Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Avinda Dzulhijjati Umar
"ABSTRAK
Penulisan review ini membahas mengenai salah satu program yang diadakan oleh BPJS Kesehatan, yaitu Program Rujuk Balik. Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui teori mengenai Program Rujuk Balik itu sendiri serta pelaksanaan Program Rujuk Balik di lapangan. Penelitian ini adalah penelitian dengan model deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah membandingkan teori dengan kejadian lapangan apakah sudah sesuai dengan teori atau belum sesuai dengan teori serta sudah mencapai target atau belum mencapai target yang telah ada

ABSTRACT
This literature review is discuss about one of the program from BPJS Kesehatan, Back Referral Program. The purpose of this paper is to find out about the theory of Back Referral Program and the implementation in real life. The model of this paper is descriptive. The result of this paper is comparing the theory with the real life, about the process is similar to the theory or different witn the theory and the output is hit the target minimum or not."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Syuryani
"Penelitian ini menggunakan metode literature review yang membahas mengenai pelaksanaan Program Rujuk Balik (PRB) pada peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program rujuk balik peserta BPJS Kesehatan di puskesmas. Dalam mendapatkan artikel yang diinginkan, penelitian ini menggunakan 5 database yaitu Google Scholar, GARUDA (Garba Rujukan Digital), Microsoft Academic, ProQuest, dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kemudian untuk mendapatkan literatur yang layak uji, dilakukan peninjauan literatur menggunakan pedoman PRISMA. Hasil peninjauan literatur didapatkan 9 artikel penelitian dan dalam penelitian tersebut metode yang digunakan adalah metode kualitatif maupun kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan program rujuk balik peserta Jaminan Kesehatan Nasional di puskemas dibutuhkan kesiapan dan pengetahuan petugas rujuk balik yang baik, ketersediaan obat rujuk balik yang harus selalu sesuai dan terpenuhi, prosedur dan proses pelaksanaan program rujuk balik yang harus sesuai dengan mekanisme buku panduan program rujuk balik BPJS Kesehatan serta pengendalian pelaksanaan rujuk balik dibutuhkan koordinasi antara puskesmas, rumah sakit, apotek dan BPJS Kesehatan.

This research uses a literature review method that discusses the implementation of the Referral Program (PRB) for Jaminan Kesehatan Nasional participants at the Health Center. The purpose of this paper is to find out how the BPJS Kesehatan participant referral program is implemented at the health center. In obtaining the desired journal, this research uses 5 databases, namely Google Scholar, GARUDA, Microsoft Academic, ProQuest, and the National Library of the Republic of Indonesia. Then to get the literature that was fit for testing, a literature review was carried out using the PRISMA guidelines. The results of the literature review obtained 9 studies and in this study, the methods used were qualitative methods and quantitative methods. The results of this research are that the implementation of the Jaminan Kesehatan Nasional participant referral program at the health center requires the readiness and knowledge of good return referral officers, the availability of back-referral drugs that must always be appropriate and fulfilled, the procedures and processes for implementing a referral program that must be by the program guidebook mechanism referral back BPJS Kesehatan and controlling the implementation of back referrals require coordination between health centers, hospitals, pharmacies and BPJS Kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Tasyah
"Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pengkajian resep merupakan salah satu standar pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek. Pengkajian resep dilakukan untuk melakukan analisa adanya permasalahan terkait obat dan apabila ditemukan masalah terkait obat harus segera dikonsultasikan kepada dokter penulis resep. Tujuan dilakukannya pengkajian resep untuk mencegah permasalahan terkait obat sebelum obat diserahkan kepada pasien sehingga tidak terjadi medication error yang berdampak pada kegagalan terapi dan efek obat yang tidak diharapkan yang merugikan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan administrasi, kesesuaian farmasetik dan kesesuaian klinis pada peresepan di Apotek Kimia Farma Menteng Huis. Dalam penelitian ini, dilakukan pengkajian resep Pasien Rujuk Balik (PRB) pasien asma dengan mengkaji secara administratif, farmasetik dan klinis. Pada persyaratan administratif, didapatkan ketidaklengkapan berat badan pasien dan paraf dokter. Pada pengkajian secara farmasetik, resep yang tertulis sudah sesuai bentuk dan kekuatan sediaannya. Pada pengkajian secara klinis, terdapat duplikasi dan interaksi pada beberapa obat. Dapat disimpulkan bahwa masih banyak ketidaksesuaian dalam penulisan resep yang diamati sehingga harus dikonsultasikan kepada dokter penulis resep.

Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Prescription review is one of the standard pharmaceutical services carried out at pharmacies. Prescription review is carried out to analyze drug-related problems and if a drug-related problem is found, a doctor who prescribes it must be consulted immediately. The purpose of reviewing prescriptions is to prevent drug-related problems before the drugs are dispensed to patients so that medication errors do not occur which result in therapy failure and unexpected drug effects that harm the patient. This study aims to determine the completeness of administration, pharmaceutical suitability and clinical suitability for prescriptions at the Kimia Farma Pharmacy, Menteng Huis. In this study, the prescription review of Back-Referral Program (PRB) was carried out in asthma patient by examining administrative, pharmaceutical and clinical aspects. In administrative requirements, incomplete patient weight and doctor's initials were obtained. In the pharmaceutical study, the written prescription have appropriate dosage forms and dosage strengths. In clinical studies, there are duplications and interactions with several drugs. It can be concluded that there are still many observed discrepancies in prescription writing, so a doctor who prescribes it must be consulted."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Shannah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan obat Program Rujuk Balik di Apotek Jejaring BPJS Kesehatan Cabang Depok Tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan sistem, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Input dalam penelitian ini adalah sumber daya manusia, ketersediaan dana, ketersediaan data, sarana dan prasarana, dan kebijakan, sedangkan prosesnya mengadopsi siklus manajemen logistik, yaitu perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan, dan penghapusan.
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi masalah pada unsur input yaitu sumber daya manusia dan ketersediaan dana, serta masalah pada unsur proses yaitu perencanaan dan pengadaan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya masalah pada output yaitu berupa tidak tersedianya beberapa obat PRB di Apotek Jejaring BPJS Kesehatan. Peneliti menyarankan BPJS Kesehatan mendorong Kementerian Kesehatan agar Apotek dapat melakukan pengadaan melalui e-katalog.

The purpose of this research is to determine the drugs availability of Back Referral Program BPJS Kesehatan in Depok year of 2017. This research used system approach and qualitative method, data collectinon is done through in depth interviews, observation, and documents analysis. The Input in this research are human resource, fund availability, data availability, facilities, and policy. The process in this research are planning, budgeting, procurement, storage, distribution, maintenance, and elimination.
Result of this study found that there are problems in human resources, fund availability, planning, and procurement. That problems caused some the drugs of Back Referral Program is not available at the Pharmacies. Researcher suggest that BPJS Kesehatan encourage tha Ministry of Health so that the Pharmacies can do procurement by e catalogue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firliana Pramesdya Yuanjaya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan obat Program Rujuk Balik di Apotek Sanafarma Tebet pada bulan Februari-Maret tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mengetahui keterkaitan antara komponen input, dan proses, serta imbasnya terhadap ketersediaan obat program rujuk balik. Komponen input dalam penelitian ini yaitu sumber daya manusia, ketersediaan dana, sarana dan prasarana, peraturan atau kebijakan, koordinasi, dan tools yang digunakan, sedangkan komponen dalam proses yaitu perencanaan, pengadaan, penyaluran dan distribusi, serta monitoring dan evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa stok obat rujuk balik masih mengalami kekosongan dikarenakan masih adanya kendala dari segi input yaitu sumber daya manusia dan ketersediaan dana, serta dari segi proses yaitu masih ada kendala dalam proses perencanaan dan pengadaan. Kendala-kendala ini pada akhirnya berdampak kepada masih terjadinya kekosongan obat rujuk balik di apotek Sanafarma Tebet. Saran dari peneliti adalah dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi untuk memantau stok obat dan pencatatan terkait penggunaan obat setiap bulannya, sehingga dapat diketahui stok obat yang ada dapat digunakan untuk jangka waktu berapa lama.

This research aims to know the drug availability of Back Referral Program in Sanafarma Tebet pharmacy in February-March 2019. By using qualitative method through in depth interviews and document analysis, this research was trying to find out about the relation between input, process components, and the availability of back referral program drugs as an output. Input components were defined by human resources, fund availability, infrastructures, policy, coordination, and tools that are used, while process components were defined by the plan, procurement, storage and distribution, and the monitoring and evaluation process. The result showed that stock out of back referral drugs were still happening in Sanafarma Tebet pharmacy because of the problems in human resources and fund availability from input components and because of planning and procurement from process components. To overcome those problems, a computerized based system can be implemented to monitor the drug stock and report about drug usage should have been made so that the number of drug stock and period availability can be known."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riezki Tri Wahyuni
"Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan langsung yang diberikan kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dan bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Dalam mewujudkan hal tersebut apotek memberikan fasilitas pelayanan kefarmasian berupa pelayanan resep obat kepada pasien umum maupun pasien BPJS. Apotek menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang ditunjuk BPJS dalam melayani resep obat BPJS JKN pasien Program Rujuk Balik (PRB). Dalam melayani resep obat apotek harus menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau bagi. Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkan hal tersebut dibutuhkan perencanaan yang baik dan tepat dalam mengelola persediaan obat  sesuai dengan permintaan resep PRB. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pasien PRB di Apotek Kimia Farma 529 Cipinang Jaya pada periode bulan Agustus 2023 dan pengambilan data dilakukan pada tanggal 02 Oktober – 27 Oktober 2023. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pasien PRB pada periode bulan Agustus didominasi oleh kelompok usia 61-70 tahun (36,7%) dan jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil terbanyak yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 439 pasien (63,17%) serta untuk jenis penyakit terbanyak pada pasien PRB yang terdaftar yaitu penyakit hipertensi sebanyak 321 pasien (46,2%).

Pharmaceutical services are direct services provided to patients related to pharmaceutical preparations and aim to improve the patient's quality of life. In realizing this, pharmacies provide pharmaceutical service facilities in the form of drug prescription services to general patients and BPJS patients. The pharmacy is one of the health facilities designated by BPJS to serve BPJS JKN drug prescriptions for Back-Referral Program (PRB) patients. In serving drug prescriptions, pharmacies must ensure the availability of drugs that are safe, quality, useful and affordable for consumers. Therefore, to be able to achieve this, good and precise planning is needed in managing drug supplies in accordance with PRB prescription requests. This study aims to look at the picture of PRB patients at Kimia Farma 529 Cipinang Jaya Pharmacy in the period August 2023 and data collection was carried out on 02 October – 27 October 2023. From the results of the research carried out, PRB patients in the August period were dominated by the age group 61 -70 years (36,7%) and if grouped by gender the highest results were obtained, namely female, 439 patients (63,17%) and the most common type of disease in registered PRB patients was hypertension, 321 patients (46,2%).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ianathasya
"Penelitian ini membahas gambaran stock out (kekosongan) obat Program Rujuk Balik bagi peserta BPJS Kesehatan Jakarta Pusat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif serta kuantitatif dengan menganalisis data obat pada Apotek bulan Juni - Agustus 2014. Penelitian menunjukkan bahwa terjadi kekosongan obat program rujuk balik dilihat dari permintaan obat yang tidak terlayani yaitu 43,2% peserta pada Juni, 15,2% peserta pada Juli, dan 9,7% peserta pada Agustus. Obat paling sering kosong adalah Bisoprolol 5mg pada Juni, Adalat Oros 30mg pada Juli, dan Amlodipin 10mg pada Agustus sehingga dapat disimpulkan bahwa Program Rujuk Balik belum berjalan sesuai harapan. Untuk itu disarankan agar Apotek melakukan perencanaan kebutuhan obat dan fungsi pengawasan pada Program Rujuk Balik dijalankan oleh pihak terkait.

The study aims to analyze the drugs stock out of BPJS Kesehatan Program (Rujuk Balik) in Central Jakarta. This study used qualitative method as well as quantitative method by analyzing data on drugs in Apotek, June – August 2014. The result showed that there was drugs stock out, a number of prescription were not adequately served. Data revealed that 43,2% patients in June, 15,2% patients in July, and 9,7% patients in August were not served. The stock out drug was found for Bisoprolol 5mg in June, Adalat Oros 30mg in July, and Amlodipin 10mg on August. The study suggests Apotek to develop a plan and closely monitor the drug availability to support the program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Srie Ambari
"ABSTRAK Rujuk Balik merupakan program BPJS yang bertujuan untuk mengendalikan serta mengelola penyakit-penyakit kronis termasuk Diabetes Melitus dan Hipertensi. pengobatan terhadap pasien penyakit kronis tersebut diberikan seumur hidup sehingga hal ini tentu saja dapat mengakibatkan adanya peningkatan biaya pelayanan kesehatan.
Sesuai dengan Permenkes No. 28 tahun 2014 BPJS menerapkan prinsip kendali mutu dan kendali biaya dengan cara memberikan pelayanan secara berjenjang, efektif dan efisien. Salah satu program yang mewakili konsep tersebut adalah Program Rujuk Balik (PRB). Dengan adanya Program Rujuk Bali diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, kualitas pelayanan kesehatan dan efisiensi biaya. Program rujuk balik
seharusnya memudahkan pelayanan promotif preventif terhadap penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Namun, pada pelaksanaannya, program Rujuk Balik di Rumah Sakit IMC Bintaro masih jauh dibawah target capaian Nasional. Hal ini akan berdampak kepada penumpukan pasien poli internist dan juga menjadi resiko atas kekosongan persediaan obat di rumah sakit. Dalam menganalisis implementasi pelaksanaan program rujuk balik diabetes mellitus dan hipertensi dilakukan dengan menggunakan teori kebijakan Van Horn Van Meter serta Edward III dengan variable : Standard dan Tujuan Kebijakan; Sumber Daya; Komunikasi antar Organisasi; Karateristik Agen Pelaksana; Disposisi
Implementor ; Lingkungan Social Ekonomi dan Politik.
Hasil penelitian menunjukan adanya kekosongan obat di FKTP, tidak adanya link pendataan secara system diantara Rumah Sakit dan FKTP, sosialisasi serta koordinasi yang kurang diantara BPJS, Rumah Sakit dan FKTP menjadi hambatan dalam pelaksanaan program rujuk balik diabetes mellitus dan hipertensi di Rumah Sakit IMC, Bintaro

ABSTRACT
Back-Refferal is a BPJS program that aims to control and manage chronic diseases including Diabetes Mellitus and Hypertension. The treatment of patients with chronic diseases is given for long term periods and lead to an increase the cost of health
services. In accordance with Permenkes No. 28 of 2014 BPJS applies the principles of quality control and cost control by providing services in stages, effective and efficient. One program that represents the concept is Back Referral Program (BRP). With the
existence of the Back-Referral Progra is expected to improve accessibility, quality of health services and cost efficiency. The referral program should facilitate preventive promotive services for Diabetes Mellitus and Hypertension. However, the implementation of Back-Referral Program in IMC Bintaro Hospital was still far below
the National achievement target. This will have an impact on the accumulation of patients in internist station and also be a risk for drugs availabilities supplies in hospitals.
In analyzing the implementation of the program of back-refferal program diabetes mellitus and hypertension was carried out using the policy theory of Van Horn Van Meter and Edward III with variables: standard and policy objectives; resource; Communication between organizations; Characteristics of implementing agents;
Implementor Disposition; Socio-economic and political environment.
The results showed that there was a drug shortage in the FKTP, there was no system data link between the Hospital and FKTP, lack of socialization and coordination among BPJS, hospitals and FKTP as obstacles in implementing back-refferal program diabetes
mellitus and hypertension in IMC Hospital, Bintaro
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Dahlia
"Pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pelayanan kesehatan dalam program JKN diberikan secara berjenjang, efektif dan efisien dengan menerapkan sistem kendali mutu dan kendali biaya. Peserta JKN diberi identitas tunggal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan dalam pelaksanaannya dilakukan dengan sistem rujukan berjenjang. Tingginya rujukan dapat menyebabkan penumpukan pasien di rumah sakit sehingga menyebabkan lamanya waktu tunggu. Guna dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dilakukan dengan optimalisasi Program Rujukan Balik (PRB) pasien kronis ke fasilitas layanan primer.
Belum optimalnya implementasi PRB di RSUD Sanjiwani maka penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang berhubungan dengan optimalisasi implementasi PRB di RSUD Sanjiwani, yaitu faktor-faktor penentu yang bersumber dari pasien, penyedia layanan serta penyedia pembiayaan dan kebijakan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode analisa yang digunakan yakni konten analisis berdasarkan triangulasi metode, triangulasi sumber data dan triangulasi teori. Data diperoleh dengan mewawancarai pasien, sumber dari RSUD, dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan serta apotek jejaring BPJS.
Hasil penelitian ini bahwa pemahaman dokter spesialis/sub spesialis tentang PRB belum maksimal, belum ada komunikasi antara RSUD dengan FKTP dan apotik jejaring BPJS, sosialisasi dari BPJS belum melibatkan semua petugas, serta masih kurangnya pengetahuan pasien tentang PRB.

The Indonesian Government has responsible for implementation of community health insurance through National Health Insurance (NHI). Health service in NHI program is given stages, effectively and efficiently with carry quality and cost control. Insurance participants are given a single identity by The Social Security Agency (BPJS) of Health and followed stages referral system. The ineffective implementation of stages referral system resulting in the highest refferal which can be seen in accumulation of the patients in the hospital. Accumulation of patients can lead to increased waiting time and reduced of time for consultation which decrease quality of heath services. Referral Back Program (RBP) to Primary Health Services in is needed to control this accumulation of patients and make healt services become better. RBP must be done to patient with chronic dissease if the patient already stabilized.
The aims to know identification of determinants factor optimizing the implementation of RBP in Sanjiwani Hospital. This study is used a qualitative approach with the method of analysis used content analysis based on triangulation method, triangulation of data sources, and triangulation theory. Data is got by interviewing people who associated with RBP which are specialist who threat in poly. Directur of Sanjiwani Hospital, Primary care Services, BPJS, Pharmacist, Head of Health Departement in Gianyar and patients whit cronic desiases.
The result from interviewing patient knowledge about RBP is low understanding of RBP by medical praktitioner does not been maximal, no communication between Sanjiwani Hospital with Primary Health Services and pharmacy network BPJS. The Conclusion In Sanjiwani Hospital, RBP implementation is not optimal From National Health Insurance's role all patient with chronic disease in stable condition must did referral back to primary health care service. The recommendation is given to optimize the implementation of the RBP in Sanjiwani Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly Nagaruda
"Program Rujuk Balik (PRB) merupakan program unggulan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan serta memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, misalnya stroke. Tugas khusus ini membahas mengenai pola penyakit stroke pada pasien PRB. Metode yang digunakan dalam penulisan tugas khusus ini adalah dengan melihat data pasien PRB BPJS Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng periode Januari 2023. Hasil pengolahan data menunjukkan tipe stroke yang diderita oleh pasien peserta PRB BPJS Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng periode Januari 2023 adalah stroke iskemik dengan pola penyakit di mana laki-laki lebih banyak stroke dengan penggunaan aspirin yang tinggi baik dalam bentuk tunggal maupun kombinasi dan pengobatan sudah sesuai dengan tatalaksana pengobatan stroke yang berlaku.

Back referral program is a superior program to improve the quality of health services for BPJS Health participants and facilitate access to health services for participants with chronic diseases, such as strokes. This special task discusses the pattern of stroke in back referral program patients. The method used in writing this particular task is to look at the data of patients with BPJS Health at the Cengkareng District Health Center in January 2023. The results of data processing show the type of stroke suffered by patients participating in the BPJS Health PRB at the Cengkareng District Health Center for the January 2023 period is an ischemic stroke with the pattern diseases where men are most likely to get stroke with high use of aspirin in single form and combination. As concluded, the treatment are in accordance with the applicable stroke treatment."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>