Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 236139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Apriliani Balqis
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan, pengungkapan keuangan dan modal sosial terhadap kesuksesan pendanaan UMKM pada platform equity crowdfunding yang ada di Indonesia yaitu Santara.co.id. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa karakteristik perusahaan yaitu jumlah saham yang dipertahankan oleh perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kesuksesan pendanaan equity crowdfunding. Selain itu pengungkapan keuangan yaitu laba bersih bersih perusahaan terbukti berpengaruh terhadap kesuksesan pendanaan UMKM pada platform UMKM yang mencari pendanaan melalui platform equity crowdfunding dan variabel jenis kelamin pemilik utama perusahaan sebagai variabel control dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini kesuksesan pendanaan yang diukur dengan jumlah pendanaan yang didapatkan melalui platform equity crowdfunding.

This study aims to identify the influence of company characteristics, financial disclosure and social capital on the success of MSME funding on the existing equity crowdfunding platform in Indonesia, Santara.co.id. This study found that the characteristics of the company under the number of shares retained by the company are positively significant in influencing the successfulness of equity crowdfunding MSME’s project probability. In addition, financial disclosure under the company's net income is proven to have an influence on the successfulness of MSME’s projects that seek funding through the equity crowdfunding platform and the gender of the company's main owner as a control variable in this study. In this study, the successfulness of equity crowdfunding is measured by the total amount of funds raised through the equity crowdfunding platform."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Maria Aprine
"Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa perkembangan di bidang Pasar Modal. Salah satu layanan yang muncul di tengah perkembangan tersebut ialah layanan Equity Crowdfunding. Di Indonesia, layanan ini disahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui peraturan OJK No. 37 tahun 2018 tentang Equity Crowdfunding. Sebagai bagian dari layanan Pasar Modal, prinsip Keterbukaan Informasi merupakan bagian penting dari penerapan layanan Equity Crowdfunding. Prinsip keterbukaan bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi Pemodal. Selain itu penerapan prinsip ini juga dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan dari para Pemodal dalam menanamkan modalnya di perusahaan Penerbit. Oleh karena itu, prinsip ini harus dijamin melalui suatu sistem hukum yang baik, kelembagaan yang jelas, serta pelaksanaan penegakan hukum secara tegas dan adil.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah penulisan yuridis normatif, dimana penulis akan mengadakan sistematis terhadap bahan-bahan tertulis yang mengacu kepada norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan keterbukaan informasi dalam Equity Crowdfunding di Indonesia. Tulisan ini akan membahas mengenai penerapan Prinsip Keterbukaan Informasi dalam Equity Crowdfunding di Indonesia, pengaturannya di Indonesia, apakah pengaturannya telah memberikan perlindungan optimal kepada Pemodal, serta perbandingan pengaturannya dengan pengaturan yang berlaku di Australia. Dengan demikian, penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaturan keterbukaan informasi dalam platform equity crowdfunding yang berlaku di Indonesia

The development of information and technology has allowed innovation in the Capital Market. One of the services that emerge through the development is Equity Crowdfunding. In Indonesia, this service was enacted by Otoritas Jasa Keuangan through OJK Regulation No. 37 of 2018 regarding Equity Crowdfunding. As one of the services in the Capital Market, it is important to apply the disclosure of information principle in Equity Crowdfunding. This principle aims to give protection to its Investor. Moreover, this principle can help enhance the trust of the public to invest in Issuers’ companies. Therefore, this principle must be guaranteed through a good legal system, clear institutions, and the implementation of firm and fair law enforcement.
The writing method that is used in this writing is juridical normative method, where the author will systematically conduct written materials that refer to legal norms in laws and regulations relating to disclosure of information in Equity Crowdfunding in Indonesia. This writing will discuss the application of Disclosure of Information’s principle in Equity Crowdfunding in Indonesia, its regulation in Indonesia, has the regulation gave optimal protection to its Investor, and the comparison of Indonesia’s regulation with Australia’s regulation. Therefore, this writing is expected provide the information regarding the regulation of disclosure of information in the Equity Crowdfunding platform in Indonesia
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Puspita
"Skripsi ini meneliti pengaruh modal sosial, publisitas, pengalaman, dan reputasi dari wirausahawan terhadap kesuksesan pendanaan proyek crowdfunding di Emerging Market pada tahun 2011-2016. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa modal sosial dilihat dari dimensi struktural atau jaringan sosial, dimensi relasional dan dimensi kognitif memiliki pengaruh terhadap probabilitas kesuksesan pendanaan proyek crowdfunding. Selain itu wirausahawan yang memiliki publisitas dan pengalaman sukses dari hasil proyek sebelumnya juga terbukti berpengaruh terhadap kesuksesan pendanaan proyek. Penelitian yang menggunakan data dari enam negara ini juga menunjukkan terdapat perbedaan probabilitas kesuksesan pendanaan di setiap negara.

This study analyzes the impact of social capital, publicity, experiences, and the reputation of entrepreneur upon the successfulness of crowdfunding project in Emerging Market from 2011 to 2016. This study found that social capital under structural dimension or social network ties, relational dimension and cognitive dimension publicity and prior success experience of entrepreneur are positively significant in influencing the successfulness of crowdfunding project rsquo s probability. This study also shows that there is different probability of success in each country."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S62754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jhane Pebyana Wilis
"Dalam mewujudkan ide atau gagasan tidak jarang para inovator terkendala proses pendanaan. Crowdfunding platform dianggap menjadi alternatif penggalangan dana berbasis website 2.0. Kemunculan platform di negara-negara maju dapat berjalan dengan stabil dan berkembang, sedangkan di Indonesia terdapat platform yang bertahan dan juga berhenti. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami teori modal sosial yang berperan dalam Kitabisa.com sebagai crowdfunding platform di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara semi terstruktur kepada tiga aktor Kitabisa dan satu informan tambahan serta studi dokumen terkait.  Hasil temuan menunjukkan terdapat tiga elemen yang berlangsung dalam Kitabisa.com seperti trust, jaringan, dan norma, dimana trust sebagai elemen kunci yang bekerja dalam mengoptimalkan dua elemen lainnya. Fungsi dari trust yaitu sebagai modal awal untuk memperlancar kerja sama. Sedangkan jaringan berfungsi untuk pendorong reputasi dan sumber daya manusia atau finansial. Adapun fungsi dari norma yaitu sebagai penyederhana mekanisme pekerjaan. Dengan demikian, Kitabisa.com dapat berlanjut hingga kini karena adanya peran modal sosial yang dibangun oleh AlFatih selaku CEO Kitabisa bersama-sama dengan internalnya. 

In realizing their ideas and dreams, innovators commonly facing a lot of challenges especially in financing matters. Crowdfunding platforms have been recognized to become one of the alternative for innovators to gather their source of fund through website 2.0. The emergence of platform in developed countries can be stable and growing, while in Indonesia, some are survived also stopped. The aim of this research is to understand social capital theory which plays at Kitabisa.com as crowdfunding platform in Indonesia. The research uses a qualitative method by holding a semi structured interview technique towards three main actors on Kitabisa.com and one other extra informants, also studies related documents. Findings of this research show us there are three elements going on Kitabisa.com i.e. trust, network, and norms which trust as the key element working to optimize other elements. Function of trust as a main capital is to facilitate cooperation. While network is to drive reputation and human or financial resources. Norms plays as simplifier of work mechanism. Therefore, Kitabisa.com can sustain till this day caused by social capital that built by AlFatih (CEO Kitabisa) together his internal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Sekar Hapsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal sosial dan faktor imbalan terhadap kesuksesan pengumpulan dana proyek crowdfunding di pasar negara berkembang selama periode Januari 2017 hingga Februari 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari situs Kickstarter.com yang merupakan proyek-proyek yang berasal dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Penelitian ini menggunakan regresi ordinary least square sebagai metode analisis untuk pengujian hipotesis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah modal sosial yang dijelaskan oleh jumlah komentar yang ditulis oleh backers dan crowdfunders dan faktor imbalan yang dijelaskan oleh customized reward secara positif dan signifikan memengaruhi kesuksesan pengumpulan dana proyek crowdfunding di pasar negara berkembang. Sedangkan, kepemilikan akun facebook sebagai salah satu faktor modal sosial dan ego reward dan community reward sebagai faktor imbalan tidak berpengaruh terhadap kesuksesan pengumpulan dana proyek crowdfunding di pasar negara berkembang. Dari segi fitur proyek, jumlah target pendanaan proyek memengaruhi kesuksesan pengumpulan dana proyek crowdfunding, sementara durasi proyek tidak memengaruhi kesuksesan pengumpulan dana proyek crowdfunding.

This study aims to determine the role of social capital and reward factor in the success of crowdfunding project fundraising in emerging market during the period of January 2017 until February 2019. Using secondary and cross-section data from Kickstarter.com, representing projects from Brazil, Russia, India, China, and South Africa, this research uses Ordinary Least Square as the method of data analysis for the hypothesis testing. Firstly, the results obtained from this study are internal social capital that is described by the numbers of comment posted by backers and crowdfunders and reward factor that is described by the customized reward have positive effect and significant role in the success of crowdfunding project fundraising in emerging market. Secondly, the ownership of facebook account as external social capital factor and ego and community reward as reward factor has no influence. Lastly, in terms of project features, it is evident that the goal amount of crowdfunding project influences the success of crowdfunding project fundraising, whilst project duration has no influence on the success of crowdfunding project fundraising. Therefore, the result of this research will bring important influence to the contribution of crowdfunding literatures in emerging market countries. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zefanya Christian
"Dalam perkembangan ekonomi di dunia, teknologi finansial menjadi salah satu bagian yang mengalami kemajuan pesat. Equity crowdfunding sendiri merupakan salah satu bagian teknologi finansial dengan metode pengumpuan dana untuk mengembangkan usaha dengan reward berupa saham bagi para peserta yang ikut menghimpun dana. Indonesia dan Australia adalah negara yang telah menerapkan aturan mengenai equity crowdfunding. Di Indonesia di atur oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37 tahun 2018 dan di Australia di atur oleh Corporate Amendment (Crowd-Sourced Funding) Act 2017 dan Corporate Amendment (Crowd-Sourced Funding for propritary company) Act 2018. Dalam pengaturannya terdapat perbedaan dan persamaan dari equity crowdfunding di Indonesia dan Australia.
Skripsi ini pun di tulis untuk menjawab dua pertanyaan.  Yang pertama yaitu apa saja regulasi dan syarat dari equity crowdfunding di Indonesia dan Australia dan yang kedua yaitu apa saja persamaan dan perbedaan dari regulasi dan syarat serta cara kerja dari equity crowdfunding di Indonesia dan Australia. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif, skripsi ini menunjukan aturan dan syarat equity crowdfunding di Indonesia dan Australia serta perbedaan dan peramaan dari aturan dan syarat serta cara kerja equity crowdfunding di Indonesia dan Australia.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat persamaan dalam cara kerja equity crowdfunding di Indonesia dan Australia dan perbedaan terletak pada syarat untuk menjadi investor, operator, penerbit saham. Australia mempunyai peraturan yang lebih terbuka terhadap investor sehingga membuat angka pertumbuhan equity crowdfunding cukup tinggi. Saran diberikan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk membuat peraturan yang lebih terbuka terhadap investor untuk meningkatkan angka pertumbuhan equity crowdfunding di Indonesa.
In the world economic development, financial technology is one part that is experiencing rapid progress. Equity crowdfunding itself is one of financial technology with methods of raising funds to develop businesses with rewards in the form of shares for participants who participate in raising funds. Indonesia and Australia are among the countries that have implemented rules regarding equity crowdfunding. In Indonesia it is regulated by Financial Services Authority Regulation Number 37 of 2018 and in Australia it is regulated by the Corporate Amendment (Crowd-Sourced Funding) Act 2017 and the Corporate Amendment (Crowd-Sourced Funding for proprietary company) Act 2018. In its regulation there are differences and similarities from equity crowdfunding in Indonesia and Australia.
This thesis was written to answer two questions. The first question is what are the regulations and requirements of equity crowdfunding in Indonesia and Australia and the second  one is what are the similarities and differences of the regulations and terms and ways of working for equity crowdfunding in Indonesia and Australia. Using normative legal research methods, this thesis shows the equity crowdfunding rules and conditions in Indonesia and Australia as well as the differences and similarities of the rules and conditions and the workings of equity crowdfunding in Indonesia and Australia.
From this study it was found that there are similarities in business operation of equity crowdfunding in Indonesia and Australia and the differences lies in the requirements to become an investor, intermediaries, and issuer. Australia has more open regulations on investors, so the equity crowdfunding growth rate is quite high. Suggestions are given to the Financial Services Authority to make regulations more open to investors to increase equity crowdfunding growth rates in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Dian Widiari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan
terhadap terhadap total pengungkapan, pengungkapan non financial measures dan
pengungkapan financial measures dan untuk mengetahui pengaruh tingkat
pengungkapan informasi non financial measures dan financial measures terhadap
cost of equity perusahaan publik. Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang
dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2013-2014. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan,
umur perusahaan, persentase kepemilikan publik, tingkat pertumbuhan
perusahaan, tingkat utang yang dimiliki perusahaan, dan tingkat profitabilitas
perusahaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa karakteristik perusahaan
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan secara keseluruhan/total disclosure,
non financial measures dan financial measures dan pengungkapan total
disclosure, non financial measures dan financial measures memiliki kolerasi
negatif terhadap cost of equity

ABSTRACT
The aims of this study are to determine whether there are significant differences
between company characteristic on company total disclosure and whether there
are significant differences between non financial measures disclosure and
financial measures disclosure on cost of equity. This research is an empirical
study and conducted on manufacture companies listed on Indonesia Stock
Exchange during the years of 2013-2014. Independent variable of this study are
company size, company age, percentage of public ownership, company growth,
company leverage, and company profitability. This study concludes that the
company characteristic show a significant effect on company total disclosure and
company disclosure show a negative coleration on company cost of equity"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Sutanto
"Skripsi ini menguji mengenai hubungan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan di tahun 2010 terhadap biaya atas pinjaman perusahaan di tahun 2011. Pengujian ini menggunakan ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio sebagai variabel pemoderasi. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat pengaruh pengungkapan terhadap biaya atas pinjaman. Semakin baik tingkat pengungkapan, maka biaya atas pinjaman yang diperoleh semakin rendah. Selain itu, ingin melihat apakah ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio dapat berperan sebagai variabel pemoderasi antara pengungkapan dan biaya atas pinjaman. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan pada tahun 2010 memiliki pengaruh negatif terhadap biaya atas pinjaman pada tahun 2011. Selain itu, diperoleh kesimpulan bahwa ukuran perusahaan, reputasi auditor dan times interest earned ratio berpengaruh negatif dengan biaya atas pinjaman. Ukuran perusahaan dan times interest earned ratio dapat berperan sebagai variabel pemoderasi. Akan tetapi berperan dalam memperlemah hubungan negatif antara independen dan dependen. Sedangkan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya atas pinjaman, dan tidak dapat berperan sebagai variabel pemoderasi.

This thesis regards the relationship of the level of completeness of annual report's disclosure in 2010 to the cost of debt's companies in 2011. This test uses the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio as the moderating variables between disclosure and the cost of debt. The purpose of this test is to see the influence of the disclosure to the cost of debt. It means if the level of disclosure is good then the cost of debt is obtained the lower in the next period. In addition, it's also want to see if the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio can be used as a moderating variables. The samples of this research are the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010. The test results indicate that the disclosure in 2010 have a negative effect to the cost of debt in 2011. It's also obtained the conclusion that the size of the company, the reputation of the auditor and times interest earned ratio are effected negatively with the cost of debt. The size of the company and times interest earned ratio can be used as moderating variables regression, but are weakening the negative relationship between independent and dependent variable. While the auditor reputation do not effect significantly to the cost of debt, and it can't be used as the moderating variable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Winoto
"Penelitian ini bertujuan mengupas lebih dalam mengenai industri Securities Crowdfunding (SCF) dengan menemukan pilar-pilar penopang lainnya yang dapat mendukung platform SCF memaksimalkan layanannya untuk menyediakan pendanaan keuangan bagi UMKM di Indonesia serta alur praktik bisnis SCF khususnya di Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah Pendekatan Multikasus Kualitatif (Qualitative Multicase Approach) dimana dapat dinyatakan dalam 2 proposisi, yaitu proposisi pertama adalah pilar-pilar penopang dalam industri SCF di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan dengan negara lainnya karena SCF di Indonesia menjadi bagian dari industri pasar modal dimana di Indonesia industri ini sangat perlu diatur dan diawasi secara ketat (highly regulated) dan proposisi kedua adalah, alur bisnis SCF dalam pendanaan UMKM dalam praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya lebih kompleks karena banyak pilar yang terlibat sehingga proses bisnisnya semakin detail karena adanya hubungan saling ketergantungan satu sama lain dengan tujuan melindungi risiko atas investasi yang mungkin dialami oleh investor. Studi ini memiliki implikasi praktis, dimana kita bisa melihat lebih mendalam industri SCF dan bagaimana praktiknya di Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya agar kita sebagai masyarakat Indonesia bisa turut serta berkontribusi dalam memajukan industri SCF di Indonesia. Penelitian ini juga membawa keterbaharuan karena selain menjelaskan pilar-pilar selain 3 pilar utama yang menopang berjalannya proses pendanaan SCF terhadap UMKM dan alur bisnis pendanaan SCF yang terjadi di Indonesia, juga membahas tentang mitigasi risiko investor di industri SCF.

This research aims to delve deeper into the Securities Crowdfunding (SCF) industry by finding other supporting pillars that can support the SCF platform to maximize its services in providing financial funding for MSMEs in Indonesia and the business practices of SCF, especially in Indonesia. The methodology used is a Qualitative Multicase Approach, which can be stated in 2 propositions, which the first proposition is the supporting pillars in the SCF in Indonesia will be more compared to other countries because SCF in Indonesia is part of the capital market industry where this industry needs to be highly regulated and supervised in Indonesia. The second proposition is, the SCF business flow in practice in Indonesia compared to other countries more complex because many pillars are involved that makes the business processes are increasingly detail because of the interdependence relationship each other in protecting the risks of investment that may be experienced by investors. This study has practical implications, where we can see depper the SCF industry and how it is practiced in Indonesia compared to other countries so that we as the Indonesian community can contribute to advancing the SCF industry in Indonesia. This study also brings novelty because besides explaining about the other pillars exclude the 3 main pillars that support SCF funding process for MSMEs and its business flow that occurs in Indonesia, but it also discusses about risk mitigation in the SCF industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Aprilia Caroline
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal sosial yang diturunkan ke dalam tiga dimensi yaitu dimensi struktural, dimensi relasional, dan dimensi kog- nitif terhadap kinerja crowdfunding di Indonesia pada periode 2013-2015. Penelitian dengan teknik regresi OLS robust menemukan dimensi struktural dan dimensi kognitif yang berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja crowdfunding. Dimensi struktural diukur melalui teman Facebook yang dimiliki oleh wirausahawan, hal ini berarti teman Facebook wirausahawan mempengaruhi kesuksesan crowd- funding. Dimensi kognitif diukur melalui jumlah kata yang ada di platform crowdfunding, hal ini berarti jumlah kata juga mempengaruhi kesuksesan crowdfunding. Teknik regresi logistik juga menemukan hasil yang sama yaitu dimensi struktural dan dimensi kognitif memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja crowdfunding. Dari hasil regresi logistik dapat kita simpulkan teman Facebook wirausahawan dan jumlah kata mempengaruhi secara positif peluang crowdfunding untuk mencapai kategori sukses.

This study aims to analyze the effect of social capital namely: structural, relational, and cognitive dimensions, to the performance of crowdfunding in Indonesia in the period 2013-2015. Using robust OLS regression techniques, this study finds the structural dimension and cognitive dimension have a positive and significant correlation to performance of crowdfunding. Structural dimension which is measured by Facebook friends owned by an entrepreneur, affects crowdfunding success. Cognitive dimension which is measured by the number of a word that is written by entrepreneurs in the platform, also affects crowdfunding success. Using logistic regression technique, this study finds same result, structural dimension and cognitive dimension have positive relationship to the performance of crowdfunding. This study concludes Facebook friends owned by entrepreneur and number of words af- fect positively crowdfunding opportunities in order to get a successful campaign."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>