Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111538 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Fitriana Semudi
"Kasus DMT2 pada anak di dunia meningkat 132,6 ribu anak. Ada 1213 kasus DMT2 pada anak di Indonesia. Manajemen perawatan harian yang dilakukan oleh anak-anak dengan DMT2 membuat stres. Stres yang dialami dapat mengganggu pengendalian penyakit dan tingkat kualitas hidup anak dengan DMT2. Salah satu aspek yang dapat meningkatkan manajemen pengasuhan dan kualitas hidup anak dengan DMT2 adalah ketahanan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat stres, dukungan keluarga dan koping dengan resiliensi pada anak DMT1. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 36 balita di Jawa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat stres adalah Area Masalah dalam Diabetes (DIBAYAR), Skala Dukungan Keluarga Diabetes Hensarling (HDFSS), Coping with a Disease (CODI) dan Child & Youth Resilience Measure-Revised Person Most Knowledgeable (PMK-CYRM) untuk mengukur ketahanan. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan resiliensi pada anak DMT1 dengan p-value 0,021, OR 5,360 dan α 0,05. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan dan pelayanan keperawatan psikologis pada anak DMT1.
T2DM cases in children in the world increased by 132.6 thousand children. There are 1213 cases of T2DM in children in Indonesia. The daily care management performed by children with T2DM is stressful. The stress experienced can interfere with disease control and the level of quality of life for children with T2DM. One aspect that can improve parenting management and quality of life for children with T2DM is psychological resilience. This study aims to see the relationship between stress levels, family support and coping with resilience in children with T2DM. This study used a cross sectional design with a sample of 36 toddlers in Java. The instruments used to measure stress levels are the Problem Area in Diabetes (PAID), the Diabetes Hensarling Family Support Scale (HDFSS), Coping with a Disease (CODI) and the Child & Youth Resilience Measure-Revised Person Most Knowledgeable (PMK-CYRM) to measure endurance. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between stress levels and resilience in DMT1 children with p-value 0.021, OR 5.360 and α 0.05. Researchers hope that this research can be developed to improve knowledge and psychological nursing services in children with diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Kurniawati
"Diabetes melitus adalah gangguan metabolism yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Peningkatan jumlah kasus DM di seluruh dunia semakin tinggi termasuk di Indonesia. Diabetes melitus akan sangat berbahaya dan mengancam nyawa penderitanya apabila tidak ditangani dengan tepat.
Dukungan keluaga diperlukan dalam peningkatan kepatuhan pasien terhadap pengobatannya terutama dalam melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan dan melaksanakan terapi sesuai anjuran. Anggota keluarga merupakan salah satu sumber dukungan untuk menjaga kepatuhan yang paling mudah diakses pasien
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga pada kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari 2024 di RSUD Jagakarsa. Instrument yang digunakan yaitu Hensarling Diabetes Family Support Scale, Morisky Medication Adherence Scale - 8 dan data sekunder dari rumah sakit . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data statistic uji chi square yang di dapatkan yaitu untuk dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat diperoleh nilai p = 0,042 dan untuk dukungan keluarga dan kepatuhan kontrol rutin diperoleh nilai p = 0,032 dimana kedua nilai p lebih kecil dari nilai taraf 0,05.

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by increased levels of glucose in the blood. The increase in the number of DM cases throughout the world is increasing, including in Indonesia. Diabetes mellitus will be very dangerous and threaten the sufferer's life if not treated properly.
Family support is needed to increase patient compliance with treatment, especially in visiting health facilities and carrying out therapy as recommended. Family members are one of the most easily accessible sources of support for maintaining compliance by patients.
This study aims to determine the relationship between family support and treatment compliance in patients with type 2 diabetes mellitus. This study used a cross-sectional design which was conducted in January 2024 at RSUD Jagakarsa. The instruments used were the Hensarling Diabetes Family Support Scale, Morisky Medication Adherence Scale - 8 and secondary data from the hospital. The results of this study indicate that there is a relationship between family support and treatment adherence in diabetes mellitus patients. This is proven by the results of statistical data processing of the chi square test which was obtained, namely for family support and compliance with taking medication, the p value = 0.042 and for family support and compliance with routine control, the p value = 0.032, where both p values ​​were smaller than the level value of 0. 05.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Shafriani
"ABSTRAK
Kanker dapat menyerang manusia pada semua usia, salah satunya pada anak. Anak dengan kanker menghadapi penyakitnya didamping keluarga. Keluarga memiliki fungsi penting dalam proses penyembuhan anak kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan koping dengan resiliensi keluarga yang merawat anak penderita kanker.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional pada 60 responden dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner The Brief of Cope untuk koping dan Family Resilience Assessment Scale untuk resiliensi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara koping dengan resiliensi keluarga yang merawat anak penderita kanker p-value = 0,00; r = 0,443; ? = 0,005 . Selain itu, problem focused coping dan emotion focused coping masing ndash; masing memiliki hubungan bermakna dengan resiliensi keluarga anak penderita kanker. Akan tetapi, problem focused coping memiliki hubungan yang lebih kuat dengan resiliensi keluarga dibandingkan dengan emotion focused coping. Responden penelitian ini lebih banyak menggunakan problem focused coping dibandingkan emotion focused coping. Untuk menghasilkan keluarga yang resilien, diperlukan pemberian bimbingan dan penguatan koping terhadap keluarga yang merawat anak penderita kanker.

ABSTRACT
Cancer can attacks humans in all age, especially children. Children face the cancer with their family. Family has many important roles in cancer healing process. This research was conducted to investigate the correlation between coping and family resilience who care children with cancer. 60 families who caring children with cancer were joined this research. This research used cross sectional design with total sampling technique. Coping was measured by The Brief of Cope and Family Resilience was measured by Family Resilience Assessment Scale. The results showed that there was a significant correlation between coping with family resilience who care children with cancer p value 0,00 r 0,443 0,005. Problem focused coping and emotion focused coping has a significant correlation with family resilience who care children with cancer. But, problem focused coping have a stronger correlation with family resilience than emotion focused coping. Besides, respondents more often use focused coping problems than emotion focused coping. To get a resilience people, nurse must leading and strengthening coping of families who care children with cancer."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rahmawati
"Pembelajaran jarak jauh meningkatkan stres ibu rumah tangga. Upaya ibu rumah tangga mengatasi masalah pembelajaran jarak jauh dipengaruhi keyakinan dan ketangguhan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara efikasi diri, resiliensi, dan strategi koping dengan tingkat stres ibu rumah tangga saat mendampingi anak belajar di rumah. Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif-korelasi, pendekatan retrospektif, dan teknik potong lintang melibatkan 110 ibu rumah tangga yang memiliki anak Sekolah Dasar Kelas 1-3, didapatkan melalui teknik quota sampling. Hasil analisis bivariat dengan uji kai kuadrat menunjukkan ada hubungan antara efikasi diri dengan tingkat stres (p=0,008), ada hubungan resiliensi dengan tingkat stres (p=0,037), dan ada hubungan strategi koping dengan tingkat stres (p=0,005). Penelitian ini membantu pengembangan instansi kesehatan dan pendidikan; pendidikan dan penelitian keperawatan terkait efikasi diri, resiliensi, strategi koping, dan tingkat stres. Pelatihan dan peningkatan pengetahuan ibu tentang cara pendampingan anak serta penguatan sistem pendukung bagi ibu direkomendasikan.

Distance learning increases the stress of housewives. The efforts of housewives to overcome distance learning problems are influenced by self-efficacy and resilience. This study was aiming to identify the relationship between self-efficacy, resilience, and coping strategies with the stress level of housewives when accompanying children to study at home. Quantitative research with descriptive-correlation design, retrospective approach, and cross-sectional technique involving 110 housewives who has elementary school children in 1st-3rd grade, obtained through quota sampling technique. The results of the bivariate analysis with the chi square test showed that there was a relationship between self-efficacy and stress levels ("
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mulyasari
" ABSTRAK
Anak dengan diabetes mellitus tipe-1 sepanjang hidupnya dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan gejala penyakit, pengobatan dan perawatan diri. Agar kualitas hidupnya tetap optimal, anak harus mampu beradaptasi dengan berbagai permasalahan tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara jenis strategi koping yang digunakan anak dengan kualitas hidupnya. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dengan teknik consecutive sampling terhadap 39 anak diabetes mellitus tipe-1 usia 13-18 tahun. Data diperoleh dari isian kuesioner CODI untuk koping dan PedsQLTM 3.2 untuk kualitas hidup. Analisis data menggunakan pearson atau spearman, sesuai jenis data. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara koping emotional reactions P = 0,009, r = -0,413 dan acceptance P=0,049. r = 0,317 dengan kualitas hidup anak diabetes mellitus tipe-1. Empat jenis strategi koping lainnya pada penelitian ini tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kualitas hidup, yaitu Avoidance P = 0,339, r = -0,157 , Cognitive Palliative P = 0,826, r = 0,036 , Whisful Thinking P = 0,516, r = 0,107 dan Distance P = 0,622, r = 0,082 . Hasil penelitian ini memberikan dasar ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak diabetes mellitus tipe-1, bahwa koping emotional reactions harus diperbaiki dan koping acceptance harus didukung agar anak mendapatkan kualitas hidup yang baik.Kata Kunci : Diabetes tipe-1, Kualitas hidup, strategi koping

ABSTRACT<>br>
Children with type 1 diabetes mellitus will face problems related to symptoms, treatment and self care all their lives. To have optimal quality of life, the children must be able to adapt with these problems. This study aimed to determine the correlation between types of coping strategy used by children and their quality of life. This research is cross sectional study design with consecutive sampling technique on 39 children with type 1 diabetes mellitus aged 13 18 years old. Data was collected from CODI questionnaire for coping and PedsQLTM 3.2 for quality of life and than analyzed by pearson or spearman depend on types of data. The result showed that there was significant correlation between emotional reactions P 0,009, r 0,413 and acceptance P 0,049. r 0,317 . Four other types of coping in this study didn rsquo t have any significant correlation with quality of life. They were avoidance P 0,339, r 0,157 , cognitive palliative P 0,826, r 0,036 , wishful thinking P 0,516, r 0,107 and distance P 0,622, r 0,082 . The research result provides a scientific basis in providing nursing care for children with type 1 diabetes mellitus, that emotional reactions coping should be improved and acceptance coping should be supported to give the children good quality of life.Keywords coping strategy, Quality of Life, Type 1 diabetes
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Melisa Duha
"Penyakit metabolik yang sering ditemukan di usia kanak – kanak adalah Diabetes Melitus (DM) tipe 1 dengan defisiensi insulin yang diakibatkan oleh penghancuran sel beta pankreas sehingga meningkatkan kebutuhan metabolisme dan menyebabkan resiko anak mengalami fatigue. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi fatigue pada anak dengan DM tipe 1. Penelitian ini menggunakan cross sectional design dengan melibatkan 233 responden yang dipilih menggunakan non probabilty: consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara fatigue dengan usia (p value= 0,011), lama didiagnosis (p value= 0,011), gangguan tidur (p value= 0,000), kecemasan (p value= 0,000), dan depresi (p value= 0,000) serta faktor yang paling besar mempengaruhi fatigue pada anak dengan DM tipe 1 adalah gangguan tidur. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai asuhan keperawatan khususnya dalam memberikan pendidikan kesehatan untuk menurunkan gejala fatigue.

Metabolic disease that often found in children is type 1 diabetes mellitus with insulin deficiency which caused by the destruction of pancreatic beta cells, thereby increasing metabolic needs and causing the child’s fatigue risk. This study aims to analyze the dominant factors that affect fatigue in children with type 1 diabetes mellitus. This study used cross sectional design involving 233 respondents selected by non-probabilty: consecutive sampling. The results showed a meaningful relationship between fatigue and age (p value = 0.011), length of diagnosis (p value = 0.011), sleep disorders (p value = 0.000), anxiety (p value = 0.000), depression (p value = 0.000) and the factor that affects fatigue the most in children with type 1 diabetes mellitus is sleep disorders. The results of the study can be used as nursing care, especially in providing health education to reduce fatigue symptoms."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Bethari Anjani
"Diabetes merupakan penyakit kronik yang menyerang jutaan penduduk di dunia. Oleh karena itu, pasien diabetes melitus harus melakukan program diet. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan diet pasien yaitu dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan program diet diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional yang di lakukan pada April-Mei 2017 di Puskesmas Cisalak Pasar dengan sampel sebanyak 82 responden. Instrumen yang digunakan yaitu Hensarling Diabetes Family Support Scale, Food Frequency Questionnaire dan Food Form Recall. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 43,9 responden patuh terhadap program diet. Terdapat 28 responden yang mendapatkan dukungan keluarga baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet p=0,007. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan program diet bagi pasien diabetes melitus.

Diabetes is a chronic disease that affects millions of people in the world. Therefore, diabetes mellitus patients should do a diet program. One of the factors that influence patient's dietary compliance behavior is family support. This study aims to determined the relationship of family support for adherence to run the type 2 of diabetes mellitus diet program. This study used a cross sectional study design that was conducted in April May 2017 at Puskesmas Cisalak Pasar with a sample of 82 respondents. The instruments used are Hensarling Diabetes Family Support Scale, Food Frequency Questionnaire and Food Form Recall. The results showed that as many as 43.9 of respondents are obedient to the diet program. There are 28 of respondents who get good family support. There is a significant relationshipbetween family support and dietary adherence p 0.007 . In this study showed that family support is one important factor in conducting a diet program for patients with diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Septrilina
"ABSTRACT
Diabetes Melitus Tipe 1 merupakan penyakit yang lebih banyak menyerang anak dan remaja. Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian insulin, pengaturan makan yang tepat, dan olahraga. Dampak yang akan ditimbulkan jika pengaturan makan tidak lakukan adalah komplikasi jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang menghitung karbohidrat dengan status glukosa darah pada anak Diabetes Melitus Tipe 1. Desain penelitian menggunakan studi cross-sectional dengan melibatkan 46 responden yaitu orang tua yang memiliki anak dengan DM Tipe 1 yang diambil melalui teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen PedCarbQuiz PCQ dan dianalisis menggunakan uji Chi Square. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua dalam menghitung karbohidrat dengan status glukosa darah pada anak Diabetes Melitus Tipe 1 p =0,629, ? = 0,05 namun kecenderungan tingkat pengetahuan yang baik akan meningkatkan status glukosa darah anak. Hasil penelitian merekomendasikan untuk dilakukan pengecekan status HbA1c dalam melihat status glukosa darah anak.

ABSTRACT
Type 1 Diabetes Mellitus is a disease that occurs children and adolescents. Management should be instituted by insulin therapy, proper eating management, and exercise. The impact will be appears if management isn rsquo t appropriate, there are short term and long term complications. This study aimed to determine the correlation between parent knowledge about carbohydrate counting and blood glucose level in children with type 1 diabetes. This research used cross sectional study design which involved 46 parents who have children with type 1 diabetes used purposive sampling technique. The research instrument used the PedCarbQuiz PCQ and analysed by Chi Square test. The conclusions of this study was there is no correlation between parent carbohydrate counting knowledge and blood glucose level in children with type 1 diabetis p 0.629, 0,05 but the tendency of good knowledge level will improve blood glucose level of children. This research recommends to check the status of HbA1c to see the blood glucose level of children."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen
"ABSTRAK
Prevalensi diabetes melitus tipe 1 (DMT1) pada anak mengalami peningkatan. Upaya pengendalian sejak dini perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan manajemen diet untuk mengontrol status glukosa darah anak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepatuhan manajemen diet pada anak DMT1 dengan menggunakan studi potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 37 anak dengan rentang usia 19 tahun. Instrumen yang digunakan adalah Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ) untuk melihat kesesuaian kepatuhan manajemen diet pada anak DMT1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berusia 10-14 tahun (usia sekolah) dan berpenghasilan di atas upah minimum. Hasil uji Fisher-exact ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan manajemen diet dengan status glukosa darah pada anak DMT (r = 0,413; p-value = 0,01; OR = 0,344). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada risiko kecil anak dengan kepatuhan manajemen diet yang tepat mengalami status glukosa darah tidak terkontrol.
ABSTRACT
The prevalence of type 1 diabetes mellitus (DMT1) in children has increased. Early control efforts need to be made to improve children's quality of life. One way is to implement dietary management to control the child's blood glucose status. This study aimed to examine the relationship between adherence to dietary management in children with DMT1 using a cross-sectional study. The sample of this study amounted to 37 children with an age range of 19 years. The instrument used is the Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ) to see the suitability of dietary management compliance in children with DMT1. The results showed that the characteristics of the respondents were 10-14 years old (school age) and earning above the minimum wage. Fisher-exact test results found that there was a significant relationship between dietary management compliance with blood glucose status in DMT children (r = 0.413; p-value = 0.01; OR = 0.344). The results showed that there was a small risk of children with proper dietary management adherence to uncontrolled blood glucose status."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Setya Sari
"Penyakit Diabetes Mellitus (DM) tipe 1 saat ini semakin banyak dialami oleh anak. Prinsip perawatan anak yang berfokus family centered care menuntut orang tua untuk aktif berperan serta dalam mengelola DM tipe 1 pada anak. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengeksplorasi pengalaman orang tua dalam merawat anak DM tipe 1. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif yang melibatkan 7 orang tua sebagai partisipan.
Hasil eksplorasi didapatkan 8 tema, yaitu:
1) tiga fase perubahan respon orang tua,
2) dua fase perubahan respon anak yang dirasakan orang tua,
3) aktivitas orang tua dalam mengelola DM tipe 1 pada anak,
4) penilaian orang tua terhadap pengobatan dengan insulin dan herbal,
5) pola komunikasi dan ketrampilan yang ditunjukkan mempengaruhi persepsi orang tua terhadap tenaga kesehatan,
6) dukungan sosial sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam mengelola DM tipe 1 pada anak,
7) perubahan yang dialami orang tua sebagai perawat utama anak, dan
8) harapan orang tua terhadap anak, dirinya sendiri dan tenaga kesehatan.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu kemampuan orang tua dalam berespon adaptif berpengaruh terhadap pengelolaan DM tipe 1 secara efektif pada anak. Selanjutnya perlu dilakukan eksplorasi kemampuan anak dalam beradaptasi terhadap DM tipe 1 untuk memberikan pemahaman dari segi individu yang mengalami penyakit secara langsung.

Type 1 Diabetes Mellitus (DM) is now increasingly experienced by children. The principle of family centered care requires parents to actively participate in managing diabetes in children and the factors that influence it. Research conducted with the aim to explore the experience of parents in caring for children with type 1 DM. Descriptive phenomenology used in this research design by involving seven parents as participants.
The exploration resulted 8 themes, there are:
1) three-phases of parent?s response,
2) two-phases of children?s response perceived by parents,
3) the activity of parents in managing type 1 DM in children,
4) perception of parents to insulin and herbs,
5) communication patterns and skills shown affected the perception of parents towards health professionals,
6) social support as factor that influence the success in managing type 1 diabetes in children,
7) the changes of lifestyle which experienced by parents as primary caregivers of children, and
8) the expectations of parents of children, themselves and health professionals.
The conclusion is the ability of parents to respond adaptively influence the effectiveness of managing type 1 DM in children. Further exploration about children's adaption to type 1 DM is necessary to provide an understanding from the individual who experience it directly."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>