Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masandi Rachman Rosyid
"Generasi Y di Indonesia menghadapi pasar dunia kerja yang semakin kompetitif dan dituntut untuk meningkatkan kompetensi yang kerap diprediksi dari kinerja akademisnya. Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis dengan academic self-efficacy sebagai variabel mediasi. Penelitian ini melibatkan 1063 mahasiswa Generasi Y dari berbagai perguruan tinggi terakreditasi A di seluruh Indonesia dan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif kepemimpinan diri terhadap academic self-efficacy, pengaruh positif academic self-efficacy terhadap kinerja akademis, dan peran mediasi academic self-efficacy pada pengaruh kepemimpinan diri terhadap kinerja akademis.

Facing an immense competitive job market today, Generation Y in Indonesia are obligated to enhance their competencies which are commonly reflected through their academic performance. This research aims to analyze the effect of self leadership towards academic performance with academic self efficacy as its mediating variable in Generation Y students in Indonesia. This study analyzes 1063 students from various accredited colleges in Indonesia using Structural Equation Modeling SEM. The result shows the positive effect of self leadership towards academic self efficacy, positive effect of academic self efficacy towards academic performance, and confirmed the mediating role of academic self efficacy on the effect of self leadership towards academic performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah El Qadriani
"Banyaknya tuntutan akademis mahasiswa dapat memunculkan rasa malas untuk segera memulai mengerjakan maupun menyelesaikannya. Menunda untuk segera mengerjakan tugas akademis disebut dengan prokrastinasi akademis. Dari berbagai faktor penyebab, penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh faktor kepribadian Big Fivedan self-efficacy for self-regulated learning SESRL terhadap perilaku prokrastinasi akademis pada mahasiswa Universitas Indonesia. Instrumen yang akan digunakan adalah Academic Procrastination Scale APS oleh McCloskey dan Scielzo 2015 untuk mengukur prokrastinasi akademis, Mini International Personality Item Pool ndash; Five Factor Model Mini-IPIP oleh Donnellan, Oswald, Baird, dan Lucas 2006 untuk mengukur faktor kepribadian Big Five, dan Self-Efficacy for Self-Regulated Learning Scale SESRLC oleh Gredler dan Schwartz 1997 untuk mengukur SESRL. Partisipan penelitian berjumlah 400 mahasiswa Universitas Indonesia 310 perempuan, 90 laki-laki: M= 20.14.
Melalui teknik statistik multiple regression, diketahui bahwa faktor kepribadian conscientiousness, extraversion, opennessto experience dan SESRL berpengaruh signifikan terhadap prokrastinasi akademis R2= 0.339, F 1,400 = 35.178, p< 0.05 . Di sisi lain, faktor kepribadian neuroticism dan agreeableness ditemukan tidak berpengaruh signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki disiplin diri yang tinggi dan yakin untuk mampu melakukan regulasi diri memiliki kecenderungan yang rendah untuk melakukan prokrastinasi akademis, sedangkan individu yang mudah terdistraksi oleh kegiatan bersosialisasi atau mudah terdistraksi untuk melakukan kegiatan yang baru ditemukan mudah menunda tugas akademisnya. Hasil penelitian memperkuat argumentasi pentingnya mahasiswa untuk beradaptasi dengan kehidupan akademis sesuai dengan kepribadiannya dan yakin akan kemampuannya untuk dapat melakukan regulasi diri dalam proses pembelajaran agar menghindari dari perilaku prokrastinasi akademis.

The number of academic tasks can make students reluctant to immediately start working on and finish the tasks. The phenomenon of postponement of academic task is called academic procrastination. From various factors, this research aims to discover the effect of Big Five personality factors and self efficacy for self regulated learning SESRL on academic procrastination in University of Indonesia rsquo s student. The instruments used are the Academic Procrastination Scale APS by McCloskey and Scielzo 2015 to measure academic procrastination, Mini International Personality Item Pools Five Factor Models Mini IPIP by Donnellan, Oswald, Baird, and Lucas 2006 to measure Big Five personality factors, and Self Efficacy for Self Regulated Learning Scale SESRLC constructed by Gredler and Schwartz 1997 to measure SESRL. The study participants amounted to 400 students 310 women, 90 men M 20.14.
The statistical techniques multiple regression indicated that conscientiousness, extraversion, openness to experience and SESRL have a significant effect on academic procrastination R2 0.339, F 1,400 35.178, p 0.05 . On the other hand, neuroticism and agreeableness found to have no significant effect. Individuals who have high self discipline and are confident to be able to self regulate have a lower tendency to procrastinate their academic tasks, whereas individuals who are easily distracted by socializing or with new activities to perform will easily delay their academic assignment. This study strengthens the importance for students to adapt to academic life in accordance with their personality and to be confident of their ability to self regulate their learning process to avoid academic procrastination.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhien Citra Ganeshty
"Mahasiswa di perguruan tinggi menemui tantangan maupun kemunduran akademik sehari-hari yang harus mereka hadapi. Tantangan dan kesulitan akademik di perguruan tinggi berbeda dari jenjang pendidikan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan perspektif Self-Determination Theory dan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi dari motivasi external regulation, introjected regulation, identified regulation, dan motivasi intrinsik dalam memprediksi academic buoyancy. Sampel penelitian adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia perempuan = 75. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis statistik Regresi Berganda.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi yakni menggunakan The Academic Self-Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens, 2009, sedangkan untuk mengukur academic buoyancy digunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi introjected regulation, maka semakin rendah academic buoyancy. Selain itu, semakin tinggi motivasi identified regulation dan motivasi intrinsik, maka semakin tinggi pula academic buoyancy. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri individu dapat memprediksi perilaku yang adaptif dalam menghadapi tantangan dan kemunduran akademik sehari-hari.

College students meet academic challenges and setbacks on a daily basis that they have to face. Those academic challenges and difficulties are different than the previous education levels. This research is using Self Determination Theory perspective and aimed to examine the contibution of motivation external regulation, introjected regulation, identified regulation, and intrinsic motivation to predict academic buoyancy. The sample of this study is 463 undergraduate college students in University of Indonesia female 75 The research method of this study is quantitative method, with statistical analyses of Multiple Regression.
The measurement of motivation was using The Academic Self Regulation Scale Vansteenkiste, Sierens, Soenens, Luyckx, Lens 2009, and the measurement of academic buoyancy was using Academic Buoyancy Scale Martin Marsh, 2008. The results indicate that the higher introjected regulation, the lower academic buoyancy. Furthermore, the higher identified regualtion and intrinsic motvation, the higher academic buoyancy. The implication of this study is that intrinsic motivation which derived from within oneself can predict adaptive behavior in the face of everyday academic challenges and setbacks.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trian Oktavianto Pamungkas
"Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh keadilan kompensasi pegawai terhadap kinerja pegawai ditinjau dari persepsi pegawai yang dimediasi oleh motivasi mereka. Responden adalah pegawai di perusahaan logistik PT. JKL. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan indikator persepsi keadilan kompensasi Bustamam, Sze & Abdullah, motivasi Pinar Gungor dan kinerja Chiung & Andrew, lalu diolah dengan analisis deskriptif dan analisis regresi mediasi baron and kenny. Hasil penelitian menemukan motivasi positif memediasi persepsi keadilan kompensasi dan kinerja pegawai. Pada penelitian lebih lanjut disarankan untuk melakukannya juga pada perusahaan manufaktur yang ada.

This study aims to know the influence of equity compensation towards employee performance, by using employee perception with mediated by their motivation. Respondents are employees at PT. JKL, a logistics company. This study used questionnaires of Bustamam, Sze & Abdullah for perception of fairness compensation, Pinar Gungor for Motivation and Chiung & Andrew for Employee Performance. By using descriptive analysis and baron-kenny mediation analysis, the result found that motivation have positive mediation perception of fairness compensation and employee performance. Further study might use existing manufacturing companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Chika Dwipawindya
"Mahasiswa keperawatan menggunakan beragam metode pembelajaran, salah satunya yaitu pembelajaran refleksi diri. Pembelajaran refleksi diri dapat memungkinkan mahasiswa keperawatan untuk memahami dirinya sendiri yang memungkinkan terjadinya peningkatan motivasi. Motivasi akademik berperan penting dalam kehidupan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan total sampel 142 yang diambil menggunakan teknik snowball sampling. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner Self Reflection and Insight Scale–Short Version dan AMS-College Version. Hasil pembelajaran refleksi diri kebanyakan di tingkat sedang dengan persentase 63.4% dan motivasi akademik berada di tingkat tinggi dengan persentase 88%. Analisis uji statistik bivariat yang digunakan yaitu uji chi square. Setelah dilakukan analisis menggunakan aplikasi SPSS, tabulasi yang didapatkan hanya berbentuk 2x2. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dengan tingkat kecil-sedang antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik (X2 (1) = 5.140 (X2tabel (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0,05), V = 0.19). Hasil penelitian ini dapat menambah literasi terkait topik refleksi diri dan motivasi akademik di Indonesia sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini juga institusi pendidikan keperawatan dapat menerapkan pembelajaran refleksi diri di dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat menumbuhkan motivasi akademik mahasiswa keperawatan.

Nursing students use various learning methods, including self-reflective learning. Self-reflective learning can enable nursing students to understand themselves which allows for increased motivation. Academic motivation plays a crucial role in academic life. This study aims to assess the relationship between self-reflective learning and nursing students' academic motivation. This research is a quantitative-research with a cross sectional method with a total sample of 142 taken using the snowball sampling technique. The questionnaires used were the Self Reflection and Insight Scale–Short Version and AMS-College Version questionnaires. Self-reflection learning outcomes are mostly at a medium level (63.4%) and academic motivation is at a high level (88%). The bivariate statistical test analysis used is the chi square test. After analyzing using the SPSS application, the tabulation obtained was only in the form of 2x2. The research results show that there is a small-medium relationship between self-reflective learning and academic motivation (X2 (1) = 5.140 (X2 table (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0.05), V = 0.19). The results of this research can increase literacy related to the topic of self-reflection and academic motivation in Indonesia, so it is hoped that with this research, nursing education institutions can implement self-reflection learning in their curricula so that they can grow the academic motivation of nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Prakoso Wibowo
"PPDB sistem zonasi Jakarta bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan sejak 2017, namun masih menimbulkan kontroversi karena menyebabkan siswa memilih sekolah yang tidak sesuai dengan karakteristik mereka. Ketidaksesuaian ini bisa memengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara efikasi diri dan motivasi akademik siswa SMA Negeri yang terdampak PPDB sistem zonasi Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dan pengambilan sampel dengan teknik convenience sampling. Sebanyak 881 siswa dengan rentang usia 14-19 tahun yang berdomisili di Jakarta menjadi partisipan dalam penelitian ini. Hasil perhitungan statistik menggunakan teknik korelasi Pearson dengan alat ukur General Self Efficacy Scale Versi Indonesia dan Academic Motivation Scale - Short Indonesia Language Version menunjukkan hubungan signifikan (r = 0.247, p < 0.001) antara efikasi diri dan motivasi akademik siswa setelah PPDB sistem zonasi Jakarta. Implikasi penelitian adalah pentingnya untuk meningkatkan efikasi diri pada siswa agar motivasi akademik mereka tetap terjaga.

Jakarta's PPDB zoning system has aimed at equalizing access to education since 2017, but still causes controversy because it causes students to choose schools that do not suit their characteristics. This mismatch can affect student motivation in learning. This research explores the relationship between self-efficacy and academic motivation of state high school students affected by the Jakarta PPDB zoning system. This research uses a correlational method and sampling using convenience sampling techniques. A total of 881 students aged 14-19 years who live in Jakarta were participants in this research. The results of statistical calculations using the Pearson correlation technique with the General Self Efficacy Scale Indonesian Version and Academic Motivation Scale - Short Indonesian Language Version measurement tools show a significant relationship (r = 0.247, p < 0.001) between students' self-efficacy and academic motivation after the Jakarta zoning system PPDB. The implication of the research is that it is important to increase students' self-efficacy so that their academic motivation is maintained."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Febriani
"Sebagai organisasi pelayanan publik, Kementerian Pemuda dan Olahraga belum efektif dalam melaksanakan proses pembelajaran organisasi khususnya dalam pengelolaan anggaran dan keuangan. Berdasarkan pengamatan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kemenpora yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2012, ditemukan cukup banyak permasalahan yang sama dan berulang dalam pengelolaan anggaran dan keuangan dalam kurun waktu tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transaksional dan motivasi terhadap pembelajaran organisasi dengan studi kasus pada pengelolaan anggaran dan keuangan di Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory dengan pendekatan kuantitatif yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini memakai kuesioner sebagai instrumennya. Dari 182 kuesioner yang disebar, sebanyak130 kuesioner kembali atau dengan tingkat pengembalian 71,4%. Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi secara parsial maupun simultan, kepemimpinan transaksional yang terdiri atas contingent reward, management by exception-active, dan management by exception-passive berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi secara parsial maupun simultan, motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran organisasi, dan kepemimpinan transaksional dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap pembelajaran organisasi. Berdasarkan hasil analsis jalur, ditemukan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dalam hubungan kepemimpinan transaksional dengan pembelajaran organisasi.
Saran bagi Kemenpora adalah lebih mengintensifkan implementasi pendekatan kepemimpinan transaksional, terutama dimensi contingent reward, dibarengi pemberian motivasi secara aktif untuk meningkatkan pembelajaran organisasi dalam pengelolaan anggaran dan keuangan.

As a public service organization, Ministry of Sport and Youth Affair haven't implemented the organization learning process effectively particularly in budget and finance management. Based on the observation of Ministry of Sport and Youth Affair Audit Reports published by State Audit Board in the period of 2005 until 2012 show that Ministry of Sport and Youth Affair have several problems related to budget and finance management recurred every year.
The objective of this study is to analyze the influence of transactional leadership and motivation to organization learning focusing on budget and finance management in Indonesia Ministry of Sport and Youth Affair as study case. This study is explanatory research and applies quantitative approach that explains causal relationship among research variables through hypothesis testing. This study uses questionnaire as its tool. Among the 182 questionnaires are distributed, 130 were returned back, or in other words, approximately 71,4% of the total amount of the distributed ones. The hypotheses in this study are tested through Path Analysis.
The results of the study show that transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on motivation significantly in partial or simultaneous way, transactional leadership, which is consist of contingent reward, management by exception-active, and management by exception-passive, have positive impact on organization learning significantly in partial or simultaneous way, motivation have positive impact on organization learning significantly, and transactional leadership and motivation have positive impact on organization learning simultaneously and significantly. Based on path analysis, there are direct and indirect impact to relationship between transactional leadership and organization learning.
According to the result of this study, Ministry of Sport and Youth Affair should apply better implementation of transactional leadership, mainly on contingent reward aspect, and also practice more exertion to increase motivation in order to improve organization learning of budget and finance management.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hasanul Huda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung antara motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan serta mengetahui seberapa besar pengaruh ketiga variabel terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besar kontribusi variabel eksogen (motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan) terhadap variabel endogen (produktivitas). Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh observer untuk mengukur produktivitas perawat. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan PLS (Partial Least Square).
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Penelitian ini mampu menjelaskan kenyataan sebesar 60,4%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah produktivitas= -0,204 motivasi+0,101 iklim kerja+ 0,266 kepemimpinan+(100-0,06).
Dapat disimpulkan bahwa motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan mempengaruhi produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Rumah Sakit Tugu Ibu perlu memantau dan mengevaluasi produktivitas dari perawat melalui kegiatan supervisi dan memantau kebijakan tentang sistem remunerasi atau insentif. Kemudian, perlu adanya pembuatan jenjang karir perawat serta menilai serta memberikan umpan balik terhadap kinerja dan mengadakan pelatihan kepemimpinan.

The aims of this study is to determine direct and indirect relationships between motivation, work climate, and leadership and know how big the influence of three variables on the productivity of nurse in Tugu Ibu Hospital 2011. This study uses a quantitative approach with cross-sectional study design which conducted to determine the contribution of exogenous variables (motivation, work climate, and leadership) to the endogenous variable (productivity). This study uses the total sampling (100 people). The data was collected using questionnaires and observation sheets made by the observer to measure the productivity of nurses. Processing the data in this study using PLS (Partial Least Square).
This study found that there are relationship obtained either directly or indirectly from motivation, work climate, and leadership to nurse?s productiivity. This research model can explain the real state of 60,4%. Linier equation from this model is productivity= -0,204 motivation+0,101 work climate+0,216 leadership+(100-0,06).
It can be concluded that the motivation, work climate, and leadership affect the productivity of nurse In Tugu Ibu Hospital. Tugu Ibu Hospital need to monitor and evaluate the productivity of nurses through supervision activities and monitor the policy on remuneration or incentive systems. Beside that, Tugu Ibu hospital have to manufacturing of nurse career paths, provide feedback on performance, and give leadership training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Triyatno
"Misi Mencerdaskan kehidupan bangsa dan misi sebagai wahana belajar kepemimpinan bagi anak-anak muda terbaik Indonesia agar tak semata memiliki kompetensi kelas dunia, tetapi juga pemahaman akar rumput membawa perspektif baru bagi kaderisasi anak muda di Indonesia telah membawa Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) mengirimkan Pengajar Muda (PM) ke 17 Kabupaten terpencil. PM dan GIM menjadi fenomena menarik bagi gerakan anak muda Indonesia. Jadi, penelitian ini mencoba membahas pola kepemimpinan apa yang terbentuk selama pengiriman PM dan mencoba menelisik lebih jauh pola GIM dalam kerangka civil society dan Gerakan Sosial Baru. Penelitian ini mengggunakan metode kualitatif dengan mengambil informan para PM aktif dan alumni. Data didapatkan dengan metode wawancara mendalam.
Hasil penelitian didapat bahwa pola kepemimpinan akar rumput PM menjadi terbentuk dalam pola penempatan di daerah terpencil. Dari sini membuka wawasan mereka mengenai luas dan beragamnya Indonesia, sementara bagi daerah penepatan merasa senang dikirim anak muda untuk mengajar di daerahnya. PM menjadi aktor di lapangan dalam proses penguatan civil society di Indonesia yang memiliki shared value mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengatasi masalah kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil. Hal ini sejalan dengan pemikiran Larry Diamond. Proses pengiriman PM ke daerah memberi gambaran Gerakan Sosial Baru di Indonesia bahwa organisasi non pemerintah melakukan GIM tanpa harus menghilangkan peran institusi negara, bahkan mengajak bekerja sama menjadi jembatan bersama pihak swasta untuk memajukan pendidikan Indonesia dalam rangka mencerdaskan segenap tumpah darah Indonesia. Hal ini sesuai dengan empat aspek Gerakan Sosial Baru: pertama, adanya kesamaan keyakinan (shared beliefs) dan solidaritas; kedua, adanya jaringan kerja dan interaksi informal; ketiga, aksi kolektif atas issu-issu konfliktual; keempat, aksi yang menunjukkan ruang yang luas di luar institusionalitas dan prosedur-prosedur rutin dari kehidupan sosial.
Saran penelitian ini ada beberapa. Pertama, Bagi GIM, sekiranya pola Kepemimpinan akar rumput menjadi dimasifkan ke dalam bentuk kurikulum pembelajaran orang dewasa PM di lapangan. Kedua, Pengiriman PM menjadi wahana strategis anak muda untuk belajar kepemimpinan dan nasionalisme Indonesia karena mampu melihat Indonesia di daerah terpencil. Maka dari itu, perlu kiranya makin diperkuat jalinan jaringan antara pihak terkait agar kegiatan ini mampu tersebar lebih dari 17 Kabupaten tepencil di Indonesia. Ketiga, Teori Kepemimpinan Akar Rumput menjadi alternatif dalam proses kaderisasi kepemimpinan muda hendaknya mulai dikaji secara ilmiah dan dilaksanakan pada organisasi-organisasi kepemudaan. Kempat, terkait dengan tehnis penelitian ini. Sempitnya waktu penelitian yang diberikan berimbas pada hasil penelitian yang belum maksimal dan komprehensif. Maka dari itu hendaknya perlu dilakukan kembali kajian mendalam mengenai Kepemimpinan Akar Rumput baik secara teoritik keilmuan maupun pelaksanaan di berbagai organisasi.

Mission to educated life of the nation and the mission as a field to learn leadership for best young Indonesia so that they cannot simply have world-class competence, but also grass-roots understanding bring a new perspective to the young cadre recruitment in Indonesia make Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) sends Pengajar Muda (PM) to 17 isolated Districts. PM and GIM became the phenomenon of interest to the youth movement of Indonesia. Thus, this research attempts to address what leadership patterns formed during the delivery of the PM and try to probe further patterns of GIM in the framework of civil society and new Social Movements. This research using qualitative method by taking the informant, active and alumni PM. Data obtained with the method of in-depth interviews.
The research results obtained that the grassroots leadership of PM pattern to be formed in the pattern of placement in remote areas. From here open their insight about vast and various regions of Indonesia, while placement had the pleasure sent young people to teach in its territory. PM being a field actors in the process of strengthening civil society in Indonesia, that have shared value educated life of the nation with sending solution in lack of teacher in remote area at Indonesia. This equal to Larry Diamond theories of Civil Society. Placement PM to prefigure a new Social Movement in Indonesia that non-governmental organizations doing GIM without having to State institutions, even nullifying invites work being a bridge with private parties to advance the education of Indonesia in order to Educate all the spilled blood of Indonesia. This same with four element of New Social Movement; shared beliefs and solidarity; network an informal interaction; collective action; action that show large spaces outside of institusional and routine procedure in social live.
This research had several suggestions. First, For GIM, if Grassroots Leadership patterns to be spread into the shape of the curriculum learning adult am on the field. Second, PM placement being a strategic way to young people to study leadership and nationalism of Indonesia cause they able to see Indonesia in remote areas. Therefore, it needs to be further reinforced braided chain between the parties related to this activity are able to spread over 17 remote Regency in Indonesia. Third, the grass-roots Leadership Theory into alternatives in the process of young leadership cadre recruitment should begin studied scientifically and held on youth organizations. The province, related to technical the research. The narrowness of the given research time imposes the research results which have not been fullest and comprehensive. Therefore he should need to be done again in-depth study on Grassroots leadership either in academic or teoritik implementation in various organizations.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadjilah Fatin
"Adanya penggunaan media sosial pada mahasiswa belakangan ini diketahui membuat mahasiswa rentan terhadap Fear of Missing Out (FoMO) khususnya yang berkaitan dengan akademik. Adanya FoMO ini bisa memberikan pengaruh pada perolehan performa akademik pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran motivasi akademik sebagai mediator dalam hubungan antara FoMO dan performa akademik pada mahasiswa. Pada penelitian sebelumnya, hubungan antara FoMO dan performa akademik diketahui tidak konsisten meskipun dimediasi oleh penggunaan media sosial. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah IPK, Fear of Missing Out Scale (FoMOs) (Przybylski dkk., 2013), dan Academic Motivation Scale (AMS)-versi Bahasa Indonesia (Natalya, 2018). Data diambil dari 430 mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun yang menggunakan media sosial, dengan perolehan mayoritas partisipan perempuan (N = 342, 79,5%) dibandingkan laki-laki (N = 88, 20,5%). Hasil analisis PROCESS Macro simple mediation menunjukkan bahwa motivasi akademik secara penuh memediasi hubungan antara FoMO dan performa akademik (B= 0,0006, 95% CI [0,0001/0,0015], p = 0,004). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki FoMO akademik perlu memunculkan evaluasi atau refleksi diri terkait tujuan melanjutkan pendidikan agar motivasi akademik mereka tetap bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama dan berdampak baik pada performa akademik mereka.

The recent use of social media by students is known to make students vulnerable to Fear of Missing Out (FoMO), especially those related to academics. The existence of this FoMO can have an influence on the acquisition of academic performance in students. This study aims to examine the role of academic motivation as a mediator in the relationship between FoMO and student academic performance. In previous research, the relationship between FoMO and academic performance was found to be inconsistent even though it was mediated by the use of social media. The measuring tools used in this study were the GPA, Fear of Missing Out Scale (FoMOs) (Przybylski et al., 2013), and the Academic Motivation Scale (AMS)-Indonesian version (Natalya, 2018). Data were taken from 430 active students aged 18-25 years who used social media, with the acquisition of the majority of female participants (N = 342, 79.5%) compared to men (N= 88, 20.5%). The results of the PROCESS Macro simple mediation analysis show that academic motivation fully mediates the relationship between FoMO and academic performance (B= 0.0006, 95% CI [0.0001/0.0015], p = 0.004). The results of this study indicate that students who have academic FoMO need to bring up self-evaluations or reflections regarding the purpose of continuing their education so that their academic motivation lasts for a longer period of time and has a positive impact on their academic performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>