Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Claudia Sonia Sofyan
"Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) menggunakan influencers dalam pelaksanaan Electroning Word of Mouth Marketing sebagai bentuk Social Media Marketing. Video Youtube "Beautiful Transformation Series with Mrs. Soraya Hylmi" dan highlight Instagram Donna Agnesia merupakan dua contoh konten eWOM yang diunggah oleh JAC. Makalah ini menganalisis kedua konten tersebut dengan tujuan untuk melihat apakah JAC telah menerapkan konsep eWOM dalam pembuatan konten. Dalam menganalisis kedua konten, penulis menggunakan konsep Social Media Marketing, Social Media Influencers, dan Electronic Word of Mouth. Metode yang digunakan adalah studi literatur. Konsep 5T seperti talkers, topics, tools, taking part, tracking dan dimensi eWOM seperti kredibilitas sumber, kualitas argumen, tipe review, recomendation sideness, dan visual cue digunakan untuk menganalisis kedua konten yang disebutkan di atas. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar konsep 5T dan dimensi eWOM sendiri telah terpenuhi dalam kedua konten, hanya saja masing-masing konten memiliki kelemahan dalam hal taking part dan tracking.

Jakarta Aesthetic Clinic (JAC) uses influencers in the implementation of Electroning Word of Mouth Marketing as a form of Social Media Marketing. The Youtube video "Beautiful Transformation Series with Mrs. Soraya Hylmi" and Donna Agnesia's Instagram highlight are two examples of eWOM content uploaded by JAC. This paper analyzes those two content in order to see if JAC has implemented the eWOM concept in content creation. In analyzing the two content, the writer uses the concept of Social Media Marketing, Social Media Influencers, and Electronic Word of Mouth. The method used is literature study. 5T concepts such as speaker, topic, tool, taking part, tracking and eWOM dimensions such as source credibility, quality of argument, type of review, recommended sideness, and visual cues are used to analyze the two content above. The results of the analysis shows that most of the 5T concepts and eWOM dimensions themselves have been fulfilled in both content, however, each content has weaknesses in terms of taking part and tracking."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dava Kharis
"Makalah ini membahas mengenai kegiatan strategi pemasaran komunitas yang dilakukan oleh Xiaomi Indonesia untuk membentuk word of mouth pada komunitas merek Mi Fans Indonesia. Hal yang melatarbelakangi strategi kegiatan tersebut adalah kehadiran Xiaomi pertama kali di Indonesia di antara pesaingnya dengan anggaran besar, membuatnya memiliki keterbatasan biaya serta munculnya komunitas penggemar merek sebagai momentum. Beberapa kegiatan pemasaran komunitas yang dilaksanakan adalah mengundang komunitas merek ke peluncuran produk, membuat platform khusus di internet untuk berdiskusi, dan membangun infrastruktur berupa tempat berkumpul komunitas mereknya. Makalah ini mendeskripsikan bagaimana Xiaomi Indonesia menjaga hubungan baik dalam wujud komunikasi melalui media daring dan luring untuk membentuk loyalitas dan kepuasan pada komunitas Mi Fans Indonesia, sehingga mereka memiliki perasaan sukarela untuk menyebarkan kebaikan mengenai merek dan produk Xiaomi.

This paper discusses the community marketing strategy activities carried out by Xiaomi Indonesia to form word of mouth in the Mi Fans Indonesia brand community. The background for this strategy of activity is the presence of Xiaomi for the first time in Indonesia among its competitors with a large budget, causing it to have limited costs and the emergence of a brand fan community as momentum. Some of the community marketing activities carried out include inviting brand communities to product launches, creating a special platform on the internet for discussions, and building infrastructure in the form of a gathering place for the brand's community. This paper describes how Xiaomi Indonesia maintains good relations in the form of communication through online and offline media to form loyalty and satisfaction in the Mi Fans Indonesia community, so that they have a voluntary feeling to spread goodness about the Xiaomi brand and products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosila Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Berlian Mega Sandy
"Koperasi Simpan Pinjam JASA (Kospin JASA), sesuai dengan tujuan pendiriannya, Yaitu membantu para pengusaha kecil dan menengah yang mengalami kesulitan di bidang permodalan berusaha untuk meningkatkan jumlah simpan dalam rangka memenuhi kebutuhan pinjam dari anggotanya. Produk Rekening Koran merupakan produk yang potensial untuk ditingkatkan, selain mempunyai frekuensi penggunaan tinggi juga selama ini menyerap nilai nominal yang besar. Dalam usahanya menarik minat tabung dari anggota dan calon anggotanya Kospin JASA tidak bisa hanya `menunggu', tapi harus memburu dengan berusaha memberi pelayanan yang sebaik-baiknya, yaitu pelayanan yang sesuai dengan harapan nasabahnya. Sementara itu nilai yang diharapkan olah nasabah tidak bersifat tetap/statis tetapi terus berubah. Untuk tetap menjaga kepuasan nasabah itu salah satunya adalah dengan melakukan survai kepuasan nasabah secara terus menerus. Dengan survai itu diharapkan terdapat temuan suatu nilai yang diinginkan oleh nasabah, sehingga dapat dilihat suatu celah antara nilai perusahaan dengan nilai konsumen. Survai kepuasan dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada sampel nasabah, diantaranya dengan menggali karakteristik pemakai dan selisih antara kinerja perusahaan dengan nilai yang diharapkan nasabah. Nasabah sampel dan lokasi penyebaran kuesioner dapat dilakukan secara purposive. Disain riset dapat dilakukan secara deskriptif, yaitu singgle cross sectional description. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pengguna produk rekening koran Kospin JASA 90% adalah wiraswastawan, dengan frekuensi pemakaian minimum 1x seminggu, dan dari populasi umumnya tinggal di kawasan perdagangan & industri. Sampel nasabah 65% puas, dengan indeks kepuasan 3,65 yang menunjukkan sikap loyal namun masih mudah berpaling ke pesaing. Kepuasan itu tidak berpengaruh pada frekuensi menabung dan saran penggunaan kepada orang lain. Prioritas untuk produk adalah pada komponen kecepatan pelayanan, untuk harga pada kesesuaian tarif administrasi dengan standar usaha, distribusi pada kestrategisan letak kantor layanan dan untuk promosi pada kontak pribadi. Diantara pilihan prioritas untuk elemen marketing mix tersebut elemen harga tidak mendapat kesepakatan umum dalam pemilihannya dari sampel nasabah. korelasi antara kepuasan keseluruhan dengan kategori perdimensi elemen bauran pemasaran terdapat diantaranya pada sikap kekeluargaan, reputasi kepercayaan dan kestrategisan kantor layanan. Selama ini kinerja Kospin JASA efektif pada komponen sikap kekeluargaan, penawaran produk baru, pesan promosi, kemegahan kantor layanan, kestrategisan letak kantor layanan dan reputasi kepercayaan. Sedangkan celah yang perlu diperhatikan terutama pada komponen keprofesionalan karyawan, kecepatan, nilai yang lebih menguntungkan dari Bank/Kospin lain, kecepatan jasa deliveri dll. Jadi sebenarnya kinerja Kospin JASA selama ini cukup unggul pada fungsi hantaran ke pasar, yaitu dari segi distribusi dan promosi. Namun perlu adanya peningkatan pada fungsi pengembangan produk. Setelah diketahui keunggulan dan kelemahannya dapat disusun suatu formulasi strategi bauran pemasaran. Dengan melihat peluang yang ada pada perusahaan maka perusahaan dapat menggunakan strategi penyesuaian S/O atau strategi pemasaran agresif. Strategi pemasaran agresif yang dapat digunakan diantaranya adalah dengan: memotivasi nasabah lama untuk meningkatkan frekuensi dan jumlah nominal tabungan; diskriminasi harga terhadap iuran pokok dan wajib; pilihan tarif administrasi dan insentif langsung; menyerap captive power di daerah perwakilan; memperluas cakupan distribusi ke daerah baru dan segmen baru serta mengubah sikap sales promotion-nya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
S19292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Supriyadi
"ABSTRAK
PT. Swadharma Duta Data (SDD) adalah perusahaan teknologi informasi yang memiliki produk utama Sistem Informasi Dana Pensiun (SIDP) yang memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dengan pesat mendorong Dana Penisun untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dalam membantu melakukan perubahan cara berbisnis untuk tujuan efisiensi. Perubahan cara berbisnis tersebut membutuhkan perubahan proses bisnis dan perubahan aplikasi SIDP yang dapat mendukung perubahan proses bisnis tersebut, seperti interkonesi sistem otomasi Dana Pensiun dengan perusahaan asuransi, sekuritas, internet, bank, dan lain-lain.
Produk SIDP saat ini belum dapat digunakan untuk tujuan interkoneksi, karena aplikasi Dana. Penisun yang ada baik milik SDD maupun pesaing, hanya dimaksudkan untuk membantu di bidang akuntansi dan adnministrasi saja. Untuk dapat menjawab tantangan di atas, maka diperlukan suatu sistem Dana Penisun yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka.
Pengembangan aplikasi yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka, membutuhkan keahlian jaringan komputer selain kemampuan pemrograman dan analisa proses bisnis yang baik. SDD sebagai salah satu penyedia aplikasi Dana Pensiun belum memiliki keahlian tersebut, sehingga tidak dapat mengembangkan aplikasi Dana Pensiun yang dapat menjawab tantangan di atas.
Studi ini mengusulkan suatu arsitektur strategi yang dapat memberikan arah bagi pengembangan kemampuan inti jaringan komputer, sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan produk SIDP yang dapat menjawab tentang tersebut di atas. Arsitektur strategi yang diusulkan pada studi ini dibuat dengan skala waktu hingga tahun 2003. Pada tahun 1999 hingga tahun 2000, SDD membangun kemampuan inti jaringan komputer. Setelah memiliki kemampuan inti jaringan komputer, maka pada tahun 2000, kemampuan inti tersebut digunakan untuk mendesain dan membangun produk SIDP menjadi produk yang memenuhi sistem otomasi terbuka, dan diluncurkan pada tahun 2001. Pada tahun 2001 hingga tahun 2002, SDD mengintegrasikan kemampuan inti jaringan komputer dengan kemampuan analisa proses bisnis untuk mendesain dan membangun produk SIDP agar memiliki arsitektur otomasi client-server, dan diluncurkan pada tahun 2003.
Karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki SDD, maka cara yang paling mungkin dalam membangun kemampuan inti jaringan komputer adalah dengan melakukan aliansi dengan pihak lain pada fungsi pemasaran. Penulis mengusulkan SDD melakukan aliansi dengan 3Com yang merupakan perusahaan multinasional dan pemimpin pasar dalam bidang jaringan komputer lokal (Local Area Network I LAN), hal ini karena SDD sudah sedikit banyak mengetahui produk 3Com melalui kerjasama dengan perusahaan lokal penyedia produk jaringan komputer 3Com dalam mmberikan solusi total kepada pelanggan, dan 3Com memiliki komitmen yang cukup baik untuk ikut menyukseskan aliansi yang dibentuk dengan SDD.
Dengan adanya aliansi tersebut, selain mendapatkan manfaat untuk mengembangkan kemampuan inti jaringan komputer, SDD juga memiliki peluang untuk menambah lini produknya dengan produk jaringan komputer yang memiliki permintaan pasar yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kontribusi yang harus diberikan oleh SDD kepada aliansi agar dapat berlangung dalam jangka waktu yang lama, adalah dengan memenuhi target volume penjualan yag telah ditetapkan oleh pihak 3Com. Sedangkan kontribusi dari 3Com adalah memberikan pelatihan, informasi, transfer keahlian jaringan komputer yang dapat dipergunakan oleh SDD untuk mengembangkan produk SIDP yang memiliki arsitektur otomasi client-server dan sistem otomasi terbuka."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Chaidir
"Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila jumlah kunjungan penderita jantung ke rumah sakit baik yang ringan sampai yang berat menunjukkan gejala peningkatan. Rencana pengembangan poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo yang beberapa tahun yang mengalami peningkatan memerlukan beberapa paradigma baru dalam pelayanan pemasaran jantung. Pada penelitian kali ini disusun stretagi pemasaran yang tepat untuk Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal melalui teknik SWOT analisis. Penyusunan strategi dtlakukan dalam tiga tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan melalui proses Consensus Decision Making (COM) dengan menggunakan alat Bantu TOWS, IE, BCG, Grand Strategi Matrik.
Berdasarkan analisis tersebut Posisi pelayanan Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo pada saat ini berada pada posisi future kuadran, Hold Maintain, Stars. Kemudian dengan penyesuaian (matching) antara keempat analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan yakni market penetration, market development dan product development. Strategi yang dipilih sebagai prioritas adalah product development. Startegi yang terpilih sebagai prioritas utama, yakni dengan menggunakan QSPM adalah market penetration.
Strategi pengembangan produk yang pertu dikembangkan dalam operasional adalah sebagai berikut : membentuk divisi pemasaran, mengoptimalkan promosi pelayanan jantung, distribusi ditingkatkan, melengkapi fasilitas Rumah Sakit, pasar sasaran diperjelas dengan pemetaan dan meningkatkan kualitas layanan.

Abstract
The Heart Disease is a kind of disease to make died in indonesia. Therefore make more pasient of it come to the Hospital both usually or emergency. The planning of improvement the heart Policlinic RSUD Pasar Rebo many years ago that is to improve some new paradigms for servicing the heart marketing.
These researches is arranged exactly strategic for heart Policlinic RSUD Pasar Rebo by making balanced external and internal factor through analysis SWOT Technic. The arrangement strategic is done in 3 steps namely, input stage to be analysis situation to make chance and strenght also the weakness thing by Consensus Decision Making (CDM) using TOWS, IE, BCG, Grand Strategic Matrix.
Based of this analysis, the service position of heart policlinic RSUD Pasar Rebo now days is future kuadran position hold Maintain and stars. And then to maching between the fourth analysis got some strategic alternative idest ; Market Penetration, Market Development and Product Development. The chosen strategic is product development. The chosen strategic as priority is to used QSPM market penetration.
The product strategic that must be improved in operational is ; to form marketing devision, making optimal promotion of heart service, to increase distribution, to complete facilities of Hospital, to be clear marketing by cartograpy and quality service increased."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Bledoeg
"ABSTRAK
Bisnis Properti semakin hari semakin roenjamur di Indonesia, khususnya di Jakarta. Hal ini dikarenakan industri ini memang memiliki peluang besar sekali untuk meraih laba yang besar khususnya di tahun 80-an awal dimana dunia usaha Indonesia semakin berkembang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perubahan dunia yang dilanda kecenderungan baru yang diakibatkan perubahan drastis dari teknologi, politik yang saling berakumulasi demikian hebatnya dengan bidang-bidang kehidupan lainnya mampu mengubah tatanan sosial, budaya dan perekonomian dunia; khususnya terasa di bagian-bagian dunia yang bisa berinteraksi secara cepat dengan bagian dunia lainnya.
Perubahan perilaku tadi membawa pula perubahan pada pola/gaya hidup masyarakat yang terkait oleh kecenderungan perubahan tadi; membawa perubahan pada penataan ruang kehidupan dimana kegiatan kehidupan itu berlangsung. Tuntutan akan unitisasi dan konsolidasi lewat pemanfaatan ukuran dan ragam sebagai upaya mendapatkan efisiensi yang setinggi-tingginya serta efektif untuk memenuhi tuntutan kwalitas kehidupan yang dicari.
Dengan segala aspek yang berpengaruh tadi, kekurangan penawaran/supply dari kamar hotel yang berkwalitas, perkantoran, aparternen/condominium serta fasilitas-fasilitas hiburan yang memiliki kelas semakin terasa dengan bertumbuhnya perekonomian dan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Secara cepat dan pasti banyak pengusaha yang mengincar peluang ini sehingga kelebihan penawaran/supply pun terjadi di akhir 80-an. Demikian pula perburuan semakin gencar di bisnis apartemen; superblock sebagai bentuk alternatif pilihan dalam upaya pemcahan masalah perkotaan sekaligus efisiensi akan lahan. Hal ini menjadi semacam strategi bersaing merebut pangsa pasar.
Jakarta Hilton International membangun perlahan tapi pasti kerajaan di bidang properti dimulai dengan usaha perhotelan yang disusul berturut-turut fasilitas lainnya sebagai bagian dan kelengkapan dari core/inti bisnisnya dengan sasaran segment pasar para eksekutif.
Kalau diamati pertumbuhan bisnis Jakarta Hilton International mengalami tahap-tahap perubahan yang menguji kemampuannya:
- Pada mulanya ada kesesuaian gerak antara tingkat turbulensi,
agresifitas strategi dan kemampuan respons manajemen
perusahaan.
- Dengan mulai terjadinya perubahan yang discontinue maka kemampuan entrepreuner nya teruji; JHI menghadapi ujian baik dalam kemampuan respons manajemen maupun agresifitas strateginya.
- Masa 90-an dengan semakin gencarnya perubahan-perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk pola dan gaya hidup masyarakat yang tersentuh oleh gencarnya perubahan; JHI raengalami pukulan tingkat turbulensi yang lebih tinggi lagi. Di sini perubahan sangat cepat tersebut tidak terkejar lagi; suatu contoh dari ketidak-sesuaian antara kemampuan responsif, agresifitas dan tingkat turbulensi.
Masa ini menghadapi pendatang-pendatang baru, khususnya Jakarta International Hotel dengan melakukan merger dengan PT. Danayasa Arthatama yang berlokasi berdekatan dengan JHI dan menjanjikan fasilitas-fasilitas yang super modern yang mampu memadukan hampir semua memadukan hampir semua tuntutan kehidupan. Bentuk bisnis properti raksaksa superblock adalah pilihannya yang merupakan wujud mimpi lama arsitek dan planner modern yang mampu mengatasi tuntutan kehidupan masa kini yang idealnya mampu memenuhi seluruh needs yang ada padanya; phisiological, safety, social, esteem dan self actualization (Maslow) yang ddapat ditampung dalam suatu kawasan yang luas.
Memang masa terjadinya turbulensi adalah masa terjadinya peristiwa unik yang mampu mengubah konfigurasi dan tentu saja tidak dapat direncanakan berdasarkan pertimbangan masa lalu. Suatu masa yang berbahaya; dan bahaya terbesarnya adalah apabila Kita berupaya mengaingkarinya. Menyimak apa yang dikupas oleh Peter F. Drucker, 1980, dalam masa yang tidak menentu, tugas pertama adalah berusaha memastikan agar perusahaan terus hidup; ada kepastian akan kekuatan dan kebaikan strukturnya, kemampuan bertahan menghadapi pukulan, meneyesuaikan diri untuk menghadapi peluang baru. Inilah masanya para manajer harus bekerja dan berprestasi di dalam masa yang penuh ketidak-pastian/turbulen ini.
Dalam pada itu perlu strategi memahami dimana perubahan paling besar akan terjadi dan apa saja yang mungkin berubah, strategi yang memungkinkan perusahaan dapat meraih keuntungan dari kenyataan baru dan mengubah turbulensi menjadi peluang.
Yang menjadi key issue di masa mendatang nemapaknya adalah 4 hal: Keuangan, Pemasaran, Operasi, Suinber Daya Manusia yang harus senantiasa berkesusuaian dalam menjalankan maupun memberi masukan dalam penyususnan strategi; dan ujung tombak keksuksesan jasa ini adalah faktor pemasaran yang didukung ke 3 aspek lainnya.
Perencanaan Pemasaran Strategis tidak saja mengupas semua aspek lainnya sebagai bahan pertimbangan penyampaian produk/jasanya kepada konsumen tetapi juga memberi arus balik sebagai dasar penyusunan aspek lain tadi agar mengena sasarannya dan secaora menyeluruh berkaitan degan Rencana Strategi Perusahaan baik dalam penentuan arah strategi, tujuan dan sasaran, strategi pertumbuhan dan rencana bisnis portfolio.
Kalau biasanya kita kenal dengan Bauran Pemasaran/Marketing Mix Me Carthy dengan 4 P's nya maka di sektor jasa dikenal dengan Bauran khusus untuk itu seperti yang diutarakan oleh Leo M. Renaghan
Produk/Servis, Presentasi dan Komunikasi.
. Dalam hal Produk-Servis:
JHI memiliki semua syarat keunggulan dalam bisnis properti, yaitu Lokasi, Brant dan Kelengkapan fasilitas dibandingkan dengan para pesaingnya yang kebanyakan hanya memiliki 1 atau
2 faktor tadi. Jika harus memilih kombinasi 2 yang nana dari
3 aspek tadi yang lebih dipentingkan, apakah Lokasi-Brand ataukah Brand-Kelengfcapan Fasilitas ataukah Lokasi-Kelengkapan Fasilitas; maka dapat dikatakan kombinasi apapun asal memasukkan faktor Lokasi adalah tebaik untuk bisnis hingga akhir 90-an. Sedangkan untuk menjadi bintang bisnis properti masa depan maka diantara 3 alternatif kombinasi 2 tadi adalah Lokasi-Kelengkapan Fasilitas. JHI untuk masa kini memiliki ke 3 nya, paling tidak sampai masa perabangunan Sudirman Business District yang dirailiki Jakarta International Hotel sebaian besar selesai 5 hingga 7 tahun mendatang dan selesai keseluruhannya 10 - 12 tahun mendatang.
. Dalam Hal Presentasgi (aspek visual dari operas!):
Presentasi adalah hal yang menyangkut penyampaian jasa kepada konsumen atau hal akhir yang diterima konsumen sebagai apa adanya. Dari data guestionaire yang dilakukan maka dalam aspek visual dan kelengkapan lainnya, di luar faktor teknologi yang dipakai dalam operasional salah satunya sistem informasi, JHI termasuk kategori biasa untuk kelasnya. Hal yang perlu ditingkatkan karena sangat berpengaruh pada penikmatan akan jasa tersebut yang boleh dikatakan dari aspek pertama yaitu keunggulan Produk-jasa sudah dimiliki. Apalagi segment yang dilayani adalah kaum eksekutif papan atas.
Manajemen Properti adalah kunci langgeng tidaknya suatu properti tidak saja dari umur/nilai properti secara fisik tetapi juga faktor yang kwalitatif seperti kenyamanan yang terasakan oleh konsumen, tenants maupun pengunjung luar. Dalam hal hotel, hal ini dimasukkan dalam aspek servis, sedangkan dalam properti lainnya dikaitkan dengan maintenance fee.
Hal yang menyangkut kesuksesan 2 hal di bawah ini adalah Sistem Informasi, Sumber Daya Manusia, Produktivitas dan Strategi.
Faktor ini juga memperhitungkan faktor harga/price kesiapan bagaimana jasa pemeliharaan/maijitenance bisa menutupi untuk biaya pengelolaan yang baik.
. Komunikasi:
Public Relation yang berkaitan dengan properti manajemen adalah bagairaana mengupayakan agar 2 hal di atas diketahui dengan baik oleh masyarakat konsumen maupun pers. Ini tidak saja berkaitan dengan komunikasi yang menyangkut media cetak tetapi juga penggunaan media elektronik, seperti audio-visual promotion. Pengadaan special events adalah penting sebagai upaya komunikasi untuk mengangkat citra asset ini.
Bagaimanapun pentirtg bagi JHI dalam tahun-tahun mendatang mengupayakan kelengkapan fasilitas sesuai dengan segment pasarnya dengan lebih menekankan aspek keunggulan teknologi operasional dalam meraih pangsa pasar bisnis properti. Kebaikan produk-jasa itu sendiri sudah merupakan kemudahan bagi pemasaran dan penjualanya kelak.
Bagaimanapun, ada upaya manajemen JHI menanggapi ini semua, terlihat pada gerak pembangunan JHI yang juga mengarh pada bisnis raksaksa ini. Agar upaya ini dapat menghapuskan ancaman yang kuat tadi, perlu kejelian strategi yang roemang merupakan senjata dalam menghadapi tingkat turbulensi ini, yaitu dengan melakukan inovasi dan pengembangan teknologi yang khas jajaran segraentnya, kaum eksekutif, kaum tingkat atas, serta wisatawan elit Manca-Negara dengan menjanjikan kwalitas kelas dunia yang merupakan tuntutan kehidupan masa kini dengan khas kelas Hilton International.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilyas
"Pemilihan media merupakan salah satu strategi yang sangat penting dalam melakukan pemasaran politik bagi seorang kandidat politik. Pemasaran politik melalui media khususnya media sosial, telah banyak dilakukan oleh-oleh tokoh politik mengingat fiturnya yang sangat lengkap untuk mengembangkan pesan dan jangkauannya yang sangat luas. Hal inilah yang diterapkan pada kampanye politik Jokowi JK pada pilpres 2014 lalu. Pesan merupakan salah satu elemen penting dari sebuah kampanye politik. Berdasarkan teori elaborasi kemungkinan (elaboration likelihood model), Terdapat dua rute yang digunakan ketika khalayak memproses pesan yaitu rute pusat dan rute pinggiran. Rute pusat berfokus pada isi dan substansi dari pesan sementara rute pinggiran berfokus pada elemen dan unsur pendukung dari pesan tersebut. Penting untuk membagi pesan politik berdasarkan jenis rute mana yang digunakan oleh khalayak sasaran. Pada penerapannya, tim Jokowi JK telah merancang pesan yang berbeda berdasarkan jenis rute yang digunakan khalayak dalam memproses informasi. Di Twitter, isi pesan lebih berfokus pada isinya (rute pusat), sementara pada media kampanye facebook pesan dikemas dengan cenderung mengutaman unsur pendukung seperti penggunaan selebriti dan video. Namun, tidak ada pembagian rata dan terkadang keduanya masih tercampur. Seharusnya pihak PR Politik dapat dengan baik mengorganisir jenis pesan mana yang cocok bagi setiap media social yang digunakan.

Choosing media is one of the most important strategy in political marketing especially in promoting a political candidate. Political Marketing through media especially social media, has been done frequently in globalization era knowing its advantages and big coverage. So does Jokowi JK in last presidential election in 2014. Message is the key element in political campaign. Based on Elaboration Likelihood Model, there are two main routes used by public for processing information; central route and peripheral route. Public in central route will focusing themselves on the substantial information on the message itself while public in peripheral routes tend to focusing message on the supporting elements and the channel of the message. It will be really important to divide these political messages based on those two main routes so the message will be effectively accepted by its publics. Practically, Jokowi JK team has already construct their political messages based on these two routes. In their twitter, their message tends to brought substantial message and important information while in their facebook page they tend to focused in human interest and light issues with the supports of another element such as celebrity endorsement, video, and poster. But, there is no specific differentiation between these two social media usage and would be much better if they start dividing the message based on the media and the publics so the message will be effectively disseminated."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Wahyu Widowati
"Media televisi di Indonesia scmakin bcrkcmbang dari masa ke mwa. Jika
dahulu televisi merupakan baxang mewah, maka saat ini televisi merupakan
barang sehari-hari. '
Dunia pertclevisian di Indonesia diawali dengan berdirinya TVRI (Televisi
Republik Indonesia) pada tahun 1962. K udian setelah menjadi stasiun televisi
satu-satunya selama benahun-tahun, pemerintah mengeluarkm peraturan di
bidang pertelevisian dimana pemerintnh, mengizinkan teievisi swasta untuk
melakukan siaran. Pada masa inilah, dunin pertelcvisian Indonesia berkembang
pesa. Hal ini ditandai dengan mulai benmmculannya televisi swasta nasioml.
Gelombang pertama berdirinya melevisi swasta nasional dimulai oleh RCTI
(Rajawali Citra Televisi Indonesia) kemudian diikuti oleh SCTV (Surya Citra
Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), ANTV (Andalas Televisi) dan
IVM (lndosiar Visual Mandiri). Sedangkan gelombang kedua dimulai oleh
Trans'I'V, kemudian oleh Metro TV, Global TV, TV 7 (kemudian berubah
menjadi Trans?) dan Lativi (kemudian berubah menjadi TV One).
Melihat perkembangan pesat di dunia pertelevisian maka beberapa pihak
swasta melihat potensi pmar di dunia pertelevisian untuk dik bangkan dengan
jangkauan yang lebih kecil, yaitu bersiilt lokal di daerah-daerah. Khusus imtuk di
Jakarta sendiri, terdapat 5 (lima) televisi lokal swasta yang sudah berdiri dan
terdaftar dalam ATVLI (Asosiasi Televisi Lokal Indonesia), yaitu 0 Channel,
Jak'I`V, Elshinia TV, Space Toon dan DaAi TV.
Dengan semakin banyaknya jumlah sinsiun televisi swasta, baik nasiona]
maupun lokal, tentu saja persaingan dalam melebut pangsa pasar dan belanja iklan
semakin kctat dan kompctitif. Bcbcrapa hal yang perlu diperhatikan bagi
pengelola stasiun televisi adalah dumber daya manusia, fasilitas, teknologi,
keuangan dan strategi, khususnya strategi komunikmzi pemasaran, sangatlah
berpengamh dalam mengingatkan amz membujuk atau mempengaruhi pemirsa
dan pengiklan akan stasiun televisi dan produk yang ditawarkan.
Analisis hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa strategi
komunikasipemasman0Channelcuhzpbaik.Halinidapmdiliha1,anmn1ain
dengan adanya straiegi pemasamn yang dirumuskan oleh tim Marketing, program
acara yang berbeda deugan televisi lain berkat adanya tim programming yang
terus menerus memantau perkembangan progmm O Channel, pelayanan yang
memuaslcan baik kepada pemirsa oleh tim corporate communication. Seluruh
koordinasi dan usaha ini dilakukan demi temapainya tujuan perusahaan.
ix Unlvelsltas Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T34569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Riza
"Kemajuan teknologi pangan oleh perusahaan besar dan menengah dan keinginan untuk memenuhi selera konsumen telah menghasilkan ratusan jenis produk yang bersaing dengan ketat di pasaran dan saling bemsaha merebut hati konsumen.
Salah satu jenis produk yang bersaing ketat saat ini adalah mie instan dalam kemasan (mie instan) dimana saat ini terdapat sekitar 50-an merek mie instant dengan berbagai macam tawaran rasa dan ukuran.
Meskipun persaingan yang ketat, namun tidak menyurutkan perusahaan lain untuk terjun ke dalam bisnis ini. Salah satu faktor yang mendukung keberanian tersebut karena diperkirakan pertumbuhan pasar mie instant masih menggiurkan yang diproyeksikan permintaan akan mencapai 100 miliar bungkus pada tahun 2010.
Ditambah lagi dengan perkiraan produksi gandum dunia yang akan meningkat. Bagi merek baru, tujuan dalam jangka pendek adalah mampu untuk bertahan menghadapi rintangan masuk yang dimiliki oleh pemimpin pasar dan juga sesama pendatang baru yang memasuki ceruk pasar. Sedangkan dalam jangka panjang, sebuah merek baru memerlukan suatu strategi yang tepai guna, untuk meningkatkan penjualan, membentuk konsurnen yang loyal dan menambah jumlah konsumen dengan cara menarik perhalian konsumen baru dengan strategi pemasaran yang dilakukan.Untuk itu perlu diketahui apa landasan utama konsumen dalam memilih mie instant. Juga ingin diketahui bagaimana posisi mie sedap dimata para konsumen mie instant.
Thesis ini membahas faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu merek mie instan dan menggambarkan posisi masing masing merek mie instan yang terdapat di pasaran saat ini dalam suatu peta persepsi. Dari uji hipotesis terbukti bahwa brand awareness, brand image dan distribusi mempengaruhi pemilihan konsumen terhadap suatu merek.
Hasil perhitungan dengan correspondence analysis menunjukan distribusi merupakan faktor terpenting dalarn pemilihan merek, distribusi dapat dikuasai dengan sendirinya jika merek tersebut mulai disukai dan dicari oleh konsumennya. Namun untuk tahap awal ini, kiranya cukup bagi Mie Sedaap untuk memperkuat distribusinya pada supermarket.
Selanjutnya dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT Wings sebagai produsen dari Mie Sedaap harus selalu menekankan pada strategi pemasaran yang mencangkup Availability, Acceptability, dan affordability.
Availability artinya mie Sedaap harus mudah didiperoleh di tempat-tempat pembelian Acceptability berkaitan dengan baiknya mutu produk dan mereknya telah dikenal atau popular di mata masyarakat, dan affordability artinya mie Sedaap harus menjaga rentang harganya agar terjangkau oleh target pasar namun tidak terkesan murahan. Oleh karenanya sangat perlu bagi manajemen PT. Wings untuk terus menjaga kesinambungan iklan yang ditayangkan pada media dan pada tempat-tempat pembelian seperti toko dan supermarket. Karena dalam pembelian mie instant proses pengambilan kepulusan bersifat low involvement, maka strategi promosi pada tempat-tempat pembelian ini sangat efektif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T16999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelina Melisa
"Peningkatan daya beli di masyarakat mengakibatkan persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Produsen harus senantiasa berinovasi dan memberikan added value terhadap produknya agar dapat memenangkan pangsa pasar dan mempertahankan eksistensinya. Salah satu aspek utama dalam strategi pemasaran adalah promosi, dimana promosi menjadi salah satu faktor difusi dalam proses adopsi konsumen terhadap produk baru. Faktor difusi lainnya dalam proses adopsi konsumen adalah adanya fenomena word of mouth yang juga memainkan peran besar.
Skripsi ini menyajikan pemahaman atas pengaruh dan interaksi antara variabel-variabel yang menjadi faktor difusi dalam proses adopsi konsumen yang merupakan pengembangan dari Bass Diffusion Model, dengan pendekatan sistem dinamis. Sehingga sebagai hasilnya akan diberikan strategi promosi yang paling efektif dan efisien untuk produk consumer goods yang baru diluncurkan.

Increase in purchasing power has been causing a tight competition in the marketplace. Producer must constantly innovate and give added value to their products in order to gain market share and maintain its existence through marketing strategy. One of the main aspects in marketing strategy is promotion, which also one of diffusion factors in consumer adoption process. Another diffusion factor in consumer adoption process is the word of mouth phenomenon, which plays a great role in it.
This research presents an understanding of the interaction of variables in diffusion factors and its influence in consumer adoption process using a system dynamics model developed from the Bass Diffusion Model. At the end, the result will be given as a better, effective, and efficient promotion strategy for newly launched consumer goods product.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>