Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160075 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Maharani Sukma
"Dampak penahanan terhadap narapidana anak ialah rendahnya dukungan sosial. Dukungan sosial yang rendah menjadi salah satu faktor penyebab depresi pada narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak tahun 2018. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 93 narapidana anak. Instrumen pada penelitian ini ialah kuesioner Interpersonal Support Evaluation List ISEL untuk dukungan sosial dan Beck Depression Inventory-II BDI-II untuk tingkat depresi. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Jenis uji chi-square yang digunakan ialah independency test untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak tahun 2018 dengan nilai p value yaitu 0,022 p value le; 0,05 . Meningkatkan dukungan sosial, skrining kesehatan mental, terapi kognitif, dan terapi psikoedukasi perlu dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan status kesehatan mental dan mencegah serta menangani depresi pada narapidana anak.

The consequence of detention on child inmates is low social support. Low social support becomes one of the factors contributing depression among child inmates.This research aims to find out the correlation between the social support and level of depression among child inmates at Lembaga Pembinaan Khusus Anak. The methodology of this research is analytical descriptive design with the cross sectional approach to 93 child inmates. The research instruments are Interpersonal Support Evaluation List ISEL and Beck Depression Inventory II BDI II questionaire. This research uses univariate and bivariate analyses with chi square test. The test type of chi square test is used in this research is independency test to determine the relationship between social support and level of depression.
The result of this research shows the positive correlation between social support and level of depression among child inmates at Lembaga Pembinaan Khusus Anak in which the p value is 0.022 p value le 0.05 . Improving social support, mental health screening, cognitive therapy and psychoeducation therapy should be done in effort to maintain mental health status, prevent and handle depression among child inmates."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alqurina Norizka
"ABSTRAK
Konsep diri terbentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain serta lingkungan. Anak-anak di Indonesia yang melakukan tindakan kriminal ditempatkan di Lembaga Khusus Pembinaan Anak LPKA dan dapat mempengaruhi konsep diri karena memiliki lingkungan tempat tinggal yang berbeda dengan anak yang berada di luar LPKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan konsep diri pada anak di Lembaga Khusus Pembinaan Anak Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan menggunakan sampel sebanyak 171 narapidana anak usia 9 - 18 tahun dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tennese Self Concept TSCS dengan nilai Alpha Cronbach rsquo;s 0,944. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia, pendidikan dan penyebab penahanan dengan konsep diri nilai p > 0,05 . Sebaliknya, terdapat hubungan antara konsep diri dengan lama masa penahanan, suku, dan dukungan keluarga nilai p < 0,05 . Proses pembinaan pada narapidana anak di LPKA perlu dengan mengoptimalkan fasilitas, tenaga yang ada, serta dukungan keluarga.

ABSTRACT
Self concept is formed from one 39 s interaction with others and the environment. Children in Indonesia who commit crimes are placed in the Special Institution for Child Development LPKA and may influence the concept of self because it has a different living environment with children outside the LPKA. This study aims to determine the relationship characteristics with self concept in children in Special Institution of Child Development Tangerang. This research is descriptive research and use sample as many as 171 convict children aged 9 18 years by using random sampling technique. Data collection using Tennese Self Concept TSCS questionnaire with Alpha Cronbach 39 s value 0.944. The results showed that there was no correlation between age, education and causes of self concept detention p 0,05 . Conversely, there is a relationship between self concept and duration of detention, ethnicity, and family support."
2017
S68812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Minayati
"Perilaku antisosial dan kriminalitas pada anak dan remaja merupakan permasalahan penting yang terjadi di Indonesia dan berbagai negara. Dalam menghadapi permasalahan ini, negara menyelenggarakan suatu program pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Masalah perilaku sering lebih menjadi perhatian, meskipun depresi merupakan masalah yang juga signifikan pada populasi ini. Depresi pada anak dan remaja memiliki perbedaan gambaran dengan dewasa, dapat menjadi hal yang melatarbelakangi munculnya masalah perilaku, dan bila tidak segera dikenali dan ditangani dapat mempengaruhi perkembangan anak dan remaja itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gejala depresi serta faktor-faktor yang berhubungan pada anak didik pemasyarakatan di LPKA. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi potong lintang, dan dilaksanakan di LPKA Kelas I Tangerang pada bulan Juni-September 2018. Sebanyak 86 responden berpartisipasi dalam penelitian ini, dan pada penilaian dengan Child Depression Inventory (CDI), dijumpai 44,2% responden mengalami gejala depresi. Pada penilaian lanjutan dengan Mini-International Neuropsychiatric Interview for Children and Adolescent (MINI-KID) didapatkan sebagian besar responden memenuhi kriteria diagnosis distimia, dan komorbiditas paling banyak adalah distimia dan gangguan penggunaan zat psikoaktif non alkohol. Dari penilaian terhadap faktor yang berhubungan, didapatkan anak didik yang menjalani masa penahanan kurang dari 1 tahun dan tidak dikunjungi keluarga memiliki risiko lebih besar mengalami depresi. Pada analisis multivariat didapatkan perundungan adalah faktor perancu, dan konsultasi ke layanan kesehatan selama masa penahanan tidak berhubungan dengan adanya depresi. Setelah mendapatkan hasil tersebut dapat disarankan penapisan gejala depresi pada anak didik pemasyarakatan dan penanganan yang sesuai. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mempelajari faktor lain yang memengaruhi depresi pada anak didik pemasyarakatan.

Antisocial behavior and crime in children and adolescents are crucial problems which occur in Indonesia and various countries. In dealing with this problem, the state organizes a coaching program at the Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Behavioral problems are often more of a concern, although depression is also a significant problem in this population. Depression in children and adolescents which has different symptoms in adults could be the background of the emergence of behavior problems, and if not immediately recognized and handled can affect the development of children and adolescents themselves. This study aims to describe depressive symptoms and related factors in juvenile offenders in LPKA. This study was an observational study with cross sectional study design, and was conducted in LPKA Kelas I Tangerang in June-September 2018. A total of 86 respondents participated in this study, and the assessment with Child Depression Inventory (CDI), 44,2% of respondents encountered depression symptoms. In the follow-up assessment with the Mini-International Neuropsychiatric Interview for Children and Adolescent (MINI-KID) instrument, it was found that most respondents met the diagnosis criteria fr dystimia, and the most comorbidities were dysthimia and disruption of the use of non-alcoholic psychoactive substances. From the assessment of related factors, it was found that juvenile offenders who underwent a detention period of less than 1 year and were not visited by their families had a greater risk of depression. In the multivariate analysis it was found that bullying was a confounding factor, and consultation to health services during the detention period was not associated with depression. After getting these results, it can be suggested screening depressive symptoms in correctional and adequate treatment. Further research is also needed to study other factors that correlated with depression in juvenile offenders."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rachmatullah
"Dukungan keluarga, sangatlah penting bagi remaja yang menjalani masa hukuman di LPKA. Dimana, semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat stres pada remaja yang ditahan dan sebaliknya. Selama kondisi pandemi covid 19, pihak LPKA meniadakan layanan kunjungan keluarga. Hal ini berdampak pada terhadap kondisi remaja dalam menjalankan masa hukuman. Sehingga, memunculkan stres selama masa hukuman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stres pada remaja yang melakukan tindak kriminalitas dalam menjalani masa hukuman pidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di masa pandemi covid19. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional dan pendekatan Cross Sectional, dimana seluruh variabel dilakukan pengambilan data dengan carapengukuran secara observasional pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan, dengan cara wawancara langsung menggunakan suatu kuesioner dukungan keluarga dan tingkat stres (DASS 42) Metode pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling (Judgement Sampling). Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubunganvariabel independent dengan variabel dependent. Sedangkan, analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan terhadap dukungan keluarga dan tingkat stres remaja di LPKA dengan p Value 0.0001. Dukungan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat stres remaja di LPKA p Value 0,0001 dan dukungan keluarga menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat stres remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi LPKA untuk meningkatkan hubungan dukungan keluarga untuk menurunkan tingkat stres pada remaja.

Family support, important assistance for youth serving a term in LPKA. Where, the higher the family support, the lower the stress level in juveniles who are detained and vice versa. During the COVID-19 pandemic, LPKA has canceled family visit services. This has an impact on the condition of teenagers in carrying out their sentence. Thus, causing stress during the sentence. This study aims to determine the relationship between family support and stress levels in adolescents who commit crimes while serving a criminal sentence at the Child Special Guidance Institute (LPKA) during the COVID-19 pandemic. The research design used was quantitative research with correlational descriptive methods and cross-sectional approaches. Sectional, in which all variables were collected by means of observational measurements at one time. This research was conducted by means of direct interviews using a questionnaire family support and stress levels (DASS 42). Sampling method using Non Probability Sampling with Purposive Sampling (Judgement Sampling) technique. Bivariate analysis used the Chi Square test to determine the relationship between the independent variable and the dependent variable. Meanwhile, multiple linear regression analysis was used to determine the variables most related to family support and stress levels of adolescents in LPKA with a p Value of 0.0001. Family support has a significant relationship with adolescent stress levels in LPKA p Value 0.0001 and family support is the most influential factor on adolescent stress levels at the Child Special Guidance Institute (LPKA). The results of this study are expected to be the basis for LPKA to improve family support relationships to reduce stress levels in adolescents"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana Kabang
"ABSTRAK
Depresi yang sering tidak terdeteksi apabila berlangsung secara menetap dan lama dapat menimbulkan masalah yang serius bagi remaja salah satunya upaya bunuh diri. Stres sebagai awal terjadinya depresi biasanya berkaitan dengan hubungan interpersonal remaja dengan orang terdekatnya. Di sisi lain, dukungan sosial yang diperoleh dari remaja dari orang terdekatnya merupakan faktor protektif terhadap terjadinya depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada remaja di Kecamatan Putussibau Utara. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan total responden 724 orang. Instrumen yang digunakan adalah CASSS dan PHQ-9. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada remaja dengan arah korelasi negatif. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima remaja, maka tingkat depresi semakin rendah. Peningkatan dukungan sosial serta pengadaan pelatihan manajemen stres direkomendasikan untuk mencegah depresi pada remaja.

ABSTRACT
Depression that goes undetected for a long period of time may cause serious problems for adolescents such as suicide. Stress that leads to such depression is commonly associated with their interpersonal relation with their closest ones. Moreover, social support provided from their closest people is protective factor which mitigates depression in adolescents. This study aimed to identify relationship between social support and depression level among high school students in North Putussibau District. 724 respondens were select by total sampling method. CASSS and PHQ 9 were employed as instrument. Data were analyzed by Spearman Correlation. The analysis suggested that there was significant correlation between social support and level of depression among adolescents with negative direction of relationship. The higher social support which adolescents perceived, the lower their depression level would be. It is recommended to improve social support and conduct a training of stress management in order to prevent stress in adolescents."
2017
S67257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggreyani
"ABSTRAK
Merawat anak berkebutuhan khusus lebih kompleks dari pada anak normal, sehingga orang tua lebih rentan terhadap stres dan membutuhkan dukungan sosial dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pola asuh pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik cross-sectional yang melibatkan 85 orang tua siswa di Sekolah Luar Biasa Kota Depok melalui metode purposive sampling dengan pendekatan convenience sampling. Pengukuran dukungan sosial keluarga menggunakan kuesioner Dukungan Sosial Keluarga yang dimodifikasi, sedangkan untuk variabel stres parenting menggunakan kuesioner standar Parental Stress Scale (PSS). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pengasuhan, yaitu jika semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialami oleh orang tua (r = -0,419; p <0,0001; CI 95% ). Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi dan konseling kepada orang tua mengenai tumbuh kembang anak, serta masalah yang mungkin timbul selama menjadi parenting dan strategi efektif bagi orang tua untuk mengatasi stres.
ABSTRACT
Caring for children with special needs is more complex than normal children, so that parents are more vulnerable to stress and need social support from family. This study aims to determine the relationship between family social support and parenting stress in parents of children with special needs. This study used a cross-sectional analytic descriptive study design involving 85 parents of students at the Depok City Special School through a purposive sampling method with a convenience sampling approach. Measurement of family social support used a modified Family Social Support questionnaire, while for parenting stress variables used the standard Parental Stress Scale (PSS) questionnaire. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between family social support and parenting stress, namely if the higher the family social support, the lower the parenting stress experienced by parents (r = -0.419; p <0.0001; 95% CI). This study recommends providing education and counseling to parents regarding children's growth and development, as well as problems that may arise during parenting and effective strategies for parents to deal with stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marisa Diah Lestari
"ABSTRAK
Pendahuluan: Remaja yang menjalani kehidupan di lembaga pembinaan akan mengalami banyak perubahan yang disebabkan oleh stressor sehingga menimbulkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stressor, persepsi pola asuh, dan strategi koping terhadap stres remaja di lembaga pembinaan khusus anak pria. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 64 remaja di lembaga pembinaan yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Hasil: Stressor aspek biologis ialah perubahan nafsu makan, penyakit menular di lembaga pembinaan, dan perubahan kesehatan fisik. Stressor aspek psikologis ialah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan, perubahan motivasi, dan perubahan kemampuan belajar. Stressor aspek sosial ialah berpisah dari keluarga, suasana lingkungan lembaga pembinaan, kegiatan rutin di lembaga pembinaan, serta perilaku dan sikap teman di lembaga pembinaan. Remaja di lembaga pembinaan merasakan stres katagori moderate. Remaja di lembaga pembinaan menggunakan problem focused coping dan emotion focused coping. Remaja di lembaga pembinaan mendapatkan perlakuan dari orang tua dengan jenis pengasuhan neglectful/uninvolved. Stressor sosial, strategi koping problem focused coping, dan persepsi pola asuh neglectful/uninvolved memiliki hubungan yang bermakna dengan stres. Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi penelitian berikutnya berupa penelitian keperawatan intervensi berupa managemen stres pada remaja di lembaga pembinan. Bermanfaat bagi orang tua dalam meningkatkan serta memperbaiki pola pengasuhan kepada remaja.

ABSTRACT
Introduction Adolescents who live in prison will change many experiences caused by stressor that can cause stress. This study aims to determine the relationship between stressors, parenting style, and coping strategies toward stress adolescents inmates in prisons. Methods The design of this study was descriptive correlational with cross sectional approach. This study was involved 64 adolescents inmates selected by purposive sampling. Result Biological stressor are the spread of infectious diseases in the prison and changing in physical health. Psychological stressor are an unpleasant past experiences, changing in motivation, and learning ability. Social stressor are seperated from family, environment, routine activity, and behavior rsquo s friends inmates.. Adolescents inmates moderate stres. Coping strategies used by adolescents inmates is problem focused coping and emotion focused coping. Parenting style with neglectful uninvolved in adolescents inmates. Social stressor, coping strategies, and parenting style have a meaningful relationship with stress. Recommendation This research is expected to provide benefit for subsequent research of nursing intervention of stress management at adolescents inmates. This study to provide benefit for parents in improving parenting patterns. "
2017
S67695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Zahrah Shalihah
"Resiliensi dikaitkan dengan kemampuan narapidana untuk bangkit kembali dalam menghadapi tekanan selama masa pemenjaraan, sehingga mampu beradaptasi dengan menciptakan koping yang adaptif dan terhindar dari depresi. Tingginya depresi pada berakibat pada banyaknya kasus bunuh diri pada narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan resiliensi dan depresi pada narapidana pria dewasa di Lembaga Pemasyarakatan pada tahun 2023. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional survey yang melibatkan 160 narapidana pria dewasa di Lembaga Pemasyarakatan yang telah divonis dan telah menghabiskan setidaknya satu tahun di penjara sebagai syarat untuk penelitian ini. Mereka dipilih dengan menggunakan metode stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi dan diuji menggunakan Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CES-D) untuk depresi dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) untuk resiliensi. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara resiliensi dan depresi di kalangan narapidana, dengan nilai p-value 0.014 melalui uji Chi-Square dengan arah korelasi negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi, maka semakin rendah tingkat depresi. Temuan ini mengungkapkan bahwa resiliensi memberikan kontribusi positif bagi munculnya gejala depresi. Penelitian ini memberikan gambaran bagi Lembaga Pemasyarakata agar mempertimbankan program penguatan resiliensi sebagai upaya dalam mengurangi tingkat depresi.

Resiliensi dikaitkan dengan kemampuan narapidana untuk bangkit kembali dalam menghadapi tekanan selama masa pemenjaraan, sehingga mampu beradaptasi dengan menciptakan koping yang adaptif dan terhindar dari depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan resiliensi dan depresi pada narapidana pria dewasa di Lembaga Pemasyarakatan pada tahun 2023. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional survey yang melibatkan 160 narapidana pria dewasa di Lembaga Pemasyarakatan yang telah divonis dan telah menghabiskan setidaknya satu tahun di penjara sebagai syarat untuk penelitian ini. Mereka dipilih dengan menggunakan metode stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah divalidasi dan diuji menggunakan Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CES-D) untuk depresi dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) untuk resiliensi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara resiliensi dan depresi di kalangan narapidana, dengan nilai p-value 0.014 dengan arah korelasi negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi, maka semakin rendah tingkat depresi. Temuan ini mengungkapkan bahwa resiliensi memberikan kontribusi positif bagi munculnya gejala depresi. Penelitian ini memberikan gambaran bagi Lembaga Pemasyarakatan agar mempertimbangkan program penguatan resiliensi sebagai upaya dalam mengurangi tingkat depresi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri
"Penahanan menyebabkan terputusnya interaksi anak dengan dunia luar. Kondisi ini membuat anak menunjukkan tanda-tanda stres sehingga dibutuhkan dukungan sosial pada anak yang berada di lapas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres anak selama menjalani penahanan. Desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 49 dengan kriteria merupakan anak pidana yang telah menjalani 1/3 masa penahanan berjenis kelamin laki-laki, dan baru menjalani penahanan pertama kali. Analisis yang digunakan univariat, bivariat (chi square). Hasil penelitian yang didapatkan masih rendah dalam hal dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan informasional. Rekomendasi penelitian ini untuk meningkatkan kualitas dukungan dalam bentuk peer group support dan training of parents.

Penahanan menyebabkan terputusnya interaksi anak dengan dunia luar. Kondisi ini membuat anak menunjukkan tanda-tanda stres sehingga dibutuhkan dukungan sosial pada anak yang berada di lapas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres anak selama menjalani penahanan. Desain penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 49 dengan kriteria merupakan anak pidana yang telah menjalani 1/3 masa penahanan berjenis kelamin laki-laki, dan baru menjalani penahanan pertama kali. Analisis yang digunakan univariat, bivariat (chi square). Hasil penelitian yang didapatkan masih rendah dalam hal dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan informasional. Rekomendasi penelitian ini untuk meningkatkan kualitas dukungan dalam bentuk peer group support dan training of parents."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindiya Fitriana Sari
"Depresi merupakan gangguan psikologis yang sering terjadi pada lansia yang berdampak pada penurunan kesehatan lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah deskripsif korelatif. Sampel berjumlah 103 lansia yang tinggal di PSTW Budi Mulia 1, 2, 3, dan 4 Jakarta dengan menggunakan metode quota sampling untuk melihat jumlah sampel setiap PSTW.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 58,3% responden memiliki dukungan sosial yang buruk dan 47,6% responden mangalami depresi dengan rincian 9,7% mengalami depresi berat sebanyak dan depresi ringan sebanyak 37,9%. Pada hasil uji Chi-Square menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat depresi pada lansia di PSTW Budi Mulia Jakarata (p value = 0,000).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan sosial dapat meningkatkan resiko depresi pada lansia. Berdasarkan penelitian ini disarankan pihak PSTW untuk lebih meningkatkan dukungan sosial pada lansia guna mengurangi tingkat depresi pada lansia.

Depression is a psychological disorder that often occurs in the elderly that can impact to the health of elderly. The purpose of this study was to determine the relationship of social support and the level of depression in the elderly. The design study is descriptive correlative. The number of samples were 103 elderly who live in PSTW Budi Mulia 1, 2, 3, and 4 Jakarta using quota sampling method to see the number of samples every PSTW.
The results showed that 58.3% of respondents have a poor social support and 47.6% respondents had depression with details of 9.7% had severe depression and mild depression as much as 37.9%. At the Chi-Square test results showed a significant relationship between social support and the level of depression in the elderly in PSTW Budi Mulia Jakarata (p value = 0.000).
The conclusion of this study is the social support may increase the risk of depression in the elderly. Based on this study also suggested the PSTW to further improve social support to the elderly in order to reduce the level of depression in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>