Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Levana Theophilia Pattipeilohy
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepercayaan pada social media influencers terhadap keputusan untuk melakukan kunjungan turisme ke Indonesia. Hubungan ini juga dimoderasi oleh budaya bangsa yang berfokus pada budaya individualistik dan kolektivistik. Penelitian ini menggunnakan metode eksperimental untuk menguji hipotesis-hipotesis, yang mengumpulkan 149 responden dari Indonesia dan Belanda untuk data makalah ini. Berdasarkan temuan makalah ini, penelitian ini menolak hipotesis-hipotesis tersebut, yang berarti kepercayaan pada pengaruh media sosial dan budaya bangsa tidak signifikan dan tidak dapat dibuktikan untuk memengaruhi keputusan untuk melakukan kunjungan turisme. Makalah ini menambah pengetahuan dalam literatur pemasaran digital dan media sosial, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Penelitian ini dapat membantu para manajer di Indonesia dalam mengiklankan destinasi pariwisata untuk mengumpulkan lebih banyak calon pelanggan. Masih ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yang terutama terkait dengan survei, seperti responden sebagian besar berasal dari Indonesia yang menciptakan ketidakseimbangan dalam data.

The purpose of this study is to examine the effect of trust in social media influencers on the decision to travel to Indonesia. The relationship is also moderated by the nation’s culture which focuses on individualist and collectivist cultures. An experimental study was developed to test the hypotheses, which gathered 149 survey respondents from Indonesia and The Netherlands for the data. Based on the findings, the study rejects the hypotheses, which means trust in social media influencers and the nation’s culture are insignificant and does not affect the decision to travel. This paper adds knowledge to digital marketing and social media literature, however further research is still needed. This study could help managers in Indonesia advertise the tourist destination to gather more potential customers. There are still some limitations in this study, which are mainly related to the survey, such as the respondents are mostly from Indonesia which creates an imbalance in the data.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anira Salsabila Pebrianti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh travel vlogger terhadap sikap dan intensi terhadap social commerce audiens dalam konteks pariwisata dan perdagangan sosial di Indonesia. Dengan menggunakan metode kuantitatif, penelitian ini menguji pengaruh advertising content value dalam konten travel vlogger terhadap viewer’s attitudes terhadap video dan destinasi yang dipromosikan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis bagaimana faktor-faktor influencer credibility dari travel vlogger memengaruhi viewer’s attitudes terhadap destinasi wisata yang ditampilkan dalam video. Terakhir, penelitian ini mengevaluasi pengaruh viewer’s attitudes terhadap video dan destinasi dengan intensi mereka untuk melakukan social commerce. Data dikumpulkan melalui survei online yang melibatkan 147 responden pengguna media sosial yang mengikuti konten video travel vlogger dalam dua bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa advertising content value seperti informative value dalam video travel vlogger berpengaruh positif terhadap viewer’s attitudes terhadap video dan destinasi yang ditampilkan. Entertainment value berpengaruh positif terhadap viewer's attitudes terhadap konten konten video travel vlogger, tetapi tidak terhadap destinasi yang dipromosikan. Selain itu, influencer credibility seperti expertise dan trustworthiness memengaruhi viewer’s attitudes terhadap video dan destinasi yang dipromosikan. Attractiveness memengaruhi viewer’s attitudes terhadap video, Similarity antara travel vlogger dan audiens memengaruhi viewer’s attitudes terhadap destinasi yang dipromosikan. Viewer’s attitudes terhadap video dan destinasi ini berpengaruh positif terhadap intensi social commerce mereka. Temuan ini memberikan wawasan yang berguna bagi praktisi pemasaran, khususnya dalam industri pariwisata, untuk memanfaatkan kekuatan travel vlogger sebagai alat pemasaran yang efektif, serta pentingnya mempertimbangkan pengaruh emosional yang tercipta antara travel vlogger dan audiens dalam mempromosikan destinasi wisata.

This study aims to analyze the impact of travel vloggers on viewers' attitudes and intentions toward social commerce in the context of tourism and social commerce in Indonesia. Using a quantitative method, this research examines the influence of advertising content value within travel vlogger content on viewers' attitudes toward the video and the promoted destination. Furthermore, this study analyzes how influencer credibility factors from travel vloggers impact viewers' attitudes toward the tourism destinations featured in the videos. Finally, the study evaluates the effect of viewers' attitudes toward the video and destination on their social commerce intentions. Data was collected through an online survey involving 147 social media users who followed travel vlogger content in the past two months. The results show that advertising content value, such as informative value in travel vlogger videos, positively influences viewers' attitudes toward both the video and the destination featured. Entertainment value positively affects viewers' attitudes toward the travel vlogger video content, but not toward the promoted destination. Additionally, influencer credibility, such as expertise and trustworthiness, influences viewers' attitudes toward both the video and the promoted destination. Attractiveness impacts viewers' attitudes toward the video, while similarity between the travel vlogger and the audience influences viewers' attitudes toward the promoted destination. Viewers' attitudes toward the video and the destination positively influence their social commerce intentions. These findings provide valuable insights for marketing practitioners, particularly in the tourism industry, on leveraging the power of travel vloggers as an effective marketing tool, and emphasize the importance of considering the emotional connection created between the travel vlogger and the audience in promoting tourism destinations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Jasmine
"Baru-baru ini, penelitian tentang Word of Mouth Elektronik (Sarana promosi dari mulut ke mulut melalui media elektronik) dan niat beli konsumen semakin menarik perhatian. Namun, perbandingan lintas negara antara dua negara dengan latar belakang budaya yang berbeda belum diteliti, khususnya dalam industri pariwisata. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan literatur di bidang ini dan memberikan wawasan lebih bagi para manajer dan direktur bisnis di bidang pariwisata dengan menguji dampak kepercayaan Word of mouth elektronik pada niat beli konsumen dari dua pandangan budaya yang sangat berbeda. Penelitian kuantitatif dilakukan terhadap 119 responden dari dua negara yaitu warga negara Belanda dan warga negara Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan konsumen terhadap Word of mouth elektronik berpengaruh besar dan positif terhadap niat beli konsumen. Semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap Word of mouth elektronik semakin tinggi niat mereka untuk membeli produk tersebut. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa budaya sebagai variabel moderasi tidak mempengaruhi hubungan tersebut. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara responden dari Indonesia yang memiliki latar belakang budaya kolektivisme dan Belanda yang memiliki latar belakang budaya individualisme.
Recently, research on electronic word of mouth and purchase intention has been growing in attention. However, a cross country comparison between two different cultural backgrounds have not yet been investigated, especially in the travel industry. Thus, this study aims to fill in the gap of the literature and provide valuable insights for managers and directors of travel-related business by examining the impact of trust in electronic word of mouth on purchase intention on two very different cultural view. A quantitative research were conducted on 119 respondents, both Dutch and Indonesians. The results showed that level of trust in electronic word of mouth has a big and positive influence on consumer`s purchase intention. The higher the consumers trust the eWOM, the higher their intention to purchase the product. Moreover, the results also showed that culture as a moderating variable did not affect this relationship. There are no significant difference between Indonesian respondents which have a collectivism background of culture and Dutch which have an individualism culture background."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Rahmiziri
"Korea selatan merupakan negara yang perekonomiannya bergantung di sektor pariwisata. Namun, pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 yang melanda dunia menyebabkan sektor pariwisata Korea mengalami penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, Korea Tourism Organization (KTO) Indonesia akhirnya melakukan promosi Wellness Tourism sebagai strategi untuk mengajak wisatawan Indonesia untuk melakukan wisata Wellness ke Korea saat pandemi Covid-19 berakhir dengan memanfaatkan media sosial Instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimana posisi Wellness Tourism dalam upaya pemerintah mengembangkan pariwisata Korea di masa pandemi dengan melakukan analisis pada caption konten promosi KTO Indonesia selama tahun 2020 di Instagram @ktoid. Penelitian ini menerapkan metode analisis wacana Van Dijk yang melihat teks bahasa pada konten promosi Wellness Tourism tersebut untuk mengidentifikasi makna sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KTO menonjolkan dua hal dalam mempromosikan Wellness Tourism di Indonesia, yaitu: (1) Menjadikan perpaduan aspek modern dan tradisional sebagai keunikan jenis Wellness Tourism di Korea, dan (2) Menjadikan aktor dan drama Korea populersebagai nilai jual untuk memikat wisatawan Indonesia agar mengunjungi wisata Wellness di Korea.

South Korea is a country whose economy depends on the tourism sector. However, the Covid-19 pandemic that hit the world throughout 2020 caused the Korean tourism sector to experience a significant degression. Because of that, the Korea Tourism Organization (KTO) Indonesia promoted Wellness Tourism as a strategy to invite Indonesian tourists to go to Korea after the Covid-19 pandemic ended, by utilizing Instagram. The purpose of this research is to find out aspects highlighted by Korea Tourism Organization in the Wellness Tourism promotional content's caption on their official Instagram @ktoid. This research is a literature study by applying the method of qualitative descriptive analysis using Van Dijk's theory of discourse analysis to analized the language text in the Wellness Tourism promotional content to identify itstrue meaning. The results of this study indicate that KTO highlights two things in promoting Wellness Tourism in Indonesia, namely: (1) Making a combination of modern and traditional aspects as uniqueness of Wellness Tourism in Korea, and (2) Making popular Korean actors and dramas as selling points to attract Indonesian tourists to visit Wellness tours in Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Darmashanti
"Pariwisata merupakan kebutuhan hidup manusia dimana manusia perlu berpergian keluar dari tempat tinggalnya. Hadirnya media sosial dan social media influencer orang yang berpengaruh di media sosial pada era digital ini telah mengubah metode pemasaran pariwisata menjadi lebih masif dan efektif. Penelitian ini membahas tentang unggahan Dorippu di media sosial yang bertema perjalanan wisata serta pengaruhnya terhadap minat pengikut Dorippu di media sosial untuk berwisata ke Jepang. Hal tersebut secara langsung menjadikan Dorippu sebagai agen promosi pariwisata Jepang melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah uji sampel melalui survei dengan tujuan untuk mengetahui respons pengikut terhadap unggahan Dorippu. Kunci keberhasilan promosi pariwisata Jepang terletak pada kekuatan personal brand Dorippu sehinga mampu mempengaruhi pengikutnya. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh pihak pemasar pariwisata Jepang untuk menerapkan metode pemasaran melalui media sosial dengan cara menjadikan Dorippu sebagai endorser. Penelitian ini menemukan bahwa kuatnya personal brand Dorippu berhasil memunculkan keinginan pengikutnya di media sosial untuk berwisata ke Jepang serta informasi yang disampaikan melalui unggahannya menjadi sumber informasi wisata Jepang yang dapat diandalkan oleh calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Jepang.

Tourism is a necessity of human life that humans need to travel out of their homes. The presence of social media and social media influencers digital influential people in this digital era has changed the method of tourism marketing to become more massive and effective. This study discusses about Dorippu rsquo s post on social media that influence her followers to travel to Japan. It directly makes Dorippu a promotional agent of Japan tourism through social media. The research method is using sample test through survey with the aim to know the Dorippus followers response to Dorippus post. The success key of Japan tourism promotion lies in the strength of the Dorippus personal brand that has power to influence her followers. This opportunity is utilized by the Japan tourism marketers to apply marketing methods through social media by making Dorippu as an endorser. The research finds that Dorippus personal brand power has succeeded in raising the desire of her followers in social media to travel to Japan as well as the information conveyed through her post into a reliable source of Japanese tourist information by would be tourists who want to visit Japan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rufina Fitri Anjani
"Potensi penggunaan media sosial bagi desa wisata di era digitalisasi ini sangatlah besar. Mempertimbangkan besarnya potensi penggunaan tersebut, Kemenparekraf menghimbau para pengelola desa wisata untuk meningkatkan adaptasi mereka terhadap media sosial. Namun sangat disayangkan, realitasnya masih banyak pengelola desa wisata yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya hal tersebut. Terbukti dari total 40 desa wisata di Kabupaten Bogor saja, baru 19 yang diketahui telah memanfaatkan media sosial. Penyebabnya adalah masih banyak pengelola desa wisata yang resisten. Terlebih lagi, kebanyakan dari mereka juga belum meyakini betul manfaat dari pengadopsian media sosial. Jika masalah ini dibiarkan tanpa upaya penyelesaian, maka akan berdampak pada timbulnya berbagai risiko kerugian jangka panjang, seperti: terhambatnya keberlanjutan pembangunan desa wisata, hilangnya peluang untuk bertahan dan pulih dari kondisi krisis pasca Covid-19, tidak mampu berkontribusi maksimal terhadap PDB, serta kehilangan atensi calon pengunjung sebesar 70% dari kegiatan search dan share. Perlu disusun rekomendasi strategi yang dapat mempercepat proses pengadopsian media sosial, khususnya untuk desa-desa wisata di Kabupaten Bogor. Namun, sebelum rekomendasi strategi dapat disusun, perlu diketahui dahulu faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi pengelola desa wisata untuk mengadopsi media sosial serta bagaimana dampak penggunaannya. Untuk tujuan tersebut, dilaksanakan studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal embeddeed terhadap delapan desa wisata di Kabupaten Bogor yang terpilih sebagai unit analisis melalui penerapan teknik maximum variation. Model penelitian dibangun berdasarkan perspektif multi-teori guna memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pengaruh tiap-tiap faktor adopsi sekaligus menjamin kredibilitas hasil penelitian. Secara khusus teori adopsi inovasi TOE digunakan sebagai kerangka kerja menyeluruh, sedangkan indikator di dalamnya dikembangkan melalui eksplorasi empat teori adopsi inovasi lainnya yaitu DOI, TAM, UTAUT, dan Institutional Theory. Pengolahan dan analisis data penelitian dilakukan melalui penerapan tiga tingkat pengodean yaitu terbuka, aksial, dan selektif, dengan bantuan computer-assisted qualitative data analysis software NVivo 12. Hasil studi memvalidasi perceived benefit, perceived risk, perceived compatibility, perceived ease of use, cost,top management support, member capability, financial and IT resources, competitive pressure, customer pressure, dan social influence sebagai faktor-faktor yang memengaruhi pengadopsian media sosial. Hasil studi lebih lanjut mengidentifikasi bahwa penggunaan media sosial tidak hanya memberikan dampak positif berupa manfaat, tetapi juga bisa membawa dampak negatif berupa risiko. Meski demikian, para pengelola desa wisata meyakini bahwa manfaat yang dapat diterima jauh lebih besar dan signifikan jika dibandingkan dengan risiko yang mungkin dihadapinya.

The potential use of social media for tourism villages in this digitalization era is extensive. Considering the magnitude of the potential use, the Ministry of Tourism and Creative Economy urges tourism village managers to improve their adaptation to social media. However, it is miserable that many tourism village managers are still unaware of this importance. The proof is from 40 tourism villages in Bogor Regency alone; only 19 are known to have used social media. The reason is that there are still many resistant tourism village managers. Moreover, most are also unsure of the benefits of adopting social media. Suppose this problem is left without any efforts to resolve it, it will have an impact on the emergence of various risks of long-term losses, such as delays in the sustainability of tourism village development, loss of opportunities to survive and recover from the post-Covid-19 crisis, unable to contribute optimally to GDP, and loss of attention of potential visitors by 70% from search and share activities. Therefore, it is necessary to formulate strategic recommendations to accelerate social media adoption, especially for tourism villages in Bogor Regency. However, before strategic recommendations can be drawn up, it is necessary to know what factors can influence tourism village managers to adopt social media and its impact. For this purpose, a qualitative study with an embedded single-case studies approach was carried out on eight selected tourism villages in Bogor Regency by applying the maximum variation technique. The research model is built based on a multi-theory perspective in order to provide a comprehensive understanding of the influence of each adoption factor while at the same time ensuring the credibility of the research results. In particular, the TOE framework was employed and complemented by four other innovation adoption theories: DOI, TAM, UTAUT, and Institutional Theory. Research data processing and analysis are carried out through the application of three coding levels: open, axial, and selective, with the help of computer-assisted qualitative data analysis software NVivo 12. The study results validate perceived benefits, perceived risk, perceived compatibility, perceived ease of use, cost, top management support, member capability, financial and IT resources, competitive pressure, customer pressure, and social influence as factors that influence the adoption of social media. The results of further studies identify that the use of social media not only has a positive impact in the form of benefits but can also have a negative impact in the form of risks. However, the tourism village managers believe that the benefits that can be received are more remarkable and significant when compared to the risks they may face."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Rika Anggi Fitria
"Pariwisata merupakan salah satu tonggak perekonomian negara yang dimana sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan. Hal tersebut menyebabkan destinasi wisata harus mampu memilih strategi yang tepat untuk meningkatkan niat berkunjung wisatawan, salah satunya dengan menumbuhkan online brand experience melalui media sosial. Nihi Sumba merupakan salah satu destinasi wisata yang menggunakan sosial media dalam menciptakan pengalaman secara online. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh online brand experience terhadap niat berkunjung wisatawan di Nihi Sumba, NTT melalui brand credibility studi pada followers official instagram @nihi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada 110 followers instagram @nihi menggunakan teknik non probability sampling berupa purposive. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis regresi dan Sobel Test untuk melihat pengaruh antar variabel baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara online brand experience terhadap niat berkunjung wisatawan di Nihi Sumba, NTT melalui mediasi brand credibility. Penelitian ini menunjukkan bahwa online brand experience yang tercipta saat menavigasi official instagram @nihi dapat membentuk brand credibility sehingga mampu menimbulkan niat berkunjung langsung ke Nihi Sumba, NTT.

Tourism is one of the pillars of the country's economy, which is in line with the increase tourist visits. This causes tourist destinations to choose the right strategy to increase tourist visiting intentions, one of which is growing online brand experiences through social media. This study was conducted to analyze the effect of online brand experience on visit intention in Nihi Sumba, NTT through brand credibility study of followers instagram @nihi. This study uses a quantitative approach, an explanatory type of research, by distributing questionnaires to 110 followers official instagram @nihi using non-probability sampling techniques in the form of a purposive method. The data analysis technique used is the regression analysis and Sobel Test to see the influence between variables both directly and indirectly. The result showed that there was an influence between online brand experience on visit intention in Nihi Sumba, NTT through brand credibility. This study shows that the online brand experience created when the followers navigating the official instagram @nihi can form brand credibility, so that can generate to visit intention to Nihi Sumba, NTT. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Velly Priliana
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar yaitu dengan jumlah mencapai 87,18 % dari populasi 232,4 juta jiwa pada tahun 2018. Tahun 2015, Indonesia menduduki peringat pertama terhadap interaksi mengenai halal lifestyle, ini menjadi potensi yang baik guna meningkatkan perkembangan wisata halal di Indonesia. Era digital telah menjadi bagian penting dalam perkembangan pariwisata halal karena saat ini telah memasuki era revolusi industri 4.0. Pada 2018, pengguna internet di Indonesia sekitar 64,8 % dan alasan utama dari penggunaan internet adalah untuk melakukan komunikasi. Social Media sebagai platform yang paling banyak dipilih untuk berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat wisatawan muslim pada destinasi wisata halal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis SEM yang diolah melalui Lisrel. Survei dilakukan terhadap 304 responden. Adapun variable exogen yang digunakan yaitu Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, dan Sharia Compliance in Destination, sedangkan variable endogen yang digunakan yaitu Attitude Towards Destination dan Intention to Visit.
Hasil yang didapatkan, social media marketing dan sharia compliance in destination memiliki hubungan yang positif pada attitude, dan attitude berpengaruh signifikan terhadap intention, sedangkan sharia compliance in social media marketing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude.
Berdasarkan hasil tersebut, banyak faktor yang menyebabkan keapatuhan pemasaran media sosial terhadap aturan syariah tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap wisatawan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan pemasaran media sosial yang membahas tentang wisata halal secara khusus.

Indonesia is a country with the largest Muslim population, with a number reaching 87.18% of the population of 232.4 million people in 2018. In 2015, Indonesia was the first warning of interactions regarding halal lifestyle, this has a good potential to increase the development of halal tourism in Indonesia. The digital age has become an important part in the development of halal tourism because it has now entered the era of the industrial revolution 4.0. In 2018, internet users in Indonesia are around 64.8% and the main reason for using the internet is to communicate. Social Media as the most chosen platform for communication. This study aims to determine the effect of social media marketing on Muslim tourist interest in halal tourist destinations.
This research uses a quantitative approach with SEM analysis which is processed through Lisrel. The survey was conducted on 304 respondents. The exogenous variables used are Social Media Marketing, Sharia Compliance in Social Media Marketing, and Sharia Compliance in Destination, while the endogenous variables used are Attitude Towards Destination and Intention to Visit.
The results obtained, social media marketing and sharia compliance in destination have a positive relationship on attitude, and attitude has a significant effect on intention, while sharia compliance in social media marketing has no significant effect on attitude.
Based on these results, many factors that cause social media complicity with sharia rules are not significant to tourist attitudes. The way to do this is to develop social media that specifically addresses halal tourism."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55029
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raras Bunga Iswara
"Dengan berkembangnya zaman, media sosial telah mengambil peran penting dalam memfasilitasi dan menyederhanakan pembagian berita. Fenomena ini membuka kemungkinan bagi siapa saja dalam di plaftorm online untuk berkontribusi sebagai sumber berita, mengambil alih peran yang dulu hanya dimiliki oleh organisasi media (Hermida et al, 2012; Bergström & Belfrage, 2018 ). Dengan mempertimbangkan fenomena tersebut, makalah ini dibuat dengan tujuan mengeksplorasi konsep tingkat kepercayaan pengguna media sosial sebagai prediktor kecenderungan pengguna berbagi berita. Selain itu, makalah ini juga mempelajari apakah hubungan ini dimoderasi oleh individualisme sebagai salah satu dimensi budaya.
Survei makalah ini dirancang dan didistribusikan kepada 286 responden berkebangsaan Belanda dan Indonesia. Tiga model analisis regresi dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen, independen, moderator, dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan pengguna media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan mereka membagikan berita. Meskipun tingkat kepercayaan ditemukan sebagai prediktor signifikan pada kecenderungan berbagi berita, hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hubungan ini tidak dimoderasi oleh individualisme sebagai salah satu dimensi budaya.
Studi ini dapat memberikan wawasan kepada manajer pemasaran mengenai pentingnya kepercayaan sebagai faktor yang mempengaruhi kecenderungan individu untuk berbagi informasi. Dengan meningkatnya kepentingan media sosial sebagai platform untuk pertukaran informasi dan berbagi pengetahuan, penting bagi manajer pemasaran untuk menyusun strategi untuk membangun kepercayaan dengan pengguna media sosial. Di era digital media, siapa saja bisa menjadi penghasil informasi dan pemimpin opini aktif yang dapat memaparkan informasi teman dan keluarga mereka. Dengan membangun kepercayaan dengan mereka, manajer pemasaran dapat mengerti lebih baik perilaku online konsumen saat mengonsumsi produk.

As social media has facilitated and simplified the process of news sharing, the online platform has enabled ordinary people to contribute as news and media source, taking over this role once held solely by media organizations (Hermida et al, 2012 ; Bergström & Belfrage, 2018). In light of this event, this paper aims to explore concept of social media user’s level of trust as a predictor of user’s tendency of news sharing. In addition, this paper also studies whether this relationship is moderated by the cultural dimension, individualism.
A survey was designed and distributed to 286 respondents of Dutch and Indonesian nationalities. A 3 model regression analysis was conducted to analyse the relationship between the dependent, independent, moderating, and control variables. The results revealed that social media users’ level of trust has a significant influence on their tendency of news sharing. Although level of trust was found to be a significant predictor of tendency of news sharing, results show that this relationship is not moderated by the cultural dimension, individualism.
Marketing managers may find this particular study to be useful as it highlights the importance of trust as a factor that affects an individual’s tendency to share information. With the growing importance of social media as a platform for information exchange and knowledge sharing, marketing managers need to strategize in order to build trust with social media users. Ordinary individuals have become active generators of information and opinion leaders who can influence their friends and family’s information exposure and online behavior when consuming products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Samantha Hana Levani
"Makalah Ilmiah Akhir ini membahas latar belakang pariwisata di Bali dan kenaikan pariwisata selama pandemi yang didukung salah satunya oleh influencer Instagram. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis dokumen serta refleksi pengalaman penulis sebagai influencer yang terlibat pada bidang media sosial, khususnya dalam aksi membangun imajinari pariwisata. Hasil kajian menunjukkan bahwa influencer Instagram telah berkontribusi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali ketika pandemi. Influencer Instagram dilihat memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pola pikir masyarakat terkait destinasi wisata Bali melalui konten yang dibagikan di akun Instagram secara kreatif dan informatif. Namun, peningkatan pariwisata di Bali tidak hanya disebabkan oleh influencer Instagram, tetapi juga faktor-faktor lain seperti kebijakan pemerintah, dan faktor lainnya. Pada akhirnya, kajian ini menunjukkan bahwa perspektif antropologi terkait imajinari pariwasata mampu mengapresiasi diversitas kolaborasi media sosial dengan industri pariwisata. Salah satunya adalah keanekaragaman citra atau imajinari suatu tempat wisata Bali yang berhasil dibentuk oleh influencer Instagram serta menghasilkan engagement baik dengan masyarakat di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini menjadi salah satu faktor dalam pola pencarian informasi wisata atau pemilihan suatu destinasi wisata oleh wisatawan yang hendak berkunjung ke Bali.

This Final Scientific Paper discusses the background of tourism in Bali and the increase in tourism during the pandemic which is supported by one of the Instagram influencers. The research method used is document analysis method as well as a reflection on the author’s experience as an influencer involved in the field of social media, especially in the act of building an imaginary Bali tourism on Instagram social media. The results of the study show that Instagram influencers have contributed to increasing the number of tourist visits to Bali during the pandemic. Instagram influencers are seen as having the ability to influence people's mindset regarding Bali tourist destinations through content shared on Instagram accounts in a creative and informative way. However, the increase in tourism in Bali is not only due to Instagram influencers, but also other factors such as government policies and other factors. In the end, this study shows that an anthropological perspective related to imaginary tourism is able to appreciate the diversity of collaboration between social media and the tourism industry. One of them is the diversity of images or imaginations of a tourist spot in Bali that was successfully formed by Instagram influencers and resulted in engagement with both domestic and foreign communities. This becomes one of the factors in the pattern of searching for tourist information or the selection of a tourist destination by tourists who want to visit Bali."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>