Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Darmashanti
"Pariwisata merupakan kebutuhan hidup manusia dimana manusia perlu berpergian keluar dari tempat tinggalnya. Hadirnya media sosial dan social media influencer orang yang berpengaruh di media sosial pada era digital ini telah mengubah metode pemasaran pariwisata menjadi lebih masif dan efektif. Penelitian ini membahas tentang unggahan Dorippu di media sosial yang bertema perjalanan wisata serta pengaruhnya terhadap minat pengikut Dorippu di media sosial untuk berwisata ke Jepang. Hal tersebut secara langsung menjadikan Dorippu sebagai agen promosi pariwisata Jepang melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah uji sampel melalui survei dengan tujuan untuk mengetahui respons pengikut terhadap unggahan Dorippu. Kunci keberhasilan promosi pariwisata Jepang terletak pada kekuatan personal brand Dorippu sehinga mampu mempengaruhi pengikutnya. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh pihak pemasar pariwisata Jepang untuk menerapkan metode pemasaran melalui media sosial dengan cara menjadikan Dorippu sebagai endorser. Penelitian ini menemukan bahwa kuatnya personal brand Dorippu berhasil memunculkan keinginan pengikutnya di media sosial untuk berwisata ke Jepang serta informasi yang disampaikan melalui unggahannya menjadi sumber informasi wisata Jepang yang dapat diandalkan oleh calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Jepang.

Tourism is a necessity of human life that humans need to travel out of their homes. The presence of social media and social media influencers digital influential people in this digital era has changed the method of tourism marketing to become more massive and effective. This study discusses about Dorippu rsquo s post on social media that influence her followers to travel to Japan. It directly makes Dorippu a promotional agent of Japan tourism through social media. The research method is using sample test through survey with the aim to know the Dorippus followers response to Dorippus post. The success key of Japan tourism promotion lies in the strength of the Dorippus personal brand that has power to influence her followers. This opportunity is utilized by the Japan tourism marketers to apply marketing methods through social media by making Dorippu as an endorser. The research finds that Dorippus personal brand power has succeeded in raising the desire of her followers in social media to travel to Japan as well as the information conveyed through her post into a reliable source of Japanese tourist information by would be tourists who want to visit Japan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Rahma Dewanti
"Dalam menghadapi Tokyo 2020, Jepang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan internasional mencapai 20 juta wisatawan. Dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan internasional, Jepang melihat pasar wisatawan ASEAN dan menargetkan wisatawan muslim sebagai pasar yang berpontensi. Jepang merekonstruksi pariwisatanya menjadi ramah muslim, salah satunya adalah makanan halal. Untuk memproduksi makanan halal, Jepang bekerja sama dengan Malaysia dalam membentuk lembaga sertifikasi halal. Dalam memberikan informasi dan mempromosikan makanan halal, Jepang menggunakan media promosi online yaitu media sosial. Upaya tersebut mendapat respon yang positif serta meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan muslim ASEAN.

In facing the Tokyo 2020, Japan is targeting the number of international tourist arrivals up to 20 million tourists. As an effort to increase the number of international visitors, Japan sees ASEAN tourist market and Moslem tourist destination as potential markets. Japan is currently reconstructing their tourism to be a Muslim friendly tourism by providing halal food. They coorperate with Malaysia in establishing halal certification institute to produce it. To give more information and promotion about halal food, Japan uses online promotion such as social media. Those efforts have been responded well and made the number of ASEAN Moslem visitors increased.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safitri Nandya Pratami
"Budaya populer yang merupakan salah satu bentuk soft power di Jepang yang penyebarannya sangatlah cepat di lapisan masyarakat. Budaya populer ini bentuknya bermacam-macam, yaitu ada anime, manga, video game, drama, film, dan bentuk dari media kreatif lainnya. Pemerintah Jepang khususnya dalam bidang pariwisata memanfaatkan budaya populer dengan usaha untuk mempromosikan lebih dari situs-situs pariwisata yang ada di Jepang. Salah satunya melalui video game Touken Ranbu. Touken Ranbu merupakan salah satu bentuk video game yang kemudian diadaptasi menjadi anime dan seri panggung teater musikal yang bercerita tentang senjata tradisional Jepang. Tugas akhir ini akan membahas tentang bagiamana bentuk dari media promosi tempat pariwisata di Jepang terutama Kyoto dan Tokyo serta akan membahas dampak dari kolaborasi di bidang promosi pariwisata yang dilakukan ini. Tugas akhir ini akan dianalisis dengan teori dari Pariwisata dan Contents Tourism dari Horiuchi Junichi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan studi kepustakaan dan data-data dari internet dengan menampilkan data dari media sosial seperti twitter dan website resmi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pemerintah Jepang dalam penyebaran situs pariwisatanya memasukkan salah satu unsur budaya populer agar penyebarannya lebih efektif dan mampu meraih pasar lebih luas dalam meningkatkan pengunjung ke Jepang.

Popular culture which is one form of soft power in Japan that spreads very quickly in the society. Popular culture has various forms such as anime, manga, video games, drama, films, and other forms of creative media. The Japanese government, especially in the field of tourism, utilizes popular culture with efforts to promote more than tourism sites in Japan. One of them is through the video game called Touken Ranbu. Touken Ranbu is a video game that was later adapted into an anime and musical theater stage series that tell us about traditional Japanese weapons such as swords, knife, spears and many more. In this final project, will explain the forms of promotion media for tourism places in Japan through Touken Ranbu especially Kyoto and Tokyo and also the impact of this collaboration. This final project will be analyzed with the theory of Tourism and Tourism Contents from Horiuchi Junichi. The method used in this study is qualitative methods and literature studies also data from the internet by displaying data from social media such as twitter and official websites. The results of this research found that the Japanese government in distributing its tourism sites included one element of popular culture so that its spread was more effective and was able to reach a wider market in increasing visitors to Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Meriana
"Skripsi ini membahas pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan sebagai media promosi wisata kota Hikone, Jepang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan dalam memajukan pariwisata kota Hikone dan peningkatan pada sektor ekonomi kota Hikone. Makna semiotik yang dikandung oleh yuru-kyara Hikonyan juga akan di analisis. Hasil penelitian mengungkapkan pemanfaatan yuru-kyara Hikonyan berdampak positif kepada kemajuan pariwisata dan ekonomi kota Hikone. Hal ini karena makna semiotik yang dikandung yuru-kyara Hikonyan menyampaikan informasi mengenai kota Hikone kepada masyarakat Jepang.

The focus of this study is the utilization of yuru-kyara Hikonyan as Media Promotion of Hikone City’s Tourism, Japan. The purpose of this study is to understand the utization of yuru-kyara Hikonyan for media tourism campaign in increasing the tourism and economy of Hikone city, also to understand the semiotic meaning in Yuru-kyara Hikonyan design that informed the tourist about information of Hikone city. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep researcher interpretation. The result of this study show that the utilization of yuru-kyara Hikonyan help the progress to increasing the tourism in Hikone city."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Pariwisata merupakan industri yang sarat akan informasi. Media sosial sering
menjadi sumber dari informasi. Media sosial tidak hanya menyajikan informasi
akan destinasi wisata Jepang, namun juga pengalaman maupun kesan wisatawan
tersebut sebagai acuan dalam menentukan keputusan, keyakinan, dan
meningkatkan kualitas perjalanan. Selain itu, bagi pihak penyedia produk atau
jasa dalam pariwisata, media sosial juga menjadi sarana promosi yang baru.
Dalam skripsi ini diangkat juga demografi pariwisata Jepang sebagai dampak
media sosial. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode
deskriptif analisis., Tourism is an industry which packed with information. One of the information
source is social media. Social media give, not only the information about Japan
tourist destination, but also the experiences and review from other tourist, as a
reference in taking decision, to make sure, and to rise the quality of the trip. In
addition, social media also become a new promotion place for the product and
service provider in tourism.
In this paper is also discuss the Japanese tourism demography as an impact of
social media. This study is a review of literature with descriptive-analysis
methods.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfarida Herlina
"Dampak pandemi COVID-19 pada sektor pariwisata membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/ Baparekraf) merancang strategi pemasaran sosial kampanye program #InDOnesiaCARE. Kampanye program #InDOnesiaCARE bertujuan untuk membangun keyakinan (building confidence) pelaku usaha pariwisata dan meraih kepercayaan (gaining trust) calon wisatawan melalui protokol pariwisata CHSE (cleanliness, health, safety, dan environment sustainability). Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis strategi komunikasi pemasaran sosial program #InDOnesiaCARE melalui media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan TikTok) milik Kemenparekraf/ Baparekraf. Analisis penelitian berawal dari ketepatan penggunaan elemen pemasaran sosial: Cause, Change Agent, Target Adopters, Channels, Change Strategy dan elemen pemasaran media sosial: Content, Context, Connectivity, Conversation. Kemudian dilakukan analisis pada konten media sosial. Peneliti menemukan bahwa Kemenparekraf/ Baparekraf telah mengerti elemen penting dari pemasaran sosial sehingga mempengaruhi ketepatan pembentukan konten program #InDOnesiaCARE. Setiap platform media sosial dikelola dengan baik, namun ditemukan bahwa akun Pesona Indonesia lebih massif daripada akun Wonderful Indonesia. Komunikasi terjalin dua arah karena setiap konten yang diunggah mendapatkan respon positif dengan menggunakan fitur masing-masing platform, begitu juga dengan komentar atau pertanyaan mendapatkan tanggapan. Kemenparekraf/ Baparekraf juga melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan alat analisis digital. Kampanye program #InDOnesiaCARE berhasil dilakukan selama kondisi high crisis pandemi.

The impact of the COVID-19 pandemic on the tourism sector prompted the Ministry of Tourism and Creative Economy/ Tourism and Creative Economy Agency (Kemenparekraf/ Baparekraf) to design a social marketing strategy for the #InDOnesiaCARE program campaign. The #InDOnesiaCARE program campaign aims to build confidence in tourism businesses and gain the trust of potential tourists through the CHSE tourism protocol (cleanliness, health, safety, and environment sustainability). This study aims to analyze the social marketing communication strategy of the #InDOnesiaCARE program through social media (Facebook, Twitter, Instagram, YouTube and TikTok) owned by the Ministry of Tourism and Creative Economy. The research analysis begins with the appropriate use of social marketing elements: Cause, Change Agent, Target Adopters, Channels, Change Strategy, and social media marketing elements: Content, Context, Connectivity, Conversation. Then an analysis of social media content is carried out. The researcher found that Kemenparekraf/ Baparekraf had understood the important elements of social marketing so that it influenced the accuracy of creating the #InDOnesiaCARE program content. Each social media platform is well managed, but it was found that the Pesona Indonesia account is more massive than the Wonderful Indonesia account. Communication is two-way because every uploaded content gets a positive response by using the features of each platform, as well as comments or questions that get responses. Kemenparekraf/ Baparekraf also conducts monitoring and evaluation activities using digital analysis tools. The #InDOnesiaCARE program campaign was successfully carried out during the high crisis conditions of the pandemic."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardiyanto Budi Santoso
"Ramcha merupakan sebuah UMKM yang memproduksi dan menjual produk sprei dan bed cover. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Ramcha adalah diferensiasi dengan menghasilkan produk yang berkualitas bagus. Namun, meskipun telah berlangsung sejak 2012, perkembangan bisnis Ramcha belum maksimal. Setelah dilakukan pemetaan kondisi bisnis, hasil analisis menunjukkan terjadi permasalahan di saluran distribusi dan promosi. Tujuan dari penelitian ini akan membantu Ramcha dalam mengembangkan saluran distribusi melalui website dan media sosial, serta melakukan promosi menggunakan iklan media sosial.

Ramcha is a SME that produces and sells sprei and bed cover. Business strategy undertaken by Ramcha is differentiation with produces high quality products. Although it has been going on since 2012, the business development is not maximized. After mapping of business conditions, the result shows there are problems in distribution channels and promotion. The purpose of this thesis is to help Ramcha develop distribution channels through website and social media, and promotion uses social media ads.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiftia Eka Puspasari
"Organisasi kepemudaan Indonesia Future Leader (IFL) memanfaatkan media sosial yaitu Twitter sebagai instrumen organisasi dan melalui tweet dari akun @ifutureleaders, IFL mengkonstruksikan pemuda sebagai agen perubahan. Dengan menggunakan teori wacana Foucault serta konsep imagined community, peneliti menganalisis tweet dari akun tersebut selama bulan April-Mei 2013. Proses analisis terbagi menjadi 3 level yaitu: profil IFL, pemanfaatan Twitter untuk pengembangan kepemudaan, dan analisis wacana kritis terhadap tweet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa IFL memanfaatkan media sosial untuk promosi dan membangun jaringan berbentuk imagined community. Sedangkan dalam pengembangan kepemudaan, akun @ifutureleaders cenderung fokus pada pengembangan kepemudaan yang bersifat individualistik dan berorientasi global. Hasil analisis wacana kritis model Sara Mills menunjukkan bahwa IFL dalam tweet mereka memposisikan pemuda Indonesia secara general yaitu menjadi objek dalam citra negatif.

Indonesian Future Leader (IFL), an Indonesian youth organization, utilizes social media, Twitter, as their organization instrument. Through tweets from account @ifutureleaders, IFL constructed youth as agent of changes. By using Foucault discourse theory and imagined community concept, reseacher analyzed tweets from that account within April – May 2013. The analysis process was divided into 3 level : IFL profile, Twitter utilization for youth development and critical discourse for tweet analysis.
The result showed that IFL utilized social media for promoting and developing imagined community network. On the other hand, for youth development, account @ifutureleaders tended to focus on individualistically and globally oriented youth development. The result of Sara Mills critical discourse analysis showed that IFL, in their tweets, placed Indonesia Youth generally as object in negative imaged.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Yulianto
"Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Casablanca Kebab yang bergerak dibidang kuliner, sekaligus membantu mencari solusi atas permasalahan tersebut. Studi ini dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif. Untuk dapat memahami kondisi UMKM, telah dilakukan beberapa analisis seperti Business Model Canvas, PESTEL, Five Forces Framework, SegmentingTargeting-Positioning (STP), bauran pemasaran 7P, VRIO, DINESERV, SWOT, dan TOWS. Berdasarkan analisis-analisis tersebut, diketahui bahwa UMKM memiliki permasalahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan mereka dan juga meningkatkan aktivitas promosinya melalui media sosial Instagram. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, terdapat beberapa solusi yang diberikan kepada UMKM untuk dapat diimplementasikan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan UMKM, maka dilaksanakan implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan dan juga pengenalan pengetahuan dasar mengenai pelayanan prima (service excellence) kepada para karyawannya melalui pelatihan yang sesuai. Sementara itu solusi untuk meningkatkan aktivitas promosi UMKM dilaksanakan dengan melakukan perbaikan strategi promosi media sosial khususnya Instagram, baik dari sisi perencanaan, implementasi dan juga bagaimana cara melakukan evaluasinya.

The purpose of this study is to analyze the problems and challenges faced by Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) called Casblanca Kebab that engaged in culinary industry, and also to seek solutions to its problems. This study is using descriptive qualitative methods. In order to understand the MSMEs condition, several analysis was conducted such as Business Model Canvas, PESTEL, Five Forces Framework, Segmenting-Targeting-Positioning (STP), 7Ps Marketing Mix, VRIO, DINESERV, SWOT, and TOWS. In accordance with the abovementioned analysis, it is revealed that MSMEs had the problem in improving their service quality and also improving their promotional activities through Instagram. To overcome those problems, there are several solutions provided to MSMEs to be implemented. In order to improve MSMEs' service quality, Service Standard Operating Procedures (SOP) was implemented and basic knowledge of service excellence was introduced to MSMEs' employees through appropriate training. The SOP implementation process starts from evaluating customer contact, developing SOP, socialization, accompaniment and monitoring, and also evaluation of those SOP during monitoring period. Meanwhile the solution to increase MSMEs' promotional activities was done by improving their promotion strategies through Instagram, both in term of planning, implementation and also how to conduct the evaluation."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulyma Adventsia Octafiola
"Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor penting bagi pembangunan Indonesia dan pemerintah telah mencanangkan 'Lima Destinasi Wisata Super Prioritas' untuk meningkatkan industri; namun, pandemi telah menurunkan jumlah wisatawan asing dan keterbatasan bepergian ke luar negeri justru membuka peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik ke destinasi tersebut. Media sosial saat ini telah menjadi saluran penting dalam komunikasi pemasaran sektor ini karena representasi visualnya sehingga penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana proses persuasi melalui konten media sosial mempengaruhi citra destinasi yang dirasakan dan memberikan niat untuk melakukan perjalanan ke destinasi menggunakan kerangka Elaboration Likelihood Model (ELM). Data dikumpulkan melalui survei kepada 365 responden yang belum pernah berwisata paling tidak ke salah satu destinasi wisata super prioritas tersebut dan telah menonton konten terkait destinasi tersebut. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software menggunakan PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kredibilitas sumber tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap persepsi citra destinasi dan niat berwisata, rute periferal lebih kuat dibandingkan rute sentral dalam mengubah perilaku konsumen melalui audience engagement. Hal ini memberikan wawasan dan saran untuk strategi pemasaran menggunakan media sosial untuk mempromosikan destinasi pariwisata.

Tourism is considered as one important sector for Indonesia’s development and the government has launched ‘Five Superpriority Tourism Destinations’ to enhance the industry; however, the pandemic has decreased the number of foreign tourists and limitation to travelling abroad actually creates an opportunity to increase domestic tourist visits to these destinations. As social media nowadays has become an important channel in marketing communication of this sector due to its visual representation, this research aims to investigate how persuasion process through social media content affects perceived destination image and give intention to travel to the destinations using Elaboration Likelihood Model (ELM) framework. Data is collected through a survey to 365 respondents who have not traveled to at least one of the super priority destinations and have watched the content in social media about the destination. Data is analysed using Structural Equation Modelling (SEM) with PLS software. The results shows that even though source credibility does not have significant effect directly on perceived destination image and intention to travel, the peripheral route is stronger than central route through audience engagement in changing consumer behavior. This provides insights and suggestions for marketing strategy using social media to promote tourism destinations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>