Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 244369 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adji Pramono
"Lingkungan bisnis semakin dinamis dan terus berubah. Perubahan yang cepat akan mengarah pada turbulensi lingkungan yang dapat menyebabkan instabilitas dan ketidakpastian. Kondisi ini menyebabkan kompleksitas dalam perencanaan bisnis. Agar dapat bertahan serta menjaga keunggulan kompetitifnya, organisasi dapat merespon dengan menyusun perencanaan strategis formal yang efektif serta melakukan inovasi secara berkelanjutan. Studi ini membahas pengaruh perencanaan strategis formal terhadap kinerja organisasi dengan mediasi innovativeness pada biro perjalanan wisata di Indonesia yang mengalami turbulensi lingkungan dalam dua dekade terkahir. Studi ini menyimpulkan bahwa perencanaan strategis yang disusun sesuai dengan kondisi lingkungan bisnis yang ada serta memiliki fleksibilitas akan berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi juga menumbuhkan innovativeness dalam organisasi yang pada akhirnya berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi. merekomendasikan agar organisasi menyusun perencanaan strategis formal agar dapat menumbuhkan inovasi dalam organisasi sehingga dapat meminimalkan gangguan pada kinerja ketika menghadapi turbulensi lingkungan.

Business environment become more dynamic and continuously changing. Rapid changes may lead to environmental turbulence that result to instability and uncertainty. This situation gives rise to complexities in business planning. In order to survive and to maintain its competitive advantages, firms may respond by formulating an effective formal strategic planning and continuously innovating. This study discusses about the effect of the formal strategic planning to the firms performance with the mediation role of innovativeness on the tourism firms in Indonesia that has been experiencing in environmental turbulence for the past two decades. This study concludes that strategic planning formulation that is fit with the existing business environment and having flexibility will positively affect to the firm performance. Strategic planning also stimulates innovativeness in the organizations that eventually has a positive impact on firm performance. This study recommends that firm to formulate formal strategic planning in order to stimulate innovation in the organizations that may minimize performance disruption when facing environmental turbulence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khusnul Rifani
"Perubahan dalam lingkungan eksternal bisnis dan faktor manajerial merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan perencanaan strategis. Perencanaan Strategis merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi, bukan hanya bagi organisasi profit tetapi juga bagi organisasi nonprofit. Hal ini dikarenakan perencanaan strategis formal dapat menjadi pedoman bagi organisasi nonprofit untuk menilai seberapa jauh tujuan mereka telah tercapai dan bagaimana cara mencapainya. Akan tetapi, tidak banyak penelitian tentang hubungan antara perencanaan strategis dengan kinerja pada organisasi nonprofit. Kinerja organisasi nonprofit dapat dinilai dengan beberapa perspektif Balanced Scorecard yang pertama kali dikemukakan oleh Kaplan Norton 1996, yaitu perspektif keuangan, proses bisnis internal, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan karyawan.Niven 2008 mengembangkan Balanced Scorecard untuk organisasi nonprofit dengan menambahkan perspektif kelima, yaitu pengembangan relawan. Penelitian ini membahas tentang bagaimana dinamisme lingkungan eksternal dan faktor manajerial mempengaruhi perencanaan startegis dan implikasinya terhadap kinerja WWF Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamisme lingkungan bisnis eksternal dan faktor manajerial dapat mempengaruhi perencanaan strategis yang akhirnya berpengaruh kepada peningkatan kinerja WWF Indonesia.

External environment changes and managerial factors are important to be considered in the preparation of strategic planning. Strategic planning is very important for the organization, not only for profit organizations but also for nonprofit organizations because a formal strategic planning can guide them to assess how far their goals have been achieved and how to achieve them. However, the relationship between strategic planning and organizational performance has been rarely examined in the public and non profit sectors, especially in Indonesia. Nonprofit organization performance can be assessed using the multiple perspectives of Balanced Scorecard that firstly stated by Kaplan Norton 1996, that is financial internal business process customer and employees rsquo learning and growth perspective. Niven 2008 developed the Balanced Scorecard for nonprofit organizations which has added the fifth perspective, volunteers rsquo development. This study examines how external environmental dynamism and managerial factors affect strategic planning and its impact for the performance of WWF Indonesia. The results show that external business environment dynamism and managerial factors can influence strategic planning which ultimately affects the improvement of WWF Indonesia 39's performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Fajar Priatna
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen pengetahuan proses menuju kinerja organisasi dengan inovasi sebagai
variabel mediasi. Proses manajemen pengetahuan variabel diukur dengan dimensi proses penciptaan pengetahuan, proses transfer pengetahuan, dan penanaman pengetahuan proses. Selanjutnya variabel inovasi diukur dari dua dimensi yaitu teknis inovasi dan inovasi administrasi. Variabel kinerja organisasi diukur melalui 9 indikator. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diperoleh dari data sekunder dan survey yang dilakukan terhadap 325 karyawan struktural PT PLN. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (causal step) dan uji sobel
menguji pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari mediasi antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan mempengaruhi kinerja organisasi melalui inovasi penting. Proses manajemen pengetahuan variabel juga mempengaruhi inovasi dan kinerja organisasi secara signifikan. Juga, inovasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of process knowledge management towards organizational performance with innovation as a
mediating variable. The variable knowledge management process is measured by the dimensions of the knowledge creation process, the knowledge transfer process, and the knowledge planting process. Furthermore, the innovation variable is measured from two dimensions, namely technical innovation and administrative innovation. Organizational performance variables are measured through 9 indicators. This study uses a quantitative approach. The research data were obtained from secondary data and a survey conducted on 325 structural employees of PT PLN. Data analysis techniques using path analysis (causal step) and sobel test examine the direct effect and indirect effect of the mediation between variables. The results of the analysis show that knowledge management affects organizational performance through important innovations. The variable knowledge management process also influences innovation and organizational performance significantly. Also, innovation has a significant effect on organizational performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Aryanto
"Selaras dengan kebutuhan untuk memperbaharui daya saing industri nasional dan perkembangan teknologi dalam era globalisasi ini, aspek teknologi informasi dan komunikasi dinilai memberikan banyak manfaat di berbagai bidang. Salah satu industri kreatif yang diharapkan memiliki daya saing adalah industri piranti lunak. Sumber keunggulandaya saing perusahaan piranti lunak bersumber dari banyak faktor yang terdiri dari faktor strategi, manajemen sumber daya manusia, kapabilitas inovasi dan pada gilirannya kinerja inovasi itu sendiri. Untuk memperoleh kinerja inovasi yang baik, perusahaan memerlukan kapabilitas inovasi yang didukung oleh strategi bisnis dan kapabilitas organisasi dalam menatakelola sumber daya manusia dan pengetahuan secara strategis. Penelitian ini memposisikan strategi bisnis, proses manajemen pengetahuan dan manajemen sumber daya manusia sebagai anteseden kapabilitas inovasi.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah meneliti keterkaitan antara strategi bisnis, manajemen pengetahuan dan manajemen sumber daya manusia strategis, kapabilitas dan kinerja inovasi perusahaan. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan piranti lunak Indonesia. Hasil uji model struktural menggunakan Partial Least Squares dengan sampel 50 responden menunjukkan pengaruh positif manajemen sumber daya manusia strategis dan manajemen pengetahuan terhadap kapabilitas inovasi.
Penelitian juga menunjukkan pengaruh positif kapabilitas inovasi terhadap kinerja inovasi. Penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya pengaruh langsung strategi bisnis terhadap kapabilitas inovasi. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara manajemen pengetahuan, manajemen sumber daya manusia strategis dan kapabilitas inovasi. Penelitian ini memberikan kontribusi empiris terhadap rerangka kerja kapabilitas inovasi yang disusun peneliti-peneliti sebelumnya yaitu Lawson dan Samson (2001) Penelitian berikutnya dapat memperkaya cakupan studi dengan memasukkan anteseden faktor lingkungan dan karakteristik industri serta mengaitkannya dengan berbagai konteks dan variabel kinerja organisasi.

Regarding with the need to establish the national industrial competitiveness, information and communication technology considered to provide many benefits in various fields especially in creative industry. One of the creative industry cluster expected to be a competitive advantage for Indonesia is the software industry. Competitive advantage at software companies is derived from many factors including the factor of strategy, human resource management, innovation capabilities and in turn the performance of innovation itself.. To have good innovation performance, companies need to develop innovation capabilities supported by effective business strategies and organizational capabilities e.i. knowledge management and strategic human resource management. This study positioned the business strategy, knowledge management and strategic human resource management as antecedents of innovation capabilities.
The main objective of this study is to examine the relation between business strategy, knowledge management and strategic human resource management, corporate innovation capabilities and performance. The study was conducted on software companies in Indonesia. The test results of the structural model using Partial Least Squares with a sample of 50 respondents showed a positive influence of strategic human resource management and knowledge management towards innovation capabilities.
The research showed a positive effect of innovation capabilities towardsinnovation performance. The study also showed no direct influence on the business strategy of innovation capabilities. This study contributes to the empirical framework innovation capabilities framework from previous researchers such as Lawson and Samson (2001). The next research can be conducted to enrich the scope of the study by including environmental factors and industrial characteristics as antecedents and associate them with a variety of contexts and organizational performance variables.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
D2538
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Vamondo
"ABSTRAK
Perkembangan terkini pada berbagai penelitian manajemen stratejik menyoroti semakin meningkatnya ketidakpastian pada lingkungan tugas (task environment) yang mengakibatkan keunggulan posisi (positional advantage) perusahaan tergerus semakin cepat dari waktu ke waktu. Hal ini mengakibatkan perusahaan-perusahaan harus menghadapi strategi paradox (strategy paradox) yang menuntut mereka untuk melakukan pengambilan komitmen strategis (strategic commitment) secara cepat dan akurat ditengah-tengah tingginya ketidakpastian strategis (strategic uncertainty). Penelitian ini hendak menganalisa konfigurasi berbagai perusahaan yang mampu mempertahankan keunggulan posisi dan kinerjanya ditengah-tengah tingginya ketidakpastian strategis pada lingkungan tugasnya. Kuesioner disebarkan kepada tim manajemen puncak dari 122 bank di Indonesia. Berbeda dari penelitian serupa yang dilakukan oleh Hamsal dan Agung (2007) yang menemukan bahwa persepsi akan ketidakpastian lingkungan (perceived environmental uncertainty) berkorelasi signifikan dan positif terhadap fleksibilitas strategi (strategic flexibility), penelitian ini menemukan bahwa persepsi akan ketidakpastian lingkungan tidak lagi memiliki korelasi secara signifikan dengan strategi perbankan di Indonesia. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerjanya, perbankan perlu memprioritaskan segala usaha dan sumber dayanya untuk mempertahankan fleksibilitas strategi sebelum mengalokasikannya untuk membangun keunggulan posisi dan mempertahankan konsistensi strategi (strategic consistency). Sejalan dengan itu, apabila fokus perbankan adalah membangun dan mempertahankan keunggulan posisinya, maka segala usaha dan sumber daya harus diprioritaskan untuk membangun fleksibilitas strategi. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa kinerja perbankan akan maksimal apabila perbankan mampu mendayagunakan fleksibilitas strateginya untuk membangun keunggulan posisi di dalam industri, dan lebih lanjut, mampu mempertahankannya dengan konsistensi strategi yang tinggi.

ABSTRACT
Recently, researches on strategic management have been concerned with the increasingly uncertain, yet becoming more important, task environment that erodes firms? positional advantage more rapidly every day. As a result, firms are facing paradox of strategy, which demands rapid, yet accurate, strategic commitment in the present of strategic uncertainty. This research addresses questions regarding how organizations are best configured in facing environment with highly strategic uncertainty, while maintaining their positional advantage and high performance. Questionnaires were distributed to 122 top management teams of Indonesian commercial banks. In contrast with earlier research by Hamsal and Agung (2007) who found that perceived environmental uncertainty has a positive, significant correlation to Indonesian banks? strategic flexibility, this research found that environmental uncertainty does not has any significant correlation to Indonesian banks? strategy. Further this research also identify that in order to increase their performance, Indonesian banks should allocate most of their efforts and resources on increasing their Strategic Flexibility before they put any efforts and resources on creating Positional Advantage and maintaining Strategic Consistency. In addition, if any of the Indonesian banks have an intention on increasing their position in the industry, they should also allocate most of their efforts and resources on being strategically flexible. Further, when their SF has already become a distinctive PA, Indonesian banks should begin to maintain consistency in their strategy as the highest value of performance can be achieved when their PA is maintained by a strong basis of SC."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kinerja lingkungan terhadap biaya utang dan biaya ekuitas perusahaan. Kinerja lingkungan diukur menggunakan hasil dari PROPER yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 50 perusahaan yang merupakan anggota PROPER dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap biaya utang. Hasil penelitian ini berlawanan dengan hipotesis yang diajukan sebelumnya dikarenakan adanya perbedaan konteks antara negara Indonesia dengan negara maju lainnya yang sebelumnya telah melakukan penelitian terkait topik ini. Perbedaan konteks tersebut antara lain adalah law enforcement dan incentive dalam melakukan kinerja lingkungan.

This study aims to examine the effect of environmental performance on cost of equity and cost of debt. Environmental performance, used in this research, is based on PROPER by Kementerian Lingkungan Hidup. Samples used are 52 firms that are PROPER member and listed on Indonesia Stock Exchange during 2011 to 2015. The result of this study shows that environmental performance have a significant positive impact on cost of debt. The result of this study is opposed to hypothesis developed earlier because of some differents between Indonesia and other developed countries that have done related research. The differences are law enforcement and incentive for environmental performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Susanto
"Struktur kepemilikan merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh terhadap corporate governance. Selain itu, struktur kepemilikan juga dianggap memiliki pengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan, khususnya konsentrasi kepemilikan (percentages of the largest shareholders) terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s q dan Return on Assets/ROA) dengan variabel control berupa ukuran perusahaan (firm size) dan dan tingkat hutang perusahaan (leverage). Penelitian ini menggunakan menggunakan metode data panel yang tidak seimbang dengan jumlah observasi sebanyak 608 firm-years observations. Observasi dilakukan terhadap tiga kategori sampel, yaitu seluruh sampel perusahaan, perusahaan kategori manufaktur, dan perusahaan kategori non-manufaktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) struktur kepemilikan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Tobin’s q pada seluruh sampel. (2) struktur kepemilikan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap ROA pada seluruh sampel. (3) struktur kepemilikan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Tobin’s q pada perusahaan kategori manufaktur.(4) struktur kepemilikan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap ROA pada perusahaan kategori manufaktur.(5) struktur kepemilikan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap Tobin’s q pada perusahaan kategori non-manufaktur (6) struktur kepemilikan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada perusahaan kategori non-manufaktur.

Ownership structure is one of the factors that have an influence on corporate governance. In addition, the ownership structure is also considered to have an influence on the performance of a company. This study aimed to analyze the effect of ownership structure, especially the concentration of ownership (percentages of the largest shareholders) on company performance (Tobin's Q and Return on Assets / ROA) with control variables such as firm size (firm size) and the level of corporate debt (leverage) . This study uses unbalanced panel data method by the number of observations as much as 608 firm-years observations. Observations carried out on samples of three categories, namely the entire sample of firms, manufacturing firms, and the non-manufacturing firms.
The results showed that: (1) ownership structure has a significant positive effect on Tobin's q in the whole sample. (2) The ownership structure has no significant impact on ROA in the whole sample. (3) Ownership structure has no significant effect on Tobin's q in the manufacture firms’ category. (4) Ownership structure has no significant effect on ROA in the firm category of manufacturing. (5) the ownership structure has no significant effect to Tobin's q on firm non-manufacturing category (6) ownership structure has a significant negative impact on ROA in the category of non-manufacturing companies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarandak, Megan Freelycia
"Penelitian ini merupakan studi empiris pada seluruh perusahaan di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 dan 2013 dengan 366 sampel untuk model yang menggunakan proksi I atas asimetri informasi dan 384 sampel untuk model yang menggunakan proksi II atas asimetri informasi, serta pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100 dengan 104 sampel untuk model yang menggunakan proksi I atas asimetri informasi dan 98 sampel untuk model yang menggunakan proksi II atas asimetri informasi, mengenai pengaruh konvergensi IFRS terhadap asimetri informasi. Selain itu, penelitian juga dilakukan untuk meneliti apakah kualitas audit dapat memperkuat hubungan negatif antara konvergensi IFRS dan asimetri tersebut.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa konvergensi IFRS hanya berpengaruh signifikan dalam menurunkan asimetri informasi pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks Kompas 100. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain terkait karakteristik perusahaan yang dimungkinkan perlu dipertimbangkan dalam meneliti pengaruh konvergensi IFRS terhadap asimetri informasi. Selanjutnya, seluruh hasil pengujian yang dijalankan juga menunjukkan tidak ada bukti yang kuat bahwa kualitas audit mampu berperan sebagai pemoderasi hubungan negatif antara konvergensi IFRS dan asimetri informasi. Hal ini dimungkinkan karena pengawasan yang kurang efektif terhadap auditor dalam hal penerapan IFRS serta auditor yang tidak memiliki mindset principles-oriented. Secara keseluruhan, hasil pengujian juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil antara perusahaan non keuangan dan keuangan.

This study is an empirical study on listed firms on Indonesia Stock Exchange on 2012 and 2013 with 366 samples for model with proxy I of information asymmetry and 384 samples for model with proxy II of information asymmetry; also firms that is included in Index Kompas 100 with 104 samples for model with proxy I of information asymmetry and 98 samples for model with proxy II of information asymmetry, about the effect of IFRS convergence on the information asymmetry. Beside of that, this study also test whether audit quality can strenghten the relationship between IFRS convergence and information asymmetry.
Result showed that IFRS convergence only have significant influence on decreasing information asymmetry in firms that is included in Index Kompas 100. It showed that there are other factors about firm?s characteristics that possible to be considered to test the effect of IFRS convergence on the information asymmetry, Furthermore, all of the test also showed that there is no strong evidence that audit quality can act as a moderating for the negative relationship between IFRS convergence and information asymmetry. It is possibly caused by the lack of effective monitoring to auditor and the lack of mindset principles-oriented on auditor. Overall, the result also showed that there are no differences between non financial and financial firms."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S57763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Dewanto
"Pengetahuan baru memungkinkan perusahaan untuk menciptakan innovation dan mengalahkan pesaing di lingkungan yang dinamis (Grant, 1996; Kogut & Zander, 1992). Perkembangan teori Manajemen Pengetahuan sekarang berada pada tahapan bahwa pengetahuan baru diciptakan dalam organisasi melalui suatu proses pertukaran dan kombinasi diantara pegawai-pegawai (Nahapiet & Ghoshal, 1998). Oleh karenanya tidak ada arah yang jelas mengenai aliran ide-ide dan pengetahuan.
Tujuan dari penelitian ini adalah memahami proses penciptaan leaders innovativeness dalam konteks suatu project-based organization dengan followers sebagai sumber penyedia ide-ide dan pengetahuan. Sebagai tambahan, penelitian ini bertujuan memahami seberapa jauh innovation tersebut berpengaruh pada kinerja proyek.
Penelitian ini dilakukan pada suatu BUMN (Badan Usaha Milik Pemerintah) di industri konstruksi, dipilih karena terjadi suatu persaingan yang ketat, sehingga dibutuhkan innovation dan tingkat innovativeness yang tinggi dalam rentang waktu yang pendek. Responden terdiri dari 118 dyads antara general manager (sebagai leaders) dan project manager (sebagai followers). Penelitian ini didasarkan pada model manajemen pengetahuan, yang berdasarkan Dibella, Nevis and Gold (1996) terdiri dari akuisisi pengetahuan, berbagi pengetahuan dan penggunaan pengetahuan, dan middle-up down model (Nonaka and Takeuchi,1995) untuk mengembangkan innovation.
Temuan mengindikasikan adanya aliran vertikal, middle-up pada akuisisi pengetahuan dan berbagi pengetahuan, yaitu, dari follower kepada leader dalam pengembangan leaders? innovativeness. Namun, penelitian ini menggambarkan efek terbalik dari aliran vertikal kebawah pada penggunaan pengetahuan, dimana leaders innovativeness dapat menurunkan kinerja proyek. Beberapa alasan dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Hambatan komunikasi (seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan kepemilikan sertifikat konstruksi, kompetisi, gengsi, dst), (2) Hambatan faktor eksternal selama pelaksanaan (seperti kekurangan suplai material dan peralatan, bencana alam, dst), (3) Setting target oleh Kantor Pusat tinggi, rekonsiliasi target dengan divisi/wilayah dipengaruhi faktor luar dan cut off date, demikian pula perusahaan tetap mengadopsi sistem akuntansi berbasis multi years, (4) Perusahaan tidak melaksanakan Accumulated Knowledge Base, dengan melakukan kodifikasi innovations dari proyek-proyek yang diselesaikan, (5) Dampak innovation dapat bersifat long term.

New knowledge enables firms both to innovate and to outperform their rivals in dynamic environments (Grant, 1996; Kogut & Zander, 1992). Current development of Knowledge Management theory maintains that new knowledge is created within organizations through a process of exchange and combination among employees (Nahapiet & Ghoshal, 1998). Hence there is no clear direction of flow of ideas and knowledge.
The objective of this research is to understand the process of developing leaders innovativeness in the context of a project-based organization with followers as the provider of ideas and knowledge. In addition, this research aims at understanding the extent to which such innovativeness is turned into project performance.
This research is conducted in a construction state own enterprise (SOE), selected due to tight competition and the consequential need for innovation within short timescales. The data collection involves 118 dyads of general managers (as leaders) and project managers (as followers). This research is based on a knowledge management model, which according to Dibella, Nevis and Gold (1996) comprises of knowledge acquisition, knowledge sharing and knowledge use, as well as on Nonaka and Takeuchi?s (1995) middle-up down model to foster innovation.
The findings indicate the presence of vertical, middle-up flow of knowledge acquisition and sharing, that is, from followers to leaders in the development of leaders innovativeness. Yet, this research demonstrates the opposite effect in vertical, down flow of knowledge use in which leaders? innovativeness may result in lower project performance. The reasons can be explained as follows: (1) Communication constraints (such as educational level difference, contruction certificate ownership difference, competition, prestige, etc), (2) External factor contraints during execution (such as shortage materail and equiment supply, act of God, etc), (3) Setting target by Head Office is high, target reconciliation with region/division affected by external factor and cut off date, as well as company still adopt accounting system multi years bases, (4) Company do not perform Accumulated Knowledge Base, by codification of innovations from finished projects, (5) The impact of innovation might be long term nature.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
D1498
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh family ownership terhadap kinerja perusahaan (variabel dependen ROA dan Tobin's Q) dengan mempertimbangkan keberadaan dari family management dan family control. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan-perusahaan keluarga yang bergerak pada bidang non keuangan dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2005-2010. Metode analisis yang digunakan adalah General Least Square (GLS) dengan Random Effect Model.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari family ownership terhadap kinerja perusahaan di Indonesia. Pengaruh positif tersebut tidak signifikan ketika anggota keluarga pendiri perusahaan menjabat pada top management (CEO) perusahaan (family management). Selanjutnya juga ditemukan bahwa pengaruh positif dari family ownership terhadap kinerja perusahaan signifikan ketika anggota keluarga pendiri perusahaan menjabat pada posisi kontrol (Dewan Direksi) perusahaan (family control).

This study aims to analyze the effect of family ownership on firm performance (proxied by ROA and Tobin's Q) by considering the influence of family management and family control. Using data of listed non-financial family firms in Bursa Efek Indonesia for the period 2005-2010. The analytical method used is GLS (General Least Square) Random Effect Model.
This study found that family ownership has a positive and significant effect on firm performance. However, The positive effect becomes not significant when founding family members serves as CEO family management). Furthermore this study also found that the positive effect of family ownership on firm performance becomes significant when founding family members involve in board directors (family control).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>