Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100315 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Warsifah
"Penggunaan merek bagi dunia usaha perdagangan mempunyai arti penting, yaitu untuk menjamin kualitas barang yang dikeluarkan oleh pabrik atau penjualnya, dan juga dipakai untuk membedakan barang yang satu dengan barang yang lain yang sejenis. oleh karena itu penggunaan merek, harus dilakukan oleh pihak yang menurut ketentuan Undang-undang berhak untuk memakai merek. Hak atas merek adanya, tergantung pada sistem yang dianut oleh UU dari suatu negara. Di Indonesia hak atas merek itu ada berdasarkan pendaftaran. Sistem ini dikenal dengan nama Sistem Konstitutif yang dianut oleh UU Merek Nomor 19 Tahun 1992. Sistem Konstitutif ini menggantikan Sistem Deklaratif yang berlaku pada era UU Merek lama. Adapun tujuan dari perubahan sistem yang dianut ini, dalam penjelasan UU Merek Nomor 19 Tahun 1992 dimaksudkan untuk lebih menjamin kepastian hukum bagi pemilik merek. Tetapi ada beberapa ketentuan dalam UU Merek yang tidak sejalan dengan kepastian hukum yang ingin dicapai tadi. Khususnya mengenai ketentuan pembatalan merek yang telah terdaftar yang diatur dalam Pasal 56, di mana dalam gugatan pembatalan itu dasarnya sama dengan dasar pemeriksaan substantif pemeriksaan merek yaitu alasan-alasan yang disebut dalam Pasal 5 dan Pasal 6. Keadaan ini tidak konsisten dengan ketentuan UU, bahwa hak atas merek tercipta dengan diterimanya pendaftaran, yang mana akibat hukum dari pendaftaran, melarang pihak lain, tanpa izin dari pemilik merek yang berhak, untuk menggunakan merek baik keseluruhan maupun pokoknya. Pelanggaran dari ketentuan ini digolongkan melakukan persaingan curang. Untuk perbuatan persaingan curang dapat dituntut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang bersifat umum yaitu di bidang perdata dapat digugat Pasal 1365 KUH Perdata. Untuk bidang pidana dapat dituntut Pasal 382 bis dan Pasal 393 KUH Pidana. Dengan berlakunya UU Merek baru sanksi untuk persaingan curang ini terdapat dalam Pasal 81 sampai dengan Pasal 83. Dari hasil penelitian diketahui, bahwa merek-merek yang terdaftar tanpa hak umumnyg banyak terjadi pada era UU No. 21 Tahun 1961, sehingga banyak terjadi gugat-menggugat sesama pemilik merek terdaftar, sebagai akibat dari perubahan sistem yang dianut. Untuk merealisasikan kepastian hukum dalam sistem konstitutif, sehingga dapat mencegah terjadinya persaingan curang di bidang merek, sekaligus juga untuk memberikan perlindungan hukum kepada pemilik merek terdaftar, perlu pengaturan dan penjabaran lebih lanjut beberapa ketentuan dalam UU Merek No. 19 Tahun 1992."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sindu Rahayu
"Konsep citra belakangan telah berkembang dan menjadi perhatian dalam dunia bisnis. Citra itu sendiri abstrak namun wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA) yang telah memasuki privatisasi tahap pertama pada bulan Maret 2003 mempunyai program makro perusahaan untuk mengupayakan terbentuknya goad image dan menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang sesuai dengan visi dan misi PERTAMINA baru. Citra yang baik mengenai sebuah perusahaan akan berpengaruh positif bagi produk dan service yang dipasarkan.
Dan latar belakang diatas maka persmasalahn yang akan coba dibahas dalam penelitian ini, yaitu: "Apakah citra PERTAMINA dan citra MESRAN mempengaruhi preferensi konsumen dalam membeli produk pelumas MESRAN?".
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergaruh citra PERTAMINA dan citra produk MESRAN terhadap preferensi konsumen dalam membeli produk pelumas MESRAN. Sedangkan tujuan khususnya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh citra PERTAMINA terhadap preferensi konsumen dalam memilih produk MESRAN.
2. Untuk mengetahui pengaruh citra produk PERTAMINA terhadap preferensi konsumen dalam memilih produk MESRAN.
3. Untuk mengetahui pengaruh terpaan informasi bagi konsumen terhadap familiaritas konsumen atas PERTAMINA dan merek pelumas MESRAN.
4. Untuk mengetahui pengaruh terpaan informasi dan familiaritas atas PERTAMINA terhadap citra PERTAMINA dan citra produk MESRAN.
5. Untuk mengetahui pengaruh terpaan informasi dan familiaritas atas PERTAMINA dan produk MESRAN terhadap preferensi konsumen terhadap produk tersebut.
Citra berperan untuk menimbulkan preferensi untuk melakukan pembelian. Citra perusahaan juga akan mempengaruhi citra produk dan selanjutnya akan mempengaruhi preferensi untuk melakukan pembelian. Pembentukan citra dipengaruhi oleh familiaritas terhadap produk dan perusahaan yang bersangkutan. Familiaritas dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen yang bersumber dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain dan media massa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan survey. Penelitian dilakukan di 10 service station/agen pelumas yang merupakan mitra kerja PERTAMINA Unit Pemasaran (UPMS) II Depot Panjang, Lampung dengan 304 responden.
Dari hasil perhitungan SPSS dengan menggunakan multiple regression didapat model akhir dimana ternyata terpaan informasi dan familiaritas tidak mempengaruhi citra perusahaan PERTAMINA. Citra PERTAMINA dalam model ini dipengaruhi oleh citra produk MESRAN. Terpaan informasi secara signifikan mempengaruhi familiaritas dan selanjutnya mempengaruhi citra produk MESRAN dan pada akhirnya mempengaruhi preferensi pembelian. Citra produk MESRAN adalah variable yang memberikan kontribusi terbesar dalam mempengaruhi preferensi pembelian.
Secara praktis penelitian ini berguna untuk memberi masukan tentang bagaimana citra perusahaan PERTAMINA memiliki kontribusi terhadap citra pelumas MESRAN, dan selanjutnya mempengaruhi preferensi konsumen. Masukan tersebut diharapkan berguna untuk merumuskan program dan strategi komunikasi dalam PERTAMINA. Citra PERTAMINA yang terbentuk selama ini tidak positif oleh sebab itu diperlukan program komunikasi yang baik untuk membentuk good image.
Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang signifikan mengenai elaborasi antara konsep terpaan informasi, familiaritas dan teori citra perusahaan dan citra produk dengan teori perilaku konsumen. Hasil penelitian ini secara keseluruhan tidak dapat digeneralisasikan ke level konseptual dimana tidak dapat digunakan untuk produk lain karena produk yang diteliti sangat spesifik. Pelumas adalah produk yang untuk sebagian orang lebih mempertimbangkan gengsi dan kelas dari suatu merek pelumas dibandingkan dengan use value dari pad pelumas itu sendiri. Sehingga sering ditemukan orang membeli produk pelumas karena gengsi dari merek pelumas tersebut yang ditandai dengan harga yang mahal, merek impor, promosi yang sangat menarik dengan menggunakan public figure dan lain-lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D`Allesandro, David F.
Yogyakarta: Andi, 2003
658.827 DAL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sulistyorini Muslim
"Pemanfaatan celebrity endorser sebagai sumber dalam periklanan dapat memberikan pengaruh yang besar namun belum tentu berpengaruh kepada konsumen yang memiliki lebih banyak pengetahuan mengenai suatu produk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dimensi celebrity endorser terhadap citra merek dan menentukan dimensi apa yang paling berpengaruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 mahasiswa dengan analisa eksplanatif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa celebrity endorser memengaruhi respon konsumen sebesar 22.3% dan dimensi genuine support merupakan dimensi yang paling berpengaruh.

Using Celebrity endorser as a source on a brand advertising can give a great influence but not necessarily for consumer who has more knowledge about product. The objective of this research is to analyze how celebrity endorser with its dimensions can effect brand image and determine the most influental. This research applied quantitative approach by distributing questionnaire to 100 students with explanative analysis and multiple linear regressions. Celebrity endorser explained by seven dimensions which is trustworthiness, expertise, match of image and values, genuine support, reference group, exclusivity, and atractivenesss. This reaserch result proves that celebrity endorser has influence towards brand image by 22.3 % and genuine support is the most influential dimension."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Diannisa
"Kompetisi bisnis tabloid yang ketat pada saat ini, membuat setiap brand tabloid berlomba untuk menarik perhatian konsumen. Pengomunikasian brand identity merupakan salah satu upaya sebuah produk tabloid untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Dengan brand identity, sebuah tabloid akan mudah dikenal dan diingat konsumen walaupun sedang disejajarkan dengan brand pesaing. Di sisi lain, desain sampul depan adalah hal pertama yang akan dilihat oleh konsumen sasaran. Karena itulah, pengomunikasian brand identity tabloid dalam desain sampul depan dianggap penting. Brand identity sebuah tabloid diasumsikan dapat dikomunikasikan secara visual melalui elemen estetika dalam desain sampul depannya.
Penelitian ini mengupas apa saja elemen-elemen estetika yang digunakan dalam desain sampul depan tabloid untuk mengomunikasikan brand identity kepada konsumen sasarannya. Selain itu juga mengupas bagaimana tabloid dapat mengomunikasikan brand identity kepada konsumen sasaran melalui desain sampul depannya dengan menggunakan analisis semiotika komunikasi visual. Tabloid Wanita Indonesia adalah objek penelitian yang akan diteliti. Peneliti menganalisis elemen-elemen estetika yang terdapat dalam desain sampul depan tabloid Wanita Indonesia edisi khusus no. 1196, no. 1186, dan no. 1193. Analisis tersebut menggunakan teori segitiga semiosis yang dikemukakan oleh Peirce.
Berdasarkan hasil analisis, terungkap bahwa komunikasi pemasaran berkaitan dengan elemen estetika. Brand identity merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Sedangkan elemen estetika yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan brand identity dalam desain sampul depan tabloid adalah elemen bentuk, warna, dan rupa huruf. Brand identity tabloid Wanita Indonesia sebagai tabloid yang feminin, modern, dan berbudaya ketimuran (budaya Jawa) dapat terungkap secara konsisten dalam edisi no. 1196 dan 1186. Akan tetapi, pada edisi no. 1193 ditemukan ketidak-konsistenan visualisasi brand identity tabloid Wanita Indonesia. Di samping mengomunikasikan brand identity feminin, modern, dan berbudaya ketimuran (budaya Jawa), edisi no. 1193 itu ternyata juga mengomunikasikan pesan 'maskulin'.

The current highly competitive tabloid business has put each tabloid brand on the race to attract consumers' attention. Communicating a brand identity is one of the efforts of a tabloid product to maintain its business. With brand identity, a tabloid can be easily recognized and remembered by consumers despite it being placed side by side with competitive brands. On the other hand, the front cover design is the first thing the target consumers will be seeing. Thus, communicating a tabloid's brand identity in a front cover design is considered important. Brand identity of a tabloid is assumed to be visually communicable through aesthetic elements in a front cover design.
This research will try to explore the aesthetic elements used in a tabloid's front cover design to communicate its brand identity to its target consumers. This research will also try to explore how a tabloid can communicate its brand identity to its target consumers through its front cover design by using visual communication semiotic analysis. Wanita Indonesia Tabloid is the object of this research. The researcher analyze aesthetic elements found in the special edition front cover design of Wanita Indonesia tabloid no. 1196, no. 1186, and no. 1193. The analysis uses triangle of meaning by Charles Sanders Peirce.
Based on result of the analysis, it is revealed that marketing communication is related to aesthetic elements. Brand identity is a part of marketing communication. While aesthetic elements that can be used to communidate brand identity in the front cover design of a tabloid is in the form of shapes, colors, and typefaces. Brand identity of Wanita Indonesia tabloid as a feminine, modern and full of eastern (Javanese) culture tabloid is revealed consistently in edition no. 1196 and 1186. Nevertheless, in edition no. 1193 there is an inconsistency of brand identity visualization of Wanita Indonesia tabloid. Aside from communicating its feminine, modern and full of eastern (Javanese) culture brand identity, edition no. 1193 apparently also communicates a 'masculine' message.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilina Prastari
"Penelitian ini ditujukan untuk melihat bagaimana pemilik brand memanfaatkan komunitas dalam membangun brand positioning. Komunitas yang dipilih dalam penelitian ini adalah komunitas yang lebih banyak menggunakan social media dalam berpromosi atau melakukan kegiatan komunikasi dengan target marketnya. Selain untuk membangun brand positioning, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat bagaimana pemilik brand mengelola komunitas dan menggerakkan anggota-anggota komunitas untuk mempromosikan merek tersebut ke luar komunitas.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk membangun brand positioning yang kuat, pemilik brand perlu mengomunikasikannya secara jelas dan konsisten, memiliki daya saing dibanding kompetitornya dan kredibel. Dalam mengelola komunitas online, pemilik brand juga perlu memerhatikan kualitas isi sehingga bermanfaat bagi anggota-anggotanya.

This piece of work aims to show how brand owner can use community in building brand positioning through social media. Community used as case study for this research is owned by a company and mostly use social media to promote or communicate its brand to the target market. This study also explains on how the brand owner manage and motivate the community to promote the brand outside it.
This study concludes that to build strong brand positioning, brand owner should communicate the positioning statement clearly and consistently, has competitiveness comparing with its competitors and credibel. In managing online community, brand owner needs to provide good content so give benefit to its members.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T34827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizqi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5333
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Andini
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh identitas merek dan identifikasi merek dalam membentuk perceived value, customer satisfaction, brand trust, dan customer loyalty. Dalam penelitian ini brand identification, perceived value, customer satisfaction, dan brand trust dihipotesiskan sebagai variabel mediasi yang mempengaruhi customer loyalty. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan sampel sebanyak 250 responden dari pemilik kendaraan bermotor yang memilih sendiri merek pelumasnya yang berlokasi di Jakarta. Data dianalisis menggunakan structural equation modelling dengan Lisrel 8.80.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas merek berpengaruh terhadap identifikasi merek, perceived value, customer satisfaction, dan brand trust. Identifikasi merek tidak terbukti memediasi identitas merek dalam membentuk loyalitas konsumen. Sejalan dengan penelitian terlebih dahulu perceived value dan customer satisfaction merupakan faktor yang mempengaruhi brand trust yang pada akhirnya mempengaruhi customer loyalty.

This study intends to analyze the effect of brand identity and brand identification on perceived value, customer satisfaction, brand trust and customer loyalty. In this study, brand identification, perceived value, customer satisfaction, and brand trust are hypothesized as mediating brand identity’s effect on customer loyalty. Non probability sampling method was used to select 250 respondents that were sampled from among motorcycle owners in Jakarta area who regularly purchase motorcycle engine oil. Data were analyzed using structural equation modelling with Lisrel 8.80 software.
This research indicates that brand identity affect brand identification, perceived value, customer satisfaction and brand trust. Furthermore, brand identification is not found to be mediating the relationship between brand identity and brand loyalty. In line with past research, this research also found evidence that perceived value and customer satisfaction are drivers of brand trust, which in turn affect customer loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Mona Triane Anreyeni
"Hak atas merek menganut sistem konstitutif, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang merek, dengan sistem konsitusif ini barang siapa yang mereknya terdaftar dalam Dalam Daftar Umum Kantor Merek maka dialah yang berhak atas merek tersebut dan dianggap sebagai pemakai pertama dari merek yang didaftarkan tersebut. Suatu pendaftaran merek harus ditolak oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual apabila bertentangan dengan Pasal 4(itikad tidak baik), Pasal 5 dan Pasal 6 (persamaan pada pokoknya dan atau keseluruhannya) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Namun pada prakteknya ternyata Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tidak melaksanankan tugasnya sebagaimana mestinya hal ini dapat terlihat dari kasus-kasus pelanggaran merek yang terjadi di Indonesia, beberapa diantaranya adalah perkara merek "SO KLIN" antara PT. Wings Surya melawan Yanti Tjandra, Putusan Pengadilan No. 13/Merek/2003/PN.Niaga.Jkt.Pst. Perkara berikutnya, putusan Pengadilan No. 48/Merek/2003/PN.Niaga. Jkt.Pst., diajukan oleh PT. Wings Surya dengan mereknya "WINGS" melawan Hony Suningrat dengan merek "WING". Kemudian perkara merek No. 57/Merek/2003/ PN.Niaga.Jkt.Pst. yaitu perkara merek "MUSTIKA RATU" antara PT. Mustika Ratu, TBK. melawan Arif Prayudi. Kepastian hukum yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek bagi PT. Wings Surya atas mereknya "SO KLIN" dan "WINGS", dan PT. Mustika Ratu Tbk. dengan mereknya "MUSTIKA RATU", yaitu dengan membatalkan dan mencoret merek "SO KLIN" milik Yanti Tjandra, merek "WING" milik Hony Suningrat dan merek "MUSTIKA RATU" Ratu milik Arif Prayudi dari Daftar Umum Direktorat Merek. Pembatalan ini dilakukan melalui proses persidangan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sukri
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>