Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jerryn Florensi Mangiri
"Gagal jantung diakibatkan oleh gangguan struktur atau fungsi jantung yang merusak kemampuan ventrikel untuk mengisi atau memompa darah. Gagal jantung paling banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi makanan berlemak, kurang aktivitas, dan stress. Intoleran aktivitas merupakan salah satu masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien gagal jantung, dimana klien merasa cepat lelah saat beraktivitas akibat pasokan darah dan oksigen ke organ terganggu.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan masyarakat perkotaan pada pasien gagal jantung kronik dengan penerapan intervensi latihan aktivitas fisik secara bertahap. Metode yang digunakan berupa studi kasus dengan satu pasien kelolaan berusia 60 tahun, berjenis kelamin wanita yang diberikan intervensi latihan aktivitas fisik secara bertahap selama 6 hari.
Hasil intervensi berupa peningkatan aktivitas klien dari bedrest sampai berjalan 80 langkah, tanpa sesak maupun kelelahan. Intervensi latihan aktivitas fisik secara bertahap direkomendasikan untuk diterapkan di unit layanan keperawatandengan kondisi pasien stabil atau sudah melewati fase akut, untuk mengatasi intoleran aktivitas pada pasien gagal jantung kronik.

Heart failure is caused by impairment in cardiac structure or function which disrupts ventricle capacity to load or pump blood. Heart failure commonly affects urban community with unhealthy lifestyle, including smoking, fat consumption, lack of physical activity, and stress. Activity intolerance is a nursing diagnosis that may be established for patient with heart failure in which client feels easily fatigued following activities due to altered supply of blood and oxygen into body organs.
This paper aimed to analyze urban community nursing care on patient with chronic heart failure by implementation of gradual physical exercise. The study method was case study of 60 year old female patient who was provided with gradual physical exercise for 6 days long.
The result suggested an improvement in client's activity from bed rest to be able to walk 80 steps, without exertional dyspnea and fatigue. Gradual physical exercise is recommended to be applied in nursing unit for patient with a stable condition or surviving the acute phase, in order to manage activity intolerance in patient with chronic heart failure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan nyatanya tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah penduduk, akan tetapi juga turut mendorong masyarakat perkotaan mempromosikan gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat menjadi pemicu masyarakat perkotaan banyak mengalami hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit degeneratif dengan jumlah terbanyak yang menyebabkan gagal ginjal kronis hingga pasien harus menjalani terapi hemodialisis. Manajemen cairan berupa pembatasan cairan merupakan permasalahan yang sering dialami pasien hemodialisis. Pasien sering kali merasa tidak nyaman terhadap pembatasan cairan yang dianjurkan karena menyebabkan mulutnya terasa kering dan menimbulkan rasa haus. Akibat dari rasa haus yang dirasakan, maka pasien mengkonsumsi cairan tanpa batas yang jelas. Ketidakpatuhan manajemen cairan sangat berbahaya, peningkatan berat badan diantara sesi dialisis (IDWG) yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada kualitas hidupnya. Mengulum es merupakan salah satu intervensi untuk mengurangi gejala xerostomia pada pasien gagal ginjal kronis, sehingga membantu pasien dalam membatasi asupan cairan.

The increasing number of people in urban area, in fact not only impact on improving the population, but also encouraging urban resident promote unhealthy lifestyle. Unhealthy lifestyle leads to the community undergo hypertension. Hypertension is degenerative disease with the most number of causing chronic kidney failure to patients should be hemodialsis theraphy. Management of fluid restriction becomes obstacles among these patients. Patients often feel discomfort to limit fluid intake. Sensation of thirst and dry mouth make the patient disobey from fluid restriction. Fluid management leads to increase in weught gain between dialysis (IDWG), thus it effects on bad quality of life. Sucking ice is one of intervention to relieve the symptoms of xerostomia in patients kidney failure chronic underging hemodialisis, then can help patients to limit fluid intake."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdiana Diah Paramita
"ABSTRAK
Gagal ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan dengan prevalensi kasus yang terus meningkat. Salah satu penyebab utama gagal ginjal kronik adalah nefropati diabetik. Mekanisme nefropati diabetik menyebabkan ginjal mengalami penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerolus. Hal tersebut menyebabkan berbagai masalah seperti kelebihan volume cairan yang memiliki berbagai komplikasi seperti edema paru akut dan neuropati perifer. Fokus penanganan masalah yaitu pada pengaturan balans cairan, pengontrolan glukosa darah dan pencegahan neuropati diabetik perifer. Hasil intervensi yang dilakukan selama 6 hari menunjukkan terjadi balans cairan negatif hingga mendekati keseimbangan cairan, ditandai dengan edema hilang dari derajat 3 menjadi 0 dan pertukaran gas di paru adekuat. Pencegahan neuropati diabetik dilakukan dengan latihan senam kaki. Hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan mengenai cara pencegahan neuropati diabetik perifer. Oleh karena itu, intervensi pengaturan balans cairan, pengontrolan glukosa darah dan pencegahan neuropati diabetik perifer sangat penting dilakukan pada pasien gagal ginjal kronik akibat nefropati diabetik.

ABSTRACT
Chronic kidney disease is one of the urban health problems which prevalence is growing progressively. Diabetic nephropathy is the common cause of chronic kidney disease. The mechanism of diabetic nephropathy leads to decreased kidney functions and abilities that shown in decreased Gromerolus Filtration Rate GFR . Fluid overload and other complications such as acute lung oedema and peripheral diabetic neuropathy may occur afterall. The main interventions to overcome this problem are regulating fluid balance, controlling blood glucose and preventing peripheral diabetic neuropathy. After conducting nursing care within 6 days, patient showed good fluid balance with absence of edema decreased of edema scale from grade 3 to grade 0 and adequate gasses exchange in the lung. Foot exercise was also done as prevention of peripheral diabetic neuropathy. There was an increased patient rsquo s and family rsquo s knowledge about how to prevent peripheral diabetic neuropathy. Therefore all the nursing interventions mentioned above are highly recommended to be applied in nursing care to patient with chronic kidney disease due to diabetic nephropathy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Munawaroh
"Fraktur merupakan salah satu masalah perkotaan akibat cedera fisik. Penatalaksanaan fraktur patologis cukup kompleks dan mengakibatkan imobilisasi yang lama. Tingkat kemampuan mobilisasi pasien pasca total hip replacement dapat ditingkatkan melalui therapeutic exercise yang meliputi latihan range of motion, angkle pump, quads statis dan gluteal statis, serta latihan ambulasi menggunakan alat bantu yang telah diajarkan selama masa rawat.
Hasil latihan menunjukkan meningkatnya kemampuan mobilisasi secara bertahap dan aman. Therapeutic exercise merupakan latihan efektif untuk meningkatkan mobilisasi dan mendukung ambulasi. Perawat perlu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan melakukan therapeutic exercise untuk meningkatkan mobilisasi dan dibarengi peningkatan status kesehatan dengan perbaikan masalah kesehatan pasca THR.

The most frequent problem of urban health is fractures due to physical injuries. The management of pathological fracture is complex and leads to prolong immobilization. Patients ability level after total hip replacement surgery can be enhanced by therapeutic exercise that includes range of motion, ankle pump, quads and gluteal static exercise, and ambulatory exercises using walker in rehabilitation phase while hospital stays.
The results of exercise show patients ability had increased gradually and secure to perform mobilizations. Therapeutic exercise is an effective exercise to improve mobilization and support ambulation. Nurses need to improve their knowledge and ability to perform therapeutic exercise as treatment of mobilization and be accompanied by improved patient health status from potential health problems after total hip replacement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Lazuardi
"Analisis Implementasi Asuhan Keperawatan dengan Pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan dan Intervensi Hipnosis pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Gangguan Pola Tidur di Ruang Rawat Inap Lantai 6 Utara Gedung Teratai RSUP Fatmawati rdquo;Angka kejadian diabetes melitus meningkat setiap tahunnya. Neuropatik merupakan komplikasi tersering diabetes melitus yang ditandai dengan adanya nyeri yang memburuk pada malam hari sehingga menyebabkan masalah gangguan tidur. Intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur adalah terapi hipnosis. Hipnosis adalah proses membimbing klien untuk relaks. Karya ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien DM dengan gangguan pola tidur akibat nyeri neuropati dengan intervensi Hipnosis. Intervensi ini diterapkan selama 3 hari dengan durasi 20 menit. Hasil evaluasi didapatkan adanya peningkatan kualitas tidur. Oleh karena itu intervensi hipnosis ini sangat direkomendasikan untuk diterapkan di pelayanan keperawatan. Kata Kunci : Diabetes mellitus, neuropati, tidur, hipnosis

Analysis of Urban Health Clinical Nursing Practice on Type 2 Diabetes Mellitus Patient Who Experience sleep patterns Disruption through Hipnosis Intervention in 6th North Floor Fatmawati Central General Hospital rdquo The incidence of diabetes mellitus is always increasing every year. Neuropathic is a common complication of diabetes mellitus that characterized by pain which worsened at night and causing sleep problems. One of the interventions that can be used to treat sleep disorders is hypnosis therapy. Hypnosis is the guiding processthat help client to relax. This paper aims to provide an overview of nursing care in diabetic patients with sleep disorders due to neuropathy pain with hypnosis intervention. This intervention is applied for 3 days and the duration of interventionis 20 minutes. The result shows a good improvements in the sleep quality of the patient. Therefore hypnosis therapy intervention is highly recommended to be applied in nursing services. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anik Istiyani
"Gagal jantung merupakan suatu kondisi fisiologis ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Faktor resiko terjadinya gagal jantung antara lain adalah gaya hidup tidak sehat yang banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan. Manifestasi klinis gagal jantung salah satunya adalah sesak napas dan kelelahan ketika beraktivitas.
Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis implementasi latihan aktivitas bertahap pada pasien dengan gagal jantung untuk mengatasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas. Implementasi ini dilakukan pada Tn. AW 62 th yang dirawat selama tujuh hari di ruang rawat lantai 6 selatan RSUP Fatmawati.
Evaluasi tindakan keperawatan latihan aktivitas bertahap menunjukkan bahwa level toleransi pasien meningkat setiap harinya dan keluhan sesak nafas dan kelelahan selama beraktivitas berkurang.

Heart failure is a physiological condition when the heart can not pump enough blood to meet the metabolic needs of the body. Risk factors of heart failure include unhealthy lifestyles which is found in many urban communities. One clinical manifestations of heart failure is shortness of breath and fatigue when doing activities.
The final scientific work of this paper aims to analyze the implementation of gradual activity exercises in patients with heart failure to address the problem of nursing activity intolerance. This intervention was implemented in 7 days on the 6th floor room of RSUP Fatmawati.
Evaluation of nursing practice activity step by step shows that patient 39 s tolerance level increases every day and complaints of shortness of breath and fatigue during activity decreases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Maulana
"ABSTRAK
Kecelakaan dapat menyebabkan cedera pada manusia salahsatunya terjatuh dan menyebabkan fraktur dintaranya fraktur hip. Nyeri secara terus menerus dan resiko komplikasi membuat fraktur hip harus segera diatasi, salah satunya penangan dengan pembedahan yaitu total hip replacement. Klien dengan post operasi total hip replaceman beresiko untuk mengalami dislokasi dan masalah dalam mobilisasi jika tidak dilakukan pengawasan dengan baik dan benar. Oleh karena itu diperlukan penangan pasca pembedahan berupa pemberian edukasi untuk pencegahan dislokasi pada sendi pinggul dan latihan kekuatan otot serta latihan mobilisasi untuk meningkatkan kualitas hidup klien dengan total hip replacment. Pemberian edukasi pencegahan dislokasi dan pemberian latihan mobilisasi secara dini terbukti mampu mempercepat klien dalam melakukan mobilisasi secara mandiri yang ditulis dalam karya ilmiah ini.

ABSTRACT
Accidents can cause injury to humans one of them dropped and caused fracture hip. Continuous pain and the risk of complications make hip fracture should be addressed, one of which is surgical treatment with total hip replacement. Clients with postoperative total hip replaceman are at risk for dislocation and problems in mobilization if not supervised properly and properly. It is therefore necessary post-surgical handling in the form of providing education for the prevention of dislocation in hip joints and muscle strength training and mobilization exercises to improve the quality of life of clients with total hip replacment. The provision of education for the prevention of dislocation and the provision of early mobilization exercises proved able to accelerate the client in performing self-mobilization written in this scientific paper. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Oksyrana
"Stroke adalah gangguan neurologis yang merupakan penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian ke dua di dunia. Sebanyak 87 kasus stroke yang terjadi merupakan stroke iskemik. Salah satu komplikasi yang ditimbulkan oleh stroke adalah hemiparesis. Hemiparesis yang tidak tertangani dapat menurunkan kualitas hidup klien pasca perawatan stroke. Intervensi keperawatan terhadap klien stroke iskemik dengan hemiparesis dilakukan dengan memberikan latihan ROM Range of Motion aktif dan pasif yang bertujuan untuk meningkatkan rentang pergerakan sendi, meningkatkan fungsi dan kekuatan otot, dan mencegah kontraktur.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran implementasi asuhan keperawatan melalui pendekatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan pada klien stroke iskemik dengan hemiparesis. Intervensi ROM dilakukan selama 5 hari, setiap hari dilakukan selama 15 menit sebanyak 2 kali. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan rentang pergerakan sendi, peningkatan kekuatan otot, peningkatan keseimbangan tubuh, dan kemampuan melakukan ADL Activity Daily Living . Oleh karena itu, intervensi ROM sangat penting dan direkomendasikan untuk diterapkan oleh perawat kepada klien stroke dengan hemiparesis.

Stroke is a neurological disorder that is the leading cause of disability and the second leading cause of death in the world. As many as 87 of cases are ischemic stroke. One of the complications caused by stroke is hemiparesis. Untreated hemiparesis can reduce the quality of life of clients after stroke treatment. Nursing orders for ischemic stroke clients with hemiparesis are performed by providing active and passive ROM Range of Motion exercise aimed to increase the range of joint movement, improve muscle function and strength, and prevent contractures.
This paper aimed to provide an overview of the implementation of nursing care through the Urban Health Nursing approach on ischemic stroke clients with hemiparesis. ROM intervention was done for 5 days, twice a day, as much as 15 minutes. Evaluation results show an increased range of joint movement, increased muscle strength, increased body balance, and ability to perform ADL Activity Daily Living. Therefore, ROM intervention is very important and recommended to be applied by nurses to stroke clients with hemiparesis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Januaty
"Hernia skrotalis merupakan hernia inguinalis lateralis yang masuk ke dalam saluran spermatik. Hernia skrotalis terjadi akibat aktivitas berat dan perubahan gaya hidup pada masyarakat di daerah perkotaan. Akibatnya, prevalensi kejadian hernia meningkat. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis asuhan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan pada pasien hernia. Hasil analasis menunjukkan peningkatan hernia pada masyarakat perkotaan akibat faktor risiko usia lanjut, kebiasaan melakukan aktivitas berat seperti mengangkat benda-benda berat, aktivitas fisik berat, perubahan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minuman beralkohol, mengonsumsi makanan cepat saji, diit tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan rendah serat. Tindakan pembedahan pada hernia dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Salah satu efek pembedahan yaitu timbulnya nyeri. Intervensi keperawatan pada pasien pasca pembedahan untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan dengan terapi non farmakologis yaitu heat application sederhana menggunakan kompres hangat.

Scrotal hernia is the inguinal lateral hernia that goes into the channel spermatic. Scrotal hernia caused by strenuous activity and changing lifestyles in urban communities. As a result, increased prevalence of hernia. This paper aimed to analyze the urban community health nursing care in patient with hernia. The analysis showed an increase in hernia in urban communities as a result of risk factor for the elderly, habit of strenuous physical activity such as lifting heavy objects, heavy physical activity, changing unhealthy lifestyle such as smoking, alcohol, fast food, high-carbohydrate diet, high in fat, and low in fiber. Hernia surgery performed to prevent reccurence. One effect of surgery that the onset of pain. Nursing intervention in patient with post surgery for pain can be done with non-pharmacological therapy is a simple application of heat using warm compresses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Gede Maheswari Suryatmaja
"ABSTRAK
Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal memfiltrasi toksin dalam tubuh. Kejadian gagal ginjal kronik diperkirakan akan semakin meningkat di dunia. Salah satu faktor penyebab tersering gagal ginjal kronik adalah hipertensi. Hipertensi yang berkepanjangan menurunkan alirah darah ke ginjal sehingga dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Seseorang dengan penurunan laju filtrasi glomerulus membutuhkan terapi hemodialisa sebagai pengganti fungsi ginjal. Pembatasan cairan dilakukan pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa. Namun pembatasan cairan ini menyebabkan rasa haus yang tidak terkontrol sehingga pasien sulit untuk mengontrol minum. Rasa haus menyebabkan pasien sulit dalam membatasi cairan serta dapat meningkatkan berat badan diantara sesi hemodialisa. Intervensi mengkonsumsi es batu dan mengatur suhu air terbukti mampu mengurangi rasa haus yang dialami pasien. Pasien terbantu dalam membatasi cairan sehingga tidak terjadi komplikasi dan peningkatan volume cairan diantara sesi hemodialisa.

ABSTRACT
Chronic kidney disease is characterized by decreasing of kidney function of filtering toxins in the body. The phenomenon of chronic kidney disease is expected to increase in the world. One of the most common causes of chronic kidney disease is hypertension. Prolonged hypertension lowers blood flow which causes a decrease in glomerular filtration rate. A person with a decreasing in glomerular filtration requires hemodialysis therapy as a substitute of kidney function. Fluid restriction was performed in patients with chronic kidney disease by hemodialysis. However this fluid restriction causes uncontrolled thirst so that the patients is difficult to control drinking. Thirst causes the patients hard to limit the fluids and can increase the body weight between hemodialysis sessions. Intervention in consuming ice cube and setting up water temperature proved to reduce the thirst experienced by patients. Patients are helpful in limiting the fluid so that there are no complications and increased fluid volume between hemodialysis sessions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>