Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Rachmadini Effendi
"Penelitian ini membahas peran media sosial dalam pemberitaan pengalaman 6 kreator video YouTube yang pernah terjebak di perusahaan ‘nakal’ atau Black Company Jepang tahun 2018—2021. Data primer diperoleh dengan mengobservasi dan membuat transkripsi 11 video dari 6 kreator YouTube dan data sekunder diperoleh dari laman- laman sosial media atau situs web yang terkait dengan isu Black Company Jepang. Data dianalisis secara kualitif menggunakan metode analisis konten (content analysis) dalam kerangka teori masyarakat informasi oleh Castells dan konsep karakteristik media sosial oleh Nasrullah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial berupaya memberikan informasi mengenai Black Company Jepang dengan menjadi media yang berbasis user-generated content sehingga memfasilitasi kreator menyampaikan pengalaman (storytelling), serta berperan dalam membangun kesadaran (raising awareness) tentang Black Company dengan memungkinkan para kreator untuk mengingatkan soal pentingnya pemahaman akan hukum ketenagakerjaan, kultur kerja lokal, penguasaan bahasa Jepang, kesadaran berjejaring, dalam menghadapi dan mencegah eksploitasi calon pekerja migran Indonesia (PMI) di Black Company Jepang.

This study discusses about how social media plays a role in spreading 6 YouTube video creators exposing about their personal experiences being trapped working in some "Black Company" in Japan, from 2018 to 2021. Content analysis is occupied as a method to analyze the data, implementing Castells’ network society concept and Nasrullah’s social media characteristics concept as the theory framework. This study suggests that social media (1) does its optimality as a user-generated content media and self-directed mass communication, so that (2) it facilitates the creators to spread awareness about labor law, about working culture, about the importance of Japanese language mastery, and about the absence of governmental roles in the migration process."
Jakarta : Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Laksmi Indriyastuti
"[ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi sementara terhadap strategi media sosial Indorelawan dalam melakukan sosialisasi kegiatan relawan. Penelitian ini menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product) dari Stufflebeam (1971) dimana evaluasi dilakukan berdasarkan perencanaan awal Indorelawan terkait pemanfaatan media sosial mereka. Adapun media sosial yang diteliti pada penelitian ini terbatas pada Twitter, Facebook dan website Indorelawan. Penelitian dilakukan melalui kuesioner yang diberikan kepada 30 responden yang terdiri atas mahasiswa dan fresh-graduate serta wawancara dengan pihak Indorelawan. Penelitian ini menunjukkan bahwa brand awareness target khalayak mengenai Indorelawan belum terlalu kuat sehingga, belum terlalu banyak khalayak yang mengetahui keberadaan media sosial Indorelawan. Hal tersebut tentu menghambat sosialisasi terkait kegiatan relawan melalui Indorelawan. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini merekomendasikan Indorelawan agar (1) menentukan KPI (key performance indicator) jangka pendek untuk media sosial mereka , (2) melakukan riset khalayak agar lebih mengetahui karakteristik target khalayak mereka, (3) bekerja sama dengan agensi untuk memperbaiki strategi media sosial Indorelawan.

ABSTRACT
This study is a preliminary evaluation of Indorelawan's social media strategy in
socializing volunteering activities. In evaluating the strategy, the researcher used
the CIPP model by Stufflebeam (1971) which evaluates the strategy based on the
initial plan, particularly for the social media strategy plan. The researcher foccuses
on three social media that Indorelawan has Twitter, Facebook and their website.
Through the questionnaires completed by 30 respondents that includes students
and fresh-graduates, and also through interviewing the co-founders and directors
of Indorelawan, this study shows that their brand awareness is not strong yet.
Therefore, not much audience have knowledge on Indorelawan?s social media
accounts. This of course hinders them in socializing volunteering activities. To
solve this problem, the researcher recommends Indorelawan to (1) determine a
short-term KPI (key performance indicator) for their media social goals , (2) do
the target audience research to get a better understanding about their target
audience?s characteristics, (3) work together with an agency to improve their
media social strategy.;This study is a preliminary evaluation of Indorelawan?s social media strategy in
socializing volunteering activities. In evaluating the strategy, the researcher used
the CIPP model by Stufflebeam (1971) which evaluates the strategy based on the
initial plan, particularly for the social media strategy plan. The researcher foccuses
on three social media that Indorelawan has?Twitter, Facebook and their website.
Through the questionnaires completed by 30 respondents that includes students
and fresh-graduates, and also through interviewing the co-founders and directors
of Indorelawan, this study shows that their brand awareness is not strong yet.
Therefore, not much audience have knowledge on Indorelawan?s social media
accounts. This of course hinders them in socializing volunteering activities. To
solve this problem, the researcher recommends Indorelawan to (1) determine a
short-term KPI (key performance indicator) for their media social goals , (2) do
the target audience research to get a better understanding about their target
audience?s characteristics, (3) work together with an agency to improve their
media social strategy., This study is a preliminary evaluation of Indorelawan’s social media strategy in
socializing volunteering activities. In evaluating the strategy, the researcher used
the CIPP model by Stufflebeam (1971) which evaluates the strategy based on the
initial plan, particularly for the social media strategy plan. The researcher foccuses
on three social media that Indorelawan has—Twitter, Facebook and their website.
Through the questionnaires completed by 30 respondents that includes students
and fresh-graduates, and also through interviewing the co-founders and directors
of Indorelawan, this study shows that their brand awareness is not strong yet.
Therefore, not much audience have knowledge on Indorelawan’s social media
accounts. This of course hinders them in socializing volunteering activities. To
solve this problem, the researcher recommends Indorelawan to (1) determine a
short-term KPI (key performance indicator) for their media social goals , (2) do
the target audience research to get a better understanding about their target
audience’s characteristics, (3) work together with an agency to improve their
media social strategy.]"
2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Venni Astria
"Pariwisata merupakan industri yang sarat akan informasi. Media sosial sering menjadi sumber dari informasi. Media sosial tidak hanya menyajikan informasi akan destinasi wisata Jepang, namun juga pengalaman maupun kesan wisatawan tersebut sebagai acuan dalam menentukan keputusan, keyakinan, dan meningkatkan kualitas perjalanan. Selain itu, bagi pihak penyedia produk atau jasa dalam pariwisata, media sosial juga menjadi sarana promosi yang baru. Dalam skripsi ini diangkat juga demografi pariwisata Jepang sebagai dampak media sosial. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis.

Tourism is an industry which packed with information. One of the information source is social media. Social media give, not only the information about Japan tourist destination, but also the experiences and review from other tourist, as a reference in taking decision, to make sure, and to rise the quality of the trip. In addition, social media also become a new promotion place for the product and service provider in tourism. In this paper is also discuss the Japanese tourism demography as an impact of social media. This study is a review of literature with descriptive-analysis methods.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathurrizki Budiman
"Penelitian ini mengkaji tentang humor yang ada pada media sosial TikTok. Fokus utama penelitian ini terletak pada humor alih bahasa Indonesia-Jepang dan bagaimana penciptaan humor tersebut terjadi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penerjemahan dari Newmark (1998), teori penerjemahan humor dari Jeroen Vandaele (2010) yang berkaitan dengan sosiokultural, dan 45 teknik pembentukan humor oleh Arthur Asa Berger (1997). Penelitian dilakukan dengan mencatat, meneliti, dan melakukan tabulasi pada 30 video TikTok oleh akun @heyekgenki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data dari tuturan tokoh yang mengandung humor dapat diklasifikasi menjadi enam bagian, yaitu idiom, nama anggota tubuh, negasi, repetisi, nama binatang, dan data lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, teori 45 Teknik Pembentukan Humor dari Arthur Asa Berger (1997) pada kategori Language (kebahasaan) yang memuat 15 teknik, seyogyanya dapat ditambahkan satu teknik tambahan. Teknik tersebut adalah teknik alih bahasa yang menjadi teknik ke-16. Teknik alih bahasa mencirikan fitur penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lainnya yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan pada bahasa yang dituju, sering kali menggunakan penerjemahan literal, dan cenderung mempertahankan pola pemikiran yang melekat pada bahasa sumber. Dengan demikian, berdasarkan data yang telah dianalisis, teknik alih bahasa ini dapat menjadi pelengkap pada teori teknik pembentukan humor Berger, sehingga membuat total keseluruhan teori tersebut berjumlah 46.

This research aims to examines humor on the social media platform TikTok. The primary focus of this research is on Indonesian-Japanese language translation humor and the mechanisms through which this humor is created. The theoretical framework utilized in this study includes Newmark's (1998) translation methods, Jeroen Vandaele's (2010) theory on the translation of humor and its sociocultural implications, and Arthur Asa Berger's (1997) 45 techniques of humor creation. The research was conducted by recording, analyzing, and tabulating data from 30 TikTok videos by the account @heyekgenki. The findings of this study reveal that the humorous utterances can be classified into six categories: idioms, body part names, negations, repetitions, animal names, and other miscellaneous data. Based on these findings, it is proposed that Arthur Asa Berger's (1997) theory of 45 Humor Creation Techniques in the Language category, which currently encompasses 15 techniques, should include an additional technique. This technique, referred to as the translation technique, would become the 16th technique. The translation technique is characterized by the translation of content from one language to another in a manner that deviates from the target language's linguistic norms, often employing literal translation and retaining the thought patterns inherent in the source language. Thus, based on the analyzed data, the translation technique can complement Berger's humor creation techniques, increasing the total number of techniques to 46."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ani Sari
"Penelitian ini berfokus pada dampak perubahan makna 'bekerja' di masyarakat Jepang, yaitu fenomena penyebutan black company. Makna bekerja di masyarakat Jepang telah berubah dalam beberapa dekade terakhir. Pekerja yang semula akan bekerja keras demi perusahaannya, kini pekerja generasi muda lebih memilih untuk memiliki pekerjaan dengan banyak waktu luang. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana penyebutan black company yang diberikan oleh masyarakat Jepang dan bagaimana perubahan makna bekerja di Jepang. Data yang diperoleh merupakan data sekunder dari penelitian kepustakaan serta pengumpulan data dari sumber-sumber publikasi lainnya.
Metode analisis yang digunakan adalah metode penyajian analisis deskriptif. Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa makna bekerja bagi pemuda telah berubah. Pemuda Jepang tidak dapat membawa keseluruhan dirinya untuk pekerjaan dan tempat kerja. Pekerja paruh waktu tidak dapat mencocokkan pekerjaan dengan tujuan hidupnya. Kekhawatiran yang dirasakan, menyebabkan para pekerja paruh waktu mudah putus asa dalam mendapatkan pekerjaan. Salah satu dampak perubahan makna bekerja, yaitu munculnya penyebutan black company. Black company itu sendiri merupakan asumsi yang diciptakan oleh kelompok masyarakat dan media massa. Pemerintah berupaya untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang melakukan tindakan 'pelanggaran', seperti black company.

This study focuses on the impact of changes in the meaning of "work" in Japanese society, namely the phenomenon of the black company mention. Meaning of work in Japanese society has changed in recent decades. Workers were previously would worked hard for his company, now the younger generation of workers prefer to have a job with a lot of free time. The problem studied in this research is how the mention of the black company given by the Japanese society and how it changes the meaning of work in Japan. The data obtained is a secondary data from the research literature as well as collecting data from sources other publications.
The analytical method used is the method of presentation of descriptive analysis. Based on the research and analysis that has been done, it can be concluded that the meaning of work for youth has changed. Japanese youth can not bring overall himself to work and the workplace. Part-time workers are not able to match jobs with the goal of his life. Concerns were perceived, causing part-time workers easy to desperate in getting a job. One of the effects of changes in the meaning of work, namely the emergence of the mention of the black company. Black company is assuming that was created by community groups and the media. Government seeks to impose sanctions on companies that take action "offense", as black company.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadhli Adbaka
"

Studi ini bertujuan untuk mengungkap kemunculan emoji-emoji yang pada meme-meme yang bernarasi stereotip kulit hitam di media sosial dari kacamata linguistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika sosial, terutama kerangka analisis sintagmatik dan paradigmatik, bersama dengan elemen bahasa dan keterkaitan antarmodal. Tujuannya adalah untuk menggali fenomena emoji stereotip kulit hitam dan peran mereka dalam media sosial, khususnya pada platform Instagram Reels. Penelitian kualitatif ini melibatkan pengumpulan dan analisis konten video meme dengan jumlah likes lebih dari 200.000, serta komentar dan emoji terkait yang diperoleh melalui metode web scraping dari postingan Instagram Reels. Penelitian ini mengungkap empat temuan utama. Pertama, emoji selalu berada pada komentar yang mengafirmasi pesan stereotip kulit hitam dalam meme. Kedua, penggunaan elemen bahasa menjadi penghubung emoji dengan komentar dan gambar melintasi entity, occurrence, dan figure. Ketiga, hubungan yang dihasilkan oleh emoji dengan komentar meme didasarkan oleh dua pendekatan utama—simbolis dan metaforis—untuk menjembatani emoji, komentar, dan video meme. Keempat, emoji mempunyai peran ganda, yakni sebagai sebagai topeng digital yang memfasilitasi keterlibatan dalam dunia online tanpa takut akan dampak negatif dan sebagai alat untuk memasuki topik sensitif seperti stereotip kulit hitam. Penelitian ini menyimpulkan bahwa emoji yang teridentifikasi memiliki peranan yang signifikan dalam menggambarkan narasi stereotip mengenai individu berkulit hitam, baik dalam konteks linguistik maupun interaksi di media sosial.


This study aims to reveal the emergence of emojis in memes narrating stereotypes about black individuals on social media from a linguistic perspective. The research adopts a social semiotics approach, utilizing syntagmatic and paradigmatic analysis alongside language elements and intermodal coupling. Its focus is to explore the phenomenon of stereotypical black emojis and their roles in social media, specifically Instagram Reels. Employing a qualitative methodology, this study collected video meme content targeting posts with over 200,000 likes, along with their associated comments and emojis. Data extraction from existing Instagram Reels posts was conducted through web scraping. This study reveals four main findings. First, emojis consistently accompany comments affirming stereotypical messages about black individuals in memes. Second, the use of language elements serves as a link between emojis, comments, and images across entity, occurrence, and figure. Third, the relationships generated by emojis with meme comments are based on two main approaches—symbolic and metaphoric—to bridge emojis, comments, and video memes. Finally, emojis play a dual role, acting as digital masks facilitating engagement in the online world without fear of negative repercussions as well as tools to broach sensitive topics such as black stereotypes. This research suggests that the identified emojis play a significant role in depicting stereotypical narratives regarding black ethnicity, both in linguistic contexts and social interactions on social media platforms.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayzsa Bianda Kori
"ABSTRAK
Selain alat jaringan, pola komunikasi dan perilaku di media sosial mencerminkan dan mewakili kepribadian pengguna media sosial. Profil dan pesan media sosial seseorang membantu menciptakan persepsi orang lain akan dirinya, yang dikembangkan dengan sengaja atau tidak. Proses komunikasi ini digunakan sebagai alat ldquo;personal branding rdquo; dan dianggap sebagai pendekatan yang efektif untuk tujuan pemasaran.Studi literatur ini menemukan bahwa social media memegang peran penting dalam pembentukan personal branding yang baik, Dengan penggunaan aplikasi berbasis internet dalam kehidupan sehari-hari, social media memegang peran untuk mengontrol persepsi orang lain terhadang pengguna social media tersebut.

ABSTRACT
Other than networking tools, communication pattern and behavior on social media may reflect and represent the personality of the user. Social media profiles and media social messages create a significant impression and build up perception to others, which is developed intentionally or not. Taken from this situation, this process of communication utilized as a personal branding tools and considered as an effective approach for a marketing objective. This literature study has found that social media has a significant role to create a well managed brand. With regular use of this internet based application in daily activity, social media gain big roles to control audience rsquo s perception towards the social media account holder. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shabila Annisa Diningsih
"Studi literatur mengenai krisis komunikasi terus berkembang. Hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh isu-isu di masyarakat, seperti pandemi atau bencana alam. Literatur mengenai krisis komunikasi juga berkembang karena kehadiran dan perkembangan media baru, salah satunya adalah media sosial. Sepanjang satu dekade terakhir, studi ilmiah yang menganalisis praktik terbaik atau implikasi praktik penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi terus berkembang. Makalah ini melakukan kajian literatur terhadap lima belas jurnal pene litian internasional tentang penggunaan media sosial dalam manajemen krisis komunikasi. Hasilnya, ditemukan lima tema utama tentang peran media sosial dalam manajemen krisis komunikasi, yaitu media sosial berbasis teks lebih efektif dalam manajemen krisis komunikasi dibandingkan media sosial berbasis visual, media sosial efektif jika berperan sebagai sarana penyebaran informasi yang cepat dan akurat, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun dialog interaktif dengan pemangku kepentingan sosial dapat digunakan untuk melakukan monitoring , media atau pengawasan terhadap opini publik di masa krisis komunikasi, serta penggunaan media sosial harus tetap dilengkapi oleh penggunaan media tradisional dalam manajemen krisis komunikasi.

Literature studies related to crisis communication continue to grow. The growth is not only caused by the issues within the society, such as pandemics or natural disasters, but als o caused by the presence and development of the new media, one of which is social media. Over the past decade, scientific studies analyzing best practices or practical implications on using social media as a part of communication crisis management have con tinued to evolve. This paper conducts a literature review of fifteen international research journals about the use of social media in crisis communication management. The result shows that there are five main themes regarding the topic, namely textmanagement than visualbased s ocial media is more effective in communication crisis based social media, social media is effective if it is used to disseminate information quickly and accurately, social media can be utilized as a means to build interactive dialogu e with stakeholders, social media can be used to monitor or supervise public opinion in times of communication crisis, and the use of social media must still be complemented by the use of traditional media in crisis communication management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
J.A.N Putri Siregar
"Sosial Instagram Produk Madmilk di GarisTemu
Hokkaido series adalah produk terbaru yang dikeluarkan oleh Madmilk
dengan dua varian baru yaitu varian rasa Ube dan HAM&Cheese. Berdasarkan hal
tersebut, penulis menyusun Tugas karya akhir ini dengan membahas mengenai
kegiatan pengelolaan media sosial dalam meningkatkan awareness untuk produk
Hokkaido series dengan menggunakan metode AISAS. Produk Madmilk
menggunakan media sosial Instagram sebagai platform dalam beriklan. Tujuan
utamanya yaitu meningkatkan brand Awareness mengenai varian terbaru dan
meningkatkan penjualan produk. Berdasarkan pengamatan selama 3 bulan
magang, online marketing campaign berpengaruh secara signifikan pada kelima
variabel AISAS dalam meningkatkan awareness di media sosial.

Sosial Instagram Produk Madmilk di GarisTemu
The Hokkaido series is the latest product released by Madmilk with two
new variants, namely the Ube and HAM&Cheese flavor variants. Based on this,
the authors compiled this final project by discussing social media management
activities in increasing awareness for Hokkaido series products using the AISAS
method. Madmilk products use social media Instagram as a platform for
advertising. The main goal is to increase brand awareness about the latest
variants and increase product sales. Based on observations for 3 months of
internship, online marketing campaigns have a significant effect on the five AISAS
variables in increasing awareness on social media.
"
Depok: Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Oktaviana
"ABSTRAK
Media sosial merupakan digital marketing media yang berpengaruh pada tahap pertemuan layanan dan tahap pasca pertemuan layanan, serta berpengaruh pada tahap pra-pembelian yang memberikan beberapa manfaat kepada konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran media sosial yang terdiri dari manfaat fungsional, manfaat moneter, manfaat hedonik, dan manfaat sosio-psikologis selama tahap pra-pembelian dalam industri restoran. Media sosial digunakan untuk mengetahui kebiasaan dan perilaku konsumen yang pada akhirnya digunakan untuk mendapatkan konsumen. Dalam penelitian ini, empat hipotesis dikembangkan dan diuji dengan data primer dari hasil survei 130 responden. Data dikumpulkan menggunakan judgemental sampling dari responden yang pernah mengunjungi restoran setelah mengunjungi situs media sosial restoran tersebut dengan usia 17 tahun ke atas. Teknik statistik yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda. Dari empat hipotesis yang dikembangkan, hanya ditemukan dua hipotesis yang diterima yaitu manfaat fungsional dan manfaat moneter berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya pemahaman mengenai peran media sosial selama tahap pra-pembelian dalam industri restoran maupun bahan perbandingan untuk membuat penelitian selanjutnya, serta sebagai bahan pertimbangan restoran untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran selama tahap pra-pembelian.

ABSTRACT
Social media is a digital marketing media that influences the service encounter stage and post encounter stage, also influences the pre purchase stage that gives some benefits to the consumer. The purpose of this study is to examine the role of social media which consists of functional benefits, monetary benefits, hedonic benefits, and socio psychological benefits during the pre purchasing stage in the restaurant industry. Social media is used to find out the habits and behavior of consumers that ultimately used to get consumers. In this study, four hypotheses were developed and tested with primary data from a survey of 130 respondents. Data were collected using judgmental sampling from respondents who had visited the restaurant after visiting the social media site of the restaurant with the age of 17 years and above. The statistical technique used is Multiple Linear Regression. Out of the four hypotheses, only two hypotheses were supported which were functional benefits and moneter benefits influenced the purchasing decision.The results of this study can be used to enrich understanding about the role of social media during the pre purchasing stage in the restaurant industry and as comparative material to conduct further research, also as a consideration of restaurants to utilize social media as a marketing tool during the pre purchasing stage."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>