Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89127 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fitria
"Kemampuan bersaing pada pasar dunia saat ini merupakan masalah yang sangat penting yang dihadapi oleh para pelaku bisnis. Dua elemen penting yang sangat mempengaruhi competitiveness adalah quality dan productivity. Mengukur kualitas suatu jasa lebih sulit dibandingkan dengan mengevaluasi kualitas suatu produk. Hal ini menjadi lebih nyata pada kasus transportasi udara karena banyak faktor penting yang dipertimbangkan oleh penumpang sebagai penentu kualitas yang berada di luar kontrol perusahaan penerbangan. Manajemen harus mencari tahu dan mendengarkan konsumen mereka apa saja atribut kualitas yang paling penting bagi konsumen. Butler dan Keller (1992) dalam Truitt dan Haynes (1994) menyatakan bahwa penting bagi manajer perusahaan penerbangan memasukan kualitas pelayanan mereka dalam proses perencanaan strategis, karena service quality yang tinggi (yang dinilai oleh konsumen) akan mengarah kepada behavioral intentions yang positif Garuda Indonesia beruntung, selama beberapa tahun terakhir semakin terlihat menguasai pasar premium, yaitu mereka yang lebih mementingkan kualitas pelayanan dan faktor emosional seperti gengsi. Konsumen GIA sebagian besar adalah kelompok bisnis yang berusia antara 20 ? 60 tahun. Sebagian dari mereka juga tidak membayar sendiri karena pihak kantor merekalah yang mengeluarkan biaya. Banyak warga Indonesia yang merasa bangga terbang dengan Garuda. Tiket GIA membuat mereka lebih percaya diri berhubungan dengan mitra bisnis mereka.
Kelompok yang lebih mementingkan emotional value ini tentu mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi. Mereka membayar karena gengsi. Kelompok ini tidak akan mudah goyah selama GIA masih memiliki citra sebagai maskapai yang terbaik di negeri ini dengan selalu memberikan jaminan keselamatan bagi para penumpangnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara SERVQUAL terhadap behavioral intentions penumpang perusahaan jasa penerbangan (GIA). Bagaimana service value, airline image dan passenger satisfaction berdampak terhadap behavioral intentions penumpang. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekspektasi Jin-Woo Park et al., (2004). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15 dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, analisis faktor dan regresi sederhana.
Penulis menyebarkan kuesioner kepada 200 responden di ruang tunggu Garuda Indonesia domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan teknik convenience sampling. Penelitian ini telah memperlihatkan model dari service expectation. Dari hasil analisis ditunjukkan bahwa service value, passenger satisfaction dan airline image memiliki hubungan langsung dengan behavioral intentions konsumen GIA. Jika penilaian konsumen terhadap service quality perusahaan tinggi, behavioral intentions konsumen tersebut positif (favorable), maka individu atau konsumen akan memperkuat hubungannya dengan produk/jasa perusahaan. Semakin positif pengalaman yang didapat oleh konsumen GIA, maka konsumen tersebut cenderung ingin menggunakan kembali jasa GIA di masa yang akan datang dan merekomendasikan GIA kepada orang lain.
Saran yang dapat diberikan penulis untuk penelitian ini adalah penting bagi GIA untuk melakukan service recovery untuk memastikan tingkat kepuasan konsumen GIA selalu terjaga. Adapun strategi service recovery yang bisa dilakukan oleh GIA adalah dengan menyelesaikan keluhan konsumen tepat waktu, menenangkan dan penuh empati. Karyawan GIA sebaiknya juga diberikan kebebasan dan lebih fleksibel dalam menangani keluhan konsumen. Hal ini tentu saja membutuhkan ketrampilan yang bisa diperoleh melalui pelatihan mengenai service quality dan sifat coaching dari service leader untuk selalu memotivasi karyawan. Selain itu, program empati dari karyawan GIA kepada konsumen juga dapat memberikan kesan tersendiri bagi konsumen. Misalnya dengan cara memberikan ucapan ulang tahun kepada konsumen tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The problems which are faced by Garuda's Flight Company are the competitive of Garuda's services, under the industry standard of service quality, the low productivity of employee, and the weak of information management. Moreover, the load factor, on time performing and operational incomes does not meet the target. The respondents are 150 persons and the sampling based on the hair sample measures. The sampling method is random sampling, namely that only people who are chosen by the researcher will become respondent, not all people, and Questioner is used as a method of collecting data. Method of data analyses used structural equation modal program which is operated through AMOS Program."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abram G.L. Muljana
"Tidak ada suatu perusahaan atau organisasi yang dapat berjalan tanpa risiko. Walaupun pada dasarnya para pengelola organisasi atau perusahaan terbiasa menghadapi risiko, mereka tetap harus menangani risiko secara serius, sebab hal ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan usaha organisasi yang-bersangkutan. Skripsi ini membahas penerapan manajemen risiko diperusahaan penerbangan, dengan melihat pengelolaan risiko pada Perusahaan Penerbangan 'X'. Seperti juga pengelolaan risiko pada jenis perusahaan lainnya, teknik pengelolaan risiko yang diterapkan di perusahaan ini secara garis besar dapat dibagi menjadi empat yaitu: menghindari risiko, mengurangi risiko, menahan risiko dan yang terakhir adalah memindahkan risiko kepada pihak lain. Dalam kasus yang terdapat di Perusahaan Penerbangan 'X', pihak manajemen mengelompokkan teknik-teknik tersebut menjadi dua-bagian-besar yaitu: pengelolaan risiko sendiri dan pengelolaan risiko dengan memindahkannya pada pihak luar perusahaan (dalam hal ini perusahaan asuransi). Selain hal tersebut diatas, skripsi ini juga akan melihat pembagian tanggung jawab dalam pengelolaan risiko di 'Perusahaan Penerbangan 'X'. Kerjasama yang sangat erat antara dua departemen di Perusahaa Penerbangan 'X', yaitu Departemen Operasional dan Departemen Keuangan, tampak sangat menonjol dalam mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Penulis telah mengamati bahwa pihak manajemen di Perusahaan Penerbangan 'X' menerapkan pengelolaan risiko sesuai dengan kaidah yang lazim digunakan (dalam arti tidak ada sesuatu yang diluar kebiasaan), hanya saja penulis berpendapat bahwa sistim informasidi dalam perusahaan sendiri masih harus ditingkatkan untuk menunjang manajemen perusahaan secara keseluruhan, khususnya manajemen risiko. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reyhan Siva
"Semakin meningkatnya permintaan dalam jasa transportasi penerbangan menjadi peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih. Kunci utama untuk meningkatkan dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan yaitu dengan meningkatkan kepuasan pelanggan. Penelitian ini membahas pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada perusahaan penerbangan bertarif rendah. Objek penelitian ini yaitu tiga perusahaan penerbangan bertarif rendah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode structural equation modeling yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar faktor dengan jumlah responden sebanyak 705. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak mempengaruhi kepuasan pelanggan. Sedangkan company image, customer expectation, dan perceived value mempengaruhi kepuasan pelanggan dan juga mempengaruhi loyalitas pelanggan.

The higher demand of air transport service is an opportunity for companies to get more customers. The key for company in improving and maintaining customer relationship is by improving customer satisfaction. This research investigates the impact of service quality factors to customer satisfaction in low-cost airline. The object of this research are three low-cost airline in Indonesia. This research use structural equation modeling method to investigate impact between factor with 705 respondents. This research shows that service quality does not affect customer satisfaction. While the company image, customer expectation, and perceived value affect customer satisfaction and also customer loyalty.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"GPRS adalah layanan bearer yang ditambahkan pada GSM fasa 2 agar transmisi
data pada jaringan GSM dapat lebih efisien dan fleksibel sehingga aplikasi data
yang biasa dijalankan pada jaringan data lokal dan internet dapat dijalankan pada
layanan GPRS. Karena setiap aplikasi tersebut membutuhkan spesifikasi kualitas
layanan yang berbeda maka GPRS mendukung pembagian kelas kualitas pelayanan.
GPRS mempunyai 4 parameter kualitas pelayanan dimana setiap
parameternya dibagi menjadi beberapa kelas. Setiap pelanggan dapat meminta
kualitas pelayanan untuk setiap aplikasinya dimana spesifikasi kelas kualitas
pelayanan dapat berbeda satu sama lain. Skripsi ini membahas mengenai parameter
kualitas pelayanan beserta manajemen GPRS dalam menangani permintaan kelas
kualitas pelayanan dari suatu pelanggan. Negosiasi kualitas pelayanan GPRS dari
pelanggan dilaksanakan pada prosedur packet data protocol (PDP)-context yang
dijalankan sebelum pengiriman data berlangsung. Diterima atau tidaknya
permintaan kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan jaringan GPRS
menangani hal tersebut. Modifikasi kualitas pelayanan yang sudah dinegosiasikan
dapat dilakukan dari pelanggan yang ingin merubah spesifikasi kualitas
pelayanannya maupun oleh operator akibat perubahan kemampuan jaringan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimaz Satrio Wibowo
"Pemberlakuan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) menjadi Rp 40.000 di Bandar Udara Ngurah Rai Denpasar, Bali terhitung sejak tahun 2010 berbanding terbalik dengan kualitas pelayanan (service quality) penumpang yang ada di bandara tersebut. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh pihak INACA dan ACI dimana pada periode tahun 2008-2012 indeks CSI (Customer Satisfaction Index) mengalami penurunan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab penurunan kualitas pelayanan penumpang penerbangan domestik di bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali ditinjau dari kenaikan tarif PJP2U. Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif yang menggambarkan penyebab penurunan kualitas pelayanan penumpang penerbangan domestik. Adapun metode pengumpulan yang digunakan adalah metode kualitatif. Dengan metode ini peneliti menganalisis data primer dan sekunder dengan cara wawancara mendalam kepada para narasumber.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penurunan kualitas pelayanan penumpang disebabkan daya tampung yang sudah melebihi kapasitas serta proses pemberangkatan penumpang dalam bentuk pelayanan, fasilitas dan kekurangan petugas.

Passenger Service Charge become Rp 40.000 at Ngurah Rai Denpasar Airport from 2010 is inversely proportional to the service quality at the airport. This is show from a survey by INACA and ACI which is at the period 2008-2012 CSI index has decreased.
This study aims to analyze the cause of the decline in service quality domestic flight passengers at Ngurah Rai Airport in Denpasar, Bali in terms of the rate increase PJP2U. This is a descriptive qualitative study that describes the cause of the decline in domestic airline passenger service quality. Collection methods used by the researchers is the qualitative method. With this method the researchers analyzed the primary and secondary data by in-depth interviews to the interviewees.
Results of this study explain that the decline in the quality of passenger service at this time due to the capacity already exceeds capacity and passenger departure process in the form of services, facilities and less of officers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Haryati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu model matematis yang dapat
mengkuantifikasi pengaruh tarif dan kualitas pelayanan (frekuensi, ketepatan
waktu penerbangan dalam hal ini adalah lama delay, serta jarak kursi) terhadap
perpindahan penumpang dari maskapai yang menawarkan jadwal penerbangan
tinggi beralih ke maskapai dengan jadwal penerbangan rendah. Metode yang
digunakan adalah metode pengembangan model dengan menggunakan data hasil
survey stated preference dan analisa binary logit. Hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap perpindahan
penumpang dari maskapai dengan jadwal penerbangan tinggi beralih ke maskapai
dengan jadwal penerbangan rendah yaitu ketepatan waktu penerbangan.
ABSTRACT
The aim of this research is to develop a mathematical model that can be used to
quantify the effect of price and service quality (i.e. frequency, on time
performance-in this case means delay, and seat pitch) to the movement of
passenger from airlines with high flight schedule frequency to airlines with low
flight schedule frequency. Model development makes use of stated preference
data survey and binary logit analysis. The result of this research shows that the
“on time performance” is the most influencing factor in the airline choice, (i.e.
between airlines with high flight schedule frequency and airlines with low flight
schedule frequency)."
2013
T35824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Kusumaratih
"Penelitian ini menganalisis pelaksanaan tanggung jawab perusahaan jasa penerbangan terhadap penumpang, dan dianalisis dengan dasar hukum Undang - Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang - Undang No.15 Tahun 1999 tentang Penerbangan, Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1995 tentang Angkutan Udara, dan berbagai macam konvensi internasional. Undang - Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang - Undang No.15 Tahun 1992 tentang Penerbangan menganut prinsip tanggung jawab praduga bersalah dengan beban pembuktian terbalik, yaitu pelaku usaha yang berkewajiban untuk melakukan pembuktian.Sementara itu hukum angkutan udara menerapkan tanggung jawab mutlak dengan alasan bahwa pertama, hukum angkutan udara memiliki karakteristik internasional, dan Indonesia merupakan anggota ICAO, yang harus tunduk pada ketentuan penerbangan internasional. Kedua,dengan menerapkan prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum angkutan udara maka memudahkan korban untuk memperoleh kompensasi dengan cepat apabila terjadi kecelakaan hal yang membatasi tanggung jawab pelaku usaha yaitu adanya klausula baku. Dalam undang - undang pembuatan klausula baku diperbolehkan, asal tidak merugikan konsumen. Terkadang isi dari klausula baku merugikan konsumen,dan konsumen selalu berada dalam posisi yang lemah. Untuk menciptakan keadilan,keseimbangan konsumen dan pelaku usaha, diperlukan peran pemerintah dalam menciptakan, melaksanakan kepastian penegakkan hukum,supaya pelaku usaha dan konsumen menaati hukum dan di antara keduanya dapat memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen. Jenis penelitian ini mempergunakan deskriptif yuridis analitis, analisis data dilakukan dengan cara yuridis kualitatif dan pendekatan dilakukan secara yuridis normatif.

This research analyze Implementation of the airways? liability to the passenger based on Undang - Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, which was analyzed according to the Undang - Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang - Undang No.15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, Peraturan Femerintah No.40 Tahun 1995 tentang Angkutan Udara, and many International Conventions. The Undang - Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang - Undang No.15 Tahun 1992 tentang Penerbangan subservient presumption of liability principle. Meanwhile, the regulation of airway transportation is to give the absolute liability with the reason of first, the regulation of airway transportation has international characteristic, and Indonesia is ICAO member, which has to subservient to international aviation regulation. Second, is to implement the principle of absolute liability on airway transportation regulation, that is mitigate the victim to get compensation quickly when any accident. Anything which could limit the liability the stakeholders are standard contract. In the regulation, to create standard contract, is to be allowed as long as disservice consumers. Sometime the content of standard contract was disservice consumers, and consumers always on marginal position. To create the justice, equilibrium consumers and stakeholders is to be needed the role of government to establish, implementation the rule of law, in order to the stakeholders and consumers law abiding and in between of both could have justice to conduct consumers protection. Type of this research is using descriptive juridical analysis, data analysis are conducted with juridical qualitative, and juridical normative approach."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafruddin
"Jenis alat transportasi banyak tersedia di ibukota Jakarta, misalnya bus kota PPD. Bus ini merupakan salah satu jenis alat transportasi milik pemerintah. Oleh karena itu, saking banyak jenis alat transportasi di Jakarta, maka penumpang akan lebih selektif memilih angkutan umum yang cocok bagi mereka. Kecocokan penumpang berdasarkan atas kualitas pelayanan yang lebih baik.
Dengan demikian, Perum PPD dapat segera meningkatkan kualitas pelayanan bus kota, karena persaingan di bidang trasnportasi akan semakin ketat, apalagi persaingan itu akan dihadapi oleh era perdagangan bebas. Jika bus kota PPD tidak segera memperbaiki kualitas pelayanan bus kota, maka Perum PPD akan ketinggalan zaman, terutama dibidang teknologi dan informasi yang semakin canggih. Bahkan Perum PPD tidak akan mampu bertahan hidup dari kompetitif baik disegala bidang maupun hanya dibidang transportasi. Untuk itu, Penelitian ini akan memberi masukan kepada Perum PPD untuk membuat suatu strategi peningkatan kualitas pelayanan bus kota. Strategi ini harus sejalan dengan visi, misi, dan budaya perusahaan Perum PPD.
Strategi Perum PPD dalam meningkatkan kualitas pelayanan bus kota disusun dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode "SWOT". Tahap pertama dari strategi ini adalah melakukan analisis faktor-faktor eksternal dan internal Perum PPD. Analisis ini diperoleh dari wawancara dengan dirut Perum PPD, karyawan, staffteknis dan non teknis. Berikutnya, dalam tahap kedua melakukan metode "Matrik Internal-Eksternal (IE -- Matrix)", matrik "SWOT". Pada tahap ketiga sebagai tahap terakhir melakukan pilihan strategi yang tepat bagi Perum PPD dalam meningkatkan kualitas pelayanan bus kota.
Analisis dengan IE - Matrix memperlihatkan Perum PPD berada pada posisi kuadran V yang berarti perusahaan tersebut direkomendasikan untuk menerapkan strategi memelihara dan mempertahankan. Mempergunakan matrik SWOT berarti Perum PPD berada posisi kuadran II yaitu perusahaan menghadapi tantangan yang cukup berat, karena perusahaan tidak mempunyai peluang untuk tumbuh, pangsa pasar mulai menurun, dan kondisi internal lemah, maka perlu penciutan kegiatan usaha.
Mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari analisis dengan mempergunakan IE - Matrix, SWOT - Matrix, maka Perum PPD akan mempergunakan Strategi WT yaitu : menciptakan strategi yang dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi ini diuraikan masing-masing, sebagai berikut :
Strategi memperkuat kerjasama dengan pihak terkait dan bus-bus kota swasta.
Strategi memanfaatkan teknologi untuk memperkuat sistem keuangan dan logistik. Strategi menyusun SOP yang baku.
Pelaksanaan strategi Perum PPD dalam meningkatkan kualitas pelayanan bus kota terus dipantau dan dievaluasi oleh pembuat kebijakan perusahaan yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan jangka panjang perusahaan yang telah dicanangkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T11448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>