Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adiva Reyhan Puteri
"Fitur analitik merupakan suatu fitur yang menyediakan beberapa kemampuan business analytics yang disediakan oleh pihak online marketplace bagi para penjual di marketplace terkait. Meski telah dibuat aksesibel, hal tersebut tidak menjamin bahwa fitur analitik akan digunakan oleh para penjual di online marketplace. Fitur analitik yang dapat menyajikan informasi siap pakai bagi para penjual membuat kualitas dari informasi yang disediakan menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kualitas informasi terhadap keinginan penjual untuk mengadopsi fitur analitik yang disediakan oleh pihak online marketplace menggunakan teori technology acceptance model yang dimoderasi dengan faktor analytical decision making culture (ADMC). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara daring dan berhasil memperoleh 337 respons yang valid. Respons yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance based structural equation modeling. Hasil penelitian membuktikan bahwa dari 16 hipotesis yang diajukan, 9 di antaranya berhasil diterima. Penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 6 faktor kualitas informasi yang digunakan, hanya 4 faktor yaitu, accessibility, interpretability, relevancy, dan novelty yang terbukti dapat memengaruhi keinginan penjual untuk menggunakan fitur analitik. Efek moderasi membuktikan bahwa hubungan interpretability dengan perceived ease of use dan novelty dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang rendah. Di lain sisi, hubungan accuracy dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang tinggi. Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi dalam menambah dan memperkaya literatur terkait pengadopsian business analytics di lingkungan online marketplace dan bermanfaat bagi pelaku penyedia layanan online marketplace dalam mengembangkan fitur analitik.

Analytical feature is a feature that provides several business analysis capabilities provided by the online marketplace for sellers in said marketplace. Although it has been made accessible, this does not guarantee that the analytical features will be used by sellers in the online marketplace. Analytical feature that presents ready to use information to sellers makes the quality of the information provided by the analytical feature interesting to be analyzed. This study aims to analyze the effect of information quality towards the adoption of the analytical feature by sellers of online marketplace through the technology acceptance model and moderated by the role of analytical decision making culture (ADMC). This research was conducted using a quantitative approach by spreading the research online and succeeded in obtaining 337 valid responses. The responses obtained were then analyzed using the covariance-based structural equation modeling method. The results of the study proved that out of the 16 hypotheses proposed, 9 of them are successfully accepted. This study explains that out of the 6 factors of information quality used, only 4 factors, accessibility, interpretability, relevance, and novelty have been shown to influence sellers' intention to adopt the analytical feature. The moderating effect show that the relationship between interpretability towards perceived ease of use and novelty towards perceived usefulness are stronger in the environment with low value of ADMC. However, the relationship between accuracy towards perceived usefulness is stronger in an environment with high value of ADMC. This research has several contributions in adding and enriching previous literature related to the adoption of business analytics in the online marketplace environment and is useful for online marketplace providers in developing the analytical feature.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adiva Reyhan Puteri
"Fitur analitik merupakan suatu fitur yang menyediakan beberapa kemampuan business analytics yang disediakan oleh pihak online marketplace bagi para penjual di marketplace terkait. Meski telah dibuat aksesibel, hal tersebut tidak menjamin bahwa fitur analitik akan digunakan oleh para penjual di online marketplace. Fitur analitik yang dapat menyajikan informasi siap pakai bagi para penjual membuat kualitas dari informasi yang disediakan menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kualitas informasi terhadap keinginan penjual untuk mengadopsi fitur analitik yang disediakan oleh pihak online marketplace menggunakan teori technology acceptance model yang dimoderasi dengan faktor analytical decision making culture (ADMC). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara daring dan berhasil memperoleh 337 respons yang valid. Respons yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode covariance based structural equation modeling. Hasil penelitian membuktikan bahwa dari 16 hipotesis yang diajukan, 9 di antaranya berhasil diterima. Penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 6 faktor kualitas informasi yang digunakan, hanya 4 faktor yaitu, accessibility, interpretability, relevancy, dan novelty yang terbukti dapat memengaruhi keinginan penjual untuk menggunakan fitur analitik. Efek moderasi membuktikan bahwa hubungan interpretability dengan perceived ease of use dan novelty dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang rendah. Di lain sisi, hubungan accuracy dengan perceived usefulness menjadi lebih kuat pada lingkungan dengan nilai ADMC yang tinggi. Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi dalam menambah dan memperkaya literatur terkait pengadopsian business analytics di lingkungan online marketplace dan bermanfaat bagi pelaku penyedia layanan online marketplace dalam mengembangkan fitur analitik.

Analytical feature is a feature that provides several business analysis capabilities provided by the online marketplace for sellers in said marketplace. Although it has been made accessible, this does not guarantee that the analytical features will be used by sellers in the online marketplace. Analytical feature that presents ready to use information to sellers makes the quality of the information provided by the analytical feature interesting to be analyzed. This study aims to analyze the effect of information quality towards the adoption of the analytical feature by sellers of online marketplace through the technology acceptance model and moderated by the role of analytical decision making culture (ADMC). This research was conducted using a quantitative approach by spreading the research online and succeeded in obtaining 337 valid responses. The responses obtained were then analyzed using the covariance-based structural equation modeling method. The results of the study proved that out of the 16 hypotheses proposed, 9 of them are successfully accepted. This study explains that out of the 6 factors of information quality used, only 4 factors, accessibility, interpretability, relevance, and novelty have been shown to influence sellers' intention to adopt the analytical feature. The moderating effect show that the relationship between interpretability towards perceived ease of use and novelty towards perceived usefulness are stronger in the environment with low value of ADMC. However, the relationship between accuracy towards perceived usefulness is stronger in an environment with high value of ADMC. This research has several contributions in adding and enriching previous literature related to the adoption of business analytics in the online marketplace environment and is useful for online marketplace providers in developing the analytical feature."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filia Putri Setiawan
"HSBC adalah salah satu organisasi perbankan dan jasa keuangan terbesat di dunia. Selain nilai tujuan yang diterapkan dan jenis produk serta layanan yang ditawarkan HSBC, teknologi informasi juga digunakan untuk menciptakan makna strategis. Makalah ini akan membahas pentingnya sistem dan teknologi informasi bagi HSBC serta menganalisis HSBC dengan teori-teori bisnis seperti "Porter's five forces" dan "Porter'ss four competitive advantages".

HSBC is one of the world’s largest banking and financial services organizations. Apart from the objectives values applied and types of product as well as the services HSBC offers, information technology is also being used to create strategic significance. This paper will discuss the importance of information system and technology for HSBC  as well as analysing HSBC with Porter's 5 forces as well as Porter's four competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf;MK-pdf;MK-pdf;MK-pdf;MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mikhail Rifqi Rinaldi
"Makalah Non-Seminar ini menggali dampak transformatif analitika bisnis dalam organisasi saat ini. Analitika bisnis melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap data bisnis, mengintegrasikan wawasan dari analisis ke dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategis. Yang dulunya dianggap sebagai produk samping era informasi, data kini telah berkembang menjadi sumber daya berharga, mendorong inovasi dan keunggulan kompetitif. Tantangan dalam menggali wawasan bermakna dari data diakui. Studi ini menilai artikel-artikel penting seperti "The Analytics Mandate," "Big Data: The Management Revolution," "Business Analytics: Why Now and What Next?," "Building the AI-Powered Organization," dan "Analytics as a Source of Business Innovation." Secara kolektif, artikel-artikel ini menekankan pentingnya analitika pada abad ke-21, menyoroti perannya dalam memanfaatkan sumber daya data yang melimpah, mempromosikan pengambilan keputusan berbasis data, dan beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang dinamis. Artikel-artikel yang ditinjau memiliki interpretasi umum tentang analitika sebagai penggunaan data untuk perencanaan berbasis fakta, pengambilan keputusan, dan pembelajaran. Mereka menekankan permintaan yang meningkat terhadap analitika sebagai sarana untuk menjaga keunggulan kompetitif. Perusahaan yang mengadopsi pengambilan keputusan berbasis data terbukti lebih unggul dari pesaingnya, menghasilkan peningkatan produktivitas dan profitabilitas. Contoh nyata dari Sears Holdings dan Nedbank disajikan untuk mengilustrasikan bagaimana analitika meningkatkan efisiensi dan ketepatan pemasaran. Diskusi juga mengeksplor temuan survei dalam artikel "Analytics as a Source of Business Innovation," yang mengungkap keuntungan kompetitif yang meningkat, peningkatan inovasi, peran tata kelola data, dan peluang yang diciptakan oleh mesin pintar. Bagian diskusi kritis mengevaluasi efektivitas artikel-artikel tersebut, memuji penggunaan metafora, kejelasan, dan aplikasi dunia nyata. Ini juga menyoroti istilah-istilah yang mungkin memerlukan penjelasan bagi pembaca. Pengenalan Tiga Tingkatan Kematangan Analitika—Inovator Analitik, Praktisi Analitik, dan Tantangan Analitik—mencategorikan perusahaan berdasarkan tingkat kecanggihan analitika. Implikasi untuk praktik menekankan tahap awal pengadopsian analitika, menyajikan banyak peluang untuk pertumbuhan pendapatan, pengurangan biaya, dan manajemen risiko. Tren dalam praktik organisasi yang berfokus pada data menekankan perlunya memperlakukan data sebagai aset berharga, mempromosikan berbagi data, mengatasi interpretasi yang beragam, dan berbeda melalui analitika. Sebagai kesimpulan, paper ini menegaskan bahwa adopsi luas analitika sedang membentuk praktik organisasi. Keberhasilan perusahaan dalam bidang ini tidak hanya bergantung pada pengenalan potensi analitika tetapi juga pada pembentukan budaya analitis, penerimaan pemikiran inovatif, dan transformasi praktik bisnis. Munculnya analitika bisnis diakui sebagai revolusi yang tidak dapat diabaikan yang sangat penting untuk menjaga daya saing dalam lanskap bisnis kontemporer.

This paper dives into the transformative impact of business analytics in today's organizations. Business analytics entails a thorough examination of business data, integrating insights from the analysis into decision-making and strategic planning. Once considered a byproduct of the information era, data has now evolved into a valuable resource, fueling innovation and competitive advantage. The challenges of extracting meaningful insights from data are acknowledged. The study assesses pivotal articles such as "The Analytics Mandate," "Big Data: The Management Revolution," "Business Analytics: Why Now and What Next?," "Building the AI-Powered Organization," and "Analytics as a Source of Business Innovation." Collectively, these articles underscore the increasing importance of analytics in the 21st century, emphasizing its role in utilizing abundant data, promoting data-driven decision-making, and adapting to dynamic business environments. The reviewed articles share a common interpretation of analytics as the use of data for fact-based planning, decision-making, and learning. They highlight the growing demand for analytics as a means to maintain a competitive edge, showcasing that companies embracing data-driven decision-making outperform competitors, leading to improved productivity and profitability. Real-life examples from Sears Holdings and Nedbank are presented to illustrate how analytics enhances efficiency and marketing precision. The discussion also explores survey findings in the "Analytics as a Source of Business Innovation" article, revealing increased competitive advantages, a surge in innovation, the role of data governance, and opportunities created by smart machines. The critical discussion section evaluates the articles' effectiveness, praising their use of metaphors, clarity, and real-world applications. It also points out unfamiliar terms that may need clarification for readers. The introduction of the Three Levels of Analytics Maturity—Analytical Innovators, Analytical Practitioners, and Analytically Challenged—categorizes companies based on their sophistication in analytics. Implications for practice underscore the early stages of analytics adoption, presenting numerous opportunities for revenue growth, cost reduction, and risk management. Trends in data-centric organizational practices stress treating data as a valuable asset, promoting data sharing, addressing diverse interpretations, and achieving differentiation through analytics. In conclusion, the paper asserts that the widespread adoption of analytics is reshaping organizational practices. Success in this field is not solely dependent on recognizing analytics potential but also on fostering an analytical culture, embracing innovative thinking, and transforming business practices. The rise of business analytics is acknowledged as an undeniable revolution crucial for maintaining competitiveness in the contemporary business landscape."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Bella Ayu
"Tinjauan artikel akademis ini menggali ranah dinamis analisis bisnis di era digital dengan mengkaji secara kritis lima Jurnal/Artikel Ilmiah. Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya, perusahaan berupaya memanfaatkan data dan analitik untuk pengambilan keputusan yang tepat dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Tinjauan ini menilai kekuatan dan kelemahan setiap artikel, mencakup topik mulai dari integrasi analitik dalam manajemen hingga persinggungannya dengan pemasaran, kebijakan publik, dan dampak transformatif dari data besar. Wawasan utama menggarisbawahi pentingnya menyeimbangkan penilaian manusia dengan wawasan berbasis data, menerapkan analisis di seluruh domain organisasi, dan mengatasi tantangan terkait privasi dan regulasi data. Implikasinya terhadap praktik menekankan penerapan kemampuan analitik tingkat lanjut, penilaian ulang pendekatan manajemen data tradisional, dan memprioritaskan kepuasan pelanggan melalui analitik real-time. Tinjauan ini diakhiri dengan menyoroti pentingnya penanganan data yang bertanggung jawab dan kepatuhan terhadap peraturan privasi. Pekerjaan ini menjadi landasan bagi studi kasus yang akan datang, yang bertujuan untuk memberikan wawasan praktis tentang bagaimana perusahaan teknologi multinasional menavigasi tantangan-tantangan ini dan memanfaatkan analisis canggih untuk pertumbuhan berkelanjutan dalam lanskap bisnis yang berpusat pada data. Secara keseluruhan, tinjauan ini menawarkan wawasan berharga bagi para akademisi, profesional, dan pembuat kebijakan dalam menavigasi lanskap analisis bisnis di era digital.

This academic article review delves into the dynamic realm of business analytics in the digital age by critically examining five scholarly Journals/Articles. In the face of unprecedented challenges and opportunities, companies strive to leverage data and analytics for informed decision-making and sustained competitive advantage. The review assesses the strengths and weaknesses of each article, covering topics ranging from the integration of analytics in management to its intersections with marketing, public policy, and the transformative effects of big data. Key insights underscore the importance of balancing human judgment with data-driven insights, applying analytics across organizational domains, and addressing challenges related to data privacy and regulation. Implications for practice emphasize the adoption of advanced analytics capabilities, reassessment of traditional data management approaches, and prioritization of customer satisfaction through real-time analytics. The review concludes by highlighting the significance of responsible data handling and adherence to privacy regulations. This work sets the stage for a forthcoming case study, aiming to provide practical insights into how a multinational technology corporation navigates these challenges and utilizes advanced analytics for sustainable growth in the data-centric business landscape. Overall, the review offers valuable insights for scholars, professionals, and policymakers navigating the nuanced landscape of business analytics in the digital era."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Sahita Laksmi
"Semakin meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia membuat Pemerintah berupaya untuk meningkatkan minat pengembang listrik swasta untuk berinvestasi di Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro dengan cara membuat Peraturan Menteri ESDM no 19 tahun 2015 untuk PLTM. Pemerintah membuat tarif fix untuk PLTM dimana pengembang listrik tidak dapat melakukan negosiasi harga terkait tarif PLTM seperti pada pembangkit lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tarif yang diberikan Peraturan Menteri tersebut sudah dapat menarik pengembang listrik swasta dari tingkat keuntungan yang didapat, dengan cara melakukan analisis sensitivitas pada pengembang listrik swasta yang telah memiliki kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara dengan menggunakan tarif tersebut. Analisis dilakukan pada dua pengembang listrik swasta di lokasi yang mendapat tarif terendah dan tertinggi dengan membuat skenario perubahan pada perhitungan awal pengembang listrik swasta.
Hasil analisisnya dapat dilihat pada tingkat Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period dan Benefit Cost Rationya yang didapat pada perubahan skenarionya. Hasilnya tarif terbaru yang diberikan oleh Pemerintah untuk PLTM sudah layak untuk memancing minat pengembang listrik swasta dari tingkat keuntungan yang didapat. Meski begitu, hal penting yang harus diperhatikan oleh pengembang listrik swasta adalah energi yang dihasilkan setiap tahunnya, karena perubahan tingkat energi yang dihasilkan pertahunnya paling signifikan dalam berubahnya keuntungan untuk menentukan layaknya sebuah investasi.

The increasing demand for electricity in Indonesia made the Government seeks to increase the interest of Independent Power Producers to invest in minihydro power plants by making the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 19/2015 for minihydro power plants. The government made fixed tariff for minihydro power plants where Independent Power Producers (IPP) are not able to negotiate tariff for minihydro power plants as in other power plants.
This study aims to determine whether a given tariff regulation has been able to attract Independent Power Producers on the level of profits, by performing a sensitivity analysis on the Independent Power Producers who have contracted with Perusahaan Listrik Negara using the tariff. Analysis was performed on two Independent Power Producers in location that received the lowest and highest tariff by making changes to the initial calculation scenarios of Independent Power Producers.
Analysis results can be seen at the level of the Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period and Benefit Cost ratio that obtained in the scenario changes. The results is tariff that given by the Government for minihydro power plants is feasible to interest Independent Power Producers of level profits. Even so, the important things that must be considered by the Independent Power Producers is amount of energy produced annually, due to changes in the level of energy produced per year is the most significant changes in profits to determine an investment feasibility."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Alanudin
"The rapid changes in the world today, especially with digitization and the technological revolution, are transforming the way humans live. The internet revolution has brought significant changes, with over 63% of the world's population, reaching 5 billion out of the current 7.8 billion, regularly using the internet. In Indonesia, 213 million people, or more than 75%, have embraced internet usage. These changes profoundly impact various aspects of our lives, from ordering food, entertainment services to accessing educational services. Although e-commerce opportunities continue to grow, shifts in customer behavior pose challenges for companies in creating products and services that meet customer expectations. E-commerce competition is intense, with only 1% of companies having a competitive advantage (Chevalier, 2021). Eighty-four percent of e-commerce companies reveal that competition in this industry is fierce and dominated by price competition. While e-commerce continues to grow, its growth rate is slowing down. Business analytics becomes the key to effectively leveraging data. In an era of disruption filled with uncertainty, top executives' intuition, experience, and education need to be supported by relevant data. Most companies understand the crucial role of data and analytics but have not yet incorporated them into their routine operations. This research comprehensively discusses strategies to maximize the use of data and analytics, known as business analytics adoption. Furthermore, the technology-organization-environment (TOE) factors, as antecedents to business analytics adoption, are not fully utilized to support adoption, leading to companies struggling to grow and compete. This research aims to elaborate on these critical factors using fundamental questions: "Are knowledge retention, dynamic capabilities, and TOE (technology, organization, and environment) important in adopting business analytics to enhance competitive advantage?" To fill the literature gap, this study proposes the TOE framework, knowledge retention, and dynamic capabilities as crucial factors in the adoption of business analytics to enhance competitive advantage for e-commerce companies. In the e-commerce era, the use of data and analytics is not just a necessity but a requirement for companies to adapt and remain relevant in the ever-changing market.

Perubahan pesat dunia saat ini, terutama dengan digitalisasi dan revolusi teknologi yang mengubah cara hidup manusia. Revolusi internet membawa perubahan signifikan, lebih dari 63% populasi dunia, yaitu mencapai 5 miliar dari 7,8 miliar populasi dunia saat ini telah menggunakan internet secara rutin. Di Indonesia sebanyak 213 juta orang, yaitu lebih dari 75% telah menggunakan internet. Perubahan ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari cara memesan makanan, layanan hiburan hingga mengakses layanan pendidikan. Meskipun peluang e-commerce terus bertumbuh, perubahan perilaku pelanggan menimbulkan tantangan bagi perusahaan dalam menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan. Persaingan e-commerce sangatlah ketat, hanya 1% perusahaan yang memiliki competitive advantage (Chevalier, 2021). Sebanyak 84% perusahaan e-commerce mengungkapkan persaingan di industri ini sangatlah ketat dan didominasi oleh persaingan harga. E-commerce masih terus bertumbuh, namun tingkat pertumbuhannya mulai melambat. Business analytics menjadi kunci untuk memanfaatkan data secara efektif. Di era disrupsi yang penuh dengan ketidakpastian, intuisi, pengalaman, dan pendidikan para eksekutif puncak perlu didukung oleh data yang relevan. Sebagian besar perusahaan memahami peran penting data dan analytics, namun belum menggunakannya secara rutin. Penelitian ini membahas secara menyeluruh strategi untuk memaksimalkan penggunaan data dan analitik, yang dikenal sebagai adopsi business analytics. Selain itu, faktor teknologi-organisasi-lingkungan (kerangka TOE) sebagai antecedent dari adopsi analisis bisnis tidak dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung adopsi dan sebagai konsekuensinya perusahaan kesulitan untuk tumbuh dan bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan faktor-faktor penting ini dengan menggunakan pertanyaan mendasar: “Apakah faktor retensi pengetahuan, kemampuan dinamis, dan TOE (teknologi, organisasi, dan lingkungan) penting dalam mengadopsi analisis bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif? Untuk mengisi kesenjangan literature, penelitian ini mengusulkan kerangka TOE, retensi pengetahuan, dan kemampuan dinamis sebagai faktor penting dalam adopsi analisis bisnis untuk meningkatkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan perdagangan elektronik. Dalam era perdagangan elektronik, penggunaan data dan analitik bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi suatu keharusan agar perusahaan dapat beradaptasi dan tetap relevan di pasar yang terus berubah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Bayu Murty
"Dalam menghadapi perekonomian yang semakin global, Pemerintah menginginkan BUMN-BUMN memiliki daya saing. Untuk mewujudkan hal tersebut, upaya yang dilakukan Pemerintah adalah dengan mengeluarkan kebijakan yang mendorong terjadinya sinergi di antara BUMN, Anak Perusahaan BUMN, dan Perusahaan Terafiliasi BUMN. Kebijakan untuk mendorong terjadinya Sinergi BUMN tersebut, saat ini diterapkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-15/MBU/2012. Sinergi yang dimaksud dalam peraturan tersebut pada dasarnya adalah dorongan untuk saling melakukan penunjukan langsung di antara BUMN, anak perusahaan dan perusahaan terafiliasinya. Terhadap hal tersebut, KPPU menilai Kebijakan Sinergi BUMN bertentangan dengan prinsip persaingan usaha yang utamanya tercermin dalam putusan dan saran atas perkara nomor 07/KPPU-I/2013.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perspektif kebijakan dan ekonomi persaingan usaha terhadap Kebijakan Sinergi BUMN. Guna menjawab hal tersebut, penelitian ini akan melakukan analisis dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif dengan pembatasan studi pada industri jasa teknologi informasi. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan metode penelitian non-doctrinal legal research, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan cara melakukan perhitungan konsentrasi industri.
Dari analisis kualitatif yang dilakukan, dapatlah disimpulkan bahwa secara material Kebijakan Sinergi BUMN memiliki beberapa kekurangan yang dapat berdampak terhadap kompetisi ataupun efisiensi. Kendati demikian, oleh karena secara legal formal Kebijakan Sinergi BUMN tetap dapat dilakukan maka diperlukan beberapa perbaikan dalam aturan pelaksanaannya sehingga Kebijakan Sinergi BUMN menjadi tidak berpotensi merugikan persaingan secara luas. Adapun dari pengolahan data kuantitatif yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pada industri jasa teknologi informasi khususnya pasar data center services, Kebijakan Sinergi BUMN dapat berpotensi membatasi persaingan. Hal tersebut terlihat dari angka pertumbuhan kinerja pelaku usaha pesaing, meningkatnya penguasaan pasar dan rendahnya efisiensi Perusahaan Terafiliasi BUMN.

In the face of an increasing global economy, Government wants State-Owned Enterprises (SOE) to be more competitive. In order to realize that goal, Government made an effort by issuing policies that foster synergy among SOEs, its Subsidiaries, and Affiliated Companies of the SOE. Currently, policy to encourage business synergy between SOEs is implemented by the Government through SOE?s Minister Regulations No. Per-15 / MBU / 2012. Synergy that stipulated in the minister regulations is basically to permit and encourage procurement with direct appointment method among SOEs, its subsidiaries, and Affiliated Companies of the SOE. On the contrary, the Antitrust Commission considers such kind of policy is against to the principles of competition. Such consideration was mainly reflected in the Commision verdicts and suggestion on case number 07 / KPPU-I / 2013.
This research was conducted to determine how the perspective of antitrust economic and policy towards synergy of the SOEs. To answer this, this research performed analysis using quantitative and qualitative data. Such data is limited to the information technology services industry. Qualitative data was analyzed by using non-doctrinal legal research method, while quantitative data was analyzed by calculating industry concentration.
From the qualitative analysis carried out, it can be concluded that the SOE? Synergy Policy contains some risks that can influence competition and efficiency. However, because SOE? Synergy Policy still can be legally implemented, some policy-improvements are needed to ensure that implementation of the policy will not harm competition. From the quantitative data processed, it can be known that competition in information technology services industry in particular market of data center services is potentially damaged by the SOE? Synergy Policy. This is evident from the performance of the competitors as well as market share and efficiency of Affiliated Companies of the SOE.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azief Muhammad Ribkhan
"Dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia dan peningkatan transaksi digital di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Diperlukan marketplace online yang menyediakan produk berserifikat halal untuk menjaga hak konsumen muslim dalam beribadah melalui konsumsi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh langsung maupun tidak langsung dari variabel sikap, kepuasan, persepsi nilai, persepsi kegunaan, pengetahuan mengenai prinsip halal, dan citra halal terhadap niat konsumen muslim untuk berlangganan pada toko online. Pengaruh tidak langsung diperantarai oleh variabel citra halal. Peneliti mengolah 234 data yang berasal dari responden konsumen muslim yang pernah berbelanja di Tokopedia Salam menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan perangkat lunak LISREL 8.8 dan AMOS 22. Penelitian ini menemukan bahwa sikap, kepuasan, persepsi kegunaan memengaruhi citra halal secara positif, sedangkan persepsi nilai dan pengetahuan mengenai prinsip halal tidak memengaruhi citra halal. Temuan lain dalam penelitian ini yaitu kepuasan, persepsi kegunaan, dan citra halal memengaruhi niat konsumen muslim untuk berlangganan pada toko online secara positif, sedangkan sikap, dan persepsi nilai tidak memengaruhi niat konsumen muslim untuk berlangganan pada toko online, serta pengetahuan mengenai prinsip halal ditemukan memengaruhi niat konsumen muslim untuk berlangganan pada toko online secara negatif. Citra halal ditemukan memiliki efek sebagai variabel intervening saat memediasi pengaruh sikap, kepuasan, dan persepsi kegunaan terhadap niat konsumen muslim untuk berlangganan pada toko online

Indonesia with the largest Muslim population and the ever increasing value in digital transaction every year. Online marketplace that provides halal certified products are required to safeguarding Muslim consumer rights in worship through consumption. This study aims to analyze the direct and indirect effect of attitude, satisfaction, perceived value, perceived usefulness, knowledge of halal principle, and halal image towards muslim’s online repatronage intention. The author also hypothesized the mediating effect of halal image. This study involved 234 muslim consumers’ that previously buy from Tokopedia Salam, the data were processed by using Structural Equation Modeling (SEM) method with LISREL 8.8 and AMOS 22. The result showed that attitude, satisfaction, perceived usefulness had positive influence on halal image, while perceived value and knowledge of halal principle doesn’t influence halal image. Furthermore, satisfaction, perceived usefulness, and halal image was also found positively influence online repatronage intention, while attitude and perceived value doesn’t have influence towards online repatronage intention, also knowledge of halal principle was found to be negatively influence online repatronage intention. Halal image was found to be mediating the effect of attitude, satisfaction, and perceived usefulness towards online repatronage intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verdy Septian Nugraha
"Studi ini meneliti tentang mekanisme kepercayaan customer secara online sebagai anteseden dari repurchase intention customer di marketplace elektronik. Penelitian ini menggunakan data berupa hasil survei dari 749 customer Tokopedia di Indonesia untuk menguji model penelitian yang diusulkan. Studi empiris dilakukan dengan menggunakan pendekatan SEM-PLS. Studi ini menemukan bahwa kedua belah pihak, marketplace elektronik dan e-seller memiliki pengaruh masing-masing dalam membentuk repurchase intention. Temuan menunjukkan bahwa, bagi customer Indonesia, marketplace elektronik, seperti Tokopedia, memiliki peran penting dalam membentuk transaksi online daripada e-seller. Ini berarti bahwa tidak ada hubungan yang dapat dipertukarkan antara peran marketplace elektronik sebagai pihak ketiga dan e-seller dalam pembentukan repurchase intention. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku customer di marketplace elektronik dalam membentuk kepercayaan kepada e-penjual dan marketplace sendiri menggunakan sampel dari customer Indonesia dan marketplace Tokopedia, yang memiliki model bisnis yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi dan mengeksplorasi kelayakan dari model mekanisme kepercayaan. Hasil penelitian dapat digunakan manajer untuk memilih dan mengevaluasi fitur marketplace apa saja yang dapat dipertahankan dan dikembangkan dalam rangka meningkatkan kepercayaan customer berdasarkan dimensi dan kegunaan yang dipersepsi oleh customer.

This study describes and extends the current literature about customer online-trust mechanisms as the antecedent of customer's repurchase intentions in the marketplace environment. The research collects survey data from 749 Tokopedia customers in Indonesia to test the proposed research model. Empirical studies conducted using SEM-PLS approach. This study found that both party, marketplace and e-seller have their path on forming repurchase intention. However, the findings indicate that, for Indonesian customers, the marketplace, such as Tokopedia, has a critical role in forming any online transaction than an e-seller who has a low significant effect. It is mean that there is no interchangeable relationship between the role of the marketplace as a third party and e-seller in forming customer repeat purchase. The research aims to explain customer behavior in the online marketplace environment in forming a trust to e-seller and marketplace using a sample from Indonesian customer and Tokopedia marketplace, which have a different business model with previous research. The aim is to confirm and explore the properness of the trust-mechanism model. Our results can help the manager to select which marketplace feature can be maintained and developed to improve customer trust base on the dimension and usefulness that customers perceived. Categorizing the sample whose have a lot of experience and first-timer customer is needed to expand the variety of results base on their prior experience. Also, the model can be used to explain the trust-mechanism in a different type of e-commerce, such as apply to studies social commerce."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>