Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iftah Tazkiyah
"Kualitas hidup adalah kondisi fungsional lansia yang meliputi kesehatan fisik, kesehatan psiklogis, hubungan sosial, serta aktivitas seksual dan kondisi lingkungan (WHOQOL). Harapan hidup dan kualitas hidup pada lansia sangat berdampak terhadap kehidupan lansia. Aktivitas fisik memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup pada lansia. Kondisi fisik yang berfungsi baik memungkinkan lanjut usia untuk mencapai usia tua yang berkualitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kualitas hidup pada lansia di Desa Bojong Jengkol tahun 2020. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Untuk metode kuantitatif peneliti menggunakan data primer. Sampel penelitian ini adalah lanjut usia yang bertempat tinggal di Desa Bojong Jengkol sebanyak 437 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner WHOQOl-OLD dan PAQE. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan uji Regresi Logistik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebebsar 80,8 % lansia memiliki kualitas hidup yang baik dan sebesar 50,8% lansia memiliki aktivitas fisik tinggi. Hasil analisis multivariabel menunjukkan hasil nilai OR 2,143 dan p value 0,003 yang artinya lansia yang memiliki aktivitas fisik yang tinggi mempunyai peluang untuk memiliki kualitas hidup yang baik 2,143 kali lebih besar dibandingkan dengan lansia yang memiliki aktivitas fisik yang rendah setelah dikontrol variabel status pernikahan.

Quality of life is the functional condition the elderly which includes physical health, psychological health, social relationship, sexual activity, and environmental conditions. Life expectancy and quality of life in the elderly have a big impact on the lives of the elderly. Physical activity has an influence on the quality of life in the elderly. A well functioning physical condition allows the elderly to reach quality old age. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and quality of life in the elderly in Bojong Jengkol Village in 2020. This research was conducted using quantitative methods, researchers used primary data. The sample of this research is the elderly who live in the Village of Bojong Jengkol as many as 437 elderly. Data collection by interviews using the WHOQOL-OLD and PAQE questionnaires. This study was analysed using the Chi Square test and Logistic Regresion test. The result showed that 80,1% of the elderly had a good quality of life. The result of the multivariable analysis showed that the OR 2,143 and the p value 0,003, which means that the elderly who have high physical activity have a chance to have a good quality of life 2,143 times greater than the elderly who have low physical activity after controlled by marital status"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnawati
"Di berbagai negara, proporsi penduduk mencapai lanjut usia lansia meningkat dan menjadi perhatian seluruh dunia. Tahun 2010-2035 diproyeksikan Indonesia memasuki periode lanjut usia ageing population . Sehingga upaya perbaikan dan peningkatan kualitas hidup pada lansia memerlukan perhatian khusus. Populasi lansia yang potensial di Kota Cirebon adalah di Kecamatan Kejaksan, tahun 2013-2015 mencapai 3.785 sampai 3.831 orang. Diketahui jumlah kasus pada urutan pertama untuk ganguan status mental emosional ada di wilayah Kecamatan Kejaksan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada lanjut usia setelah dikontrol dengan variabel konfounding jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, merokok dan status gizi. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon bulan Mei 2017. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengambilan sampel stratified random sampling, pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara dengan kuesioner pada 110 responden. Hasil penelitian ini menemukan pada responden dengan kualitas hidup baik, 93,4 memiliki aktivitas fisik yang cukup. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup setelah dikontroldengan variabel status pernikahan p value = 0,0005, CI= 3,512 - 38,709 .Aktivitas fisik yang cukup merupakan faktor meningkatnya kualitas hidup,peningkatan kualitas hidup ini meningkat pada lansia yang memiliki pasangan hidup atau dengan status menikah.

In many countries, the proportion of the population reaches the elderly elderly increases and is a worldwide concern. In 2010 2035, Indonesia is projected to enter a period of aging ageing population . So that efforts to improve and improve the quality of life in the elderly require special attention. The potential elderly population in Cirebon City is in the District of Kejaksan, 2013 2015 years reaching 3,785 to 3,831 people. It is known that the number of cases in the firs sequence for emotional mental status disorder is in the Kejaksan sub District. This study aims to determine physical activity related to quality of life among elderly after controlled by variables confounding sex, education level, marital status, occupation, smoking and nutritional status. This research was conducted in Kejaksan sub District, Cirebon in May 2017. The study used cross sectional study design, stratified random sampling, data collection was done through interview with questioner on 110 respondents. The results of this study found in respondents with good quality of life, 93.4 have adequate physical activity. Logistic regression results showed significant relationship between physical activity and quality of life after controlled with marital status variables p value 0,0005, CI 3,512 38,709 . Sufficient physical activity is a factor of increasing quality of life, improved quality of life is increased in elderly people who have a spouse or married status."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meka Yusselda
"Lansia di Indonesia umumnya tinggal di rumah bersama keluarga, sehingga keluarga sebagai salah satu sumber dukungan sosial memberikan arti penting bagi kehidupan lansia. Dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi (emosional, penghargaan, informasi, dan instrumental) dengan kualitas hidup lansia. Desain penelitian ini deskriptif korelatif cross-sectional dengan jumlah sampel 84 lansia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t independen. Terdapat hubungan antara dukungan emosional (p value 0,001), penghargaan (p value 0,01), dan instrumental (p value 0,013) keluarga dengan kualitas hidup (α: 0,05), sedangkan dukungan informasi (p value 0,052) tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup. Salah satu cara meningkatkan dukungan keluarga adalah dengan melibatkan keluarga dalam setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada lansia.

Elderly in Indonesia generally stay at home with family, so the family as a source of social support plays an important role on elderly life. Family support is needed to improve elderly quality of life. This study aimed to identify the relationship between family support from perspective of four dimensions (emotional, appraisal, instrumental, and information) and the quality of life of elderly. This study use cross-sectional study design, with a total sample is 84 respondents that recruited by purposive sampling technique. Statistical analysis for this study was independent t-test. The results showed that there is a relationship between family support in term of emotional (p value 0,001), appraisal (p value 0,01), and instrumental (p value 0,013) dimensions and quality of life of elderly (α: 0,05), while the other one (informational support; p value 0,052) doesn’t indicate the existence of a significant relationship with quality of life. One way to improve family support is by involving family in any nursing process given to elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Aryant
"Hemodialisis dapat menimbulkan efek samping pada sistem tubuh, salah satunya adalah kelemahan otot yang berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Aktivitas fisik akan mempengaruhi kualitas hidup pasien hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan kualitas hidup pasien hemodialisis. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional menggunakan sampel pasien menjalani hemodialisis rutin sebanyak 104 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup (p value = 0,659). Walaupun demikian aktivitas fisik mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisis. Sehingga hasil ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perawat yaitu pentingnya mengkaji aktivitas fisikdan kualitas hidup pasien hemodialisis sebagai bagian dari intervensi keperawatan.

Hemodialysis may have side effect of muscle weakness that affects on daily activities of hemodialysis patients. Physical activity influences the quality of life of hemodialysis patients. This study aims to explore the relationship between physical activity and quality of life in hemodialysis patients. Design research used descriptive correlation with cross sectional approach, recruited 104 samples of hemodialysis patients. The result showed that there was no relationship between physical activity and quality of life (p value = 0,659). It has been realized that physical activity has important contribution for quality of life of hemodialysis patients. Therefore, nurses should perform assessment related to physical activity and quality of life in hemodialysis patients as a part of intervention to the patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrayani
"Peningkatan populasi lansia berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Pada masa lansia terjadi berbagai perubahan fisik, kognitif maupun psikologis. Harapan hidup dan kualitas hidup merupakan hal yang sangat penting bagi lansia. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Subjek penelitian berjumlah 242 orang lansia yang diperoleh dengan cara random dari populasi yang berjumlah 349 lansia di Desa Cipasung Kabupaten Kuningan. Dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, kuesioner dukungan keluarga dan fungsi keluarga.
Penelitian ini dianalisis dengan uji Chy Square dan uji Regresi Logistik. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia adalah pendidikan (OR=4,9, p value=0,022), pekerjaan (OR=3,5, p value=0,000) dan dukungan keluarga (OR=5,7, p value=0,000). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga dengan nilai OR 5,7 yang berarti bahwa lansia dengan dukungan keluarga kurang berpeluang 5,7 kali lebih besar memiliki kualitas hidup buruk dibandingkan dengan lansia yang mendapat dukungan keluarga baik. Berdasarkan penelitian ini, faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga, pendidikan dan pekerjaan.

Increase of elderly population will have an impact on various aspects of life. In the elderly occurs a physical changes, cognitive and pshycological. Life expectancy and quality of life is very important for elderly. There are many factors affect the quality of life of elderly. The purpose of this research to know factors that relating with the quality of life of elderly. The subject of study were 242 the elderly obtained by means of random of the population which consisted of 349 elderly in Cipasung Village Kuningan. The interviewers were conducted using WHOQOL-Bref questionnaire, family support and family function questionnaire.
The study analyzed by Chy Square test and Logistic Regresion test. A variable that has a significant relation exists with the quality of life for the elderly is education (OR=4,9, p value=0,022), work (OR=3,5, p value=0,000) and the family support (OR=5,7, p value=0,000). Factors the most dominant relating to the quality of life of elderly is family support with the OR=5,7 which means that for the elderly with poor family support had a chance 5,7 times as great as having the quality of life poorly compared to good family support. Based on this research, factors that relating with quality of life of elderly is family support, education and work.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yona Wia Sartika Sari
"Secara global, populasi lansia terus bertambah seiring dengan kemajuan sektor kesehatan, yang ditandai dengan peningkatan harapan hidup dan angka kematian yang lebih rendah. Peningkatan jumlah lansia di Indonesia berlangsung dalam kurun waktu sekitar 50 tahun pada 1971-2021. Pada tahun 2021, proporsi lansia mencapai 10,82 persen, artinya Indonesia dapat dikatakan negara dengan struktur penduduk tua (ageing population). Diproyeksikan pada tahun 2045, persentase lansia Indonesia diperkirakan akan mencapai hampir seperlima dari seluruh penduduk Indonesia atau sekitar 19,9 persen. Sehingga diperlukan perhatian terhadap upaya peningkatan kualitas hidup lansia. Jumlah usia lanjut di Kecamatan Gandus sebanyak 4.979 jiwa dengan cakupan pelayanan usia lanjut sebesar 40,3% pada tahun 2021. Penurunan kondisi fisik dan mental penduduk lansia seiring dengan bertambahnya umur, mengakibatkan para lansia sangat rawan terhadap gangguan berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mekanisme coping dengan kualitas hidup lansia setelah dikontrol variabel konfounding usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status tinggal bersama, dan status pernikahan. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Gandus Kota Palembang April-Juni 2022. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, pengambilan sampel yaitu simple random sampling, pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuisioner pada 110 responden lansia. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pada responden yang memiliki kualitas hidup baik, 75% menggunakan coping adaptif. Hasil regresi logistik menunjukkan hubungan bermakna antara mekanisme coping dengan kualitas hidup lansia setelah dikontrol variabel pendidikan dan pekerjaan (p value = 0,001, CI = 2,0 - 14,8). Penggunaan mekanisme coping adaptif merupakan faktor meningkatnya kualitas hidup, peningkatan kualitas hidup ini meningkat pada lansia yang berpendidikan tinggi dan memiliki pekerjaan.

Globally, the elderly population continues to grow along with the progress of the health sector, which is characterized by increased life expectancy and lower mortality rates. The increase in the elderly population in Indonesia lasted for 50 years in 1971-2021. In 2021, the proportion of elderly reached 10.82 percent, it means that Indonesia is described as a country with an aging population structure. It is projected that in 2045, the percentage of Indonesia's elderly is expected to reach almost one-fifth of the entire population of Indonesia or about 19.9 percent. Therefore, it is necessary to pay attention to efforts to improve the quality of life in elderly. The elderly population in Gandus District is 4,979 people with the elderly service coverage of 40.3% in 2021. The decline in the physical and mental condition of the elderly population along with increasing age, makes the elderly very vulnerable to various diseases. This study aims to determine the relationship between coping mechanisms and the quality of life in elderly after controlling for the confounding variables of age, gender, education, occupation, cohabitation status, and marital status. This research was conducted in the Gandus District, Palembang City in April-June 2022. The study used a cross-sectional study design, sampling was simple random sampling, data collection was carried out through interviews using questionnaires on 110 elderly respondents. The results of this study found that respondents who have a good quality of life, 75% have used adaptive coping. The results of logistic regression showed a significant relationship between coping mechanisms and quality of life in elderly after being controlled by education and work variables (p value = 0.001, CI = 2.0 - 14.8). The use of adaptive coping mechanisms is a factor to improve the quality of life, the improvement of the quality of life will increase in elderly with higher education and having a job."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Budi
"Asma adalah penyakit kronik yang mempengaruhi fisik, emosi dan sosial. Pasien asma dapat terganggu kualitas hidupnya akibat keluhan-keluhan yang dirasakan, oleh karena itu tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu penatalaksanaan yang tepat ialah dengan melakukan senam asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas senam asma dengan kualitas hidup pasien asma di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian crossectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 73 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposif sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kualitas hidup pasien asma (p=0,362), tidak ada perbedaan nilai kualitas hidup dengan usia (p=0.764), tidak ada hubungan yang bermakna antara riwayat asma dalam keluarga dengan kualitas hidup pasien asma (p=0,658), tidak ada hubungan yang bermakna antara pengobatan dengan kualitas hidup pasien asma (p=0,577) dan ada hubungan yang bermakna antara kualitas senam asma dengan kualitas hidup pasien asma (p=0,022).
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan perawat dapat merencanakan senam asma sebagai salah satu intervensi keperawatan pada program manajemen asma di rumah sakit dengan memperhatikan aspek keteraturan senam dan pelaksanaan sosialisasi dalam senam asma tersebut serta melaksanakan perannya sebagai edukator, motivator dan patien manager dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien asma. Kepada penelitian selanjutnya perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien asma.

Asthma is a chronic disease that influence physical, emotional and social function of the patient. The Quality of life would be influenced by the symptoms occured. Therefore, the purpose of asthma care is to maintain and improve the quality of life of the asthmatic patient in order to improve patients’s ability in performing their activity daily living by performing asthma physical exercise as one of modality therapy. This study aimed to examine relationship between quality of the asthma physical exercise with quality of life in patients with asthma at RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. A crossectional design was used in this study. The total sample of 73 asthmatic patient were selected by purposive sampling method.
The result showed that there was no relationship between sex with quality of life (p=0,362), there was no relationship between age and quality of life (p=0.764), there was no relationship between asthma in the family with patient’s quality of life (p=0,658), and there was relationship between quality of asthma physical exercise with quality of life (p=0,022).
This study recommended the nurses to develop asthma physical exercise planning as a nursing intervention on asthma management at hospital and make emphasize on regularity of the asthma physical exercise and building social relationship. In addition, the nurses should do their role as educator, motivator and patient manager in taking care the patients. It is also recommended to further study to explore deeply about influencing factors of the quality of life of asthmatic patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diannisa Damar Rahmahani
"Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan suatu gambaran umum yang dapat memberikan penilaian terhadap performa seseorang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Penilaian terhadap kualitas hidup terkait kesehatan dianggap sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan berbagai faktor di dalam kehidupan, seperti kesehatan, efisiensi, produktifitas, kepuasan, keterlibatan dalam kinerja, motivasi, dan kesejahteraan di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena adanya pengaruh dari faktor kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan di antara kualitas hidup dengan berbagai faktor gaya hidup pada anggota Komunitas lari di Kota Depok. Desain studi pada penelitian ini adalah cross sectional dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup terkait kesehatan dan variabel independen yaitu tingkat kebugaran kardiorespiratori, jenis kelamin, usia, riwayat penyakit kronik, kualitas diet, IMT, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan kepada 125 anggota aktif lima Komunitas lari terpilih yang ada di Kota Depok. Nilai kualitas hidup terkait kesehatan diukur dengan menggunakan kuesioner SF 36 V2 Quality of Life. Hasil terhadap penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kronik pada aspek kesehatan fisik dan kualitas tidur pada aspek kesehatan fisik (r = 0,593), kesehatan mental (r = 0,615) , dan kualitas hidup (r = 0,710) dengan kualitas hidup terkait kesehatan.

Health-related quality of life is a general description that can provide an assessment of a person's performance in carrying out their daily lives. Assessment of quality of life related to health is considered very important because it is related to various factors in daily life, such as health, efficiency, productivity, satisfaction, involvement in performance, motivation, and welfare in carrying out daily activities due to the influence of physical health factors and mental health. This study aims to look at the close relationship between quality of life with various lifestyle factors in running community members in the city of Depok. The study design in this study was cross sectional with the dependent variable namely health related quality of life and independent variables namely cardiorespiratory fitness level, gender, age, history of chronic illness, diet quality, BMI, physical activity level, smoking habits, and sleep quality. This research was conducted on 125 active members from five running communities in the city of Depok. Health-related quality of life values were measured using the SF 36 V2 Quality of Life questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the history of chronic illness in physical health aspects and sleep quality in physical health aspects (r = 0.593), mental health (r = 0.615), and quality of life (r = 0.710) with health related quality of life."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhining Ayu Oktavia
"Lansia memiliki berbagai kerentanan terkait dengan penurunan fungsi fisik, psikologis dan perubahan perkembangan yang dapat berdampak pada kualitas hidup. Penurunan pada fungsi pendengaran lansia dapat menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, depresi, gangguan harga diri rendah, safety risk, dan gangguan fungsi kognitif yang berdampak pada penurunan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara fungsi pendengaran dengan kualitas hidup lansia.
Desain penelitian ini korelatif cross-sectional dengan jumlah sampel 71 lansia di UPTD Pelayanan Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Provinsi Lampung yang dipilih menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson. Fungsi pendengaran dinilai dengan menggunakan kuesioner HHIE-S dan kualitas hidup dinilai menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Hasil penelitian mendapatkan data rerata usia responden adalah 75 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan (59,20%), tidak sekolah (49,50%), dan 97,20% lansia tidak bekerja.
Hasil analisa biavariat mendapatkan data bahwa terdapat hubungan antara fungsi pendengaran dengan kualitas hidup lansia (p value = 0,005; α=0,05). Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu keperawatan ke depannya dimana perawat harus dapat meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi dengan lansia yang mengalami penurunan fungsi pendengaran dan meningkatkan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia maupun intervensi untuk mencegah penurunan fungsi pendengaran yang terjadi pada lansia.

The elderly have many vulnerability because of physiology function?s decrease, physiologi and change of their growth that can impact in their quality of life. The decrease of hearing function in elderly, can caused difficult communication between elderly, depresion, impaired cognitive function that can affect in their quality of life. The purpose of this research was to identificated relationship between hearing function and quality of life in elderly.
This research used correlative cross-sectional study design, with total sampling method which was involves 71 elderly in nursing home in Lampung. The data was analysis by Pearson correlation. Hearing function was assessed by Hearing Handicap Inventory for Elderly Screening (HHIE-S), and quality of life was assessed by instrument WHOQOL-BREF.
Result of this research show that respondens?s characteristic is elderly aged 75 years old, mostly woman (59,20), largely school (49,50%), and did not work (97,20%).the result of bivariate analysis is significant relation (p value = 0,005; α=0,05) between hearing function and quality of life elderly in institutional for elderly in Lampung. This research is expected to be useful for nursing science development in the future, spesificly, nurse should be improve their skill to communicatin with elderly who have hearing loss and to improve quality of live and intervention to hearing loss prevention in elderly."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Indira Wati
"Pendahuluan: Proses menua mengakibatkan perubahan status kesehatan yang dinilai dari fisik dan psikologis. Hal ini akan berdampak pada aktivitas lansia yang selanjutnya akan berpengaruh pada kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara status kesehatan dengan kualitas hidup pada lansia yang tinggal di panti wreda Jakarta. Metode: Menggunakan pendekatan cross sectional pada 317 responden dengan cara random sampling. Pengambilan data dilakukan di Panti Sosial Tresna Wreda sesuai dengan kriteria inklusi menggunakan instrumen Short Form 12 dan WHOQOL-BREF. Uji statistik yang digunakan adalah Pearson Chi Square. Hasil: Hasil penelitian ini respondenn terbanyak yaitu lansia muda 71.9%, didominasi perempuan sebanyak 53.9% dengan pendidikan Sekolah Dasar dan tidak sekolah 59.6%. Diketahui bahwa status kesehatan lansia secara umum adalah baik dan hasil kualitas hidup lansia adalah cukup. Kesimpulan: Status kesehatan memiliki hubungan yang signfikan dengan kualitas hidup pada lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Wreda sehingga dibutuhkan intervensi keperawatan dalam peningkatan kualitas hidup pada lansia.

Introduction: The aging process leads to changes in health status, which is evaluated from both physical and psychological aspects. This will impact the activities of the elderly, which in turn will affect their quality of life. This study aims to investigate the relationship between health status and quality of life among elderly residents in Jakarta's Panti Wreda. Methods: A cross-sectional approach was used with 317 respondents selected through random sampling. Data collection was conducted at Panti Sosial Tresna Wreda according to inclusion criteria using the Short Form 12 and WHOQOL-BREF instruments. The statistical test used was Pearson Chi Square. Results: The majority of respondents were young elderly (71.9%), predominantly female (53.9%) with elementary education and no education (59.6%). It was found that the overall health status of the elderly was generally good, and their quality of life was satisfactory. Conclusion: Health status has a significant relationship with quality of life among elderly residents in Panti Sosial Tresna Wreda, indicating the need for nursing interventions to improve the quality of life of the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>