Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Irfani Rahim
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana kepercayaan di antara para anggota, berperan penting dalam perkembangan jaringan komunitas Osoji Club. Menurut Fukuyama 1995 , kesediaan untuk mempercayai orang asing mendorong keterlibatan masyarakat dalam membangun komunitas, dan membantu mengatasi dilema dari tindakan kolektif. Perbedaan etnis diasumsikan dapat menghasilkan tingkat kepercayaan in-group yang tinggi, tetapi sedikit atau tidak ada kepercayaan kepada orang lain.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi terlibat di dalam kegiatan-kegiatan Osoji Club, serta wawancara mendalam in-depth interview dengan key informant yaitu ketua dan anggota relawan Jepang dan orang Indonesia Osoji Club. Penelitian ini mengambil setting di dua kota, yaitu Jakarta dan Medan.Hasil penelitian menunjukan bahwa komunitas diaspora Jepang di Jakarta dan Medan berkontribusi bagi kedua pihak. Bagi diaspora Jepang, mereka mendapatkan keuntungan dari komunitas ini berupa informasi dan ldquo;perasaan aman rdquo; selain kotribusi nyata terhadap lingkungan sekitar mereka menjadi lebih bersih. Dan bagi keduanya, baik anggota relawan Jepang maupun Indonesia yang tertarik dengan kebudayaan Jepang, komunitas ini menjadi forum untuk komunikasi lintas budaya. Konsep kepercayaan memiliki peran penting terhadap perkembangan jaringan Osoji Club yang pada awalnya dibentuk di Jakarta dan meluas ke beberapa kota besar lainnya. Kepercayaan juga memainkan peran dalam kerja sama komunitas Osoji Club dengan beberapa perusahaan Jepang melalui acara-acara festival kebudayaan Jepang di Jakarta dan Medan.Kata kunci: Diaspora Jepang, Osoji Club, kepercayaan, intercultural communication, jaringan

ABSTRACT
This research discusses on the role of Osoji Club, the Japan environmental community which its members not only for its Japanese but also Indonesian. The focus of this paper is on how trust among members, playing the important role in the development of Osoji Club community network. According Fukuyama 1995 , the willingness to trust foreigners encourages community involvement in community building, and helps to overcome the dilemma of collective action. Ethnic differences are assumed to produce high levels of in group confidence, but little or no trust to out group.This research used qualitative method by doing the data collection techniques through participant observation in some of Osoji Club activities, as well as in depth interviews with key informant i.e. chairman and Japanese and Indonesian volunteer member of Osoji Club. The research setting areas are in two big cities, Jakarta and Medan.The results showed that this Japanese diaspora community in Jakarta and Medan, contributed for both side. For Japanese diaspora, they get the benefit from community such as information and lsquo feeling more safety rsquo beside the real contribution on environment their present place become cleaner. And for both Japan and Indonesian member who interested in Japanese culture, this community becomes a forum for intercultural communication. Members from a different cultural background can share knowledge on each other 39 s culture and apply it in everyday life. The concept of trust have significant role to the development of the Osoji Club network which was originally established in Jakarta and extended to several other big cities. Trust also play a part in cooperation of Osoji Club with several Japanese companies in major events such as the Japanese cultural festival in Jakarta and Medan.Keyword Japan Diaspora, Osoji Club, trust, intercultural communication, network "
2018
T51372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Firli Ashari
"Di Indonesia, komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) masih dianggap sebagai ancaman atas budaya nasional hingga penyebab terjadinya bencana alam. Kenyataan ini membuat mereka memilih menjadi diaspora di luar negeri. Jika demikian, bagaimana strategi komunitas LGBT diaspora Indonesia untuk mengartikulasikan identitasnya? Apa saja bentuk persekusi yang mereka terima? Penelitian ini mengeksplorasi strategi kedua anggota komunitas LGBT diaspora Indonesia dalam menghadapi persekusi ketika mengartikulasikan identitasnya. Penelitian ini menemukan bahwa anggota komunitas LGBT diaspora Indonesia mengartikulasikan identitasnya melalui TikTok dengan menunjukkan identitasnya secara gamblang sebagai pria gay. Selain itu, mereka juga menggunakan strategi lain seperti membuat video-video parodi tentang identitasnya sebagai pria gay, membuat video menari dan melakukan lip-sync dengan mengikuti lagu-lagu yang viral, menunjukkan kebersamaan dengan keluarganya, memperlihatkan keseharian yang tidak berhubungan dengan homoseksual, mengedukasi pengguna TikTok tentang aspek yang tidak berhubungan dengan homoseksual, menjelaskan momen-momen penting sebagai pria gay yang tinggal di negara yang melegalkan komunitas LGBT, hingga merespons secara serius pertanyaan atau pernyataan yang hadir dari netizen asal Indonesia. Artikulasi identitas yang menghasilkan persekusi ini dihadapi dengan menggunakan dua strategi: visibilitas sebagai gay dengan menjelaskan pandangan anggota komunitas LGBT tentang betapa “anehnya” penampilan atau perilaku mereka serta melakukan mock impoliteness sebagai upaya yang memerlukan interaksi berupa percakapan atau perilaku yang dapat dievaluasi sebagai ketidaksopanan oleh komunitas LGBT.

In Indonesia, the lesbian, gay, bisexual, and transgender (LGBT) community is still considered a threat to national culture and as a cause of natural catastrophes. As a result, many have chosen to migrate to other nations and become diasporas. How do LGBT Indonesian diaspora members articulate their identities in this instance? What sorts of persecution were they subjected to? This study investigates how two Indonesian LGBT diaspora individuals articulate their identities in response to persecution. This study found that gay men in the Indonesian diaspora utilize TikTok to articulate their identities. They also make parody videos about their gay men identities, dance and lip-sync to viral songs, show togetherness with their families, show aspects of daily life unrelated to homosexuality, educate TikTok users about non-homosexual aspects, explain significant moments as gay men living in a country where the LGBT community is legal, and take negativity seriously. Two strategies are employed to combat the articulation of identities that leads to persecution: visibility as gay by explaining how “strange” their appearance or behavior is in the eyes of the LGBT community and mock impoliteness by engaging in conversation or behavior that the LGBT community would consider impolite."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Studi ini mengeksplor berbagai ruang terkait komunitas musik gamelan diaspora di Inggris. Selagi mereka terlepas secara fisik dari negari asal, anggota-anggota komunitas Indonesia ini mempertegas indentitas nasional mereka lewat aktivitas permainan musik gamelan, dalam konteks komunitas praktik. Praktik-praktik ini mencakup terjadinya pengumulan konstan antara partisipasi dalam mempelajari musik serta reifikasi dalam mempertunjukkannya pada masyrakat dispora lain dan juga masyarakat Inggris pada umumnya. Dalam kedua bidang praktik ini, sebagai agen atas pembentukan identitas dan komunitas klaim-klaim mengenai tradisi dan modernitas—sebagaimana fenomena ini merupakan bagian dari fenomena besar deteritorialisasi, relokasi budaya, dan globalisasi."
JKSUGM 1:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zikra
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan Calculus based Trust (CBT), Knowledge based Trust (KBT), Identification based Trust (IBT) sebagai Initial Trust dan Subsequent Trust dalam Komunitas Virtual sesuai dengan model pembentukan trust yang diajukan oleh Gwebu, Wang dan Troutt. Penelitian menggunakan Paradigma Postpositivisme dengan metode Netnografi pada Komunitas Virtual 'Backpacker Indonesia'.
Hasil penelitian menunjukkan proses pembentukan CBT, KBT, dan IBT sebagai Initial Trust terbentuk dari sumber-sumber yang sudah tersedia dalam komunitas virtual. Sedangkan pada fase Subsequent Trust, prosesnya dari interaksi dan komunikasi anggota dalam forum komunitas virtual. Penelitian menunjukkan bahwa model pembentukan trust dalam organisasi virtual yang dikonsepkan oleh Gwebu, Wang dan Troutt (2007) juga dapat digunakan untuk menjelaskan proses pembentukan trust dalam komunitas virtual.

The Objective of the research is to understand how Calculus based Trust (CBT), Knowledge based Trust (KBT), Identification based Trust (IBT) as Initial Trust and Subsequent Trust is built in virtual community, based on the model of trust building, which is conceived by Gwebu, Wang dan Troutt. The research observed virtual community 'Backpacker Indonesia' in Netnography Method and Postpositivism Paradigm.
The result shows that the CBT, KBT, and IBT building processes as Initial Trust is formed from available sources in virtual community. While in Subsequent Trust phase is built from interaction and communication between members in virtual community. The research shows that Gwebu, Wang dan Troutt‟s model of trust building in virtual organization is also possible to explain the trust building process in virtual community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Yuannita Aprilandini
"Tesis ini mencoba untuk mengangkat komunitas peranakan muslim India-Pakistan sebagai salah satu komunitas diasporik di Indonesia. Mereka memiliki tradisi kebudayaan, aktivitas ekonomi, kelompok sosial dan organisasi yang membuatnya berbeda dengan penduduk lokal. Hal tersebut menjadi menarik disebabkan konteks masyarakat Indonesia yang bersifat multikultural. Komunitas ini juga memiliki simbol, norma serta nilai-nilai kebudayaan yang diwarisi dari para leluhur yang masih tetap mereka pertahankan sampai saat ini. Pada masa kolonialisme Belanda komunitas ini dikenal dengan sebutan golongan timur asing yang berprofesi sebagai pedagang kelas menengah di dalam struktur masyarakat Indonesia. Sehingga, kondisi ini membuat mereka terpisah dan berjarak dengan penduduk lokal (pribumi). Dinamika komunitas dapat terlihat melalui organisasi, konstruksi dan rekonstruksi identitas etnik serta jaringan sosial yang terbentuk. Jaringan sosial tersebut termasuk di dalamnya komunitas virtual berbasis etnis pada generasi ketiga komunitas peranakan muslim India-Pakistan kelas menengah terdidik. Fenomena ini selanjutnya memberikan warna baru dalam pembentukan rasa primordialisme, nasionalisme serta perubahan persepsi mengenai etnisitas, konsepsi perempuan dan ideologi gender. Pada akhirnya kebudayaan didefinisikan sebagai suatu proses kosntruksi dan rekonstruksi sosial yang disebabkan oleh kebertahanan sekaligus negosiasi antara nilai-nilai leluhur dari India, nilai-nilai lokal Indonesia sekaligus nilai-nilai modernisasi Barat.

The purpose of this study is to provide an insight of the moslem Indo-Pakistani peranakan community as one of the members of diasporic communities in Indonesia. This community has severalcultural traditions, economic structures and also social groupings that make them unique in the multicultural Indonesian society. Symbols, norms and cultural values inherited from their ancestors since the beginning of the century of their first arrival in this country make for a unique ethnic identity. Duringthe Dutch colonial period, the Indo-Pakistani community was segregated from the local ethnic groups, having been regarded as ?foreign Orientals? by the colonial government, and also due to their social function as economic middlemen. The dynamic of this community can be seen from the organizations, construction and reconstruction of ethnic identity, and also their social networking. This networking included the construction of ethnic-based virtual community among the third generation educated middle class Peranakans. This brings a new form of primordial sentiment, construction of nationalism and changes in their way of thinking about their ethnicity, conception of women and gender ideology. In the end culture can be defined as a social construction and reconstruction caused by their resistance and negotiating process through cultural brokers, in order to face cultural heritage (from the Indian subcontinent), negotiate with local values (from the indigenous Indonesian peoples) and also modern values (from the West)."
2009
T26151
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Tias Astiningsih
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Brand Community Experience terhadap Brand Community Commitment serta pengaruhnya terhadap Brand Trust dan Brand Loyalty pada komunitas merek sepatu lari di media sosial. Responden penelitian ini sebanyak 328 responden dengan sampel yang digunakan adalah anggota aktif komunitas merek sepatu lari di media sosial yang berdomisili di Indonesia. Secara umum pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil yang didapatkan dari analisis penelitian ini adalah seluruh dimensi dari Brand Community Experience memiliki pengaruh positif terhadap Brand Community Commitment terutama Information Experience. Brand Community Commitment juga berpengaruh positif terhadap Brand Attitude. Brand Attitude juga memiliki pengaruh positif terhadap Brand Trust dan Brand Loyalty serta Brand Trust memiliki pengaruh positif terhadap Brand Loyalty. Penelitian ini dapat membantu pengelola akun merek sepatu lari di media sosial untuk mengembangkan strategi yang tepat guna memaksimalkan pengalaman anggota dan meningkatkan komitmen mereka terhadap merek, dengan tujuan mendorong Brand Attitude yang positif, Brand Trust, dan Brand Loyalty terhadap merek, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan bagi bisnis perusahaan.

This research aims to determine the influence of Brand Community Experience on Brand Community Commitment and its impact on Brand Trust and Brand Loyalty within the running shoe brand community on social media. The study involved 328 respondents who were active members of the running shoe brand community on social media residing in Indonesia. The measurement was conducted using the Structural Equation Modeling (SEM) method with the SmartPLS software. The results obtained from the analysis of this study indicate that all dimensions of Brand Community Experience have a positive influence on Brand Community Commitment, particularly the Information Experience. Brand Community Commitment also has a positive influence on Brand Attitude. Brand Attitude, in turn, has a positive influence on Brand Trust and Brand Loyalty. Additionally, Brand Trust has a positive influence on Brand Loyalty. This research can assist managers of running shoe brand accounts on social media in developing appropriate strategies to maximize members' experience and enhance their commitment to the brand, with the goal of fostering positive Brand Attitude, Brand Trust, and Brand Loyalty towards the brand, ultimately leading to increased profitability for the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhizeza Nandra
"ABSTRAK
Loyalitas merefleksikan secara mendalam komitmen untuk membeli kembali sebuah produk atau menggunakan kembali jasa secara konsisten pada masa yang akan datang, sehingga menci ptakan situasi yang repetitive terhadap sebuah brand yang sama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam melihat loyalitas terhadap sebuah merek, ditemukan loyalitas terhadap sebuah merek atau produk merupakan satu peluang yang baik bagi perusahaan untuk mampu meningkatkan keuntungan dan menjaga keberlangsungan perusahaan dalam memproduksi dan memasarkan produknya. Salah satu hal yang mampu memperbesar peluang dalam meningkatkan loyalitas terhadap sebuah merek adalah dengan melihat komunitas yang dapat terbentuk atas dasar kesamaan konsumen menilai dan menggunakan sebuah produk. Penelitian ini akan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan komunitas, yaitu adanya identifikasi terhadap komunitas, kepuasan yang dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan termasuk hubungan yang terbentuk dari komunitas, partisipasi dalam komunitas, promosi terhadap komunitas, dan berujung pada pembentukan hubungan dengan loyalitas sebuah merek. Penelitian ini mengambil contoh sebuah komunitas otomotif bernama lndoensia Mazda Auto Club (IMAC) yang merupakan sebuah komunitas yang terbentuk atas kesamaan konsumen menggunakan produk Mazda. Berdasarkan basil penelitian ini ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan dengan partisipasi dalam komunitas WAC, hal ini kemudian membawa konsep poster dan lurker yang muncul dalam komunitas virtual, karena dengan pengujian adanya hubungan positif antara kepuasan terhadap loyalitas dalam komunitas IMAC tanpa melalui partisipasi dalam komunitas.

ABSTRACT
The Loyalty reflects depth of commitment to repurchase and reuse a product or services consistently in the future, thus will creates a repetitive situation of a same brand usage. Some of the past researches found out loyalty to a brand or product are a good opportunities for the companies in order to increase profits and sustaining the company in producing and marketing their products. This research will examine matters relating to the community, including the identification, satisfaction as viewed as the fulfilment of needs as formed by relationship quality, participation, the community promotion, and led to the establishment of a brand loyalty. This study takes an example of a Mazda Automotive Community, Indonesia Mazda Auto Community (IMAC), which is one of the communities that formed, by the similarity of product users. This research founds no significant influence between satisfactions with the community participations in llviAC. These findings allow the researcher need to test the influence of satisfactions directly to an establishment of a brand loyalty and using another concept to define the relationships, called posters and lurkers concept of virtual communities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T44139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hottogu, Misha
"Penelitian ini membahas bagaimana brand loyalty intentions dibentuk dari aktifitas interaksi di dalam brand community pada salah satu produk otomotif, yaitu kendaraan roda empat dengan mengambil studi kasus pengguna mobil BMW yang tergabung di dalam komunitas BMW Car Club of Indonesia (BMWCCI). Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.51. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa interaksi dan tradisi dan peraturan di dalam brand community memiliki efek yang signifikan dan positif dalam membentuk brand loyalty intentions. Selain itu, variabel moderasi yang ada terbukti mempengaruhi hubungan positif dan negative dari variabel di dalam penelitian. Interpretasi, limitasi, dan implikasi manajerial akan didiskusikan lebih lanjut.

This research investigates how brand loyalty intentions formed by activities such as interaction in a brand community on one of the automotive product, specifically in four wheeled vehicle. The object of this research is BMW user, who joined brand community called BMW Car Club of Indonesia. In this research, Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.51 program has been used to process the data. The result shows that such interaction and brand community tradition and rule has a significant and positive effect to form brand loyalty intentions. Furthermore, among two moderating variables, it is proven to affect the positive and negative relationships in this research. Interpretations, limitations, and managerial implications are discussed further."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ardian Aryanata Pallampa
"Kepuasan konsumen semata ternyata masih belum cukup untuk memenangkan kompetisi (Reichfeld, 1996). Berkaitan dengan hal tersebut Oliver (1999) mengatakan bahwa telah terjadi perubahan paradigma pemasaran yaitu dart mencapai kepuasan konsumen berubah menjadi mancapai loyalitas konsumen. Menurut Oliver untuk mencapai tingkatan loyalitas tertinggi dibutuhkan adanya dukungan dari komunitas sosial dari konsumen. Loyalitas tertinggi ditandakan dengan terciptanya immersed self identity dimana konsumen sudah merasa menyatu dengan merek yang dikonsumsinya. Penelitian ini mengacu pada teori planned behavior (Ajzen, 1988) dan pengembangan dari teori planned behavior (Terry, Hogg, & White, 1999) dalam memprediksi niat perilaku loyal konsumen.
Perumusan masalah penelitian ini adalah analisis niat berperilaku loyal dari konsumen Harley Davidson yang tergabung dalam Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). Analisis ini meliputi faktor-faktor yang dianggap berpengaruh pada niat berperilaku loyal dari konsumen. Faktor-faktor yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sikap terhadap perilaku loyal, norma subjektif konsumen, kontrol perilaku konsumen, identitas diri konsumen, norma kelompok konsumen, dan identifikasi kelompok dimana konsumen berada. Perilaku loyal konsumen diwakili oleh dua perilaku, yaitu menggunakan atribut Harley Davidson dan menjaga citra Harley Davidson.
Objek penelitian ini adalah anggota Harley Davidson Club Indonesia (MCI) dengan metode sampling yang digunakan adalah non probability sampling. Pengambilan data dilakukan di Semarang dengan responden yang berasal dari berbagai daerah. Pengolahan data yang digunakan adalah analisis faktor dan regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keenam variabel yang diuji terdapat lima variabel yang terbukti signifikan berpengaruh terhadap niat berperilaku loyal, variabel tersebut antara lain: identitas diri, identifikasi kelompok, sikap terhadap perilaku loyal, norma kelompok, dan kontrol perilaku Sedangkan variabel yang tidak terbukti signifikan berpengaruh terhadap niat perilaku loyal adalah variabel norma subjektif,
Hasil penelitian memberikan beberapa implikasi terhadap manajemen pemasaran. Secara umum hasil penelitian memberikan sumbangan pada teori mengenai loyalitas dimana membuktikan bahwa pengukuran loyalitas dapat dilakukan dengan menggunakan teori planned behavior. Bagi pemasar produk Harley Davidson hasil penelitian ini memberikan gambaran betapa komunitas konsumen HDCI memiliki pengaruh besar dalam pembentukan loyalitas konsumen.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Dewi Arlusy
"[ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang karakter Hello Kitty merupakan brand yang identik dengan generasi anak-anak dan gadis muda, namun digemari juga oleh generasi usia dewasa di Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa motivasi penggemar Hello Kitty dalam Kitty Chan Fan Club yang konsistensi menggemari Hello Kitty hingga saat ini. Penulis melakukan analisis motivasi penggemar Hello Kitty dengan menggunakan konsep encoding-decoding oleh Stuart Hall dan Sirkuit Kebudayaan oleh Paul du Gay. Penggemar Hello Kitty dalam Kitty Chan Fan Club menerima sepenuhnya ?pesan? yang disampaikan oleh Sanrio melalui karakter Hello Kitty. Kemudian anggota Kitty Chan Fan Club melakukan proses konsumsi seperti penggemar lainnya, membeli produk-produk Hello Kitty dan mengumpulkan dengan jumlah hingga ribuan item. Sehingga memberi identitas pada mereka sebagai penggemar Hello Kitty. Dari analisis tersebut didapat motivasi mereka dalam menggemari Hello Kitty. Mereka mendapatkan perasaan bahagia ketika bersama dengan Hello Kitty. Motivasi inilah yang melatarbelakangi para penggemar Hello Kitty dalam komunitas Kitty Chan Fan Club konsisten menggemari Hello Kitty.

ABSTRACT
This study discusses the character Hello Kitty is a brand that is synonymous with generations of children and young girls, but also favored by generations od adulthood in Japan. The purpose of this study is to analyze the motivation of fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club that consistency fond of Hello Kitty to date. The authors analyze the motivation of Hello Kitty fans by using the concept of encoding-decoding by Stuart Hall and the Circuit of Culture by Paul du Gay. Fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club receive the full ?message? delivered by Sanrio character Hello Kitty through. Then Kitty Chan Fan Club members perform processes such as the consumption of other fans, buy Hello Kitty products and collect the amount of up to thousands of items. So give identity to them as a fan of Hello Kitty. Obtained from the analysis of their motivation fond of Hello Kitty. They get a feeling of happiness when shared with Hello Kitty. Motivation is what lies behind the fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club community consistently fond of Hello Kitty.;This study discusses the character Hello Kitty is a brand that is synonymous with generations of children and young girls, but also favored by generations od adulthood in Japan. The purpose of this study is to analyze the motivation of fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club that consistency fond of Hello Kitty to date. The authors analyze the motivation of Hello Kitty fans by using the concept of encoding-decoding by Stuart Hall and the Circuit of Culture by Paul du Gay. Fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club receive the full ?message? delivered by Sanrio character Hello Kitty through. Then Kitty Chan Fan Club members perform processes such as the consumption of other fans, buy Hello Kitty products and collect the amount of up to thousands of items. So give identity to them as a fan of Hello Kitty. Obtained from the analysis of their motivation fond of Hello Kitty. They get a feeling of happiness when shared with Hello Kitty. Motivation is what lies behind the fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club community consistently fond of Hello Kitty.;This study discusses the character Hello Kitty is a brand that is synonymous with generations of children and young girls, but also favored by generations od adulthood in Japan. The purpose of this study is to analyze the motivation of fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club that consistency fond of Hello Kitty to date. The authors analyze the motivation of Hello Kitty fans by using the concept of encoding-decoding by Stuart Hall and the Circuit of Culture by Paul du Gay. Fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club receive the full ?message? delivered by Sanrio character Hello Kitty through. Then Kitty Chan Fan Club members perform processes such as the consumption of other fans, buy Hello Kitty products and collect the amount of up to thousands of items. So give identity to them as a fan of Hello Kitty. Obtained from the analysis of their motivation fond of Hello Kitty. They get a feeling of happiness when shared with Hello Kitty. Motivation is what lies behind the fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club community consistently fond of Hello Kitty., This study discusses the character Hello Kitty is a brand that is synonymous with generations of children and young girls, but also favored by generations od adulthood in Japan. The purpose of this study is to analyze the motivation of fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club that consistency fond of Hello Kitty to date. The authors analyze the motivation of Hello Kitty fans by using the concept of encoding-decoding by Stuart Hall and the Circuit of Culture by Paul du Gay. Fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club receive the full ‘message’ delivered by Sanrio character Hello Kitty through. Then Kitty Chan Fan Club members perform processes such as the consumption of other fans, buy Hello Kitty products and collect the amount of up to thousands of items. So give identity to them as a fan of Hello Kitty. Obtained from the analysis of their motivation fond of Hello Kitty. They get a feeling of happiness when shared with Hello Kitty. Motivation is what lies behind the fans of Hello Kitty in Kitty Chan Fan Club community consistently fond of Hello Kitty.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>