Ditemukan 177467 dokumen yang sesuai dengan query
Luthfia Putri Rizki
"Penelitian terdahulu menyarankan perlunya mendalami sumber daya personal (personal resource) dalam mempelajari hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja. Berdasarkan saran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi persepsi sisa waktu, salah satu sumber daya personal pekerja di organisasi, sebagai moderator pada hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja. Penelitian ini menggunakan teori Conservation of Resources (COR theory) sebagai kerangka teori untuk menjelaskan efek moderasi oleh persepsi sisa waktu. Data diperoleh dengan menggunakan survei online pada pegawai negeri sipil dari 32 instansi pemerintahan di Indonesia (N=220). Data diolah dengan menggunakan aplikasi PROCESS Hayes macro versi 3.3 di SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi sisa waktu memoderasi hubungan antara tuntutan pekerjaan dan stres kerja, di mana hubungan tersebut menjadi positif dan meningkat ketika persepsi sisa waktu rendah dibandingkan ketika persepsi sisa waktu tinggi. Penelitian ini membuktikan bahwa persepsi sisa waktu dapat melemahkan hubungan positif antara tuntutan pekerjaan dengan stres kerja. Implikasi teori dan praktis akan dibahas lebih jauh pada tulisan ini.
Previous studies suggested to examine personal resources in the relationship between job demand and job stress. This study aims to investigate the moderating effect of perceived remaining time in the organization on the relationship between job demand and job stress. Drawing on the Conservation of Resources (COR) theory to explain the moderation effect, it is argued that the relationship between job demand and job stress is weakened by perceived remaining time. Data were collected using online survey on public sector employees from thirty-two government institutions in Indonesia (N = 220). Data were analyzed using Hayes’ PROCESS macro version 3.3 on SPSS software. Results showed that perceived remaining time moderated the relationship between job demand and job stress, such that the relationship was positive and higher when perceived remaining time was low than when perceived remaining time was high. In other words, perceived remaining time dampens the positive relation between job demand and job stress. Theoretical and practical implications are further discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lutfia Dyah Ayu Swastika
"Perusahaan startup saat ini banyak diminati oleh generasi milenial Indonesia. Dibalik sisi positif bekerja di perusahaan startup, juga terdapat dampak negatif yang disebabkan tingginya tekanan kerja dan banyaknya tugas yang mengakibatkan menurunnya kualitas tidur. Memiliki perceived social support yang baik dapat membantu menjaga dampak stres kerja terhadap kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh moderasi perceived social support terhadap hubungan stres kerja dan kualitas tidur pekerja perusahaan startup. Kualitas tidur diukur dengan PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index), stres kerja diukur dengan JSS (Job Stress Survey) dan perceived social support diukur dengan MSPSS (Multidimensional Scale of Perceived Social Support). Hasil penelitian menemukan model statistik signifikan (p<0,05) dengan 27,61% skor kualitas tidur dijelaskan oleh stres kerja dan perceived social support. Stres kerja (β=0,1558, t(143), p<0,05) dan perceived social support (β=-0,0800, t(143), p<0,05) mempengaruhi kualitas tidur pekerja perusahaan startup secara signifikan. Namun, Perceived social support tidak dapat memoderatori hubungan stres kerja dan kualitas tidur (β=0,0036, t(143), p>0,05). Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan penelitian gagal membuktikan hipotesis utama, seperti sistem bekerja di rumah dan stres yang diakibatkan kecemasan saat pandemi
Startup companies currently preferred by Indonesian millennials. Beside all the upsides of working in a startup company, there are also the downsides, such as job stress caused by lot of tasks and working ambiguity which can lead to poor sleep quality. One of the things that can help maintain effect of job stress to sleep quality is perceived social support. This research is aimed to assess the effect of perceived social support moderation to job stress and sleep quality in startup employees. Sleep quality was assessed with PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index), job stress was assessed with JSS (Job Stress Survey) and perceived social support was assessed with MSPSS (Multidimensional Scale of Perceived Social Support). This research found a statistically significant model (p<0.05) with sleep quality score of 27,61% explained with job stress and perceived social support. Job stress (β=0,1558, t(143), p<0,05) and perceived social support (β=-0,0800, t(143), p<0,05) affected sleep quality of startup employees significantly. However, perceived social support could not moderate job stress and sleep quality (β=0,0036, t(143), p>0,05). There were few things that made this research fail to prove alternative hypotheses, i.e., work from home system and stress due anxiety during pandemic. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annisa Syafira Efrial
"Tingkat turnover yang tinggi merupakan salah satu tantangan dalam manajemen terutama untuk meningkatkan retensi dari karyawan sehingga diperlukannya pencegahan akan peningkatan turnover intentions. Keadaan di lingkungan kerja yang penuh tuntutan pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat stres dan kepuasan dari karyawan yang bekerja di bank yang mampu berdampak akan turnover intentions. Salah satu sumber daya yang dapat mengatasi tuntutan di dalam pekerjaan dapat berupa job embeddedness yang berasal dari dalam maupun luar faktor pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari job satisfaction dan job stress terhadap turnover intentions yang dimoderasi oleh job embeddedness kemudian juga moderasi dari job satisfaction pada pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Data diperoleh dari 183 karyawan yang bekerja di bank yang ada di Indonesia melalui kuesioner daring. Penelitian ini menggunakan metode SEM dengan Lisrel 8.80. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan secara negatif dari job satisfaction dan secara positf dari job stress terhadap turnover intentions. Juga job stress berpengaruh negatif terhadap job satisfaction. Job satisfaction selain berpengaruh langsung, juga mampu melemahkan pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Job embeddedness memoderasi secara positif pengaruh job satisfaction pada turnover intentions. Sementara moderasi positif moderasi job embeddedness pada pengaruh job stress dan turnover intentions tidak terbukti secara signifikan.
A high turnover rate is one of the challenges in human resources management, especially to increase employee retention, so it is necessary to do prevention of high turnover intentions rate. Conditions in a work environment which is full of job demands can affect the employees’s stress and satisfaction level which can have an impact on turnover intentions. One of the resources that can overcome the high job demands is job embeddedness which comes from within or outside the job factor. The purpose of this study is to analyze the effect of job satisfaction and job stress on turnover intentions which are moderated by job embeddedness and then also the moderation of job satisfaction on the effect of job stress on turnover intentions. Data were obtained from 183 employees who work at banks in Indonesia through an online questionnaire. This research uses SEM method with Lisrel 8.80. The results show that there is a significant negative effect of job satisfaction and a positive effect of job stress on turnover intentions. Also job stress has a negative effect on job satisfaction. Besides having a direct effect, job satisfaction is also able to buffer the effect of job stress on turnover intentions. Job embeddedness positively moderates the effect of job satisfaction on turnover intentions. Meanwhile, positive moderation of job embeddedness on the effect of job stress and turnover intentions is not significantly proven."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vissy Vandiya
"
ABSTRAKStres merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari terutama stres yang berhubungan dengan pekerjaan atau stres kerja. Karyawan yang mengalami stres kerja akan menurun motivasi kerjanya, kesehatan juga menurun sehingga tidak akan produktif bekerja. Para guru dan staf operasional di sekolah HIJ merasakan stres kerja yang salah satunya karena tuntutan kerja di sekolah HIJ yang tidak menentu dan tidak dapat diantisipasi. Tujuan penelitian ini untuk menelaah hubungan antara tuntutan kerja dengan stres kerja kemudian menentukan intervensi yang sesuai. Pengambilan data untuk penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner secara online menggunakan gform kepada guru dan staf dengan kriteria para guru dan staf operasional sekolah HIJ, WNI, tingkat pendidikan minimal Sarjana, lama bekerja minimal 2 tahun. Responden yang mengisi kuesioner sebanyak 56 orang dan digunakan untuk pengolahan data. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan analisis korelasi Pearson dengan menggunakan SPSS. Alat ukur yang digunakan adalah Job Stress Scale untuk stres kerja DV dengan nilai cronbach rsquo;s alpha = 0.86 dan alat ukur untuk tuntutan kerja IV menggunakan Challenge- and Hindrance-Related Self-Reported Stress Measures dengan nilai cronbach rsquo;s alpha = 0.90. Responden untuk intervensi sebanyak 6 orang staf operasional dan intervensi yang dilakukan adalah program pengenalan job crafting. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel tuntutan kerja memiliki hubungan dengan stres kerja dengan nilai sig = 0.00 dan hasil intervensi menunjukan dengan melakukan job crafting, ada penurunan persepsi tuntutan kerja dengan adanya perbedaan nilai pre-test dan post-test dari 38.33 menjadi 31.00.
ABSTRACT Stress is something that can not be avoided, especially stress related to work or job stress. Employees who experience job stress will decrease their work motivation and health, so that they will not be productive at work. The teachers and operational staff at the HIJ school felt the job stress due to the unpredictable job demands at the HIJ school. The purpose of this study is to examine the relationship between job demands with job stress and then determine appropriate interventions. Data collection for this research is distributed the online questionnaire using gform to teachers and staff with criteria Indonesian citizens, minimum education level Bachelor degree, work experiences minimum 2 years. Respondents who filled the questionnaire are 56 people and used for data processing. The design of this research is quantitative by using correlation analysis using SPSS. The measuring tool that researcher used are Job Stress Scale for job stress DV with cronbach 39 s alpha 0.86 and measuring tool for job demands IV using Challenge and Hindrance Related Self Reported Stress Measures with cronbach 39 s alpha 0.90. Intervention rsquo s respondents are 6 operational staff and intervention that been used were job crafting programme. The result of the research shows that job demands have relationship with job stress with sig 0.00 and the result of the intervention shows that with job crafting, the perception about job demand is decrease and it shows by the difference the pre test and post test from 38.33 to 31.00. "
2018
T50530
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jasmine Finiandria Kushandita
"Program magang yang tersedia untuk mahasiswa memberikan berbagai manfaat untuk pengembangan keterampilan dan pengalaman profesional mahasiswa. Namun, mahasiswa juga dihadapkan dengan kesulitan terkait dengan tuntutan pekerjaan yang dapat menyebabkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres kerja dan keterlibatan kerja serta peran moderasi dari perceived social support pada mahasiswa magang. Partisipan berjumlah 107 mahasiswa aktif Universitas Indonesia berusia 18-25 tahun yang sedang melakukan magang. Penelitian ini menemukan bahwa 24,6% varians skor keterlibatan kerja dapat dijelaskan oleh stres kerja dan perceived social support secara signifikan (p<0,05). Stres kerja (β=-0,272, t(103)=-3,589, p<0,05) dan perceived social support (β=0,269, t(103)=4,541, p<0,05) berhubungan dengan keterlibatan kerja mahasiswa magang secara signifikan. Hasil analisis moderasi menunjukkan bahwa perceived social support tidak dapat memoderasi hubungan stres kerja dan keterlibatan kerja mahasiswa magang (β=0,0045, t(103)=0,6063, p>0,05).
.The internship programs for university students provide various benefits for skill developments and professional experiences. However, students are also faced with difficulties related to job demands that may cause job stress. This study aimed to examine the relationship between job stress and job involvement and the moderating role of perceived social support in internship students. The 107 participants were active Universitas Indonesia students aged 18-25 years old who were doing internships. This study found that 24.6% of the variance in job involvement scores could be explained by job stress and perceived social support significantly (p<.05). Job stress (β=-.272, t(103)=-3.589, p<.05) and perceived social support (β=.269, t(103)=4.541, p<.05) were significantly associated with interns' job involvement. The moderation analysis results showed that perceived social support could not moderate the relationship between job stress and job involvement of student interns (β=.0045, t(103)=.6063, p>.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fitrianingsih
"Skripsi ini menjelaskan mengenai dua variabel, yaitu stres kerja dan kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara stres kerja dengan kinerja karyawan pada Agen AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Pancoran Mas Depok. Variabel stres kerja diuji dengan menggunakan 7 dimensi dari Shin-Goo Park. Sedangkan variabel kinerja karyawan diuji dengan menggunakan 4 dimensi dari jurnal Emin Kahya.
Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 60 agen pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Pancoran Mas Depok. Tetapi kuesioner yang berhasil dikumpulkan kembali adalah 57 kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah korelasi spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara stres kerja dengan kinerja karyawan menunjukkan kekuatan hubungan yang sedang dan arah hubungan negatif atau berlawanan. Hal ini berarti bahwa pada tingkat stres kerja rendah maka kinerja karyawan akan meningkat, tetapi peningkatan jumlah stres yang rendah dapat meningkatkan kinerja hanya sampai titik tertentu. Pada tingkat stres kerja tinggi yang melebihi titik tersebut maka kinerja akan menurun.
This study explaine 2 (two) variables, the variables are job stress and employee performance. The purpose of this study to analyze the relationship between of job stress with employee performance of agent at AJB Bumiputera 1912 on Pancoran Mas Depok Branch Office. Job stress variables were tested using 7 dimensions of Shin-Goo Park. While employee performance variables were tested using 4 dimensions of Emin Kahya.The research method was used a quantitative study, conducted by distributing questionnaires to 60 agent at AJB Bumiputera 1912 Pancoran Mas, Depok Branch Office. But the questionnaire which collected questionnaires returned was 57 questionnaires. Analysis of data is used the spearman correlation.The results showed that relationship between job stress with employee performance is demonstrate the strength and direction of relationship is negative or the opposite relationship. This means that at low stress levels will increase the employees performance, but it only at some point level highest and then will decrease if over that the highest level."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Jessika Nathania
"Tingginya tuntutan pekerjaan dapat menyebabkan terjadinya ketegangan psikologis pada pekerja. Meski demikian, model teori Job Demand-Resources JD-R mengasumsikan bahwa dukungan sosial yang berperan sebagai moderator, mampu mengurangi ketegangan psikologis akibat tuntutan kerja. Untuk membuktikan asumsi tersebut, peneliti melakukan survei penelitian dengan mengambil data 321 pekerja dari bidang manufaktur dan konstruksi di Indonesia, dengan menggunakan bantuan kuesioner. Ada dua hal penting yang dapat diketahui dari hasil pengolahan data, yakni pertama, tuntutan kerja memiliki hubungan positif yang kuat dan signifikan terhadap ketegangan psikologis r = 0,579, p < 0,01. Kedua, dukungan sosial belum mampu menjadi moderator karena tidak ada hubungan signifikan antara dukungan sosial dan ketegangan psikologis p > 0,01.
The high job demand can lead to psychological strain in workers. However, the Job Demand Resources JD R theory model assume that social support may acts as moderator which reduce the psychological strain caused by job demand. To prove this assumptions, researchers conduct a research survey by taking data from 321 workers of manufactures and construction in Indonesia using the questionnaires. There are two important things that can be known from the data processing, namely, first, the job demand has a strong positive relationship and significant to psychological strain r 0,579, p 0,01. Second, it is known that social support has not been able to be a moderator since there is no significant relationship between social support and psychological strain p 0,01."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rio Radityo
"Stres kerja dapat dialami oleh karyawan, khususnya karyawan perusahaan Teknologi Informasi. Salah satu pengaruh adanya sumber stres kerja pada karyawan perusahaan Teknologi Informasi adalah kinerja karyawan Penelitian yang dilakukan pada 52 karyawan perusahaan Teknologi Informasi PT X ini ingin mengetahui hubungan sumber stres kerja dengan kinerja pada karyawan perusahaan Teknologi Informasi pada PT X serta ingin mengetahui perbedaan sumber stres kerja dengan kinerja diantara karyawan tetap dan karyawan kontrak. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling atau convenience sampling. Sumber stres kerja pada karyawan Teknologi Informasi diukur dengan Job Stres Survey dan Kinerja diukur dengan alat ukur kinerja karyawan dari PT. X sehingga hanya didapatkan data sekunder.
Dari hasil korelasi pearson ditemukan bahwa sumber stres kerja memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kinerja pada karyawan tetap (-0,722 dengan p < 0,05), dan pada karyawan kontrak (-0,842 degan p value <0.05) Ditemukan juga perbedaan pada dimensi sumber stres kerja yang berhubungan terhadap kinerja diantara karyawan tetap dan karyawan kontrak. Dimensi sumber stres kerja yang memiliki hubungan dengan kinerja karyawan tetap adalah kondisi kerja, ambiguitas peran, pengembangan karir, sedangkan untuk dimensi hubungan interpersonal dan struktur organisasi tidak memiliki hubungan dengan kinerja karyawan tetap. Sedangkan dimensi sumber stres kerja yang memiliki hubungan dengan kinerja karyawan kontrak adalah kondisi kerja, ambiguitas peran, hubungan interpersonal, pengembangan karir, dan struktur organisasi.
Job Stressor can be experienced among employee, especially Information Technology corporate employees. One of the influence of job stress on Information Technology corporate employees is employee performance. The research with 52 Information technology employees explore the correlation between job stressor and performance and also explore the correlation between permanent employees and contarct employees. The sampling techniques used in this research are accidental sampling or convenience sampling. Job stress in Information technology employees is measured with employee performance assessment fron the PT. X.Pearson Correlation analysis demonstrate that job stress have a significant negative correlation eith performance on permanent employees (r = -0,722 with p value <0,05) and significant negative correlation between job stress and performance on contract employees (r = -0,707 with p value <0,05). Job stress dimention that relates with performance of permanent employees are work condition, role ambigui ty, career development while interpersonal relation and organization structure dimention have no relation with permanent employees performance. On the other side the job stress dimention that relates with the contract employees are work condition , role ambiguity, interpersonal relation, career development and organization structure."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Kiki Riskinia Putri
"Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, keamanan dalam negeri menjadi syarat penting untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan beradab. Salah satu elemen yang dapat mendukung terwujudnya keamanan dalam negeri yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesesuaian organisasi-individu terhadap kepuasan kerja yang dimediasi oleh stres kerja dan dimoderasi oleh dukungan atasan pada anggota Tamtama dan Bintara organisasi XYZ sebagai pasukan elit Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas untuk menghadapi dan menangani ancaman kajahatan nasional yang berintesitas tinggi. Responden penelitian yang dipilih adalah anggota Tamtama dan Bintara organisasi XYZ sebagai unsur pelaksana yang terjun langsung ke lapangan untuk menjalankan tugas organisasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS macro PROCESS oleh AF Hayes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian organisasi-individu memberikan pengaruh yang positif secara signifikan terhadap kepuasan kerja dan dimediasi oleh stres kerja. Selain itu, diketahui bahwa dukungan atasan memoderasi hubungan antara kesesuaian organisasi-individu dengan stres kerja.
Based on Pancasila and Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, a country security is an important requirement for the realization of a fair, prosperous, and civilized society. One of the elements that support the realization of country security is Kepolisian Negara Republik Indonesia. The aim of this research is to study the effect of person organization fit towards job satisfaction that mediated by job stress and moderated by supervisor support on Tamtama and Bintara organization XYZ as the elite troops of Kepolisian Negara Republik Indonesia that in charge to deal with high intesity national threats. The respondents of the study were Tamtama and Bintara organization XYZ as the executing element who went directly to the field to carry out the organizational tasks. The collected data in this research was processed by using SPSS macro PROCESS by AF Hayes. The results of this study show that person organizational fit has significant positive effect towards job satisfaction and mediated by job stress. In addition, its known that supervisor support moderates the relationship between person organization fit with job stress."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69200
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ajeng Radini Tonia
"Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh dari variabel job stress, organizational commitment, dan job satisfaction terhadap variabel turnover intention yang terjadi pada karyawan departemen policy holder services di PT Asuransi Jiwa X, melihat fenomena tingginya tingkat turnover karyawan yang terjadi pada departemen policy holder services di PT Asuransi Jiwa X. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan data kuesioner sebanyak 100 orang dari kesuluruhan jumlah populasi sebanyak 210 orang. Olah data dilakukan menggunakan software SPSS 18.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel job stress, organizational commitment, dan job satisfaction memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel turnover intention pada studi kasus karyawan departemen policy holder sevices di PT Asuransi Jiwa X. Saran dari penelitian ini adalah agar perusahaan lebih memperhatikan jam kerja, upah, dan beban kerja karyawan untuk menekan turnover karyawan.
This study is discuss about the effects of job stress, organizational commitment, and job satisfaction on turnover intention in Policy Holder Services Department PT Asuransi Jiwa X. This research is using multiple regression methods and using questionaire with 100 sample, total population are 210 person. This research using SPSS Version 18.0 for processing the data. The result of this research is job stress, organizational commitment, and job satisfaction have significant influence to turnover intention in policy holder services department PT Asuransi Jiwa X. The advice of this study are the company should give more attention to employee working hours, pay, and work pressure to reduce the employee turnover."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S45541
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library