Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Yustisia Sari
"ABSTRAK
E-budgeting merupakan sistem informasi penyusunan penganggaran yang dikembangkan oleh Biro PAKLN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR yang dibuat untuk mematuhi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. e-budgeting saat ini sudah digunakan pada seluruh satuan kerja di lingkungan pusat Kementerian PUPR, tetapi belum pernah dilakukan evaluasi terhadap penerimaan e-budgeting apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam melakukan penyusunan anggaran dan penelitian serta review RKA-K/L. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat pengguna untuk menggunakan e-budgeting di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR . Penelitian ini mengintegrasikan kerangka kerja Technology Acceptance Model dengan Task-Technology Fit dan IS Success Model Delone Mclean sebagai variabel eksternalnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara daring kepada pengguna e-budgeting di lingkungan pusat Kementerian PUPR. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Partial Least Square PLS-SEM dan smartPLS. Terdapat 9 variabel yang diuji dengan melibatkan 221 responden yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik tugas dan karakteristik teknologi memengaruhi kesesuaian tugas dan teknologi, kesesuaian tugas dan teknologi memengaruhi persepsi manfaat penggunaan dan kemudahan penggunaan, kemudian persepsi manfaat penggunaan dan kemudahan penggunaan memengaruhi niat pengguna untuk menggunakan e-budgeting.

ABSTRACT
E-budgeting is a budgeting information system developed by the Bureau of Budget Planning and Foreign Cooperation of the Ministry of Public Works and Public Housing which was created to fulfill the Constitution of the Republic of Indonesia No. 14 of 2008 about public information disclosure. Nowadays organizational unit in central environment of Ministry Public Works and Housing is using e-budgeting, unfortunately e-budgeting utilization for fulfill users need hasn rsquo;t been evaluated . The purpose of this research is to find out what factors influence users intention to use e-budgeting at the Ministry of Public Works and Public Housing. This study combine Technology Acceptance Model with Task-Technology Fit and IS Success Model Delone Mclean as external variables. This research uses quantitative approach by distributing online questionnaire to e-budgeting users. Partial Least Square PLS-SEM and smartPLS is used to process data. There are 9 variables used with 221 respondents who meet the study criteria. The results of this study are task characterstic and technology characteristic influence task technology fit, task technology fit influences perceived of usefulness and perceived ease of use, then perceived of usefulness and perceived ease of use influence users intention to use e-budgeting."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dila Fitriza Rulevy
"Saat ini, bentuk pembelajaran baru yang mengkombinasikan teknologi meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan diproyeksikan akan meningkat lebih banyak di tahun-tahun mendatang. Tren pembelajaran baru ini telah digambarkan sebagai revolusi e-learning.  Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar program e-learning menunjukkan tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Mengingat semakin meningkatnya ketergantungan dan ketersediaan teknologi di dunia modern, dan potensi ekonomi yang tersedia untuk organisasi, sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan peningkatan adopsi e-learning dalam konteks organisasi. Studi ini akan melihat intensi karyawan untuk menggunakan e-learning, dengan mengembangkan Technologycal Acceptance Model (TAM) dengan melihat pengaruh dari faktor-faktor berikut, seperti learning goal orientation, management support, computer self efficacy, dan enjoyment. Penelitian ini dilakukan terhadap 213 responden penelitian di sebuah perusahaan yang memiliki e-learning dengan menggunakan kuesioner. Data yang didapatkan dianalisa menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan software AMOS. Hasil menunjukkan bahwa dari empat variabel, learning goal orientation, dan enjoyment memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perceived ease of use dan perceived usefulness yang berperan sebagai mediasi terhadap intention to use dalam Technologycal Acceptance Model (TAM). Selain itu, variabel tambahan yaitu satisfaction, yang diteliti langsung pengaruhnya terhadap intention to use juga menunjukkan pengaruh positif signifikan.

New form of learning that combines technology has increased in recent years and is projected to increase more in the coming years. This new learning trend has been described as an e-learning revolution. Some recent research shows that most e-learning programs show a higher failure rate compared to traditional learning methods. However, some researches proved that most e-learning programs showed a higher failure rate compared to traditional learning methods. Technology addiction and its availability in the modern world, and the economic potential for organizations, make it important to understand the factors that might lead to increase e-learning adoption in the organizational context. This study will see the intention of employees to use e-learning, by extending Technological Acceptance Model (TAM) using some other related factors, such as goal orientation learning, management support, computer self efficacy, and enjoyment. This study was conducted on 213 respondents in a company that owns e-learning using a questionnaire. Data obtained were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS software. The results show that of the four variables, learning goal orientation, and enjoyment have a significant positive effect on perceived ease of use and perceived usefulness, which acts as mediation towards the intention to use in the Technological Acceptance Model (TAM). In addition, an additional variable, which is satisfaction, proved a significant positive effect to intention to use."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Adella Gustina
"Pada tahun 2020, teknologi jaringan generasi terbaru (5G) telah digunakan di enam puluh negara di seluruh dunia. Namun, Indonesia secara resmi menyambut era 5G pada tahun 2021, yang relatif terlambat dibandingkan dengan beberapa negara lain. Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki penerimaan pengguna terhadap layanan 5G di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan kerangka kerja Technology Acceptance Model (TAM) yang diperluas dengan memasukkan faktor eksternal. Pengumpulan data melibatkan penyebaran kuesioner berupa Google Form kepada pengguna 5G di seluruh Indonesia, dan data kuesioner yang diperoleh telah melalui pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan metode Partial List Square – Structural Equation Modelling (PLS – SEM). Hasil dan temuan dalam penelitian ini adalah Perceived Skill Readiness (PSR), Perceived Enjoyment (PEN), Perceived Interactivity (PI) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Intention to Use 5G (INT). Tetapi untuk variable Perceived Ease of Use (PEoU), Perceived Usefulness (PU), dan Perceived Resources (PRe) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Intention to Use 5G (INT). Untuk variable Perceived Risk (PRi) tidak memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Intention to Use 5G (INT), hal ini dapat diartikan bahwa persepsi pengguna terhadap adanya resiko dalam menggunakan jaringan 5G, seperti masalah keamanan, privasi, atau efek pemborosan kuota dan daya tidak secara signifikan mempengaruhi atau menghambat niat mereka dalam mengadopsi dan menggunakan jaringan 5G. Menurut hasil pengamatan penulis, pengguna 5G lebih cenderung melihat manfaat dan kegunaan teknologi 5G dibandingkan dengan risikonya. Operator seluler dapat memperhatikan persebaran infrastruktur, memperhatikan untuk selalu menyediakan layanan 5G dengan faktor-faktor seperti kecepatan internet yang lebih tinggi, latensi rendah, konektivitas yang andal, dan kemampuan untuk mendukung aplikasi dan layanan yang canggih dapat meningkatkan persepsi kegunaan dan mempengaruhi niat pengguna untuk menggunakan jaringan 5G.

By 2020, next-generation network technology (5G) will have been deployed in sixty countries around the world. However, Indonesia officially welcomed the 5G era in 2021, which is relatively late compared to some other countries. This paper aims to investigate user acceptance of 5G services in Indonesia. This research develops an extended Technology Acceptance Model (TAM) framework by incorporating external factors. Data collection involved distributing questionnaires in the form of Google Forms to 5G users across Indonesia, and the questionnaire data obtained has been through data processing conducted by utilizing the Partial List Square - Structural Equation Modeling (PLS - SEM) method. The results and findings in this study are Perceived Skill Readiness (PSR), Perceived Enjoyment (PEN), Perceived Interactivity (PI) do not have a positive and significant influence on Intention to Use 5G (INT). But for the variables Perceived Ease of Use (PEoU), Perceived Usefulness (PU), and Perceived Resources (PRe) have a positive and significant influence on Intention to Use 5G (INT). For the Perceived Risk (PRi) variable, it does not have a negative and significant effect on Intention to Use 5G (INT), this can be interpreted that users' perceptions of the risks involved in using the 5G network, such as security, privacy, or the effects of wasting quota and power do not significantly affect or hinder their intention to adopt and use the 5G network. According to the author's observations, 5G users are more likely to see the benefits and usefulness of 5G technology compared to the risks. Mobile operators can pay attention to infrastructure deployment, paying attention to always providing 5G services with factors such as higher internet speeds, low latency, reliable connectivity, and the ability to support advanced applications and services can increase perceived usefulness and influence users' intention to use 5G networks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Suyanti Welvyna
"Kehadiran fitur gamifikasi dalam suatu platform memainkan peran krusial dalam meningkatkan keterlibatan pengguna. Gamifikasi telah menunjukkan kemampuannya untuk memupuk niat berinteraksi dan membentuk sikap merek yang positif di antara pengguna. Penulis ingin membuktikan hal tersebut khusus di pasar media streaming video on demand (SVoD) Indonesia yang tumbuh dari pasar media, di mana secara global sedang mengalami lonjakan angka pemasukan pada platform streaming digital. Penelitian ini pun memanfaatkan perluasan model Technology Acceptance Model (TAM), yang mencakup dimensi perceived usefulness, perceived ease of use, perceived social influence, dan perceived enjoyment, untuk mengukur sejauh mana penerimaan pengguna terhadap gamifikasi dan bagaimana gamifikasi tersebut berdampak pada intention of engagement dan brand attitude pengguna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner menggunakan teknik purposive sampling terhadap pengguna Vidio Arcade di aplikasi Vidio. Data yang diperoleh dari penelitian ini sejumlah 121 responden dan dianalisis menggunakan analisis data SEM-PLS (Structural Equation Modelling – Partial Least Square) menggunakan aplikasi SmartPLS 4. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand attitude dipengaruhi oleh dimensi perceived usefulness dan variabel intention of engagement, kemudian intention of engagement dipengaruhi oleh dimensi perceived social influence dan perceived enjoyment. Dimensi perceived ease of use menjadi prediktor terlemah terhadap variabel brand attitude dan intention of engagement, diikutii oleh dimensi perceived usefulness yang tidak memengaruhi intention of engagement, serta dimensi perceived social influence dan perceived enjoyment yang tidak memengaruhi brand attitude pengguna.

The presence of gamification features in a technology platform plays a crucial role in increasing user engagement. Gamification has demonstrated its ability to foster engagement intentions and shape positive brand attitudes among users. This study aims to prove this case specifically in the Indonesian streaming video on demand (SVoD) which is growing from the media market, where globally there is a surge in revenue figures on digital streaming platforms. This research utilizes an extension of the Technology Acceptance Model (TAM), which includes the dimensions of perceived usefulness, perceived ease of use, perceived social influence, and perceived enjoyment, to measure the extent of user acceptance of gamification and how gamification impacts on intention of engagement and brand user attitude. This research uses a quantitative approach by distributing questionnaires using purposive sampling techniques to Vidio Arcade users. The data obtained from this research was 121 respondents and analyzed using SEM-PLS (Structural Equation Modeling - Partial Least Square) data analysis. Data processing uses the SmartPLS 4 application. The results of this research show that brand attitude is influenced by the dimensions of perceived usefulness and the intention of engagement variable, then the intention of engagement is influenced by the dimensions of perceived social influence and perceived enjoyment. The perceived ease of use dimension is the weakest predictor of the brand attitude and intention of engagement variables, followed by the perceived usefulness dimension which does not influence the intention of engagement, as well as perceived social influence and perceived enjoyment dimensions which do not influence the user's brand attitude."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tribuana
"BTA Group Depok merupakan sebuah lembaga bimbingan belajar dan konsultan pendidikan. Sistem informasi akademik yang selama ini berjalan pada lembaga ini masih secara manual tanpa pemanfatan teknologi informasi.
Pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung sistem informasi di lembaga tersebut akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda dalam sikap dan perilaku pengguna sistem informasi. Perasaan menerima atau menolak muncul menjadi dimensi sikap terhadap penggunaan sistem informasi. Selain sikap, diketahui ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pengguna terhadap penggunaan system informasi.
Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk membantu pihak lembaga pendidikan dalam pengolahan data akademik dan promosi ke masyarakat luas serta mengkaji perilaku pengguna sistem informasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Uji statistik dilakukan dengan regresi linier berganda menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0.

BTA Group Depok is a learning institute and education consultant. Academic information system that applicated in this institution is still manual based without utilizing of information technology.
Information technology utilization for supporting information system in this institution will make different reaction in user attitude and behavior. Feeling of accept or reject the system will become attitude dimension of utilizing this information system. Beside attitude, there have known another factor that can influence user behavior of utilizing this information system.
Objective of this study are to help the institution on academic data processing and market promotion activity. Furthermore this study will examine information system user behavior based on factors that influence the system with approach of Technology Acceptance Model (TAM). Test of statistic was done with multiple linear regression using SPSS 16.0.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40480
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Widyaputri Adisti
"Meningkatnya tren gaya hidup sehat dan penetrasi smartphone membuka peluang bagi pengembang aplikasi untuk menciptakan aplikasi sport and fitness tracker yang dapat memantau aktifitas fisik pengguna bersamaan dengan data lainnya. Penyedia layanan perlu mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pengguna dalam menggunakan aplikasi sport and fitness tracker, salah satunya dengan pendekatan extended technology model. Penelitian ini menggunakan pendekatan extended technology acceptance model yang dikombinasikan dengan innovation diffusion theory. Penelitian ini melibatkan 216 responden dan dianalisis menggunakan pemodelan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh terhadap intensi penggunaan aplikasi sport and fitness tracker. Selain itu, variabel compatibility juga berpengaruh terhadap perceived usefulness dan variabel trialability dan visibility berpengaruh terhadap perceived ease of use
The increasing level of healthy lifestyle along with the high penetration of smartphone creates a big opportunity for application providers to establish sport and fitness tracker app. This application has the ability to monitor the user physical activities along with the other data. Providers need to understand the factors which are considered to affect the decision to adopt this technology. The proposed model is extended technology acceptance model and inovation diffusion theory. This study consist 216 respondents and was analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM. The results suggest that perceived usefulness and perceived ease of use positively affect the intention to use sport and fitness tracker app. This study found compatibility positively affect perceived usefulness also trialability and visibility affect perceived ease of use as well."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernita Sari
"Digital marketing saat ini banyak digunakan dan dicari pelaku bisnis, Perkembangan teknologi yang semakin canggih mempermudah proses pemasaran. Kebutuhan atas digital marketing yang terus meningkat, mengakibatkan para pebisnis rumah sakit menggunakan strategi pemasaran online terutama disaat pandemi Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) banyak orang menghindari untuk berkunjung ke rumah sakit dan lebih memilih menggunakan aplikasi medis berbasis digital. Penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penerimaan penggunaan Digital Marketing pada media Instagram dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) di Rumah Sakit Bunda Palembang. TAM merupakan suatu model yang menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yang berlandaskan atas kepercayaan (beliefs), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey cross-sectional. Dimensi Perceived usefulness memberikan pengaruh sebesar 31,1% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram, perceived ease of use memberikan pengaruh sebesar 13,1% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram, attitude toward using hanya memberikan pengaruh sebesar 17% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram sedangkan behavioral intention to use memberikan pengaruh sebesar 17,5% terhadap penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram di Rumah Sakit Bunda Palembang. Evaluasi menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dari berbagai dimensi didapatkan hanya dimensi perceived usefulness yang secara signifikan mempengaruhi penerimaan penggunaan digital marketing pada media Instagram di Rumah Sakit Bunda Palembang.

Digital marketing is currently widely used and sought after by business people. The development of increasingly sophisticated technology makes the marketing process easier. The need for digital marketing continues to increase, resulting in hospital businesses using online marketing strategies. Especially during the Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) pandemic, many people avoid visiting hospitals and prefer to use digital-based medical applications. This study is to determine the evaluation acceptance of the use of Digital Marketing on Instagram media using the Technology Acceptance Model (TAM) approach at Bunda Hospital Palembang. TAM is a model that explains the behavior of information technology users based on beliefs, attitudes, intentions, and user behavior relationships. This study is a quantitative study with a cross-sectional survey design. The dimension of Perceived usefulness had an impact of 31.1% on the acceptance of the use of digital marketing on Instagram media. Meanwhile, perceived ease of use had an impact of 13.1% on the acceptance of the use of digital marketing on Instagram media, the attitude toward using had given 17% impact on acceptance of digital marketing use on Instagram media. Meanwhile, behavioral intention to use had given 17.5% impact on acceptance of digital marketing use on Instagram media at Bunda Hospital Palembang. The evaluation by using Technology Acceptance Model (TAM) approach from various dimensions. Perceived usefulness dimension was found significantly affected on the acceptance of the use of digital marketing on Instagram media at Bunda Hospital Palembang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Vasthu Broto Ariyo
"Penggunaan teknologi di bidang kesehatan bukanlah hal yang baru. Pemanfaatan teknologi informasi memberikan dampak pemberian pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. Resep elektronik merupakan salah satu terobosan teknologi di bidang kesehatan, yang digunakan oleh dokter di fasilitas Kesehatan, namun belum semua dokter menggunakannya. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi nyata penggunaan resep elektronik di RS Permata Cibubur melalui pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). TAM merupakan suatu model yang menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi yang berlandaskan atas kepercayaan (beliefs), sikap (attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental dan analisis dengan pendekatan cross sectional, kemudian dilakukan wawancara mendalam dan observasi terhadap informan. Didapatkan hasil yang signifikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung oleh aspek persepsi kemudahan penggunaan terhadap kondisi nyata penggunaan resep elektronik, aspek persepsi tentang kemanfaatan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kondisi nyata penggunaan resep elektronik, serta aspek minat perilaku untuk menggunakan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kondisi nyata penggunaan resep elektronik. Sedangkan pada aspek sikap terhadap penggunaan tidak berpengaruh secara signifikan dengan kondisi nyata penggunaan resep elektronik. Dalam upaya peningkatan penerimaan penggunaan resep elektronik, aspek persepsi kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan utama yang harus diperhatikan dengan seksama. Semakin mudah penggunaan, maka akan semakin berminat untuk menggunakan resep elektronik tersebut. Yang menjadi tantangan ke depan pada pengembangan resep elektronik adalah jaringan internet yang lambat, sistem resep yang sering mengalami error, desain dan terminologi sistem yang tidak user friendly, fitur atau kemampuan sistem yang belum sesuai dengan kebutuhan dokter, sosialisasi petunjuk atau pedoman penggunaan belum menyeluruh, serta pelatihan penggunaan yang belum dilakukan secara berkala dan menyeluruh.

The use of technology in the health sector is nothing new. Utilization of information technology has an impact on providing better and quality health services. Electronic prescriptions are one of the technological breakthroughs in the health sector, which are used by doctors in health facilities, but not all doctors use them. This research aims to determine the real conditions of using electronic prescriptions at Permata Cibubur Hospital through the Technology Acceptance Model (TAM) approach. TAM is a model that describes information technology user behavior based on beliefs, attitudes, intentions and user behavior relationships. This is a quantitative research with non-experimental design and analysis using a cross-sectional approach, and then conducted in-depth interviews and observation of informants. Significant results were obtained that there was an indirect effect by the perceived ease of use aspect on the real conditions of using electronic prescriptions, the perceived usefulness aspect indirectly influenced the real conditions of using electronic prescriptions, and the behavioral interest aspect to use had a significant direct effect on real conditions use of electronic prescriptions. Meanwhile, the attitude towards use aspect does not significantly influence the real conditions of using electronic prescriptions. In an effort to increase acceptance of the use of electronic prescriptions, aspects of perceived ease of use are the main considerations that must be considered carefully. The easier it is to use, the more interested it will be to use the electronic prescriptions. The challenges going forward in the development of electronic prescriptions are slow internet networks, prescription systems that often experience errors, system design and terminology that are not user friendly, system features or capabilities that are not in accordance with doctor's needs, dissemination of instructions or usage guidelines that are not comprehensive, as well as usage training that has not been carried out periodically and thoroughly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Hikmah Fikri
"Perkembangan teknologi vending machine saat ini telah menghasilkan berbagai inovasi. Salah satu inovasi terbaru dalam vending machine adalah Printbox, yang menyediakan layanan pencetakan dokumen mandiri dan efisien. Namun, penerimaan pengguna terhadap teknologi ini tetap menjadi kekhawatiran utama dalam memastikan suksesnya implementasi Printbox. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Technology Acceptance Model (TAM) pada Printbox untuk menganalisis penerimaan pengguna terhadap mesin ini. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Responden penelitian ini adalah pengguna Printbox di lingkungan kampus Universitas Indonesia. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan PLS-SEM untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel-variabel dalam TAM (fitur teknologi, tingkat kepercayaan, dan tingkat daya tarik) dan penerimaan pengguna terhadap Printbox. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur operasional yang tangguh, seperti ketersediaan 24/7 dan kinerja sistem yang tidak terganggu, berkontribusi secara signifikan terhadap penerimaan pengguna terhadap Printbox. Fitur teknologi yang ada, tingkat kepercayaan dalam operasi mesin, dan kemudahan penggunaan telah berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna terhadap mesin ini. Temuan penelitian ini dapat menjadi panduan bagi pengembang dan penyedia layanan Printbox dalam meningkatkan penerimaan pengguna dan memperluas implementasi teknologi ini. Dalam konteks yang lebih luas, penelitian ini juga berkontribusi pada pemahaman penerimaan pengguna terhadap teknologi vending machine dan implikasinya terhadap inovasi teknologi lainnya. Penelitian lebih lanjut dapat mengembangkan model ini dengan memperluas cakupan variabel TAM dan menguji implementasinya di lingkungan yang berbeda untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang penerimaan pengguna terhadap teknologi vending machine.

The current development of vending machine technology has resulted in various innovations. One of the latest innovations in vending machines is Printbox, which provides self-service and efficient document printing services. However, user acceptance of this technology remains a major concern in ensuring the successful implementation of Printbox. Therefore, this research aims to apply the Technology Acceptance Model (TAM) to Printbox to analyze user acceptance of this machine. This study uses a survey method, employing a questionnaire as the data collection instrument. The respondents of this study are Printbox users in the campus environment of the University of Indonesia. The collected data is then analyzed using PLS-SEM to identify the relationships between variables in TAM (technology features, trust level, and attractiveness level) and user acceptance of Printbox. The research findings indicate that robust operational features, such as 24/7 availability and uninterrupted system performance, significantly contribute to user acceptance of Printbox. The existing technological features, trust level in machine operation, and user-friendliness have a positive influence on user acceptance of this machine. The findings of this research can serve as a guide for Printbox developers and service providers to enhance user acceptance and expand the implementation of this technology. In a broader context, this study also contributes to understanding user acceptance of vending machine technology and its implications for other technological innovations. Further research can develop this model by expanding the scope of TAM variables and testing its implementation in different environments to obtain a more comprehensive understanding of user acceptance of vending machine technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sensuse, Dana Indra
"Teknologi internet mulai diterima dan digemari dikalangan pelajar. Pelajar menggunakan fasilitas internet untuk membantu mereka dalam penyelesaian tugas sekolah. Tulisan ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) untuk membangun model penerimaan teknologi internet di kalangan pelajar. Penelitian ini melibatkan 5 variabel endogen dan mengikutsertakan 4 variabel eksogen. Metode analisis yang digunakan adalah generalized least square (GLS) dan menggunakan polychoric correlation matrix dan asymptotic covariance matrix sebagai data tambahan.
Tesis ini melibatkan 15 hipotesis yang mewakili hubungan antara variable-variabel yang ada. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mendapatkan dan membuktikan model penerimaan teknologi internet yang komprehensif. Model penerimaan teknologi internet yang diperoleh bisa memberikan gambaran indikator-indikator yang harus diperhatikan dan menjadi hal yang bisa dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>