Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galavia Permata
"Seiring dengan perkembangan zaman, manusia memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Begitu pula pada bidang konstruksi dan perancangan arsitektur. Kehadiran teknologi lambat laun menggantikan peranan alam dalam keseharian manusia. Rusaknya kondisi alam dan menipisnya sumber daya alam menarik perhatian publik serta melahirkan konsep konstruksi yang berkelanjutan berupa arsitektur hijau. Namun banyak produk arsitektur hijau hanya cenderung menekankan pada performa bangunan yang ramah akan kondisi alam dan lingkungan namun belum memenuhi kebutuhan dasar manusia wellbeing secara tepat.
Kehadiran alam dalam ruang yang terbangun built environment khususnya ruang dalam interior dapat membantu manusia dalam mencapai kondisi wellbeing yang optimum, salah satunya adalah dengan mengaplikasikan perancangan biofilik. Representasi alam dalam ruang dapat dihadirkan dengan banyak cara dalam perancangan biofilik Biophilic Design . Melalui studi kasus pada Google Asia Pacific diketahui bahwa untuk menghadirkan peningkatan yang signifikan pada wellbeing manusia, terdapat faktor internal fisik dan faktor eksternal non-fisik yang harus dipenuhi secara konsisten dan komperhensif.

As the time goes by, technology took big part in fulfilling human everyday needs. Likewise, in the design and construction field architecture, technology gradually replaces the role of nature in human rsquo s everyday life. The destruction of nature and the depletion of natural resources finally get the publics attention, ad then it develope a new concept of sustainable construction in the form of green architecture. However, the output of green architecture itself, tend to emphasize the technical performance of the buildings which environmentally friendly, but has not fulfilled the human needs and wellbeing.
The presence of nature in built environment, specifically interior space, has the potential to help human reaching the optimum condition of wellbeing. Nature representation within space could be applied in many form by applying Biophilic Design. Through a study on Google Asia Pacific, it is found that to achieve a significant improvement in human wellbeing, there are internal physical and external non physical factors that must be presented consistently and comperhensively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Maulina
"Kegiatan membuka jendela merupakan kegiatan praktik interior karena tindakan tersebut mempengaruhi ruang interior. Kegiatan yang mempengaruhi keadaan ruang interior ini terdapat alam yang ikut berperan pada peristiwa tersebut. Pembahasan mengenai peran alam pada ruang tempat manusia hidup dibahas pada teori biophilia. Pola desain biophilic merupakan ranah bidang fungsional untuk biophilia dengan fokusan desain lingkungan. Melalui studi literatur terhadap praktik interior dan pola desain biophilic menemukan aspek penting yang menyatukan ke dua hal ini, skripsi ini menunjukkan bahwa kegiatan membuka jendela merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mencangkup kedua hal tersebut. Aspek penting tersebut digunakan untuk melihat bagaimana kegiatan membuka jendela pada ruang beraktivitas melalui wawancara dan observasi fisikal. Hasil wawancara dianalisis berdasarkan aspek penting dan spatial parameternya sehingga menunjukkan bahwa kegiatan membuka jendela ruang tersebut merupakan bentuk kegiatan praktik interior dan desain biophilic dengan bentuk pengaruh spatial yang beragam.

Opening the window could be considered as interior practice because it affects the interior space. This activity is a nature participating event that directly involve nature within the activity. The discussion of the role of nature in the space in which humans live is discussed in biophilia theory. Biophilic design patterns are the functional areas of biophilia that focus on environmental design. Through a literature study of interior practices and biophilic design patterns to find an important aspects that unites these two things, this thesis shows that the activity of opening a window is one form of activity that includes both of them. These important aspects become the basis for interviews and physical observation to see how opening the window is practiced in the interior space. Interview results are analyzed based on the important and spatial aspects of the parameters thus indicating that opening a window is a form of interior practice and biophilic design with a variety of spatial influences."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Tarcia Nada
"Saat ini sudah mulai banyak desain ramah lingkungan yang merupakan bagian dari konsep sustainable design. Di Indonesia sudah banyak bangunan yang memakai konsep green building; bentuk masif penerapan sustainable design. Namun, konsep ini juga dapat dilakukan dalam bentuk sederhana, salah satunya adalah penggunaan material bekas sebagai elemen ruang interior. Selain bertujuan untuk lebih ramah lingkungan, material bekas juga digunakan dengan alasan visualnya. Semakin banyak restoran, kafe atau bar yang menggunakan desain tematik untuk menarik pengunjung. Material bekas menjadi cara baru untuk membentuk suasana ruang yang berbeda. Pada skripsi ini, penulis akan meninjau variasi penerapan material bekas pada elemen ruang interior, dampaknya secara estetis dan pengalaman ruang yang dirasakan pengunjung. Untuk mengetahui poin-poin tersebut, telah dilakukan pengumpulan data dengan observasi langsung pada studi kasus, wawancara dengan pihak menajemen tempat dan pengunjung.

Nowadays, there’s already a lot of eco-friendly design which is a part of sustainable design concept. In Indonesia itself, many buildings has been using green building concept; a way of applying sustainable design. However, this concept can also be done through simplistic way, one of them is applying used materials as interior elements. Apart from aiming for an eco-friendly design, used materials are also applied for its visual purpose. There’s an increase in the number of restaurants, cafes, or bars that are applying thematic design to attract visitors. Used materials has become a new way to build a different spatial experience. In this final report, writer will look into the variation in applying used materials as interior elements, the aesthetic impact and the spatial experience felt by visitors. To find out about these points, data collection has been done through direct observation at the study cases, interview with the management side of those places and visitors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayu Azhari
"Di dunia modern saat ini, work from cafe menjadi cukup populer di kalangan para pekerja. Hal ini dikarenakan para pekerja cenderung membutuhkan ruang kerja dengan suasana baru yang mampu mengurangi rasa jenuh dan stres ketika bekerja di kantor. Dengan adanya perkembangan teknologi, para pekerja kini dapat melakukan pekerjaannya dimana saja. Cafe merupakan salah satu destinasi yang seringkali dikunjungi oleh para pekerja khususnya pekerja remote working. Fenomena ini membuat cafe tidak hanya menjadi tempat untuk makan dan minum, melainkan juga menjadi tempat bagi para pengunjung untuk melakukan pekerjaan dan pertemuan secara online (Oldenburg, 1989). Biophilic design hadir sebagai salah satu strategi pendekatan alam yang seringkali diterapkan pada suatu cafe. Cafe yang menerapkan biophilic design tentunya menawarkan kenyamanan visual yang diperlukan oleh para pekerja, terutama bagi para pekerja yang tidak memiliki kontak langsung dengan alam. Kenyamanan visual pada ruang kerja di cafe dapat dihadirkan dengan penerapan elemen-elemen biophilic pada elemen pembentuk ruang cafe, baik secara langsung maupun tidak langsung. Variasi kualitas visual yang dihadirkan melalui penerapan elemen-elemen biophilic tersebut tentunya dapat berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas, suasana hati, dan stres dari pengguna ruang yang melakukan kegiatan bekerja di cafe.

In today's modern world, work from cafes is becoming quite popular among workers. This is because some workers need a workspace with a new atmosphere that can reduce their boredom and stress while working at the office. With the development of technology, workers can now do their work anywhere outside the office. Cafe is one of the destinations that is often visited by the workers, especially for the remote working workers. This phenomenon makes the cafe not only a place to eat and drink, but also a place for the visitors to do their work and online meetings (Oldenburg, 1989). Biophilic design is one of the natural approach strategies that are often applied to a cafe. Cafe with a biophilic design concept certainly offers some visual comforts that are needed by the workers, especially for workers who do not have a direct contact with nature at the office. Visual comfort can be presented by applying some biophilic elements to the space-forming elements of a cafe, either directly or indirectly. The variety of visual quality presented through the application of these biophilic elements can certainly have a significant effect on the productivity, mood, and stress of the space users who work in cafes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah
"Dalam sebuah ruang interior komersil, banyak elemen-elemen yang turut berperan membentuk atmosfer dan identitas ruang, di antaranya adalah warna. Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana proses penerjemahan nilai-nilai suatu brand ke dalam pemilihan warna yang diterapkan pada ruang interior komersil brand tersebut. Apakah warna yang digunakan sebuah brand dalam ruang interior komersilnya telah sejalan dengan branding yang ingin dibentuk dari produknya.
Branding produk penulis soroti dari segi archetypes dan kebutuhan konsumen yang terpenuhi. Warna-warna yang berperan dalam ruang interior komersil dapat berupa skema warna secara keseluruhan, ataupun penggunaan warna-warna pada tiap elemen ruang secara spesifik yang memberi efek psikologis pada pengguna ruang. Studi kasus penulis lakukan terhadap brand X Donuts & Coffee untuk lebih memahami dan menjawab hal-hal di atas tersebut.

In commercial interior space, there are a lot of elements that participate in creating the space atmosphere and identity, such as color. This thesis aims to understand the process of bringing the brand's values into the color selection that will be used in that brand's commercial interior space. This thesis also aims to see whether the colors that a brand use in its commercial space are in-line with their product branding already.
I observe the product branding from what kind of archetypes are they, and what kind of "consumer's need" that they fill. The colors that use and take a part in creating the space atmosphere could be a whole-color-scheme, or the specific colors that use in every interior's elements which give a psychological effect to the space user. I case a study of X Donuts & Coffee brand to understand more and also answer all the questions and theories above.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hifzil Rinandra Putri
"Manusia selalu melihat warna pada segala sesuatu, termasuk dalam ruang interior. Warna sebagai salah satu elemen ruang interior memengaruhi manusia dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, emosi dan perilaku. Ruang interior dapat dimanipulasi dengan warna dan memengaruhi manusia sebagai pengguna ruang interior dengan tujuan untuk menstimulasi manusia sehingga tercapai well-being. Untuk mengkomposisi warna dalam ruang interior dapat digunakan kontras sebagai penyusun ruang interior. Kontras warna dikonstruksi dalam ruang interior berdasarkan dua teori warna, yaitu Itten tentang jenis kontras warna dan Albers tentang interaksi warna kontras. Lansia sebagai pengguna ruang mengalami penurunan fungsi penglihatan, sehingga kesulitan untuk melihat dan mendapat informasi dalam suatu ruang interior. Oleh karena itu, untuk mendukung lansia sebagai pengguna ruang interior sehingga tercapai kejelasan visual dan memberi dampak positif psikologis seperti menghilangkan insecurity dibutuhkan kontras warna dalam ruang interior.

People always see color on everything ndash including the color in interior space. Color, as an element of an interior space, affect humans in various aspects, such as health, emotions and behavior. The interior space can be manipulated with color and affect humans as the user of interior space in order to stimulate people to achieve well being. One of ways to compose color in the interior space is by using contrast to construct interior space. In this thesis, color contrast is constructed in the interior space based on two color theories Itten about color contrast and Albers about interaction of color on color contrast. Elderly as the user of interior space undergo vision impairments, making it difficult to see and get information in the interior space. Therefore, to support the elderly as the user of interior space in order to achieve visual clarity and give positive psychological impact such as eliminating insecurity color contrast is required in interior space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retri Haryanto Atta
"ABSTRAK
Seni instalasi dapat dideskripsikan sebagai satu bentuk karya tiga dimensi yang dibuat untuk membentuk persepsi individu terhadap satu ruang. Oleh karenanya ruang menjadi bagian penting dari penciptaan karya seni instalasi. Seni instalasi dapat digunakan untuk memberikan satu pengalaman ruang tertentu terhadap pengguna tidak hanya secara visual namun juga melibatkan tiap panca indera yang dimiliki oleh manusia. Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami penggunaan instalasi seni dalam satu ruang interior komersial serta pengaruhnya kepada pengguna.

ABSTRACT
Art installation can be described as a form of three-dimensional works are made to form the individual's perception of the space. Therefore, space becomes an important part of the creation of art installation. Art installation can be used to provide a certain spatial quality to the user, not only visually but also involve each of the five senses possessed by humans. The purpose of this study is to understand the use of art installation in a commercial interior space and its influence to the users perception.
Key words :
Art Installation, space, sense, percepti"
2015
S58071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisha Syakira Prawiraatmadja
"Manusia memiliki ketertarikan alami terhadap makhluk hidup lain dan alam, dan manusia membutuhkan kehadiran alam dalam hidupnya untuk mencapai kondisi well-being terbaiknya. Fenomena ini disebut dengan biophilia dan desain biophilic sebagai salah satu upaya untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut dalam perancangan. Penggunaan elemen alam dalam desain biophilic dapat dihadirkan antara lain melalui tanaman. Dengan banyaknya waktu yang dihabiskan manusia dalam ruang, kehadiran tanaman sebagai elemen ruang dalam menjadi penting yang berdampak pada well-being manusia. Tanaman yang terdapat pada ruang dalam tentunya membutuhkan perawatan untuk hidup. Kehadiran tanaman sebagai elemen alam terbukti memberikan dampak positif bagi keadaan fisik maupun psikis manusia dan juga dapat menjadi elemen ruang dalam yang berpengaruh penting pada elemen desain lain dan kualitas ruangnya. Sebagai hasil simpulan, untuk mendapatkan hasil yang optimal, kondisi ruang dalam harus dipahami untuk menentukan bentuk penerapan dan jenis tanaman yang tepat, serta karakteristik dari tanaman itu sendiri kemudian dikombinasikan menjadi sebuah komposisi.

Human has natural intention towards other living things and nature elements, and human needs the presence of nature in their life to achieve their best well-being. this phenomena is called biophilia and biophilic design as one of the attempt to accommodate that need in design. One of nature elements in biophilic design can be presented by plant. People spend most of their time in indoor space, so the presence of plant as indoor element becomes important and impact human's well being. Plant in indoor space needs maintenance to live. The presence of plant a as nature element in indoor space gives a positive impact for human's physical and mental health and plant can also be an interior element that compliment other design elements and the quality of the space. As a conclusion, to obtain optimal result, the condition of indoor space should be fully understood to determine the application and the type of plant that suits best, and the characteristics of the plant itself to be combined into a composition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Feandri
"ABSTRAK
Biophilic-design bertujuan untuk menciptakan habitat yang baik bagi
manusia sebagai organisme biologis pada lingkungan terbangun, yang dapat
meningkatkan kesehatan, kebugaran dan kesejahteraan umum (well-being)
(Kellert, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh apa kehadiran atau
suasana alam pada ruang melalui 14 pola biophilic-design (Browning, Clancy &
Ryan, 2014) pada jenis hunian yang berbeda, yaitu: hunian tapak sederhana dan
real-estate; dan hunian vertikal sederhana (rumah susun sederhana) dan
apartemen. Kemudian pada jenis hunian yang kehadiran alamnya paling rendah
dilakukan percobaan penambahan nilai indeks biophilic-design untuk mengetahui
apa dampak aplikasi pola biophilic design, terhadap kesejahteraan mental (mental
well-being) penghuninya.
Instrumen penilaian indeks biophilic-design dikembangkan berdasarkan 14
pola biophilic-design dan digunakan untuk mengidentifikasi secara kuantitatif
keberadaan atau suasana alam yang hadir pada ruang. Untuk mengukur
kesejahteraan mental (mental well-being) penghuni digunakan The Warwick-
Edinburg Mental Well-Being Scale (WEMWBS) yang diukur pada saat dimulainya
percobaan penambahan nilai indeks biophilic-design dan dua minggu setelahnya
untuk melihat dampaknya pada kesejahteraan mental (mental well-being)
penghuni.

ABSTRACT
The objective of biophilic-design is to create a good habitat for people as a
biological organism in a built environment, which can improve people’s health
and well-being (Kellert, 2015).
This research aims to identify how far nature or natural scene can be
present in a space through 14 patterns of biohilic-design (Browning, Clancy &
Ryan, 2014) on a different residential types: simple landed residential, mid to high
class landed residential/real-estate, vertical residential, and mid to high class
vertical residential/apartment. Then on the residential type which it’s natural scene
is low than the other, experiment is conducted by improve it’s natural scene to
find what impact biophilic-design does to people’s mental well-being on
residential space.
Biophilic-design index scoring was developed based on 14 patterns of
biophilic-design and used as an instrumen to identify and measure the nature and
natural scene present in a space quantitatively. The Warwick-Edinburg Mental
Well-Being Scale (WEMWBS) is used to measure people’s mental well-being. It
is measured at the moment when the experiment is conducted and two weeks after
it to find it’s impact."
2016
T45589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catleya Azzah Banafsaj
"Perspektif multtisetting pada anak adalah pengalaman yang terjadi ketika anak menempati satu tempat ke tempat lainnya memicu ruang geraknya. Ruang gerak anak menjadi kebutuhan pergerakan anak semasa perkembangan hidupnya mencakup peristiwa pergi dan kembali dengan elemen pembentuk ruang yaitu jarak dan jalur. Bagi anak, adanya kebutuhan untuk melakukan pergerakan pada lingkungan atau settings yang berbeda-beda sebagai bentuk eksplorasi dan penambahan pengalaman. Hubungan antara lingkungan dan alam kemudian menjadi salah satu strategi pengaturan multisetting yang dapat meningkatkan pengalaman anak terutama untuk aktivitas belajar dan bermain. Strategi tersebut dapat diterapkan dengan konsep biophilic yang mencakup aspek nature dan built environment. Skripsi ini membahas bagaimana ruang gerak anak pada multisetting dapat menghasilkan respons gerak bagi anak dengan penerapan elemen biophilic.

The multisetting perspective on children is an experience that occurs when children occupy one place after another, triggering their space to move. The space for children’s movement becomes a need during their life development. It includes going and returning events involving space-forming elements, namely distance, and path. For children, there is a need to move around in different environments or settings as a form of exploration and experience enhancement. The relationship between the environment and nature then becomes one of the multisetting regulatory strategies that can enhance children's experiences, especially for learning and playing activities. This strategy can be applied using biophilic concepts which include natural aspects and the built environment. This thesis discusses how spaces for children’s movement in multisetting produce specific movement responses of children that apply biophilic elements. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>