Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168692 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Najmuddin Somadi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah kualitas kepemimpinan perubahan memengaruhi komitmen afektif untuk perubahan melalui mediator kesiapan karyawan untuk berubah pada Rumah Sakit swasta X yang sedang mengalami perubahan struktur organisasi dan kepemimpinan. Populasi penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Swasta X dengan sampel partisipan sebanyak 212 karyawan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Change Leadership Scale (Liu, 2010) dengan nilai koefsien alpha sebesar 0.98, Readiness for Organizational Changer Questionnaire (Holt, dkk., 2007) dengan nilai koefsien alpha sebesar 0.92 dan Commitmen to change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) dengan nilai koefsien alpha sebesar 0.79. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis korelasi pearson dan mediasi Hayes (2018). Hasil penelitian menujukan kesiapan karyawan untuk berubah signifikan sebagai mediator dalam hubungan antara kepemimpinan perubahan dengan komitmen afektif untuk perubahan (b=0.118, SE=0.024, p<0,001, 95% CI [0.07, 0.16]). Penelitian ini dilakukan hanya sampai rancangan program intervensi yaitu reorientasi dan sosialisasi yang dipresentasikan kepada perwakilan Rumah Sakit swasta X, hal ini dikarenakan terjadi perubahan Direksi dan beberapa kebijakan perusahaan membuat program intervensi sulit untuk bisa dilaksanakan saat ini oleh peneliti. Berdasarkan penilaian presentasi rancangan program intervensi, menunjukan perwakilan Rumah Sakit swasta X merasa puas terhadap rancangan program tersebut dan dapat dilaksanakan setelah ditetapkannya kebijkan baru oleh tim manajemen.

This study purpose to see whether the quality of change leadership affects affective commitment to change through a mediator of individual readiness to change at Hospital X which is undergoing changes in organizational structure and leadership. The population of this study were employees of Hospital X with a sample of 212 employees. The measuring instrument used in this research is the Change Leadership Scale (Liu, 2010) with an alpha coefficient of 0.98, the Readiness for Organizational Changer Questionnaire (Holt, et al., 2007) with an alpha coefficient of 0.92 and Commitment to change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) with an alpha coefficient of 0.79. This study was analyzed using Pearson correlation analysis and Hayes mediation (2018). The results showed that individual readiness to change significantly as a mediator in the relationship between leadership change and affective commitment to change (b=0.118, SE=0.024, p<0.001, 95% CI [0.07, 0.16]). This research was carried out only until the design of the intervention program, namely reorientation and socialization, was presented to representatives of Hospital X, this was due to changes in the Board of Directors and several company policies making intervention programs difficult for researchers to implement at this time. Based on the assessment of the presentation of the intervention program design, it shows that the representatives of Hospital X are satisfied with the program design and can be implemented after the establishment of a new policy by the management team."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Rahadini Sekar Hapsari
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai rancangan pelatihan change leadership pada Team Leader untuk meningkatkan komitmen afektif perubahan pada Recruitment Consultant di PT X Indonesia. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian terapan dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 38 Recruitment Consultant di PT X Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi alat ukur change leadership Liu, 2010 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.95 dan alat ukur affective commitment to change Herscovitch Meyer, 2002 dengan nilai koefisien alpha ? sebesar 0.90. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara change leadership dengan komitmen afektif perubahan r = 0.53, p

ABSTRACT
The study was conducted to see the correlation between change leadership and affective commitment to change. This study used applied research studies with 38 Recruitment Consultants as participants. The study used change leadership measurement Liu, 2010 with coefficient alpha score 0.95 and affective commitment to change measurement Herscovitch Meyer, 2002 with coefficient alpha score 0.90. The Pearson correlation technique was used to determine the relationship between two variables. The results showed a significant and positive relationship between change leadership and affective commitment to change r 0.53, p 0.05, significant . It showed that with increasing change leadership behavior of Team Leader, affective commitment to change in Recruitment Consultant will increase. An intervention program of change leadership training to Team Leader to increase affective commitment to change of Recruitment Consultant is designed following the research result. "
2016
T47414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandita Galuh Guamaradewi
"Perubahan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mempertahankan keunggulan kompetitifnya di masa kini maupun masa depan, dan keberhasilan perubahan memerlukan komitmen untuk berubah, terutama komitmen afektif untuk berubah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kontribusi kesiapan individu untuk berubah dan kesiapan organisasi untuk berubah bagi komitmen afektif untuk berubah. Penelitian ini dilakukan pada sebuah organisasi manajemen fasilitas, yakni Perusahaan Kontraktor Kerja Sama KKKS Minyak dan Gas Bumi, yang sedang menghadapi terminasi kontrak bagi hasil produksi dengan Pemerintah Indonesia dengan kontrak bagi hasil produksi gross split, sebuah kebijakan yang baru disahkan oleh pemerintah. Penelitian menggunakan 3 tiga skala: Komitmen Afektif untuk Berubah KAuB , Kesiapan Individu untuk Berubah KIuB dan Kesiapan Organisasi untuk Berubah KOuB.
Hasil penelitian N = 107 menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah dan kesiapan organisasi untuk berubah berpengaruh positif dan signifikan bagi komitmen afektif untuk berubah. Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan kesiapan individu untuk berubah memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan kesiapan organisasi untuk berubah. Selain itu, penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara usia dan pengalaman kerja individu bagi kesiapan individu untuk berubah. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada manajemen terkait program intervensi yang dapat membantu terciptanya komitmen afektif individu untuk menghadapi situasi perubahan.

Change is critical to the all organization in order to maintain its present and future competitive advantage, and the success of change requires commitment to change, especially affective commitment to change. The purpose of this study is to know the contribution of individual readiness to change and organizational readiness to change for affective commitment to change. The study was conducted at a facility management organization, the PSC Oil and Gas Company, which face the termination of production sharing contracts with the Government of Indonesia under a contract for the production of gross split, a newly enacted policy by the government. The study used 3 three scales Affective Commitment to Change AC2C , Individual Readiness for Change IRFC and Organizational Readiness for Change ORFC.
The results N 107 show that individual readiness for change and organizational readiness for change have a positive and significant effect on affective commitment to change. Furthermore, the results of the study indicate that individual readiness for change has greater influence than organizational readiness for change. In addition, the study also showed a positive and significant relationship between age and individual work experience for individual readiness for change. The results of the study are expected to provide input to management related intervention programs that can help create individual affective commitment to change facing the organization changes.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Damayanti
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh change leadership terhadap komitmen karyawan untuk berubah. Penelitian ini dilakukan pada dua perusahaan jasa konstruksi di Jakarta dengan jumlah sampel total sebanyak 108 yang merupakan karyawan pada dua perusahaan tersebut. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner change leadership yang digunakan dalam penelitian Herold, Fedor, Caldwell dan Yi (2008) untuk mengukur kepemimpinan perubahan dan kuesioner komitmen untuk berubah yang digunakan dalam penelitian Hersovitch dan Meyer (2002) yang digunakan untuk mengukur komitmen karyawan untuk berubah.
Hasil yang berbeda disimpulkan dari olah data, yaitu bahwa change leadership secara signifikan berpengaruh terhadap komitmen karyawan untuk berubah pada perusahaan HIJ dan tidak berpengaruh secara signifikan pada perusahaan XYZ. Perbedaan ini menyebabkan disarankannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh faktor lain selain change leadership terhadap komitmen karyawan untuk berubah, misalnya satisfaction of need, serta pemilihan sampel perusahaan yang mempunyai karakteristik dan waktu dimulainya perubahan yang sama.

ABSTRAK
The purpose of this study was to determine the effect of change leadership on employees’ commitment to change. This research was conducted in two construction companies in Jakarta with a total sample size of 108, which were the employees at the two companies. Measuring instruments used were a questionnaire of Change Leadership that were used in the Herold, Fedor, Caldwell and Yi’s research (2008) and a questionnaire of commitment to change that were used in the Hersovitch and Meyer’s research (2002).
A different result inferred from the data though, was that the change leadership significantly affects employee commitment to change on company HIJ and no significant effect on company XYZ. This difference suggested a further research on the influence of factors other than the change leadership on employees' commitment to change, for example satisfaction of need and the selection of samples to involve companies, which have the same characteristics and same start time of changes."
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canggih Adiyasa
"Divisi IT memegang peran yang penting dalam PT Aplikanusa Lintasarta yang merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang penyedia jasa komunikasi data. Data pencapaian KPI perusahaan menunjukkan hasil penyelesaian aplikasi backoffice minor request oleh divisi TI masih kurang sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana strategi perubahan untuk manajemen perubahan TI untuk meningkatkan kualitas agar dapat memenuhi target pencapaian perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan metodologi penelitian kualitatif kuantitatif dengan studi kasus divisi TI PT Aplikanusa Lintasarta. Data dikumpulkan dengan tiga cara yaitu melalui wawancara semi-terstruktur terhadap manajemen TI, kuesioner yang ditujukan untuk pegawai divisi TI serta kajian dokumen ITCM perusahaan.
Analisa data dilakukan melalui Organization Culture Domain Assessment untuk mengetahui tingkat maturitas perusahaan dalam menerima perubahan, analisa SWOT untuk memformulasikan strategi perubahan yang dilakukan dan analisa Analytical Hierarchy Process untuk menentukan prioritas implementasinya.
Kajian ini menemukan bahwa tingkat maturitas dalam menerima perubahan berada pada level 4 (Established) dari 6 skala tingkatan maturitas yang artinya memiliki tingkat ketahanan yang cukup tinggi terhadap perubahan. Analisa terhadap faktor SWOT menghasilkan 6 usulan strategi perbaikan manajemen perubahan TI beserta prioritas implementasinya.

IT Division hold important role in PT Aplikanusa Lintasarta, an Indonesia company that specialisized in data communication service provider. KPI attainment data show that the result of completion minor request back office application is still under the target management expectation. This research assess on how the change strategy can improve the IT change management quality so the KPI attainment target can be achieved.
This research use the qualitative quantitative research methodology with IT division on PT Aplikanusa Lintasarta as a case study subject. Data gathered with three way throught semi structured interview with IT person management as target interview, the questioner addressed on IT division employee and the assessment on ITCM document of the company. Data analysis conducted through Organizational Culture Domain Assesment to know the the maturity level of the company on change acceptance subject. SWOT Analysis use to formulate the change strategy that must be done and Analytical Hierarchy Process use to determine the priorities of strategy to be implemented.
This research found that the maturity level in change acceptance and change resistance on the level 4 (established) from 6 level which means the division has high resilience level from the change. SWOT factor analysis produce six change strategy recommendation to fix the IT change management with the priorities of the implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suratini
"ABSTRAK
Salah satu perubahan yang akan dilakukan Kementerian Sosial pada tahun
2014 yaitu penerapan sistem penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil. Sistem
penilaian yang baru tersebut menggunakan penilaian Sasaran Kerja Pegawai.
Kegagalan untuk menilai kesiapan organisasi dan individu dapat mengakibatkan
manajer menghabiskan waktu dan energi untuk menghadapi resistensi. Oleh
karena itu diperlukan adanya kesiapan dari para pegawai sendiri. Kesiapan
individu untuk berubah menurut beberapa penelitian dipengaruhi oleh komitmen
organisasi para pegawainya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasi terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di
kantor pusat Kementerian Sosial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 257
orang yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di kantor pusat Kementerian Sosial.
Instrumen pengukuran komitmen organisasi yang digunakan merupakan adaptasi
dari Meyer & Allen (1991), sedangkan untuk instrumen kesiapan individu untuk
berubah menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997).
Hasil penelitian membuktikan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh
terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di kantor pusat
Kementerian Sosial. Namun bila dilihat berdasarkan dimensi komitmen organisasi
menunjukkan bahwa dimensi komitmen afektif dan komitmen berkelanjutan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah.

ABSTRACT
One of the changes that will be made by the Ministry of Social Affairs in 2014 is
the implementation of performance appraisal system of civil servants. The new
scoring system using Employee Job Objective assessment. Failure to assess the
readiness of organizations and individuals can lead managers to spend time and
energy to deal with resistance. Therefore we need the readiness of the employees
themselves. Individual readiness to change, according to some studies influenced
by employees' organizational commitment. This study was conducted to determine
the effect of organizational commitment on the readiness of individuals to change
the employee at the Ministry of Social Affairs headquarters. Respondents in this
study amounted to 257 people who are civil servants in the Ministry of Social
Affairs headquarters. Organizational commitment measurement instrument used
in this study is an adaptation of Meyer & Allen (1991). While individual readiness
to change instrument used is an adaptation of Readiness for Change (RFC) which
is developed by Hanpachern (1997). This research proves that organizational
commitment does not affect the individual's readiness for change in personnel at
the headquarters of the Ministry of Social. However, when viewed by the
dimensions of organizational commitment suggests that the affective commitment
and continuance commitment have a significant effect on an individual's readiness
to change."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rastafarian
"ABSTRACT
The article focuses on how to prevent and overcome resistance to change. Readiness to change is introduced as a concept to prevent resistance to change for occurring. Subsequently, this article provides an in depth discussion on how to reduce resistance to change cognitively. Finally, The article offers remedies to overcome resistance to change.

ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang bagaimana cara mencegah dan mengatasi resistensi pada pekerja dalam menangani perubahan di dalam perusahaan. Konsep keadaan siap dalam mengalami perubahan diperkenalkan untuk mengatasi resistensi pada pekerja dalam menangani perubahan. Berikutnya, artikel ini akan membahas secara detil, untuk mengurangi resistensi pada pekerja dalam menghadapi perubahan secara kognitif. Akhirnya, artikel ini menawarkan beberapa saran untuk mengatasi resistensi pada pekerja dalam menghadapi perubahan."
2017
S69060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Heldis Pratiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari kesiapan individu untuk berubah dan taktik pengaruh manajerial yang dimoderasi oleh persepsi bawahan atas kualitas leader member exchange terhadap komitmen pegawai untuk melakukan perubahan di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM). Responden dalam penelitian ini berjumlah 212 orang yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di kedua unit utama tersebut.
Instrumen pengukuran kesiapan individu untuk berubah yang digunakan, merupakan adaptasi dari Hanpachern (1997), instrumen pengukuran persepsi bawahan terhadap leader member exchange diadaptasi dari Soetjipto (2002), taktik pengaruh manajerial dari Furst dan Cable (2008), sedangkan komitmen untuk melakukan perubahan diadaptasi dari Herscovitch dan Meyer (2002). Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan Partial Least Squares (PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan individu untuk berubah berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen untuk melakukan perubahan. Untuk taktik pengaruh manajerial, legitimization berpengaruh signifikan terhadap komitmen afektif, consultation berpengaruh signifikan terhadap komitmen normatif dan komitmen kontinyu, serta ingratiation terhadap komitmen afektif. Di sisi lain persepsi bawahan terhadap leader member exchange tidak memberikan pengaruh yang signifikan untuk memoderasi hubungan antara taktik pengaruh manajerial dan komitmen untuk melakukan perubahan.

This research was conducted to see the effect of an individual readiness for change and managerial influence tactics moderated by the perception of the subordinate on the quality leader member exchange on employee commitment to do the change within the Secretariat General and the Inspectorat General Ministry of Energy and Mineral Resources. Respondents in this research are counted to 212 people who are civil servants on both units.
Individual readiness for change measurement instrument adapted from Hanpachern (1997), member's perception of leader member exchange measurement instrument adapted from Soetjipto (2002), the effect of managerial tactics adapted from Furst and Cable (2008), while the commitment to change adapted from Herscovitch and Meyer (2002). Data was collected and analyzed using descriptive analysis and Partial Least Squares (PLS).
The results show that individual readiness for change has significant effect on commitment to change. For managerial influence tactics, legitimization has significant effect to the affective commitment, while consultation has significant effect to the normative commitment and continuance commitment, then ingratiation has significant effect to the affective commitment. In another side, the perception of the subordinate on the quality leader member exchange has no significant effect for moderating the relationship between managerial influence tactics and commitment to change.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa De Lima Prabhawanti Soedarmo
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen perubahan dan kompetensi terhadap kinerja ASN pada Biro Hukum Kementerian Pertanian. Manajemen Perubahan Reformasi Birokrasi dilakukan untuk mengubah budaya dan pola pikir ASN sehingga dapat mencapai Profil Birokrasi yang diharapkan pada tahun 2025. Kementerian Pertanian khususnya Biro Hukum berkomitmen untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian, khususnya dalam bidang perubahan pengaturan peraturan perundang-undangan. Untuk mencapai hal tersebut, Biro Hukum terus berupaya meningkatkan kompetensi ASN sebagai penyusun peraturan perundang-undangan. Penerapan manajemen perubahan dan peningkatan kompetensi di Biro Hukum bertujuan untuk meningkatkan kinerja di Biro Hukum khususnya dalam menghasilkan produk hukum di Bidang Pertanian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner sebagai data primer kepada 49 responden, sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka dari berbagai jurnal, buku, peraturan perundang-undangan, dan sumber internet lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh antara faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen perubahan dan kompetensi terhadap kinerja ASN di Biro Hukum Kementerian Pertanian.

This study was conducted to determine the effect of Factors Affecting change management and competence on the performance of ASN at the Legal Bureau of the Ministry of Agriculture. Management of Change in Bureaucratic Reform is carried out to change the culture and mindset of ASN so that it can achieve the expected Bureaucratic Profile in 2025. The Ministry of Agriculture, especially the Legal Bureau is committed to implementing Bureaucratic Reform within the Ministry of Agriculture, especially in the area of ​​changes in the arrangement of laws and regulations. To achieve this, the Legal Bureau continues to strive to improve the competence of ASN as a drafter of laws and regulations. The application of change management and competency improvement in the Legal Bureau has the aim of improving performance in the Legal Bureau, especially in producing legal products in the Agricultural Sector. This study uses quantitative methods by distributing questionnaires as primary data to 49 respondents, while secondary data is collected through literature reviews from various journals, books, laws and regulations, and other internet sources. The results of this study indicate that there is an influence of the factors that influence change management and competence on the performance of ASN in the Legal Bureau of the Ministry of Agriculture."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby H. Lasman
"Globalisasi, pasar bebas, kondisi perekonomian, konsumen, persaingan dan faktor pendorong perubahan lainnya merupakan lingkungan luar yang menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Perubahan dari lingkungan luar ini perlu dicermati oleh para pimpinan perusahaan dengan melakukan perubahan. Melakukan suatu perubahan tidak semudah membalikkan telapak tangan karena di dalamnya mengandung resiko kegagalan. Oleh karena itu, agar waktu dan biaya yang dikeluarkan tidak sia-sia dan tujuan perubahan dapat dicapai secara optimal, maka perusahaan harus dikelola. Dengan mengambil aspek-aspek Manajemen Perubahan khususnya dalam mengelola masa transisi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen stakeholders atas suatu program perubahan. Adapun variabel yang diteliti adalah variabel yang terdapat pada faktor transfomasional, faktor komunikasi dan faktor transaksional. Penelitian ini menggunakan metode survey - survey Kesiapan Organisasi. Populasi penelitian adalah karyawan dan Direksi PT Sucofindo, Jakarta dengan fokus kepada jabatan pemimpin baik dari unit terkecil hingga pemimpin puncak perusahaan dengan jumlah responden sebanyak 370 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel pada faktor transformasional seperti variabel visi/misi/strategi kepemimpinan menunjukkan korelasi signifikan terhadap komitmen stakeholders. Korelasi signifikan ini ditujukkan oleh koefisien korelasi Spearman?s rho sebesar 0,5001 (visi/misi/strategi), 0,516 (kepemimpinan) dengan signifikasi masing-masing sebesar 0,000 pada level 0,01. Faktor komunikasi walaupun signifikasinya sebesar 0,000 pada level 0,01akan tetapi mempunyai koefsien korelasi yang tidak signifikan atas komitmen stakeholder. Variabel budaya perusahaan korelasi signifikannya sebesar 0.051 hampir mendekati 0,05 yang menunjukan bahwa korelasinya rendah. Walaupun hanya faktor visi/misi/strategi dan kepemimpinan yang mempunyai korelasi dengan tingkat komitmen stakeholders, akan tetapi menghasilkan output yang dapat mendukung teori dan pendapatan dari para ahli manajemen perubahan dalam konteks pengelolaan program perubahan. Secara umum hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengelola komitmen stakeholders dalam program perubahan dan secara khusus hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Tim Transformasi Program Transformasi Bisnis Sucofindo dalam mengelola komitmen stakeholders selama masa transisi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>