Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azka Amalina
"Mahasiswa merupakan kelompok yang dianggap rentan akan distress psikologis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai faktor protektif dan faktor risiko yang berpengaruh terhadap distres psikologis pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara distres psikologis dan bersyukur pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini berjumlah 1945 yang merupakan mahasiswa dari berbagai macam universitas di Indonesia. Alat ukur Hopkins Symptom Checklist 25 digunakan untuk mengukur distres psikologis dan Gratitude Questionnaire 6 digunakan untuk mengukur tingkat bersyukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara distres psikologis dan bersyukur pada mahasiwa di Indonesia.

College students may viewed as population with high vulnerability to psychological distress. Therefore, it was necessary to do a research on protective factors and risk factors that affect psychological distress among college students. The aim of this research was to examine relationship between psychological distress and gratitude among college students. Participants of this research were 1945 college students from various universities in Indonesia. Psychological distress was measured by Hopkins Symptom Checklist 25 and gratitude was measured by Gratitude Questionnaire 6. The result indicated that there was significant negative correlation between psychological distress and gratitude among college students in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dito Aryo Prabowo
"Mahasiswa merupakan populasi dengan karakteristik perkembangan yang rentan terhadap distres psikologis karena tuntutan sosial dan diri yang berada di sekitarnya. Bentuk tekanan yang dapat menjadi keadaan yang menyulitkan, dapat menghasilkan faktor protektif yang diistilahkan sebagai resiliensi untuk membantu individu menghadapi kesulitan. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian psychological distress, dengan menggunakan tipe penelitian kuantiatif dengan desain korelasional, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara distres psikologis dan resiliensi. Dua buah kuesioner digunakan untuk pengambilan data, yakni HSCL-25 untuk mengukur distres psikologis dan CD-RISC 10 untuk mengukur resiliensi. Menggunakan teknik convenience sampling dengan metode pengambilan data online dan offline dan uji statistik, dari 1024 respon didapatkan hasil bahwa r = -0,244, n = 1024, p < 0,01, two tailed. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi, maka semakin rendah tingkat distres psikologis mahasiswa.

Students may viewed as population characterized as vulnerable to psychological distress due pressures from self and society. However, the distressful nature of life events can enhance protective factors, named as resilience, to help them overcome the situations. As a part of psychological distress research, this research aims to seeks relationship between psychological distress and resilience among college students, with quantiative method and correlational study design. 1024 responses of two scales measure psychological distress with HSCL 25 and resilience with CD RISC 10, collected in online and offline responses with convenience sampling techniques. From statistical result, obtained r 0,244, n 1024, p 0,01, two tailed, means that as resilience level increased, psychological distress level may decreased.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestika Dyah Waraningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara alienasi dan distres psikologis pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia (UI). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional, yang dilakukan kepada 391 mahasiswa tahun pertama program sarjana di UI. Tingkat alienasi diukur menggunakan Jessor and Jessor Social Alienation Scale, sementara tingkat distres psikologis diukur menggunakan SRQ-20.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara alienasi dan distres psikologis pada mahasiswa baru di UI (r(391) = 0.438, p = 0.000, signifikan pada LoS = 0.01). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin seseorang merasa teralienasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat distres psikologis yang dimiliki.

This study aimed to investigate the relationship between alienation and psychological distress among the first-year students of Universitas Indonesia (UI). This correlational study was conducted using a quantitative method. The participants of this study were 391 first-year bachelor students of UI. The alienation was measured using Jessor and Jessor Social Alienation Scale, while psychological distress was measured using SRQ-20.
The result of this study showed that there was a significant and positive correlation between alienation and psychological distress among the first-year students of UI (r(391) = 0.438, p = 0.000, significant at LoS = 0.01). The result means that the higher alienation among the first-year students, the higher psychological distress among them.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asteya Prima Percaya
"Belajar di negara asing akan membuat seorang mahasiswa asing menghadapi berbagai tuntutan yang dapat menimbulkan distres. Salah satunya adalah untuk membangun hubungan sosial yang baru. Untuk dapat membangun hubungan sosial dibutuhkan keterampilan sosial yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara expressivity, yaitu emotional expressivity dan social expressivity, dan distres psikologis pada mahasiswa asing di Universitas Indonesia.
Penelitian ini melibatkan 101 responden, yang dijaring melalui teknik accidental sampling. Untuk mengukur distres psikologis digunakan the Hopkins Symptom Checklist (HSCL-25), sedangkan untuk mengukur expressivity digunakan alat ukur Social Skills Inventory (SSI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara distres psikologis dan expressivity baik emotional expressivity dan social expressivity.

Studying abroad may make an international student have to face various challenges that may cause distress. One of these challenges is to build new social relationships. To be able to build social relationships, good social skills are needed. The aim of this study is to see if there is a significant relationship between expressivity and psychological distress among international students in Universitas Indonesia.
This study involves 101 respondents who were sought using accidental sampling. The Hopkins Symptom Checklist (HSCL-25) was used to measure psychological distress and the Social Skills Inventory (SSI) was used to measure expressivity. The result of this study shows that there is not a significant relationship between expressivity social skills and psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46158
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Agatha Nerisa
"Mahasiswa tahun pertama berada pada tahapan perkembangan emerging adulthood. Terdapat penelitian yang mengemukakan bahwa mereka memiliki kecenderungan distres psikologis yang lebih besar. Apabila tingkat distres psikologis seseorang tinggi maka kepuasan hidup rendah dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan kepuasan hidup pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 401 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia.
Variabel distres psikologis diukur dengan menggunakan Self-Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20), sedangkan variabel kepuasan hidup diukur menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan (r = -0,286 dan p = <,0001, one-tailed) antara distres psikologis dan kepuasan hidup.

First-year students are in the emerging development stage of adulthood. Studies showed that college students are vulnerable to psychological distress. If the level of a persons psychological distress is high then life satisfaction is low and vice versa. This study aims to investigate the relationship between psychological distress and life satisfaction in University of Indonesia first-year students. The participants of this study consisted of 401 first-year students at the University of Indonesia.
Psychological distress variables were measured using Self-Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20), while life satisfaction variables were measured using Satisfaction with Life Scale (SWLS). The results show that there is a significant negative relationship (r = -0.286 and p = <,0001, one-tailed) between psychological distress and life satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Keumalahayati Alkarisya
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan setiap dimensi keberfungsian keluarga pada mahasiswa. Pengukuran distres psikologis dilakukan menggunakan alat ukur Hopkins Symptoms Checklist-25 HSCL-25 yang telah diadaptasi ke bahasa Indonesia. Sementara itu, keberfungsian keluarga diukur dengan Family Assessment Device FAD yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dan melibatkan 1024 mahasiswa yang berusia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang negatif secara signifikan antara distres psikologis dan keberfungsian keluarga pada dimensi komunikasi dan keterlibatan afektif.

The aim of this research is to see the relationship between psychological distress and each dimensions of family functioning in college students. Psychological distress is measured by Hopkins Symptoms Checklist 25 HSCL 25 and has been adapted to Indonesian. Family Functioning is measured by Family Assessment Device FAD and has been adapted to Indonesian. This research uses correlational method with 1024 college students aged 18 to 25. Result shows that there is a significant negative relationship between psychological distress and family functioning in communication and affective involvement dimensions.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Kusumadewi
"Mahasiswa merupakan populasi yang rentan terhadap distres psikologis dikarenakan berbagai macam kesibukan dan karateristik yang ia miliki. Saat ini mayoritas mahasiswa merupakan emerging adult yang sedang bereksplorasi dengan dirinya dan terbuka lebar berbagai peluang untuknya. Dengan hal tersebut berbagai aspek kehidupannya pun menjadi hal yang diperluas terus menerus. Religiusitas merupakan satu dari berbagai macam hal yang menjadi bagian eksplorasi emerging adult. Pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa mahasiswa cenderung memiliki keikutsertaan pada kegiatan agama yang cukup rendah dan memiliki distres yang tinggi.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah ada kaitan antara religiusitas dengan tingkat distres psikologis pada mahasiswa. HSCL-25 dan CRS-15 digunakan untuk mengukur distres psikologis dan religiuitas pada 1959 respponden. Hasilnya menunjukan dari lima dimensi religiusitas, 2 diantaranya berkorelasi secara positif yakni dimensi intelektual r= 0.056, n=1959, p>0.05 dan praktik keagamaan pribadi r= 0.074, n=1959, p

College students are prone to psychological distress due to their own characteristics. Today lsquo s college students are emerging adult that most likely doing things to explore many aspects in their life. Religiosity is one of many aspects from emerging adult rsquo s life that is being explored while they are still in college. In previous study, college students are low when it comes to religious practice. In another study, they found that college students have a high psychological distress.
In this study, the main objective is to find if there is any significant relationship between religiosity and psychological distress. HSCL 25 and CRS 15 is used to measure psychological distress and religiosity in 1959 college students. The finding is that 4 from 5 dimension of religiosity have a significant relationship with psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rachmawati
" ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara distres psikologis dan optimisme pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kepada 1024 mahasiswa aktif di seluruh Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah convenience sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur distres psikologis adalah Hopkins Symptoms Checklist-25 HSCL-25 . Sementara itu, instrumen yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised LOT-R . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan optimisme r = 0,303, N = 1024, p < 0,01, two-tails . Hasil analisis data demografis menunjukkan bahwa jenis kelamin memengaruhi optimisme dan status pernikahan dapat memengaruhi distres psikologis.
ABSTRACT This research was conducted in order to seek the relationship between psychological distress and optimism among college students. Quantitative research method was conducted to 1024 active college students in Indonesia. The sampling technique used was convenience sampling. The instrument used to measure psychological distress was Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 . Meanwhile, the instrument used to measure optimism was Life Orientation Test Revised LOT R . The result indicated negative and significant relationship between psychological distress and optimism r 0,303, N 1024, p 0,01, two tails . Demographic data analysis revealed that gender influences optimism and marriage status influenced psychological distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradiella Damaputri
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan hardiness pada mahasiswa. Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang berjumlah 1962 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 untuk mengukur distres pikologis dan Dispositional Resilience Scale 15-Revised DRS 15-R untuk mengukur hardiness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara distres psikologis dan hardiness r=-0,252, n=1962.

This study was conducted to examine the correlation between psychological distress and hardiness among college students. Respondents in this study were 1962 students from various colleges in Indonesia. The data were collected using Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 to measure psychological distress and Dispositional Resilience Scale 15 Revised DRS 15 R to measure hardiness. The result indicated there is a significant negative correlation between psychological distress and hardiness r 0,252, n 1962, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Ayu Diansukma Ramadhani
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara subtipe ruminasi dan distres psikologis pada mahasiswa di Indonesia. Responden panilitian ini merupakan 1947 mahasiswa berkebangsaan Indonesia yang berkuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Distres psikologis diukur menggunakan Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 dan ruminasi diukur menggunakan Ruminative Response Scale-Short Version RRS-Short Version.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distres psikologis memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kedua subtipe ruminasi, yaitu reflective dan brooding yang sebelumnya dianggap memiliki pengaruh yang berbeda terhadap distres psikologis ketika dihitung secara bersamaan maupun terpisah.

The aim of this study was to proof the correlation between subtypes of rumination and psychological distress among Indonesian college students. The participants of this study were 1947 Indonesian college students from various colleges in Indonesia. Psychological distress was measured by Hopkins Symptom Checklist 25 HSCL 25 and rumination was measured by Ruminative Response Scale-Short Version RRS-Short Version.
The result indicated psychological distress had positive and significant correlation with both two subtypes of rumination, reflective and brooding, which assumed previously to have different effects on psychological distress when calculated either simultaneously or separately.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>