Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astika Mara Nur Fatima
"Berbagai bentuk toko daring di Instagram kian menjamur di Indonesia, salah satunya adalah toko daring yang menjual produk jilbab. Diperlukan strategi promosi dan branding yang tepat untuk menghadapi persaingan daring. Skripsi ini membahas mengenai brand dengan salah satu strategi promosi yakni selebgram endorsement pada salah satu toko daring jilbab yakni toko daring jilbab Miracholecct. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara identitas, pemosisian dan citra brand terhadap penggunaan selebgram endorsement Miracholecct. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistismedengan pendekatan kualitatif dan berjenis dekriptif eksploratif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dan wawancara mendalam, serta menggunakan teknik analisis tematik untuk mengolah data. Subjek pada penelitian ini adalah para konsumen Miracholecct yang dikategorikan sesuai dengan target market Miracholecct. Hasil penelitian ini adalah toko daring jilbab Miracholecct memiliki identitas, pemosisian dan citra brand yang sesuai dengan penggunaan selebgram endorsement-nya, yang dilihat dari perspektif brand. Penelitian ini juga menemukan bahwa para konsumen toko daring jilbab Miracholecct melakukan identifikasi dan mengikuti selebgram yang memiliki kesamaan hidup dengan mereka. Maka dari itu, pemilihan selebgram berdasarkan kategori sosial target market menjadi penting.

Various forms of online stores on Instagram are increasingly in Indonesia, one of them is an online store that sells hijab products. The right promotion and branding strategies are needed to deal with online competition. This thesis discusses the brand from one of promotion strategy, which is a selebgram endorsement at one of the online hijab stores, namely Miracholecct. The purpose of this study is to know suitability of identity, the position and brand image of the selebgram endorsement's support. This study uses the post-positivist paradigm with a qualitative, and type approach is explorative descriptive. Data collection which is used in this study is content analysis and in-depth interviews. Then, thematic analysis techniques is used to process data. The subject of this study is Miracholecct's consumers, which is according to the Miracholecct market target. The result of this study is Miracholecct online store has an identity, position and brand image that is consistent with the use of selebgram endorsement, which are viewed from a brand perspective. The study also found that the consumers of the Miracholecct Hijab online store were identified by selebgrams who had the same life characteristic with them. Therefore, the choice of selebgram based on the target market is important."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wheeler, Alina
"Designing Brand Identity is a compendium of tools for branding success and best practices for inspiration. 3 sections: brand fundamentals, process basics, and case studies.Over 100 branding subjects, checklists, tools, and diagrams.50 case studies that describe goals, process, strategy, solution, and results"
Hoboken: Wiley, 2006
658.827 Whe d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Renaldo Ercho
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana citra celebrity endorser yaitu Ariel ?Noah? mempengaruhi brand image yang terdiri dari favorability, strength, dan uniqueness of brand association produk XL bebas terhadap purchase decision konsumen. Brand image dari produk XL akan terbentuk di dalam persepsi konsumen berdasarkan citra dari Ariel ?Noah? yang diketahui memiliki kasus video seksual. Setelah menuntaskan masa hukumannya , Ariel kembali berkarya dan digunakan PT. XL Axiata Tbk. sebagai endorser dengan menyesuaikan tema produk sesuai kebebasan Ariel yaitu XL Bebas. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat pengaruh antara credibility dan attractiveness celebrity endorser terhadap brand image. 2 faktor brand image yaitu favorability dan strength of brand association berpengaruh terhadap purchase decision. Namun salah satu bagian brand image yaitu uniqueness of brand association diketahui tidak berpengaruh terhadap purchase decision konsumen.

ABSTRACT
This tesis discusses how the affect of celebrity endorser image Ariel ?Noah? affect brand image consisting favorability, strength, and uniqueness of brand association on consumer purchase decision for XL Bebas product. Brand Image of XL will be formed based on the consumer's perception of the image of Ariel "Noah" whose known having sex video case. After completing his sentence, Ariel back to work and hired by PT. XL Axiata Tbk. as a product endorser of XL Bebas to make same theme according to Ariel freedom. Based on this research, it is known that the result are significant between celebrity endorser credibility and attractiveness of the brand image. 2 factors of brand image, namely favorability and strength of brand association have influenced on purchase decision. But one part of the brand image called the uniqueness of brand association didn?t have any affect on consumers purchase decision.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Zainuddin Rasyid
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pengaruh customer perceived value, brand
image, dan switching costs terhadap niat konsumen untuk menggunakan (intention
to use) brand Indosat Mentari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
berupa descriptive research. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada model penelitian yang digunakan oleh Ogwo & Igwe (2012) serta Asiegbu,
Igwe, & Iruka (2012). Sementara untuk mengukur customer perceived
valuedigunakan pengukuran PERVAL (perceived value) yang dikembangkan oleh
Sweeney & Soutar (2001) dengan melihat dimensi nilai dari perceived value yaitu
emotional value, social value, monetary value, serta convenience value. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa dimensi dari customer perceived value, yaitu
meliputi nilai fungsional (kinerja/kualitas), nilai fungsional (harga), nilai sosial,
serta nilai emosional, memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap niat
konsumen untuk menggunakan. Sementara switching costs dan brand image tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat konsumen untuk menggunakan.

ABSTRACT
This thesis discusses the influence of customer perceived value, brand
image, and switching costs on consumer’s intention to use brand Indosat Mentari.
This research is a descriptive quantitative research. The model used in this study
refers to the research model used by Ogwo & Igwe (2012) and Asiegbu, Igwe, &
Iruka (2012). As for measuring the customer perceived value using PERVAL
measurement that was developed by Sweeney & Soutar (2001) by looking at the
value dimensions of perceived value, they are emotional value, social value,
monetary value, and convenience value. The results of this study found that the
dimensions of customer perceived value, which includes the functional value
(performance/quality), functional value (price), social value, and emotional value,
has a significant and positive impact on consumer’s intention to use. While
switching costs and brand image do not have a significant impact on consumer’s
intention to use."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Bayu Wedagama
"Suatu perubahan yang dilakukan meskipun hanya sedikit ataupun terlihat kecil (atau dapat dikatakan tidak terlalu mencolok), tetapi tetap saja akan sangat berpengaruh kepada banyak hal; untuk saat ini dan nantinya. Penelitian ini mengambil studi kasus mengenai perubahan logo yang telah dilakukan oleh Unilever terhadap merek / produk AXE. Perubahannya hanya sebatas pada karakteristik huruf AXE itu sendiri dimana dari observasi respondensi yang dilakukan sebelum mengarah pada sampel populasi yang lebih representatif, ternyata kebanyakan orang yang mengetahui (setidaknya pernah melihat ataupun mendengar) tentang merek AXE; baik buyer maupun user, menunjukkan kecenderungan tidak menyadari akan perubahan logo tersebut. Berdasarkan fenomena ini dilakukanlah konstruk penelitian dengan acuan Brand Element (yang memiliki kriteria pembentukan: Memorability, Meaningfulness, Likeable, Transferable, Adaptability, dan Protectability) terhadap keseluruhan performa dari logo baru AXE dibandingkan dengan logonya yang lama.

A change taken even just a little (less significant), but still it would be devastating to many things; now or other time. This research takes a case study on the logo's change which has been carried out by Unilever on AXE's brand / product. The change is limited to the characteristics of the AXE letter itself where correspondence from the observations made before leads to a more representative population samples, most people who know (or at least had seen or heard) about the AXE's brand; both buyers and users, showed a tendency not aware of the change in the logo. Based on this phenomenon conducted this study to construct a reference Brand Element (its formation criterias: Memorability, Meaningfulness, Likeable, Transferable, Adaptability, and Protectability) to the overall performance of the new logo of AXE compared with its old logo."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Beverly, MA: Rockport Publishers, 2012
R 658.827 BRA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnas
"Tesis ini membahas tentang membangun suatu merek pada bisnis baru yang membutuhkan waktu cukup lama, dan biasanya pada bisnis baru tersebut selalu menghadapi dilemma apakah ingin mengembangkan identitias merek mereka, ekspansi atau membuka cabang lebih banyak dan mengembangkan produk baru. Untuk membangun suatu identitas merek bisa dengan membuat logo, slogan, bahasa yang digunakan, produk atau jasa yang ditawarkan, seragam perusahaan,dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian pada Nordhenbasic, pengaruh brand identity design terhadap proses pembentukan brand awareness cukup baik walaupun masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

This thesis tries to discuss about how to build a brand in a new business that usually takes time. A new business usually faces a dilemma, which is to develop their brand identity, expansion which means opening more outlets, or developing a new product. Brand identity can be built by creating logo, slogan, language, product or services that are offered, uniform, etc. Based on the research on Nordhenbasic, the influences of brand identity design on the process of creating brand awareness are good enough, although there are still got a lot of minuses that should be fixed."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Easter Deashinta Harryputri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi store brand equity pada industri ritel fashion di Indonesia khususnya yang menerapkan strategi fast fashion. Data pada penelitian ini didapat dari penyebaran kuisioner kepada konsumen ZARA, H&M dan UNIQLO yang pernah melakukan pembelanjaan selama 6 (enam) bulan terakhir. Data ini diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekuitas merek toko (store brand equity) dipengaruhi langsung secara positif oleh kesadaran merek toko (store brand awareness) dan loyalitas merek toko (store brand loyalty). Loyalitas merek toko (store brand loyalty) dipengaruhi secara langsung dan positif oleh persepsi kualitas merek toko (store brand perceived quality) dan kesadaran merek toko (store brand awareness). Kemudian, persepsi kualitas merek toko (store brand perceived quality) dipengaruhi langsung oleh citra komersial toko (store commercial image). Sementara kesadaran merek toko (store brand awareness) dipengaruhi oleh reputasi toko (store reputation), citra komersial toko (store commercial image), dan citra harga toko (store price image).

This study aims to analyze the antecedents of store brand equity in Indonesia Fashion Retail Industry, particularly those that implement fast fashion strategy. Data for this research were collected from ZARA, H&M, and UNIQLO consumers, specifically those who made purchasing in the last 6 (six) months. They were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this show that store brand awareness and store brand loyalty have positive effect on store brand equity. Then, store brand loyalty affected positively by store brand perceived quality and store brand awareness. Furthermore, store brand perceived quality affected by store commercial image, while store brand awareness affected positively by store reputation, store commercial image, and store price image."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61858
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Utomo
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh country of origin image terhadap pembentukan brand equity pada salah satu produk otomotif, yaitu kendaraan roda dua dengan mengambil studi kasus pengguna sepeda motor Bajaj Pulsar. Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa country of origin image mempunyai pengaruh positif serta signifikan terhadap sumber brand equity. Selain itu sumber brand equity yang merupakan variabel mediasi terdiri dari tiga variabel, yaitu brand distinctiveness, brand loyalty, dan brand awareness. Hanya variabel brand loyalty yang mempunyai pengaruh positif serta signifikan terhadap brand equity. Sebaliknya country of origin image tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap brand equity. Interpretasi, limitasi, dan implikasi manajerial akan didiskusikan lebih lanjut.

This research investigates the effect of country of origin image on the formation of brand equity on one of the automotive product, specifically in two-wheeled vehicle. The case study used is Bajaj Pulsar Motorcycle. In this research, Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.5 program has been used to process the data. The result shows that country of origin image has a positive and significant effect on brand equity dimensions. Furthermore, among three mediating variables of brand equity dimensions (those are brand distinctiveness, brand loyalty, and brand awareness/associations), it is proven that there is only one mediating variable, brand loyalty, which has a positive and significant effect on brand equity. However, it is found that country of origin image has not significant effect on brand equity. Interpretations, limitations, and managerial implications are discussed further."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S43945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Bharata
"Industri perbankan di Indonesia saat ini adalah industri yang mempunyai tingkat persaingan cukup berat, karena tidak seperti dulu, dimana membuat dan menjalankan sebuah bank adalah relatif lebih mudah. Saat ini jumlah bank di Indonesia menurun secara drastis, tetapi secara kualitas tenjadi peningkatan yang cukup menggembirakan. Seperti halnya Bank BTN yang merupakan Bank BUMN, yang pada saat masih disediakan subsidi bunga pemmahan oleh pemerintah sempat mencapai masa keemasannya karena merupakan satu-satunya Bank yang ditunjuk pemerintah untuk penyaluran KPR bersubsidi. Tetapi saat seperti itu sudah berlalu, saat ini yang diperlukan adalah kerja keras untuk memenangkan kompetisi yang berat, karena saat ini pasarlah yang menentukan baik tidaknya suatu bank, berbanding lurus dengan pelayanannya.
Saat ini di Indonesia terdapat empat Bank BUMN yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI dan Bank BTN. Dalam menjalankan usahanya khususnya di bidang pengumpulan dana pihak ketiga, keempat Bank ini selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Bank BTN dalam hal ini cukup menyadari apa yang terjadi di lingkungan bisnisnya, oleh karena itu Bank BTN pada tahun 2002 melakukan modemisasi besar-besaran pada basis teknologinya dengan melakukan online di seluruh cabang-cabangnya di Indonesia Sering dengan hal tersebut tidak Iupa ditambahkan beberapa fasilitas pada Tabungan Batara dan Batara Prima yang dianggap dapat mendongkrak pengumpulan dana ketiga via tabungan. Yang menjadi pertimbangan disini adalah bagaimana usaha-usaha tersebut dapat mendongkrak merek Bank BTN ke arah yang lebih dapat diperhitungkan, mengingat ketiga Bank BUMN saingannya begitu agresif dan ekspansif. Tidak dapat pula diabaikan peran Bank swasta seperti Bank BCA yang dapat memenuhi kebutuhan bagi masyarakat pengguna jasa bank di Indonesia, sehingga menimbulkan ketergantungan pada Bank tersebut.
Yang perlu dikaji disini adalah apakah usaha-usaha-marketing yang dijalankan selama ini dapat menambah atau justru mengurangi nilai produk yang akan berasosiasi dengan merek Bank BTN atau yang lebih dikenal dengan Ekuitas Merek. Hal ini sangat berkaitan langsung dengan konsumen potensial Bank BTN dan masyarakat pada umumnya Perlu juga dikaji bagaimana Ekuitas Merek Bank BTN dipersepsikan oleh nasabahnya khususnya nasabah dana, sebab jika Ekuitas Merck Bank BTN masih dianggap mengurangi nilaj produk tabungan di mata nasabahnya maka sebaiknya diambil langkah-langkah yang dianggap perlu untuk membangun Ekuitas Merek Bank BTN ke arah yang positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana sebenamya Ekuitas Merek yang dimiliki. Bank BTN dimata nasabah tabungan Batara dan Batara Prima dengan pendekatan teori Aaker yang meliputi Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality dan Brand Loyalty dan kemudian merekomendasikan kepada pihak manajemen Bank BTN untuk penyempurnaan layanan guna peningkatan Ekuitas Merk Bank BTN didasarkan pada persepsi konsumen Tabungan Batara dan Batara Prima.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa asosiasi yang paling kuat muncul untuk Bank BTN adalah sebagai Bank BUMN yang arnan dan terjamin. Tetapi hal ini kontradiktif pada apa yang menjadi keinginan responden dan sebuah produk tabungan, dimana mereka menjawab bahwa fasilitas dan pelayanan adalah sesuatu yang sangat diutamakan baru kemudian diikuti dengan bunga yang tinggi, dan ternyata dari hasil kuesioner yang didapat ternyata alasan menjadi nasabah Bank BTN adalah rasa aman, diikuti pelayanan, sedangkan bunga di urutan ke empat, sedangkan bila dilihat dari produknya tidak dilihat sebagai produk yang inovatif ada di urutan terakhir.
Dari keinginan responden di atas yang mengutamakan fasilitas dan pelayanan, Bank BTN belum dapat mengakomodir secara maksimal, dan baru dapat memenuhi unsur keamanan sebagai bank BUMN yang ternyata tidak mengakomodir kenginan sebagian besar nasabah tadi
Selain itu bila dikonfirmasikan kepada kelompok responden yang cukup besar di Bank BTN, dimana mereka tidak ingin berpindah bank karena masalah tinggi rendahnya bun ga, ternyata mereka tetap konsisten lebih mementingkan fasilitas dan pelayanan, dan tidak terlalu mementingkan pertimbangan aman karena BUMN. Disini dilihat adanya potensi ketidak stabilan prinsip nasabah antara bunga yang relatif lebih tinggi dan fasilitas serta kemudahan yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan fungsi tabungan yang seharusnya lebih mementingkan pelayanan dan fasilitas dibandingkan bunga yang tinggi, karena produk tabungan bukanlah produk untuk investasi tetapi produk yang lebih sesuai untuk mempermudah transaksi keuangan.

Within the last few years banking industry in Indonesia has been facing a moderately high competition, a quite difterent situation previously where incorporating and operating a bank is relatively easy. Although the number of active banks has been dramatically decreased, the quality of overall services offered has increased. The same situation with BTN, a government bank reached its golden age during the period where it was appointed by the Indonesia govemment as the only bank to provide subsidized housing loan. However, those golden times are no longer exist, currently every bank require so much effort to stay above the competition since market will determine the service level of a bank?s quality.
Currently there are four government banks in Indonesia, which are Bank Mandiri, BNI, BRI and BTN. On the process of collecting third party fund, these banks are always tried to adjust with the evolving customer demand. Realizing this, BTN also tries to catch up by having major changes on 2002 with its core banking technology and change its branches into online connectivity. Other features were also incorporated into Batara and Batara Prima savings in order to achieve third party fund target for savings. In this case, BTN need to consider their overall effort to increase BTN brand awareness into a much higher level, since other three govemment banks are expanding and their efforts are also very aggressive. Not to mention that there are other private banks such as BCA which has been very aggressive and successfully meet customers demand, leading them as successfully penetrated bank in Indonesian.
As a result, BTN needs to consider their overall marketing effort whether it has been successfully increased or whether it has been unsuccessfully decrease products values which have association with BTN brand, or Brand Equity. This is important because brand equity is highly related to increase potential and current customers. Parallel to this, BTN also need to consider how their customers perceive BTN?s brand equity, especially their savings account customers, to prevent decreasing product value due to BTN?s brand equity and to take important steps to increase overall BTN?s brand equity. Hence, the purpose of this research is to analyze how BTN?s brand equity in Batara and Batara Prima savings account customer?s point of view, using Aaker approach which includes Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality and Brand Loyalty, to come up with recommendation result for BTN?s management to improve BTN?s service which could result in increasing BTN?s brand equity.
Result of BTN?s brand equity research is that BTN?s strongest association is a safe and secure government bank. Contradictory to this result, savings account respondents mention that bank facilities and services are their highest priorities, followed by high saving interest.
Most Respondents whom voted facilities and services as their highest priority provide feedback that BTN currently only able to accommodate security, but not yet able to provide good facilities and high quality of services to their customers. Also, according to survey results, majority of respondents infomi that they do not want to switch to other bank just for the sake of higher interest rates, but rather for better facilities and services and also not for the sake of sense of security in government bank. In this case, there is a potential of customers instability in choosing between higher interest rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>