Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sekar Titis Rengganis
"Profil Perusahaan Tungbo Indonesia merupakan brand lokal makanan autentik Korea dalam bentuk ready to cook yang dibuat dengan kualitas yang tinggi berdasarkan resep chef restoran Korea berpengalaman. Menu makanan Tungbo berupa Korean barbeque, additional dish, dan traditional main dish. Tungbo melakukan bisnisnya secara digital dan online tanpa adanya gerai offline.
Analisis Situasi
1. Pasar penggemar Korea yang besar di Indonesia, sehingga dapat memperluas target audiens dengan menarik para penggemar Korea
2. Brand awareness dan Perceived Quality khalayak terhadap Tungbo masih sangat kurang
3. Khalayak merasa bahwa produk Tungbo hanya dijual seasonal (musiman) saja
4.Makanan Korea sebagai bagian budaya populer masih akan menjadi tren makanan di Indonesia dan terus berkembang
5. Mulai kembalinya kehidupan normal tanpa PPKM dan menuju endemi, sehingga masyarakat banyak yang mulai mengonsumsi makanan dine in
Tujuan
1. meningkatkan brand awareness Tungbo supaya lebih dikenal dan diingat oleh benak khalayak, sehingga Tungbo menjadi preferensi akan ketertarikan khalayak terhadap makanan autentik Korea dengan konsep ready to cook
2. meningkatkan penjualan yang cenderung stagnan yang disebabkan karena belum banyak yang mengetahui Tungbo (disebabkan karena kurangnya brand awareness)
Khalayak Sasaran
a. Demografis: Masyarakat kelas menengah hingga menengah atas mulai usia 20-40 tahun
b. Geografis: masyarakat area Jabodetabek
c. Psikografis: menargetkan masyarakat yang menerapkan gaya hidup tinggi, merupakan food enthusiast yang suka mencoba berbagai jenis makanan dan tertarik dengan K-Food, social media savvy, mereka rela untuk mengeluarkan uang banyak untuk mencoba yang baru atau yang disukai
d. Behavior: convenience seeker, suka dengan hal yang instan, dan merasa nyaman melakukan pemesanan secara online karena dapat menghemat waktu dan tenaga dengan tidak pergi ke luar rumah untuk membeli makanan.
Program
Kampanye komunikasi pemasaran terpadu "Celebrate Your Moment, Tungbo Haja!” dengan consumer journey model komunikasi AISAS yang dibagi menjadi 2 tahap:
1. “Ready, Set, Cook! Tungbo!”: Membangun brand awareness dengan penyampaian pesan siapa Tungbo dan produk seperti apa yang ditawarkan
2. “Don’t go, stay with Tungbo!”: Menciptakan perceived quality dan bertujuan meningkatkan loyalitas konsumen
Pesan Kunci
“Tungbo memberikan makanan auntentik Korea berkualitas yang dapat menemanimu merayakan momen-momen kebersamaan maupun momen penghargaan dirimu dengan pengalaman kuliner yang menyenangkan”
Jadwal
Juli-Desember 2022
Anggaran
Rp50,620,109
Evaluasi
Input: memantau dan memastikan setiap kegiatan dilakukan sesuai perencanaan dan terjadwal
Output: membuat evaluasi dan target dari setiap pelaksanaan kegiatan
Outcome: melakukan pengukuran dampak dari pelaksanaan kegiatan

Company Profile
Tungbo Indonesia is a local brand of authentic Korean food in ready-to-cook form which is made with high quality based on original Korean chef recipes. The Tungbo food menu consists of Korean barbeque, additional dishes, and traditional main dishes. Tungbo conducts its business digitally without any offline outlets.
Situation Analysis
1. The market for Korean fans is large in Indonesia so it can expand the target audience by attracting Korean fans
2. Brand awareness and Perceived Quality of the audience towards Tungbo are still very lacking
3. The audience feels that Tungbo products are only sold seasonally
4. Korean food as part of popular culture will still be a food trend in Indonesia and continues to grow
5. Starting to return to normal life without PPKM and towards endemic, many people start eating dine-in food
Objective
1. increase Tungbo brand awareness so that Tungbo will be better known and remembered by the public's mind and Tungbo becomes a preference for public interest in authentic Korean food with the ready ready-to-cook concept
2. Increase sales which tend to stagnate because not many know Tungbo (caused by lack of brand awareness)
Target Audience
a. Demographics: Middle to middle-upper-class people from 20-40 years old
b. Geographical: Jabodetabek area community
c. Psychographic: targeting people who adopt a high lifestyle, are food enthusiasts who like to try various types of food and are interested in K-Food, social media savvy, they are willing to spend a lot of money to try something new or favorite
d. Behavior: convenience seeker, likes instant things, and feels comfortable ordering online because it can save time and energy by not going out of the house to buy food.
Program
Integrated marketing communications campaign "Celebrate Your Moment, Tungbo Haja!” with the consumer journey of the AISAS communication model which is divided into 2 stages:
1. “Ready, Set, Cook! Tungbo!”: Building brand awareness, delivering the message of who Tungbo is and what kind of products it offers
2. Don't go, stay with Tungbo! : Creating a perceived quality, aiming to increase consumer loyalty
Key Message
“Tungbo provides quality authentic Korean food that can accompany you to celebrate moments of togetherness as well as moments of appreciation for yourself with a delightful culinary experience”
Schedule
July-December 2022
Budget
Rp50,620,109
Evaluation
Input: monitor and ensure that every activity is carried out according to the planned and scheduled
Output: make evaluations and targets for each activity implementation
Outcome: measuring the impact of the
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Shinta Rahayu Pratiwi
"Penelitian ini menganalisis perencanaan dan pengendalian bahan makanan di Instalasi Gizi RSKBP. Pengumpulan data dilakukan di RSKBP pada bulan April sampai dengan Mei 2015 menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian mendapatkan belum ada kebijakan dan prosedur secara tertulis yang disahkan oleh Direktur, struktur organisasi belum terstruktur dengan baik, SDM belum memenuhi kualifikasi, serta sarana/prasarana belum memadai, sehingga kegiatan perencanaan dan pengendalian bahan makanan belum berjalan dengan baik. RSKBP perlu segera memperbaiki kegiatan perencanaan dan pengendalian bahan makanan dengan upaya yang komprehensif dan terstruktur, dengan berpedoman kepada Permenkes no 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Upaya tersebut dapat diawali dengan dibuatnya kebijakan Direktur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan di Instalasi Gizi sehingga dapat menjadi dasar untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Instalasi Gizi RSKBP.

This research analyzed the planning and inventory control process of food supply in nutrition unit at Karya Bhakti Pratiwi Hospital (RSKBP). Data were collected at RSKBP from April to May 2015, using quantitative approach by conducting observation, in-depth interview and document review. The results showed that there was no policy and written guidelines/procedure legalized by the Director, no clear organization structure, unqualified human resources, and not enough facilities, which resulted in the inefficient planning and inventory control in food supply management at the hospital. RSKBP needs to take action to improve the food planning and inventory control process through comprehensive and structured efforts. The efforts shall take Minister of Health Regulation No. 78 Year 2013 regarding Guidance for Nutrition Service at Hospital as guidance. It can be started by issuing relevant Director policies for nutrition instalation at RSKBP as the basis for planning and inventory control in the unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Veronica Sonia Risamanto
"Penjualan makanan melalui online food delivery terus tumbuh secara signifikan seiring dengan perubahan pola konsumsi konsumen. Kebutuhan untuk membedakan layanan penjualan secara intuitif melalui berbagai isyarat stimulus telah menghasilkan brand experience yang beragam. Studi ini meneliti pengaruh visual element—fokus pada warna brand, deskripsi makanan, logo brand, dan gambar makanan sebagai stimulus visual brand—terhadap brand experience. Dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 350 responden, studi ini menunjukkan bukti kuat tentang pengaruh stimulus element visuals yang secara positif meningkatkan sensory brand experience, affective, dan cognitive yang lebih baik. Secara khusus, sensory brand experience dan cognitive brand experience memiliki dampak yang lebih signifikan dalam mengembangkan brand knowledge, brand attachment, brand trust, dan repurchase intention. Hasil studi ini menyarankan kepada peritel makanan untuk lebih baik mengidentifikasi aspek-aspek penting dari elemen visual yang secara positif membentuk pengalaman brand secara kognitif, afektif, dan sensorik. Studi ini juga menyoroti pentingnya sensory brand experience dan cognitive brand experience dalam meningkatkan knowledge, attachment, trust, dan repurchase intention ketika memesan makanan melalui online food delivery. Food Retailer harus memprioritaskan elemen visual yang konsisten dan selaras dengan nilai-nilai brand dan konsumen jika mereka ingin berinvestasi secara efektif dalam strategi digital.

Online food delivery sales continue to grow significantly, driven by changes in consumers’ consumption patterns. The need to differentiate sales services intuitively through visual elements stimulates cues influencing consumers’ brand experiences. This study examines the effect of visual elements—focusing brand color, food descriptions, brand logos, and food images as visual stimuli—on brand experiences. Using a quantitative approach with 350 respondents, the findings reveal strong evidence of the growing influence of visual stimuli in creating enhanced sensory, affective, and cognitive experiences. Notably, sensory and cognitive experiences have a more significant impact on developing brand knowledge, brand attachment, brand trust, and repurchase intentions when ordering food and beverages via online food delivery apps. Brand knowledge and brand attachment fully mediate the impact of cognitive brand experience on brand trust. The Findings have interesting implications for food retailers who wish to address emerging shopping experiences and create differentiating brand identity while still maintaining trust to sustain their business. Food Retailers must prioritize consistent visual elements that align with the values of both the brand and consumers if they aim to invest in digital strategies effectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triavirine Adzahra Supriadi
"Gojek dan Grab merupakan perusahaan online food delivery application dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Dengan pelayanan mereka yang canggih dan kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) yang revolusioner, keduanya telah berhasil mendominasi pangsa pasar terbesar di negara ini. Melalui penerapan AI, Gojek dan Grab mampu memberikan pengalaman pemesanan makanan online yang lebih nyaman dan efisien bagi pengguna mereka. Teknologi AI ini memungkinkan mereka untuk menyediakan rekomendasi makanan yang tepat, mempercepat proses pengiriman, serta meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. AI memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan pengalaman konsumen yang lebih baik, yang dapat memperkuat hubungan antara konsumen dan merek serta menjadi diferensiasi merek tersebut. Dalam penelitian ini yang didasarkan pada model stimulus-organisme-respons, penelitian ini mengkaji pengaruh AI terhadap brand preference untuk layanan online food delivery di Indonesia. Metode Structural Equation Modeling Partial Least Square digunakan untuk menganalisis 320 responden yang diperoleh dari survei kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI marketing efforts memiliki dampak yang signifikan terhadap brand experience, brand preference, dan repurchase intention. Secara khusus, personalization, information, dan accessibility dalam upaya pemasaran AI terbukti berpengaruh terhadap brand experience. Temuan ini akan membantu perusahaan aplikasi online food delivery dalam merancang kegiatan pemasaran AI dan merumuskan strategi pemasaran yang lebih baik.

Gojek and Grab are online food delivery application companies with the largest market share in Indonesia. With their sophisticated services and the presence of revolutionary Artificial Intelligence (AI) technology, both of them have succeeded in dominating the largest market share in this country. Through the implementation of AI, Gojek and Grab are able to provide a more convenient and efficient online food ordering experience for their users. This AI technology allows them to provide the right food recommendations, speed up the delivery process, and increase overall customer satisfaction. AI has a very important role in providing a better consumer experience, which can strengthen the relationship between consumers and brands and differentiate the brand. In this study, which is based on the stimulus-organism-response model, this study examines the effect of AI on brand preference for online food delivery services in Indonesia. The Structural Equation Modeling Partial Least Square method was used to analyze 320 respondents obtained from a questionnaire survey. The results of the study show that AI marketing efforts have a significant impact on brand experience, brand preference and repurchase intention. In particular, personalization, information, and accessibility in AI marketing efforts have proven to have an effect on brand experience. These findings will help online food delivery application companies design AI marketing activities and develop better marketing strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Zahra Vanisa
"Perkembangan platform transportasi online mengubah perilaku masyarakat, khususnya dalam layanan pesan-antar makanan online. Tingginya penggunaan layanan ini menimbulkan masalah terkait tingginya jumlah kurir plaform transportasi online yang harus beroperasi untuk memenuhi semua permintaan layanan. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggabungkan dua permintaan pesanan (order) dari pelanggan yang lokasinya berdekatan, cukup dilayani oleh satu kurir dengan memperhatikan beberapa kendala sehingga tetap menguntungkan semua pihak. Pelanggan dalam penelitian ini mengacu pada merchant dan customer. Penggabungan dua pelanggan yang dilayani oleh satu kurir di sini disebut sebagai fitur double orders. Penelitian ini melakukan optimasi rute pesan-antar makanan pada layanan transportasi online yang mengimplempentasikan penggunaan fitur double orders dengan mempertimbangkan kepuasan pelanggan dan bertujuan meminimumkan biaya operasional. Kepuasan pelanggan yang dimaksud terkait dengan rentang waktu (time windows) pengambilan dan pengantaran makanan agar kualitasnya tetap terjaga. Kurir yang melewati rentang waktu yang telah ditetapkan akan dikenakan biaya penalti. Masalah optimasi rute layanan pesan-antar makanan ini dimodelkan dalam bentuk Vehicle Routing Problem Pickup Delivery with Time Windows (VRPPDTW), untuk penyelesaiannya digunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO). Metode PSO adalah metode metaheuristik yang terinspirasi dari perilaku kawanan organisme (swarm) yang menyimpan informasi mengenai posisi (solusi) terbaik. Pada penelitian ini digunakan data yang terdiri dari 50 permintaan layanan pesan-antar makanan. Hasil yang diperoleh dari penerapan metode PSO untuk mengoptimasi rute kurir layanan pesan-antar dengan fitur double orders tersebut mampu mengurangi jumlah kurir yang beroperasi hingga 50% dan menghemat total biaya operasional yang harus dikeluarkan hingga 36.65%.

The development of online transportation platforms has changed public behavior, especially in online food takeaway-delivery services. The high demand for these services has led to issues related to the large number of online transportation platforms drivers needed in fulfilling all service requests. One solution to this problem is by combining two orders from clients located nearby which can be served by a single driver while considering several constraints to ensure it benefits all parties involved. In this study, clients refer to both merchant and customer. The process of combining two clients served by a driver is referred to as the double orders feature. This study focuses on optimizing food takeaway-delivery routes in online transportation services by implementing the double orders feature, considering clients satisfaction and aiming to minimize operational costs. Clients’ satisfaction here relates to the time windows for picking up and delivering food to ensure its quality is maintained. Drivers who exceed the designated time windows will incur penalty costs. The problem of optimizing food takeaway-delivery service routes is modeled as a Vehicle Routing Problem with Pickup and Delivery and Time Windows (VRPPDTW), and it is solved using the Particle Swarm Optimization (PSO) method. PSO is a metaheuristic method inspired by the behavior of swarms of organisms, which store information about the best positions (solutions). In this study, data consisting of 50 food takeaway-delivery requests is used. The results obtained from applying the PSO method to optimize drivers routes with the double orders feature show that it can reduce the number of operating drivers by up to 50% and save total operational costs by 36.65%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aziza
"Brand Ambassador menjadi salah satu elemen penting dalam strategi pemasaran untuk industri luxury fashion. Penggunaan selebriti dalam merepresentasi suatu luxury fashion brand memiliki dampak positif terhadap aktivitas pemasaran, tak terkecuali untuk social media marketing. Pemilihan selebriti sebagai brand ambassador suatu luxury fashion brand pun harus didasari atas 5 syarat (Okonkwo, 2007) yaitu credibility, global appeal, personality, uniform brand, dan constancy. Makalah ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh yang dihasilkan Jennie ‘Blackpink’ selaku House Ambassador Chanel terhadap customer brand engagement di konten social media marketing Chanel. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah analisa konten secara kuantitatif dan kualitatif, di mana penulis membandingkan engagement dari konten YouTube dan Instagram Chanel yang melibatkan dan yang tidak melibatkan Jennie. Engagement diukur berdasarkan jumlah likes, views, serta perbedaan karakteristik dari komentar yang diberikan audiens. Hasil analisa makalah ini menemukan bahwa kemunculan Jennie ‘Blackpink’ pada konten media sosial Chanel telah meningkatkan customer brand engagement secara signifikan. Sosok Jennie ‘Blackpink’ terbukti dapat memicu motivasi audiens dalam berinteraksi dengan brand dilihat dari 3 dimensi customer brand engagement menurut Hollebeek (2011) yaitu immersion, passion, dan activation.

Brand Ambassador is an important element in the marketing strategy for the luxury fashion industry. The use of celebrities in representing a luxury fashion brand has a positive impact for marketing activities, including for social media marketing. The appearance of brand ambassadors on social media content of luxury fashion brands can affect the customer brand engagement. This paper aims to examine the impact of Jennie 'Blackpink' as the House Ambassador for Chanel on customer brand engagement through Chanel's social media marketing contents. The method used in this paper is quantitative and qualitative content analysis, in which the authors compare the engagement of Chanel’s contents on YouTube and Instagram, involving and not involving Jennie, based on the number of likes, views, and the characteristics of the comments. This paper found that the appearance of Jennie 'Blackpink' on Chanel's social media content has significantly increased customer brand engagement. Her appearance on Chanel’s social media contents can influence the audiences’ motivation to interact with the brands based on the 3 dimensions of customer brand engagement according to Hollebeek (2011); immersion, passion, and activation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Roza Maimun
"Instalasi Gizi merupakan salah satu unit pelaksana fungsional di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, melaksanakan 4 kegiatan pokok yaitu: pengadaan makanan, pelayanan ruang rawat inap, penyuluhan/konsultasi gizi dan rujukan gizi serta penelitian dan pengembangan gizi terapan. Pengadaan makanan untuk orang sakit mempunyai aspek terapi dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan memperpendek hari rawat. Makanan pasien akan berpengaruh pada citra pelayanan rumah sakit bersangkutan. Instalasi Gizi RSCM sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas pelayanan gizi dan melayani kebutuhan makanan bagi pasien dan pegawai dinas rumah sakit, memerlukan sistem pengendalian persediaan yang baik. Populasi pada penelitian ini adalah semua bahan makanan yang dibeli Instalasi Gizi RSCM. Sedangkan sampel diambil dengan menentukan bahan-bahan makanan pada kelompok A, B dan C.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata anggaran yang tidak terealisasi pada tahun 1994/1995 dan 1995/1996 berturut-turut adalah 4.9% dan 1.86%, sedangkan rata-rata perbedaan perbandingan persediaan nyata dengan ramalan tahun 1994/1995 dan 1995/1996 berturut-turut adalah 39.61% dan 39.30%. Pada perencanaan kebutuhan bahan makanan, ramalan jumlah konsumen dihitung hanya dengan melihat jumlah konsumen rata-rata 3 bulan sebelumnya tanpa memperhatikan kemungkinan trend naik atau turun. Disamping itu perencanaan kebutuhan untuk lauk hewani ditambahkan 30 porsi, sehingga perencanaan kebutuhan bahan makanan menjadi besar. Pengendalian persediaan bahan makanan tahun 1995/1996 masih belum tepat. Ramalan persediaan akhir triwulan yang digunakan untuk perencanaan bahan makanan diperoleh dari pemakaian bahan makanan 30 hari pertama. Sedangkan untuk 60 hari berikutnya dianggap 2 kali 30 hari pertama tersebut, tanpa memperhitungkan naik turunya pemakaian. Setiap jenis bahan makanan juga diperlukan sama tanpa memperhatikan seringnya penggunaan bahan makanan tersebut dan besarnya investasi, sehingga persediaan bahan makanan tidak stabil.
Dari hasil analisa ABC terhadap besarnya investasi bahan makanan pada triwulan I 1996/1997 diperoleh 18 jenis bahan makanan kelompok A, 38 janis bahan makanan kelompok B dan 109 jenis bahan makanan kelompok C, dengan besar investasi berturut-turut 70,03%; 20,09% dan 9,88%. Peramalan kebutuhan jenis bahan makanan dapat dihitung dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing, Single Moving Everage dan Trend. Pengendalian persediaan bahan makanan dilakukan dengan menghitung Economic Order Quantity (EOQ) dan Lead Time. Sedangkan untuk waktu dan jumlah pemesanan bahan makanan diperoleh dari perhitungan Order Interval dan Reorder Point (ROP).
Saran yang diusulkan :
1. Penampilan jumlah persediaan bahan makanan untuk lauk hewani sebanyak 30 porsi tidak perlu dilakukan jika perhitungan perencanaan bahan makanan sudah tepat.
2. Perlunya anggaran tambahan dari swadana untuk meningkatkan mutu makanan pasien khususnya untuk pemenuhan nilai gizi pasien.
3. Perlunya penggunaan komputer dalam pengendalian persediaan bahan makanan.

Foodstuff Stock Controlling Of Food Production In Dr. Cipto Mangonkusumo National Central General Hospital, JakartaDietary Department is one of functional unit in Dr. Cipto Mangunkusumo performs the four major activities such as food purchases, ward services, dietary consultation/instruction and referral service to nutrition problems, research and development in applied nutrition. Food purchasing to the sick patients have therapy aspect purposes to fulfill the requisites and to shorten the day care. The food of patient will be directly involved in service image of the hospital itself. Dietary department is as a responsible organization for nutrition servicing and fulfills the meals of patients and also meals of the hospital's staff and duty, requires stock control system. This research population is all of the foodstuffs to be purchased by the dietary department of RSCM, for research samples were taken to -classify foodstuff at A,B,C groups.
From the result of the research are found that approximately budgeting can't be realized in 1994/1995 and 1995/1996 on sequence were 4,9% and 1,86%, where as in comparison of differential from the real stock with a prediction in 1994/1995 and 1995/1996 are as follows 39,61% and 39,30%. The foodstuff requisite planning, consumer amount prediction just was calculated by looking at average consumer amount prior to 3 months ignorance fluctuation of possibility tendency. Besides the livestock requisite planning is added 30 portions so making foodstuffs planning is increased. Foodstuff stock controlling in 1995/1996 weren't suitable. Stock prediction at last first three-months was used to foodstuff planning taking from the first 30 days foodstuff consumption. For the next 60 days will be estimated double days from the first 30 days, without calculating the fluctuation consumption. Each varieties of foodstuff also are needed on the same level without showing repeatedly on utilization of the foodstuff and have large investment, making the foodstuff stock was unstable.
From the result of ABC analysis to be knowledgeable about a large of foodstuff and C group 109 varieties of foodstuff, with investment as follows 70,04%, 2004% and 9,92%. Foodstuff variety requisite prediction can be counted by using the methods of single exponential smoothing, single moving average and trend. Foodstuff stock controlling was performed to calculate the economic order quantity (EOQ) and lead time. And for foodstuff order values and when foodstuff timing were obtained by calculating order interval and reorder point (ROP).
The recommendation are:
1. Foodstuff stock amount improvement for 30 portions of livestock can?t be realized if the calculation of foodstuff is done properly.
2. The additional budgeting of private funding improves the patient food quality, especially to fulfill nutrition value of the patients.
3. Computerization programmed should be prepared in stock and foodstuff controlling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Fitri Indira Rifani
"Zomato merupakan perusahaan start up asal India dengan produk berupa restaurant finder dan hadir di Indonesia pada bulan November 2013. PT. Zomato Media Indonesia hingga saat ini hadir di dua kota besar di Indonesia yakni Jakarta dan Bali. Permasalahan yang dihadapi Zomato Indonesia saat ini adalah kurangnya engagement dari pengguna Zomato terhadap fitur-fitur yang ada dalam aplikasi. Di Indonesia, perusahaan start up dengan produk restaurant finder sudah banyak bermunculan dan mulai mempromosikan keunggulan-keunggulan fitur mereka. Yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan ini adalah user engagement agar konten yang disajikan di dalam restaurant finder mereka semakin beragam dan kredibel. Zomato menjaga relasinya dengan Foodie (member Zomato) dengan memberikan reward berupa voucher restoran dari klien mereka namun sayangnya hal ini tidak terpublikasikan sehingga keinginan masyarakat untuk menjadi user sangat kecil mengingat tanpa harus menjadi Foodie, masyarakat dapat menikmati fitur-fitur yang ada di Zomato. Untuk mengatasi hal ini, Zomato harus melakukan strategi pemasaran dengan positioning yang jelas bahwa Zomato adalah aplikasi yang rewardful. Sehingga, berangkat dari data yang ada berdasarkan analisis pasar, diharapkan akan terbentuk sebuah pertimbangan yang baik untuk membuat perencanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk Zomato. Dengan tujuan pemasaran meningkatkan user engagement untuk menarik klien dalam kurun waktu enam bulan, maka terdapat tujuan komunikasi yang harus dicapai: meningkatkan traffic kunjungan ke website dan aplikasi Zomato dengan 50% total pengunjung merupakan member Zomato. Sebuah ide kampanye muncul dengan nama Eat to Share, Share to Eat. Biaya kampanye komunikasi pemasaran terpadu selama enam bulan yang akan dijalankan ini adalah sebesar Rp 604.800.000,00. Di akhir kampanye akan dilakukan program evaluasi dan monitoring untuk melihat keefektifan pelaksanaan kampanye.

Zomato is a start up company head-quartered in India with a restaurant finder as its product and Zomato had expanded its business to Indonesia on November 2013. PT. Zomato Media Indonesia up until now exists in two big cities, Jakarta and Bali. Current problem Zomato faces is the low engagement performed by Zomato user in using features inside the application. In Indonesia, start up companies with restaurant finder as a product have started to emerge with many brands and have their own uniqueness in promoting their product. What these companies need is a user engagement so that their content will be more varied and credible. Zomato keeps its relation with user by giving restaurant vouchers as a reward. Unfortunately this giveaway does not get published causing the unawareness of the people about this privilege. Therefore they have no motivation to sign up as a Foodie (Zomato member) since we can have all access to its features without being a Foodie. To handle this situation, Zomato has to do a marketing strategy with a clear positioning that Zomato is the one and only a rewardful application. By analizing the market data, it is expected that a right consideration is made to do an integrated marketing communication for Zomato. Begin with the marketing objective, to increase the user engagement in order to attract more client within six months, forth the communication objective that have to be achieved: increase the traffic from application and website visitors of Zomato with the result that 50% of them are Foodie. An idea of a campaign has established with the name Eat to Share, Share to Eat. The cost of this integrated marketing communication campaign within six months is Rp 604.800.000,00. At the end of the campaign, evaluation and monitoring programs will be conducted in order to measure the effectiveness of the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Libosa, Tonga
Seoul, Korea : Dong-A Ilbo, 2010
641.3 LIB k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>