Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raeshya Fadillah Rahmadani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari warna merah dan burung phoenix dalam lingkup kebudayaan Cina, serta membahas makna dari penggunaan simbol warna merah dan burung phoenix yang berkaitan dengan Permaisuri Wan dalam film The Banquet. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan fokus pada makna simbol warna merah dan burung phoenix yang muncul pada penokohan Permaisuri Wan dalam film The Banquet. Berdasarkan hasil analisis data, dihasilkan simpulan sebagai berikut. 1) Warna merah dan burung phoenix berasal dari elemen yang sama yaitu elemen api, membuat kedua simbol tersebut memiliki makna ambisi atau hasrat. 2) Makna warna merah pada film The Banquet yang merupakan simbolisasi dari hasrat Permaisuri Wan untuk melakukan balas dendam dan merebut Tahta Kaisar Li.

This study aims to determine the meaning of the red color and the phoenix in Chinese culture, and to discuss the meaning of the use of the red and phoenix symbols associated with Empress Wan in The Banquet. The research method that will be used is a qualitative descriptive research method with a focus on the meaning of the red symbol and the phoenix that appear in the characterization of Empress Wan in The Banquet film. Based on the results of data analysis, the following conclusions are generated. 1) The colors red and the phoenix come from the same element, namely the fire element, making both symbols have the meaning of ambition or illusion. 2) The red color in The Banquet is a symbol of Empress Wan's desire to take revenge and seize Emperor Li's throne."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safana Julia Maharani Putri
"Film Man In Love (2021) adalah film bergenre romansa Taiwan yang disutradari oleh Yin Chen-hao (殷振豪). Film ini mengisahkan A-Cheng, seorang penagih utang yang baik hati, bertemu dengan Hao Ting yang harus menanggung utang ayahnya. A-Cheng menawarkan pengurangan utang pada Hao Ting sebagai imbalan untuk berkencan dengannya. Meskipun awalnya digambarkan kasar dan menakutkan, A-Cheng sebenarnya adalah orang baik, dan pertemuannya dengan Hao Ting menjadi titik balik transformasi karakternya yang mendalam. Masalah penelitian ini berfokus pada bagaiman prinsip kebajikan Rén tercermin dalam karakter A-Cheng dan penggunaan Tona warna dalam film ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana prinsip kebajikan Rén tergambarkan dalam perilaku A-Cheng, meskipun terdapat stigma dan konflik dalam kehidupannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan intrinsik yang berfokus pada unsur penokohan dan warna sinematografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa A-Cheng yang merupakan penagih utang yang kasar mempunyai kualitas-kualitas Rén, dibuktikan dengan cinta kasih yang diberikan kepada orang-orang disekitarnya. Prinsip kebajikan Rén yang terdapat dalam diri ACheng dapat mengubah persepsi orang-orang disekitarnya terhadap dirinya. Hal ini membuktikan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berbuat kebaikan
.Man In Love (2021) is a Taiwanese romantic film directed by Yin Chen-hao (殷振豪). The story revolves around a kind-hearted debt collector named A-Cheng, who meets Hao Ting, a woman burdened with her father's debt. To alleviate her burden, A-Cheng devises a unique repayment scheme: reducing the debt in exchange for dates with him. Initially, A-Cheng is portrayed as a rough and intimidating individual due to his physical appearance, but he is actually a good person. His encounter with Hao Ting becomes a pivotal moment, leading to a profound transformation in his character. This research problem focuses on how the Confucian principle of Rén (仁) is reflected in A-Cheng's character and the use of color tones in the film. The research also aims to reveal how the principle of Rén is depicted in A-Cheng's behavior despite the stigma and conflicts in his life. The method used in this study is qualitative, employing an intrinsic approach that focuses on characterization and cinematographic color elements. The results show that A-Cheng, a seemingly rough debt collector, possesses qualities of Rén, as evidenced by the love and care he shows to those around him. The principle of Rén within A-Cheng can alter the perception of people around him, proving that every individual has the potential to do good."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rikha Rosalina
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tokoh dan penokohan dalam novel dan film
Kruimeltje. Tujuan penelitian adalah membandingkan kedua unsur tersebut untuk
melihat perubahan pada tokoh dan penokohan yang timbul akibat ekranisasi.
Kedua karya tersebut mengisahkan seorang anak jalanan yang mengalami
berbagai gejolak kehidupan dan perkembangan watak melalui interaksi sosialnya.
Sumber data penelitian adalah novel dan film Kruimeltje serta beberapa buku
teori penulisan sastra dan perfilman

ABSTRACT
This thesis discusses the characters and characterizations in the novel and film
Kruimeltje. The research objective is to compare those two elements to see the
changes of characters and characterizations arising from Écran. Both works tell
a story of a street child who experienced various upheavals of life and character
development through social interaction. The source of research data is novel
Kruimeltje and film Kruimeltje and also several theory books of literature and
cinema.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43875
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Keisya Tiara Satria
"Penelitian ini menggunakan Analisis Wacana Kritis (CDA) dari Norman Fairclough untuk mendalami pesan tekstual dan visual yang disampaikan dalam film Sing 2 (2021) karya Garth Jennings. Dengan berfokus pada tema keberagaman, ambisi, dan ketekunan, penelitian ini secara cermat menganalisis modalitas dan evaluasi dalam dialog serta visual film tersebut. Melalui pemeriksaan menyeluruh terhadap transkrip dialog dan elemen visual, penelitian ini mengidentifikasi bagaimana film ini secara strategis memanfaatkan bahasa dan citra untuk mempromosikan inklusivitas, menekankan pentingnya ketekunan, dan menyoroti potensi pencapaian individu dalam konteks kolaboratif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Sing 2 tidak hanya menghibur tetapi juga berfungsi sebagai media yang kuat untuk menyampaikan pesan sosial yang relevan. Penelitian ini berkontribusi pada bidang kajian film dengan menjelaskan potensi film animasi sebagai alat yang efektif untuk komentar sosial.

This study employs Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis (CDA) to delve into the textual and visual messages conveyed in Garth Jennings' Sing 2 (2021). By focusing on the themes of diversity, ambition, and perseverance, the research meticulously analyzes modality and evaluation within the film's dialogue and visuals. Through a comprehensive examination of dialogue transcripts and visual elements, the study identifies how the film strategically utilizes language and imagery to promote inclusivity, emphasize the significance of perseverance, and highlight the potential for individual achievement within a collaborative context. The findings demonstrate that Sing 2 does not only entertains but also functions as a powerful medium for conveying socially relevant messages. This research contributes to the field of film studies by illuminating the potential of animated films to serve as potent tools for social commentary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rafina Diaswari
"ABSTRAK
Dalam film Le Fabuleux Destin d rsquo;Am lie Poulain, penyajian warna dilakukan secara berulang pada setiap sekuennya. Penyajian warna ini mengiringi kemunculan serta kondisi emosional dari tokoh utama, yaitu Am lie. Warna ditempatkan tidak hanya pada latar saja tetapi juga pada kostum Am lie. Tulisan ini membahas hubungan antara kemunculan warna dalam film dan penokohan tokoh utama. Hasil analisis menunjukkan bahwa warna memiliki fungsi representatif yang berarti bahwa warna dapat mewakili emosi dari tokoh utama.
ABSTRACT

In Le Fabuleux Destin d rsquo Am lie Poulain, the presentation of color is repeated on each of its sequences. This presentation of color accompanies the appearance as well as the emotional state of the main character, Am lie. Color placed not only in the background but also on Am lie rsquo s costumes. This paper discusses the relation between the appearance of colors in the film and characterization of the main character. The result shows that color has a representative function, which means that color can represent the emotions of the main character."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2004-2006
813 ROW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
813 ROW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
813 ROW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rowling, J.K., 1965-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
813 ROW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fatahillah Dudayev
"This Is England 2006 adalah sebuah film inggris yang mengungkapkan permasalahan terhadap apayang dipercayai orang banyak mengenai cabang kebudayaan skinhead. Film ini sendiri berceritamengenai anak berumur 12 tahun bernama Shaun yang bergabung ke beberapa kelompok skinhead.Tidak seperti film bertema rasis kebanyakan, This Is England 2006 tidak hanya menampilkan satutipe kelompok. Film ini mempermasalahkan kepercayaan tentang seperti apa skinhead itu denganmerepresentasikan dua kelompok yang berbeda dalam cabang kebudayaan tersebut. Dengan melakukananalisis tekstual dan menggunakan beragam kerangka konsep, makalah penelitian ini bertujuan untukmenjawab pertanyaan terhadap apakah identitas cabang kebudayaan skinhead bersifat tunggal, danbagaimana film tersebut merepresentasikan hal ini. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa tidaksemua anggota skinhead berbagi identitas tunggal yang sama, dimana identitas ini biasanya mendapatpengasosiasian dengan stereotip penampilan fisik, tendensi rasis mereka, dan pandangan merekamengenai politik.

This Is England 2006 is a British film that discloses the problematization of what many believe theskinhead subculture is. The film itself tells the story of 12-year-old Shaun who joins several skinheadgroups. Unlike most racism-themed films, This Is England 2006 does not only shows one kind ofgroup. The film problematizes the belief of what skinhead is by representing two different kinds ofgroups within the subculture. By doing textual analysis, and using various conceptual frameworks, thisresearch paper aims to achieve the answer on whether skinhead subculture rsquo;s identity is singular, andhow the movie represents this. The findings of this research show that not all skinhead members sharethe same singular identity, in which identity commonly associated with stereotypical physicalappearances, their racist tendencies, and their views on politics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>