Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Janur Abdullah Sujud
"Studi ini bertujuan mengevaluasi dampak peningkatan kapasitas penerima manfaat program pembinaan UMKM sebagai CSR perusahaan migas lepas pantai. Literatur dalam evaluasi program CSR perusahaan migas cenderung lebih banyak mengulas output program charity dan kurang memberi perhatian pada dampak program ke komunitas penerima program. Program pemberdayaan UMKM berbasis komunitas ini merupakan CSR PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi. Metode evaluasi yang digunakan adalah kombinasi metode SWOT untuk menilai aspek tata kelola dan Main Analytical Category untuk mengukur capaian dampak Community Development. Hasil analisis SWOT menunjukkan kekuatan utama program adalah dukungan dari PT Pertamina Hulu Energi dan komitmen komunitas lokal, sementara peluang mencakup dukungan kebijakan pemerintah dan pasar yang luas. Kelemahan mencakup keterbatasan kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur. Strategi yang dihasilkan dari SWOT membantu memanfaatkan kekuatan dan peluang serta mengatasi kelemahan dan ancaman. Hasil evaluasi dengan Main Analytical Category menunjukkan bahwa program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama melalui pelatihan dan bantuan teknis. Program ini efektif, meskipun terdapat kendala dalam pelibatan stakeholder lokal. Dampak program signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui diversifikasi pekerjaan dan peningkatan pendapatan. Kombinasi metode SWOT dan MAC memberikan pandangan komprehensif mengenai keberhasilan program dalam memberdayakan komunitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Evaluasi ini menguji argumentasi apakah program ini sudah dikelola dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan dampak yang optimal.

This study aims to evaluate the impact of capacity building for beneficiaries of MSME development programs as CSR initiatives by an offshore oil and gas company. Literature on CSR program evaluation for oil and gas companies tends to focus more on program outputs as charity and less on the impact on the recipient communities. This community-based MSME empowerment program is a CSR initiative of PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java in Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. The study employs a qualitative method with data collection techniques including in-depth interviews and observations. The evaluation method used is a combination of the SWOT method to assess governance aspects and the Main Analytical Category to measure the impact of Community Development. The SWOT analysis results show that the main strengths of the program are the support from PT Pertamina Hulu Energi and the commitment of the local community, while opportunities include government policy support and a broad market for fisheries products. Weaknesses include the limited quality of human resources and inadequate infrastructure. The strategies derived from the SWOT analysis help leverage strengths and opportunities while addressing weaknesses and threats. The evaluation results using the Main Analytical Category indicate that the program is highly relevant to the community's needs, particularly through training and technical assistance. The program is effective, although there are challenges in involving local stakeholders. The program has a significant impact on improving the quality of life in the community through job diversification and increased income. The combination of SWOT and MAC methods provides a comprehensive view of the program's success in empowering the community and enhancing community welfare. This evaluation tests the argument whether this program has been managed effectively and efficiently so as to produce optimal impact."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Risma Annisa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa evaluasi dampak dari salah satu Program Corporate Social Responsibility PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ, yaituProgram Pengelolaan Limbah Non ndash; B3 Melalui Ekonomi Kreatif oleh Anak Jalanandengan menggunakan tahapan metode social return on investment. Penelitian inidilakukan di wilayah pelaksanaan program yang berlokasi di Tanjung Priok, JakartaUtara.Penelitian ini menggunakan metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif MixedMethod . Metode pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan totalresponden sebanyak 46 orang.Hasil penelitian ini menunjukkan rasio SROI positif sebesar 1:8.37, dan stakeholdersdengan impact yang paling besar adalah Yayasan Kumala pada tahun 2013.

ABSTRACT
This study aims to analyze the impact evaluation of one of Corporate SocialResponsibility Program PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ, the Non B3 WasteManagement Program through the Creative Economy by Street Children using thestages of social return on investment method. This research was conducted in theimplementation area of the program located in Tanjung Priok, North Jakarta.This study uses a combined method of quantitative and qualitative Mixed Method .Method of data retrieval is done by interview and total respondent counted 46 people.The results of this study show a positive SROI ratio of 1 8.37, and stakeholders withthe greatest impact is the Kumala Foundation in 2013. "
2017
S66943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachry Arsyad
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi program CSR Agribisnis PT. NFI di wilayah Bogor dengan komoditinya yaitu Srikaya, serta faktor pendukung dan penghambatnya. Model evaluasi merunut dari Pietrzak (1991), meliputi evaluasi input, proses, dan outcome. Hasil penelitian menunjukkan dari input, dan proses cukup banyak ketidaksesuaian sehingga beberapa tujuan program tidak tercapai seperti rendahnya kompetensi petani dan turunnya jumlah partisipasi petani, meskipun penghasilan petani meningkat. Faktor pendukung program yaitu dukungan dari komisaris perusahaan, perkembangan ilmu teknologi pertanian, dan kebutuhan pasar terhadap komoditi srikaya yang luas. Faktor penghambat program dari internal yaitu keterbatasan jumlah tenaga pendamping, dan eksternal yaitu hama, musim, keterbatasan sumberdaya petani.

ABSTRAK
This study aimed to evaluate the CSR program Agribusiness PT. NFI in Bogor with skrikaya as a commodity. The evaluation model was taken from Pietrzak (1991), includes the evaluation of input, process, and outcome. The results showed such low competence of farmers and the decreasing the number of farmers participation (input and process), although the income of farmers was increase. Programs supporting factors, among other are, the support of its commissioners, competent assistant program, the developing of agricultural technology and wide market needed for srikaya. Program inhibiting factors are lack of the facilitators, pests, season, limited resource farmers.
"
Depok: Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Ridho Al Jufri
"Riset ini bertujuan untuk mengembangkan model replikabilitas berdasarkan evaluasi tata kelola dan dampak sosial dari program CSR pengembangan UMKM berkarakteristik community empowerment. Studi terdahulu menunjukkan permasalahan dalam tata kelola program UMKM disebabkan oleh minimnya asesmen mendalam pada beneficiaries, penggunaan template perusahaan induk, dan kurangnya SDM pelaksana CSR. Hal ini menyebabkan program kurang kontekstual dan berdampak pada beneficiaries. Selain itu, studi terdahulu cenderung hanya mengevaluasi sampai tataran output sehingga capaian dampak program serupa belum dapat dipetakan dengan komprehensif. Penelitian ini mengevaluasi program LPB Cakung milik PT United Tractors menggunakan metode SWOT untuk mengevaluasi tata kelola dari sisi pengelola program serta metode SROI untuk memetakan dan mengukur valuasi moneter dampak program terhadap beneficiaries. Hasil SWOT menunjukkan: kekuatan utama program adalah skema pengembangan UMKM yang terstruktur dan berkelanjutan, potensi utama program berupa daya tarik nama UT dan Astra potensial untuk menggaet stakeholders, sementara kelemahan utama program adalah metode asesmen yang belum mengakomodasi keterlibatan UMKM secara optimal dalam perencanaan program, dan ancaman utama program adalah permasalahan yang dimiliki UMKM binaan bersifat multifaset. Evaluasi SROI menunjukkan nilai dampak yang lebih besar pada pengembangan UMKM bidang manufaktur (Rp6,75:1) dibandingkan dengan bidang kerajinan (Rp1,34:1). Hal ini disebabkan oleh UMKM bidang manufaktur memiliki fundamental bisnis yang sudah settle serta bentuk intervensi program dengan karakteristik CSV yang kuat. Hasil ini menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik dan intervensi program dapat menghasilkan dampak sosial yang berbeda. Selain itu, program perlu lebih memprioritaskan capaian dampak pelatihan dan pendampingan demi meningkatkan kemandirian UMKM, terutama yang belum memiliki fundamental bisnis yang kuat. Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi tersebut, riset ini menawarkan model replikabilitas sebagai panduan program serupa di masa depan. Model replikabilitas ini mencakup tahapan perencanaan hingga monitoring & evaluation yang dibagi menjadi tahap pembangunan fundamental dan pengembangan keberlanjutan program. Model ini dapat diimplementasikan dengan prasyarat berupa adanya dedicated staff, social mapping, strategic planning, dan operational planning.

This research aims to develop a replicability model based on the evaluation of governance and social impact of the MSME development CSR Program, embedded with community empowerment intervention method. Prior research has underscored deficiencies in the governance of MSMEs programs stemming from insufficient beneficiary assessments, utilization of corporate parent templates, and insufficiency in human resources. These deficiencies contribute to a lack of contextualization in programs and subsequently reduce their impact on beneficiaries. Furthermore, prior studies typically only assess up to the output level, leaving a comprehensive mapping of the impact results of similar programs still necessary. This research evaluates the LPB Cakung program, owned by United Tractors, utilizing the SWOT method to evaluate governance from the program manager's viewpoint and the SROI method to delineate and measure the monetary valuation of the program's impact on beneficiaries. The SWOT results show that the program’s primary strength lies in its structured and continued MSME development framework, with its principal opportunity lying in the allure of the UT and Astra brands for stakeholder engagement. Conversely, the main weakness encompasses the utilization of assessment methods that inadequately involve MSMEs in program planning, with its predominant threat posed by the multifaceted challenges that hamstrung MSME's capacity to develop. SROI evaluation shows a greater impact value in manufacturing MSME development program (Rp6.75:1) compared to handicrafts (Rp1.34:1), attributed to manufacturing MSMEs having settled business fundamentals and the intervention program having strong CSV characteristics. These results illustrate that different program characteristics and interventions could affect social impact results. Furthermore, it is imperative for programs to prioritize training and mentorship in achieving impacts, particularly for MSMEs lacking robust business fundamentals. Based on these evaluation results and reflections, this research offers a replicability model to serve as a blueprint for similar programs. This model consists of fundamental development and advanced development phases, which encompass planning through monitoring and evaluation stages. Implementing this model requires several prerequisites, namely having dedicated staff, conducting social mapping, creating strategic planning, and operational planning."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sujatmiko
"Program kemitraan usaha mikro kecil dan menengah adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Skripsi ini mengkaji pelaksanaan program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan pelaksanaannya dalam bentuk program kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Pelaksanaan program kemitraan BUMN diamanatkan dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagai peraturan pelaksananya. Pada intinya ketentuan tentang pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) wajib memperhatikan antara lain mengenai kriteria calon mitra binaan, kewajiban BUMN pembina dan mitra binaan, sumber dana program kemitraan, mekanisme penyaluran dana, kualitas pinjaman dan lain sebagainya. Pelaksanaan program kemitraan PT. Bank Mandiri Tbk. telah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari kewajiban yang telah dipenuhi PT. Bank Mandiri Tbk. sebagai BUMN pembina sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Namun dalam ketentuan yang mengatur mengenai program kemitraan dan bina lingkungan tidak diatur mengenai sanksi bagi BUMN yang tidak melakukan progam kemitraan dan bina lingkungan.

Partnership Program is one form of Corporate Social Responsibility (CSR), particularly State-Owned Enterprise (SOE). This thesis examines the implementation Partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and implementation partnership Program of Micro, Small and Medium Business as a Corporate Social Responsibility (CSR) at PT. Bank Mandiri Tbk. A method used in analyze this case is a normative juridical. The implementation partnership program of SOE is contained in the law number 19 Year 2003 about State-Owned Enterprise and Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program as the rule?s executioner. In essence the implementation partnership program and environmental development program must be observe criteria of partners, liabilities of SOE and partners, source of funds, mechanism of channeling funds, quality of loan, etc. Bank Mandiri?s Partnership Program has been in accordance with a regulation. It can be seen from the obligations have been performed PT. Bank Mandiri Tbk. as a SOE builder regulated as Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007, dated 27 April 2007, on the Partnership Program of SOE with Small Business and Environmental Development Program. But then in provisions of the partnership program is not arranged sanctions for the SOE that doesn?t do partnership program and environmental development program."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Putri Ch
"Skripsi ini membahas persepsi manajer dalam kaitannya dengan implementasi CSR PT Pertamina (Persero). Dalam menjelaskan persepsi, skripsi ini juga mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi manajer dan implementasi CSR menggunakan teori strukturasi Giddens. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa manajer memandang CSR sebagai potensi pengembang bisnis, cara memanage resiko bisnis dan sebagai cara creating shared value antara perusahaan dengan masyarakat. Persepsi tersebut dibentuk oleh faktor yang bersifat struktur dan agensi. Faktor struktural seperti kultur persaingan, ISO 26000 dan jenis perusahaan memberikan warna yang dominan di dalam persepsi manajer. Sedangkan faktor agensi seperti riwayat pendidikan, pengalaman kerja dan relasi manajer di luar perusahaan lebih mewarnai implementasi CSR yang dijalankan manajer. Persepsi tidak selamanya berujung pada implementasi, faktor yang sangat mempengaruhi implementasi adalah posisi (posisi tawar) divisi CSR dalam perusahaan. Implementasi CSR PT Pertamina (Persero) banyak diwarnai oleh kepentingan bisnis perusahaan.

This paper discusses about perception of managers regarding connection with CSR implementation Pertamina (Persero). This paper also discusses some factors that can affect the perception of managers and CSR Implementation using Giddens Theory of Structuration. This study uses a qualitative method by conducting in-depth interview, observation and document study. The result of this research found that managers view CSR as potential in developing business, techniques in risk management of business, and as way of creating shared value between campanies and communities. The perception is formed of several factors that are structural and agencies. Structural factors such as the culture of competition, ISO 26000, and the type of dominant companies provide variations in perception of managers. On agencies factors such as history of education, work experience, and relationhips managers outside the company give more information about variation CSR implementation. Percepsion is not always lead to implementation. Affecting factors on implementation is the position (bargaining) CSR division within the company. CSR Implementation of Pertamina (Persero) is required by the business interests of the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S59694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Alifya Kinanti Erlangga
"Penelitian ini membahas mengenai salah satu model pelaksanaan CSR pada perusahaan di Indonesia yang dilihat dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah terdapat bentuk nyata yang dilakukan oleh perusahaan yang bekerja sama dengan yayasan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan melalui program CSR. Penelitian ini mendeskripsikan salah satu program CSR dari PT. Astra International Tbk yang bekerja sama dengan Yayasan Peduli Lingkungan Semut Merah yaitu program Kampung Berseri Astra (KBA) sebagai upaya pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan di Kampung Rawajati, Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program serta faktor-faktor yang mempengaruhi dari pelaksanaan program KBA pada pilar lingkungan di KBA Rawajati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2022 hingga November 2022 melalui studi literatur dan wawancara mendalam secara langsung terhadap 7 informan yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak CSR Astra International telah melakukan program CSR pada pilar lingkungan berupa pemberdayaan masyarakat seperti pemberian pelatihan, pendampingan, pembinaan masyarakat, serta memberikan fasilitas sarana yang menunjang peningkatan kualitas lingkungan di wilayah KBA Rawajati. Namun, pelaksanaan program tersebut belum dilakukan secara maksimal dikarenakan partisipasi masyarakat tidak dilibatkan dalam tahap perencanaan program sehingga program yang dihasilkan kurang efektif terhadap peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan KBA Rawajati. Faktor pendukung program KBA pada pilar lingkungan di KBA Rawajati meliputi adanya partisipasi aktif dari penggiat kampung dan masyarakat, terdapat dukungan dari mitra program, adanya dukungan penuh dari pemerintah, dan terdapat lingkungan dan infrastruktur yang memadai. Sedangkan, faktor penghambat programnya adalah kurangnya sosialisasi program kepada seluruh masyarakat di KBA Rawajati yang menyebabkan masyarakat menolak keterlibatan dengan program CSR milik Astra, terdapat konflik perbedaan kepentingan antar masyarakat, pandemi COVID-19 sehingga menyebabkan adanya pembatasan aktivitas sosial masyarakat pada lingkungan KBA Rawajati, dan adanya permasalahan terkait pemberian dana dan bantuan program dari pihak Astra. Hasil penelitian ini diharapkan bersumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa pengayaan mata kuliah Kesejahteraan Sosial dalam Sektor Industri dan intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat.

This study discusses one model of implementing CSR in companies in Indonesia, which is seen from the discipline of Social Welfare. The urgency of conducting this research is that there are concrete forms carried out by companies that work with foundations in improving the welfare of society and the environment through CSR programs. This study describes one of the CSR programs of PT. Astra International Tbk, in collaboration with the Peduli Lingkungan Semut Merah Foundation, namely the Kampung Berseri Astra (KBA) program as an effort to empower environment-based communities in Rawajati Village, Jakarta. The purpose of this research is to describe the implementation of the program and the factors that influence the implementation of the KBA program on the environmental pillar in Rawajati KBA. This research uses a qualitative approach with a descriptive study. Data collection was carried out from March 2022 to November 2022 through a literature study and direct in-depth interviews with 7 informants who were selected using a purposive sampling technique. Data analysis carried out in this study was data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results of the research show that Astra International's CSR has carried out CSR programs on the environmental pillar in the form of community empowerment such as providing training, mentoring, community development, as well as providing facilities that support environmental quality improvement in the Rawajati KBA area. However, the implementation of the program has not been carried out optimally because community participation was not involved in the program planning stage so that the resulting program was less effective in improving the quality of the community and environment of the Rawajati KBA. The supporting factors of the KBA program in the environmental pillar at Rawajati KBA include active participation from village and community activists, support from program partners, full support from the government, and adequate environment and infrastructure. Meanwhile, the inhibiting factors for the program were the lack of socialization of the program to the entire community at Rawajati KBA which caused the community to refuse involvement with Astra's CSR program, there were conflicts of interest between communities, the COVID-19 pandemic had caused restrictions on community social activities within KBA Rawajati, and there are problems related to the provision of funds and program assistance from Astra. The results of this research are expected to contribute to the Social Welfare Science study program in the form of enrichment of Social Welfare courses in the Industrial Sector and community intervention and community development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelvy Stephanie
"Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan program Corporate Social Responsibility "Broadband Learning Center" (BLC) yang dilakukan PT Telkom, Tbk di Pulau Pramuka. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran dan fungsi humas PT Telkom, Tbk serta manfaat yang diperoleh masyarakat Pulau Pramuka atas program CSR tersebut. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan paradigma konstruktivis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan, CSR dilakukan oleh Divisi Community Development Center, namun PR tetap mengawasi dan mengomunikasikan program kepada masyarakat. Program BLC ini berkonsep CSR selama 6 bulan yang kemudian menjadi program Community Development. Masyarakat Pulau Pramuka mengalami perkembangan dan peningkatan pendapatan yang mereka rasakan sebagai manfaat dari program CSR Telkom ini.

The background of this research based on Corporate Social Responsibility program "Broadband Learning Center" (BLC) which is done by PT Telkom, Tbk. This research aims to describe the role and function of Public Relations, also the benefit that received by the community of Pramuka Island Constructivist paradigm of research methodology is used in a descriptive and qualitative approach.
The result of this research shows that CSR implementation is done by Community Development Center Division, meanwhile Public Relations is keeping the eye on the progress and communicating the CSR program to the public.This BLC program is 6-month CSR program, then convert to Community Development program. The Pramuka Island's community can develop themselves and increase their income as the benefit of this CSR program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Tegar Eka Saputra
"Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi memberikan kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR) berupa community development kepada Kontaktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Namun pelaksanaan CSR tidak sepenuhnya berjalan dengan baik karena sering kali menimbulkan masalah seperti biaya CSR yang mendapatkan penggantian berupa cost recovery dari pemerintah yang berpotensi merugikan negara. Kasus terkait permasalahan tersebut adalah PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang menggunakan cost recovery sebagai sumber pembiayaan CSR. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah pemahaman CSR dan cost recovery di Indonesia, implementasi CSR serta sumber pembiayaannya dalam kegiatan hulu migas, dan analsis kasus PT. CPI. Metode yang digunakan untuk menganalisis kasus adalah yuridis normatif. Hasil dari penelitian ini yaitu pemahaman terhadap CSR hanya melihat pada kewajiban yang diberikan undang-undang saja dan bukan menjadi suatu kesadaran moral sehingga implementasi CSR masih terdapat banyak kekurangan. Selain itu, penggunaan cost recovery sebagai pembiayaan CSR yang dilakukan oleh PT. CPI diperbolehkan oleh UU Migas dan peraturan pelaksananya. Namun telah terjadi penyimpangan dalam proses pengajuan cost recovery atas CSR tersebut, yaitu pada tahap program kerja dan anggaran/ work program and budget (WP&B).

In Law Number 22 Year 2001 concerning Oil and Gas, Contractors of Production Sharing Contract (CPSC) is obligate to conduct Corporate Social Responsibility (CSR) in the form of community development. However, the implementation of CSR is not working properly because its often led to problems for example the cost of a replacement CSR in the form of cost recovery gift by the Government which potentially detrimental to the country. The related case from this problem is PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) used cost recovery as a source of financing of CSR. The issues in this thesis are the understanding of CSR and cost recovery in Indonesia, the implementation of CSR as well as the source of financing in the upstream oil and gas and analysis case PT CPI. A method used in analyze this case is a normative juridical. The result of this research is the understanding of CSR only concerns the liability which provided by law and it is not become a moral consciusness so there are many deficiency in the implementation. Moreover, the use of cost recovery as CSR financing undertaken by PT CPI allowed by Law of Oil and Gas and the regulation of agents. However, there have been irregularities in the process of filing cost recovery for CSR which is at the stage of work program and budget (WP & B)."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1222
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Kinasih Sisherninda
"ABSTRAK
Strategi Komunikasi untuk mengimplementasikan Kegiatan Sukarela Karyawan dalam Program CSRStudi Kasus Karyawan Membangun Desa di Pertamina Hulu Energi ONWJDara Kinasih Sisherninda, Magdalena Wenas, CPR, M. Comm Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia Email: darakinasihs@ymail.com Abstrak Tanggung jawab sosial perusahaan adalah salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Pada saat ini, kegiatan tanggung jawab sosial juga semakin berkembang dan beragam, salah satunya adalah kegiatan sukarela karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi komunikasi apa yang digunakan oleh tim dalam mengundang karyawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Karyawan Membangun Desa. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memeriksa apakah kegiatan Karyawan Membangun Desa memberikan manfaat bagi karyawan dan perusahaan atau tidak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penulis melakukan wawancara kepada salah satu anggota tim. Analisis isi dilakukan untuk menginterpretasikan isi wawancara ke dalam konteks dengan berfokus pada strategi komunikasi yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim menggunakan campuran komunikasi vertikal dan horizontal. Selain itu, hasilnya juga menunjukkan bahwa ada beberapa manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Kata kunci: Strategi Komunikasi, Aktivitas sukarelawan karyawan, Corporate Social Responsibility.

ABSTRACT
Communication Strategy to Implement Employee Volunteering Activities in CSR ProgramCase Study of Karyawan Membangun Desa in PHE ONWJ.Dara Kinasih Sisherninda, Magdalena Wenas, CPR, M. Comm Department of Communication, Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia. E-mail: darakinasihs@ymail.com Abstract Corporate social responsibility is one of the things that every company should have. At this time, social responsibility activities are also growing and diverse, one of which is the voluntary activities of employees. This study aims to identify what strategy communication used by the team in inviting employees to participate in the activities of Karyawan Membangun Desa. In addition, this study also aims to check whether the activities Karyawan Membangun Desa provide benefits to employees and companies or not. The research method used in this research is qualitative method. The author conducted an interview to one of the team members. Content analysis is done to interpret the content of the interview into the context by focusing on the communication strategy used. The results showed that the team used a mixture of vertical and horizontal communications. In addition, the results also show that there are some benefits to employees and companies. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>