Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Gede Saraswasta
"Pendahuluan: Kegagalan dalam melakukan komunikasi efektif merupakan akar masalah yang paling sering menyebabkan insiden keselamatan pasien. Penerapan meningkatkan kualitas dari dokumentasi sehingga memberikan informasi yang berkualitas. Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik dan penerimaan perawat dalam menggunakan END dengan implementasi komunikasi efektif. Metode: Rancangan cross sectional menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel berjumlah 243 perawat. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penerimaan perawat yaitu 0,371 – 0,699 (cronbach’s alpha 0,897) dan komunikasi efektif yaitu 0,396 – 0,946 (cronbach’s alpha 0,965). Pengumpulan data menggunakan aplikasi google form. Hasil: Karakteristik perawat tidak berhubungan (p>0,05) dengan komunikasi efektif, kecuali status kepegawaian. Sedangkan penerimaan perawat menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,0001, r=0,762). Faktor yang paling memengaruhi komunikasi efektif yaitu penerimaan perawat (nilai Beta 0,763). Kesimpulan: Karakteristik perawat tidak berhubungan dengan komunikasi efektif, kecuali status kepegawaian. Sedangkan penerimaan perawat berhubungan dengan komunikasi efektif. Rekomendasi yaitu meningkatkan penerimaan perawat dengan melibatkan perawat dalam pengembangan sistem serta mendorong pengembangan professional berkelanjutan.

Introduction: Failures occurred while conducting effective communication were considered as the root causes those led patient safety incidents. The implementation of END improved the documentation quality therefore it provided qualified information. Objective: Identified the correlation of characteristics and nurse acceptance in using END with effective communication implementation. Method: Cross-sectional design used simple random sampling technique with a sample of 243 nurses. The results of the validity and reliability test on nurse acceptance instrument were 0.371 - 0.699 (Cronbach’s alpha 0.897) and effective communication were 0.396 - 0.946 (Cronbach’s alpha 0.965). Data collection used the google form application. Results: Nurses' characteristics was unrelated (p> 0.05) to effective communication, except regarding to staffing status. While, nurse acceptance was significant correlated to it (p = 0.0001, r = 0.762). Factor that influenced effective communication the most was nurse acceptance (Beta value 0.543). Conclusion: Nurses' characteristics were unrelated to effective communication, except staffing status. While, nurse acceptance was related to effective communication. The recommendation is to increase nurse acceptance by involving nurses in the development of the system and encourage ongoing professional development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ngurah Aris Winata
"Penerapan sistem dokumenter berbasis komputer dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kepuasan perawat. Perawat yang tidak puas dengan menggunakan sistem berdampak pada kualitas dan kinerja dokumentasi yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan perawat dalam mendokumentasikan keperawatan menggunakan Electronic Nursing Documentation (END). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui hubungan variabel yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 98 perawat yang diambil dengan convenience sampling. Pengukuran tingkat kepuasan responden menggunakan kuesioner yang dikembangkan berdasarkan model Kepuasan Pengguna Akhir (EUCS). Hasil uji univariat menunjukkan persentase tingkat kepuasan perawat adalah 53,1%. Penerapan sistem informasi berkenaan dengan kepuasan perawat sebagai pengguna akan berdampak pada efektivitas penggunaan sistem dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Perbaikan sistem berbasis elektronik perlu dilakukan, terutama pada komponen akurasi, ketepatan waktu dan kemudahan penggunaan.

Optimizing the application of computer-based documentary systems is influenced by various factors, one of which is nurse satisfaction. Nurses who are dissatisfied with using the system have an impact on the quality and performance of the documentation carried out. This study aims to identify the level of satisfaction of nurses in documenting nursing using Electronic Nursing Documentation (END). This study uses a cross-sectional approach to determine the relationship of variables studied. The sample in this study was 98 nurses taken with convenience sampling. Measurement of respondent satisfaction using a questionnaire developed based on the End User Satisfaction model (EUCS). Univariate test results showed the percentage of nurse satisfaction levels was 53.1%. The application of information systems regarding the satisfaction of nurses as users will have an impact on the effective use of the system and improve the quality of nursing care provided. Electronic-based system improvement needs to be done, especially on the components of accuracy, timeliness and ease of use."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Safitri
"RSIJ Pondok Kopi menerapkan dokumentasi keperawatan berbasis komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan persepsi perawat tentang keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer di rumah sakit Pondok Kopi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode total sampling. Sampel terdiri dari 79 perawat di ruang rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pelatihan tidak memiliki hubungan dengan persepsi terhadap keefektivan, namun terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dan persepsi perawat terhadap keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer.

RSIJ Pondok Kopi have applied computer-based nursing documentation. The aim of research determine relationship between the characteristics and nurse?s perception about effectiveness of computer-based nursing documentation at Pondok Kopi Islamic Hospital. This research used cross sectional design with total sampling method. The samples consisted of 79 nurses in care unit. The result of research showed that age, gender, level of education, and training were not significantly associated with nurses perception of the effectiveness, but there was significant relationship between years of work dan perceptions of the effectiveness of computer-based nursing documentation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Giatrininggar
"Keterampilan berpikir kritis perlu dikembangkan oleh perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Studi akan menyampaikan hubungan fungsi manajemen kepala ruangan, kompetensi informatika perawat, implementasi dokumentasi keperawatan berbasis elektronik dengan keterampilan berpikir kritis perawat. Studi cross-sectional dilakukan terhadap 136 perawat dengan menggunakan kuesioner yang sudah dimodifikasi. Keterampilan berpikir kritis perawat memiliki rerata 96,34 (82,34%). Fungsi manajemen kepala ruangan memiliki rerata 106,89 (81,17%), kompetensi informatika perawat memiliki rerata 125,40 (70,41%), dan implementasi dokumentasi keperawatan berbasis elektronik memiliki rerata 63,25 (81,09%). Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan fungsi manajemen kepala ruangan, kompetensi informatika perawat, implementasi dokumentasi keperawatan berbasis elektronik dengan keterampilan berpikir kritis perawat (p< 0,001; α: 0,05). Faktor lain yang berhubungan ialah masa kerja dan status kepegawaian. Faktor yang paling berhubungan dengan keterampilan berpikir kritis ialah implementasi dokumentasi keperawatan berbasis elektronik. Kepala ruangan disarankan meningkatkan fungsi pengarahan sehingga kompetensi informatika perawat dan implementasi dokumentasi keperawatan berbasis elektronik dapat berkesinambungan meningkatkan keterampilan berpikir kritis perawat. Bidang keperawatan disarankan untuk memberikan motivasi, melakukan monitoring dan evaluasi kepada kepala ruangan dalam upaya peningkatan kompetensi informatika dan keterampilan berpikir kritis perawat dengan mengoptimalkan dokumentasi keperawatan berbasis elektronik.

Critical thinking skills need to be developed by nurses in carrying out nursing care. This study showed the relationship between the management function of head nurse, informatics competence of nurses, the implementation of electronic-based nursing documentation and the critical thinking skills of nurses. A cross-sectional study was conducted on 136 nurses using a modified questionnaire. Critical thinking skills have average of 96.34 (82.34%). The head nurse function has an average of 106.89 (81.17%), nurse informatics competence has an average of 125.40 (70.41%), and the implementation of electronic-based nursing documentation has an average of 63.25 (81.09%). The results showed relationship between the management function of head nurse, nurse informatics competence, implementation of electronic-based nursing documentation with critical thinking skills of nurses (p < 0.001; α: 0, 05). Other related faktors are working time and employment status. The most related faktor is the implementation of electronic-based nursing documentation. The head nurse advised to improve the directing function so that the informatics competence of nurses and the implementation of electronic-based nursing documentation can continue improving the critical thinking skills of nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L.M. Harmain Siswanto
"ABSTRAK
Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Pelaksanaan pendokumentasian adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh karakteristik dan beban kerja perawat. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan karakteristik dan beban kerja perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di Ruang Umum Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan pada tiga ruang rawat inap, pengukuran kelengkapan dokumentasi menggunakan instrumen A Depkes RI dengan sampel 95 dokumen. Pengukuran beban kerja menggunakan tehnik continous observation dengan sample 46 perawat. Hasil penelitian adalah kelengkapan pendokumentasian rata-rata belum lengkap 71,6%, dan beban kerja perawat sebagian besar 52,2% tinggi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian adalah pelatihan dan beban kerja.
Kesimpulan ada hubungan antara masa kerja, pelatihan dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian. Rekomendasi untuk pentingnya peningkatan pelatihan pendokumentasian bagi perawat dan meninjau ulang jumlah perawat serta penempatan tenaga sesuai dengan beban kerja di ruangan.

ABSTRACT
Completeness of nursing documentation was part an indication of hospital service quality. Nursing documentation were indicator of the nurse assessment performance in hospital who influenced by the characteristics and nurses? workload. Objective this study was to know the relationship between characteristics and nurses? workload with the completeness of nursing documentation in the ward of RSUD Pasar Rebo Jakarta.
The study design was a retrospective analytic observational approach that were done on three wards, completeness of nursing documentation was measured by instrument A Department of Health with 95 sample documents. Workload measurement uses continuous observation techniques with 46 sample of nurses. Completeness of the documentation were average 71.6% not complete yet, and most of the nurses' workload is 52.2% high. The most dominant factor affecting the completeness of the documentation were training and workload.
Conclusion this study, there was a relationship between the period of employment, training and workload with the completeness documentation. Recommendation were to increased-documentation training was important to nurses; review the number of nurses and staffing them according to workload in the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Viselita
"Komitmen organisasi perawat saat ini belum optimal dan menyebabkan beberapa dampak negatif. Salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta telah menerapkan sistem perekrutan, orientasi, pengembangan pendidikan yang baik bagi perawat. Namun, outcome yang diharapkan belum menunjukkan hasil yang optimal untuk komitmen perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas kehidupan kerja perawat dan karakteristik personal dengan komitmen organisasi perawat. Desain penelitian menggunakan kuantitatif cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 242 perawat di salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta dengan teknik convenience sampling. Analisis data dilakukan menggunakan chi square, korelasi spearman, dan regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan komitmen organisasi perawat tinggi (52,9%) dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi (67,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik personal (usia, jenis kelamin, suku, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama kerja, jenjang karir, jabatan, pendapatan per bulan, lokasi keluarga, dan lama waktu tempuh) dengan komitmen organisasi perawat dan ada hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan komitmen organisasi perawat (p 0,001). Hasil regresi logistik berganda menunjukkan kualitas kehidupan kerja perawat merupakan faktor yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 5,277) serta dimensi konteks kerja dalam kualitas kehidupan kerja perawat yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 11,659). Kesimpulan dari hasil penelitan ini adalah perawat memiliki komitmen organisasi tinggi dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi. Manajemen rumah sakit lebih memperhatikan lagi kualitas kehidupan kerja perawat sehingga komitmen organisasi perawat dapat semakin meningkat.

Nurses organizational commitment has not been optimal and this can lead to several negative impacts. One of the cardiovascular hospital in Jakarta had done a good recruitment system, good orientation programed of new nurse, and gave a good education development for nurses. Unfortunately, an aoutcome for organizational commitment was not optimal yet. Our study aimed to identify the relationship between quality of nursing work life and personal characteristics with nurses organizational commitment. Our study was quantitative cross sectional. Sample of our study was 242 nurses in national cardiovascular hospital in Jakarta recruited using convenience sampling technique. Data analysis performed was using chi square, spearman correlation, and multiple logistic regressions. The analysis showed nurses organizational commitment was high (52,9%) and quality of nursing worklife was high (67,4%). Bivariate analysis showed there was no assosiation between personal characteristics (age, sex, ethnicity, marital status, education, tenure, career ladder, job position, income per month, family location, and length of time traveled) and nurses organizational commitment and there was assosiation between quality of nursing work life and nurses organizational commitment (p 0,001). Logistic regresion analysis showed quality of nursing worklife was the most related factor (OR: 5,277) and Work context dimension was the most related factor to nurses organizational commitment (OR: 11,659). Hospital management should pay more attention to quality of nursing worklife, so that the organizational commitment of nurses can increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T54617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Agus Suarsana
"Pemberian pelayanan kesehatan memerlukan sumber daya berkualitas agar menghasilkan luaran yang baik. Dengan demikian, sumber daya manusia harus dipandang sebagai aset bahkan investasi rumah sakit. Perawat yang merupakan proporsi ketenagaan terbesar dalam layanan kesehatan akan memberikan sumbangan bagi keberhasilan pelayanan bila dapat melakukan tugas dan fungsinya sesuai standar. Perawat yang memiliki kemampuan dan motivasi yang baik akan berkontribusi terhadap tugas penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit melalui layanan keperawatan. Sebaliknya, perawat yang tidak melakukan asuhan keperawatan dengan baik dan benar dapat menimbulkan masalah pada pelayanan terhadap pasien. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan, motivasi dan supervisi perawat terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat RSU Imanuel Sumba. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional kuantitatif dengan metode pengambilan data potong lintang yaitu dengan melakukan pengamatan atau pengukuran terhadap setiap variabel penelitian satu kali dalam satu waktu. Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah perawat di RSU Imanuel. Subjek diminta mengisi kuesioner kemampuan, motivasi dan supervisi. Skor untuk setiap item kuesioner dijumlahkan. Nilai total adalah 100%, nilai 65% atau lebih dianggap baik sedangkan nilai < 65% dianggap kurang. Dari 22 responden perawat yang bertugas di ruang rawat inap RSU Imanuel Sumba, yang kemudian ditelusuri asuhan keperawatannya, didapatkan 8 orang (36,4 % ) perawat yang kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori baik, dan sisanya 14 orang (63,6% ) kelengkapan asuhan keperawatannya termasuk katagori kurang baik. Perawat yang memiliki pengetahuan yang baik 17 (77,3%) dan kurang baik 5 (22.7%). Perawat yang mempunyai keterampilan baik 16 (72,7%) dan kurang baik 6 (27,3%). Perawat dengan motivasi baik 5 (22,7%) dan kurang 17 (77,3%). Perawat yang menyatakan supervisi baik 9 (40,9%) dan kurang 13 (59,1%). Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan (p value=0,613) dan keterampilan (p value =0,624) dengan kelengkapan asuhan keperawatan. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi (p value=0,039) dan supervisi (p value=0,043) dengan kelengkapan asuhan keperawatan.

Providing health services requires quality resources to produce a good outcome. Thus, human resources should be viewed as assets and even hospital investments. Nurses who are the largest proportion of workforce in health services will contribute to the success of the service if they can perform their duties and functions according to standards. Nurses who have good ability and motivation will contribute to the task of administering hospital health services through nursing services. Conversely, nurses who do not perform nursing care properly and correctly can cause problems in patient care. Therefore, this research was conducted with the aim of looking at the relationship between the abilities, motivation and supervision of nurses on the completeness of nursing care documentation in the Imanuel Hospital Sumba ward. This study used a quantitative observational research design with cross-sectional data collection methods by observing or measuring each research variable once at a time. In this study, the research subjects were nurses at Imanuel General Hospital. Subjects were asked to fill out a questionnaire on ability, motivation and supervision. The scores for each questionnaire item are summed. A total score is 100%, a score of 65% or more is considered good, while a score less than 65 is considered insufficient. Of the 22 nurse respondents who served in the inpatient room of Imanuel Sumba Hospital, whose nursing care was then traced, there were 8 nurses (36.4%) whose complete nursing care was categorized as good, and the remaining 14 people (63.6%) had complete care. nursing is in a poor category. Nurses who have good knowledge 17 (77.3%) and less good 5 (22.7%). Nurses who have good skills are 16 (72.7%) and less good 6 (27.3%). Nurses with good motivation are 5 (22.7%) and less 17 (77.3%). Nurses who stated good supervision were 9 (40.9%) and less 13 (59.1%). There is no significant relationship between knowledge (p value = 0.613) and skills (p value = 0.624) with the completeness of nursing care. There is a significant relationship between motivation (p value = 0.039) and supervision (p value = 0.043) with the completeness of nursing care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nuryani
"Dokumentasi merupakan catatan yang tercetak, tertulis dan legal yang berisi asuhan keperawatan kepada pasien, dokumentasi yang lengkap dan akurat dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Kenyataan di lapangan sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap yang dimiliki perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Mawar, Melati dan Jantung di Rumah Sakit H. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 87 responden. Hasil uji analisis mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (p=0,044) sedangkan sikap perawat tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=1,0) hal ini menunjukkan semakin tinggi pengetahuan dan sikap seorang perawat maka semakin meningkat juga kinerjanya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Documentation is printed records, and legal writing contains nursing care to patients, complete and accurate documentation can improve the quality of hospital services. Reality on the ground often do not correspond to what is expected, it can be influenced by the knowledge and the attitudes of nurses. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of nurses with complete documentation of nursing care in inpatient wards Rose, Jasmine and Heart Hospital H. This study used a descriptive correlation design, the crosssectional approach and using simple random sampling technique with a number of 87 respondents. Analysis of test results say there is a significant relationship between knowledge of nurses with documentation of nursing care (p = 0.044) whereas there were no nurses attitudes significant correlation (p = 1.0) this shows the higher knowledge and attitude of the nurse also increasing performance the documentation of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S54304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Gde Bagus Darma Putra
"Komunikasi, khususnya komunikasi interprofesional antara dokter dengan perawat memainkan peranan penting dalarn keselarnatan pasien di rumah saldt. Banyak kejadian fatal dan tidak diinginkan merupakan akibat dari komunikasi yang tidak efektif antar pemberi layanan kesehatan. Joint Commission on the Accreditation af Healthcare Organizations (JCAHO) menyatakan perbaikan komunikasi antar profesi dalarn pelayanan kesehatan sebagai salah satu tujuan program keselamatan pasien.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa disamping aspek-aspek komunikasi yang umum diterima seperti keterbukaan, saling pengertian, ketepatan waktu, dan keakuratan informasi, maka model mental bersama dapat merdngkatkan efektifitas komunikasi. Sikap, pengetahuan, lingkungan, dinatnika interaksi, dan keterampilan individu dalam suatu tim dihipotesiskan mempengaruhi model mental bersama.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan (beserta derajat lmbungan) antara model mental bersarna (tennasuk faktor-faktor yang mempengarahinya) dengan komunikasi efektif pada dokter dan perawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan koantitatif dengan analisis jalur menggunnkan model persamaan terstruktur (structural equation modeling/SEM).

Communication. especially interprofessional communication between physician and nurse, plays an important role in patient safety at hospital, Many adverse and sentinel events were the result of ineffective communication between health care providers. Joint Commission on the Accreditation of Healthcare Organizations (JCAHO) adressed improvements of communication between professions in health care as one of their goals in patient safety.
According to recent researches. besides traditional aspects of effective communication, such as openness, mutual underntanding, timely, and information accuracy; shared mental model could improve communication toward effectiveness, There has been hypothetized that attitude, knowledge, environment, interaction dynamics) and skills amongst team members could influence shared mentall.
The aim of this research is to find the relationship along with its degree between shared mental model (including factorn that influence it) and effective communication in physicians and nurses interactions. This research used quantitative approach with path analysis using strnctutal equation modeling (SEM) method toward 188 respondents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33519
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Rahmatulloh
"Kepala ruangan mempunyai peran penting, dalam upaya meningkatkan efikasi diri perawat dalam melakukan dokumentasi keperawatan, Kepala ruangan yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional, dapat meningkatkan efikasi diri perawat, terutama dalam menghadapi masalah dan menyelesaikan tugas dalam melakukan dokumentasi keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan efikasi diri perawat pelaksana dalam melakukan dokumentasi keperawatan. Metode penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 159 perawat pelaksana. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan CI 95%, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p-value 0.043), pelatihan dokumentasi keperawatan (p-value 0.015), gaya kepemimpinan transformasional kepala ruangan (p-value 0.000) dan efikasi diri perawat. Tidak terdapat hubungan antara usia (p-value 0,385), tingkat Pendidikan (p-value 0,693), jenjang karir (p-value 0,975), lama bekerja (p-value 0,051) dan efikasi diri. Hasil regresi logistik berganda, gaya kepemimpinan transformasional menjadi variabel paling dominan. Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan gaya kepemimpinan transformasional kepala ruangan, dapat berkontribusi dalam meningkatkan efikasi diri perawat pelaksana dalam melakukan dokumentasi keperawatan.

Head nurse has an important role on nursing documentation to improve self-efficacy of nurses, Head nurse has a transformational leadership style, increasing self-efficacy of nurse, problem solving and completing tasks on nursing documentation. The purpose of this study is to identify factors related self-efficacy of nurses for conducting nursing documentation. This research method used a quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling technique was used a purposive sampling, with number of sample was 159 nurses. The data was analyzed using chi-square test with CI 95%. This study was found there was a significant relationship between the sexes (p-value 0.043), nursing documentation training (p-value 0.015), the transformational leadership style head nurse (p-value 0.000) and the self-efficacy of nurses. No significant relationship between education level (p-value 0.693), career level (p-value 0.975), age (p-value 0.385), length of work (p-value 0.378) and self-efficacy. The result of multiple logistic regression transformational leadership styles was the most dominant variabel. The conclusion of this study was the application of transformational leadership style of head nurse has contributed to increase the self-efficacy of nurses for conducting nursing documentation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>