Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Annisa Arista
"Populasi lanjut usia (lansia) di dunia saat ini terus meningkat, dimana populasi lansia tersebut sudah mencapai lebih dari 7 persen dari total populasi. Peningkatan populasi lansia ini terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Secara umum, lansia mengalami perubahan pada kondisi fisiknya, salah satunya adalah instabilitas atau jatuh. Ditemukan beberapa penelitian yang mengatakan bahwa kecelakaan jatuh merupakan salah satu penyebab utama kematian pada lansia dan umum terjadi di lingkungan rumah. Beberapa penelitian mengenai rancangan kamar mandi ramah lansia ditemukan. Namun, penelitian mengenai perancangan kamar mandi ramah lansia di Indonesia masih relatif terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan kamar mandi umum untuk lansia wanita di panti jompo. Evaluasi postur dengan metode RULA, LBA, dan OWAS, serta analisis keselamatan dengan metode Job Safety Analysis dilakukan untuk mengevaluasi hasil desain. Hasil menunjukkan bahwa rancangan kamar mandi umum ini sudah sesuai untuk digunakan oleh lansia wanita Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman untuk perancangan kamar mandi umum ramah lansia, terutama untuk lansia wanita, dan dapat diimplementasikan di panti jompo di Indonesia

.Aging population is currently rising in the world, where the elderly population exceeds 7 percent of the total population. Elderly population are continually increasing from year to year, which occurs globally, including in Indonesia. In general, elderly experience changes in their physical conditions, one of them is instability or falls. There are several studies stated that falls are one of the main causes of death due to accidents among the elderly and most likely happens in home environment, especially bathrooms. Previous studies about elderly-friendly bathroom are found. However, research related to bathroom design for elderly in Indonesia is still considerably limited. This research aims to produce public bathroom design for elderly women in nursing homes. Posture evaluation using RULA, LBA, and OWAS and safety analysis using Job Safety Analysis are performed to evaluate the design. The results show that the public bathroom design is suitable to be used by Indonesian elderly women. The results of this research are expected to be a guide for designing elderly-friendly public bathroom, especially for older women, that can be implemented in nursing homes in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Annisa Arista
"Lanjut usia atau lansia adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas dan secara umum menghadapi penurunan kemampuan secara fisik, psikomotorik, dan sensorik. Akibat perubahan kondisi tersebut, tentunya lansia memiliki kebutuhan yang berbeda dibandingkan mereka yang berusia lebih muda. Sebagian besar fasilitas di tempat huni lansia masih menggunakan rancangan yang sama untuk orang dewasa secara umum, belum dirancang khusus untuk lansia, termasuk kamar mandi. Berdasarkan studi literatur terkait, ditemukan bahwa angka terjadinya kecelakaan di kamar mandi oleh lansia terus meningkat setiap tahunnya dan lansia wanita memiliki risiko untuk jatuh lebih tinggi dibandingkan pria. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rancangan kamar mandi yang ergonomis untuk lanjut usia wanita. Secara garis besar, alur penelitian yang digunakan pada penelitian ini mengadaptasi dari 4 fase dalam Design Process oleh Hanington & Martin (2019). Untuk mengevaluasi hasil rancangan, dilakukan pengumpulan data feedback kepada target pengguna serta analisis postur dengan metode RULA, OWAS, dan LBA secara virtual. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh responden sudah puas dengan hasil akhir rancangan setelah melalui tahap perbaikan. Hasil analisis postur pada rancangan akhir menunjukkan bahwa tidak ada permasalahan pada semua postur yang diuji saat melakukan berbagai aktivitas di rancangan akhir.

Elderly are those who aged 60 years old and over and generally face a decline in physical, psychomotor, and sensory abilities. As the result of those changing conditions, elderly have different needs compared to those who are younger. Most of the facilities in elderly homes still use the same design for adults in general, not specifically designed for the elderly, including bathrooms. Based on related literature studies, it was found that the number of accidents in the bathroom by the elderly continues to increase every year and elderly women have a higher risk of falling than men. Therefore, this study was conducted to produce an ergonomic bathroom design for elderly women. The research flow used in this study was adapted from 4 phases in the Design Process by Hanington & Martin (2019). To evaluate the result of the design, a target users feedback data collection and virtual posture analysis using the RULA, OWAS, and LBA methods was conducted. The results show that all respondents were satisfied with the final design results after going through the refinement phases. The results of posture analysis in the final design show that there are no problems in all postures tested when carrying out various activities in the final design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan, Bonardo Prayogo
"Lansia merupakan kelompok usia yang sudah mengalami degenerasi di berbagai aspek seperti antropometri dan kemampuan fisiologis. Namun peralatan yang dipakai lansia dalam kegiatannya masih cenderung disamakan dengan kondisi usia dewasa. Ketidakcocokan peralatan dan kemampuan tubuh dapat memicu risiko kesehatan dan keselamatan bagi lansia yaitu jatuh. Lokasi yang memiliki tingkat risiko tinggi jatuh diantaranya adalah kamar mandi dan kamar tidur.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan semi-kuantitatif. Sasaran penelitian yaitu lansia yang bertatus mandiri di PSTW Budi Mulia 1 berjumlah 80 orang. Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Wisma Catelya dan Wisma Edelweis. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran pada antropometri, tingkat pencahayaan, dimensi fasilitas pada kamar mandi dan kamar tidur. Selain itu, pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara untuk mendapatkan kemampuan fisiologis lansia, aktivitas yang dilakukan, tata letak, dan keadaan lantai.
Hasil penelitian menunjukkan masih ditemukan aspek-aspek pada fasilitas di kamar tidur dan di kamar mandi yang tidak ergonomis bagi lansia. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan di beberapa aspek agar lebih aman digunakan oleh penghuni lansia.

Elderly is a population that degenerates in various aspects such as anthropometry and physiological abilities. However, the equipments that are used still tend to be made for general adult condition. The incompatibility of the equipments and the ability of the elderly can trigger a health and safety risk for the elderly such as fall. Locations with high risk of falling are the bathrooms and bedrooms.
This research is a descriptive with semi quantitative approach. The research target is elderly with independent status in PSTW Budi Mulia 1 which amounts to 80 people. This study focuses on Catelya House and Edelweis House. Data collection was done by measuring anthropometry, lighting level, facility dimension in the bathroom and bedroom. Additional data was collected through observation and interview to get the physiological ability of elderly, daily activities, layout, and floor condition.
The results showed that the facility in the bedroom and in the bathroom is not ergonomic for the elderly. Therefore, it is necessary to improve in some aspects to be safer for elderly residents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nastasia
"Stres sudah menjadi masalah kesehatan secara global karena dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian tentang stres yang dialami pengasuh di panti jompo di Indonesia belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran stres pengasuh di beberapa panti jompo di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan karakteristik pengasuh, status psikologis pengasuh, karakteristik lansia dan panti jompo serta faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional) dari bulan Desember 2012 - Januari 2013. Penelitian menggunakan total sampling berjumlah 57 orang.
Penelitian menunjukkan prevalensi stres sebesar 77,2%. Kebanyakan pengasuh berumur ≥ 34 tahun (50,9%), berjenis kelamin laki-laki (59,6%), tinggal di wilayah Jakarta (68,4%), menempati rumah sendiri (36,8%), tamat SMA (64,9%), sudah menikah (75,4%), memiliki anak ≥ 2 (54,4%), berpendapatan tinggi (50,9%) dan berpengeluaran tinggi (50,9%), melakukan strategi koping adaptive (94,7%) dan merasa puas (78,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1%, yang mengasuh selama ≥ 4 jam per hari sebanyak 52,6%. Kebanyakan pengasuh tidak memiliki jadwal kerja malam yang rutin (68,4%) dan tidak pernah mengikuti pelatihan khusus mengasuh lansia (50,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1% dan rata-rata jumlah lansia demensia yang diasuh adalah 11 lansia, lansia demensia yang paling banyak diasuh adalah lansia demensia berumur > 70 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Sementara faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh adalah kepuasan bekerja (nilai p = 0,05).
Kesimpulannya, stres pengasuh di panti jompo cukup tinggi dan berhubungan dengan kepuasan bekerja.

Stress has become a global health problem because of its impact on health. Research on the stress experienced by caregivers in nursing homes has not been done. The purpose of this research is to describe stress of caregivers in nursing homes in Province of DKI Jakarta based on the characteristics of caregiver, psychological status of caregiver, characteristics of the elderly and nursing home and factors related to stress of caregiver. The research design used was cross sectional from December 2012 - January 2013. Research using total sampling amounted to 57 people.
Research shows the prevalence of stress amounted to 77,2%. Most caregiver ≥ 34 years (50.9%), male (59.6%), living in Jakarta (68,4%), living in their own home (23%), finished high school (64,9%), married (75.4%), having child ≥ 2 (54.4%), high-income and high expenses (50.9%), do adaptive coping strategy (94,7%) and feel satisfied (78,9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1%, caring ≥ 4 hours per day was 52.6%. Most caregiver also does not have regular night work schedule (68,4%) and never follow a special training in caring for the elderly (50.9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1% and the average number of elderly dementia that is taken care of is 11 elderly, elderly dementia who the most widely taken care of are elderly dementia with age > 70 years and women are the most. While factors related to stress of caregivers is the satisfaction of working (p = 0.05).
In conclusion, the stress of caregivers in nursing homes is quite high and is associated with the satisfaction of working.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyadhie
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Setyorini
"Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengaji dokumen SNI 3967: 201. Spesifikasi dan Metode Uji Bantalan Karet (Elastomer) untuk Perletakkan Jembatan dibandingkan dengan ISO 6446:1994 Rubber products-Bridge bearings-Specification for Rubber Materials. Kajian ini dilakukan melalui studi literatur, deskriptif analitis, dan komparatif terhadap spesifikasi dan metode uji dalam standard yang terkait.
Kesimpulan dari kajian ini adalah standard spesifikasi dan metode uji bantalan karet (elastomer) untuk perletakan jembatan menurut SNI 3967:2013 perlu dikaji ulang terkait persyaratan wajib maupun tambahan dan metode uji termutakhir yang digunakan baik SNI/SNi maupun ISO."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Nugraha
"Ketatnya persaingan di bidang konstruksi pada proyek infrastruktur di Indonesia memberikan tantangan pada perusahaan jasa konstruksi, khususnya pada industri infrastruktur Pembangkit Listrik. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan jasa konstruksi diperlukan jaminan kepuasan pelanggan yang harus diciptakan, antara lain: produk yang dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan, pekerjaan yang dilakukan selesai tepat waktu, biaya yang dikeluarkan relatif murah dan jaminan terhadap K3LH dapat terealisasi. Dalam menciptakan kepuasan pelanggan diperlukan konsep Budaya Mutu yang harus diterapkan. Dengan menggunakan metode Deming Cycle dalam membangun budaya mutu diharapkan perusahaan jasa konstruksi pembangkit listrik dapat meningkatkan daya saing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membangun budaya mutu pada perusahaan jasa konstruksi pembangkit listrik, Data didapat melalui analisa arsip, wawancara dan survey kuisioner. Pengolahan data menyimpulkan aktivitas yang diperlukan dalam membangun budaya mutu pada fungsi-fungsi organisasi yang berbasis risiko di perusahaan jasa konstruksi pembangkit listrik sebagai cara untuk meningkatkan daya saing. Hasil penelitian ini adalah konsep membangun budaya mutu berbasis PDCA pada Sistem Manajemen Mutu di perusahaan pembangkit listrik.

The tight competition in the construction sector in Indonesia's infrastructure projects presents a challenge to construction service companies, especially in the power plant infrastructure industry. To improve the competitiveness of construction service companies, customer satisfaction guarantees must be created, as follows: 1) Products must be in accordance with the requirements, the project done is completed on time, the costs incurred are relatively cheap and collateral for Health, Safety and Environment (HSE) should be realized. In creating customer satisfaction, the concept of Quality Culture needs to be applied. By using the Deming Cycle method in building a quality culture, it is expected that power plant construction service companies can increase competitiveness. This study aims to determine the effect of developing a quality culture on power plant construction service companies, data obtained through archival analysis, interviews and questionnaire surveys. Data processing concludes the activities needed on developing a quality culture for risk-based organizational functions in power plant construction service companies as a way to increase competitiveness. The results of this study are the concept of building a PDCA-based quality culture in the Quality Management System in a power plant construction services company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eta Retno Wulandari
"Keterlambatan merupakan permasalahan yang sering terjadi di dunia konstruksi. Masalah keterlambatan proyek juga terjadi pada Proyek RBB Relokasi di Bank XYZ yang mengakibatkan mundurnya waktu relokasi atau operasional cabang di lokasi baru. Menurut data proyek RBB PT. Bank XYZ tahun 2018, ada 58% proyek relokasi yang mengalami keterlambatan penyelesaian. Sedangkan tahun 2019, rasio keterlambatan meningkat menjadi 79%. Keterlambatan dapat disebabkan karena perencanaan yang tidak efektif atau pengendalian proyek yang buruk. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan strategi dan mengembangkan prosedur sistem perencanaan dan pengendalian proyek sehingga dapat meningkatkan kinerja waktu Proyek RBB Relokasi di Bank XYZ.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi kasus dan survey responden. Analisis statistik dan analisis risiko digunakan untuk mengetahui tingkat risiko pada proses perencanaan dan pengendalian yang berpengaruh pada kinerja waktu, untuk kemudian dirumuskan respon preventif dan korektif atas risiko yang paling dominan. Dari penelitian ini diketahui bahwa risiko yang paling berpengaruh pada kinerja waktu proyek RBB relokasi di Bank XYZ adalah pada perencanaan dan pengendalian proyek terkait dengan manajemen integrasi, manajemen lingkup, manajemen waktu, manajemen biaya dan manajemen komunikasi proyek. Sehingga dari rumusan aktivitas respon risiko tersebut dikembangkan suatu prosedur perencanaan dan pengendalian proyek berbasis PMBOK 2017 untuk dapat meningkatkan kinerja waktu Proyek RBB Relokasi di Bank XYZ sebagai hasil akhir penelitian ini.

Delay is a problem that often occurs in the construction project. Project delays also occur in the Relocation Project at PT. Bank XYZ which caused a delay in branch operations at the new place. According to PT Bank XYZ's project data for 2018, there were 58% of the relocation projects that delays in completion. And in 2019, the delays ratio increase to 79%. Delays can be caused by ineffective planning or poor project control. This research was conducted to find the strategy and to develop planning and project control procedures to improve the time performance of the Relocation Project at PT. Bank XYZ.
The method used in this research is case study and survey of respondents. Statistical analysis and risk analysis are used to find the level of risk in the planning and control process that affects to time performance. Then the preventive and corrective responses to the most dominant risks are formulated. From this study it is known that the most influential risk to the time performance of the RBB relocation project at XYZ Bank is in project planning and control related to integration management, scope management, time management, cost management, and project communication management. Then from the recommendations of risk response activities, planning and project control procedures were developed based on PMBOK 2017 to improve the time performance of the RBB Relocation Project at XYZ Bank as the result of this study.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Taufik H.A
"Dalam pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi di lingkungan PT. X sering mengalami berbagai hambatan, dimana hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya kinerja kualitas pencapaian hasil pekerjaan kontraktor seperti yang diharapkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor risiko kualitas yang dominan pada tahap pelaksanaan konstruksi, serta mengetahui dampak, penyebab, dan tindakan koreksi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pencapaian hasil pekerjaan di masa yang akan datang. Penelitian ini dikaji berdasarkan dari berbagai sumber literatur terutama literatur mengenai manajemen risiko dan manajemen kualitas pencapaian hasil pelaksanaan konstruksi. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara survei dan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor dan para pihak yang terlibat (stake holder) pada proyek konstruksi di lingkungan PT. X. Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan 3 variabel faktor risiko kualitas yang dominan pada tahap pelaksanaan konstruksi berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, adalah ketidak jelasan informasi lingkup pekerjaan pada saat penjelasan pekerjaan, Perencanaan (gambar/spesifikasi) yang salah/tidak lengkap, dan tidak efektifnya atau tidak adanya prosedur manajemen kualitas.

There are many problems during the implementation of the projects construction at area of PT. X, which is affected to the output of contractor to reach the expectation of quality performance. The purpose of this research is getting a dominant risk factor to influence the quality of construction stage, also finding a cause, effect and recommendation of the correction action in order to improve the quality performance in the near future This research is studied based on various source of literatures especially in concerning the management risk and management quality of output performance resulted by the construction stage. The method of this research is by doing the survey and giving questioners to contractors and stake holders in the area of projects at PT X. From the research it was found that are three variable of risk factors to the most dominant influent to the qualities of construction based on analysis data has been done, the variable are ; there are no clearly scope of work information on the bidding process, the planning (drawing/specification) are wrong and incompletely, and there are have not or ineffective procedure of quality management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26755
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rossy Armyn Machfudiyanto
"Industri Konstruksi memiliki kontribusi besar dalam perekonomian. Permasalahan yang sering terjadi bahwa industri konstruksi memiliki catatan kecelakaan yang buruk dibandingkan industri yang lain. Penelitian ini bertujuan melakukan improvement kebijakan dan kelembagaan untuk meningkatkan tingkat kematangan dan kinerja keselamatan pada Industri Konstruksi di Indonesia.
Metode Penelitian menggunakan data primer dan sekunder dari hasil literatur yang divalidasi pakar serta melakukan survei kuesioner responden yang dianalisa menggunakan Metode SEM-PLS.
Hasil Penelitian menjelaskan bahwa kebijakan keselamatan, pembiayaan, reward dan punishment merupakan faktor yang dominan yang diintegrasi dengan lembaga yang terlibat dalam K3 untuk memperbaiki budaya keselamatan ditinjau dari elemen tingkat kematangan dalam meningkatkan kinerja keselamatan dan kinerja proyek konstruksi di Indonesia.

The Construction Industry has a huge contribution in the economy. The frequent problem is that the construction industry has a poor record of accidents compared to other industries. This study aims at improving the policies and institutions to improve the level of maturity, safety performance and project performance in the Construction Industry in Indonesia.
Methods The study used primary and secondary data from the literature that validated the expert and conducted a questionnaire survey of respondents who analyzed using the SEM-PLS Method.
The results of the study explain that the safety, financing, reward and punishment policies are the dominant factors that are integrated with the institutions involved in OSH to improve safety culture in terms of the elements of maturity level in improving the safety performance and performance of construction projects in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2644
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>