Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137723 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isnaini Zulhusna
"Keberadaan anggota rumah tangga khususnya anak merupakan salah satu jaring pengaman lansia di masa tua selain bekerja. Hal ini dikarenakan masih kurangnya jaminan sosial di Indonesia. Pandemi Covid-19 mengancam kestabilan ekonomi lansia sehingga ketergantungan finansial lansia pada keluarga terutama anak semakin meningkat. Tetapi, potensi dukungan yang dilihat dari keberadaan anggota keluarga yang tinggal bersama menunjukkan tren menurun khususnya pada masa pandemi covid-19 dibandingkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis dukungan keluarga yang dilihat dari keberadaan anggota keluarga dalam rumah tangga khususnya anak terhadap keputusan bekerja lansia sebagai pekerja formal dan informal dengan mempertimbangkan ketergantungan finansial anak yang tinggal bersama serta bagaimana perubahannya selama masa pandemi Covid-19. Hasil analisis regresi multinomial dengan membandingkan dua data cross section Susenas Maret 2018 dan 2021 menemukan bahwa kecenderungan lansia yang tinggal sendiri, bersama dengan pasangan, dengan anak tertanggung, dan lainnya untuk bekerja sebagai pekerja formal dan informal lebih tinggi dibandingkan tinggal bersama anak yang mandiri. Ketidakhadiran anak yang mandiri secara finansial meningkatkan tekanan ekonomi lansia saat pandemi sehingga kecenderungan untuk bekerja meningkat. Selain itu pada tahun 2021, kecenderungan untuk bekerja meningkat lebih besar pada pekerja informal dibanding pekerja formal yang mengindikasikan adanya tekanan ekonomi yang lebih besar saat pandemi. Tinggal dengan anak yang mandiri secara finansial disarankan untuk menjaga kestabilan status ekonomi lansia tetapi juga harus diikuti oleh dukungan emosional. Selain itu, keberadaan jaminan hari tua penting untuk menjaga kestabilan ekonomi lansia ditengah ketiadakhadiran anak yang mandiri secara finansial.

Apart from work, household members, especially children, are a safety net for the older adults due to Indonesia's lack of social security. The COVID-19 pandemic threatens the economic stability of the older adults so they become more financially dependent on families, especially children. However, the potential for support seen from the presence household members living together tends to decrease, especially during the COVID-19 pandemic. This study aims to analyze family support as seen from the presence of family members in the household, especially children with older adults decisions to work as formal and informal workers, by considering the financial dependence of children who live together and how it changes during the Covid-19 pandemic. The results of multinomial regression analysis by comparing two cross-sectional data from the March 2018 and 2021 Susenas found that the likelihood of the older adults living alone, with their spouse, with the dependent children, and others to work as formal and informal workers is higher than living with independent children. The absence of financially independent children increases the economic pressure on the elderly during the pandemic, so the likelihood to work increases. In 2021, the likelihood to work is more prominent in informal workers than formal workers, indicating more significant economic pressure during the pandemic. Living with a financially independent child is recommended to maintain the stability of the older adults's economic status but must also be accompanied by emotional support from family. The existence of an old-age social security system is essential to maintain the economic stability of the older adults in the absence of financially independent children."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipahutar, Monalisa
"Peran individu yang tinggal bersama lansia memiliki implikasi penting bagi kesehatan dan kesejahteraan lansia. Hasil tinjauan literatur menyatakan hasil yang bervariasi antara tinggal bersama mendampingi lansia dengan partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia. Penelitian ini berkontribusi dengan melihat kaitan antara tinggal bersama lansia dilihat dari status dan tingkatan kesulitan/gangguan fungsional tubuh lansia dengan partisipasi bekerja individu usia kerja yang tinggal bersama lansia. Penelitian ini juga mempelajari seberapa besar kecenderungan individu yang tinggal bersama lansia menjadi pekerja informal. Dengan menggunakan data SUSENAS Maret 2021, pada model probit tahap pertama metode Two Step Heckman ditemukan bahwa tinggal bersama lansia yang mengalami kesulitan akan meningkatkan partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia. Namun, ketika lansia semakin memiliki kesulitan/gangguan fungsional tubuh yang berat sampai sama sekali tidak mampu (sudah dikatakan lansia disabilitas) maka partisipasi bekerja individu yang tinggal bersama lansia juga ikut berkurang. Pada tahap kedua model regresi logistik biner menunjukkan tinggal bersama lansia yang mengalami kesulitan berpengaruh terhadap peningkatan kecenderungan individu menjadi pekerja informal. Penelitian ini juga menemukan tinggal bersama lansia tua dapat menurunkan partisipasi bekerja dan meningkatkan kecenderungan individu yang tinggal bersama lansia untuk menjadi pekerja informal. Pemerintah perlu memikirkan langkah yang baik untuk membantu individu yang tinggal bersama lansia disabilitas atau tinggal bersama lansia tua terutama pada status ekonomi yang rendah agar mereka tidak keluar dari pasar kerja ketika tetap harus mendampingi lansia.

The role of individuals living with the elderly has important implications for health and elderly’s welfare. The results of the literature review stated that the results varied between living with the elderly and work participation of individuals living with the elderly. This study aims to analyze the relationship between living with the elderly as seen from the status and level of functional impairment of the elderly and the work participation of working-age individuals living with the elderly. The study also studied how much the tendency of individuals living with the elderly become informal workers. Using SUSENAS 2021 data, in the first phase of the Probit model of the Two Step Heckman method, it was found that living with elderly people who have functional impairments will increase the work participation of individuals living with the elderly. However, when the elderly have functional impairments that are getting worse to the point of being unable (elderly with disabilities), the work participation of individuals who live with the elderly also decreases. In the second stage, the binary logistic regression model shows that living with the elderly who have functional impairments influences the increased tendency of individuals to become informal workers. The study also found living with elderly people aged 80 years over can reduce work participation and increase the tendency of individuals who live with the elderly to become informal workers. The government needs to help individuals who live with elderly people with disabilities or live with elderly people aged 80 years over, especially those with low economic status, so that they do not leave the job market when they still must accompany the elderly."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tunjung Artha Trahtama Puri
"Indonesia telah bergerak menuju masyarakat menua, upaya telah dilakukan untuk menciptakan masyarakat Menua Aktif, di mana lansia tetap dalam kondisi sehat, mandiri, dan produktif. Penelitian ini meneliti kondisi keuangan lansia, salah satu persyaratan yang paling penting untuk mencapai masyarakat Menua Aktif. Kondisi keuangan digambarkan dengan menggunakan empat pengukuran: apakah lansia bekerja atau tidak, jumlah jam kerja, pendapatan lansia, dan apakah lansia miskin atau tidak. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logit untuk meneliti faktor-faktor penentu bekerja atau tidak, dan apakah miskin atau tidak. Menggunakan analisis OLS untuk menemukan faktor-faktor penentu jumlah jam kerja dan pendapatan. Semua analisis statistik menggunakan individu, rumah tangga dan variabel spasial. Beberapa temuan bahwa variabel individu dan rumah tangga (umur, jenis kelamin, tempat tinggal, hubungan dengan kepala rumah tangga, pengaturan tempat tinggal, status perkawinan, pendidikan, baca tulis, keluhan kesehatan, Raskin, dan asuransi kesehatan) secara signifikan mempengaruhi keputusan untuk bekerja, jumlah jam kerja, pendapatan, dan apakah menjadi miskin atau tidak. Rawat inap memiliki efek yang signifikan pada pekerjaan dan pendapatan saja. Kredit usaha dan jaminan sosial hanya secara signifikan mempengaruhi keputusan untuk bekerja, jumlah jam kerja dan pendapatan. Variabel spasial (mengukur dengan PDB, upah minimum, persen orang miskin) secara signifikan mempengaruhi keputusan untuk bekerja, jumlah jam kerja, pendapatan, dan apakah miskin atau tidak.

As Indonesia has been moving toward an ageing society, efforts have been made to create an Active Ageing society, where the elderly are and remain healthy, independent, and productive. This study is examining the elderly?s financial condition, one of the most important requirements to achieve an Active Ageing society. It uses four measurements of the financial condition: whether or not the elderly works, the number of working hours, the income of the elderly, and whether or not the elderly is poor. The study uses a logit regression analysis for examining the determinants of working or not, and whether the elderly is poor. It uses an OLS analysis for finding the determinants of number of hours working and income. All statistical analyses employ individual, household and spatial variables. Some of the findings are that individual and household variables (age, sex, place of residence, relationship to head of household, marital status, living arrangement, education, literacy, health complaints, Raskin, and health insurance) significantly influence decision to work, the number of working hours, incomes, and whether being poor or not. Hospitalization has a significant effect on work and income only. Business credit and social security only significantly influence decision to work, the number of working hours and incomes. Spatial variables (measure with GDP, the minimum wage, percent of poor people) significantly influence decision to work, the number of working hours, income, and whether poor or not.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Ratna Sari
"Saat ini, pandemi COVID-19 telah mengganggu kondisi sosial ekonomi. Hampir 15% penduduk usia produktif terdampak, pengangguran meningkat sampai 7%, dan penduduk miskin bertambah hingga 2,4 juta per Maret 2021. Kemudian, infeksi COVID-19 yang cepat juga mendorong rumah tangga mengubah pola belanjanya. Rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi tinggi cenderung belanja lebih tinggi untuk kesehatan karena mereka memiliki kepedulian yang baik untuk melindungi anggota keluarganya dari penyakit, sebaliknya pada rumah tangga dengan status ekonomi rendah. Ketimpangan belanja kesehatan berpotensi melebar selama pandemi COVID-19 dan meluasnya transmisi penyakit menyebabkan eksternalitas negatif bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat ketimpangan belanja kesehatan pada sebelum dan masa pandemi COVID-19 serta dekomposisi ketimpangannya berdasarkan tingkat sosial ekonomi.
Berbagai sumber data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2019 dan 2021, Survei Potensi Desa, dan data surveilans COVID-19 digunakan untuk menangkap ketimpangan belanja kesehatan dan faktor yang berkontribusi. Pertama, tingkat ketimpangan diukur dengan menggunakan kurva dan indeks konsentrasi. Kemudian, faktor yang berkontribusi pada ketimpangan akan dianalisis menggunakan Ordinary Least Square (OLS) regresi dan Oaxaca Decomposition.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan belanja kesehatan meningkat pada masa pandemi COVID-19. Seluruh variabel independen pada model memiliki hubungan yang signifikan pada belanja kesehatan dan berkontribusi pada ketimpangan. Namun, variabel independen yang terhimpun pada explained component hanya dapat menjelaskan 10-20% ketimpangan belanja kesehatan sebelum dan pada masa pandemi COVID-19. Untuk mengurangi ketimpangan, penguatan pelayanan kesehatan primer (dalam hal ini puskesmas) sebagai gatekeeper dan peningkatan cakupan kepesertaan JKN adalah aspek esensial untuk mengurangi ketimpangan kesehatan berdasarkan tingkat sosial ekonomi.

Currently, the COVID-19 pandemic has disrupted the socioeconomic situation. Over 15% of people in the productive age group are affected, the unemployment rate rises to 7%, and the number of poor people rises to over 2,4 million by March 2021. Furthermore, the rapid infection of COVID-19 also drives the household expenditure pattern. High socioeconomic level households tend to spend more on health services due to good awareness to protect against illness, otherwise in households with low socioeconomic. The health expenditure inequality potentially widens during the COVID-19 pandemic and the transmission of the disease will spill over to the society. This study will capture the inequality level of household expenditure on health before and during the COVID-19 pandemic and the difference decomposition by socioeconomic degree.
The multisource data from the National Social Economics Survey March 2019 and 2021, Village Potential Survey, and COVID-19 surveillance data are employed to capture the health expenditure inequality and its explanatory factors. Firstly, the concentration curve and index are utilized to measure inequality. The contributory factors of inequality will be analyzed by using OLS regression and Oaxaca Decomposition.
The results reveal that health expenditure inequality at rises during the pandemic COVID-19. All covariates in the model have statistically significant to the health expenditure and contribute to inequality. However, an explained component could only exhibit 10-20% of out-of-pocket inequality. Strengthening the primary health care function as a gatekeeper and improving social health insurance coverage are fundamental to reduce health inequality between different socioeconomic levels
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Dessy Naediwati
"Populasi lanjut usia (lansia) di dunia mengalami peningkatan secara cepat. Persentase lansia Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat dalam waktu hampir lima dekade (1971-2017), yaitu menjadi 8,97% (23,4 juta). Peningkatan penduduk lansia ini mengakibatkan adanya peningkatan permasalahan pada lansia. Depresi merupakan gangguan fungsi psikososial yang umum terjadi pada lansia. Terapi kelompok reminiscence spiritual adalah salah satu intervensi yang dikembangkan untuk mengatasi depresi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok reminiscence spiritual terhadap depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha.
Penelitian ini menggunakan design quasi experimental pre-posttest with control group dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan menggunakan instrumen Short Form Geriatric Depression Scale (GDS). Intervensi dilakukan sebanyak 12 sesi selama 6 minggu. Sampel berjumlah 67 orang (rerata usia = 68,22 tahun) pada kelompok intervensi dan 64 orang (rerata usia = 71,52 tahun) pada kelompok non-intervensi.
Hasil penelitian ini menyatakan terdapat perbedaan rerata depresi yang bermakna sebelum dan setelah diberikan terapi kelompok reminiscence spiritual pada kelompok intervensi (p value = <0,001; α = 0,05); tidak terdapat perbedaan rerata depresi yang bermakna sebelum dan setelah diberikan terapi kelompok reminiscence spiritual pada kelompok non-intervensi (p value = 0,114); dan terdapat perbedaan rerata depresi yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok non-intervensi (p value = < 0,001; α = 0,05).
Hasil penelitan ini disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi kelompok reminiscence spiritual yang bermakna terhadap depresi pada lansia di panti sosial tresna werdha. Perawatan depresi pada lansia tidak hanya dapat diberikan secara psikologis tetapi juga dapat menggunakan aspek spiritual yang diketahui sebagai sumber koping yang digunakan lansia. Oleh karena itu, perawat diharapkan tidak hanya melakukan perawatan biologis saja, tetapi juga perawatan psikologis, sosial, kultural dan spiritualnya.

The population of the older people in the world is increasing rapidly. The percentage of Indonesian older people has doubled in almost five decades (1971-2017), to 8.97% (23.4 million). Increasing older people population has resulted in an increase of problems in the older people. Depression is a psychosocial function disorder that is common in the older people. Spiritual reminiscence group therapy is one of the interventions that developed to overcome depression in the older people. This study aims to identify the effect of spiritual reminiscence group therapy on depression in the older people at the social institution.
This study used the quasi experimental design pre-posttest with control group and purposive sampling. This research was conducted at the Social Institutions in South and Central Kalimantan using a Short Form Geriatric Depression Scale (GDS). The intervention was conducted in 12 sessions for 6 weeks. The sample amounted to 67 people (mean age = 68,22 years) in the intervention group and 64 people (mean age = 71,52 years) in the non-intervention group.
The results of this study stated that there was significant difference in depression mean before and after being given the spiritual reminiscence group therapy in the intervention group (p value = <0.001; α = 0.05); there was no significant difference in depression mean before and after being given the spiritual reminiscence group therapy in the non-intervention group (p value = 0.114); and there was significant difference in depression mean between the intervention group and the non-intervention group (p value = <0.001; α = 0.05).
The result of this study was concluded that there was a significant effect of the spiritual reminiscence group therapy on depression in the older people at the social institution. Depression intervention in the older people can not only be given psychologically but also can use spiritual aspects which are known as sources of coping used by the older people. Therefore, nurses are expected to not only carry out biological care, but also psychological, social, cultural and spiritual care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismawaty
"Living arrangement atau pengaturan tempat tinggal pada lanjut usia (lansia) menunjukkan ketersediaan sumber dukungan sosial. Pada lansia yang tinggal bersama keluarga kemungkinan memiliki kesehatan yang baik karena ada anggota keluarga yang merawat, mendapat perhatian, serta dukungan sosial lainnya. Sementara lansia yang tidak memiliki ketersediaan dukungan keluarga akan mengalami kesepian yang berdampak pada kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kesulitan fungsional pada lansia, serta untuk mempelajari hubungan living arrangement terhadap gangguan fungsional. Sumber data yang digunakan adalah Susenas September 2018 dengan menggunakan analisis deskriptif dan inferensial (Regresi Logistik Ordinal). Hasil skor gangguan fungsional menunjukkan secara rata-rata lansia di Indonesia berada pada kelompok lansia muda yang masih memiliki kemampuan fungsional yang baik. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa lansia yang tinggal sendiri cenderung mengalami gangguan fungsional dalam berjalan/naik tangga, mengingat/berkonsentrasi, maupun perilaku/emosional lebih buruk dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga. Begitu juga, lansia yang tinggal berdua pasangan cenderung mengalami gangguan fungsional dalam berjalan/naik tangga, mengingat/berkonsentrasi, maupun perilaku/emosional lebih buruk dibandingkan lansia yang tinggal bersama keluarga.

Living arrangements of the elderly indicates the availability social support sources. The elderly who live with family are more likely to be healthier due to the availability of familial care, attention, and other social supports. On the other hand, the elderly who do not have the availability of family support will experience loneliness which will in turn affect their health. This study aims to obtain an overview of the level of functional impairment in the elderly, as well as to study the relationship between living arrangements and functional impairment. The September 2018 National Socio-Economic Survey (Susenas) was used as the data source by using descriptive and inferential analysis (Ordinal Logistic Regression). The functional impairment score results indicated that, on average, the elderly in Indonesia were in young elderly age group who still have the ability to function well. This study also found that the elderly who live alone tend to experience functional impairment in walking/climbing the stairs, remembering/concentrating, and worse behaviours/emotions than the elderly who live with family. Similar tendency was also found in elderly who only live with spouse. They were likely to experience functional impairment in walking/climbing the stairs, remembering/concentrating, and worse behaviours/emotions than the elderly who live with family."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Rosiana Masithoh
"Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh Latihan Ketrampilan sosial terhadap kemampuan sosialisasi pada lansia yang mengalami kesepian di Panti wredha. Desain penelitian ini adalah quasi experimental, pre-post test with control group. Tempat penelitian di Panti Wredha A (Intervensi) dan Panti Wredha B (Kontrol) di Kabupaten Semarang. Sampel penelitian adalah 27 lansia kelompok intervensi dan 28 lansia sebagai kelompok kontrol yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan skor kemampuan sosialisasi lansia setelah dan sebelum dilakukan Latihan Ketrampilan Sosial. Terdapat peningkatan kemampuan sosialisasi pada lansia pada kelompok intervensi. Rekomendasi penelitian ini adalah Latihan Ketrampilan Sosialisasi direkomendasikan pada lansia dengan kesepian.

The aim of this research was to analyze the correlation between social skill training and socialization ability of eldery with loneliness in nursing home. This research used quasi experimental pre-post test with control group design. The research took place at nursing home 'A' for intervention group with 27 subjek and nursing home ?B? for control group with 28 subjek.
The result showed a significant difference of elderly socialzation ability before and after that there was training with social skill training. It is proved by an increase of social ability of eldery in intervention group. This research recommended that social skill training needs to be given in elderly with loneliness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aliffia Nuraini
"Pandangan tradisional tentang pembagian tugas domestik yang dibebankan kepada perempuan masih melekat di Indonesia. Meskipun perempuan sudah diberikan kebebasan untuk dapat berkarier di sektor publik, hal tersebut kemudian menimbulkan masalah yang menjadikan perempuan memikul peran ganda dalam kesehariannya, yakni peran domestik dan peran publik. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami tantangan apa saja yang dihadapi oleh ibu bekerja selama masa pandemi Covid-19 yang mengharuskannya bekerja dari rumah secara mendalam. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode critical-phenomenology dengan menggunakan wawancara semi terstruktur. Partisipan berjumlah sepuluh orang ibu bekerja dari rumah yang bekerja pada perusahaan/lembaga di Indonesia yang berbeda, serta dengan latar belakang yang juga berbeda. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu bekerja memiliki tantangan pada sektor domestik, yakni pekerjaan rumah tangga, pengasuhan anak, dan suami yang tidak berperan. Dalam merespon tantangan domestik tersebut, ibu bekerja melakukan pekerjaan tersebut serta mengalihtugaskan kepada pihak lain, seperti keluarga juga pekerja rumah tangga. Temuan selanjutnya, ibu bekerja kesulitan menghadapi kedua peran karena batasan yang semakin kabur pada sektor publik, jam kerja selama bekerja dari rumah tidak tentu dan adanya tugas tambahan. Sehingga ibu bekerja cenderung melakukan kedua pekerjaan tersebut dengan tumpang-tindih, yang kemudian menyebabkan kelelahan yang berdampak pada stres kerja pada pekerjaan publik. Studi ini merekomendasikan bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang suportif, memberikan fasilitas jasa konseling, serta cuti ayah/cuti keluarga guna mengurangi dampak negatif yang dirasakan ibu bekerja pada pekerjaannya di sektor publik selama bekerja dari rumah.

The traditional view of the distribution of domestic tasks borne by women is still inherent in Indonesia. Even though women have been given the freedom to be able to have a career in the public sector, this then creates problems that make women assume a dual role in their daily lives, namely the domestic role and the public role. Therefore, this study aims to understand the challenges faced by working mothers during the Covid-19 pandemic which required them to work from home in depth. This research uses a qualitative approach with a critical - phenomenology method using semi-structured interviews. Ten participants worked from home at different companies/institutions in Indonesia, with diverse backgrounds. Data analysis using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. This research shows that working mothers have challenges in the domestic sector, namely house care, child care, and husbands who do not play a role. In responding to these domestic challenges, working mothers do the work and outsource it to other parties, such as families as well as domestic workers. Further findings, working mothers have difficulty dealing with both roles due to increasingly blurred boundaries in the public sector, working hours while working from home are uncertain and there are additional tasks. So working mothers tend to overlap the two jobs, which then causes fatigue which results in work stress in public works. This study recommends that companies create a supportive work environment, and provide counseling service facilities, as well as paternity/family leave to reduce the negative impact that working mothers feel on their work in the public sector while working from home."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Kertapati
"ABSTRAK
Status fungsional adalah kemampuan individu untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan dan perawatan diri secara mandiri dalam aktivitas rutin sehari-hari.
Status fungsional yang menurun berdampak pada penurunan kemandirian,
sehingga lansia menjadi ketergantungan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga
selama 12 sesi latihan terhadap status fungsional dan kepuasan hidup lansia.
Penelitian kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol dengan sampel 42 lansia
kelompok perlakuan dan 42 lansia kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan
intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga berpengaruh signifikan
meningkatkan status fungsional (p=0,000) dan kepuasan hidup (p=0,000). Hasil uji MANCOVA menunjukkan pengaruh intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga diperkuat oleh usia dan aktivitas fisik (p=0,000). Spiritual dan latihan chair yoga dapat meningkatkan status fungsional dan kepuasan hidup pada lansia secara signifikan. Intervensi keperawatan spiritual dan latihan chair yoga merupakan salah satu terapi komplementer sebagai upaya peningkatan status fungsional dan kepuasan hidup lansia yang dapat digunakan oleh perawat di masyarakat

ABSTRACT
Functional status is an individual's ability to perform self intervention and
activities of daily routine. The impact of functional status decreased on
independence, so that the older people to dependency. The aim of this study to determine the effect of spiritual nursing intervention and chair yoga exercises on functional status and life satisfaction of older adults. The research design was quasi experimental with 42 subjects as intervention groups and 42 subjects as control groups. The simple random sampling was used. The results showed that spiritual nursing intervention and chair yoga exercises significantly effect to improve functional status (p = 0.000) and life satisfaction (p = 0.000). MANCOVA analyze that spiritual nursing intervention and chair yoga exercise were significantly increased with controled by age and physical activity (p = 0.000). Spiritual and chair yoga exercise can improve functional status and life
satisfaction among older adults significantly. Spiritual nursing intervention and
chair yoga exercise is an one of the complementary therapy as preventive effort to improve the functional status and life satisfaction among older adults can used by nurse in the community."
2016
T45883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Roro Palupi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola penggunaan moda transportasi pada pekerja komuter di kota metropolitan antara sebelum dan selama pandemi COVID-19. Selain itu juga untuk menganalisis pengaruh variabel sosio demografi dengan pola penggunaan moda transportasi pada pekerja komuter di kota metropolitan Indonesia. Dari data Sakernas 2019, 2020 dan 2021 memberikan hasil bahwa terjadi peningkatan penggunaan transportasi pribadi pada masa pandemi COVID-19. Penggunaan moda transportasi sebelum dan selama pandemi COVID-19 dipengaruhi oleh karakteristik seperti jenis kelamin, usia, status perkawinan, status pekerjaan, tingkat pendidikan dan pendapatan. Serta dipengaruhi juga oleh variabel konstekstual seperti sharing border, kepadatan penduduk dan PDRB.

This research aims to analyze the changes in the pattern of using transportation modes among commuter workers in metropolitan cities between before and during the COVID-19 pandemic. In addition, to analyze the influence of socio-demographic variables with patterns of use of transportation modes on commuter workers in metropolitan cities in Indonesia. From Sakernas we could explain that there was an increase in the use of personal transportation during the COVID-19 pandemic. The use of transportation modes before and during the COVID-19 pandemic is influenced by characteristics such as gender, age, marital status, employment status, education level and income. It is also influenced by contextual variables such as sharing border, population density and GRDP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>