Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Arief Kurniawan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji Pengaruh praktik-praktik manajemen sumberdaya manusia terhadap profesionalisme polisi dengan mengambil lokus pada Polda Metro Jaya. Praktik-praktik manajemen sumberdaya manusia dalam organisasi mencakup antara lain rekrutmen, seleksi, pengembangan karir, penilaian kinerja dan pendidikan pelatihan.
Metode yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah metode eksplanatif yang didasarkan pada paradigma kuantitatif. Penelitian ini juga ditunjang dengan studi kepustakaan terhadap sumber-sumber yang relevan dengan masalah yang diteliti. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah institusi kepolisian Polda Metro Jaya. Sampel penelitian ini terdiri dari 150 responden anggota Polri Polda Metro Jaya berpangkat Bripda sampai dengan Aiptu yang berdinas pada Lima Fungsi Kepolisian (Sabhara, Lalu Lintas, Reserse, Intelijen dan Binmas) yang dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah PLS-SEM (Partial Least Squares Structural Equation Model) dengan menggunakan software SmartPLS 3.0.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa variabel pelatihan memiliki hubungan tertinggi dengan variabel profesionalisme dengan besar hubungan sebesar 0,715 (p= 0,000 < 5%). Selanjutnya variabel pengembangan karir memiliki hubungan tertinggi kedua dengan variabel profesionalisme dengan besar hubungan sebesar 0,683 (p= 0,000 < 5%). Kemudian rekrutmen memiliki hubungan tertinggi ketiga dengan variabel profesionalisme dengan besar hubungan sebesar 0,662 (p= 0,000 < 5%). Variabel rekrutmen memiliki rata-rata paling tinggi dibandingkan variabel lainnya. Hal ini berarti bahwa proses rekrutmen pada Polda Metro Jaya dinilai sudah cukup baik. Sedangkan variabel profesionalisme memiliki rata-rata paling rendah dibandingkan variabel lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan juga memiliki pengaruh paling tinggi terhadap karir anggota Polri.
Dalam penelitian ini juga membuktikkan bahwa rekrutmen dan pelatihan berpengaruh secara tidak langsung terhadap profesionalisme melalui mediasi karir. Penelitian ini menemukan hal – hal yang terkait dengan pengaruh praktik – praktik manajemen sumber daya manusia terhadap profesionalisme polisi.

This research was conducted to examine the influence of human resource management practices on police profesionalism by taking a locus at Polda Metro Jaya. Human resource management practices in organizations include, among others, recruitment, selection, career development, performance appraisal and training education.
The method used by researchers in conducting this research is explanative methods based on quantitative paradigms. This research is also supported by literature study of sources relevant to the problem under study. The location which is used as a place of research in this study is the Polda Metro Jaya police institution. The sample of this study consisted of 150 respondents from the Police of Polda Metro Jaya with the rank of Bripda to Aiptu who served in the five Police Functions (Sabhara, Traffic, Detective, Intelligence and Binmas) selected using probability sampling techniques. The data analysis method used in this research is PLS-SEM (Partial Least Squares Structural Equation Model) using SmartPLS 3.0 software.
From the results of the research conducted, it was found that the training variable had the highest relationship with the profesionalism variable with a large relationship of 0.715 (p = 0.000 <5%). Furthermore, the career development variable has the second highest relationship with the profesionalism variable with a large relationship of 0.683 (p = 0.000 <5%). Then recruitment has the third highest relationship with the profesionalism variable with a large relationship of 0.662 (p = 0.000 <5%). The recruitment variable has the highest average compared to other variables. This means that the recruitment process at Polda Metro Jaya is considered good enough. Meanwhile, the profesionalism variable has the lowest average compared to other variables. The results showed that training also had the highest influence on the careers of members of the Police.
This research also proves that recruitment and training have an indirect effect on profesionalism through career mediation. This research finds matters related to the influence of human resource management practices on police profesionalism.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arninsi
"Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan publik adalah memperbaikikinerja personel SDM untuk memberikan pelayanan dibidang SDM secaraprofesional dan berkualitas. Hal ini bergantung terhadap sikap dan perilakupersonel SDM yang dapat terbentuk dengan adanya kepuasan kerja. Kepuasan kerjamenurut beberapa peneliti dipengaruhi oleh praktik manajemen sumber dayamanusia, iklim organisasi, dan kepemimpinan pelayan yang berujung kepadapeningkatan kinerja dan produktivitas organisasi. Oleh karena itu, penelitian inibertujuan untuk mengkaji pengaruh praktik manajemen sumber daya manusia X1 ,iklim organisasi X2 , dan kepemimpinan pelayan X3 terhadap kepuasan kerja Y personel Bidang SDM Polda Metro Jaya. Untuk mengukur variabel X1,berdasarkan teori dari Nancy Quansah maka variabel X1 dibagi dalam 4 dimensiyang terdiri dari seleksi, rekrutmen, pengembangan karier, serta pendidikan danlatihan. Variabel X2 diukur dengan 6 dimensi Kanten Ulker, 2013 yang terdiridari reward, warmth, support-commitment, structure, risk-conflict, danorganization standard. Sedangkan untuk mengukur variabel X3, maka digunakan5 dimensi Barbuto Wheeler, 2006 yaitu altruistic calling, emotional healing,wisdom, persuasive mapping, dan organizational stewardship. Selanjutnya untukmengukur variabel Y, maka digunakan 3 dimensi terdiri dari instrinsik, ekstrinsik,dan kepuasan umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif denganmetode survei. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 215 orang terdiri daripegawai negeri sipil PNS dan anggota polisi yang berada pada Biro SDM PoldaMetro Jaya dan jajaran polres. Teknik analisis menggunakan structural equationmodel SEM untuk menganalisis pengaruh antar variabel secara kompleks. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa variabel praktik manajemen sumber daya manusia,iklim organisasi, dan kepemimpinan pelayan memiliki pengaruh signifikanterhadap kepuasan kerja R2=0.5356, p

One way to increase public trust is to improve the performance of human resourcepersonnel to provide services in the field of human resources in a professional andquality. This depends on the attitude and behavior of Human resource personnelthat can be formed with job satisfaction. Job satisfaction according to someresearchers related to the practice of human resource management, organizationalclimate, and servant leadership that led to increased performance and organizationalproductivity. Therefore, this research is to examine the effect of human resourcepractices X1 , organizational climate X2 , and servant leadership X3 toward theemployee's job satisfaction Y of Human Resources Development at Regional andDistricts Police Office in Jakarta. To measure the X1 variable, based on the theoryof Nancy Quansah, the variable X1 is divided into 4 dimensions consisting ofselection, recruitment, career development, and education and training. Variable X2is measured by six dimensions Kanten Ulker, 2013 consisting of reward,warmth, support commitment, structure, risk conflict, and organization standard.Meanwhile, to measure the X3 variable, five dimensions Barbuto Wheeler,2006 are altruistic calling, emotional healing, wisdom, persuasive mapping, andorganizational stewardship. Furthermore, to measure the variable Y, then used 3dimensions consists of intrinsic, extrinsic, and general satisfaction. This researchuses quantitative approach with survey method. The number of sample employedin this research were 215 consisting of civil servant and police within the regionaland district police office. The analysis of this research used Structural EquationModel SEM to examine the effect the complexities among independent variablesand employee's job satisfaction. The research indicated that human resourcepractices, servant leadership, and organizational climate has an significantrelationship with employee's job satisfaction R2 0.5356, p
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T49371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahafidz Sultan
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ketertinggalan dari rata-rata nasional pada indeks kinerja satuan kerja Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya pada tahun 2022 pada dimensi kompetensi dan responsive. Di sisi lain, rotasi kepemimpinan internal Polri yang berjalan dengan cepat juga memberikan dampak pada perubahan regulasi dan tata kelola administrasi. Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini ditujukan untuk menganalisis sistem administrasi sumber daya manusia serta pembinaan keahlian administrasi sumber daya manusia di Polda Metro Jaya dalam meningkatkan profesionalisme.
Pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori administrasi negara, teori pengembangan sumber daya manusia, dan konsep profesionalisme. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan dengan metode pendekatan studi kasus (case study).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem administrasi sumber daya manusia di Polda Metro Jaya dalam meningkatkan profesionalisme telah berlandaskan peraturan perundang-undangan pada dimensi kebijakan, organisasi, manajemen serta etika dan moral. Sistem administrasi sumber daya manusia bersifat sentralisasi menganut pada grand strategy Polri dan arah bijak pimpinan. Pada dimensi lingkungan, menerapkan sistem administrasi sumber daya manusia yang adaptif terhadap teknologi informasi. Untuk akuntabilitas dengan mengimplementasikan tertib administrasi yang berlandaskan pada Sistem Operasional Prosedur. Sistem administrasi sumber daya manusia ideal yang dapat diterapkan oleh Biro SDM Polda Metro Jaya adalah sistem administrasi sumber daya manusia berbasis teknologi informasi yang terintegrasi sehingga akan memudahkan personel mendapat berbagai akses administrasi sumber daya manusia. Pembinaan keahlian administrasi Sumber Daya Manusia (SDM) Polri pada Polda Metro Jaya dalam meningkatkan profesionalisme sangat dominan pada dimensi pendidikan, pengalaman kerja dan keterampilan. Konsisten dalam memfasilitasi pendidikan kepada personel baik formal dan informal. Kerjasama dengan lembaga pendidikan luar. Mengimplementasikan merit sistem dan seniority sistem pada proses mutasi. Memfasilitasi 790 Dikbangspes. Keterbatasan pembinaan SDM pada dimensi kemampuan teknologi. Indikatornya adalah penggunaan aplikasi berbasis teknologi oleh SDM Polda Metro Jaya masih rendah. Untuk memaksimalkan peningkatan pengembangan SDM, Biro SDM dapat menempuh upaya dengan mengajukan rekrutmen anggota berbasis kompetensi di bidang teknologi informasi, pelatihan secara kontinyu dan menggelar workshop serta meningkatkan kinerja microlearning.

This research is motivated by the lag from the national average in the performance index of the Human Resources (HR) work unit of the Metro Jaya Police in 2022 in the competency and responsiveness dimensions. On the other hand, the rapid rotation of the National Police's internal leadership also has an impact on changes in regulations and administrative governance. Based on these problems, this study is aimed at analyzing the human resource administration system and fostering human resource administration expertise in Polda Metro Jaya in improving professionalism.
The analytical knives in this study are state administration theory, human resource development theory, and professionalism concept. This type of research is qualitative research with a case study approach.
The results of this study show that the human resource administration system in Polda Metro Jaya in improving professionalism has been based on laws and regulations in the dimensions of policy, organization, management as well as ethics and morals. The human resource administration system is centralized, adhering to the grand strategy of the National Police and the wise direction of the leadership. In the environmental dimension, implementing a human resource administration system that is adaptive to information technology. For accountability by implementing administrative order based on the Procedure Operational System. The ideal human resource administration system that can be applied by the Human Resources Bureau of the Metro Jaya Police is an integrated information technology-based human resource administration system that will make it easier for personnel to get various access to human resource administration. The development of Human Resources (HR) administration expertise of the National Police at the Metro Jaya Police in improving professionalism is very dominant in the dimensions of education, work experience and skills. Consistent in facilitating education to personnel, both formal and informal. Cooperation with external educational institutions. Implement system merit and system seniority in the mutation process. Facilitating 790 Dikbangspes. The limitation of human resource development in the dimension of technological capabilities. The indicator is that the use of technology-based applications by the Metro Jaya Regional Police human resources is still low. To maximize the improvement of human resource development, the Human Resources Bureau can take efforts by proposing competency-based member recruitment in the field of information technology, continuous training and holding workshops as well as improving microlearning performance.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwanda
"Keberadaan suatu organisasi jasa pelayanan umum seperti institusi kepolisian Ditserse Polda Metro Jaya (PMJ) dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Satu hal yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah hubungan antara manajemen sumber daya manusia dan budaya organisasi serta pengaruhnya terhadap kualitas pelayanan. Mengingat pentingannya peranan manajemen SDM dalam suatu organisasi, maka perlu diungkapkan bagaimana pengaruhnya terhadap pelayanan. Disamping itu ada aspek budaya organisasi yang masih kurang mendapai perhatian, tetapi sebenarnya mempunyai pecan yang cukup signffkan yaitu sebagai faktor pengikat antara SDM, sistem, dan strategi organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara manajemen SDM dan budaya organisasi dengan kualitas pelayanan di Ditserse PMJ. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah para pegawai polisi reserse di Ditserse PMJ. Teknik pengambilan sampei dilakukan secara stratified random samping, dan pengumpufan data ditempuh dengan penyebaran kuisioner kepada responden dan observasi. Adapun analisa data dilakukan dengan teknik korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel manajemen SDM mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas pelayanan, dan begitu pula variabel budaya organisasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kualitas pelayanan.
Berdasarkan hasil peneldian tersebut, maka direkomendasikan kepada manajemen organisasi Ditserse PMJ untuk meningkatkan pengelolaan SDM dan memperkuat komitmen nlial-nilai budaya organisasi yang posilif agar kualitas pelayanan bisa tebih baik untuk masa mendalang. Hal-hal yang periu dilakukan untuk meningkatkan manajemen SDM adaiah menambah personal polisi reserse yang berkualitas, meningkatkan sarana dan prasarana, perlu dberlakukan insentif diluar gaji pokok, promosi jabatan Iebih transparan, serial pemeliharaan pegawai ddingkatkan secara terus menerus. Sedangkan untuk memperkuat budaya organisasi perlu dilakukan tindakan - tindakan nyata, yaitu mengembangkan kepemimpinan yang demokratis, mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan, memperkecil intervensi, baik internal mapun eksternal, meningkatkan koordinasi antar bagian dan antar instansi. Usaha-usaha itu untuk menghilangkan kesan pelayanan Polri susah dan berbelit-belit."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beni Kurniawan
"Latar belakang penelitian ini adalah Ditlantas Polda Metro Jaya memberlakukan sistem tilang secara digital dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), menggantikan sistem tilang konvensional. Perubahan sistem tilang itu diasumsikan akan berimplikasi pada konfigurasi, fungsi, perilaku, lingkungan dan sistem kerja sumber daya manusia. Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui bagaimana perubahan manajemen sumber daya manusia di Direktorat Lalu Lintas Polda MetroJaya dalam mendukung penerapan ETLE; serta. faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan manajemen sumber daya manusia di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dalam mendukung ETLE. Penelitian ini selanjutnya akan digunakan sebagai acuan untuk pengembangan dan evaluasi pelayanan ETLE yang diselenggarakan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Lokasi penelitian pada Dilantas Polda Metro Jaya. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan kerangka teori perubahan Lewin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring dengan diberlakukannya program penilangan dengan sistem ETLE, maka terjadi perubahan SDM di lingkungan Ditlantas, baik perubahan lingkungan kerja, perilaku SDM, mekanisme tilang, maupun perubahan adanya tuntutan lebih terampil dalam teknologi, informasi, dan komunikasi(TIK). Perubahan tersebut belum menyentuh semua personel dilapangan hanya personel yang mengawaki sistem ETLE yang mengalami perubahan tersebut. Adapun faktor yang mempengaruri perubahan SDM faktor yang memperkuat (driving forces) nilai- nilai baru (ETLE) dan memperlemah faktor-faktor yang menghambat perubahan (restraining forces).

Background of this research is that Directorate of Traffic, Metro Jaya Regional Police enforces a digital ticket system with Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), replacing the conventional ticket system. The change of ticket system is assumed to affect configuration, function, behaviour, environment, and work system of human resource. Starting from the background, this research aims to identify the change management of human resource in Directorate of Traffic, Metro Jaya Regional Police in supporting the implementation of ETLE, and factors affecting the change management of human resource in Directorate of Traffic, Metro Jaya Regional Police in supporting ETLE. This research will be used as a reference for development and evaluation of ETLE service as organized by Directorate of Traffic, Metro Jaya Regional Police. Qualitative approach was used in this research. Location of the research was in Directorate of Traffic, Metro Jaya Regional Police. Data collection technique was through in-depth interview. Data analysis technique used framework from the theory of change by Lewin. The research shows the result that implementation of the ticket program with ETLE system leads to a change of human resource in Directorate of Traffic, in work environment, human resource behaviour, ticket mechanism, and demand to be more skillful in mastering Communication and Information Technology. The change did not yet reach whole personnel in the field, but only limited to those who supervise ETLE system undergoing the change. Factors affecting the change of human resource are driving forces for new values (ETLE) and restraining forces for the change."
2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fazlurrahman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh praktek-praktekmanajemen sumber daya manusia human resource practice , motivasi kerja jobmotivation dan budaya organisasi organizational culture terhadap kepuasan kerjapara Kapolsek dan Wakapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Metodesampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh saturatedsampling . Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 184 orang yang terdiri dariKapolsek dan Wakapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Teknik analisis menggunakan structural equation model SEM untukmenganalisis pengaruh antar variabel secara kompleks. SEM merupakan teknikanalisis multivariat generasi kedua yang menggabungkan antara faktor analisis dananalisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel praktek-praktek manajemensumber daya manusia, budaya organisasi dan motivasi kerja memiliki pengaruhsignifikan terhadap kepuasan kerja R2=0. 950, p

This research is to examine the effect of human resource pratices, jobmotivation, and organizational culture toward the Kapolsek and Wakapolsek jobsatisfaction at Regional Police Office in Jakarta Polda Metro Jaya . Samplingmethod is saturated sampling. The number of sample employed in this researchwere 184 consisting of Kapolsek and Wakapolsek within the regional police office. The analysis of this research used Structural Equation Model SEM to examine theeffect the complexities among independent variables and employee rsquo s jobsatisfaction. The research indicated that human resource practices, job motivation, andorganizational culture has an significant relationship with employee rsquo s jobsatisfaction R2 0. 950, p"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T49018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vebri Syintia Yunindra
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang identifikasi dan analisis peran penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dalam praktik pengungkapan jaringan kejahatan di bidang merek di wilayah hukum DKI Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan berjenis eksploratif, metode pengambilan data yang dilakukan melalui cara wawancara dengan Penyidik, Kanit, Kasubdit pada Subdit 1 Industri dan Perdagangan serta Dirreskrimsus Polda Metro Jaya sebagai informan primer, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, peran penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dalam pengungkapan jaringan kejahatan di bidang merek tanpa izin di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya belum optimal dikarenakan penyidikan dilakukan secara terbatas (tidak terintegrasi), yang dilaksanakan oleh Penyidik dan Panit. Kedua, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi SDM Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk dapat berperan penting dalam mengungkap jaringan kejahatan pidana di bidang merek terdiri dari faktor eksternal (seperti kerja sama dengan instansi lain, faktor perilaku dan budaya masyarakat Indonesia) maupun internal (antara lain seperti masalah pengendalian SDM, keterbatasan kemampuan, jumlah personel maupun sarana pendukung). Untuk mengatasi hambatan peran Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada manajemen penyidikan, maka perlu ditingkatkan peran atasan secara berjenjang dari Panit, Dirreskrimsus sampai Kapolda, dan pejabat pengawas, agar pelaksanaan penyidikan lebih terintegrasi. Dalam mengatasi kendala pengendalian SDM Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, maka dapat dilakukan peningkatan peran pengawas dan lembaga Assessment Centre agar penilaian kinerja penyidik dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel.

The thesis is the result of a research on the identification and analysis of the role of human resources of investigators of Special Crimes Directorate (Ditreskrimsus) of Jakarta Metropolitan Police Region (Polda Metro Jaya) in uncovering the crime networks related to brands in the jurisdiction of DKI Jakarta and its surroundings. The research employs the exploratory-qualitative method and data is obtained through interviews with investigators, head of unit, head of Sub-Directorate of lndustry and Trade of Sub-Directorate 1 of lndustry and Trade as well as Direskrimsus of Polda Metro Jaya as the primary informants, observations and document reviews. The results of the study show that (i) the roles of the investigators of Ditreskrimsus of Polda Metro Jaya in uncovering the crime networks related to brands in DKI Jakarta and its surroundings have not been optimal because the investigation is carried out in a limited (not integrated) manner, and (ii) factors that can influence the human resources of investigators of Ditreskrimsus of Polda Metro Jaya to be able to play an important role in uncovering the crime networks related to brands consist of external factors (e.9., collaboration with other agencies, behavioural and cultural factors of lndonesian people) and internal factors (e.9., human resources controlling problems, limited capabilities, number of personnel and supporting facilities). To overcome the obstacles concerning the roles of the investigators of Ditreskrimsus of Polda Metro Jaya in investigation management, it is necessary to increase the roles of superiors in stages from the officer units, director of Ditreskrimsus to the chief of Polda Metro Jaya and supervisory officials so that the implementation of the investigation is more integrated. Moreover, to overcome the obstacles in controlling the management of human resources of Ditreskrimsus of Polda Metro Jaya, the supervisory roles and the roles of the Assessment Centre should be increased so that the assessment of the performance of investigators can be carried out in a transparent and accountable manner."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Safira Ayu Rulita Jati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh Quality of work life, Quality of work life (X2), dan kinerja anggota pada Anggota Biro Sumber Daya Manusia di Polda Metro Jaya. Tujuan penelitian ini bersifat eksplanatory untuk menguji dan menganalisis pengaruh Quality of work life terhadap Quality of work life (X2); menguji dan menganalisis pengaruh Quality of work life terhadap kinerja anggota; menguji dan menganalisis pengaruh Quality of work life (X2) terhadap kinerja anggota; serta menguji dan menganalisis pengaruh Quality of work life terhadap kinerja anggota melalui Quality of work life (X2) sebagai variabel mediasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengayaan data dari kualitatif. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei dimana jumlah responden dalam penelitian ini terdiri dari 112 anggota Anggota Biro Sumber Daya Manusia di Polda Metro Jaya. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode sampel jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk selanjutnya dianalisis menggunakan software analisis SEM AMOS 22 untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Skala Likert dalam pengukuran kuisioner menggunakan 1-5 skala. Pengayaan data kualitatif dibangun berdasarkan hasil awal data kuantitatif untuk membuktikan, memperdalam dan memperluas data kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan hipotesis yang diusulkan dapat diterima. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh secara pengaruh positif yaitu Quality of work life terhadap Quality of work life (X2); Quality of work life terhadap kinerja anggota; Quality of work life (X2) terhadap kinerja anggota; dan Quality of work life terhadap kinerja anggota melalui Quality of work life (X2) yang artinya Quality of work life (X2) mampu menjadi variabel intervening antara Quality of work life terhadap kinerja anggota.

This research was conducted to examine the effect of Quality of work life, quality of work life, and member performance on Members of the Human Resources Bureau at Polda Metro Jaya. The purpose of this study is explanatory in nature to test and analyze the influence of the Quality of work life on the quality of work life; examine and analyze the effect of Quality of work life on member performance; examine and analyze the influence of the quality of work life on the performance of members; as well as testing and analyzing the effect of Quality of work life on member performance through the quality of work life as a mediating variable.
The method used in this research is quantitative research with qualitative data enrichment. Quantitative research using the survey method where the number of respondents in this study consisted of 112 members of the Human Resources Bureau at Polda Metro Jaya. Sampling using the saturated sample method where the entire population is used as a sample in the study. The data collection technique used in this study was to use questionnaires which were distributed to respondents to be further analyzed using the SEM AMOS 22 analysis software to determine the effect between variables. The Likert scale in measuring questionnaires uses 1-5 scales. Qualitative data enrichment is built on the initial results of quantitative data to prove, deepen and expand quantitative data.
The results of the research show that the entire proposed hypothesis can be accepted. The factors that have a positive influence are the Quality of work life on the quality of work life; Quality of work life on member performance; quality of work life on member performance; and Quality of work life on member performance through quality of work life, which means that quality of work life can be an intervening variable between Quality of work life on member performance.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ricky Ananda Nafarin
"Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi cara pemolisian akibat adanya pembatasan sosial, namun kemudian berkumpul dan mengeluarkan pendapat di muka publik tidak dapat dicegah, karena hal ini merupakan hak asasi manusia. Pengendalian massa pada masa pandemi, salah satunya pengawalan terhadap konvoi komunitas, kemudian menjadi tugas yang menantang bagi kepolisian. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa penerapan diskresi kepolisian dalam pengawalan konvoi komunitas selama masa Pandemi Covid-19. Metode kualitatif digunakan dalam pengembangan penelitian ini, dengan melakukan studi kepustakaan dan wawancara dalam pengumpulan datanya. Analisa dalam penelitian ini didasarkan pada teori diskresi dan Teori Keadilan Prosedural. Hasil analisa menunjukkan bahwa sekarang ini pemolisian bergeser untuk menyesuaikan kondisi pandemi, salah satu unsur pentingnya adalah perluasan kewenangan diskresi kepolisian dalam penanganan pandemi di lapangan berkaitan dengan penegakan hukum terutama mengenai kebijakan pembatasan sosial. Diskresi ini kemudian perlu diterapkan dalam manajemen ketertiban umum dan pengendalian massa. Cara yang dapat dilakukan polisi dalam pengendalian massa adalah dengan mengembangkan komunikasi yang intens dengan masyarakat untuk menciptakan solusi berbasis dialog yang dengan sukarela akan dipatuhi oleh masyarakat. Implementasi pengawalan konvoi komunitas di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa kepolisian yang melakukan pengawalan masih belum dapat menerapkan diskresi dengan tepat sehingga menyebabkan adanya diskresi diskriminatif dan penyimpangan diskresi non-function. Hal ini kemudian menyebabkan kesangsian masyarakat terhadap kemampuan polisi untuk menerapkan diskresi demi mencapai keadilan.

The Covid-19 pandemic has affected the way of policing due to social restrictions, but then gathering and expressing opinions in public cannot be prevented, because this is a part of human right. Crowd control during the pandemic, one of which was escorting community convoys, then became a challenging task for the police. This paper aims to analyze the application of police discretion in escorting community convoys during the Covid-19 pandemic. Qualitative methods were used in the development of this research, by conducting literature studies and interviews in collecting data. The analysis in this study is based on discretionary theory and procedural justice theory. The results of the analysis show that currently policing is shifting to adjust to pandemic conditions, one of the important elements is the expansion of the police's discretionary authority in handling pandemics in the field related to law enforcement, especially regarding social restriction policies. This discretion then needs to be applied in public order management and crowd control. The way that the police can do in crowd control is to develop intense communication with the community to create dialogue-based solutions that the community will voluntarily comply with. The implementation of escorting community convoys in the jurisdiction of Polda Metro Jaya shows that the police who carry out escorts are still unable to apply discretion properly, causing discriminatory discretion and non-function discretionary deviations. This then causes public doubts about the ability of the police to exercise discretion in order to achieve justice."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rangga Afianto
"Latar belakang tesis ini adalah berdasarkan tuntutan bagi anggota kepolisian dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, dalam proses menyeimbangkan antara sisi pekerjaan (kehidupan kerja) dengan sisi kehidupan pribadi/rumah tangga (kehidupan non-kerja), di mana kontekstual keseimbangan tersebut disebut dengan istilah work life balance. Kajian work life balance dalam tesis ini dilihat dari 3 (tiga) variabel yaitu peran kerja, beban kerja dan praktik manajemen, di mana ketiganya memiliki korelasi yang erat dengan tercapainya fungsi keseimbangan tersebut.
Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keseimbangan kehidupan kerja, yang dikaitkan pula dengan fungsi-fungsi operasional yang ada pada anggota kepolisian diantaranya adalah Reserse, Intel, Binmas, Sabhara, Lantas dan Brimob.
Metode penelitian yang dilakukan dalam tesis ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui desain penelitian secara eksplanatif terhadap uji hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan kajian literatur dan penelitian empiris sebelumnya terhadap ketiga variabel yang telah disebutkan.
Hasil temuan penelitian dalam tesis ini dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel tersebut, variabel peran kerja dan praktik manajemen memiliki pengaruh yang positif terhadap keseimbangan kehidupan kerja. Sementara itu, variabel beban kerja memiliki pengaruh yang negatif terhadap work life balance. Dari hipotesis tersebut, semakin anggota kepolisian di Polda Metro Jaya diberikan peran kerja dan praktik manajemen yang baik, maka keseimbangan kehidupan kerjanya akan semakin baik pula, dan semakin beban kerjanya ditambah maka keseimbangan kehidupan kerjanya akan semakin buruk.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifkan terhadap beban kerja, praktik manajemen dan keseimbangan kehidupan kerja antara fungsi unit Reserse, Intelkam, Binmas, Brimob, Sabhara dan Lantas, melainkan signifikansi perbedaannya adalah pada variabel peran kerja antara fungsi-fungsi tersebut.

The background of this thesis is based on the demands for members of the police in carrying out their daily duties, in the process of balancing the work side (work life) with the personal/home life side (non-work life), in which contextual balance is referred to as work life balance. The study of work life balance in this thesis can be seen from 3 (three) variables, namely work role, workload and management practices, in which all the three variable have a close correlation with the achievement of the balance function.
The purpose of this thesis is to find out which variables have the most influence on work life balance, which is also related to the operational functions that exist in police officers including Reserse, Intel, Binmas, Sabhara, Lantas and Brimob.
The research method that are used in this thesis referred to quantitative approach, through an explanatory research design to test hypotheses that have been formulated based on literature review and previous empirical research on the three variables that have been mentioned.
The results of the research findings in this thesis can be concluded that from the three variables, work role and management practices variables have a positive influence on work life balance. Meanwhile, the workload variable has a negative effect on work life balance. From this hypothesis, the more police officers at Polda Metro Jaya are given work role and good management practices, then the better their work life balance will be, and the more workload they add, then the worse their work life balance will be.
Overall, it can be concluded that there are no significant differences in perceptions of workload, management practices and work life balance between the functions of the Reserse, Intel, Binmas, Sabhara, Lantas and Brimob, but the significance of the difference is in the work role variables between these functions.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>