Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kadek Andre Setiawan
"Masa transisi menjadi orang tua membuat ibu memiliki efikasi diri yang rendah mengenai cara pengasuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran coparenting orang tua-kakek-nenek di Indonesia dan mencari tahu hubungan antara coparenting orang tua-kakek-nenek dan maternal self-efficacy pada ibu emerging adult. Coparenting orang tua-kakek-nenek diukur dengan Coparenting Relationship Scale (CRS; Feinberg, Brown, & Kan, 2012). Sementara itu, maternal self-efficacy diukur dengan Self-Efficacy for Parenting Task Index-Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF; Van Rijen, Gasanova, Boonstra, & Huijding, 2014). Partisipan penelitian adalah 142 ibu emerging adult yang berusia 19-25 tahun. Mereka adalah ibu yang baru pertama kali memiliki anak usia batita dan melakukan coparenting bersama kakek-nenek. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu emerging adult dapat membangun hubungan coparenting yang baik dengan kakek-nenek. Semakin baik hubungan coparenting antara ibu dan kakek-nenek, maka semakin baik maternal self-efficacy ibu emerging adult.

Transition to parenthood makes mothers have low self-efficacy in their parenting. This study conducted to obtain the description of parent-grandparent coparenting in Indonesia and the relationship between parent-grandparent coparenting and maternal self-efficacy in emerging adult mothers. Parent-grandparent coparenting measured by Coparenting Relationship Scale (CRS; Feinberg, Brown, & Kan, 2012), and maternal self-efficacy measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index-Toddler Scale Short Form (SEPTI-TS SF; Van Rijen, Gasanova, Boonstra, & Huijding, 2014). Participants in this study were 142 emerging adult mothers aged 19-25 years old. They were first-time mothers of a toddler who did coparenting with grandparents. The result showed that emerging adult mothers could build a good relationship with grandparents during coparenting. High levels of parent-grandparent coparenting associated with higher levels of maternal self-efficacy in emerging adult mothers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Fajrina
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara parenting knowledge dan maternal self-efficacy pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak usia bayi. Parenting knowledge ibu diukur menggunakan alat ukur Knowledge of Infant Development Inventory KIDI yang disusun oleh MacPhee 1983 dan pengukuran maternal self-efficacy ibu menggunakan alat ukur Maternal Self-Efficacy MSE yang disusun oleh Teti dan Gelfand 1991. Partisipan dari penelitian ini berjumlah 90 orang ibu berusia 20-40 tahun dari status sosial ekonomi menengah ke bawah yang baru pertama kali memiliki bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara parenting knowledge dan maternal self-efficacy r = 0,065, n = 90, p>0,05.

This research was conducted to find the relationship between parenting knowledge and maternal self efficacy with first time mothers of infant. Parenting knowledgeis measured by Knowledge of Infant Development Inventory KIDI compiled by MacPhee 1983 , and maternal self efficacyis measured by Maternal Self Efficacy MSE compiled by Teti and Gelfand 1991. Participants in this research were 90 first time mothers of infant aged 20 40 years old from middle low social economic status. The result showed that there was no significant correlation between parenting knowledge and maternal self efficacy r 0,065, n 90, p 0,05."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jehan Puspasari
"Remaja yang berperan sebagai ibu mempunyai kepercayaan diri yang kurang dalam merawat bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga (dukungan informasi, dukungan instrumen, dukungan emosi dan dukungan penghargaan) dan temperamen bayi dengan maternal self efficacy pada ibu remaja. Penelitian cross-sectional ini menggunakan teknik consecutive sampling dengan 100 responden ibu remaja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan informasi (41,9%), dukungan instrumen (92,1%), dukungan emosi (72,4%), dukungan penghargaan (73,1%) dan temperamen bayi easy (67,4%). Dukungan keluarga yang paling dominan memengaruhi maternal self efficacy pada ibu remaja adalah dukungan instrumen dengan nilai Wald 34,720 dan nilai p 0,000. Diperlukan antisipasi seperti konseling bagi calon ibu yang berusia remaja mengenai pentingnya peran seorang ibu bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Adolescent mothers have confidence less in taking care of their baby. The purpose of study was to identify the relationship between family support (information support, instrument support, emotion support and appraisal support) and baby temperament with maternal self-efficacy in adolescent mothers. This research used a consecutive sampling technique with 100 adolescent mothers as respondent.
The results showed of the information support (41,9%), instrument support (92,1%), emotion support (72,4%), appraisal support (73,1%) and baby temperament easy (67,4%). The dominant of family support is instrument support and Wald value 34,720 and p value 0,000. Anticipation such as counseling to adolescent about importance of mother role for growth and their baby developmen.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianisa Kamila Shabrina
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi kerelawanan dan generalized self-efficacy pada relawan Indonesia tahapan perkembangan emerging adult. Partisipan penelitian adalah 1954 orang warga negara Indonesia yang sedang atau pernah mengikuti kegiatan kerelawanan dan berada dalam rentang usia 18-29 tahun. Motivasi kerelawanan diukur menggunakan alat ukur Volunteer Functions Inventory VFI yang terdiri dari 6 enam dimensi dan generalized self-efficacy diukur menggunakan New General Self-Efficacy Scale. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara generalized self-efficacy dengan dimensi protective motives r= - 0,01; p>0,05, hubungan positif dengan dimensi social r=0,04, p>0,05, dan dimensi enhancement r=0,06; p=0,05 serta hubungan positif signifikan dengan dimensi values r=0,12.

This study seeks to examine the relationship between volunteer motivation and generalized self efficacy in Indonesian emerging adult volunteers. Participants of this study are 1954 Indonesian citizens who are or have been involved in volunteering activities and within the age range of 18 29 years. Six dimensional Volunteer Functions Inventory VFI is used to measure volunteering motivation and generalized self efficacy was measured using the New General Self Efficacy Scale. The result of this study shows that there is a negative correlation between generalized self efficacy and protective motives r 0,01 p 0,05, positive correlations between social motives r 0,04, p 0,05 and enhancement motives r 0,06 p 0,05 and significant positive correlations between values motives r 0,12."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maynia Meigas Gumbardania
"Maternal self-efficacy penting pada keterampilan perawatan bayi karena memfasilitasi penyesuaian dan pengalaman terhadap peran ibu. Ibu remaja mungkin memiliki maternal self-efficacy yang rendah dan mengalami ketidaksiapan menjalani peran menjadi ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan maternal self-efficacy dengan pencapaian peran menjadi ibu.
Desain penelitian ini adalah studi korelatif dengan pendekatan cross sectional, melibatkan 103 ibu remaja yang memiliki bayi usia 1-4 bulan di Kota Bogor yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen data demografi, Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ), dan Maternal Role Attainment Scael Form-B (MRAS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara maternal self-efficacy dengan pencapaian peran menjadi ibu (p<0.05). Selain itu diperoleh hasil bahwa ibu remaja memiliki maternal self-efficacy dan nilai pencapaian peran menjadi ibu yang tinggi. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi pendidikan, pelayanan kesehatan, dan penelitian keperawatan untuk meningkatkan kemampuan remaja yang sudah harus berperan sebagai ibu untuk mencapai perannya.

Maternal self-efficacy is important on baby care skills because it facilitates adjustment and enhances mothers role. On the other hand, adolescent mothers may experience a low maternal self-efficacy and unpreparedness on becoming a mother. The purpose of this study was to identify the correlation between maternal self-efficacy and maternal role attainment.
This research used correlative design with cross-sectional method and involved 103 adolescent mothers who were having an infant of 1-4 month olds in Kota Bogor selected by consecutive sampling. Demographic questionnaire, Maternal Efficacy Questionnaire (MEQ) and Maternal Role Attainment Scale Form-B (MRAS) instruments were used in this study.
The results showed a significant correlation between maternal self-efficacy and maternal role attainment (p <0.05). This research found that the adolescent mothers had high maternal self-efficacy and high score of maternal role attainment. This study would be beneficial for nursing education, health services, and research to improve the ability of adolescent mothers to achieve their maternal role.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaliey, Valeria Stahl
"Maternal self efficacy dan kejadian depresi pascapartum merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan kesiapan peran menjadi ibu. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara maternal self efficacy dan kejadian depresi pascapartum dengan kesiapan peran menjadi ibu. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 248 perempuan pascapartum di Kecamatan Bogor Utara. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dukungan sosial, Maternal Efficacy Questionnaire MEQ , Edinburgh Postpartum Depression Scale EPDS dan Maternal Role Attainment Scale MRAS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat yang signifikan antara maternal self efficacy dengan kesiapan peran menjadi ibu r = 0,785 , akan tetapi tidak ditemukan hubungan antara kejadian depresi pasca partum dengan kesiapan peran menjadi ibu p-value= 0,693.

Maternal self efficacy and postpartum depression case are important factors in improving the readiness in maternal role. This study aims to analyze the relationship between maternal self efficacy and postpartum depression with the readiness of the role of motherhood. The design of this study is cross sectional method with sample size of 248 postpartum women in North Bogor District. The measuring instruments that were used are social support questionnaires, Maternal Efficacy Questionnaire MEQ , Edinburgh Postpartum Depression Scale EPDS and Maternal Role Attainment Scale MRAS . The result showed that there was a significant correlation between maternal self efficacy with the maternal role readiness r 0,785 , but there rsquo s no correlation between postpartum depression and p value 0,693."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syakira Rahma
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara parenting self-efficacy dengan hardiness sebagai respon dari fenomena meningkatknya jumlah ibu tunggal bekerja dan memiliki kanak-kanak madya di Indonesia, agar bisa membantu menghadapi tekanan perannya dengan baik. Parenting self-efficacy adalah persepsi kemampuan dalam pengasuhan yang dimilikinya untuk secara positif mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak (Coleman dan Karraker, 2000), sedangkan hardiness adalah variabel kepribadian yang memberikan kemampuan bagi individu untuk bertahan dalam kondisi yang kurang menguntungkan di dalam hidupnya (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). Penelitian ini dilakukan kepada 78 ibu tunggal bekerja yang memiliki kanak-kanak madya dengan metode kuesioner. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara parenting self-efficacy dengan hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) yang diukur oleh 36 item Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) dan 15 item Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).

The purpose of this study is to see the relationship between parenting self-efficacy and hardiness in respond to the phenomenon of the increasing number of single mother in Indonesia, in order to help them face the pressure of their role. Parenting self-efficacy refers to parents' perceptions of their ability to posi-tively influence the behavior and development of their children (Coleman & Karraker, 2000), while hardiness is a personality variable that functions as a resource to resist the negative consequences of adverse conditions (Kobasa, Maddi & Kahn, 1982). This correlational research has been done with 78 sample of working single mothers of middle childhood with a quetionaire method. The result shows that there‟s a positive and significant correlation between parenting self-efficacy and hardiness (r = + 0.354; p < 0.01, two tails) that is measured by 36 items of Self-efficacy for Parenting Task Index (SEPTI), and 15 items of Dispositional Resilience Scale 15 Revised (DRS-15 R).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Yolanda
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara keberfungsian keluarga dan parenting self-efficacy pada ibu bekerja. Partisipan penelitian ini adalah sebanyak 128 orang ibu bekerja yang tersebar di Jabodetabek. Pengukuran keberfungsian keluarga dilakukan dengan menggunakan alat ukur Family Assessment Device (FAD) berdasarkan The McMaster Model of Family Functioning yang dikembangkan oleh Epstein et al. (1983). Parenting selfefficacy diukur dengan menggunakan alat ukur Parenting Sense of Competence (PSOC) subskala efficacy yang dikembangkan oleh Johnston dan Mash (1989). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keberfungsian keluarga dan parenting self-efficacy pada ibu bekerja ( r = 0.203, p = 0.022, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin efektif keberfungsian keluarga, maka semakin tinggi parenting self-efficacy pada ibu bekerja.

This research was conducted to investigate relationship between family functioning and parenting self-efficacy among working mothers. Paticipants of this research were 128 working mothers in Jabodetabek. Family Functioning was measured using Family Assessment Device (FAD) based on The McMaster Model of Family Functioning who developed by Epstein et.al (1983). Parenting Self-Efficacy was measured by efficacy subscale of Parenting Sense of Competence (PSOC) who developed by Johnston dan Mash (1989). The result of this research showed that family functioning positively correlated significantly with parenting self-efficacy among working mothers ( r = 0.203, p = 0.022, significant at L.o.S 0.05). This result mean, the more effective family functioning, the higher parenting self-efficacy among working mothers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yumna Shabrina
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara loneliness dan parenting self-efficacy pada ibu tunggal yang memiliki anak usia kanak madya. Pengukuran loneliness dilakukan dengan menggunakan Social and Emotional Loneliness Scale for Adults (SELSA) yang dikonstruksikan oleh DiTommaso dan Spinner (1993), sedangkan parenting self-efficacy diukur dengan menggunakan Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) yang dikonstruksikan oleh Coleman dan Karraker (2000). Partisipan dari penelitian ini adalah 37 ibu tunggal akibat bercerai yang memiliki anak usia kanak madya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara loneliness dengan parenting self-efficacy (r = - .343; n = 37; p < 0,05, one-tail). Artinya, semakin tinggi loneliness ibu tunggal, semakin rendah parenting self-efficacy-nya; begitu pula sebaliknya. Terdapat dua dari tiga dimensi loneliness yang ditemukan memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan parenting self-efficacy. Kedua dimensi tersebut adalah keluarga dan sosial. Korelasi antara keluarga dan parenting self-efficacy ditemukan lebih kuat dibandingkan dengan korelasi antara sosial dan parenting self-efficacy.
Di samping itu, loneliness ditemukan tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan setiap domain parenting self-efficacy, tetapi dimensi romantis memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan domain kesehatan. Berdasarkan hasil tersebut, hubungan dengan anggota keluarga yang baik perlu dimiliki oleh ibu tunggal yang memiliki anak usia kanak madya agar respon ibu tunggal terhadap kondisinya menjadi lebih positif, dan sejalan dengan hal tersebut diharapkan parenting self-efficacy ibu tunggal meningkat.

This study examined the relationship between loneliness and parenting self-efficacy among single mothers of middle childhood children. Loneliness was measured by Social and Emotional Loneliness Scale or SELSA (DiTommaso & Spinner, 1993), whereas parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index or SEPTI (Coleman & Karraker, 2000). The respondents of this study were 37 Indonesia single mothers of middle childhood.
This study obtain a significant, negative relationship between loneliness and parenting selfefficacy (r = -.343; n = 37; p < .05, one-tailed). It indicates that the higher single mothers’ loneliness, the lower their parenting self-efficacy, and vice versa. Next, there are two out three dimension of loneliness that have significant, negative relationship to parenting self-efficacy, they are family and social, where family has higher correlation than social.
On the other hand, there is no significant relationship between loneliness and parenting self-efficacy’s domains, yet there is a significant, negative relationship between romantic dimension and health domain. Based on these results, single mothers need to increase their family relationship's quality in order to help them accepting their status and condition as single mothers, while increasing their parenting self-efficacy as well.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>