Ditemukan 242544 dokumen yang sesuai dengan query
Vera Helzah
"Kanker rektum merupakan salah satu penyakit keganasan saluran pencernaan yang banyak dialami masyarakat perkotaan. Salah satu gejala yang dirasakan oleh pasien kanker rektum adalah nyeri. Upaya untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu intervensi non farmakologis adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi napas dalam merupakan metode yang mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri dan ansietas. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi efek teknik relaksasi napas dalam terhadap nyeri kronik pada pasien kanker rektum. Evaluasi hasil setelah diberikan intervensi adalah skala nyeri berkurang dari empat menjadi tiga, tekanan darah menurun dari 168/78 mmHg menjadi 137/70 mmHg, dan membuat pasien menjadi lebih rileks dan nyaman. Teknik relaksasi napas dalam dapat direkomendasikan untuk mengurangi nyeri pada kanker.
Rectal cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. Pain is one of the symptom that felt by the patient with colorectal cancer. The pain management that can be used to reduce the pain is trough pharmacological and non- pharmacological. One of the non-pharmacological intervention is by doing a deep breathing relaxation technique . Deep breathing relaxation technique is a simple technique to reduce pain and anxiety. The purpose of this paper is to identify the effect of deep breathing relaxation in rectal cancer patients with chronic pain. The evaluation results after patients was given intervention was pain scale decreased from four to two, blood preasure decreased from 168/78 mmHg to 137/70 mmHg, and patients was more relaxed and comfortable. Deep breathing relaxation can be recommended in reducing cancer pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Novi Herawati
"Kanker kolorektal merupakan penyakit keganasan yang menduduki posisi ke-empat di Indonesia. Salah satu penatalaksanaan kanker kolorektal adalah pembedahan. Pasien pascapembedahan kemungkinan akan mengalami nyeri dengan intensitas yang tinggi. Karya Ilmiah Akhir Ners ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk menganalisis kasus pasien dengan kanker kolorektal pasca pembedahan laparatomi dan penerapan intervensi relaksasi napas dalam pada manajemen nyeri. Relaksasi napas dalam dilakukan sebagai manajemen nonfarmakologi nyeri akut pascapembedahan. Penerapan relaksasi napas dalam dilakukan selama tiga hari berturut-turut sampai pasien dipulangkan. Hasil intervensi menunjukan adanya nyeri yang terkontrol pada pasien dibuktikan dengan kemampuan ambulasi pasien yang meningkat dan tanda-tanda vital yang stabil. Penulis merekomendasikan pemberian relaksasi napas untuk manajemen nyeri nonfarmakologis pada pasien pascapembedahan khususnya laparatomi.
Colorectal cancer is the fourth position in cancer disease in Indonesia. One of the treatments for colorectal cancer is surgery.
Post operative patients will likely experience pain of high intensity. This paper is a case study which aimed to analyse cases of patients with colorectal cancer after laparotomy surgery and the implementation of deep breath relaxation for pain management. Deep breathing relaxation is implemented as non-pharmacological management of post operative acute pain. The deep breath relaxation intervention is was conducted for three consecutive days until the patient was discharged. The results showed that the pain can be controlled which was shown by the increased of patient ambulation and stable vital signs. The author recommend giving breath relaxation for nonpharmacological pain management in post aoperative patients, especially patient with laparotomy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Sitohang, Romaully
"Salah satu tindakan keperawatan mandiri perawat adalah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Dalam karya Ilmiah ini diterapkan tindakan keperawatan tersebut kepada klien kanker payudara yang telah bermetastase dan terjadi efusi pleura sehingga klien mengalami sesak, batuk kelelahan. Klien menderita kanker payudara disebabkan karena klien tidak menikah dan telah berusia 51 tahun. Tindakan yang diberikan dilakukan tiga kali sehari selama lebih kurang 15 menit. Sebelum dan sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam klien diukur saturasi oksigennya,dan jumlah pernafasannya. Selama diberikan tindakan relaksasi nafas dalam ini klien menunjukkan semakin baik tingkat saturasi oksigennya dan terlihat perbaikan pola nafas. Tindakan relaksasi nafas dalam ini dinilai penting untuk dilakukan kepada klien yang mengalami sesak nafas dan kelelahan karena bertujuan untuk memperkuat otot pernafasan,mengurangi kelelahan dan meningkatkan kapasitas vital paru. Tindakan teknik relaksasi nafas dalam ini akan lebih terlihat hasilnya apabila dilakukan murni tanpa intervensi medis seperti pemberian obat-obatan dan dilakukan saat klien dalam kondisi tenang dan kooperatif.
One of the nurse's independent nursing actions is to teach deep breathing relaxation techniques. In this Scientific work is applied nursing actions to clients who have metastasize breast cancer and pleural effusion occurs so that clients experience shortness, cough fatigue. Clients suffering from breast cancer are caused because the client is not married and has 51 years of age. The action given is done three times a day for approximately 15 minutes. Before and after doing breath relaxation techniques in the client measured oxygen saturation, and the amount of breathing. During this breathing relaxation action the client shows the better the oxygen saturation level and the improvement of the breath pattern. This deep breath relaxation action is considered important to do to clients who experience shortness of breath and fatigue as it aims to strengthen the respiratory muscles, reduce fatigue and increase vital capacity of the lung. This deep breath relaxation technique action will be more visible if done purely without medical intervention such as drug delivery and performed when clients are calm and cooperative."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Inayah
"ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan perkotaan yang sangat berkaitan dengan kepadatan penduduk yang menyebabkan angka kematian tertinggi di dunia. Salah satu komplikasi yang disebabkan oleh bakteri tuberkulosis adalah efusi pleura dimana efusi pleura dapat menimbulkan nyeri dada yang berkelanjutan. Penelitian menyatakan bahwa teknik relaksasi napas dalam berpengaruh pada penurunan level nyeri kronik yang dialami pasien dengan tuberkulosis paru dan efusi pleura. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan analisis asuhan keperawatan relaksasi napas dalam pada pasien tuberkulosis paru dengan efusi pleura. Karya ilmiah ini menggunakan pendekatan studi kasus klinik. Intervensi keperawatan relaksasi napas dalam yang diberikan pada pasien selama 6 hari menunjukkan penurunan level nyeri. Implikasi keperawatan teknik relaksasi napas dalam pada studi ini dapat dilakukan pada pasien tuberkulosis paru dengan efusi pleura saat dirumah sebelum mendapatkan terapi obat untuk mengatasi nyeri.
ABSTRACTTuberculosis is the common disease in urban communities due to over population that causes high risk mortality in the world. The bacteria of tuberculosis can lead pleura effusion that cause of prolong chest pain. Research prove that deep breath relaxation technique can relieve chronic pain level in tuberculosis and pleura effusion patient. This study used clinical cases method and aim to analyze the influence of deep breath relaxation technique to patient with chronic pain. The results show that deep breath relaxation technique can reduce patients pain level. Recommendation of this study is patient with chronic pain could improve their ability to control pain with deep breath relaxation technique before medical therapy."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Natasya Setyamarta
"Kanker kolorektal merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Kanker kolorektal memiliki onset yang tersembunyi, gejala tidak muncul hingga penyakit mencapai stadium lanjut. Kanker kolorektal stadium lanjut yang mengalami metastasis ke intra abdomen memiliki prognosis yang buruk. Massa kanker yang metastasis ke intra abdomen menyebabkan obstruksi usus malignan, yang menimbulkan gejala mual, muntah, dan anoreksia. Pasien dengan obstruksi usus maliganan yang tidak dapat dioperasi diarahkan ke terapi paliatif. Salah satu intervensi terapi paliatif untuk mengurangi gejala obstuksi usus pada pasien yaitu dekompresi lambung dengan selang NGT disertai manajemen medikasi berupa obat antiemetik dan antisekretori. Tindakan paliatif tersebut memerlukan intervensi keperawatan unutk mengatasi respons masalah nutrisi dan cairan akibat mual, muntah, dan kehilangan cairan berlebih. Intervensi keperawatan yang diperlukan oleh pasien dengan obstruksi usus yang menjalani dekompresi lambung yaitu pemberian terapi nutrisi parenteral, rehidrasi, dan perawatan selang NGT. Intervensi ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien yang menjadi salah satu indikator peningkatan kualitas hidup dalam terapi paliatif.
Colorectal cancer is one of the major health problems in the world. Colorectal cancer has a hidden onset, there is no symptoms until the disease reaches an advanced stage. Advanced-stage colorectal cancer that metastasis to the intra-abdomen has a poor prognosis. Metastatic cancer spread to the intra-abdominal causes malignant bowel obstruction, resulting in severe symptoms such as severe nausea, vomiting, and anorexia. Patients with unoperable bowel obstruction are advised to palliative therapy. One of the palliative interventions to reduce symptoms in malignant bowel obstruction is gastric decompression with nasogastric tube NGT in conjunction with antiemetic and antisecretory drugs. The palliative care need nursing interventions to manage respons from nutrition and fluid problems. Nursing interventions that can be performed in patients with gastric decompression are parenteral nutrition therapy, rehydration, and NGT care. This intervention is purpose to provide the comfort of patients to improve quality of life in palliative therapy. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tri Fajarwati
"Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia yang menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya gagal ginjal kronik. Hipertensi dapat menjadi penyebab ataupun manifestasi klinis dari gagal ginjal. Tekanan darah yang tidak terkontrol diatas 180/90 mmHg meningkatkan risiko 15 kali seseorang terkena gagal ginjal kronik stadium 5. Target tekanan darah bagi pasien dengan gagal ginjal kronik adalah < 130/80 mmHg. Namun, hal ini sulit dicapai pada pasien yang sudah mengalami resisten hipertensi (tekanan darah masih diatas normal dengan 4 macam obat). Oleh karena itu, dapat dilakukan kombinasi terapi non farmakologi berupa teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang-ylang sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada kondisi hipertensi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengarah kombinasi terapi non farmakologi berupa teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang-ylang pada pasien hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik dalam mengontrol tekanan darah. Hasil analisis pada kasus kelolaan menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 6,14 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 4,71 mmHg. Sosialisasi mengenai penggunaan teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang ylang sebagai terapi non farmakologi diperlukan untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik.
Hypertension become health problem throughout the world that causes various complications, one of which is chronic kidney failure. Hypertension can be a cause or clinical manifestation of kidney failure. Uncontrolled blood pressure increases the risk of 15 times chronic kidney failure. The target of blood pressure for patients with chronic kidney failure is <130/80 mmHg. However, this is difficult to achieve in patients who have experienced hypertensive resistance (blood pressure is still high with 4 types of drugs). Therefore, a combination of non-pharmacological therapy can be carried out in the form of deep breathing relaxation techniques and ylang-ylang aromatherapy inhalation. This case study aims to identify the effect of a combination of non pharmacological therapies deep breathing relaxation techniques and aromatherapy ylang-ylang inhalation in hypertensive patients with chronic renal failure in controlling blood pressure. The results showed a decrease in systolic blood pressure of 6.14 mmHg and a diastolic blood pressure of 4.71 mmHg. The socialization regarding the use of deep breathing relaxation techniques and aromatherapy inhalation ylang-ylang as non pharmacological therapy is needed to help reduce blood pressure in hypertensive patients with complications of chronic renal failure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nindy Atika Rahayu
"
ABSTRAKAnsietas atau kecemasan merupakan perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang samar-samar yang disertai dengan respons otonom terhadap ancaman atau bahaya. Ansietas merupakan respons normal terhadap stresor. Namun, apabila ansietas sudah mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lainnya, maka dapat dikatakan ansietas tersebut abnormal atau patologis. Ansietas yang tidak ditangani dapat menyebabkan depresi, dan bahkan dalam sebagian kasus berakhir pada bunuh diri. Teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi ansietas. Teknik relaksasi napas dalam merupakan teknik relaksasi yang dilakukan dengan menahan inspirasi secara maksimal dan menghembuskan napas secara perlahan. Aromaterapi merupakan terapi relaksasi yang berupa pemberian
essential oil melalui inhalasi, pemijatan, salep topikal atau lotion,douches, atau kompres dengan tujuan meningkatkan relaksasi dan kenyamanan. Penulisan ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisis asuhan keperawatan psikososial pada klien ansietas melalui pendekatan teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi. Berdasarkan hasil analisis penulis, teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi terbukti efektif dalam menurunkan ansietas. Karya akhir ilmiah ini diharapkan dapat memberikan masukkan dan arahan pada perawat dalam menangani klien dengan ansietas, khususnya pada penerapan teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi.
ABSTRACTAnxiety is a vague feeling of discomfort or fear accompanied by an autonomous response to threats or dangers. Anxiety is a normal response to stressors. However, if the anxiety has disrupted social life, work, or other important function areas, then it can be said that the anxiety is abnormal or pathological. Untreated anxiety can cause depression, and even in some cases end in suicide. Deep breathing relaxation technique and aromatherapy are two of the many interventions that can be used to treat anxiety. Deep breath relaxation technique is a relaxation technique that is done by holding inspiration to the maximum and exhaling slowly. Aromatherapy is a relaxation therapy in the form of giving essential oils through inhalation, massage, topical ointments or lotions, douches, or through compresses with the aim of increasing relaxation and comfort. This writing aims to describe the psychosocial nursing care for anxiety client through the deep breathing relaxation technique and aromatherapy approaches. Based on the author's analysis, deep breathing relaxation technique and aromatherapy have proven to be effective in reducing anxiety. This final scientific work is expected to provide advice and direction to nurses in dealing with clients with anxiety, especially in the application of deep breathing relaxation technique and aromatherapy."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Lili Aulina
"Prosedur penggantian sendi lutut Total Knee Replacement dilakukan pada penderita Osteoarthritis yang tidak dapat ditangani dengan metode non-pembedahan. Setelah dilakukan prosedur pembedahan, klien umumnya akan mengalami nyeri akut yang menjadi salah satu masalah keperawatan yang muncul pada klien post operasi. Nyeri akut dapat ditangani secara farmakologi menggunakan obat-obatan analgesic sesuai dengan tingkat nyeri dan secara non-farmakologi menggunakan beberapa terapi modalitas.
Salah satu terapi modalitas yang banyak digunakan untuk mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam dengan perhitungan 4-2-8 tarik nafas selama empat detik, tahan dua detik, dan hembuskan selama delapan detik terbukti dalam memberikan efeknya terhadap penurunan skala nyeri dan meningkatkan kenyamanan pada klien post pembedahan penggantian sendi lutut yang dibahas pada penulisan karya ilmiah ini.
Total Knee Replacement procedure is performed on Osteoarthritis patients who can not be treated by non-surgical methods. After the surgical procedure is done, the client will generally experience acute pain which is becomes one of the nursing problems that appear on postoperative clients. Acute pain can be treated pharmacologically using analgesic medication according to the level of pain and non-pharmacologically using some of modallities therapies. One of the many modallities therapies used to reduce pain is deep breathing relaxation technique. The deep breathing relaxation technique with 4-2-8 calculations breath for four seconds, hold for two seconds, and exhale for eight seconds is proven to have an effect to decrease the pain scale and improve comfort of the postoperative total knee replacement surgical clients which is discussed on this scientific paper."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Nur Ulandini
"Lansia adalah seseorang dengan usia 60 tahun atau lebih yang mengalami proses penuaan dan berdampak terhadap perubahan sistem metabolisme tubuh mereka, salah satunya sisstem kardiovaskuler. Salah satu penyakit yang banyak diderita oleh lansia adalah hipertensi. Di tingkat nasional, DKI Jakarta menempati urutan kesembilan mengenai prevalensi hipertensi yaitu 33,43%. Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Adapun manifestasi dari hipertensi tengkuk terasa tegang atau nyeri leher yang dapat mengganggu lansia dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk menyajikan dan memaparkan hasil analisis Asuhan Keperawatan Penurunan Nyeri Tengkuk Pada Lansia di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung dengan terapi manajemen nyeri non-farmakologis berupa kompres hangat warm water zack dan relaksasi napas dalam. Pemberian terapi dengan warm water zack untuk mengompres bagian tubuh yang sakit dan mengurangi keluhan nyeri. Hasil evaluasi pemberian intervensi selama tujuh hari menggunakan instrument Short-Form Mcgill Pain Questionnaire didapatkan skor nyeri menurun dari sebelum intervensi yaitu 16 dan sesudah intervensi menjadi 4. Respon subjektif yang didapatkan seperti klien sudah mengetahui cara mengurangi dan menghilangkan nyeri. Hal ini mengartikan bahwa kompres hangat warm water zack dan relaksasi napas dalam yang dilakukan dapat menurunkan nyeri tengkuk keluhannya. Terapi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perawat dan staff lahan praktik untuk mengimpelementasikan sebagai salah satu intervensi mandiri perawat.
The Elderly is someone aged 60 years or more who is experiencing the aging process and has an impact on changes in their body's metabolic system, one of which is the cardiovascular system. One of the most common diseases suffered by the elderly is hypertension. At the national level, DKI Jakarta ranks ninth regarding the prevalence of hypertension, which is 33.43%. Hypertension is a condition where the blood pressure against the artery walls is too high. The manifestations of hypertension are neck tension or neck pain which can interfere with the elderly in carrying out their daily activities. This writing was made with the aim of presenting and explaining the results of the analysis of Nursing Care for Reducing Neck Pain in the Elderly at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung with non-pharmacological pain management therapy in the form of warm water zack warm compresses and deep breath relaxation. Giving therapy with warm water zack to compress the sick body part and reduce pain complaints. The results of the evaluation of the intervention for seven days using the Short-Form McGill Pain Questionnaire instrument showed that the pain score decreased from before the intervention, namely 16 and after the intervention to 4. Subjective responses were obtained such as the client already knowing how to reduce and eliminate pain. This means that Zack's warm water compresses and deep breathing relaxation can reduce his neck pain. This therapy is expected to be input for nurses and practice staff to implement it as one of the independent nurse interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Nur Ulandini
"Lansia adalah seseorang dengan usia 60 tahun atau lebih yang mengalami proses penuaan dan berdampak terhadap perubahan sistem metabolisme tubuh mereka, salah satunya sistem kardiovaskuler. Salah satu penyakit yang banyak diderita oleh lansia adalah hipertensi. Di tingkat nasional, DKI Jakarta menempati urutan kesembilan mengenai prevalensi hipertensi yaitu 33,43%. Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Adapun manifestasi dari hipertensi tengkuk terasa tegang atau nyeri leher yang dapat mengganggu lansia dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Penulisan ini dibuat dengan tujuan untuk menyajikan dan memaparkan hasil analisis Asuhan Keperawatan Penurunan Nyeri Tengkuk Pada Lansia di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung dengan terapi manajemen nyeri non-farmakologis berupa kompres hangat warm water zack dan relaksasi napas dalam. Pemberian terapi dengan warm water zack untuk mengompres bagian tubuh yang sakit dan mengurangi keluhan nyeri. Hasil evaluasi pemberian intervensi selama tujuh hari menggunakan instrument Short-Form Mcgill Pain Questionnaire didapatkan skor nyeri menurun dari sebelum intervensi yaitu 16 dan sesudah intervensi menjadi 4. Respon subjektif yang didapatkan seperti klien sudah mengetahui cara mengurangi dan menghilangkan nyeri. Hal ini mengartikan bahwa kompres hangat warm water zack dan relaksasi napas dalam yang dilakukan dapat menurunkan nyeri tengkuk keluhannya. Terapi ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perawat dan staff lahan praktik untuk mengimpelementasikan sebagai salah satu intervensi mandiri perawat.
The Elderly is someone aged 60 years or more who is experiencing the aging process and has an impact on changes in their body's metabolic system, one of which is the cardiovascular system. One of the most common diseases suffered by the elderly is hypertension. At the national level, DKI Jakarta ranks ninth regarding the prevalence of hypertension, which is 33.43%. Hypertension is a condition where the blood pressure against the artery walls is too high. The manifestations of hypertension are neck tension or neck pain which can interfere with the elderly in carrying out their daily activities. This writing was made with the aim of presenting and explaining the results of the analysis of Nursing Care for Reducing Neck Pain in the Elderly at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung with non-pharmacological pain management therapy in the form of warm water zack warm compresses and deep breath relaxation. Giving therapy with warm water zack to compress the sick body part and reduce pain complaints. The results of the evaluation of the intervention for seven days using the Short-Form McGill Pain Questionnaire instrument showed that the pain score decreased from before the intervention, namely 16 and after the intervention to 4. Subjective responses were obtained such as the client already knowing how to reduce and eliminate pain. This means that Zack's warm water compresses and deep breathing relaxation can reduce his neck pain. This therapy is expected to be input for nurses and practice staff to implement it as one of the independent nurse interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library