Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Rondang
"Suatu organisasi atau perusahaan agar berhasil secara efektif harus selalu mengatur perubahan. Rumah bersalin Yadika mengalami perubahan menjadi Rumah sakit wanita (Yadika RSW Yadika), yang memberikan pelayanan khusus untuk bayi dan wanita. Untuk itu diperlukan perencanaan strategi sebagai perangkat untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh RSW Yadika.
Perencanaan strategi adalah bagian dari manajemen strategi yang memfokuskan bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang. Perencanaan strategi adalah merupakan tahap formulasi strategi.
Dilakukan penelitian kualitatif dengan disain cross-sectional pada RSW Yadika untuk membuat perencanaan strategi. Pada penelitian ini dilakukan analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, penetapan tujuan jangka panjang, dan penetapan startegi. Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk menentukan peluang atau ancaman RSW Yadika dan analisis lingkungan internal untuk menentukan kekuatan atau ancaman. Pada penetapan strategi dilakukan melalui tahapan-tahapan. Input stage: memakai matrik EFE (External Factor Evaluation) dan matrik IFE (Internal Factor Evaluation); Matching stage: memakai matrik IE (Internal Factor Evaluation) dan matrik TOWS (Threats-Opportunity-Weakness-Strength); Decision stage: memakai matrik QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix). Berdasarkan analisa tersebut posisi RSW Yadika berada pada posisi Future Quadrant. Kemudian dengan melalui matching antara matrik IE dan TOWS diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan Market development dan market penetration. Strategi yang terpilih sebagai prioritas dari hasil menggunakan mat & QSPM adalah market development.
Strategi market development masih merupakan perencanaan strategi yang harus dituangkan dalam bentuk perencanaan operasional.
Kepustakaan :19(1996-2003)

Strategic Planning of Yadika Woman Hospital, Year 2003-2008 An organization or corporation should be managing the changes to gain success effectively. Yadika delivery hospital has changed to Yadika Woman Hospital (RSW Yadika), which giving special services for infant and woman. Need strategic planning to achieve expecting goals of RSW Yadika.
Strategic planning is a part of strategic management which focusing on how the top management determine vision, mission, philosophy, company strategy to achieve long term goals. Strategic planning is stage of strategy formulation.
This study is qualitative study with cross sectional design in RSW Yadika to make strategic planning. This study performs external environment analysis, internal environment analysis, long term goal setting, and strategy setting. The external environment analysis in order to identify opportunity and threats, internal environment analysis in order to identify strengths and weaknesses. Determining strategy performed through some stage. Input Stage using External Factor Evaluation (EFE) matrix and Internal Factor Evaluation (IFE), Matching Stage using WE matrix and TOWS (Threats-Opportunity-Weakness-Strength) matrix, Decision Stage using QSPM (Quantitative Strategies Planning Matrix) matrix. Based on these analysis RSW Yadika position is in Future Quadrant position and then by matching between IE and TOWS matrix resulting Market Development and Market Penetration as alternative strategy. Priority strategy selected by QSPM matrix is Market Development.
Market Development strategy still remains as strategic planning which presented in operational strategic from.
Bibliografy: 19 ( 1996-2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Agustin
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal, posisi serta rancangan strategi dari layanan rawat inap RS Yadika
Pondok Bambu. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, Matriks TOWS
dan Matriks IE. Hasil dari analisis SWOT adalah diidentifikasinya kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh rumah sakit. Berdasarkan
matriks TOWS posisi layanan rawat inap RS Yadika Pondok Bambu saat ini
berada pada internal fix it quadrant dengan rancangan strategi yang digunakan
adalah strategi WO yaitu dengan cara meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang. Dari matriks IE layanan rawat inap berada pada posisi sel
I yaitu grow and build dengan strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi
pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar. Setelah dilakukan
pencocokan dari kedua matriks tersebut maka strategi yang tepat adalah
pengembangan pasar dan pengembangan produk. Selain itu dari strategi ini
dibuatkan juga strategi untuk program bauran pemasaran yaitu berdasarkan 4P
(produk, harga, tempat dan promosi).

ABSTRACT
This study is conducted in order to identify the internal and external
factors, positioning and design marketing strategies for inpatient rooms of Yadika
Pondok Bambu Hospital. This study uses SWOT analysis, TOWS matrix, and IE
matrix. The SWOT analysis identified strength, weaknesses, opportunities and
threats of the hospital. Based on TOWS matrix, the position of inpatient room is
currently at internal fix it quadrant that can use WO strategies by minimizing the
weaknesses to take advantage of the opportunities. Based on IE matrix the
position is on grow and build cell that makes strategies that can be implemented
are market penetration, product development and market development. After the
matching of two matrices, the appropriate strategy is product development and
market development. In addition to this strategy, another strategy was designed
for marketing mix program based on 4P (product, price, place, promotion)."
Universitas Indonesia, 2013
T36080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharno
"Laju Pembangunan nasional yang meningkat di segala bidang, mengakibatkan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi masyarakat, tingkat pendidikan sehingga tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga meningkat.
Menghadapi masalah kesehatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pergeseran pada sistim pelayanan kesehatan dan perkembangannya pada masa yang akan datang, terutama dengan disepakatinya pasar bebas ASEAN Fee Trade Area ( AFTA ) tahun 2003 serta disusul dengan World Trade Organization ( WTO ) tahun 2010 dan 2020, dimana pelayanan rumah sakit dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan standard global, sehingga pengembangan rumah sakit sangat perlu ditingkatkan baik teknis maupun menejerial. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat antar pelayanan kesehatan untuk merebut pangsa pasar yang masih terbuka, sehingga setiap kegiatan di rumah sakit harus selalu mengarah kepada efisiensi, dengan selalu mengacu pada standar mutu yang telah di tetapkan.
Sejalan dengan perkembangan pelayanan kesehatan dalam menyongsong era globalisasi maka Rumah Sakit Antam Kijang harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri agar mampu berkompetisi dengan pelayanan kesehatan lainnya, oleh karena itu diperlukan strategi pengembangan Rumah Sakit Antam Kijang.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis faktor eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap strategi pengembangan Rumah Sakit Antam Kijang, melalui focus group discussion dan di putuskan melalui Consensus Decision Making Group (CDMG), tahap input dengan memakai Matriks TOWS dan Matriks SPACE, tahap matching dilakukan dengan membandingkan posisi alternatif strategi yang di dapat dari kedua matriks tersebut sehingga tipe strategi yang muncul adalah tipe strategi yang menunjukkan tipe yang sama dari kedua matriks tersebut, serta tahap decision dengan matriks QSPM.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedudukan posisi strategi Rumah Sakit Antam Kijang di dalam posisi di Eksternal Fix it Kuadran menurut Matriks TOWS dan dalam posisi di Kuadran Kompetitif menurut Matriks SPACE, yaitu dengan menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman. Sedangkan tipe strategi yang dapat diterapkan adalah: Pengembangan Produk dan Pengembangan Pasar. Dengan mengimplementasikan strategi terpilh ke dalam rencana dan program yang tepat diharapkan Rumah Sakit Antam Kijang di masa akan datang akan dapat lebih baik lagi dari keadaan sebelumnya.

The escalating of our national development in all sectors that generates a rapid change in our society's economic growth and in their education is causing a high demand towards a better health service.
In coping with health issues, advanced science and technology, changes in the future health system especially dealing with the AFTA 2003 and the soon to be declared 2010 and 2020 WTO, hospitals are challenged to delivery more professional standardized health service in order to boost its performance through a better managerial and technical system. This condition can trigger for a more competitive health service among health provider to win the market, making all actions leading to efficiency that constantly uphold on standardize quality.
In line with the development surrounding health services in facing globalization, Antam Kijang Hospital must anticipate and prepare itself to compete with other health provider. Definitely a strategic plan is required for this.
This research is conducted to analyze the external and internal factors that can be an influential towards Antam Kijang Hospital's strategic plan. Through focused group discussions, the input stage is analyzed with TOWS and SPACE matrix. The results are then matched up and continued by using QSPM in the decision stage.
The research comes up with the conclusion that Antam Kijang Hospital positions itself in the External Fix - it Quadrant, according to TOWS matrix; and Competitive Quadrant according to SPACE matrix. The outcome is as a result of minimizing the weaknesses and avoiding the possible treats. The strategic plans that can be implemented are: Product Development and Market Development, in which depends on the current condition. By implementing the right strategy, it is hoped that Antam Kijang Hospital can improve itself in the future.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Janatun Rahayu
"Pada tahun 2011, terdapat permasalahan di unit logistik Rumah Sakit (RS) Yadika Pondok Bambu, antara lain ketidaksesuaian antara data fisik dengan data tertulis, terdapat penumpukan beberapa jenis barang umum, dan terdapat kekosongan beberapa jenis barang tersebut di gudang logistik. Hal tersebut terkait dengan fungsi pengendalian barang umum logistik dimana fungsi pengendalian logistik seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik agar tercipta efisiensi dalam penyelenggaraan kebutuhan barang umum logistik untuk mendukung pelayanan kesehatan di RS.
Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan penelitian kualitatif untuk menggambarkan pelaksanaan pengendalian barang umum di unit logistik RS Yadika Pondok Bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengendalian barang umum logistik sudah cukup baik. Namun, masih terdapat kekurangan pada kegiatan pencatatan, proses pengadaan, proses pendistribusian, dan proses penghapusan barang umum logistik. Untuk kedepannya, unit logistik RS Yadika Pondok Bambu sebaiknya melakukan pencatatan secara day to day, membuat surat perjanjian kerjasama dengan supplier, memperbaiki koordinasi dengan unit lain, dan melakukan penghapusan dengan rutin bila diperlukan.
In 2011, there were problems in the logistics unit of Yadika Pondok Bambu Hospital, namely discrepancies between the physical data with written data, there was a buildup of some kind of public goods, and there were several types of goods are gaps in warehouse logistics. This is related to the control functions of public goods logistics where logistics control functions should be implemented properly in order to create efficiencies in the operation of public goods logistics requirements to support health services in hospitals.
Under these conditions, conducted qualitative research to describe the implementation of the public goods control in logistics unit in Yadika Pondok Bambu Hospital. The results showed that the overview of public goods control in logistics unit is good enough. However, there are still deficiencies in record keeping activities, the procurement process, distribution process, and public goods logistics process of elimination. For the future, the logistics unit in Yadika Pondok Bambu Hospital should keep recording for day to day, made a cooperation agreement with suppliers, improving coordination with other units, and perform the routine removal when needed.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Suparman Gani
"Munculnya persaingan antar rumah sakit yang dipicu oleh timbulnya perubahan-perubahan kebijakan yang bersumber dari lingkungan makro, lingkungan mikro maupun lingkungan internal rumah sakit, maka dituntut untuk mampu beradaptasi dan mengantisipasi semua permasalahan yang muncui secara tiba-tiba.
Rumah Sakit Umum Majalengka sebagai rumah sakit kelas C Non swadana harus mampu menempatkan dirinya pada posisi yang tepat agar dapat membangun kekuatan secara optimal serta memperbaiki kelemahan yang melekat pada dirinya.
Besarnya persaingan diikuti dengan perubahan-perubahan yang cukup mendasar, sehingga perlu merumuskan suatu perencanaan strategi yang tepat agar rumah sakit tetap dalam keadaan survive dengan mengembangan manajemen yang efektif dan efesien yang diharapkan bisa menghasilkan produktivitas organisasi, efesiensi biaya yang bermuara kepada out put pelayanan yang bermutu.
Perencanaan strategi itu memuat program-program kerja yang selalu dievaluasi secara periodik agar selalu actual dan antisipatif, serta diharapkan mampu menciptakan persepsi yang sama disemua tingkatan dan disemua lini baik tenaga fungsional maupun struktural, sehingga satu sama lain saling menunjang.
Dengan memiliki perencanaan strategi akan teridentifikasi peluang maupun ancaman dari eksternal organisasi serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki internal organisasi, kemudian ditentukan strategi untuk mengoptimalkan peluang yang ada menghindari ancaman yang muncul, mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki serta memperbaiki kelemahan yang ada, memiliki tujuan jangka panjang yang jelas serta dapat menetapkan strategi-strategi yang terpilih untuk mencapai tujuan tersebut diatas.

Strategic Planning General Hospital of MajalengkaThe Competition between hospital appears caused by the changes of regulation which are based on macro scope, micro scope its need internal scope of the hospital it's self, so the ability to adapt and anticipation all the problems which come suddenly. General Hospital of Majalengka as a hospital class C non self donation must be able to replace it's self to the right position to develop its strength best, and to improve its weakness.
The quality and the quantity of the competition usually followed by the basic changes so we need formulate an appropriate strategic planning to make the hospital on survival by improving the yields an organization productivities with cost efficiently which will bring a side effect an "out put an excellent services".
The strategic planning contain an activities program and anticipated periodically in order to be able to make the same perceptions in all levels and in every side either functional or structural personal, so every one can support another. The strategic planning identification the opportunity or threat from external organization and strength or weakness of internal organization, than decided the strategic to maximize the exist opportunity to avoid the threat to maximize the exist strength and to improve its own weakness, we have the real long distance purpose and can decide the strategic to achieve the purpose."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Saraslina Ekawati
"Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, rumah sakit perlu memiliki hubungan yang baik dengan karyawan sebagai pelanggan internal. Di RS Yadika didapatkan rata-rata nilai perputaran pegawai pada empat tahun terakhir sebesar 24%. Tingginya angka perputaran pegawai menimbulkan ketidakstabilan kondisi organisasi dan meningkatkan biaya sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan angka retensi karyawan, rumah sakit harus berfokus terhadap kepuasan karyawan melalui proses pemasaran internal. Penelitian ini membahas hubungan pemasaran internal dengan kepuasan kerja dan retensi karyawan di Rumah Sakit Yadika Pondok Bambu tahun 2022. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemasaran internal dan kepuasan kerja. Sedangkan variabel terikatnya adalah kepuasan kerja dan retensi karyawan. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan uji korelasi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2022 dengan jumlah responden 98 orang karyawan tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara pemasaran internal dengan kepuasan kerja, antara kepuasan kerja dengan retensi karyawan, dan antara pemasaran internal dengan retensi karyawan. Peneliti menyarankan rumah sakit melakukan peningkatan hubungan baik antara karyawan dengan atasan, memanfaatkan media elektronik sebagai sarana promosi, menjamin kondisi fisik ruangan dan gedung selalu nyaman, melakukan evaluasi proses rekrutmen dan seleksi, serta meninjau besaran gaji karyawan.

To be able to provide optimal health services, hospitals need to have good relationships with employees as internal customers. At Yadika Hospital, the average employee turnover value in the last four years was 24%. The high number of employee turnover causes instability in organizational conditions and increases the cost of human resources. To improve service quality and employee retention, hospitals must focus on employee satisfaction through internal marketing processes. This study discusses the relationship between internal marketing with job satisfaction and employee retention at Yadika Pondok Bambu Hospital in 2022. The independent variables in this study are internal marketing and job satisfaction. While the dependent variable is job satisfaction and employee retention. This research is a quantitative study with a cross-sectional design using correlation test. The research was conducted in February-March 2022 with 98 permanent employees as respondents. The results showed that there was a significant correlation between internal marketing and job satisfaction, between job satisfaction and employee retention, and between internal marketing and employee retention. Researchers suggest hospitals to improve good relations between employees, use electronic media as a tool of promotion, ensure physical condition of the room and building is always comfortable, evaluate the recruitment and selection process, and review the amount of employee’s salaries"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Derita
"Telah dilakukan penelitian tentang perencanaan strategi Pemasaran Instalasi Bedah Sentral RS Persahabatan. Ruang lingkup penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menentukan alternatif strategi dan menetapkan strategi terpilih yang sesuai bagi posisi IBS RS. Persahabatan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategik. Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam, sumber data sekunder dan observasi oleh peneliti sendiri.
Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan. Tahap pertama (tahap input) meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal RS Persahabatan, evaluasi faktor lingkungan eksternal dan internal dengan menggunakan matriks EFE dan IFE. IBS Tahap kedua (tahap pencocokan) meliputi penetapan tujuan jangka panjang RS Persahabatan dan menentukan alternatif strategi dengan menggunakan matriks, TOWS, dan IE. Dan pada tahap ketiga (tahap keputusan) dilakukan penetapan strategi terpilih IBS RS Persahabatan dengan menggunakan matriks QSPM. Cara pengambilan keputusan menggunakan metode CDMG (Consensus Decision Making Group).
HasiI penelitian menunjukkan bahwa dengan matriks TOWS dan matriks IE, diketahui posisi IBS RS Persahabatan pada internal fix-it kuadran dan pada sel V (hold & maintain) serta strategi yang sesuai adalah strategi penguatan internal dan pengembangan produk.

Marketing Strategic Plan of Central Surgery unit RS PersahabatanResearch for marketing strategic plan of Central Surgery unit RS Persahabatan has been done. The scope of the research consist of external environment analysis, internal environment analysis, define strategic alternative and the chosen strategy which suitable to its condition.
The kind of this research is descriptive analytic research used information as base information of taking strategic decision. The collecting information was done through deep interviewed, secondary data source and observation by the researcher himself.
The techniques strategy compositions were done through three stages. Stage I (input stage) included external and internal environment analysis, evaluation of external and internal environment factor used EFE and WFE matrix. Stage II (matching stage) included established of long term objective and decided alternative strategy used, TOWS and, IE matrix. And stage III (decision stage) was done by decided chosen strategy of IBS RS Persahabatan used QSOM. The taking of decision was made using CDMG (Consensus Decision Making Group) method.
The result of this research shows position of IBS could be known by TOWS matrix and IE matrix an internal fix-it quadrant and cell V (hold and maintain) and also appropriate strategy is internal strengths strategy and product development. This research is also give ideas and suggestions to implementation chosen strategy to make vision and mission also determined long term objective to be accomplished.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiana Bhakti Mekkah
"Dalam menghadapi persaingan antara rumah sakit dan adanya era globalisasi, rumah sakit hares mampu bertahan hidup melalul peningkatan mutu pelayanan dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi. Namun sejak Indonesia mengalami krisis di berbagai bidang, maka rumah sakit harus melihat kesempatan untuk meningkatkan pendapatannya dan tidak mengabaikan pelayanan sosial sesuai dengan misi rumah sakit dan memberikan pelayanan yang lebih bail( kepada masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah. Rumah Sakit Harum adalah rumah sakit swata tipe madya, harus dapat mengembangkan semua unitnya utamanya pelayanan rawat Map yang memberikan kontribusi pendapatan yang terbesar. Layanan rawat inap Rumah sakit Harum dalam dua tahun terakhir ini pemanfaatannya menurun, pada tahun 1996 BOR 59,9 % dan pada tahun 1997 BOR 43,1 %. Persaingan dalam pelaksanaan layanan rawat inap cukup berat sehingga perlu merumuskan strategi pemasaran layanan rawat inap yang akan dijalankan.
Terdapat beberapa faktor pada lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi pemanfaatan layanan rawat inap. Dan lingkungan eksternal diidentifikasi peluang antara lain peningkatan golongan sosial ekonomi menengah ke bawah, sedangkan pada ancaman adanya RS pesaing yang mempunyai fasilitas yang lebih modem dan dokter subspesialis yang lebih lengkap. Pada lingkungan internal diidentifikasi kekuatan berupa letak rumah sakit yang strategis dan mudah dicapai, ketersediaan dokter spesialis dan 4 subspesialis bedah dengan kelemahan internal antara lain adanya konflik antara dokter dan pihak rumah sakit dan kegiatan pemasaran yang belum memadai.
Dari hasil identifikasi lalu dilakukan analisis matriks SWOT ( TOWS ) untuk merumuskan strategi pemasaran layanan rawat inap yaitu dengan strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Dengan melihat kondisi yang ada pada saat ini, maka dusulkan perbaikan hubungan dokter dan pihak rumah sakit dengan membuat kontrak kerja sarna yang menguntungkan kedua belah pihak, jugs membuat "Paket Hemat" ( Bedah ), "Paket Unggulan" (Kebidanan ) serta rnenyediakan "Paket Karyawan".

The Effect of Working Programs on Low Back Pain Occured on Women Employer at P.T. Dewi Duta Busana Tama in North of JakartaLow back pain is a sign of sigh or disturbance of movement system usually found out in working area. In several industries such as garment industry, especially in sewing division because they worked with backless chair. Low back pain is a silent symptom, most of them consider that low back pain is a small minority of case. So that, they didn`t pay more attention to this matter, and it will be decreasing of productivity not only in quality and quantity but also a great losses in treatment. Low back pain is strongly related with posture and working position, design equipments, facility, layout of working area. Special attention and well management must be paid to the caused factors so, low back pain can be prevented.
Experimentally study held in garment industry that low back pain is used to find in sewing division. A simple experiment study held and it finds that in amount of 171 population women employers which is divided in two groups, they are consisted of control groups and intervency groups based in random row. The purpose of this experimental study is to know how far the influence of working program and its implementation, as well as sitting stretches on their work.
The result of experimental study is show that intervency group can reduce low back pain until 80% and decreasing of pain 11%. According to t - test for paired sample is found a significant result, so intervency program is very important to loss of low back pain, with sitting stretches it will make our body fit, in order to prevent occupational disease, improvement and maintenance of fitting condition of employer must be optimally.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadaryanto
"Terjadinya krisis moneter pada sebagian negara di Asia termasuk Indonesia pada tahun 1997 telah menyebabkan dampak perubahan yang sangat besar. Indonesia mengalami dampak paling parah dan berkepanjangan dibandingkan dengan negara Asia lainnya, karena yang terjadi bukan hanya krisis bidang ekonomi saja tetapi berubah menjadi krisis multidemensi seperti politik, hukum, dan sosial budaya.
Dari permasalahan tersebut diatas dengan dilatarbelakangi dengan masalah nasional yang terjadi, maka rumah sakit pemerintah pada umumnya perlu meningkatkan pola manajemen dengan menggunakan prinsip prinsip perencanaan-strategis.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menjawab permasalahan yang ada dengan menetapkan kebijaksanaan melalui perencanaan strategis untuk pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan agar menjadi rumah sakit mandiri serta siap menghadapi persaingan dengan rumah sakit sekitarnya serta mampu memberikan pelayanan yang bermutu.
Kerangka konsep meliputi analisis lingkungan eksternal makro ialah geografi, demografi, sosio ekonomi, politik, tekhnologi dan analisis eksternal mikro yaitu pemasok, pesaing,dan pelanggan sedangkan analisis internal meliputi visi misi, manajemen, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia, keuangan. pemasaran dan Sistem Informasi Manajemen.
Rancangan penelitian yang meliputi desain penelitian adalah penelitian dengan analisis deskriftif dan analisis strategik dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan lokasi dan waktu penelitian adalah lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan pada bulan Pebruari aid Maret 2001.
Pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dengan pihak pihak terkait dengan RSUD "45" Kuningan,selain wawancara mendalam juga dilakukan fokus diskusi group yang pesertanya pejabat struktural serta ketua Komite Medik berjumlah 16 orang yang dipandu langsung oleh Direktur, jumlah ini dianggap dapat mewakili karyawan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan, dari fokus diskusi group tersebut dapat diketahui pembobotan dari masing masing variabel dari faktor internal dan eksternal dengan menggunakan metode Delphi.
Data sekunder diperoleh dari diperoleh dari Sub Bagian Rekam Medik, Sub Bagian Kepegawaian serta Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah " 45 " Kuningan serta Kantor Statistik Kabupaten Kuningan.
Pengolahan data meliputi tahap input yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal serta profil matriks kompetetif sedangkan tahap matching dengan analisis SWOT dan analisis SPACE Matriks, tahap decision dilakukan fokus diskusi group sekali lagi untuk menentukan attractive score terhadap strategi yang dipilih yaitu dengan cara quantitative strategic planning matriks ( QSPM ) sehingga akhimya didapatkan urutan prioritas dari strategi terpilih.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil yaitu faktor eksternal potensial menjadi peluang yaitu : geografi, demografi, politik, teknologi dan pemasok sedangkan yang masih menjadi ancaman ialah pesaing, pelanggan dan sosial ekonomi sedangkan faktor internal yang menjadi kekuatan adalah sarana & prasarana, manajemen, keuangan dan terdapat kelarnahan pada visi SDM, pemasaran dan SDM.
Didapatkan posisi Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kabupaten Kuningan pada posisi WO yaitu strategi dengan menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan sehingga strategi dengan matriks SWOT dan SPACE matriks adalah strategi agresive dengan market penetration, market development dan product development.
Prioritas strategi meliputi setelah melalui QSPM dan wawancara mendalam adalah pertama Meningkatkan SDM keperawatan baik ketrampilan profesional maupun manajerial, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, kedua menambah dan mengembangkan Ruang VIP dengan menggunakan SDM Rumah Sakit dengan memanfaatkan tehnologi modern, ketiga Memantapkan Rumah sakit umum daerah "45" Kuningan sebagai pusat rujukan di Kabupaten Kuningan dengan sasaran untuk meningkatkan jumlah kunjungan Rumah sakit, keempat meningkatkan komitmen terhadap Visi Misi RS dengan sosialiasi internal dan eksternal untuk lebih memfokuskan kepada tujuan yang ingin dicapai.

Analysis of Strategic Planning of General Hospital "45" Kuningan 2003-2008 Monetary crisis that hit to several Asia countries including Indonesia in 1997 had led to a big impact. Indonesia had faced to the most serious and prolonging impact compared to other Asian countries, because the crisis was not only in economic but also changed to multi-dimension crisis such are political, law, and socio-culture.
Based aforementioned problem in the setting of national problem, so government hospital in general needs to improve its management model using strategic planning principles.
This research aims at answering the existing problem with defining policy through strategic planning for the development of General Hospital of "45" Kuningan towards self-reliance hospital and ready to compete with other hospital and able to provide qualified services.
The framework of research is including macro external environment such are geography, demography, socio economic, politic, technology and micro external such are supplier, competitor, and customer. Internal analysis is including vision, mission, management, infrastructure and facility, human resources, financial, marketing, and management information system.
The research design is a research with descriptive and strategic analysis using qualitative approach. Location and time of study is in General Hospital of "45" Kuningan from February - March 2003.
Primary data collected by in-depth interview with respective parties of General Hospital "45" Kuningan, and also focused group discussion with 16 structural officers and medical committee guided by the director. This number of officer is representing total of hospital employees. From this focused group discussion can be generated the scoring of each variable from internal and external factors using Delphi method.
Secondary data was taken from Sub-Division of Medical Record, Sub-division of Personnel, and sub-division of Finance of General Hospital "45" Kuningan and Statistic Office of Kuningan.
Data management including steps of input such as analysis of external environment factors and analysis of internal environment factors and profile of competitive matrix, matching stage is using SWOT analysis and SPACE matrix, decision stage done through focused group discussion again to define attractive score to the chosen strategic through method of quantitative strategic planning matrix (QSPM) and finally the strategic priority can be generated.
The result of research shows that external factors that potential to be opportunities are geography, demography, political, technology, and supplier. Meanwhile the threats are competitor, customer, and socio economic. The internal factor that consider as strengths is facility and infrastructure, management, and financial. There are weaknesses such are vision, mission, human resources, marketing and management information system.
The position of. General Hospital of "45" Kuningan is at WO-position with the strategy is using the existing opportunities to overcome its weaknesses, so the strategic option of SWOT Matrix and SPACE Matrix is aggressive strategy with market penetration, market development, and product development.
Strategic priority after goes through QSPM and in-depth interview process is including: First: improving human resources of nursing either professional or managerial, and improving service quality to the customer. Second: increase and develop VIP Rooms, using Hospital MIS by utilizing modern technology. Third: develop General Hospital "45" Kuningan with the target to increase number of hospital visitor. Forth: improving commitment hospital to its vision and mission, and socialized it to internal and external to focus it towards the expected objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Darmaatmadja
"Pelayanan instalasi gawat darurat pada suatu Rumah Sakit merupakan tolok ukur kualitas pelayanan Rumah Sakit pada umumnya, karena instalasi gawat darurat merupakan ujung tombak Rumah Sakit yang memberi pelayanan khusus kepada penderita gawat darurat secara terus menerus berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Karena itu pelayanan di instalasi gawat darurat harus diupayakan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sampai pada saat ini masih banyak Rumah Sakit di daerah belum dapat memberikan pelayanan optimal sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Termasuk juga dalam hal ini Rumah Sakit Umum Boyolali. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh tim akreditasi di Rumah Sakit Umum Boyolali antara keadaan saat ini dengan standar yang ditetapkan baru mencapai 40 %. Dengan demikian terjadi kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang diharapkan.
Terjadinya kesenjangan tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhi antara lain faktor internal antara lain manajemen, sarana dan prasarana, personil dan faktor eksternal misalnya keadaan ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi dan kondisi lingkungan. Inilah yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian, dan inilah yang menantang perlunya diadakan penelitian.
Berdasar pada latar belakang masalah tersebut, secara umum permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya mengatasi kesenjangan yang terjadi antara pelayanan gawat darurat yang saat ini berjalan dengan pelayanan optimal sesuai dengan standar. Pembahasan dibatasi pada pengaruh lingkungan eksternal maupun internal terhadap pelayanan di instalasi gawat darurat, dan upaya perencanaan yang strategis untuk mencapai optimal gawat darurat sesuai standar. Kecuali itu obyek penelitian juga dibatasi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Boyolali.
Penelitian ini bersifat krosseksional, analisis deskriptif, dan analisis strategi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui empat fokus group. Tahapan-tahapan yang ditempuh meliputi: (1) tahap masukan (input) dengan menggunakan Internal Factor Evaluation Matrix (IFEM) dan External Factors Evalution Matrix (EFEM); (2) tahap macthing dengan menggunakan Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) analisis sehingga dapat diketemukan issue strategi serta alternatif strateginya; (3) tahap decision dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) sehingga ditentukan prioritas pilihan alternatif strategi. Pada tahap yang ketiga ditemukan pilihan strateginya sebagai berikut: (a) strategi peningkatan mutu pelayanan instalasi gawat darurat dengan cara mengadakan pelatihan PPGD untuk petugas dan awam, komputerisasi, kontrak kerja; (b) strategi pertumbuhan dengan cara product development, market penetration, dan backward integration, dan (c) strategi generik dengan cara costleadership.
Dengan menggunakan metode analisis diskriptif dan analisis strategi sebagaimana dikemukakan di atas, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses pembuatan perencanaan yang strategis lebih penting dari pada hasil dokumen strateginya, karena proses pembuatannya melibatkan semua pihak yang terkait langsung dengan pelayanan di instalasi gawat darurat. Mereka lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam membuat perencanaan sehingga terjalin pengertian dan komitmen di antara mereka. Mereka mendukung sepenuhnya misi, tujuan dan strategi yang ditempuh.
2. Strategi yang dipilih adalah meningkatkan mutu pelayanan instalasi gawat darurat, strategi pertumbuhan dengan melalui product development, market penetration, dan backward integration. Sedangkan strategi generik melalui cost leadership.
Berdasarkan hasil temuan tersebut disarankan agar dalam membuat perencanaan untuk menuju pelayanan optimal sesuai standar melibatkan semua pihak yang terkait dengan menggunakan metode analisis strategi. Perlu peningkatan kategori instalasi gawat darurat menjadi kelas lebuh tinggi dari kelas Rumah Sakitnya dan perlu memantapkan menjadi pusat rujukan kesehatan untuk Kabupaten Boyolali dan sekitarnya
Daftar Pustaka 29 (1980-1996)

Strategic Planning on Emergency Treatment Installation in Boyolali Public HospitalGenerally, an emergency service installation in a hospital becomes a standard of measuring the quality of hospital's service, for the emergency service installation is the front point of a hospital in giving specific services to critical patients continuously 24 hours a day. That is why the service in an emergency room should be optimized as the standard determined by the government. In facts, there are many local hospitals - included Boyolali Public Hospital - have not given optimum service as standardized by the government. A study research done by an accreditation team of Boyolali Public Hospital about the present condition compared with the determined standard is 40 percent. Thus, there is a gap between the present condition and the standard that is hoped.
There are many factors that influence the gap, either internal factors such as management, means and infrastructure, personnel, or external factors such as economy, politics, social culture, technology, and environment. These are the background of the problems and they becomes a challenge to do such a research on them.
Based on those, the research tries to solve the gap and the study limits its analysis on the influence between external and internal conditions concerning the emergency treatment installation and a strategic planning to get an optimum standard. The object of the research is in the emergency unit in Boyolali Public Hospital.
Characteristics of the research are cross-sectional, descriptive analysis, and strategic analysis with qualitative approach. The data collected in four focus groups. The steps are: (1) input, used Internal Factor Evaluation Matrix and External Factors Evaluation Matrix; (2) matching, used SWOT (Strength Weaknesses Opportunity Threat) analysis so that can be found a strategic issue and alternative strategy; (3) decision, used Quantitative Strategic Planning Matrix to determine the priority choices of strategic alternatives. In this step, it is found that the strategic choices are as follows: (a) increasing strategy for improving the service quality in emergency installation through PPGD training for the staff, public, computerization, and working agreement; (b) growing strategy through product development, market penetration, and backward integration; and (c) generic strategy through cost leadership.
The results of this research can be summarized below:
1. Making a strategic planning is more essential than the result of strategic document, for the making process will include all who gives their services in the emergency unit. They are more active, creative, and innovative in making the planning that creates an understanding and commitment among them. Moreover they support fully the mission, aim, and strategy which have been decided.
3. The chosen strategy is to increase the quality of emergency service, growing strategy through product development, market penetration, and backward integration. While generic strategy through cost leadership.
Based on the results, it should be better to gather all sides in making a planning to optimally the services as standardized through strategic analytical method. Increasing the category of emergency installation is needed to achieve a higher level than its hospital and making it stable to be a recommendation of health center for around Boyolali Regency.
Bibliography 29 (1980-1996)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>