Ditemukan 142773 dokumen yang sesuai dengan query
Fathiya Nadhifa Sydra Tsany
"Penelitian ini melibatkan survei untuk menguji hubungan antara penggunaan Facebook dan tiga faktor psikologis, yaitu empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri pengguna. Skor rata-rata 3 variabel dari sampel 852 peserta (M = 28,94, SD = 13,98) diperoleh dengan menggunakan alat ukur yang mengukur intensitas penggunaan Facebook, empati, narsisisme, dan tingkat penghargaan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan ketiga sifat tersebut. Penggunaan Facebook berkaitan secara positif dengan peningkatan sifat empati, narsisisme dan penghargaan diri.
The present study conducted a survey to examine the relationship between Facebook use and three psychological factors, such as empathy, narcissism, and self-esteem level of the users. A sample of 852 participants’ (M = 28.94, SD = 13.98) averaged scores of aforementioned variables were obtained using measures of the intensity of Facebook use, empathy, narcissism, and self-esteem. Results showed that there were significant relationships between Facebook use and the three traits. Facebook use has a positive association with the increase of empathy, narcissism, and self-esteem level"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Salsabila Khairunisa
"Facebook with its large use in contemporary society has allowed various opportunities for users to engage with one another, present themselves in a personalised way that real life may not offer, and evaluate one’s self and others. With Facebook’s growing importance, this study’s aim was to assess how Facebook use was correlated to psychological attributes of empathy, narcissism, and self-esteem. Using a correlational design, 852 community sample participants (545 female, 289 male, 15 non-binary, 3 other-identifying) with a mean age of 28.94 (SD = 13.98) were recruited through an online survey distributed via social media, emails, and personal messages over the span of one week. Results revealed a significant positive correlation of Facebook use with empathy and self- esteem while a non-significant correlation was found for narcissism and Facebook use. These findings imply that more frequent Facebook use may help users to foster positive relations with others and their self, but not for relations that are egoistic in nature.
Facebook dengan penggunaannya yang besar dalam komunitas kontemporer telah memungkinkan berbagai peluang bagi penggunauntuk terlibat satu sama lain, menampilkan diri mereka dengan cara yang dipersonalisasiyang mungkin tidak ditawarkan oleh kehidupan nyata. Selain itu Facebook digunakan untuk mengevaluasi diri sendiri dan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimanapenggunaan Facebook berkorelasi dengan atribut psikologis empati, narsisisme, dan harga diri. Penelitian ini menggunakan desain korelasional, dengan 852 partisipan (545 perempuan, 289 laki-laki, 15 non-biner, 3 identifikasi lainnya) dengan usia rata-rata 28,94 (SD = 13,98) yang direkrut melalui survei daring yang disebarkan melalui media sosial, email, dan pesan pribadi selama rentang waktu satu minggu. Hasil menunjukkan korelasi positif signifikan antara penggunaan Facebook dengan empati dan harga diri, sedangkan korelasi tidak signifikan ditemukan pada hubungan narsisisme dan penggunaan Facebook."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Farhana
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara penggunaan Facebook dengan harga diri, adiksi sosial media, dan narsisme. Penelitian ini melibatkan 852 peserta (545 perempuan, 289 laki-laki, 15 nonbiner, 3 identitas lainnya) dengan rata-rata umur 29 tahun. Peserta melengkapi survei online yang terdiri dari pertanyaan demografis dan skala pengukuran (Rosenberg Self-Esteem Scale, Bergen Social Media Addiction Scale, Dirty Dozen Dark Triad Scale, Facebook Intensity Scale). Korelasi Pearson’s digunakan untuk meniliti hubungan antara penggunaan Facebook dan 3 variabel lainnya. Hasil menampilkan bahwa meningkatnya level harga diri memiliki hubungan yang signifikan terhadap penggunaan Facebook, level adiksi sosial media yang tinggi menunjukkan korelasi yang positif terhadap penggunaan Facebook. Sebaliknya, narsisme tidak menunjukkan korelasi dengan penggunaan Facebook. Meskipun demikian, hasil dari variabel harga diri dan narsisme tidak sesuai dengan hipotesis dan adiksi sosial media menunjukkan hasil yang sesuai dengan hipotesis. Penelitian ini memiliki limitasi yang hanya meneliti penggunaan Facebook, sedangkan terdapat beberapa sosial media lain yang memiliki potensi untuk diteliti lebih lanjut. Karena itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk mempertimbangkan penelitian sosial media lain. Limitasi lainnya adalah untuk fokus ke populasi yang lebih kecil agar penelitian dapat dilakukan dengan spesifik.
The purpose of this research study was to examine the correlation between Facebook use and self- esteem, social media addiction, and narcissism. There are 852 participants (545 female, 289 male, 15 non- binary, and 3 other-identifying) with an age range of 29 years old who completed an online survey consisting of a demographic questions and measurements scales (Rosenberg Self-Esteem Scale, Bergen Social Media Addiction Scale, Dirty Dozen Dark Triad Scale, Facebook Intensity Scale). A pearson's correlation was used to investigate thecorrelation between facebook use and the 3 variables. Results showed that increased level of self- esteem relates to statistically significant Facebook use, high levels of social media addiction is positively correlated with the use of Facebook. On the contrary, narcissism was reported having no correlation with Facebook use. However, the result of self-esteem and narcissism are not in line with the hypotheses while only social media addiction that is equivalent to the hypothesis. This research has a limitation which only examines Facebook use. Meanwhile, there are many social media platforms that can be investigated as well. Hence, future research might consider the use of other social networking platforms and narrow down the population size to make the research in more detail."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Josephine Sandra Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Facebook dan neurotisisme, narsisme, dan kecemasan. Variabel dari penelitian ini adalah penggunaan Facebook, neurotisisme, narsisme, dan kecemasan. Ada 852 peserta dalam penelitian ini (M = 29,94, SD = 13,98). Survei penelitian ini didistribusikan secara daring, dengan waktu partisipasi 15 sampai dengan 20 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan Facebook dengan neurotisisme dan narsisme, tetapi ada hubungan negatif antara penggunaan Facebook dengan kecemasan. Hasil ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa peserta dalam penelitian ini bukan lagi pengguna aktif Facebook, yang menyebabkan ketidakmampuan untuk merekam neurotisisme, narsisme, dan kecemasan mereka lebih baik daripada ketika mereka terlibat dalam platform media sosial lainnya. Fakta bahwa penelitian ini dilakukan pada masa pandemi COVID-19 sebenarnya menyebabkan partisipan lebih banyak berinteraksi di media sosial, namun mengingat usia partisipan, media sosial yang sering digunakan partisipan bukanlah Facebook karena partisipan sudah tidak aktif lagi menggunakan Facebook sebagai media sosial utama mereka.
This research aims to investigate the relationship between Facebook use and neuroticism, narcissism, and anxiety. The variables are Facebook use, neuroticism, narcissism, and anxiety. There are 852 participants in this study (M = 29.94, SD = 13.98). The survey was distributed online, with 15 to 20 minutes of participation time. The results show no significant correlation between Facebook use with neuroticism and narcissism, but there is a negative correlation between Facebook use and anxiety. The null results are attributed to the fact that the participants in this study are no longer active users of Facebook, which causes the inability to record their neuroticism, narcissism, and anxiety better than when they are engaging in other social media platforms. The fact that this research was conducted during the COVID-19 pandemic actually caused the participants to engage more in social media, however, considering the age of the participants, the social media that the participants frequently use is not Facebook since they no longer actively using Facebook as their main social media. Keywords: Anxiety, Facebook use, Narcissism, Neuroticism."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Asteria Zita Trinandya
"Facebook adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di antara orang-orang dengan usia dan latar belakang yang beragam, terutama di kalangan mahasiswa karena Facebook merupakan salah satu platform yang dapat digunakan untuk menjalin dan memelihara hubungan. Dengan demikian, makalah ini meneliti apakah kepuasan hidup, harga diri dan kesepian berhubungan dengan penggunaan Facebook. Skala Intensitas Facebook, Skala Kepuasan Dengan Kehidupan, Skala Harga Diri Rosenberg dan Skala Kesepian UCLA digunakan dalam makalah ini untuk mengukur penggunaan Facebook. Peserta yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah 852 pengguna Facebook. Kami berhipotesis bahwa kepuasan hidup akan memiliki hubungan positif dengan penggunaan Facebook sementara harga diri akan memiliki hubungan negatif dengan penggunaan Facebook. Selain itu, kami juga berhipotesis bahwa kesepian akan memiliki hubungan positif dengan penggunaan Facebook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan hidup, harga diri, serta kesepian dapat menjadi prediktor penggunaan Facebook meskipun arah hubungannya mungkin berbedaan
Facebook is one of the most used social media amongst people of various ages and background, it is especially common within college students as it is one of the platforms that can be used to make and maintain relationships. Thus, the present paper examines whether life-satisfaction, self-esteem and loneliness are related to Facebook use. The Facebook Intensity Scale, the Satisfaction With Life Scale, the Rosenberg Self-Esteem Scale and the UCLA Loneliness Scale were used in this paper to measure Facebook use. The participants collected in the study were 852 frequent users of Facebook. We hypothesized that life- x satisfaction would have a positive relationship with Facebook use while self-esteem would have a negative relationship with Facebook use. Moreover, we also hypothesized that loneliness would have a positive relationship with Facebook use. The results showed that lifesatisfaction, self-esteem as well as loneliness can be predictors of Facebook use although the direction of the relationship may differ."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rizki Putra Pambudhi
"Sebagai salah satu platform media sosial terbesar, Facebook adalah bagian integral dari pervasive media ini. Karena jangkauan dan besarnya global, tidak mengherankan bahwa Facebook memiliki pengaruh psikologis yang besar pada orang-orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harga diri seseorang, kepuasan tubuh, dan tingkat narsisme dalam kaitannya dengan penggunaan Facebook mereka. Dengan menggunakan convenience sampling, 852 peserta mengambil bagian dalam survei online yang mengukur variabel-variabel ini. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan dengan penggunaan Facebook untuk harga diri dan narsisme masing-masing tetapi tidak menemukan korelasi untuk kepuasan tubuh. Kesimpulannya, Facebook adalah alat yang kuat, tetapi bukan satu-satunya, dalam pengembangan identitas dan rasa diri seseorang. Dalam hal seberapa banyak itu dimasukkan ke dalam kesombongan mereka, itu dapat meningkatkan atau menurunkan rasa harga diri seseorang, kepuasan tubuh, dan bahkan narsisme. Penggunaan dan kepuasan Facebook akan bervariasi tergantung pada tingkat keterlibatan seseorang. Disarankan bahwa untuk mencapai hasil yang lebih konsisten, setiap orang menerapkan teknik sampel yang sama dengan meminta setiap siswa melaporkannya dan dengan memberikan instruksi yang lebih rinci dan tepat.
As one of the biggest social media platforms, Facebook is an integral part of this media pervasiveness. Due to its global extent and magnitude, it is no surprise that Facebook has a major psychological influence on people. The goal of this research was to examine the relationship between people’s self-esteem, body satisfaction, and narcissism levels in relation to their Facebook use. Using convenience sampling, 852 participants took part in an online survey that measured these variabless. Results of the research has showed significant positive correlations with Facebook use for self-esteem and narcissism respectively but did not find a correlation for body satisfaction. In conclusion, Facebook is a strong tool, but it is not the only one, in the development of a person's identity and sense of self. In terms of how much it feeds into their vanity, it can either increase or decrease a person's sense of self-esteem, body satisfaction, and even narcissism. Facebook use and satisfaction will vary depending on one's level of involvement., it is suggested that to achieve a more consistent result by everyone applying the same sample technique by having each student report it and by providing more detailed and exact instructions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Riska Insyira Budiman
"Facebook merupakan salah satu media sosial interaktif yang kerap digunakan orang-orang di seluruh dunia. Facebook telah terbukti bermanfaat bagi penggunanya dalam hal membangun hubungan sosial dengan teman, kerabat, atau bahkan orang asing. Namun, Facebook juga ditemukan dapat menyebabkan dampak negatif secara psikologis, seperti menimbulkan kecemasan sosial dan penurunan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan Facebook terhadap tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri individu. 852 partisipan (M = 28.94, SD = 13.98) menyelesaikan kuesioner daring yang mengukur penggunaan Facebook berserta survei untuk mengukur tingkat kesepian, kecemasan sosial, dan harga diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Facebook mempunyai korelasi negatif yang signifikan terhadap kecemasan sosial dan kesepian. Selanjutnya, terdapat korelasi positif yang signifikan antara penggunaan Facebook dan harga diri. Oleh karena itu, penelitian ini membuktikan bahwa jika digunakan secara bijak, Facebook dapat bermanfaat terhadap kesejahteraan psikologis seseorang karena penggunaannya dapat diasosiasikan dengan penurunan kesepian dan kecemasan sosial, serta peningkatan harga diri
Facebook is one of the most popular social media that offers a highly interactive social platform for people all around the world. Facebook has been found to be socially beneficial in terms of establishing social relations and connectivity with friends, relatives, or even strangers. However, Facebook might also cause negative psychological impacts such as causing social anxiety and decreasing self-esteem. This study aimed to examine the effect of Facebook use on individuals’ loneliness, social anxiety, and self-esteem. 852 participants (Mage = 28.94, SD = 13.98) completed an online survey measuring the nature of their Facebook use alongside the measures of loneliness, social anxiety, and self-esteem. The results showed that Facebook use was significantly negatively correlated with both social anxiety and loneliness. Furthermore, there was a significant positive correlation between Facebook use and self-esteem. The study therefore demonstrated that if used responsibly, Facebook can be beneficial towards psychological well-being since it is associated with a decrease in loneliness and social anxiety, as well as an increase in self-esteem."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mardhiyah Rahma Setianty
"Sebagai dampak penerapan karantina untuk menekan angka kasus COVID-19, kesehatan mental pengguna sosial media, terutama pengguna Facebook, dapat memiliki hubungan tersendiri terhadap intensitas penggunaan sosial media tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan Facebook dengan kesepian, kecemasan, dan harga diri. Untuk mengukur variabel-variabel tersebut, peneliti mendistribusikan kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang mengukur tingkat kesepian, kecemasan, dan harga diri pengguna Facebook serta intensitas penggunaan Facebook itu sendiri pada sampel yang terdiri dari 852 responden. Hasil dari survey tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara penggunaan Facebook dan kesepian serta kecemasan. Hal ini menunjukkan bahwa orang dengan tingkat kesepian yang rendah atau tingkat kecemasan yang rendah dapat menggunakan Facebook lebih banyak karena mereka menggunakannya untuk berinteraksi dengan orang lain atau untuk mengungkapkan informasi pribadi. Sebaliknya, penelitian ini menemukan adanya hubungan negatif antara penggunaan Facebook dan harga diri. Temuan ini menunjukkan bahwa orang dengan tingkat harga diri yang tinggi mungkin lebih percaya diri dalam menunjukkan diri mereka secara sosial sehingga dapat meningkatkan kemungkinan penggunaan Facebook yang tinggi. Untuk penelitian lebih lanjut, studi lanjutan lebih mendalam dapat dilakukan terhadap kesepian, kecemasan, dan harga diri untuk menganalisa hubungan sebab akibat dari variabel-variabel tersebut terhadap penggunaan Facebook.
As an effect of quarantine measures to decrease the cases of COVID-19, social media users’ well-being, especially Facebook users, may have a distinct relationship with the intensity of said social media use. This study aims to examine the correlation between Facebook use and loneliness, anxiety, and self-esteem. To measure the variables, the researchers distributed questionnaires consisting of questions that measure level of loneliness, anxiety, and self-esteem of Facebook users as well as the intensity of Facebook use itself to a community sample consisting of 852 respondents. Results found that there was a negative correlation between Facebook use and loneliness as well as anxiety. This suggests that people with low loneliness or low anxiety may use Facebook more as a result of them using it to interact with others or to disclose personal information. In contrast, this study found a negative relationship between Facebook use and self-esteem. This finding suggests that people with high self-esteem may be confident in showing themselves socially, hence it may increase the possibility of high Facebook use. In the future, a further in depth study can be done on loneliness, anxiety, and self-esteem to analyse the cause and effect relationship those variables had on Facebook use."
Depok: Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nadia Clara Gratia
"Sebagai Jaringan Sosial Online (OSN) yang paling populer (Kreutz, 2009), Facebook memungkinkan penyelidikan proses sosial yang sebelumnya sulit untuk dianalisa (seperti pertemanan). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki korelasi antara extroversion, depresi, dan kepercayaan diri pada penggunaan Facebook. Studi ini merupakan bagian dari survei yang lebih luas untuk mata kuliah psikologi S1 tahun kedua, Psikologi Sosial dan Organisasi. Survei disebarkan selama seminggu melalui media sosial, email, dan pesan personal. 852 partisipan, diambil dari sampel komunitas, direkrut melalui penyebaran survei online (Mage = 28,94, SD = 13,98). Sampel terdiri dari 545 perempuan, 289 laki-laki, 15 nonbiner, dan 3 other-identifying. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif antara extroversion dan kepercayaan diri terhadap penggunaan Facebook, dan korelasi negatif yang signifikan antara depresi terhadap penggunaan Facebook. Maka, tingkat extroversion dan kepercayaan diri yang lebih tinggi berhubungan dengan peningkatan penggunaan Facebook. Sementara itu, tingkat depresi yang lebih tinggi berhubungan dengan pengurangan penggunaan Facebook
As the most popular Online Social Network (OSN) (Kreutz, 2009), Facebook allows the examination of social processes that were previously hard to analyze (such as making friends). This study aims to examine the correlation between extraversion, depression, and self-esteem on Facebook use. It is part of a wider survey for a second-year undergraduate psychology course, Social and Organizational Psychology. The survey was distributed for a week through social media, email, and personal messages. 852 participants, drawn from community samples, were recruited through an online survey dissemination (Mage = 28.94, SD = 13.98). The sample consists of 545 female, 289 male, 15 non-binary, and 3 other-identifying. The results indicate a positive correlation between extraversion and self-esteem on Facebook use, and a significant negative correlation between depression on Facebook use. Thus, higher levels of extraversion and self-esteem are linked with greater Facebook use. Meanwhile, higher levels of depression are linked with reduced Facebook use."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Matea Tanliya Putri
"Penggunaan Facebook memiliki dampak yang besar terhadap cara manusia menjalin interaksi dengan sesamanya saat ini. . Penggunaan Facebook juga mempengaruhi cara pandang individu terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan penggunaan Facebook dengan fear of missing out (FoMO), kepuasaan hidup, dan harga diri menggunakan metode studi penelitian korelasional. Partisipan penelitian adalah pengguna aktif Facebook dari berbagai kalangan usia (M = 28.94 tahun) yang terdiri dari 545 perempuan, 289 laki-laki, 15 non-biner, dan 3 individu yang mengidentifikasi diri sebagai jenis kelamin lain. Data diperoleh dari pengumpulan kuesioner Facebook Intensity Scale, Fear of Missing Out Scale, Satisfaction of Life Scale, dan Rosenberg Self-Esteem Scale yang disebarkan secara online. Berdasarkan hasil analisa, tidak ada ditemukannya hubungan penggunaan Facebook dengan FoMO, namun ditemukan berhubungan dengan kepuasan hidup dan harga diri. Penemuan dalam penelitian ini mengindikasikan bagaimana penggunaan Facebook dapat mendukung kesejahteraan hidup, walaupun harus diteliti dengan lebih lanjut.
Facebook has become impactful on how people interact with one another and view themselves. This correlational research study attempted to look for the relationship between Facebook use with fear of missing out (FoMO), life satisfaction, and self-esteem. Participants of this study were active users of Facebook across all age groups (M = 28.94 years old). The research data collection was from the participant's responses to a questionnaire distributed online. Based on the data analysis, no relationship was found between Facebook use and FoMO. Meanwhile, there was a positive relationship between Facebook use with life satisfaction and self-esteem. The results of this study hinted at how Facebook use can support psychological well-being, though it needs to be studied further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library