Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukita Purnamasari
"Proses penuaan dapat menyebabkan penurunan terhadap berbagai fungsi organ tubuh. Salah satu organ yang mengalami penurunan fungsi pada usia lanjut adalah muskuloskeletal. Penyakit muskuloskeletal banyak dialami oleh lansia diperkotaan yang disebabkan faktor pola makan, aktivitas dan stress. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah hambatan mobilitas fisik melalui latihan range of motion di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi range of motion dilakukan terhadap lansia selama 4 minggu dengan durasi 15 sampai 30 menit dalam satu kali sesi, dan dengan gerakan 8 kali untuk setiap gerakan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa derajat rentang sendi meningkat setelah dilakukan intervensi yang diukur dengan menggunakan Goniometer, peningkatan juga terjadi pada skor Barthel indeks 75, dan Berg Balance Test dengan skor 8. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi latihan range of motion sebagai upaya dalam mengatasi masalah pada hambatan mobilitas fisik.

The aging process can cause a decrease in the various functions of organs. One of the systems affected by the degenerative process in the elderly is musculosceletal. Many musculosceletal diseases happens in urban elderly is caused by dietary factors, activities, and stress. This paper aimed to analyze the nursing care of the elderly with physical mobility barriers trough the range of motion in Budi Mulia 1 Cipayung nursing home. The intervention of range of motion is performed on the elderly for 4 weeks with duration of 15up to 30 minutes in a single session, and with a movement of 8 times for each movement. The result showed that the degree of joint range increased after the intervention measured by goniometer, the results of barthel index increased to 75 and berg balance test score increased to 8. Care providers in the nursing home can implement range of motion exercises as an effort to address problems of physical mobility impediment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Mustikaningtyas
"Stroke merupakan penyakit neurologis yang kasusnya meningkat setiap tahun di dunia dan dapat menyebabkan kematian serta kecacatan. Keluhan yang muncul pada pasien stroke adalah kelemahan ekstremitas tubuh. Masalah kelemahan ekstremitas tubuh dapat diselesaikan dengan latihan kekuatan otot seperti menggunakan latihan Range of Motion ROM. Latihan ROM merupakan sekumpulan gerakan yang dilakukan pada bagian sendi yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot. Latihan ROM pada karya ilmiah ini dilakukan pada pasien stroke selama 6x24 jam, sebanyak 2x/hari dengan 3x8 hitungan untuk masing-masing sendi dan durasi 30 menit dan melibatkan keluarga. Pengukuran intervensi dilakukan menggunakan manual muscle testing MMT dan penilaian Rentang Pergerakan Sendi RPS.
Hasil karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke yang mengalami kelemahan ekstremitas. Terjadi peningkatan kekuatan otot pada ekstremitas kanan pasien dari 0 tidak terdapat kontraksi otot menjadi 2 mampu menggerakkan tanpa melawan gravitasi pada persendian jari-jari tangan, dan dari 0 menjadi 1 tidak ada gerakan sendi, tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi pada persendian pergelangan tangan, siku dan bahu. Implikasi dari karya ilmiah ini menunjukkan bahwa latihan kekuatan otot pada pasien stroke penting untuk dilakukan dengan rutin pada pasien dan diperlukan keterlibatan keluarga untuk melatih ROM pada pasien.

Stroke is a neurological disease with increasing prevalence annually in the world and may lead to death and disability. Patient with stroke generally complains about muscle weakness in extremities. Muscle weakness may be treated by muscle strength exercise such as Range of Motion ROM exercise. ROM exercise is a set of movements which is performed on part of the joint to promote muscle flexibility and strength. ROM exercises in this paper were performed on patient with stroke for 6x24 hours, 2x per day, with 3x8 moves on each joint and duration about 30 minutes and family involvement. The intervention was evaluated by using manual muscle testing MMT and assessment of Range of Joints Movement RPS.
The result indicated that ROM exercise was effective for increasing muscle strength in patient with stroke and muscle weakness in limbs. There was an increase in muscle strength in the right limb of patient from 0 no muscle contraction to 2 capable of moving without opposing gravity on the joints of the fingers, and from 0 to 1 no joint motion, but muscle contraction can be palpated on the joints of wrists, elbows and shoulders. The implication of this paper is that muscle strength training should be performed regularly on patient with stroke and family involvement is essential for ROM implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Oktavia Rizqi Sekar Arum
"ABSTRAK
Fraktur leher femur akibat jatuh merupakan kejadian yang umum pada lansia. Kondisi ini menyebabkan pergerakan terbatas karena rasa nyeri dan kaku setelah hemiartroplasti. Lansia cenderung tidak bisa bergerak dan menyebabkan keterbatasan jangkauan gerak. Penghalang mobilisasi ini merupakan masalah keperawatan utama pada pasien patah tulang. Latihan fisik pasca operasi perlu dilakukan untuk mengatasi keterbatasan dalam gerakan tersebut. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas gerak dini dan senam terarah, salah satunya rentang gerak, untuk mengatasi hambatan mobilisasi yang terjadi pada pasien patah tulang leher femur di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Latihan rentang gerak ini dilakukan sebanyak empat kali, dengan durasi 15-30 menit dengan sepuluh kali pengulangan gerakan. Hasil intervensi menunjukkan bahwa senam ini dapat meningkatkan kekuatan otot, kelenturan sendi, sehingga lansia dapat melakukan perubahan posisi, menahan berat badan, dan melangkah dengan bantuan alat bantu jalan. Peningkatan ini terlihat dari perubahan skor skala mobilitas lansia yang meningkat dari skor dua menjadi enam dan kriteria outcome dalam rencana keperawatan.
ABSTRACT
Femur neck fracture due to falls is a common occurrence in the elderly. This condition causes limited movement due to pain and stiffness after hemiarthroplasty. The elderly tend to be immobile and cause limited range of motion. This mobilization barrier is a major nursing problem in fracture patients. Postoperative physical exercises need to be done to overcome the limitations in the movement. This case study aims to determine the effectiveness of early motion and directed exercise, one of which is range of motion, to overcome the barriers to mobilization that occur in femur neck fracture patients at the University of Indonesia Hospital. This range of motion exercise is done four times, with a duration of 15-30 minutes with ten repetitions of the movement. The results of the intervention show that this exercise can improve muscle strength, joint flexibility, so that the elderly can make changes in position, hold weight, and walk with the help of a walker. This increase can be seen from the change in the mobility scale score of the elderly which increased from a score of two to six and the outcome criteria in the nursing plan."
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erza Nur Syiva
"Perubahan pada sistem muskuloskeletal lansia dapat menyebabkan masalah hambatan mobilitas fisik yang cukup tinggi pada lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada lansia yang memiliki hambatan mobilitas fisik. Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi hambatan mobilitas fisik pada lansia adalah program latihan keseimbangan Ba Duan Jin Exercise. Ba Duan Jin Exercise merupakan intervensi keperawatan berupa latihan keseimbangan yang mudah, santai, dan bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh. Hasil intervensi yang dilakukan sebanyak 2 kali seminggu selama 5 minggu dengan Ba Duan Jin Exercise didapatkan adanya peningkatan yang signifikan ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan MFES (Modified Falls Efficacy Scale) dari skor 5,71 menjadi 10, pemeriksaan BBT (Berg Balance Test) dari skor 26 menjadi 33, pemeriksaan TUGT (Time Up and Go Test) dari 13,7 detik menjadi 10,5 detik dan OLST (One Leg Stance Test) dari 0,6 detik menjadi 2,2 detik. Program latihan keseimbangan ini dapat dilakukan oleh perawat untuk melatih keseimbangan lansia agar dapat meminimalisasi hambatan mobilitas fisik yang terjadi pada lansia.

Change in the musculoskeletal system on older people can causes quite high impaired physical mobility problem. The purpose of this scientific article is to explain nursing care of older people with impaired physical mobility. One of the nursing cares that can be implemented to reduce risk of falls on older people is balance training program called Ba Duan Jin Exercise. Ba Duan Jin Exercise is nursing intervention that has a low-intensity aaerobic exercise which is suitable for practice among older people and can improving the balance ability of older people. After the interventions twice a week during 5 weeks, the obtained result shows quite significant increase in Modified Falls Efficacy Scale (MFES) score, which enhanced from 5,71 to 10. Berg Balance Test (BBT) score increases from 26 to 33, Time Up and Go Test (TUGT) score increases from 13,7 seconds to 10,5 seconds, and One Leg Stance Test (OLST) score increases from 0,6 seconds to 2,2 seconds. This balance exercise program can be implemented by nurse to train balance on older people in order to minimize impaired physical mobility among older people."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Martina Suminar
"Kehidupan masyarakat perkotaan yang semakin modern tanpa sengaja telah mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk kebutuhan pangannya. Perubahan gaya makan yang dikonsumsi mengakibatkan masalah gout arthritis yang menyebabkan hambatan mobilitas fisik pada lansia. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini yaitu menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga lansia dengan hambatan mobilitas fisik. Intervensi unggulan yang dilakukan adalah latihan range of motion (ROM) pada lansia. Intervensi ini dilakukan selama 2 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi unggulan yang dilakukan dapat meningkatkan fleksibilitas sendi, kekuatan otot, dan meningkatkan mobilitas klien. Latihan ROM disarankan untuk digunakan perawat untuk membantu lansia meningkatkakan fleksibilitas sendi dan kekuatan otot sehingga dapat meningkatkan mobilitas fisik di pelayanan keperawatan keluarga.

The life of urban communities that is more and more modern has accidentally changed people's lifestyles, including their food needs. Changes in the style of food consumed have resulted in the problem of gout arthritis which causes immobility physical in the elderly. The purpose of writing this final scientific paper is to describe nursing care in elderly families with immobility physical. A feature-type intervention is the Range of Motion (ROM) exercises for the elderly. This intervention was carried out for 2 weeks. The results of the evaluation showed that the intervention can improve joint flexibility, muscle strength, and increase client mobility. ROM exercises are recommended for the use of nurses to help elderly improve the flexibility of joints and muscle strength so that it can increase physical mobility in family nursing service.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah
"Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi pada sistem muskuloskeletal. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah resiko jatuh pada lansia melalui Gait Speed and Energy Expendicture di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi resiko jatuh dilakukan lima hari selama enam minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Morse Fall Scale (MFS)danBerg Balance Test (BBT)meningkat setelah intervensi salain itu gait speed klien meningkat sebelum intervensi 6,4 meter/detik setelah intrvensi 11,4 meter/detik. Nilai PCIklien menurun sebelum intervesi 77,2denyut/meter setelah intervensi 74,9 denyut/meter, pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi latihan fisik Gait speed and Energy Expendicturedalam kegiatan senam pagi sebagai upaya dalam mengatasi resiko jatuh pada lansia.

The aging process and urban health problems can lead to decreased function in the musculoskeletal system. This scientific work aims to analyze the nursing care of the elderly with the risk of falling problems in the elderly through Gait speed and Energy Expendicture in Social Institution Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. The risk fall intervention is done five days for six weeks. The results of this paper show that the Morse Fall Scale (MFS) and Berg Balance Test (BBT) scores increased after the salt intervention that the client's gait speed increased before the 6.4 meter / second intervention after the 11.4 meter / second intrusion. The value of PCI client decreased before the intervention of 77.2 pulse / meter after intervention of 74.9 beats / meter, Service providers in the institution can apply physical exercise Gait speed and Energy Expendicture in morning gymnastic activities as an effort to overcome the risk of falling in the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Putri
"Populasi lansia di Indonesia meningkat dipengaruhi oleh kehidupan perkotaan yang mendorong masayarakat untuk urbanisasi. Urbanisasi terjadi termasuk pada lansia, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik dari segi fisik, psikososial, ekonomi maupun spiritual. Lansia yang terlantar akibat dari masalah perkotaan mendapatkan perlindungan di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas sebagai tempat untuk mempertahankan kesejahteraan hidup lansia. Prevalensi penyakit yang paling sering di derita kelompok lansia di Indonesia adalah hipertensi, artrhitis dan stroke merupakan faktor yang dapat pencetus terjadinya hambatan mobilitas fisik pada lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan hambatan mobilitas fisik melalui intervensi unggulan yaitu latihan sendi dengan gerakan salat. Latihan gerakan salat dilakukan selama lima minggu, enam hari sekali. Evaluasi menggunakan Berg Balance Test. BBT menunjukkan peningkatan dari nilai awal 32 menjadi 47. Intervensi ini dapat dilakukan oleh lansia sehari lima kali untuk mempertahankan mobilitas sendi dan keseimbangan. Pihak panti perlu memberikan motivasi kepada lansia untuk melakukan salat lima waktu dalam sehari.

The elderly population in Indonesia is increasingly influenced by urban life which encourages people to urbanize. Urbanization occurs including the elderly, this can lead to various health problems both in terms of physical, psychosocial, economic and spiritual. Elderly displaced as a result of urban problems get protection in PSTW Budi Mulia 1 Ciracas as a place to maintain the welfare of elderly life. The prevalence of the most common diseases in elderly people in Indonesia is hypertension, arthritis and stroke are factors that can trigger the occurrence of impaired physical mobility in the elderly. This scientific work aims to explain the nursing care of the elderly with impaired of physical mobility through the intervention of joint exercises which is the movement of prayer. Prayer exercises are performed for five weeks at six days per week. Evaluation using Berg Balance Test BBT showed an increase from an initial value of 32 to 47. This intervention can be performed by the elderly five times a day to maintain joint mobility and balance. Parties need to provide motivation to the elderly to pray five times a day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sandini Rizki Nurbaiti
"Hambatan mobilitas fisik menyebabkan lansia mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang mengakibatkan pada penurunan kualitas hidup. Penulis memberikan asuhan keperawatan pada Nenek S yang berusia 63 tahun dengan diagnosis keperawatan utama hambatan mobilitas fisik. Intervensi keperawatan utama yang diberikan adalah latihan range of motion (ROM) yang dikombinasikan dengan mirror therapy. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan ROM dengan mirror therapy pada klien lansia post-stroke yang mengalami hemiparese. Metode yang digunakan adalah case report. Intervensi diberikan dua kali dalam sehari selama 14 hari dengan durasi 10—15 menit. Hasil dari ROM dengan mirror therapy menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot satu skala pada ekstremitas kanan atas dan bawah yang mengalami hemiparese. Adanya hasil tersebut diharapkan latihan range of motion dengan mirror therapy dapat diterapkan pada asuhan keperawatan sebagai terapi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang pergerakan sendi lansia terutama pada lansia post-stroke.

Impaired physical mobility causes the elderly to experience limitations in carrying out activities of daily living which results in a decrease in quality of life. The author provides nursing care to 63-year-old Grandma S with the main nursing diagnosis of impaired physical mobility. The main nursing interventions provided were range of motion (ROM) exercises combined with mirror therapy. This scientific work aims to provide an overview of the application of ROM and mirror therapy in post-stroke elderly clients who experience hemiparese. The method used is a case report. The intervention was given twice a day for 14 days with a duration of 10-15 minutes. The results of ROM with mirror therapy showed an increase in one-scale muscle strength in the right upper and lower extremities experiencing hemiparesis. It is hoped that range of motion exercises with mirror therapy can be applied to nursing care as an alternative therapy that can be used to increase muscle strength and range of movement of elderly joints, especially in post-stroke elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Khairunnisa
"Permasalahan yang sering dialami pada lansia adalah masalah hambatan mobilitas fisik, karena adanya perubahan pada sistem muskuloskeletal seiring dengan pertambahan usia dan gaya hidup. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan hasil asuhan keperawatan yang diberikan pada tiga lansia dengan masalah hambatan mobilitas di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Penulis yang berperan sebagai perawat melakukan asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik di PSTW Budi Mulia 1 Ciracas mulai tanggal 19 Maret-11 Mei 2019. Intervensi yang dilakukan yaitu program latihan Elastic Band yang merupakan latihan untuk kekuatan otot dan keseimbangan. Hasil dari latihan yang menunjukkan adanya peningkatan nilai skala keseimbangan Berg (BBT), yaitu pada klien kelolaan skor dari 46 menjadi 49, nilai klien resume 1 skor dari 41 menjadi 45, nilai klien resume 2 skor dari 41 menjadi 47. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada mobilitas sendi, kekuatan otot dan daya tahan tubuh klien setelah latihan. Rekomendasi untuk selanjutnya bagi pihak STW ialah adanya pengembangan latihan kekuatan otot dan keseimbangan secara berkala yang aman bagi lansia sehingga hambatan mobilitas fisik pada lansia dapat menurun atau meminimalkan angka kejadiannya. Bagi keperawatan agar dapat mengaplikasikan intervensi terkait masalah mobilitas dengan baik agar dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

The problem that is often experienced in the elderly is the problem of impaired to physical mobility, because of the changes in the musculoskeletal system along with age and lifestyle. This scientific work aims to describe the results of nursing care given to three elderly people with problems with impaired mobility at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas. Authors who act as nurses carry out nursing care with impaired physical mobility at PSTW Budi Mulia 1 Ciracas starting on March 19-May 11, 2019. The intervention is the Elastic Band exercise program which is an exercise for muscle strength and balance. The result of the exercise showed that an increase in the Berg balance (BBT) value, which is the managed clients score from 46 to 49, the value of the resume client 1 score from 41 to 45, the client value resumes 2 scores from 41 to 47. This shows there is an increase in joint mobility, muscle strength and endurance of clients after training. The recommendations for the next for STW are the development of muscle strength and balance exercises that are safe for the elderly so the impaired to physical mobility in the elderly can decrease or minimize the incidence. For nursing to apply the interventions related to mobility problems well in order to improve the health and quality of life the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Irsa Putri
"ABSTRAK
Konstipasi merupakan salah satu masalah pada sistem pencernaan yang sering terjadi pada lansia. Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya konstipasi pada lansia adalah faktor usia akibat proses penuaan, pola diet, aktivitas fisik, lingkungan, masalah fisik dan psikologis, serta efek medikasi. Konstipasi yang tidak diatasi berdampak pada masalah kesehatan fisik, penurunan produktivitas dan kualitas hidup lansia. Intervensi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas masase abdomen dengan prinsip tensegrity untuk mengatasi konstipasi pada lansia. Intervensi dilakukan selama 4 minggu melalui 12 kali intervensi dalam durasi 20 menit. Hasil intervensi masase abdomen dengan prinsip tensegrity yang dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan frekuensi defekasi, penurunan usaha mengejan, dan penurunan ketidaknyamanan akibat distensi abdomen. Oleh karena itu, teknik masase ini dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi konstipasi pada lansia dengan kombinasi intervensi lainnya seperti diet serat tinggi, peningkatan asupan cairan, dan aktivitas fisik.

ABSTRAK
Constipation is one of gastrointestinal problem that often occurs in the elderly. The risk factors that cause constipation in elderly are aging proccess, diet pattern, physical activity, environment, physical and psycological problem, as well as medication effect. Constipation also causes many physical problem, decrease productivity and quality of life. The aim of this study was to describe the effectiveness of massage abdomen with tensegrity principles to relieve constipation. The abdominal massage demonstrated in the duration of 20 minutes in 12 session over four week periods. The result showed that massage with tensegrity principle can increase bowel movement, decrease strains, and abdominal distention in client. Futhermore, nurses can perfom this technique followed by providing high fibers diet and motivating to perform physical activity in order to relieve constipation in aged-care institution."
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>