Ditemukan 148956 dokumen yang sesuai dengan query
Amira Auline Salsabila
"Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif (peningkatan kesehatan), dan preventif (pencegahan penyakit). Memberikan edukasi kepada penderita hipertensi menjadi salah satu upaya puskesmas dalam menjalankan upaya peningkatan kesehatan (promotif). Menurut data pasien di Puskesmas Kecamatan Cakung hipertensi menjadi penyakit utama yang paling banyak diderita. Tujuan dari pemberian edukasi ini untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi digital terhadap tingkat pengetahuan pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Cakung periode April 2023. Metode yang dilakukan ialah dengan pembuatan e-leaflet dan video edukasi, lalu pemberian edukasi tersebut disebarkan melalui whatsapp Farmasi Puskesmas Cakung kepada pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Cakung. Kemudian dilakukan post test sebagai evaluasi pemahaman masyarakat melalui google form. Hasil dari edukasi digital tersebut terdapat 26 responden yang menjawab post test yaitu sebanyak 7 pria dan 19 perempuan. Hasil evaluasi yang didapatkan untuk post test tersebut masuk dalam kategori baik (80-100). Menurut hasil analisis skor yang telah dijawab oleh responden, didapatkan nilai rerata sebesar 90 dan nilai median sebesar 100.
Puskesmas is a health care facility that prioritizes promotive (health improvement), and preventive (disease prevention) efforts. Providing education to people with hypertension is one of the efforts of the health center in carrying out health improvement efforts (promotive). According to patient data at the Cakung Subdistrict Health Center, hypertension is the main disease most suffered. The purpose of providing this education is to determine the effect of providing digital education on the level of knowledge of hypertensive patients at the Cakung District Health Center for the April 2023 period. The method used is by making e-leaflets and educational videos, then distributing the education through the Cakung Puskesmas Pharmacy WhatsApp to hypertensive patients at the Cakung District Health Center. Then a post test was conducted to evaluate public understanding through google form. The results of the digital education were 26 respondents who answered the post test, namely 7 men and 19 women. The evaluation results obtained for the post test are in the good category (80-100). According to the results of the analysis of the scores that have been answered by respondents, the mean value is 90 and the median value is 100."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fitri Handayani
"Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan masalah yang kompleks, bukan hanya masalah pada segi medis namun dapat meluas hingga pada masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Tahun 2016, angka kasus kusta baru di Indonesia dilaporkan mencapai 16.826 kasus, diantara kasus baru tersebut 83% merupakan kasus kusta dengan tipe Multi
Basiler (MB), 9% kasus cacat tingkat dua dan 11% kasus pada anak. Promosi kesehatan dilakukan dilakukan dengan berbagai upaya kepada masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka sendiri. Bentuk kegiatan promosi kesehatan yang ada di puskesmas salah satunya adalah dengan kegiatan penyuluhan. Kegitan penyuluhan ini menggunakan media digital yang dipaparkan melalui leaflet dan video menggunakan platform WhatsApp dan Youtube. Tujuan: Mengetahui karakteristik dan pengaruh pemberian edukasi pasien kusta di Poli Sangkuriang Puskesmas Kecamatan Cakung. Metode: Desain dalam penelitian ini merupakan studi observasional. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Kesimpulan: Karakteristik jenis kelamin pasien kusta didominasi oleh laki-laki dan pengetahuan yang dimiliki oleh pasien kusta di poli sangkuriang puskesmas kecamatan Cakung termasuk dalam kategori baik.
Leprosy is an infectious disease that can cause complex problems, not only in medical terms but can extend to social, economic, cultural, security and national security issues. In 2016, the number of new leprosy cases in Indonesia was reported at 16,826 cases, of which 83% were Multi Bacillary (MB) type leprosy cases, 9% were second degree disability cases and 11% were cases in children. Health promotion is carried out with various efforts to the community so that they are willing and able to improve and maintain their own health. One form of health promotion activity at the puskesmas is counseling. This counseling activity uses digital media which is presented through leaflets and videos using the WhatsApp and Youtube platforms. Objective: To determine the characteristics and effect of providing education for leprosy patients at the Sangkuriang Poly of the Cakung District Health Center. Methods: The design in this study is an observational study. The type of data used is primary data. Conclusion: The gender characteristics of leprosy patients are dominated by men and the knowledge possessed by leprosy patients at the Sangkuriang clinic of the Cakung sub-district health center is in the good category."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Uswatun Hasanah
"Puskesmas Kecamatan Cakung melaksanakan promosi kesehatan dengan fokus pada edukasi mengenai HIV/AIDS menggunakan media digital berupa e-leaflet dan video edukasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai HIV/AIDS serta memperbaiki tingkat kesadaran dan kepatuhan terhadap pengobatan ARV. E-leaflet dan video edukasi disebarluaskan melalui WhatsApp dan YouTube untuk memudahkan akses dan pemutaran ulang informasi. Evaluasi dilakukan dengan post-test menggunakan Google Form, yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien dan keluarga berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 87,64%. Hasil ini mengindikasikan bahwa upaya edukasi digital efektif dalam meningkatkan pengetahuan mengenai HIV/AIDS.
Cakung District Health Center carries out health promotion with a focus on education about HIV/AIDS using digital media in the form of e-leaflets and educational videos. This aims to increase patient and family knowledge about HIV/AIDS and improve the level of awareness and compliance with ARV treatment. E-leaflets and educational videos are distributed via WhatsApp and YouTube to facilitate access and playback of information. The evaluation was carried out with a post-test using Google Forms, which showed that the level of knowledge of patients and families was in a good category with an average value of 87.64%. These results indicate that digital education efforts are effective in increasing knowledge about HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Riska Putri Warti
"Tujuan penulisan dan pelaksanaan tugas khusus ini untuk mengobservasi tingkat pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat mengenai penyakit Tuberkulosis melalui edukasi digital berbentuk e-leaflet dan video edukasi di Puskesmas Kecamatan Cakung. Metode yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dengan desain studi observasional. Sebanyak 30 responden menjadi sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik non-probabilty sampling jenis convenience sampling. Pengerjaan dilakukan dengan membagikan e-leaflet dan link media sosial (YouTube) yang memuat informasi penyakit Tuberkulosis, macam-macam obat dan cara penggunaan obat Tuberkulosis terlebih dahulu kemudian diberikan post-test yang berisi lima (5) pertanyaan sederhana yang masing-masing nomor berisi 20 poin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 85,71% pasien, keluarga dan masyarakat Puskesmas Kecamatan Cakung sudah paham dengan penyakit Tuberkulosis yang dibagikan melalui media edukasi digital.
The purpose of writing and implementing this special assignment is to observe the level of knowledge of patients, families, and communities about tuberculosis disease through digital education in the form of e-leaflets and educational videos at the Cakung District Health Center. The method used was the quantitative analysis method with an observational study design. A total of 30 respondents were the research sample taken using the non-probabilistic sampling technique of convenience sampling. By distributing e-leaflets and social media links (YouTube) containing information on Tuberculosis disease, various drugs, and how to use Tuberculosis drugs first and then given a post-test containing five (5) simple questions with each number containing 20 points. The results of this study showed that 85.71% of patients, families, and the community of Cakung Sub-district Health Center already understood the tuberculosis disease that was shared through digital education media."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Erinna Putri Damayanti
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai tekanan darah arteri yang tinggi secara abnormal. Menurut Joint National Committee 7 (JNC7), tekanan darah normal adalah tekanan darah sistolik <120 mmHg dan tekanan darah diastolik <80 mmHg. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Rentang tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-89 mmHg didefinisikan sebagai "prehipertensi" (Green, 2003). Meskipun prehipertensi bukan merupakan kondisi medis tersendiri, subjek prehipertensi lebih berisiko terkena hipertensi. Penyakit hipertensi dikenal sebagai "silent killer" karena jarang sekali ada gejala yang terlihat pada tahap awal hingga terjadi krisis medis yang parah. Pasien hipertensi diharuskan mengonsumsi obat secara teratur, sehingga diperlukan kepatuhan dalam mengonsumsi obat. Seringkali ditemukan berbagai masalah terkait kepatuhan dalam pengobatan hipertensi. Puskesmas Kecamatan Pulogadung merupakan salah satu puskesmas kecamatan yang memfasilitasi layanan kesehatan bagi pasien dengan kondisi khusus seperti pasien dengan pengobatan jangka panjang yang meliputi pelayanan klinis berupa PIO (Pelayanan Informasi Obat) dan konseling. PIO dan konseling merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat. Dalam pemberian pengobatan harus disertai juga dengan pemberian informasi yang memadai serta edukasi dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan meminimalkan kegagalan terapi (O’Donovan et al., 2019). Media konseling dapat digunakan sebagai alat bantu konseling untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dengan tulisan dan ilustrasi. Media yang digunakan dapat berupa booklet digital.
Hypertension or high blood pressure is defined as abnormally high arterial blood pressure. According to the Joint National Committee 7 (JNC7), normal blood pressure is systolic blood pressure < 120 mmHg and diastolic blood pressure < 80 mmHg. Hypertension is defined as systolic blood pressure ≥140 mmHg and/or diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. The range of systolic blood pressure 120 - 139 mmHg and diastolic blood pressure 80-89 mmHg is defined as "prehypertension" (Green, 2003). Although prehypertension is not a medical condition in itself, prehypertensive subjects are more at risk of developing hypertension. Hypertensive disease is known as the "silent killer" because there are rarely any visible symptoms in the early stages until a severe medical crisis occurs. Hypertensive patients are required to take medication regularly, so adherence in taking medication is needed. Often there are various problems related to compliance in hypertension treatment. Pulogadung Sub-district Health Center is one of the sub-district health centers that facilitates health services for patients with special conditions such as patients with long-term medication which includes clinical services in the form of PIO (Drug Information Services) and counseling. PIO and counseling is one of the efforts made to improve patient compliance in taking medication. The provision of treatment must also be accompanied by the provision of adequate information and education that can improve patient compliance and minimize therapy failure (O'Donovan et al., 2019). Counseling media can be used as a counseling tool to increase patient knowledge and understanding with writing and illustrations. The media used can be in the form of digital booklets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Risa Rahmayati
"Hipertensi merupakan penyakit serius yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kardiovaskular, otak, ginjal, serta dapat mempengaruhi organ lainnya (WHO, 2021). Sebagian besar pasien melakukan terapi hipertensi dalam jangka waktu yang panjang untuk mencapai target tekanan darah yang lebih rendah dan mencegah risiko dari gagal jantung, stroke, atau infark miokard (WHO, 2021). Adapun serangkaian pelayanan kesehatan diperlukan untuk mengoptimalkan manfaat terapi dan mencegah permasalahan dari terapi hipertensi pada pasien, salah satunya adalah dengan menerapkan Medication Therapy Management (MTM) (Burns, 2008). Medication Therapy Management (MTM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengatasi atau mencegah permasalahan dari polifarmasi, efek samping obat, kepatuhan dalam meminum obat, serta penggunaan obat yang tidak tepat (Viswanathan et al., 2015). Puskesmas sebagai pusat pelayanan tingkat pertama fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan perlu untuk menerapkan pelayanan Medication Therapy Management (MTM) dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan bagi pasien (Kemenkes RI, 2019). Pada tugas khusus ini, dilakukan implementasi Medication Therapy Management terhadap seorang pasien dengan riwayat penyakit hipertensi yang disertai dengan gagal jantung dan diabetes melitus tipe dua yang menjalani kontrol rutin di Puskesmas Kecamatan Cakung. Pada pelaksanaan implementasi MTM ini, didapatkan kesimpulan bahwa implementasi pelayanan MTM yang telah dilakukan terhadap salah satu pasien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Cakung dan telah terlaksana dan terdokumentasi dengan baik.
Hypertension is a serious disease that can increase the risk of cardiovascular disorders, brain, kidneys, and can affect other organs (WHO, 2021). Most patients undergo long-term hypertension therapy to achieve lower blood pressure targets and prevent the risk of heart failure, stroke, or myocardial infarction (WHO, 2021). A series of health services are needed to optimize the benefits of therapy and prevent problems from hypertension therapy in patients, one of which is by implementing Medication Therapy Management (MTM) (Burns, 2008). Medication Therapy Management (MTM) is a form of health service that aims to overcome or prevent problems from polypharmacy, drug side effects, adherence to taking drugs, and improper use of drugs (Viswanathan et al., 2015). Puskesmas as a first-level service center for health service facilities that carry out health efforts needs to implement Medication Therapy Management (MTM) services in order to improve service quality and safety for patients (Kemenkes RI, 2019). In this special task, the implementation of Medication Therapy Management was carried out on a patient with a history of hypertension accompanied by heart failure and type two diabetes mellitus who underwent routine control at the Cakung District Health Center. In the implementation of this MTM implementation, it was concluded that the implementation of MTM services that had been carried out for one of the hypertensive patients at the Cakung District Health Center and had been carried out and well documented."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Anissa Tasya Lintang
"Diabetes Melitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Prevalensi DM terus meningkat, menjadi ancaman kesehatan global. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk mengenai DM. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan pasien DM dan keluarga setelah diberikan edukasi digital. Data diambil di Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Materi edukasi tentang DM disampaikan melalui leaflet dan video animasi yang dibagikan melalui WhatsApp dan YouTube, diikuti dengan evaluasi menggunakan kuesioner Google Form. Hasil evaluasi dari 28 responden menunjukkan rata-rata pengetahuan sebesar 86,43%. Penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi digital melalui leaflet dan video animasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan pasien DM dan keluarga. Saran yang diajukan adalah terus melakukan pelayanan informasi obat dengan metode yang mudah dipahami dan menarik, serta memanfaatkan berbagai media sosial untuk penyebaran informasi dan kuesioner guna meningkatkan kepatuhan pasien dan keluarga.
Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by high blood sugar levels (hyperglycemia) due to disturbances in insulin secretion, insulin action, or both. The prevalence of DM continues to increase, posing a global health threat. Primary healthcare centers (Puskesmas) provide education to the community, including about DM. This study aims to evaluate the knowledge of DM patients and their families after receiving digital education. Data was collected at the Puskesmas in Cakung District, East Jakarta. Educational materials on DM were delivered through leaflets and animated videos distributed via WhatsApp and YouTube, followed by evaluation using a Google Form questionnaire. The evaluation results from 28 respondents showed an average knowledge score of 86.43%. This research indicates that digital education through leaflets and animated videos is effective in improving the knowledge of DM patients and their families. Suggestions include continuing to provide medication information services using easily understandable and engaging methods, and utilizing various social media platforms for information dissemination and questionnaires to enhance patient and family compliance."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bunga Atqiya Qutrunnada
"Tuberkulosis termasuk salah satu penyakit yang selalu menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Tuberkulosis ditularkan melalui udara sehingga masyarakat yang terkena Tuberkulosis tidak pernah menunjukkan gejala karena bakteri dapat berkembang biak dalam bentuk yang tidak aktif dan dapat menjadi aktif ketika tubuh seseorang memiliki kekebalan tubuh yang menurun. Penyakit Tuberkulosis di Indonesia selalu meningkat, oleh karena itu pengobatan anti-TB sangat dibutuhkan. Obat anti-tuberkulosis (OAT) adalah komponen terpenting dalam pengobatan TB. Pengobatan TB termasuk upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari bakteri penyebab TB. Pada tahap awal, diberikan setiap hari dan semua pasien baru harus diberikan selama 2 bulan. Setelah itu, pada tahap lanjutan diminum 3 kali seminggu selama 4 bulan yang dilakukan untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh sehingga tidak terjadi kekambuhan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2018, 2020, 2021, Jakarta Timur termasuk salah satu kota yang memiliki jumlah kasus TB terbanyak sehingga perlunya pengawasan yang lebih ekstra untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit TB. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat adalah dengan memberikan edukasi digital dengan menggunakan booklet agar memudahkan pasien untuk mengingat dan menerapkan pengobatannya.
Tuberculosis is one of the diseases that has always been a health problem for the community. Tuberculosis is transmitted through the air so that people affected by Tuberculosis never show symptoms because the bacteria can multiply in an inactive form and can become active when a person's body has decreased immunity. Tuberculosis disease in Indonesia is always increasing, therefore anti-TB treatment is urgently needed. Anti-tuberculosis drugs (OAT) are the most important component of TB treatment. TB treatment is among the most efficient efforts to prevent further spread of the bacteria that cause TB. In the initial stage, it is given daily and all new patients should be given it for 2 months. After that, in the advanced stage, it is taken 3 times a week for 4 months, which is done to kill the remaining germs that are still in the body so that there is no recurrence. Based on data from Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, for 3 consecutive years from 2018, 2020, 2021, Jakarta Timur is one of the cities that has the highest number of TB cases so that more extra supervision is needed to increase awareness of TB disease. Efforts that can be made to improve patient compliance in taking medication are to provide digital education using booklets to make it easier for patients to remember and apply their medication."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ricky
"Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti hipertensi, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Program Rujuk Balik (PRB) merupakan program BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk menjamin pasokan obat bagi pasien dengan penyakit kronis, termasuk hipertensi. Namun, pelaksanaan PRB seringkali tidak sesuai dengan harapan karena kurangnya responsivitas pasien terhadap program ini (Noverdita, 2017). Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma 0254 Pos Pengumben dengan menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif terhadap pasien hipertensi yang mengikuti PRB dari Maret 2023 hingga April 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 689 pasien hipertensi yang mengambil obat selama periode Maret-April 2023, sebanyak 397 pasien atau 57,62% patuh dalam mengikuti pengobatan, 179 pasien atau 25,98% tidak patuh, dan 113 pasien atau 16,40% merupakan pasien baru.
Non-communicable diseases (NCDs), such as hypertension, are significant public health issues in Indonesia. The Referral Back Program (RBP) is a program by BPJS Health aimed at ensuring medication supply for patients with chronic diseases, including hypertension. However, the implementation of RBP often does not meet expectations due to patients' lack of responsiveness to this program (Noverdita, 2017). This research was conducted at Kimia Farma Pharmacy 0254 Pengumben Branch using a retrospective data collection method on hypertensive patients participating in the RBP from March 2023 to April 2023. The results showed that out of a total of 689 hypertensive patients who took medication during the March-April 2023 period, 397 patients or 57.62% were compliant with their medication, 179 patients or 25.98% were non-compliant, and 113 patients or 16.40% were new patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Putri Hafisa Nur Islamiyah
"Pengkajian resep obat merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek. Laporan praktik kerja profesi apoteker ini bertujuan untuk melakukan proses pengkajian resep dari salah satu resep pasien penyakit kronis hipertensi di Apotek. Aspek yang dikaji meliputi kelengkapan aspek administratif, farmasetik, dan klinik dari resep. Pengkajian dan analisis resep pasien penyakit kronis hipertensi dilakukan dengan pengambilan data dari salah satu resep penyakit kronis periode Mei 2023 di Apotek Kimia Farma 202 Kejayaan Depok. Resep ini ditujukkan untuk pasien atas nama Ny. Z yang menerima resep enam item obat dari dr. X, Sp.PD, yaitu Amlodipin 10 mg, Atorvastatin 20 mg, Bisoprolol 5 mg, Candesartan 16 mg, Hidroklorotiazid, dan Spironolakton 25 mg. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa aspek administratif dan farmasetik resep tidak lengkap karena ada beberapa aspek yang tidak diisi dan tercantum pada resep. Hasil pengkajian resep berdasarkan aspek klinis menunjukkan telah memenuhi ketepatan indikasi, dosis, aturan, cara dan lama penggunaan obat, namun terdapat potensi interaksi antar obat. Resep tidak memenuhi seluruh aspek administratif, farmasetik, dan klinis secara lengkap. Masih terdapat beberapa aspek yang belum lengkap diantaranya informasi administratif kekuatan sediaan pada aspek farmasetik.
Prescription assessment is a crucial component of pharmaceutical services in pharmacies. This professional pharmacist internship report aims to evaluate the prescription review process for a patient with chronic hypertension at a pharmacy. The assessment covers the completeness of administrative, pharmaceutical, and clinical aspects of the prescription. The review and analysis of the chronic hypertension patient's prescription were conducted using data from a chronic disease prescription in May 2023 at Kimia Farma 202 Pharmacy in Kejayaan, Depok. The prescription was issued to a patient named Mrs. Z, who received a six-item prescription from dr. X, Sp.PD, including Amlodipine 10 mg, Atorvastatin 20 mg, Bisoprolol 5 mg, Candesartan 16 mg, Hydrochlorothiazide, and Spironolactone 25 mg. The assessment results revealed that the administrative and pharmaceutical aspects of the prescription were incomplete due to several missing or unspecified elements. The clinical assessment indicated that the prescription met the criteria for appropriate indications, dosage, administration method, and duration of use, but potential drug interactions were identified. Overall, the prescription did not fully meet all administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. Some aspects, such as the strength of the preparation in the pharmaceutical section, were incomplete."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library