalam proses pengambilan keputusannya adalah kebutuhan untuk menyelaraskan antara aspek-aspek dalam kehidupan informan dengan nilai yang mereka anggap penting, yaitu nilai-nilai Islami. Konsumen pasar emosional cenderung untuk tidak melakukan perbandingan antar merek yang satu dengan lainnya, serta mengabaikan informasi yang datang dari sumber komersial. Hal ini diduga disebabkan karena motivasi yang berlandaskan faktor-faktor emosional, sehingga konsumen tidak merasa perlu untuk menggali informasi maupun melakukan perbandingan unsur-unsur yang bersifat teknis (rasional) dalam suatu produk/layanan syariah. Mereka lebih mengandalkan sumber informasi internal, yaitu low-involvement learning. Evaluasi pasca pembelian pun sifatnya tidak utuh, hanya bersandar pada faktor emosi, yaitu perasaan tenang karena merasa sudah menjalankan syariah agama. Selama kepuasan ini dapat terjaga, maka kemungkinan besar konsumen tidak akan mempertimbangkan kembali keputusan yang telah diambil. Tantangan bagi lembaga layanan keuangan syariah adaiah menyusun program kommmikasi pemasaran yang tepat agar merek produk/layanan yang mereka komunikasikan dapat menjadi top-of mind awareness sehingga mudah untuk dibangkitkan dalam low-involvement learning.

In the 21” century, being a champion is not about winning market share or mind share, but beyond them, it‘s about heart share. Kartajaya (2002) and Gobe (2001) agreed that the only way to win consurner’s heart share is by touching their emosional inside, which one can attain through value based product. Recently, the value based business has been growing rapidly. One of the them is the Islamic value based, known as syariah business. Syairah business is divided in two main sectors, real and financial sector. In financial sector-which rapidly growing-the issue is about the dicotomy of syariah market, rational and emotional market. As to Syafii Antonio (2008), “rational market is consumer who is sensitive to price difference, product varieties, institution’s credibility, and service quality. What they have in mind about syariah is "I’ll go with syariah because it’s safe and halal, but only as long as it’s competitive; otherwise, l’d better look for something else ”” (p. xiii). Emotional market is they who consume syariah product/service based on halal-haram thought, the need to sterilize themselves from bank interest, and other ukhrawi considerations. This market was perceived as less care on service quality as well as network availability. Is it true that in making decision, consumer in emotional market only consider emotional factor and totally disregard rational aspects? How is actually the process of decision making by Islamic value based emotional market consumer? What are the factors that influence the process? The objective of this research is to understand how the process was made, why, and to identify the factors that influence the process. Consumer decision making process, generally, is a series of consumer’s effort to process information about certain product which to be used as useful guide of making decision, selecting one out of many available altematives, that suites the need with least cost. Factors that influence the process are internal factors, such as motivation, self concept, emotion, as well as extemal ones, like family, culture, and marketing activity. As to Solomon (2007), “value is a belief that some condition is preferable to its opposite” (p. 136). A person’s set of values plays a very important role in consumption activities. One of those set of values is religion, which can be varied according to a person's understanding and perception. The researcher choose qualitative approach to describe value based emotional market consumer decision making process as a growing social phenomenon. This research shown that the bottomline problem in consumer decision making process is the need to synchronize between their life aspects and important value in their lives, the Islamic value. 'l`he'tendencies of consumer in emotional market are to make least evaluation or comparison between brands, and neglect the information coming from commercial sources. Assuming their basic motivation was emotional reasons, they might find it unnecessary to seek for more info, or even compare between technical (rational) aspects within syariah product. They will rely more on intemal source, which is low-involvement learning. Post-purchase evaluation in the value based emotional market consumer decision making process is appeared to be incomplete. It was done merely based on emotional factor, which is the serenity felt by conducting it as to syariah. As long as the consumer managed to keep t.his satisfaction in hand, they will unlikely reconsider the decision. The real challenge for syariah iinancial institution is to develop proper marketing communication program to get their brands into consumer mind and become the top-of-mind awareness, thus, easier to be recalled in low-involvement learning."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33858
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Pilipi Vanessa
"Skripsi ini membahas efektivitas implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer SMA tahun 2016-2019. Peneliti menggunakan konsep efektivitas dan implementasi untuk menggambarkan faktor komunikasi, sumber daya, komitmen, koordinasi serta struktur birokrasi dari pelaksanaan UN SMA tahun 2016-2019. Peneliti menggunakan pendekatan post positivist, serta metode pencarian data campuran kualitatif dan kuantitatif; yaitu wawancara mendalam, studi literatur, dan survei. Analisis dipaparkan dalam bentuk deskriptif. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer SMA tahun 2016-2019 adalah sebagai berikut, komunikasi berperan penting, di mana para penyelenggara memiliki pemahaman yang sama dan menyampaikan tujuan dari Ujian Nasional kepada target kebijakan dengan cukup baik, kemudian strategi pencapaian tujuan telah disusun dengan cukup baik. Lalu faktor sumber daya, ditemukan terdapat sejumlah kendala dan keterbatasan sarana prasarana komputer dan sinyal internet, sedangkan sumber daya manusia di BSNP dianggap memadai secara kuantitas dan kualitas dan Pusmenjar Kemendikbud memiliki skema pegembangan potensi pegawai yang baik. Kemudian faktor komitmen pemerintah berpengaruh dengan meningkatnya jumlah SMA yang berhasil menyelenggarakan ujian berbasis komputer, serta inovasi pengembangan ujian bagi peserta bagi peserta difabel. Lalu faktor koordinasi telah berjalan dengan cukup baik dengan adanya lokakarya, wadah pemerintah pusat mensosialisasikan tata cara pelaksanaan kepada dinas pendidikan di daerah, akan tetapi faktor ini masih perlu ditingkatkan, terlebih koordinasi dengan stakeholder spesifik seperti PLN dan Telkom selaku penyedia jaringan listrik dan juga internet. Faktor terakhir yaitu struktur birokrasi, mempengaruhi implementasi ujian dengan adanya pembagian tugas yang telah disusun dengan cukup mendetil di dalam Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional.

This thesis discusses the effectiveness of the implementation of the 2016-2019 High School Computer-Based National Examination. Researchers used the concept of effectiveness and implementation to describe the factors of communication, resources, commitment, coordination and the bureaucratic structure of the implementation of the 2016-2019 High School National Examination. Researchers used a post positivist approach, as well as a mixed method of searching for qualitative and quantitative data; namely in-depth interviews, literature studies, and surveys. The analysis is presented in descriptive form. The factors that influence the effectiveness of the implementation of the 2016-2019 High School Computer-Based National Examination are as follows, communication plays an important role, where the organizers have the same understanding and convey the objectives of the National Examination to policy targets quite well, then the strategy for achieving the goals has been pretty well laid out. Then the resource factor, it was found that there were a number of constraints and limitations of computer infrastructure and internet signals, while the human resources in BSNP were deemed adequate in quantity and quality and Pusmenjar Kemendikbud had a good potential development scheme for employees. Then the government commitment factor has an effect on the increasing number of SMA that have successfully held computer-based exams, as well as test development innovations for participants for participants with disabilities. Then the coordination factor has run quite well with the existence of workshops, the central government forum to socialize implementation procedures to the education offices in the regions, but this factor still needs to be improved, especially coordination with specific stakeholders such as PLN and Telkom as providers of electricity networks and also the internet. The last factor, namely the bureaucratic structure, affects the implementation of the exam by the division of tasks that have been arranged in sufficient detail in the National Examination Standard Operational Procedure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administarsi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>