Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aristyo Ridwan Rais
"Beberapa tahun belakangan, kesadaran masyarakat Indonesia akan kebutuhannya pada bangunan yang ramah lingkungan mulai meningkat. Salah satu indikatornya adalah dari sisi kepemerintahan. Dimana pada dua kota besar, diwakili oleh pemerintah daerahnya, Indonesia yaitu Kepemerintahan Provinsi DKI Jakarta dan Kepemerintahan Kota Bandung, telah menerbitkan peraturan daerah yang mewajibkan bagi setiap pihak yang ingin mendirikan bangunan baru, diwajibkan memiliki sertifikat bangunan hijau/ramah lingkungan atau tidak akan mendapatkan sertifikat IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Tentunya hal ini berdampak langsung sektor-sektor yang terkait langsung, salah satunya adalah industri yang memproduksi material dan bahan bangunan. Dengan adanya peraturan tersebut, para pelaku industri material dan bahan bangunan mulai mencari cara agar produk-produk yang dihasilkan dapat diklasifikasikan sebagai material dan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Sehingga dengan menggunakan material dan bahan bangunan yang meraka produksi, dapat dijamin bangunannya juga akan dengan mudah mendapatkan sertifikat bangunan ramah lingkungan. Melalui penelitian ini, akan dilihat faktor-faktor apa saja yang mendorong suatu perusahaan mendaftarkan produknya pada sertifikasi ecolabel. Dimana akan diteliti melalui tinajaun pustaka dengan tema terkait dan dirumuskan modelnya untuk selanjutnya dianalisis dengan metode Structured Equation Model (SEM). Hasil dari pengambilan data tersebut akan dijadikan bahan pemilihan strategi yang dihitung menggunakan metode TOPSIS dan IPA

In recent years, Indonesian people's awareness of their needs in environmentally friendly buildings has begun to increase. Where in the two big cities, Jakarta and Bandung, represented by the local government have issued local regulations that oblige each party to build a new building, are required to have a green/environment-friendly building certificate or will not get a certificate IMB (Building Permit). Of course this has a direct impact on the sectors directly related, one of which is the industry that produces building materials. With this regulation, the building material companies began to look for ways that the products produced could be classified as environmentally friendly building materials. So by using environmentally friendly building materials, the building can also be guaranteed to get an environmentally friendly building certificate. Through this research, it will be seen what factors drive a company to register its products on Eco label certification scheme. Where will be examined through a literature review with related themes and formulated models for further analysis with the Structured Equation Model (SEM)? The results of the data collection will be used as material for the selection of strategies that are calculated using the TOPSIS and IPA methods."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haydira Prili Ananza
"Dibutuhkan strategi untuk menanggulangi krisis sampah plastik dari industri Fast-Moving Consumer Goods, salah satunya dengan membuat produk berbahan dasar plastik lebih ramah lingkungan. Metode penelitian menggunakan desain eksperimental two-factor within-subject. Pengukuran Perceived Value menggunakan alat ukur oleh Konuk (2018). Jumlah partisipan sebanyak 133, merupakan WNI usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada Perceived Value konsumen saat diberikan produk sikat gigi dengan logo ramah lingkungan dan yang tidak F(1, 132) = 44.382, p < 0,001, η²p = 0.252), dan dengan teks ramah lingkungan dan yang tidak F(1,132) = 67.171, p < 0,001, η²p = 0.337). Selain itu, terdapat interaksi yang signifikan antara logo dan juga teks ramah lingkungan terhadap Perceived Value F(1, 132) = 13.892, p < 0,001, η²p = 0.095). Kesimpulannya, penggunaan eco-label (logo dan teks ramah lingkungan) dapat mempengaruhi Perceived Value konsumen. Dengan begitu pihak produsen dapat mengaplikasikan penggunaan logo dan teks pada kemasan produk ramah lingkungan untuk memaksimalkan pemasaran.

A strategy is needed to overcome the plastic waste crisis from the Fast-Moving Consumer Goods industry, one of which is by making plastic-based products more environmentally friendly. The research method used a two-factor within-subject experimental design. Measurement of Perceived Value using measuring tools by Konuk (2018). The number of participants are 133 Indonesian citizens aged 18-25 years. The results showed that there was a significant difference in consumers' Perceived Value when given a toothbrush product with an environmentally friendly logo and one that was not F(1, 132) = 44,382, p < 0.001, ²p = 0.252), and with environmentally friendly text and those that were not F( 1.132) = 67171, p < 0.001, ²p = 0.337). In addition, there is a significant interaction between the logo and environmentally friendly text on the Perceived Value F(1, 132) = 13,892, p < 0.001, ²p = 0.095). In conclusion, the use of eco-labels (eco-friendly logos and texts) can affect consumers' Perceived Value. That way, producers can apply the use of logos and text on environmentally friendly product packaging to maximize marketing."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Rusty Indriani
"Pandangan manusia telah bergeser seiring dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan, sehingga menimbulkan tuntutan bagi pelaku bisnis untuk memberikan solusi dalam menghadapi berbagai permasalahan lingkungan melalui pengembangan green product. Eco-label sebagai jaminan mutu green product merupakan isu di dunia bisnis dan perdagangan global saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh eco-label terhadap kesadaran mahasiswa untuk membeli green product. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah eco-label awareness, attitude towards the environment, belief in environment-friendly buying, eco-label knowledge, eco-label availability, attention towards eco-label, dan purchase intention. Dengan menggunakan Structural Equation Modeling, diperoleh bahwa variabel belief in environmentfriendly buying, eco-label knowledge, dan attention towards eco-label memiliki pengaruh langsung terhadap purchase intention, sementara variabel eco-label awareness dan eco-label availability hanya menunjukkan pengaruh tidak langsung terhadap purchase intention.

The society's viewpoint has shifted along with the increasing concern for the environment, causing the rise of demand for the businessman to provide a concrete solution to deal with the current environmental problems through the development of green products. Eco-label, as a quality assurance of green products, has been a global trade-related issue for years. This research aims to determine the effect of eco-labels on students? awareness to purchase green products. The variables used in this research consist of eco-label awareness, attitude towards the environment, belief in buying environment-friendly, eco-label knowledge, eco-label availability, attention towards eco-label, and purchase intention. Using Structural Equation Modeling, some of key findings from the data analysis are highlighted: belief in environment-friendly buying, eco-label knowledge, and attention towards eco-label show a direct influence on purchase intention, while eco-label awareness and eco-label availability only show the indirect effect on purchase intention.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindya Sekar Anandarri
"Sampah plastik hasil dari sektor Fast Moving Consumer Goods merupakan salah satu sumber masalah sampah di Indonesia yang berdampak pada terciptanya banyak polusi yang menggangu kehidupan laut dan udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh logo dan teks ramah lingkungan pada produk air mineral terhadap intensi membeli konsumen. Metode eksperimen pada penelitian ini menggunakan desain eksperimen 2x2 factorial within subject. Penelitian ini menggunakan vignette gambar sebagai stimulus yang yang mewakili eco-label logo dan teks. Intensi membeli diukur menggunakan alat ukur dari Posavac et al. (2004) dengan jumlah item satu. Jumlah partisipan penelitian ini sebanyak 138 konsumen yang berdomisili di Indonesia dengan rentang usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada intensi membeli konsumen saat melihat produk air mineral yang diberikan logo ramah lingkungan dan yang tidak diberikan logo
(F(1, 137)= 81.243, p <0,05, η²p = 0.372), terdapat perbedaan intensi membeli konsumen saat melihat produk yang diberikan teks ramah lingkungan dan yang tidak diberikan teks ramah lingkungan pada produk air mineral (F(1, 137)= 94.372, p <0,05, η²p = 0.408), dan terdapat pengaruh keberadaan logo ramah lingkungan terhadap intensi membeli konsumen tergantung pada keberadaan teks ramah lingkungan pada produk air mineral (F(1, 137)= 6.178, p <0,05, η²p = 0.043). Dapat disimpulkan bahwa pengunaan hanya logo dan hanya teks memiliki efek yang besar dan pengunaan logo dan teks secara bersamaan memiliki efek yang kecil untuk memprediksi intensi membeli konsumen pada produk air mineral jika dibandingkan dengan air mineral tanpa logo dan teks. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi manfaat untuk bidang pemasar atau perusahaan untuk mempertimbangkan penggunaan logo dan teks ramah lingkungan dalam memproduksi produksi produk ramah lingkungan.

Plastic waste resulting from the Fast Moving Consumer Goods sector is one of the sources of waste problems in Indonesia which has an impact on the creation of a lot of pollution that interferes with marine and air life. The purpose of this study was to examine the effect of environmentally friendly logos and texts on mineral water product on consumers' purchase intention. The experimental method in this study uses a 2x2 factorial experimental design in subject. This study uses a vignette image as a stimulus that represents the eco-label logo and text. Purchase intention was measured using a measurement tool from Posavac et al. (2004) with the number of items one. The number of participants in this study was 138 consumers who live in Indonesia with an age range of 18-25 years. The results showed that there was a significant difference in the purchase intention of consumers when they saw mineral water products that were given an environmentally friendly logo and those that were not given a logo (F(1, 137)= 81,243, p < 0.05, ²p = 0.372), there were differences consumer purchase intention when viewing products that are given environmentally friendly text and those who are not given environmentally friendly text on mineral water products (F(1, 137)= 94,372, p < 0.05, ²p = 0.408), and there is an effect of the presence of an environmentally friendly logo on consumer purchase intention depends on the presence of environmentally friendly text on mineral water products
(F(1, 137)= 6.178, p < 0.05, ²p = 0.043). It can be concluded that the use of only logos and only texts has a large effect and the use of logos and texts together has a small effect on predicting consumer purchase intention for mineral water products when compared to mineral water without logos and texts. From the results of this study, it is expected that it can be a benefit for the field or corporate marketers to consider the use of eco-friendly logos and texts in producing eco-friendly products.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klareza Putri Djajadiwangsa
"Meningkatnya pencemaran lingkungan serta adanya urgensi untuk meningkatkan kepedulian lingkungan masyarakat Indonesia, menyebabkan perusahaan turut berkontribusi melalui penerapan green marketing. Sementara itu, sektor kosmetik di Indonesia saat ini sedang tumbuh signifikan. Green marketing juga turut diimplementasikan pada industri tersebut dengan munculnya berbagai merek kosmetik lokal yang mengusung konsep sustainable beauty. Gen Z menjadi salah satu faktor pendorong booming-nya industri kosmetik di Indonesia. Maka, pelaku bisnis sustainable beauty perlu mengetahui faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap green purchase behavior pada Gen Z. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor yang dianggap berpengaruh, melalui survei terhadap 335 responden yang dilakukan melalui kuesioner daring dan data dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi green purchase behavior Gen Z terhadap produk green cosmetics merek lokal adalah eco-label, PCE, environmental attitude, dan ecological affection. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa meningkatkan ecological affection dapat dilakukan baik secara langsung melalui PCE ataupun melalui environmental attitude terlebih dahulu.

The increasing environmental pollution and the urgency to increase environmental awareness of Indonesian society, have caused companies to contribute through the implementation of green marketing. Meanwhile, the cosmetic sector in Indonesia is currently growing significantly. Green marketing is also implemented in the industry with the emergence of various local cosmetic brands that carry the concept of sustainable beauty. Gen Z is one of the driving factors for the booming cosmetic industry in Indonesia. So, sustainable beauty business players need to know the factors that are considered to have an effect on green purchase behavior in Gen Z. This study identifies several factors that are considered influential, through a survey of 335 respondents conducted through an online questionnaire and the data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The findings suggest factors that affect Gen Z's green purchase behavior towards local brand green cosmetics are eco-label, PCE, environmental attitude, and ecological affection. This research also shows that increasing ecological affection can be done either directly through PCE or through environmental attitude first."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryandaru
"Inovasi pengembangan produk baru atau NPD (New Product Development) adalah kunci dalam persaingan dunia industri cat dan coating Indonesia saat ini. Nanoteknologi diprediksi oleh banyak pakar mampu menjadi solusi mutakhir peningkatan nilai tambah dan daya saing produk coating menjadi produk nanocoating (NC). Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan potensi pengembangan produk NC (NPD Mapping), Prioritas pengembangan produk NC (NPD Priority) dan rekomendasi pengembangan produk NC (NPD Recommendation). Setelah dilakukan pengolahan data dengan analisis SWOT-AHP-IPA maka diperoleh 12 kriteria pengembangan dan 5 alternatif produk nanocoating dengan tingkat prioritas adalah NC anti korosi (0,224), NC Anti Suhu Tinggi (0,199), dan NC Anti Fouling (0,197).
Berdasarkan analisis dengan metode IPA, diperoleh faktor yang dianggap paling penting (importance) oleh prespektif industri namun memerlukan perbaikan segera (sebagai rekomendasi NPD) karena memiliki tingkat (performance) rendah yaitu, (1) pentingnya ketersediaan fasilitas riset, peralatan, dan infrastruktur, (2) pentingnya pertimbangan industri nasional terhadap biaya produksi aplikasi nanoteknologi, dan (3) pentingnya dukungan pemerintah dalam menyediakan kebijakan bagi industri nasional.

The innovation of new product development (NPD) is a key for Indonesia paint and coating industry competitiveness. Nanotechnology is predicted by many experts will be able to becoming a revolutioner solution to make additional value and competitiveness product becoming nanocoating (NC) product. The aims of this research are to know NPD Mapping, NPD Priority, and NPD Recommendation. After data processing using SWOT-AHP-IPA analysis, thus it obtained to 12 development atributs and 5 nanoproduct alternatif with priority level are NC Corrosive resistance (0,224), NC High Temperature resistance (0,199), and NC Fouling resistance (0,197).
Based on the analysis of the IPA method, obtained factors considered most important (importance) by the industry perspective, but requires immediate repair (as a recommendation NPD) because it has a level (performance) low ie, (1) the importance of the availability of research facilities, equipment, and infrastructure, (2) the importance of the consideration of the national industrial production costs nanotechnology applications, and (3) the importance of government support for the industry in providing national policy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikmah Fajriyah Azzahrah
"Peningkatan sampah plastik yang berasal dari produk Fast Moving Consumer Goods berkaitan erat dengan perilaku konsumsi masyarakat. Salah satu upaya untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan menggunakan bahan ramah lingkungan yang ditandai dengan pemberian label ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh jenis label ramah lingkungan berupa logo dan teks pada kemasan air mineral terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen within subject dengan menggunakan vignette gambar sebagai stimulus. Persepsi konsumen mengenai kualitas. diukur menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Erdem dan Swait (1998). Diperoleh sebanyak 135 partisipan yang berusia 18-25 tahun di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran logo (F(1,134) = 157.446, p< 0.001, η²p = 0.540) dan teks (F(1,134) = 127.229, p< 0.001, η²p = 0.487) ramah lingkungan pada kemasan air mineral berkontribusi secara signifikan terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. dengan large effect size yang berarti kehadiran logo dan teks memiliki pengaruh yang besar terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Selain itu, ditemukan bahwa produk dengan kombinasi penggunaan logo dan teks ramah lingkungan membuat konsumen mempersepsikan kualitas produk ramah lingkungan tersebut paling baik (F(1,134) = 19.269, p< 0.001, η²p = 0.126) dengan medium effect size yang berarti memiliki pengaruh yang sedang terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan logo dan teks ramah lingkungan dapat memengaruhi bagaimana konsumen mempersepsikan kualitas dari suatu produk. Hasil dari penelitian ini menyarankan perusahaan agar mempertimbangkan untuk menghadirkan label ramah lingkungan berupa logo dan teks ramah lingkungan untuk meningkatkan perceived quality konsumen.

The rise of plastic waste caused by Fast Moving Consumer Goods is strongly related to consumer behavior. An effort to overcome this problem lies within the usage of eco-friendly materials that are identified by giving them eco-labels. This study examines how types of eco-labels in the form of logos and text on mineral water’s packaging affect consumer’s perceived quality. The method used for this study is the within-subject experiment by using image vignettes as a stimulus. Perceived quality is measured using the measurement developed by Erdem and Swait (1998). This study samples 135 participants aged 18-25 in Indonesia. Results show that the presence of an eco-friendly logo (F(1,134) = 157.446, p< 0.001, η²p = 0.540) and text (F(1,134) = 127.229, p< 0.001, η²p = 0.487) on mineral water packaging significantly contribute to consumer perceived quality with a large effect size, indicating that the presence of an eco-friendly logo and text have a large effect towards consumer perceived quality. This study also finds products with a combination of the use of eco-friendly logo and text made consumers perceived quality of these eco-friendly products is the best (F(1,134) = 19.269, p< 0.001, η²p = 0.126) with a medium effect size, indicating that it has a moderate effect towards consumer perceived quality. It can be conclude that the usage of an eco-friendly logo and text may affect how consumers perceive the quality of a product. The results of this study suggests that company should consider the usage od eco-labels in the form of an eco-friendly logo and text to increase the consumers perceived quality."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qasthalani Ananda Yudadi
"Tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam menyebabkan perubahan perilaku pembelian masyarakat (consumer purchase behavior) menjadi lebih ramah lingkungan. Dalam hal ini, green marketing dinilai sebagai cara yang inovatif bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif sekaligus kesuksesan. Tren green marketing dapat ditinjau dari industri kosmetik, dimana brand kosmetik yang menerapkan praktik green marketing diperkirakan akan mengalami pertumbuhan di masa depan. Namun, masih terdapat pula konsumen di Indonesia yang belum sadar akan pentingnya membeli produk ramah lingkungan (green product) sehingga diperlukan green marketing tools, seperti eco-label, eco-brand, dan environmental advertisement agar bisa mengkomunikasikan green product, khususnya kosmetik ramah lingkungan (green cosmetics) secara lebih intens. Oleh sebab itu, penelitian ini berupaya meneliti pengaruh eco-label, eco-brand, dan environmental advertisement terhadap consumer purchase behavior pada konsumen di Jabodetabek dari salah satu brand kosmetik yang mengadopsi ketiga green marketing tools tersebut, yakni Oasea. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel berupa non-probability purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Kemudian data diolah menggunakan teknik analisis regresi berganda melalui software IBM SPSS Statistics versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hipotesis diterima. Secara parsial, eco-label, eco-brand, dan environmental advertisement memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap consumer purchase behavior.

The high level of public awareness of preserving nature has led to changes in consumer purchasing behavior to become more environmentally friendly. In this case, green marketing is considered an innovative way for companies to gain competitive advantage and success. However, there are still consumers in Indonesia who are not yet aware of the importance of buying green products, so green marketing tools are needed, such as eco-labels, eco-brands, and environmental advertisements in order to communicate green products, especially green cosmetics more intensely. Oasea is one of the cosmetic (skin care) brands that applies eco-labels, eco-brands and environmental advertisements. The aim of this research is to analyze the influence of eco-labels, eco-brands, and environmental advertisements on consumer purchase behavior. This research uses a quantitative approach and survey methods on Oasea consumers in Jabodetabek aged at least 18 years with a sample size of 100 people. The research results show that partially each of eco-label, eco-brand, and environmental advertisement has a positive and significant effect on consumer purchase behavior. Research also reveals that eco-labels, eco-brands, and environmental advertisements simultaneously have a positive and significant effect on consumer purchase behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Mirza Prasetio
"Industri pariwisata memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pada tahun 2019, industri pariwisata global menyumbang 10.3 persen untuk PDB global atau sekitar US$8.9 triliun. Saat ini industri pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat terdampak akibat pandemi COVID-19 yang terjadi. Pandemi COVID-19 memberi dampak buruk terhadap sektor pariwisata yang merupakan sektor strategis perekonomian Indonesia yang rentan terhadap pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan rekomendasi strategi pemulihan industri pariwisata khususnya pada fase pasca-pandemi. Strategi yang diteliti merupakan strategi yang telah diimplementasikan pada pemulihan pariwisata pasca bencana atau krisis berdasarkan literatur. Strategi tersebut kemudian divalidasi dengan pendapat ahli yaitu pihak akademisi, pemerintah, serta pelaku usaha. Terdapat empat belas strategi yang dapat menjadi rekomendasi strategi pemulihan industri pariwisata pasca-pandemi. Penelitian ini menggunakan metode Interpretive Structural Modeling (ISM) untuk mendapatkan model struktural. Analisis lebih lanjut dilakukan menggunakan Matrice d'Impacts Croisés Multiplication Appliquée àun Classement (MICMAC) untuk mengetahui klasifikasi strategi berdasarkan kekuatan pendorong dan ketergantungan antar strategi. Model struktural yang dihasilkan digunakan sebagai peta strategis untuk rekomendasi tahapan pengimplementasian strategi pemulihan industri pariwisatra di Indonesia.

The tourism industry has an essential role in the economic growth of a country. In 2019, the global tourism industry contributed 10.3 percent to global GDP or around US $ 8.9 trillion. Currently, the tourism industry is one of the areas that is badly affected by the COVID-19 pandemic that has occurred. The COVID-19 pandemic has a negative impact on the tourism sector, which is a strategic sector of the Indonesian economy. This research is an effort to provide recommendations for the tourism industry recovery strategy, especially in the post-pandemic phase. The strategy used in this research is a strategy that has been implemented in post-disaster or crisis tourism recovery based on the literature. The strategy is validated by expert opinion, specifically academics, government, and industry actors. Fourteen strategies become recommendations for the post-pandemic tourism industry recovery strategy in this research. This study uses the Interpretive Structural Modeling (ISM) method to obtain a structural model. Further analysis was carried out using the Matrice d'Impacts Croisés Multiplication Appliquée àun Classement (MICMAC) to determine the strategy classification based on the driving power and dependence between strategies. The resulting structural model is used as a strategic map for recommendations on implementing a recovery strategy for the tourism industry in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Saepul Anwar
"Peningkatan persaingan dan kunjungan di situs web e-commerce shopping mall di Indonesia perlu disertai dengan meningkatkan strategi Customer Relationship Management CRM . Strategi yang bisa digunakan adalah peningkatan kualitas pelayanan, hal ini bisa di implementasikan melalui penyusunan sistem rekomendasi produk di situs web e-commerce tersebut. Untuk menyusun sistem tersebut, penggalian pola asosiasi produk dilakukan dengan memanfaatkan data web log yang berisi data navigasi dan pola kebiasaan pelanggan. Hal tersebut diakomodasi oleh metode web usage mining yaitu association rules. Algoritma yang digunakan adalah algoritma yang memberikan input asosiasi berdasarkan frekuensi item, yakni algoritma Apriori. Untuk menguji dan menyeleksi pola yang dihasilkan, objective interestingness measure dilakukan dan menghasilkan 25 luaran pola asosiasi.

An increasing of competition and visitors on e commerce shopping mall websites in Indonesia, need to be accompanied by improving Customer Relationship Management strategy. A strategy that can be used is improving the quality of services, it can be implemented through the preparation of product recommendation system on the e commerce website. To compile the system, pattern recognition of product association is conducted by utilizing weblog data which contains navigation data and customer behavior pattern. It is accommodated by web usage mining method that is association rules. The algorithm applied is an algorithm that provides input association based on item frequency, i.e Apriori algorithm. To test and select the resulting pattern, objective interestingness measure was performed and yields 25 outcomes of the association pattern."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>