Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rahayu
"Ekspor harus dibuktikan dengan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan Nota Pelayanan Ekspor (NPE), sedangkan Faktur Pajak merupakan bukti adanya penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) di Dalam Daerah Pabean. Tidak dimilikinya PEB dan NPE karena ekspor dilakukan secara tidak langsung, mengakibatkan penjualan ke luar negeri tidak dapat diakui sebagai ekspor, melainkan harus diperlakukan sebagai penyerahan BKP/JKP di Dalam Paerah Pabean sehingga harus diterbitkan Faktur Pajak, dapat dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dan dilaporkan pada Formulir 1111 A2 SPT Masa PPN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sehubungan dengan implementasi destination principle baik pada Undang-Undang PPN (UU PPN), peraturan pelaksanaannya maupun penerapan administrasi perpajakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mencari tahu akar permasalahan sehubungan dengan kesulitan di dalam melaporkan ekspor yang dilakukan secara tidak langsung di dalam SPT Masa PPN. Temuan dari penelitian ini adalah Faktur Pajak harus diterbitkan baik oleh karena permintaan petugas bea dan cukai sehubungan dengan ijin pemasukan atau pengeluaran barang di Kawasan Berikat ataupun karena permintaan dari otoritas pajak. Di sisi lain, interpretasi yang beragam sehubungan dengan perlakuan PPN untuk ekspor yang dilakukan secara tidak langsung mengakibatkan beragamnya pengisian Faktur Pajak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah UU PPN telah secara konsisten menganut destination principle. Namun, ketiadaan definisi “penyerahan” di dalam UU PPN mengakibatkan interpretasi dan pelaksanaan UU PPN seringkali tidak dikaitkan dengan kelaziman usaha dan sifat transaksional PPN. Akibatnya, aturan pelaksanaan UU PPN dan administrasi perpajakan tidak memfasilitasi pelaporan ekspor yang dilakukan secara tidak langsung di dalam SPT Masa PPN.

Export must be proven by Notification for Export of Goods (PEB) and Note for Export Service (NPE), while the Tax Invoice is evidence for supply of Taxable Goods (BKP) or Taxable Services (JKP) within the Customs Area. The absence of PEB and NPE for indirect exports, resulting in overseas sales cannot be recognized as exports, but must be treated as supply of BKP/JKP in the Customs Area so that a Tax Invoice must be issued, can be subject to Value Added Tax (VAT) of 10% and reported on Form 1111 A2 of the monthly VAT Return. This study aims to analyse the implementation of the destination principle in the VAT Law, its implementing regulations and the application of tax administration. This study uses a qualitative approach to find out the root causes of difficulties in reporting indirect exports in the monthly VAT Return. The findings of this study are that the Tax Invoice must be issued either because of the request of the customs and excise officer in connection with the permit for entering or releasing of goods in the Bonded Zone or because of the request of the taxation authority. On the other hand, various interpretations regarding the treatment of VAT for indirect exports result in various fillings of Tax Invoices. The conclusion of this research is that the VAT Law has consistently adhered to the destination principle. However, the absence of a definition of “supply” in the VAT Law has resulted in the interpretation and implementation of the VAT Law often not being related to the business practices and the transactional nature of VAT. As a result, the implementing regulations of the VAT Law and tax administration do not facilitate reporting indirect export in the monthly VAT Return."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nimeesha Sanya Atika
"Pulau Bintan merupakan sebuah destinasi wisata yang menghadirkan wisata dengan kekayaan wisata alam bahari. Untuk mendatangkan wisatawan, maka strategi pemasaran loyalitas tercipta akibat adanya kepuasan wisatawan akibat pengalaman perjalanan di sebuah destinasi pulau. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh travel experience terhadap destination loyalty melalui tourist satisfaction dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara travel experience terhadap destination loyalty, melalui mediasi tourist satisfaction. Hasil lain menunjukan bahwa tourist satisfaction menjadi faktor yang memiliki pengaruh langsung yang signifikan dalam menciptakan destination loyalty. Terdapat saran dari penelitian ini yaitu perlunya peningkatan untuk pembangunan daerah dalam menyediakan pelayanan dan fasilitas Pulau Bintan untuk meningkatkan pengalaman perjalanan wisata.

intan Island is destination that presents with natural landscape of marine tourism. To increase tourist visit, destination loyalty is marketing strategy to created tourist satisfaction with the travel experience in an island destination. This research was conducted to analyze the effect of travel experience on destination loyalty with mediation tourist satisfaction with a quantitative approach. The results showed that there was an effect between travel experience on destination loyalty, through the mediation of tourist satisfaction. Other results show that tourist satisfaction is a factor that has a significant direct effect in creating destination loyalty. There are suggestions from this research, namely need for improvement in regional development in providing services and facilities for Bintan Island to improve travel experience in destination."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inda Susanti
"Indonesia memiliki banyak bangunan tua bernilai sejarah yang sebagian mangkrak. Dengan inovasi dan kreativitas, salah satu bangunan tua bekas pabrik gula di Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, berhasil direnovasi dan difungsikan sebagai rest area jalan tol sekaligus destinasi wisata dan sentra UKM. Diresmikan pada Maret 2019, Rest Area Km 260B Heritage Banjaratma saat ini menjadi satu-satunya rest area berkonsep heritage di Indonesia. Rest area ini dibangun dengan mempertahankan bentuk asli fisik dari pabrik gula yang dibangun pada jaman Hindia Belanda sekitar tahun 1908. Keunikannya menjadikan rest area di tol Trans Jawa ini viral di media sosial. Penelitian ini bertujuan melihat aspek pemasaran viral dan komunikasi media sosial dalam mempromosikan dan membangun awareness sekaligus masyarakat tentang suatu destinasi wisata. Jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari wawancara dengan pengelola dan pengunjung rest area, observasi lapangan, dokumentasi, studi pustaka dan data internet. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi dengan analisis yang bersifat induktif. Kesimpulannya, sesuatu yang unik dan berbeda akan mudah menjadi viral di media sosial. Penelitian ini memiliki implikasi praktis yaitu sebagai kisah sukses pemasaran viral dalam mempromosikan destinasi heritage. Selain itu juga menjadi percontohan untuk pengembangan rest area berkonsep destinasi wisata heritage ke depannya.

Indonesia has many old buildings of historical value that are partially stalled. With innovation and creativity, one of the old buildings formerly a sugar factory in Banjaratma, Brebes, Central Java, was successfully renovated and functioned as a toll road rest area as well as a tourist destination and Small and Medium-sized Enterprises (SMEs) center. Inaugurated in March 2019, Banjaratma Heritage Rest Area 260B is currently the only rest area with a heritage concept in Indonesia. This rest area was built by maintaining the original structure of a sugar factory that was built in the Dutch colonial era, precisely in 1908. Its uniqueness makes the rest area in Trans Java toll road viral on social media. This study aims to look at aspects of viral marketing and social media communication in promoting and building public awareness about rest area as a tourist destination using descriptive qualitative research with the case study method. Data obtained from interviews with manager and visitors to the rest area, visitors, field observations, documentation, library research, and internet data. Data collection techniques were carried out by triangulation with inductive analysis. In conclusion, something unique and different will quickly become viral on social media. This research has practical implications as a viral marketing success story in promoting heritage destinations. Besides, it also became a model for the development of rest areas with the concept of heritage tourism destinations in the future. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Surya Dinata
"[Membangun keterikatan destinasi adalah kunci dalam pemasaran kepariwisataan saat ini Sebuah studi menjelaskan bahwa secara teori model untuk membangun kepuasan dalam berwisata dapat didasari oleh rasa keterikatan pada destinasi yang rasa keterikatan tersebut dapat diciptakan dari kredibilitas suatu informasi dan citra destinasi itu sendiri. Hubungan keempat variabel tersebut diuji pada 187 responden yang mengunjungi Pulau Tidung Hasil olahan data dengan SEM mengindikasikan bahwa kredibilitas informasi dan citra suatu destinasi dengan melalui mediasi keterikatan destinasi dapat mempengaruhi kepuasan berwisata. Studi ini dapat memberikan implikasi manajerial terhadap praktek kepariwisataan.

Building emotional destination attachment is a key tourism destination branding issue in todays tourism market. The current study aims to develop and test a comprehensive theoretical model for destination branding are destination source credibility destination image and destination attachment as antecedents of destination satisfaction. These relationships are examined for a sample of 187 tourists visiting Tidung Island Indonesia The SEM indicates that destination source credibility and destination image could indeed affect tourist perceptions of destination satisfaction with regard to destination attachment. The findings offer important implications for tourism management and practice., Building emotional destination attachment is a key tourism destination branding issue in today rsquo s tourism market The current study aims to develop and test a comprehensive theoretical model for destination branding are destination source credibility destination image and destination attachment as antecedents of destination satisfaction These relationships are examined for a sample of 187 tourists visiting Tidung Island Indonesia The SEM indicates that destination source credibility and destination image could indeed affect tourist perceptions of destination satisfaction with regard to destination attachment The findings offer important implications for tourism management and practice ]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velysia Sanjaya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung antara motivasi dan kepuasan wisatawan terhadap destinasi wisata melalui peran experiental-related factors dan destination image yang dipersepsikan oleh para wisatawan selama berwisata di situs warisan. Sampel penelitian ini merupakan Warga Negara Indonesia yang pernah berwisata ke Candi Borobudur dalam waktu satu tahun terakhir. Pengolahan data penelitian ini menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan 442 sampel responden. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara motivasi dan kepuasan wisatawan melalui peran destination image dan salah satu experiental-related factors. Temuan ini membantu dalam memahami faktor penentu perilaku dan kepuasan dari wisatawan terhadap situs wisata warisan.

ABSTRACT
This study aims to determine the direct and indirect effects between motivation satisfaction of tourists towards the heritage destination through the role of experience related factors and destination images perceived by tourists during a visit to a heritage destination. The sample are Indonesian citizens who had traveled to Borobudur Temple last year. The research is using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) for processing data from 442 respondents. The result indicate that there is a significant effect between motivation-satisfaction through the role of destination image and one of the experiental related factors. These findings contribute to understanding the determinants of tourists behavior and satisfaction towards a heritage destination."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akwila Romauli
"ABSTRAK
Tesis ini membahas destination personality Kepulauan Seribu yang dipersepsikan oleh wisatawan lokal dan menganalisis hubungan antara destination personality, self-congruity dan behavioral intentions wisatawan lokal Kepulauan Seribu. Dimensi destination personality yang dimiliki oleh Kepulauan Seribu adalah Experience, Skeptical, Impression, Unique dan Marginalized. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa strategi personifikasi efektif untuk menjadi diferensiasi dan untuk melakukan positioning sebuah destinasi wisata.

ABSTRACT
This thesis examines the destination personality of Seribu Islands perceived by local tourists and to analyze the relationship between destination personality, self congruity and behavioral intentions amongst local tourists Seribu Islands. The destination personality of Seribu Islands consists of 5 dimensions Experience, Skeptical, Impression, Unique and Marginalized. This thesis is a quantitative research with descriptive design. The researcher suggests that personification is an effective strategy for differentiation and positioning tourist destinations.Ke
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Purnamasari
"Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat sekarang ini, sebuah
perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan suatu
strategi untuk memberi kepuasan kepada pelanggan melalui produk alau
jasa yang berkualitas dan harga yan bersaing. Kepuasan pelanggan
menimbulkan hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi
hamwnis, yang akhimya terjadi pembelian kembali alau ulang sehingga
tercipta loyalitas pelanggan yang akan memberi rekomendasi dari mulut ke
mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan.
Guna mengkaji dan mengevaluasi program pelayanan pada Bank
'OKE' khususnya kartu debet. dilakukan penelitian dimana pendekatan
dalam peneltitan bersifat evaluasi formalif untuk keperluan feedback bagi
manajemen perusahaan. Dalam mengkaji kualitas pelayanan yang diberikan
oieh manajemen perusahaan serta mengukur tingkat kepuasan nasabah, digunakan metode SERVQUAL DIMENSION yang terdiri dan 5 (lima)
dimensi:
1. Tampilan nsik (tangibles)
2. Kemampuan mewujudkan janii (reliability)
3, Ketanggapan dalam memberi layanan (respcnsiveness)
4. Kemapuan memberi jaminan layanan (assurance)
5. Kemampuan memahami kebutuhan nasabah (empalhy)
Berdasarkan kelima dimensi tersebut di atas, dan dari hasil penelitian
terhadap persepsi responden_ dapat diketahui bahwa nasabah ?Puas'
terhadap kualitas Iayanan bank 'OKE° terutama dalam hal tampilan hsik
(tangibles), kemampuan mewuiudkan janji (reiiabiIity)`, kemampuan memberi
jaminan Iayanan (assurance), dan kemampuan memahami kebuluhan
nasabah (empathy), sedang untuk ketanggapan dalam memberi layanan
(responsiveness) responden memberi penilaian yang 'cukup puas' atas
Iayanan Bank ?OKE'.
Secara umum kualitas Iayanan yang dibenkan oleh Bank 'OKE'
termasuk dalam kategori 'puas' _ dan dengan demikan dari hasil pengukuran
tingkat kepuasan nasabah temyata masuk dalam klasifikasi 'puas'. Hai ini
menunjukkan bahwa kualitas layanan dan tingkat kepuasan pedu
dipertahankan dan lebih ditingkatkan_ agar dapat mencapai kategori sangat
memuaskan terutama untuk sumber daya manusia yang sifatnya ekstema!
dari Bank 'OKE? tetapi berhubungan langsung dengan kartu debet."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Agnes Esa Alia, Author
"ABSTRAK
Persepsi masyarakat terhadap manfaat akan kartu kredit sekarang dan masa mendatang sepertinya bukan lagi berdasarkan gengsi melainkan suatu kebutuhan masyarakat di kota-kota besar. Para leader pada bisnis kartu kredit di Indonesia terdiri dari bank-bank pemerintah, bank-bank swasta, bank-bank asing serta lembaga keuangan mendominasi dan turut memeriahkan pasar dengan berbagai tawaran-tawaran yang menarik. Keunggulan dari masing-masing pemain pasar kartu kredit menjadi prioritas dalam mempertahankan loyalitas sekaligus menarik card holder baru dalam meningkatkan jumlah pemegang kartu di Indonesia.
Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah membahas pertama, mengenai bagaimana gambaran loyalitas kartu kredit BNI dan variabel apa saja dalam faktor loyalitas kartu kredit BNI yang paling berperan dalam menentukan loyalitas kartu kredit BNI. Kedua, bagaimana hubungan antara besarnya pengaruh masing-masing variabel penentu loyalitas terhadap loyalitas kartu kredit BNI dilihat dari 4 hal yaitu repeat transaction, pemilihan kartu kredit lain, kebutuhan akan kartu kredit lain dan kesediaan merekomendasikan kartu kredit BNI kepada teman/relasi/saudaranya. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengetahui variabel loyalitas nasabah kartu kredit BNI, mengetahui pengaruh variabel loyalitas terhadap loyalitas nasabah kartu kredit BNI berdasarkan 4 hal diatas, mengetahui hubungan/korelasi yang terjadi antara variabel loyalitas terhadap loyalitas nasabah kartu kredit BNI apakah rendah, sedang atau
kuat
Metode pengumpulan data yang digunakan dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 150 responden yang diambil secara drop off survey. Dari 150 responden diambiI 136 sampel data yang valid yang dapat dianalisis. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis faktor untuk menghitung skor loyalitas kartu kredit BNI dan korelasi antara variable loyalitas dengan loyalitas kartu kredit BNI.
Hasil analisis yang didapat adalah faktor loyalitas barrier to switching variable berupa resiko fungsional menempati mean pada skor yang paling tinggi dibandingkan variabel barrier to switching lainnya yaitu dengan skor 3,5. Value Relative to Competition. Reputasi Bank BNI sebagai penerbit kartu kredit berada pada skor paling tinggi diantara variabel lainnya sebesar 5, 11. Faktor Customer characteristic dengan variabel terdiri dari Sikap dan perilaku nasabah yang tidak menyukai pindah-pindah merek berada pada skor mean paling tinggi yaitu 3,98. Faktor competitive environment dengan variabelnya terdiri dari ada kartu kredit lain yang memiliki fitur yang sama menariknya dengan kartu kredit BNI berada pada skor mean paling tinggi sebesar 4,18
Faktor Customer satisfaction terdiri dari Nasabah yang lebih puas menggunakan kartu
kredit BNI dibandingkan kartu kredit lain berada pada skor mean 4,38.
Loyalitas kartu kredit BNI memiliki nilai mean score atau nilai rata-rata sebesar 4,79 dan faktor yang paling mempengaruhi loyalitas kartu kredit BNI adalah customer satisfaction sebesar 4,83. Loyalitas kartu kredit BNI akan meningkat apabila kepuasan nasabah juga ditingkatkan dengan memberikan nilai tambah pada kartu kreditnya. Peningkatan nilai yang diterima nasabah dalam setiap interaksinya dengan Bank BNI dapat meningkatkan kepuasan yang mengarah ke tingkat ketahanan pelanggan yang lebih tinggi. Nasabah akan bertahan dan terns melakukan repeat transaction karena merasa nyaman dengan nilai yang didapat dan akan lebih mungkin menjadi pelanggan yang loyal yang akan mengarah kepada repeat transaction, perekomendasian dan frekuensi transaksi Hubungan loyalitas dengan repeat transaction memiliki korelasi Pearson yang sedang cenderung kuat sebesar +0,511. Hubungan loyalitas dengan pemilihan kartu kredit lain memiliki korelasi pearson yang lemah sebesar +0.381. Hubungan loyalitas dengan nasabah kartu kredit BNI yang masih membutuhkan kartu kredit lain korelasi yang sangat rendah sebesar -0.157. Hubungan loyalitas dengan kesediaan nasabah merekomendasikan kartu kredit BNI kepada teman/relasi/saudaranya memiliki korelasi yang sedang cenderung kuat sebesar +0,486.
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa variabel yang paling mempengaruhi loyalitas nasabah kartu kredit BNI di Jakarta adalah faktor customer satisfaction, Korelasi antara loyalitas dan repeat transaction adalah korelasi yang sedang cenderung kuat, hubungan antara loyalitas dan pemilihan kartu kredit lain adalah korelasi sedangm hubungan antara loyalitas dan kebutuhan kartu kredit lain adalah korelasi yang sangat rendah, dan hubungan antara loyalitas dan kesediaan merekomendasi adalah korelasi yang sedang cenderung kuat. Saran yang dapat dijadikan masukan adalah Bank BNI harus dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan pelayanan yang professional bagi nasabahnya, karakteristik nasabah kartu kredit BNI yang mayoritas tidak menyukai pindah-pindah merek merupakan peluang untuk mempertahankan nasabah untuk loyal,
reputasi dan image Bank BNI yang cukup baik harus tetap dijaga dengan menekan tingkat komplain nasabah terutama dalam hal penagihan."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanthi Andhita
"Penelitian ini dilakukan untuk memahami area penelitian khususnya bidang leisure dan tourism. Dikatakan dalam studi ini bahwa suatu fandom selebriti merupakan bentuk baru dari kegiatan leisure. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.8. Hasil menguatkan hubungan beberapa hipotesis dalam model yang diajukan. Tingkat keterlibatan selebriti positif berpengaruh pada keakraban dengan destinasi dan keinginan untuk mengunjungi destinasi. Citra dan keakraban dari destinasi juga positif terkait dengan keinginan untuk berkunjung. Hubungan positif antara citra afektif dan kognitif secara empiris mendukung. Namun, bertentangan dengan harapan, hubungan antara keterlibatan selebriti dan citra dari destinasi tidak didukung secara empiris.

This research was conducted to help understand this under-researched area particularly in the field of leisure and tourism. It is argued in this study that the celebrity fandom is a novel form of leisure/tourism activity, which should be understood in relation to other leisure and tourism constructs. Structural Equation Modeling with LISREL 8.8 program has been used to process the data. The results corroborated several hypothesized relationships within the proposed model. The level of celebrity involvement positively affected destination familiarity and visitation intention. Destination images and familiarity were also positively related to visitation intentions. The positive association between affective images and cognitive images was empirically supported as well. However, contrary to the expectation, the posited relationship between celebrity involvement and destination images was not empirically supported."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S44830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>