Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardiyan Agung Nugroho
"Merek adalah sebuah aset yang penting bagi perusahaan. Merek yang diperlakukan dengan baik akan dapat membantu perusahaan dalam memasarkan produk tersebut. Salah satu upaya untuk memperlakukan merek dengan baik adalah dengan mengungkit kinerja merek tersebut. Salah satu upaya mengungkif kinerja merek adalah dengan melakukan co-branding. Pada kasus Co-Branding PT Excelcom Pratama dan PT Bank BCA.Tbk, upaya yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah layanan tambahan nilai (BCA dan Excelcom). Selain itu juga untuk menghemat anggaran investasi (BCA) serta memberikan pelayanan yang lebih baik lagi agar konsumen yang telah ada tidak berpindah atau bahkan mampu mengikat kansumen baru.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan paradigma dari sudut kualitatif. Pemilihan ini dikarenakan pada penelitian ini hanya akan menjelaskan proses yang terjadi dalam obyek yang diteliti.
Co-branding melibatkan lebih dari satu organisasi bisnis maka obyek penelitian ini juga dilakukan pada lebih dari satu perusahaan. Kedua perusahan tersebut adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam lingkup geografis Indonesia. Desain penelitian, "Exploration Research" dan menggunakan metode Case Study yang berjenis Single case - Unilevel analysis.
Exploration research adalah dimensi penelitian yang didasarkan pada keadaan dimana suatu fenomena yang diteliti merupakan sesuatu yang baru atau masih sedikit yang mempelajarinya.
Metode pengamatan akan dilakukan dengan cara turun kelapangan melakukan interview mendalam kepada responden yang telah ditentukan dan melakukan studi dokumen dan literatur yang berkaitan. Secara operasional akan dilakukan wawancara secara mendalam dengan pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab dengan bidang itu yaitu Untuk Excelcom dengan General Manager Value added Service, Marketing and Development. untuk BCA dengan Direktur Teknologi Informasi BCA. Selain itu juga akan dilakukan analisa dokumen dan juga studi literatur.
Tahapan konsepsi yang menjadi landasan setiap aplikasi strategi telah dipahami sepenuhnya oleh kedua institusi bersangkutan, dengan kesesuaian dengan konsep dasar yang dikandung dalam co-branding.
Demikian juga dengan aplikasi dimana tiap-tiap partisipan telah melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik. Setiap kriteria yang dimintai selalu dipenuhi oleh co-partner. Pada tahapan ini semua kendala dan hambatan diatasi bersama oleh semua partisipan.
Pada tahap eksekusi terjadi juga suatu kerjasama yang solid diantara kedua partisipan dengan kesepakan untuk menanggung rentang biaya kampanye dan menggunakan kekuatan masing-masing partisipan pada lini media serta format isi pesan komunikasi yaitu untuk mengedukasi user baik yang berupa pengguna maupun non pengguna sehingga memunculkan persepsi terhadap kualitas dengan informasi dan edukasi tentang fitur yang menjadi muatan dari strategi co-branding antara BCA dan Excelcom yaitu mobile banking. Khalayak sasaran yang akan menjadi target juga diupayakan kepada semua kelompok sasaran dengan prioritas yang berbeda untuk tiap kelompok.
Berdasar dari kesemua itu, maka bisa disimpulkan bahwa suatu co-branding dapat diaplikasikan dengan baik apabila telah tercapai suatu kondisi dimana semua partisipan telah memahami konsepsi dari strategi, pesan dan tugas masing-masing serta berusaha untuk saling menutup kekurangan dari pihak co-partner."
2003
T5268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Nindya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perbaikan business model canvas dan marketing kit yang menjadi strategi penetrasi pasar yang diajukan sebagai rekomendasi business coaching pada PT Masato Catur Coating. Permasalahan utama dari perusahaan adalah minimnya proses pemasaran. Salah satu kendala proses pemasaran adalah marketing kit belum maksimal. Marketing kit seperti company profile dibuat belum menarik dan informatif. Rekomendasi yang diajukan adalah perbaikan business model canvas dan aktivasi proses pemasaran, yaitu dengan promosi secara business to business dengan menggunakan company profile yang menarik dan informatif untuk membangun brand awareness yang lebih lagi terhadap pelanggan dan calon pelanggan. Company profile diperbaiki dengan cara memenuhi gap yang dianalisis terhadap perusahaan. Dari brand awareness yang didapat, diharapkan ke depannya dapat menaikkan revenue yang hilang akibat berkurangnya order dari pelanggan utama, serta dapat menarik minat pelanggan untuk bekerjasama dengan perusahaan.

ABSTRACT
This thesis discuss the improvement of business model canvas and marketing kit, which become market penetration strategy proposed as business coaching recommendation at PT Masato Catur Coating. The main problem is lack of marketing process. One of the constraints is marketing kit is not maximized. Marketing kit such as company profile was made not interesting and informative yet. The recommendations are improvements to the business model canvas and activation of marketing process, by promoting business to business by using an interesting and informative company profile to build more brand awareness to customers and gain more prospects. Company profile will be improved by seeing the gap that is analyzed againts the company. From gaining brand awareness, it is hoped that it can increase revenue and can gain customers to cooperate with the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuda Satriya
"Perkembangan batik di Indonesia secara umum dapat dikatakan mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pengusaha batik yang bermunculan. PT X adalah salah satu pelaku dalam industri batik, lewat merek "IT Private Collection".
Menyadari semakin ketatnya persaingan pasar maka perusahaan merasa perlu untuk mengembangkan jumlah basis konsumen agar dapat mengatasi persaingan pasar. Oleh karena itu perusahaan perlu membenahi diri agar dapat mengembangkan jumlah basis konsumen. Ketika perusahaan akan membenahi diri timbul beberapa permasalahan. Pertama, perusahaan ingin mencari gambaran profit konsumen saat ini untuk melihat peluang pasar. Kedua, mampukah brand identity diberdayakan untuk mengembangkan basis konsumen. Ketiga, jika brand identity terbukti mampu, maka elemen brand identity manakah yang akan dikembangkan oleh perusahaan.
Untuk menjawab permasalahan diatas maka penelitian akan dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama adalah dengan memahami profil konsumen saat ini, kedua adalah dengan menguji sejauh mana pengaruh brand identity dapat mendorong terjadinya brand purchase intention. Pada penelitian ini masing-masing elemen brand identity akan diuji secara individu dan bersamaan terhadap brand purchase intention.
Berdasarkan penelitian pada profil konsumen ditemukan hasil sebagai berikut, prosentase segmen wanita sebagai konsumen batik "IT Private Collection" adalah sama dengan segmen pria. Kemudian terdapat rentang usia yang cukup lebar yakni dari umur 26- 55 tahun dan tingkat pendidikan yakni dari diploma hingga S2. Dengan demikian tidak mengherankan jika status pekerjaan didominiasi oleh karyawan dan pengusaha.
Lebih lanjut, basil penelitian menunjukkan bahwa keempat element brand identity secara individu dan bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pembentukan brand purchase intention. Dari keempat elemen brand identity, brand as organization memberikan pengaruh paling besar terhadap brand purchase intention.
Selanjutnya brand as product mampu memberikan pengaruh besar berikutnya terhadap brand purchase intention.
Dan hasil penelitian ditemukan bahwa adanya peluang pada segmen wanita dan usia muda serta customer live time value. Upaya perusahaan untuk mengembangkan jumlah basis konsumen melalui pengembangan brand identity dapat dilakukan dengan pengembangan brand as organization sebagai prioritas utama.
Untuk memanfaatkan hasil penelitian ini maka perusahaan perlu mengembangkan bauran pemasaran lebih terarah melalui elemen produk dan promosi. Pengembangan bauran pemasaran dibagi menjadi tiga tahap untuk tiga sasaran yang berbeda. Tahap pertama adalah tahap eksekusi dimana bauran pemasaran dilakukan untuk memanfaatkan temuan hasil profil konsumen. Tahap kedua adalah tahap persiapan dimana bauran pemasaran dilakukan oleh perusahaan untuk mempersiapkan aspek internal dengan prioritas utama menguatkan unsur brand as organization. Tahap ketiga adalah tahap merencanakan bauran pemasaran diperlukan untuk mengkomunikasikan personalitas merek "IT Private Collection".

Batik industry in Indonesia has a significant growth at the moment. Many of batik entrepreneur rise in this industry. PT "X" is one of them who produces batik with the brand "IT Private Collection".
PT "X" realize that market competition in the batik industry become more difficult therefore PT "X" should enlarge its customer based to overcome the competition. This needs PT "X" to prepare its resources. While PT "X" will do preparation, some problem are occurred. First, PT "X" would seek the business opportunity from the profile of existed customer. Second, would the brand identity be capable to enlarge its customer based and the last, if the brand identity would be capable to enlarge the customer based, which of element of brand identity need to be expanded.
The research will be conducted through 2 approaches in order to solve those problems. First, the research will discover the customer profile thus PT "X" can get the picture of its customer. Second, element of brand identity will be tested to brand purchase intention. The test objective is to find of which element produces the greatest influence to create brand purchase intention.
The result found that the percentage of female who use the batik "IT Private Collection" is the same as male. Furthermore, the age respondent is from 26-55 years old with the education background is from Diploma until Master (S2). This causes that occupation status is dominated by employee and entrepreneur.
Other result states that brand identity gives influence to create brand purchase intention. Brand as organization is one of four brand identity element which has the greatest influence to create brand purchase intention. The next brand identity element which gives influence significantly to create brand purchase intention is brand as product. In addition, brand as personality also gives influence to create it.
There are some business opportunities that can be exploited by PT "X". There are opportunities to obtain female and young age segment and utilize the customer live time value. Moreover expanding brand identity, with brand as organization become highly priority, can be applied to enlarge customer based.
Marketing mix positively need to be done to take advantage of the business opportunities. Marketing mix via product and promotion should get along with the business opportunities. Implementation of marketing mix is divided into 3 stages with 3 different targets. First stage is execution where marketing mix needs to be done immediately to optimize the result based on customer profile. Second stage is preparation where marketing mix needs to be done to prepare the company resource. The last stage is planning where marketing mix will be conducted to communicate the brand personality of "IT Private Collection"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heisa Nugraha
"ABSTRAK
Saat ini persaingan merek di industri Managed Print Services semakin ketat. Oleh sebab itu, salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan Xerox/Fuji Xerox sebagai market leader adalah dengan menggunakan strategi branding. Salah satu dari strategi branding yang dapat dilakukan adalah mengukur seberapa besar pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini menggunakan descriptive analysis dengan cara metode survey (kuesioner). Kuesioner akan diberikan kepada customer-customer PT. Astra Graphia di cabang Jakarta 1. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan cara purposive sampling. Tehnik ini berarti memilih responden yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa nilai analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = 0,142 X1 + 0,324 X2 + 0,335 X3 + 0,165 X4
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari penelitian ini brand awareness memiliki pengaruh sebesar 0,142 terhadap variabel keputusan pembelian, brand loyalty memiliki pengaruh sebesar 0,324 terhadap keputusan pembelian, perceived quality memiliki pengaruh sebesar 0,335 terhadap keputusan pembelian dan brand association memliki pengaruh sebesar 0,165 terhadap keputusan pembelian.

ABSTRACT
Nowadays, brand competition in Managed Print Services is more tight. Hence, one of strategies which can be used for maintain Xerox/Fuji Xerox as market leader is using branding strategy. One of branding strategy which can be used is measure how much the influence of Brand equity for purchasing decision.
This study use descriptive analysis with survey (questionnaire) method. The questionnaire will be given to customers PT. Astra Graphia, especially branch of Jakarta 1. Technique of sampling which will be used is non-probability sampling with purposive sampling. This technique means that responden is choosed based on certain criteria. The result from this study shows that the score for multiple linear regression analysis is:
Y = 0,142 X1 + 0,324 X2 + 0,335 X3 + 0,165 X4
So, it can be summarized from this study that Brand awareness have an influece 0,142 to Purchasing Decision variable, Brand loyalty have an influence 0,324 to Purchasing Decision variabel, Perceived quality have an influence 0,335 to Purchasing Decision variabel and Brand association have an influence 0,165 to Purchasing Decision variabel."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafriena Permata Asri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dimensi employer branding terhadap intention to apply di PT.Media Antar Kota.Untuk mengukur dimensi dalam employer branding peneliti menggunakan dimensi milik Alniacik&Alniacik dan dimensi intention to apply milik Bergman. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada sejumlah responden dan dianalisis menggunakan regresi,t-test dan analysis of variance.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan variabel employer branding terhadap intention to apply di PT. Media Antar Kota.Jika dianalisis berdasarkan dimensi, maka nilai manfaat dan nilai kerjasama merupakan dimensi yang berpengaruh secara signifikan, sedangkan dimensi nilai sosial, nilai lingkungan kerja, nilai pasar dan nilai ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan kepentingan dalam semua dimensi terkecuali nilaisosial.Sedangkan hasil uji berdasarkan tingkat pendidikan, tidak terdapat perbedaan kepentingan dalam dimensi employer branding.

This study aimed to examine the effect of employer branding dimensions on intention to apply in PT.Media Antar Kota. The dimensions of employer branding research using dimensions belonging Alniacik & Alniacik and dimensions of intention to apply belonged to Bergman. The research was done by distributing questionnaires to 206 of respondents and analyzed using regression, t - test and analysis of variance. Research results shows that there is a positive and significant effect of variables on employer branding intention to apply at PT. Media Antar Kota. When analyzed based on the dimension, then the value of the benefits and value of cooperation is significantly influential dimension, whereas the dimensions of social value, the value of the work environment, market value and economic value is not significant. By sex, there are differences in the interests of all dimensions except social value. While the test results based on level of education, there was no difference in the dimensions of employer branding.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Fathimah Waqaarah
"Beberapa tahun terakhir ini industri fashion mengalami perkembangan pesat yang menyebabkan persaingan antara merek semakin ketat. Untuk menyiasati ketatnya persaingan dalam industri fashion, merek perlu menerapkan strategi tertentu. Co-branding merupakan strategi permasaran berbasis kolaboratif yang banyak digunakan oleh merek. UNIQLO merupakan salah satu merek yang berhasil dalam menerapkan strategi co-branding dengan menyasar komunitas manga dan anime. Dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif, jurnal ini menganalisis strtaegi co-branding yang telah diterapkan oleh UNIQLO dengan karakter manga dan anime terhadap spill offers effect, penurunan risiko saat peluncuran produk baru, dan peningkatan pendapatan merek.

In recent years, the fashion industry has been rapidly growing, which has led to tighter competition between brands. To address the tight competition in the fashion industry, brands need to use particular strategies. Co-branding is a collaborative-based marketing strategy that many brands use. UNIQLO is one brand that has successfully implemented a co-branding strategy by targeting the manga and anime community. Using a qualitative content analysis method, this journal analyzes the co-branding strategy that UNIQLO has implemented with manga and anime characters toward the spill offers effect, decreased risk during the launch of new products, and increased brand revenue."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Viendyasari
"Pertumbuhan jumlah produsen dan produksi telepon selular dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tinggi. Hal ini didukung dengan upaya perluasan jaringan dan layanan yang dilakukan oleh para penyedia layanan telepon seluler di Indonesia. NOKIA sebagai salah satu perusahaan produsen telepon selular ikut meramaikan persaingan bisnis telepon selular tersebut. Mengingat tingginya tingkat persaingan antar produsen, menyebabkan setiap perusahaan termasuk NOKIA harus melakukan upaya¬-upaya agar dapat tetap bertahan dalam industri ini bahkan tetap menjadi market leader.
Produsen - produsen yang yang memiliki ekuitas merek serta merek yang kuat akan lebih mudah menguasai pasar, menciptakan pasar baru, dan pada akhirnya meningkatkan profit perusahaan. Pada penelitian penulis telah melakukan pengukuran atas ekuitas merek Nokia melalui elemen - elemen Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek terhadap 200 orang konsumen Nokia di Jakarta dan dari penelitian yang dilakukan telah terbukti bahwa ekuitas merek Nokia dinilai cukup tinggi. Dari penelitian tersebut Nokia dinilai telah memiliki kekuatan pada salah satu intangible asset-nya sehingga akan membuat daya tarik Nokia semakin besar untuk membawa konsumen untuk mengkonsumsi produk Nokia tahun ini.
Analisis ekuitas merek Nokia tersebut selain merupakan info atau data yang terkini namun juga dapat dijadikan sebuah basis untuk menyusun sebuah strategi ataupun taktis perusahaan, salah satunya adalah strategi Integrated Marketing Communication yang akan ditempuh oleh Nokia karena Nokia memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga menarik dan membuatnya mudah dijangkau, namun Nokia juga harus berkomunikasi dengan para Stakeholders yang ada sekarang dan yang potensial, serta masyarakat umum. Untuk berkomunikasi secara efektif, pemasar perlu memahami unsur - unsur fundamental yang mendasari komunikasi yang efektif. Strategi komunikasi yang dijalankan tidak dapat satu persatu, melainkan harus dilakukan secara terintegrasi.
Berdasarkan penelitian ekuitas merek yang dibuat dapat diketahui bahwa ekuitas merek Nokia dinilai cukup tinggi di mata konsumennya, konsumen memiliki kesadaran merek yang tinggi atas merek Nokia, asosiasi merek Nokia diartikan sangat positif oleh para konsumen Nokia, persepsi kualitas produk Nokia juga dinilai cukup baik dan loyalitas konsumen terhadao Nokia juga sangat tinggi. Setelah hasil ekuitas merek ini diketahui maka selanjutnya penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Analytical Network Process terhadap beberapa ahli yang terkait dengan strategi komunikasi pemasaran Nokia di Indonesia, guna untuk mengetahui strategi Integrated Marketing Communication seperti apa yang akan ditempuh oleh Nokia, karena dengan pemilihan strategi yang tepat maka akan mendorong ekuitas merek dan meningkatkan penjualan produk Nokia, namun pemilihan strategi yang tidak tepat dapat justru merusak ekuitas merek yang telah dibangun sebelumnya. Dari hasil penelitian terhadap strategi komunikasi Nokia, dapat diketahui bahwa Nokia memilih untuk tetap menjalankan keseluruhan aktivitas komunikasi yang terintegrasi namun dengan bobot yang berbeda, Nokia memilih untuk melakukan lebih banyak kegiatan komunikasi melalui strategi hubungan masyarakat karena hubungan masyarakat dinilai dapat menjadi sebuah senjata yang ampuh bagi Nokia untuk memperkenalkan atau menawarkan produk mereka secara lebih detail juga untuk terus menciptakan imaje yang balk terhadap merek Nokia. Selain itu Nokia juga memilih untuk terus menggunakan periklanan dalam berkomunikasi dengan para stake holdernya. Namun strategi komunikasi yang dijalankan oleh Nokia saat ini adalah merupakan strategi global dari Nokia pusat, Nokia menjalankan strategi yang same di setiap negara yang dituju. Hal ini dapat terlihat dengan setiap iklan yang dibuat oleh Nokia dan juga model hubungan masyarakat yang diterapkan dalam berkomunikasi.

The year-after-year growth of the numbers of producers as well as products of cellular telephone experiences high improvement. This has been supported by the effort of expanding the network as well as services performed by cellular telephone service providers in Indonesia. NOKIA as one of the cellular telephone producing companies has joined the crowd in order to liven up the said cellular telephone business competition. Due to the very high level of competition among the producers, some companies, including NOKIA, shall do efforts in order to stay firm in this kind of industry, and even become market leaders.
The producers with trademark equities and strong marks will be easily control the market, create new markets, where finally they will increase the companies' profits. During the research, the author has performed measurements upon the nark equity of Nokia through the elements of Mark Consciousness, Mark Association, Quality Perception, and mark Loyalty against 200 Nokia consumers in Jakarta, and also from the same research it's proven that the mark equity of Nokia is valued as quite high. From this valuation, Nokia is assumed to have power at one of its intangible assets, in that it may increase Nokia's attractiveness, and soon takes the consumers into consuming Nokia's products this year.
The said equity analysis on Nokia mark, besides being information or latest data, can also be used as the base for preparing a company's strategies and/or tactics, and one of them is the Integrated Marketing Communication strategy, which will be taken by Nokia, because Nokia needs more than just developing good products, promoting them with competitive prices, and letting them be easy to reach. Rather, Nokia should also communicate with the current existing Stakeholders as well as the potential ones, and people in general. In order to communicate effectively, the marketer needs to understand fundamental elements supporting an effective communication. The communication strategies applied shouldn't be performed one by one. Rather, they must be done an integrative way.
Based on the research of mark equity conducted, it's found that Nokia mark equity is valued highly by its consumers. The consumers have pretty high mark consciousness upon Nokia mark, Nokia mark association is interpreted positively by its consumers. The perception of quality of Nokia products is also valued as quiet good, and the consumers' loyalty against Nokia is also very high. After this mark equity result is known, the author then performed a research by using a method of Analytical Network Process against a number of experts involved in the communication strategy of Nokia marketing in Indonesia, in order to know the kind of Integrated Marketing Communication strategy Nokia is going to apply, because proper choice of strategy will. encourage mark equity and increase the sales of Nokia products, whereas improper choice of strategy will surely destroy the mark equity established before. From the results of the research on the Nokia communication strategy, it's known that Nokia has chosen to keep running the whole activity of integrated communication with different weightings. Nokia decides to perform more communication activities through public relation, because public relation is assumed to be able to act as an effective weapon for Nokia, in order to introduce or promote their products in more detail, and at the same time keeping on creating good image against Nokia mark. Besides this, Nokia also decides to go on with advertisements in communicating their Stakeholders. The current strategy conducted by Nokia is the global-strategy of Nokia Headquarter. Nokia performs similar strategy in every country of destination. This is seen clearly from every advertisement displayed by Nokia, as well as from the public relation model applied while communicating.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T 22365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Adha Akbari
"Adanya beberapa produk kartu GSM yang sejenis atau beberapa perusahaan penyedia layanan telepon selular yang sejenis akan mengakibatkan timbulnya persaingan di antara produk atau perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan pads pihak konsumen dan produsen. Hasil penelitian pads pihak konsumen untuk mengetahui keinginan dan kebutuhannya terhadap produk kartu GSM. Sedangkan penelitian terhadap produsen, bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan. Dari kedua penelitian tersebut, hasilnya dianalisis untuk memberikan masukan pada perusahaan dalam penyusunan strategi pemasaran yang diharapkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan, dengan cara memanfaatkan peluang yang dimiliki perusahaan dan berusaha memperkecil ancaman yang dihadapi perusahaan.
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran persepsi yang diberikan konsumen terhadap produk TELKOMSEL yaitu kartuHALO dan simPATI Nusantara dan terhadap produk pesaingnya: (1) Satelindo dengan produk Satelindo Card dan Mentari, (2) Excelcomindo dengan produk Excelcom dan Pro-XL. Pengukuran persepsi dilakukan dengan cara menggunakan factor analysis dengan angka skala liked, selanjutnya diolah dengan menggunakan cluster analysis, untuk mengetahui posisi bersaing dalam bentuk dendogram. Sedangkan posisi map persepsinya diolah dengan multidimensional Scalling Analysis. Hasil penilaian persepsi dari pars pengguna kartu GSM, dianalisis menggunakan gabungan AHP (analytic hierarchy process) dan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity dan threat), guna mengetahui faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan strategi pemasaran dan menentukan pilihan alternatif strategi pemasaran kartuHALO dan simPAT! Nusantara."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>