Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113483 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tato Juliantoro
"PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah satu-satunya Bank Pemerintah yang telah go public sejak tahun 1996, dimana kegiatan utamanya adalah menghimpun dana masyarakat dan mengalokasikan kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat.
Kegiatan penghimpunan dana masyarakat tidak berdiri sendiri dan sangat tergantung pada daya beli masyarakat (debitur). Pada tahun 1998 Bank BNI mengalami kerugian yang besar yaitu Rp. 45,7 trilyun dan salah satu penyebabnya adalah akumulasi kerugian dari negative spread yang bersumber dad tingginya biaya penghimpunan dana masyarakat.
Masalah utama yang dihadapi Bank BNI adalah negative spread yang sulit dielakan/ditekan karena situasi perekonomian yang belum stabil, sehingga tujuan untuk meningkatkan penghimpunan dana masyarakat tidak dapat diimbangi dengan peningkatan laba usaha, hal ini sangat kontradiktif dan tidak menguntungkan.
Penelitian ini dimulai dengan menganalisa kondisi lingkungan internal dan eksternal Bank BN1, dan dalam menganalisa kondisi tersebut digunakan methode SWOT analisis untuk membobot kepentingan setiap faktor dan untuk menentukan posisi bersaing Bank BNI digunakan I - E Matriks.
Dari uji SWOT dan a E's Matrix diperoleh posisi bersaing Bank BNI pada sel medium yang artinya Bank BNI berada pada posisi bisnis dengan kekuatan sacking dan berdasarkan posisi tersebut, rekomendasi yang diberikan terhadap strategi yang cocok untuk pengembangan bisnis Bank BNI dengan memperhatikan analisis tersebut diatas adalah strategi pertumbuhan yang selektif untuk giro, deposito dan dana lain, sedangkan untuk tabungan yang cocok adalah strategi harvest yang juga ada kecenderungan ke pertumbuhan selektif."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rushadi
"Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi Bank BNI Dalam Menghimpun Dana Masyarakat, yang meliputi strategi dasar dan strategi fungsional. Strategi Fungsional yang dilakukan Bank BNI dalam menghimpun dana masyarakat yaitu: Meningkatkan daya saing dengan Marketing Mix, Memperbaiki saran penunjang yang meliputi, Sumber Daya Manusia, Penyempurnaan Struktur Organisasi, Informasi Teknologi, Perubahan yang berorientasi pada produk menjadi orientasi kepada pasar.
Landasan konsep penelitian ini adalah konsep manajemen Strategik yang telah diaplikasikan dalam industri perbankan. Menurut teori bank akan dapat menarik dana masyarakat dengan baik apabila menerapkan strategi tersebut di atas dan strategi pelayanan. Karena pada saat sekarang kunci keberhasilan suatu bank sangat tergantung pada pelayanan. Strategi fungsional tidak akan berhasil kalau tidak ditunjang oleh strategi pelayanan.
Metode penelitian ini bersifat deskriftif ekplanatif yaitu dengan mengkaji Strategi Marketing Mix, Strategi Sumber Daya Manusia, Perubahan Struktur Organisasi, Teknologi dan berorientasi ke Market Oriented. Dengan mendiskripsikan Strategi tersebut diatas bisa diketahui bagaimana implementasi pada Bank BNI. Teknik Analisis data menggunakan konsep manajemen strategi yang dirumuskan oleh Thomas J. Kihcelen dan David Hunger dengan maksud untuk menjelaskan bagaimana proses perumusan strategi yang dilakukan oleh Bank BNI.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ternyata dalam mengimplementasikan konsep strategi tersebut di atas terdapat penyimpangan-penyimpangan. Dari basil temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi bank-bank khususnya Bank BNI dalam menentukan strategi penghimpunan dana masyarakat untuk waktu yang akan datang."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dini Hadiyani
"Paket 27 Oktober 1988 memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk membuka bank?bank baru, sedangkan Paket 20 Desember 1988 membuka kesempatan luar negeri untuk berpartjspas menyempurnakan struktur- kelembagaan dalam sistem keuangan di Indonesia dengan memperluas peranan lembaga?lembaga keuangan dengan usaha modal ventura, perdagangan surat berharga, dan pembiayaan konsumen.
Dengan dikeluarkannya Pakto dan Pakdes tahun 1988, maka membuka peluang bagj dunia perbankan untuk meningkatkan operasionalnya karena banyak kemudahan diberikan. Kemudahan? kemudahan tersebut mengakibatkan semakin banyak jumlah bank dan kantor bank baru yang dibuka, dengan demikian bank-bank mulai bersaing ketat dengan meningkatkan berbagai bentuk produk dan pelayanan.
Setiap pemain dalam industri perbankan berusaha mengantisipasi perkembangan dan persaingan dengan berbagai cara. Demikian pula PT. Bank Tabungan Negara (persero) berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya yang dimilikìnya agar tetap mampu bertahan didalam industri perbankan. Dengan demikian, PT. Bank Tabungan Negara perlu bekerja keras dalam meningkatkan kinerja agar mampu bersaing dengan rekan perbankan lainnya.
Fungsi pemasaran diharapkan dapat mendefinisikan target konsumen dan model?model yang kompetitif, sehingga mampu memuaskan kebutuhan serta keinginan dari konsumen. Untuk mengembangkan fungsi pemasaran yang sukses, bank harus mempunyai rencana dan strategi yang tepat untuk memuaskan setiap kelompok nasabah.
Dalam bisnis perbankan, konsep mendapatkan dana masyarakat seoptimal mungkin dan menyalurkan kredit sebaik mungkin adalah tantangan yang utama bagi fungsi pemasaran. Mendapatkan calan nasabah, baik individu maupun lembaga yang mempunyal dana lebih dan bersedia menanamkan dananya ke Bank Tabungan Neqara bukanlah pekerjaan yang mudah. Begitu pula dalam hal menyalurkan dana yang tersedia ke dalam kredit pemilikan rumah serta kredit konsumsi dengan jaminan tanah dan bangunan, bank?bank pesaing memasarkan produk sejenisnya melalui model?model pemasaran yang spesifik.
Persaingan yang ketat ini perlu diantisipasi oleh Bank Tabungan Negara dengan memperkuat fungsi pemasaran melalui berbagai teknik dan model pemasaran yang terencana, serta didukung oleh berbagai usaha untuk memangkas persyaratan yang menghambat penyaluran kredit secara optimal.
Dalam tulisan ini, pembahasan meliputi strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam usaha menghimpun dana pihak ketiga, terutama dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Strategi pemasaran di Bank Tabungan Negara dalam rangka pemberian kredit pemilikan rumah, kredit konsumsi dengan jaminan rumah dan tanah, serta kredit konstruksi Pembangunan perumahan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Julius Dermawan
"ABSTRAK
Dana masyarakat merupakan salah satu sumber dana yang vital bagi bank. Berbagal
upaya dilakukan oleh manajemen bank untuk mencapai suatu posisi dana yang terbaik
bagi pendanaan usahanya. Kesalahan dalam pengelolaan dana masyarakat akan
mengakibatkan permasalahan yang senus dalam operasi bank.
Sejak deregulasi perbankan pada bulan Juni 1983 yang dikenal dengan PAKJUN 1983
dan berbaga kebijakan serta undang undang yang dikeluarkan oleh pemerintah setelah
itu, telah mendorong perbankan nasional Indonesia berada dalam suatu era kehidupan
yang sangat dinamis. Banyaknya jumlah bank yang tumbuh secara tidak langsung
mengakibatkan persaingan antar bank dalam merebut pasar dana masyarakat menjadi
semakin tinggi. Untuk menghadapi persaingan tersebut setiap bank menggunakan
berbagai teknik pemasaran yang berbeda balk dengan memanfaatkan jaringan distribusi
yang dimiliki, kualitas jasa dan pelayanan dan berbagai pendekatan Iainnya. Sedangkan
untuk mengukur tingkat keberhasilan usaha tersebut, manajemen bank juga
menggunakan berbagai key indicator yang berbeda pada masing bank.
Sebagai salah satu baglan dan industri perbankan nasional. Bank BNI juga tidak terlepas
dari lingkungan persaingan tersebut. Dengan memanfaatkan berbagai konsep
pemasaran, bank BNI menjadi saiah satu bank yang mempunyai share terbesar di
Indonesia. Dengan basis bisnis yang masih didominasi oleh bisnis perkreditan, sumber
dana khususnya dana masyarakat menjadi bagian yang penting dalam kebijakan bianis
Bank BNI. Seiring dengan berkembarignya bisnis perkreditan terutama pada sektor
korporasi telah menjadikan usaha penghimpunan dana menjadi semakin penting. Untuk
menjamin posisi likuiditas usaha dalam pembiayaan bisnis perkreditan, Bank BNI juga
tidak luput dari persaingan dalam penghimpunan dana khususnya dana masyarakat.
Oleh karena itu segala upaya dilakukan untuk mengarnankan posisi likuiditas yang antara
lain dengan memanfaatkan jaringan distribusi melalui cabang-cabang untuk menghimpun
dana masyarakat. Upaya penghimpunan dana masyarakat pada Cabang ABC
merupakan suatu bukti kongkrit dari pelaksanaan kebijakan tersebut. Sedangkan untuk
memacu prestasi cabang dalam mencapai tujuan penghimpunan dana tersebut, target
posisi dana nienjadi indikator utama bagi Bank BNI. Pencapaian atas target yang telah
ditetapkan melalui Corporate Plan menjadi ukuran kinerja cabang dalam melakukan
penghimpunan dana masyarakat.
Permasalahan yang timbul kemudian adalah ketika krisis ekonomi mulal merebak dan
menggoncang perekonomian nasional. Knsis yang diawali dengan jatuhnya nilai tukar
mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amenka tersebut, telah menjadi awal yang
buruk bagi perbankan nasional. Kondisi yang kemudian membawa perbankan ke dalam
kondisi krisis telah mengakibatkan bank menghadapì berbagai perrnasalahan kongkrit,
antara lain menurunnya kepercayaan masyarakat, Negative Spread, Non Peforming
Loan yang tinggl, dan berbagai masalah lainnya. Keadaan ¡ni menjadi semakin serius
karena pertumbuhan dana masyarakat pada Cabang ABC temyata mengalami lonjakan
yang luar blasa. Namun disisi lain bermuara pada permasalahan profitabilitas dan
likuiditas. Dari gambaran tersebut dl atas timbul pertanyaan apakan penilaian kinerja
pennghimpunan dana masyarakat dengan semata-mata mempertimbangkan target
pencapalan masih relevan sebagal indikator pengukuran kInerja.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayati Nufus
"Sesuai dengan Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang memungkinkan Bank umumnya untuk membuka layanan syariah, Bank BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah, dengan konsep dual system banking, yakni penyediaan dua layanan perbankan,umum dan syariah sekaligus.
Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun lembaga keuangan ini meningkat, menjadi Rp.205 milyar atau naik 88 % dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pembiayaan yang disalurkan melonjak sampai 63 % dari tahun sebelumnya menjadi Rp.292,9 milyar.
Selain itu tesis ini juga melakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga (sebagai variabel dependent) terhadap Keuntungan Bagi Hasil, Bagi Keuntungan Bagi Hasil dan SWBI sebagai variabel independent.
The Factors That Influenced Third Parties Fund Collectible: Case Study Of Bni Syariah From 2000-2003 Based on The Act No. 10 1998 that allowed for the conventional bank to open Islamic services, Bank BN1 decided to open another service that based on Islamic law with the concept of dual banking system, that are conventional services and shariah services.
The third party fund that already collect from this financial institution already increase to be 205 billion rupiah or increase 88% if we compared it from the year before. Beside that their financing also increase until 63% from the year before to be 292,9 billion rupiah.
Beside that this thesis also make some test for the factors that influenced the collectible for the third party fund as a dependent variable with the Profit Sharing Income, Lag Profit Sharing Income and SWBI as an independent variable.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ircham Habib
"Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I adalah salah satu kantor pabean yang telah menerapkan e-government pada proses pelayanan impor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh e-government terhadap upaya pelaksanaan good governance pada Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I.
Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori disampaikan oleh Magno dan Serafica (2001) bahwa teknologi komunikasi dan informasi dapat meningkatkan good governance dalam tiga hal, yaitu pertama, peningkatan transparansi, informasi, dan akuntabilitas. Kedua, memfasilitasi partisipasi publik dalam pembuatan keputusan. Ketiga, meningkatkan efisiensi pelayanan publik. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah variabel bebas penerapan e-government dengan indikator : teknologi komunikasi dan informasi, perubahan organisasi, dan aplikasi dalam pelayanan publik. Variabel terikat dalam peneilitian ini adalah good governance dengan indikator : partisipasi publik, akuntabilitas publik dan transparansi. Hipotesis yang dijukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif e-government terhadap upaya pelaksanaan good governance pada Kantor Wilayah VII Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta I. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey deskriptif analitik. Sementara itu instrumen pengumpulan data disusun dalam angket yang menggunakan skala model Likert. Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan analisa korelasi Spearman rho.
Populasi penelitian ini adalah importir/perusahaan yang melakukan importasi paling sedikit 1 (satu) kali dalam sebulan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok I,II dan III, sejumlah 1.850 perusahaan. Sedangkan sampel sejumlah 185 responden diambil dengan metode simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara penerapan e-government dengan upaya pelaksanaan good governance. Hubungan positif tersebut ditunjukkan dengan hasil analisis statistik dengan koefisien korelasi (r) = 0,562. Walaupun terdapat hubungan antara penerapan e-government dengan good governance, namun penerapan e-government bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh. Faktor-faktor yang dimungkinkan berpengaruh antara lain sumber daya manusia namun tidak dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor tersebut.

Regional Office VII of Directorate General of Customs and Excise Jakarta I is the customs office that implemented e-government on import service procedure. The objective of this research is to examine the impact of the e- government toward Good Governance Implementation on Regional Office VII Directorate General of Customs and Excise Jakarta I .
This research based on Magno and Serafica theory (2001) : IT promotes good governance in three basic ways: First, by increasing transparency, information, and accountability. Second, by facilitating accurate decision-making and public participation; and third by enhancing the efficient delivery of public goods and service. Variables of research are : dependent variable is implementation of e-government with indicators : information and communication technology, reorganization process, and application on public services. Independent variable is good governance, with indicators : public participation, accountability, and transparency. The hypothesa of this research is : There is a positive impact of the e-government toward good governance Implementation on Regional Office VII Directorate General of Customs and Excise Jakarta I.
The population of this research is importir/company of Regional Office VII Directorate General of Customs and Excise Jakarta I meanwhile is sample 185 respondents that is taken by simple random sampling. The methods used in this research are survey method and correlational by Spearman Rho.
The study result that : there is a positive impact of the e-government toward good governance Implementation on Regional Office VII Directorate General of Customs and Excise Jakarta I r.y = 0,562. The result of this study is hopelly useful inprove the good governance implemantation by increasing e government quality."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Kusumo
"ABSTRAK
Industri perbankan di Indonesia mernpakan salah satu industri yang merniliki tingkat persaingan yang sangat ketat dengan banyak pelaku industri. Dalam perkembangannya, Indonesia pemah memiliki sampai 240 buah bank yang beroperasi. Lalu dengan adanya krisis ekonomi, jumlah bank
terus menyusut hingga menjadi 145 bank pada bulan Desember 2001. Dan diperkirakan jumlah bank di Indonesia akan terns menyusut, dan hanya bank yang menerapkan strategi bersaing tepat yang dapat bertahan dalam persaingan tersebut.
Salah satu pelaku dalam industri perbankan di Indonesia adalah BankAB Cabang Jakarta. Dalam menjalankan usahanya, Bank AB Cabang Jakarta melaksanakan strategi diferensiasi fokus. Bank
ini membidik segmen nasabah khusus, yaitu korporasi Jepang di Indonesia dan organisasi/ perorangan yang memiliki hubungan dengan korporasi Jepang di Indonesia. Pemilihan segmen nasabah yang khusus ini dilakukan oleh Bank AB Cabang Jakarta setelah mempertimbangkan sumber daya dan kompetensi inti yang dirnilikinya.
Bank ini mernpakan cabang dari Bank AB yang berpusat di Tokyo, dan mernpakan satu-satunya bank Jepang yang memiliki status sebagai Bank Asing di Indonesia. Selain Bank AB Cabang
Jakarta, masih terdapat empat bank lain yang berafiliasi dengan bank di Jepang. Akan tetapi,
keempat bank Jepang tersebut mernpakan bank campuran Indomsia - Jepang, dan tidak memiliki
status sebagai Bank Asing.
Selain itu Bank AB Cabang Jakarta merupakan salah satu bank Jepang yang memiliki sejarah yang
panjang di fudonesia. Keberadaan Ban..lc AB Cabang Jakarta di fudonesia telah dimulai sejak
Indonesia masih berada di bawah kependudukan Kerajaan Belanda. Sedangkan sebagian besar
bank epang lainnya baru didirikan di fudonesia setelah diperkenalkannya PAKTO 88. Hal ini juga
yang menyebabkan sebagian besar bank Jepang di Indonesia belum dapat memperluas jaringan
domestiknya. Sedangkan Bank AB Cabang Jakarta pada saat ini telah berhasil mengembangkan
jaringan domestiknya dengan dua sub-cabang dan satu service point.
Mencermati perkembangan persaingan perbankan yang semakin ketat, maka fokus studi pada
Karya Akhir ini adalah menganalisa strategi bersaing yang dilaksanakan oleh Bank AB Cabang
Jakarta. Lalu berdasarkan keunggulan, kemampuan dan faktor-faktor yang dimiliki, Karya Akhir
ini juga mengusulkan strategi bersaing altematif yang dapat menjadikan Bank AB Cabang Jakarta
sebagai strategic business unit bagi Bank AB.
Dari hasil penelitian Karya Akhir ini menggambarkan dalam kondisi persaingan antar bank yang
ketat, penerapan strategi diferensiasi fokus yang ditunjang oleh kompetensi inti yang unik telah
menyelamatkan Bank AB Cabang Jakarta dari krisis ekonomi di Indonesia, bahkan menempatkan
bank ini sebagai pemimpin pada segmen pasar yang dibidiknya. Dengan memperhatikan
keunggulan kompetitif yang dimiliki maka sebaiknya Bank AB Cabang Jakarta meneruskan
strategi diferensiasi fokus yang dilaksanakannya.
Akan tetapi posisi puncak yang telah dicapai bukanlah suatu yang abadi. Untuk dapat mempertahankan posisi dan kinelja yang baik, maka Bank AB Cabang Jakarta harus melakukan inovasi dalam menerapkan strategi bersaingnya. Dari berbagai pilihan yang ada, strategi altematif
yang dapat dilakukan adalah dengan memperluas jaringan domestik, dengan tetap memusatkan
pelayanan pada segmen pasar yang sama yaitu korporasi J epang di Indonesia serta organisasi/
perorangan yang merniliki hubungan dengannya. Dan melihat potensi pasar yang dimiliki, dan
kondisi persaingan yang ada, Bank AB Cabang Jakarta dapat mernilih Batam sebagai daerah tujuan
pengembangan jaringan domestik.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmawati
"Pada tahun 1988 kebebasan mendirikan bank-bank swasta yang disertai kebebasan menentukan suku bunga (tabungan dan kredit) menjadi sangat liberal, hal ini terlihat dalam bentuk penghapusan sisa-sisa hambatan atas keluar-masuknya modal asing dari dan ke Indonesia. Jumlah bank meningkat dari sekitar 70 menjadi 240 yang kemudian karena adanya krismon yang melanda Indonesia pada tahun 1997 dan membawa dampak yang cukup besar pada dunia perbankan. Pada tahun 1997-1998 Bank-Bank menciut cukup drastis menjadi dibawah 100 bank. Tetapi hal tersebut tetap membuat dunia persaingan dalam perbankan berjalan keras, khususnya pada bank-bank pemerintah karena harus bersaing terhadap Bank-bank swasta yang jumlahnya lebih banyak. Mereka bersaing untuk mengumpulkan nasabah dan menggunakan berbagai cara yang menarik perhatian untuk menjaring nasabahnya.
Di era globalisasi ini, persaingan antar Bank dalam menarik nasabah menjadi semakin ketat, tidak hanya bersaing dengan Bank Swasta, tetapi juga harus bersaing menghadapi Bank Asing yang mulai menjamur. Dalam menyikapi fenomena ini mau tidak mau pihak bank harus meningkatkan kualitas pelayanannya untuk mempertahankan loyalitas nasabah dan merebut pangsa pasar.
Bank BNI 1946 sebagai salah satu Bank Umum terbesar milik pemerintah memiliki produk tabungan yang diberi nama Taplus BNI. Taplus BNI memiliki bunga & fasilitas yang dirancang semenarik mungkin untuk dapat memuaskan nasabahnya. Bagi nasabah tabungan Taplus, mereka tidak perlu antri, mereka mendapatkan fasilitas layanan BNI PhonePIus jalur perbankan bebas antri 24 jam yaitu layanan perbankan melalui telepon selama 24 jam. Hal ini dilakukan akan menjamin keleluasaan dan kepuasan nasabah dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan sejauh mana pelayanan berperan penting terhadap kepuasan nasabah TAPLUS BNI pacla bank BNI 46 cabang Harmoni yang terjadi akibat perbedaan persepsi dan harapan nasabah tersebut. Metode pengukuran yang digunakan adalah metode SERVQUAL berdasarkan teori faktor-faktor penentu kepuasan pelanggan dari Valerie A. Zeithml dan Mary Jo Bitner. Sedangkan pengembangannya dibuat berdasarkan sepuluh factor penentu kualitas jasa, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Competence, Access, Courtesy, Communication, Credibility, Communication dan Understanding The Costumer.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis Kuantitatitf Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunden Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh melalui kepustakaan yang didapat melalui buku, buku, browsing internet dan sebagainya. Metode pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik sampling Insidental yang disebarkan kepada 100 responden di Bank BNI?46 cabang Harmoni Kuesioner yang digunakan terdin dari 41 pertanyaan yang bersifat tertutup.
Kesimpulan dari hasil penelitian terhadap ke-10 dimensi SERVQUAL menunjukan bahwa skors persepsi nasabah lebih tinggi daripada harapan nasabah, artinya pelayanan yang diberikan manajemen Bank BNI cabang Hannoni sudah mernuaskan. Rata-rata total skors persepsi nasabah berdasarkan tingkat kepuasan adalah 3.93 dan total skors harapan nasabah berdasarkan tingkat kepentingan sebesar 3.65 ( PERCEIVED SERVICE > EXPECTED SERVICE -> nasabah Puas ).
Namun demikian, masih ada dimensi-dimensi yang diteliti yang memberikan kontribusi jawaban yang kurang memuaskan seperti pada dimensi Responsiveness dan dimensi Credibility. Unluk memperbaiki hal tersebut manajemen bank BNI disarankan harus lebih meningkatkan pelayanamlya tertama dalam hal ketanggapan karyawan bank dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dan juga harus memperhatikan kredibilitas termasuk didalamnya adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan trust dan kinerja bank sehingga dapat memberikan Excellent Service kepada nasabahnya dan juga untuk pengembangan kepuasan nasabah di masa yang akan datang.

In the year 1988 in freedom to establish private banks accompanied by the independence to determine the interest rates (savings & credits) became extremely liberal; it was showed in the form of elimination of the rest of obstacles on outflow-inflow of foreign capital from and to Indonesia in the year 1997 and brought a quite considerable impact to the banking business. Within the period of the year 1997-1998, number of bank decreased quite drastically to become less than 100 banks. Yet, such matter remained making competition in banking run strictly, particularly at state owned banks since they ought to compete with private banks which were higher in quality. They competed to accumulate customers and used various attracting methods to net their customers.
In this globalization era, inter-bank competition in attracting customers increasingly become tightly, not only compete with Private Banks, but also have to compete to encounter Foreign banks which have started to increase rapidly. In encountering this phenomenon, willy-nilly, the bank has to improve their services quality to maintain customers? loyalty and grab market share.
Bank BNI 1946, as one of the largest state owned Commercial banks, has savings product named Taplus BNI. Taplus BNI has interest rate & facility which are designed as attractive as possible in order to satisfy its customers. For customers of Taplus savings, they needn?t queue; they get service facility of 24 hour free-queue banking line BNI PhonePlus namely, banking services via telephone for 24 hours. lt is conducted in order to secure the customers? freedom and satisfaction in obtaining all information and perform banking transaction without the necessity to move anywhere with high-security privacy, and unlimited space, time and movement.
This research is aimed at obtaining comprehensive description whether the services provided by bank BNI management satisfaction to customers of TAPLUS BNI at Bank BNI? 46, Harmoni Branch, Jakarta. Measurement method which is applied is SERVQUAL method where its development is made based on 10 determining factors of service quality, namely Tangible, Reliability, Responsiveness, Competence, Access, Courtesy, Communication, Credibility, Communication and Understanding The Customer.
Research method which is applied is Quantitative analysis. Data which is collected consists of primary data and secondary data. Primary data is obtained by using questionnaires while secondary data is obtained through bibliography which is obtained via books, browsing in Intemet and so on. Sampling method which is applied is Non Probably Sampling with Incidental sampling techniques which were distributed to 100 respondents at Bank BNI ?46, Harmoni Branch. Questionnaires which were applied consist of 41 close questions.
The result of research of all 10 SERVQUAL dimensions indicate that scores of customers? perception are higher than Customers? expectation, meaning that the services provided by management of Bank BNI, Harmoni Branch have been satistied Total score average of customers? perception based on customers? satisfaction degree is 3,93 and total scores of Customers? expectation based on interest degree is 3,65 (PERCEIVED SERVICE > EXPECTED SERVICE -> customers are satisfied).
Nevertheless, there are still dimensions being researched that provide less satisfied response contributions such as in Responsiveness dimension and Credibility dimension. To improve such matters, management of Bank BNI must increase its services more and more so that it can ofer Excellent Service to its customers and also to develop customers? saticfaction in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>