Ditemukan 50939 dokumen yang sesuai dengan query
Novianti Puspitasari
"
ABSTRAKKeragaman syair dan bait-bait puisi Arab dapat dikaji dengan cara menggali makna dibalik keindahan puisi yang ada. Pada kesempatan ini penulis menuliskan jurnal yang memaparkan tentang analisis dari sebuah puisi yang berjudul Anaa karya Naazik al-Malaaikat. Tujuan penulisan jurnal ini adalah mengetahui hal-hal tersirat dalam puisi Anaa karya Naazik dengan cara menganalisis setiap larik dari puisi ini menggunakan berbagai aspek seperti analisis struktur puisi dan analisis intrinsik puisi. Metode yang digunakan dalam membuat jurnal ini adalah metode analisis dan studi pustaka. Karena sebelum menganalisis, penulis terlebih dahulu mengumpulkan data mengenai ilmu dari aspek-aspek puisi yang akan digunakan dalam analisis puisi ini. Setelah puisi dianalisis, dapat disimpulkan bahwa tema dari puisi Anaa adalah kesedihan, hal tersebut ditentukan dari isotopi dan motif yang terdapat pada puisi ini. Jumlah ilmu balaagat yang digunakan pada puisi ini antara ketiga ilmu yaitu ilmu bayaan, ilmu ma rsquo;aaniy, dan ilmu badii rsquo; hampir sama. Terdapat satu unsur ilmu badii rsquo; yang menonjol pada puisi ini, yaitu unsur mu?assinaat al-laf?iyat saj rsquo;un yang digunakan pada setiap larik puisi yang akhiran hurufnya sama. Sebenarnya hal tersebut sudah dapat terlihat dari banyaknya rima yang ada pada puisi ini. Setelah dianalaisis dengan berbagai sudut ilmu, ternyata kesimpulan pada puisi ini berkaitan dengan aliran eksistensialisme.
ABSTRACTThe diversity of poems and verses of Arabic poetry can be studied by exploring the meaning behind the beauty of poetry. On this occasion the author wrote a journal describing the analysis of a poem entitled Anaa by Naazik al Malaaikat. The purpose of writing this journal is to know the things implied in the poetry of Anaa 39 s Naazik works by analyzing each array of these poems using various aspects such as the analysis of poetic structure and intrinsic analysis of poetry. The method used in making this journal is the method of analysis and literature study. Because before analyzing, the author first collects data on the science of the aspects of poetry that will be used in the analysis of this poem. After the poems are analyzed, it can be concluded that the theme of Anaa 39 s poetry is sadness, it is determined from the isotopia and motifs contained in this poem. The amount of science balaagat used in this poem between the three sciences is bayaan, ma 39 aaniy, and badii rsquo 39 almost the same. There is one element of badii rsquo that stands out in this poem, the element of mu assinaat al laf iyat which is used in every line of poetry with the same lettering suffix. Actually it can already be seen from the many rhymes that exist in this poem. After being analyzed with various angles of science, it turns out the conclusion on this poem related to the flow of existentialism."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Zalva Abigail Kamilia
"Skripsi ini membahas eksistensialisme pada sepuluh buah puisi pilihan dalam buku Временное Место/Vremennoje Mesto/Persinggahan Sementara karya Aleksey Davidovich Alyokhin. Teori Eksistensialisme dan strukturalisme genetik digunakan untuk membuktikan adanya eksistensialisme melalui tema-tema puisi tersebut. Analisis dalam karya ilmiah akan dilakukan dengan melihat fakta kemanusiaan diluar struktur karya puisi untuk menemukan tema puisi dengan ide eksistensialisme. Hasil analisis membuktikan bahwa eksistensialisme tercermin di dalam karya-karya puisi Aleksey Davidovich Alyokhin dengan lima tema yaitu subjektivitas, kebebasan, kegagalan, keterasingan dan kematian.
This thesis discusses existentialism in ten selected poems in the book Временное Место/Vremennoje Mesto/A Temporary Sojourn by Alyokhin Aleksey Davidovich. Existentialism and structuralism genetic theories are used to prove the existence of existentialism through the themes of the poem. Analysis of the scientific work will be done by looking at the facts of humanity outside the structure of the poem with the idea of finding a theme of existentialism. The results of the analysis show that existentialism is reflected in the works of the poet Aleksey Davidovich Alyokhin with five themes, namely subjectivity, freedom, failure, alienation and death."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S62133
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shafira Handoyo
"ean-Paul Sartre menyatakan kebebasan sebagai ciri manusia bereksistensi. Kebebasan manusia dicirikan melalui cara mengadanya. Meskipun ada kefaktaan-kefaktaan yang dapat mengurangi penghayatan kebebasannya, Sartre berpendapat bahwa manusia tetap dapat memilih untuk menghayati kebebasannya secara maksimal, tanpa menghiraukan kefaktaan-kefaktaan tersebut. Penyair Na Tae-ju melalui puisi “Pulkkot 1-2-3” mengajak para pembacanya untuk menghayati kebebasannya secara penuh tanpa memperhatikan kefaktaan-kefaktaan yang dihadapinya. Sehubungan dengan itu, penelitian ini berfokus pada analisis puisi “Pulkkot 1”, “Pulkkot 2”, dan “Pulkkot 3” yang diterbitkan pada kumpulan buku puisinya yang berjudul “Kkocheul Bodeut Neoreul Bonda”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna kebebasan dari ketiga puisi melalui teori eksistensialisme Jean Paul Sartre dengan pendekatan semiotik Michael Riffaterre. Penulis menggunakan metode deskriptif-kualitatif untuk mengumpulkan data dan menggunakan metode studi pustaka untuk menemukan referensi relevan guna mendukung penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapatnya makna kebebasan Sartre pada puisi “Pulkkot 1-2-3” melalui ajakan tokoh aku kepada tokoh kamu untuk menghayati kebebasannya secara penuh dengan tidak menyerah pada hidupnya dan tidak menghiraukan kefaktaan yang mengikatnya.
Jean-Paul Sartre stated that freedom is a characteristic of existing humans. Human freedom is characterized by the way it creates itself. Even though there are facts, which can reduce the appreciation of freedom, Sartre argues that humans can still choose to live their freedom to the fullest regardless of these facts. The poet Na Tae-Ju through his poems “Pulkkot 1-2-3” invites his readers to experience freedom to the fullest regardless of the facts they face. This study focuses on analyzing the poetry of “Pulkkot 1, Pulkkot 2, and Pulkkot 3” published in his collection of poetry books entitled “Kkocheul Bodeut Neoreul Bonda”. This study aims to analyze the meaning of freedom in the three poems through the existentialism theory of Jean-Paul Sartre with Michael Riffaterre's semiotic approach. The author uses a descriptive qualitative method to collect data and the literature study method to find relevant references to support this research. The results of this study indicate that there's Sartre's meaning of freedom in “Pulkkot 1-2-3” poetry through the invitation of the 'I' character to the 'You' character to live his freedom to the fullest by not giving up on his life and ignoring the facts that bind him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dewi Martha Andyani
"Intertekstualitas adalah hubungan yang muncul antara teks-teks berbeda, khususnya teks sastra. Intertekstualitas juga dapat dimaknai sebagai pengacuan dalam satu teks dengan teks yang lain. Intertekstual dalam sebuah teks sastra dapat berbentuk ekspansi dan konversi. Dalam tulisan ini, peneliti menganalisis hubungan intertekstual antara puisi Kkot karya Kim Chun-su yang merupakan puisi hipogram dan puisi Kkot-eui Paerodi karya O Gyu-won. Tulisan ini bertujuan untuk mencari tahu perbedaan dan persamaan antara teks hipogram dan teks transformasi sebagai parodinya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan intertekstual. Dari hasil analisis ditemukan adanya perbedaan dan persamaan dalam unsur intrinsik kedua puisi berupa ekspansi bentuk berupa penambahan larik dan bait dan perubahan rima serta irama, ekspansi ekspresi berupa perubahan penggunaan kalimat, bahasa kiasan, simbol, citra dan ironi, serta perubahan pemaknaan konsep secara umum yang menjadi inti utama masing-masing puisi. Selain berbentuk ekspansi, terdapat juga konversi berupa pengubahan objek serta penambahan sudut pandang pada teks transformasi. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran makna eksistensialisme dari puisi aslinya. Teks trasnformasi juga tidak meneruskan konvensi teks hipogram sehingga terjadi perubahan bentuk yang signifikan yang menghilangkan kekhasan teks hipogram yang dapat terlihat dari irama dan rima yang digunakan.
Intertextuality is the relationship that arises between different texts, especially literary texts. Intertextuality can also be interpreted as a reference in one text to another. Intertextual in a literary text can take the form of expansion and conversion. In this paper, the researcher analyzes the intertextual relationship between Kim Chun-su's Kkot poem which is a hypogram poem and O Gyu-won's Kkot-eui Paerodi poem. This paper aims to find out the differences and similarities between the hypogram text and the transformation text as a parody. The method used is descriptive qualitative method with an intertextual approach. From the results of the analysis, it was found that there were differences and similarities in the intrinsic elements of the two poems in the form of form expansion in the form of adding lines and stanzas and changes in rhyme and rhythm, expansion of expression in the form of changes in the use of sentences, figurative language, symbols, imagery and irony, as well as changes in the meaning of general concepts used. become the main core of each poem. In addition to the form of expansion, there are also conversions in the form of changing objects and adding a point of view to the transformation text. These changes caused a shift in the meaning of existentialism from the original poetry. The transformation text also does not continue the convention of the hypogram text so that there is a significant change in form that eliminates the uniqueness of the hypogram text which can be seen from the rhythm and rhyme used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yunasti Pratiwi Nur Malitasari
"
ABSTRAKGerakan perempuan di Korea Selatan dipicu sejak Korea berada di bawah penjajahan Jepang. Noh Cheon-myeong adalah seorang perempuan penulis asal Korea yang aktif pada era tersebut. Dalam karya-karya Noh, terdapat unsur-unsur eksistensialisme. Tulisan ini menganalisis anasir-anasir eksistensialisme feminis yang terdapat dalam puisi Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo karya Noh menggunakan teori eksistensialisme dan konstruksi sosial dari feminisme. Sosok perempuan yang ada di dalam puisi Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo, yang berarti Perempuan Tak Bernama, memiliki keinginan untuk menjadi sesosok perempuan tanpa memiliki nama. Tujuan dari tulisan ini adalah memahami sosok perempuan dalam puisi tersebut sebagai ikon eksistensialisme feminis melalui anasir-anasir eksistensialisme feminis yang penulis temukan pada diri sosok tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sosok perempuan tersebut merupakan benar ikon eksistensialisme feminis pada puisi Noh dan Noh Cheon-myeong terbukti sebagai seorang feminis beraliran eksistensialis.
ABSTRACTWomen s movements in South Korea have been thriving since Korea was under Japanese colonisation. Noh Cheon-myeong is a Korean female writer who was active in that era. In Noh s works, there are elements of existentialism. This paper analyses the elements of feminist existentialism found in Noh s poetry titled Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo using the theory of existentialism and social constructs of feminism. The female figure in the Ireum Eobsneun Yeoin-i Doieo poetry, which means Nameless Woman, has the desire to become a woman with no name. The purpose of this paper is to understand the female figure in the poetry as an icon of feminist existentialism through the elements of feminist existentialism that the writer finds within the figure. The results of this study indicates that the female figure is truly an icon of feminist existentialism in Noh s poetry and Noh Cheon-myeong herself has been proven to be an existentialist feminist."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ajrina Luthfia
"Penelitian ini hendak membahas keberadaan unsur eksistensialisme dalam film animasi Spirited Away karya Hayao Miyazaki dengan pendekatan Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang menggunakan metode analisis naratif untuk menganalisis keterkaitan unsur eksistensialisme dengan alur pada suatu karya sastra dalam bentuk media film. Analisis yang dilakukan dalam film ini melibatkan keterkaitan faktor internal seperti tema, alur cerita, dan penokohan, serta faktor eksternal seperti kepercayaan masyarakat Jepang, keadaan ekonomi, serta kritik terhadap masyarakat Jepang modern. Hasil dari penelitian ini menunjukkan elemen-elemen dalam pemahaman Eksistensialisme Sartre ditemukan dalam film animasi Spirited Away dan direpresentasikan oleh tindakan dan perilaku dari beberapa karakter dalam film tersebut.
This study intends to discuss the existence of existentialism elements in the animated film "Spirited Away" by Hayao Miyazaki with an approach of Jean-Paul Sartre's existentialism. This research is a qualitative research, which uses a narrative analysis method to analyze the connection between existentialism elements and the plot of a certain literary work in the form of a film media. The analysis carried out in this film involves the interconnection of internal factors such as themes, storylines, and characterizations, as well as external factors such as Japanese beliefs, economic conditions, and criticism toward modern Japanese society. The results of this study indicate that elements in Sartrean existentialism was found in the animated film of "Spirited Away" and were represented by actions and behaviors of several characters in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Wahyuni Ajeng Gumandar
"Skripsi ini menganalisis tokoh Yanti pada novel Gerhana karya A.A. Navis. Penulis melihat bagaimana tokoh Yanti bereksistensi pada cerita berdasarkan teori eksistensialisme menurut Simone de Beauvoir. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Penulis menganalisis cara Yanti bereksistensi berdasarkan kondisi eksistensi perempuan yang mendekati deskripsi tokoh Yanti, yaitu Perempuan Mandiri dan Perempuan Menikah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tokoh Yanti mampu mengeksistensikan dirinya sebagai seorang Perempuan Mandiri dan Perempuan yang Menikah, dengan cara-cara seperti yang telah dijabarkan oleh Simone de Beauvoir.
This undergraduate thesis analyzes Yanti, a character on Gerhana written by A.A. Navis. The purpose is to see how Yanti's existence develop on the story, based of Simone de Beauvoir's theory. This research used qualitative as method with descriptive analytic to analyze. Yanti's way to existence was analyzed based on de Beauvoir's theory on The Independent Woman and The Married Woman. The result of this thesis concluded that Yanti could make herself exist as an Independent Woman and Married Woman, just like how Simone de Beauvoir already explained."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69586
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rekha Nur Alisha
"Kematian adalah hal yang dianggap menakutkan bagi mayoritas manusia. Permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana tokoh utama Alik menyikapi eksistensi being-nya ketika ia dihadapkan dengan penyakit yang berujung pada kematiannya. Artikel ini bertujuan mengemukakan pencapaian autentisitas eksistensi Alik ketika menghadapi kematian yang dikaji melalui sikap dan perilaku yang Alik perbuat di dalam teks dengan berlandaskan teori eksistensialisme Tillich. Hipotesis artikel ini adalah bahwa Alik berhasil mencapai eksistensi dirinya dalam menghadapi kematian. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif sementara teknik pengumpulan data artikel ini menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian mengemukakan bahwa tokoh utama Alik berhasil mencapai autentisitas eksistensinya melalui tiga perilaku yang ia perbuat: mengambil kendali atas keputusan dalam hidupnya, berpartisipasi penuh dalam lingkungan tempat ia tinggal, dan menunjukkan sikap menerima melalui tindakan bersyukur atas penyakit yang menyerang dirinya.
Death is considered a frightening thing for a majority of people. The problem within this article is how did the main character handle his being when he is thrown upon an unidentified sickness and soon faces death. This article aims to reveal the main characters approach towards achieving authenticity despite his soon death through studying the actions and choices that he makes within the text in accordance with Tillichs existentialism. The hypotheses of this article is that Alik achieves authenticity in dealing and facing his death. The method used in this research is descriptive analysis with a qualitative approach and it uses literature study as the technique to collect the data. The result shows that the main character achieved authenticity through three important actions: taking charge of his own choices, fully participating as a member of his society, and showing acceptance through being grateful of his illness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Saifa Bila
"Artikel ini membahas eksistensialisme pada tokoh Marina Borisovna dalam novela Вессмертный/Abadi karya Olga Slavnikova. Novela inimengisahkan kehidupan anggota keluarga yang bertahan hidup di apartemen kumuh dengan mengandalkan gaji seorang pensiunan tentara. Marina merupakan satu-satunya anggota dalam keluarga itu yang memilih pilihan hidup berbeda dari anggota keluarga lainnya. Tujuan pembahasan artikel ini untuk menganalisis tokoh Marina Borisovna dalam mencapai eksistensi dirinya. Teori yang digunakan adalah teori eksistensialisme Simone de Beauvoir dengan metode penelitian berupa deskriptif analisis, serta pendekatan berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tokoh Marina Borisovna memperoleh eksistensinya melalui kemandirian, intelektualitas, dan pekerjaan yang dimilikinya.
This article discusses the existentialism of Marina Borisovna in Olga Slavnikova's novella Вессмертный/Immortal. This novella narrates the life of a family member who survives in a slum apartment by relying on the salary of a retired soldier. Marina is the only member in the family who chooses a different life choice from the others. The aim is to analyze Marina Borisovna's character in achieving her own existence. The theory used are the existentialism theory of Simone de Beauvoir with descriptive analysis research as the method, and literature study approach. This article ultimately indicate that Marina Borisovna gains her existence through her independence, intellect, and work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jakarta: Tulodong, 2013
808.81 SIR r
Buku Teks Universitas Indonesia Library