Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yustika Suci Oktaviani
"Aspek psikologis merupakan salah satu hal yang dapat dikaji dalam karya sastra. Aspek psikologis dalam karya sastra ditunjukkan melalui tokoh dan penokohan. Berdasarkan hal ini, terdapat banyak aspek psikologis yang dapat dikaji, salah satunya adalah trauma yang dialami tokoh. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini berfokus pada identifikasi trauma psikologis yang dirasakan oleh tokoh Magi Diela dalam novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa traumatis dan dampaknya pada tokoh Magi Diela serta cara Magi Diela dalam menghadapi trauma. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud yang berkaitan dengan trauma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat beberapa peristiwa yang melatarbelakangi trauma tokoh Magi seperti penculikan, pelecehan seksual, dan pemerkosaan, 2) dampak yang dirasakan oleh tokoh Magi meliputi dampak pada fisik dan psikisnya, dan 3) terdapat berbagai cara yang dilakukan Magi dalam menghadapi traumanya seperti pembentukan reaksi, regresi, melarikan diri, dan membalas dendam.

Psychological aspect is considered to be one of the elements to be analyzed in literature. Psychological aspects in literature could be presented through character and the characterization. Hence, there are many psychological aspects that could be analyzed, one of them is the psychological trauma experienced by the caracter. In this regard, this study would focus on the psychological trauma experienced by the character, Magi Diela, in the novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam. This research aimed to describe traumatic events and its impact on the character Magi Diela, as well as the way Magi Diela deals with the trauma. This study used a descriptive analysis method by using Sigmund Freud psychoanalysis theory which related to trauma. The result of this study showed that 1) there are some events which cause trauma for the character, Magi, such as kidnapping, sexual harassment, and rape, 2) the impact experienced by the character Magi includes physical and psychological impact, 3) there are many things Magi did to deal with the trauma such as the creation of reaction, regression, self-escape, and revenge."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ariva Zulfira
"Karya sastra dapat menjadi medium untuk menyoroti permasalahan gender dalam masyarakat, baik modern maupun tradisional. Salah satu karya yang mengangkat isu ketimpangan gender dalam warna lokal adalah novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam karya Dian Purnomo. Novel ini bercerita tentang tokoh Magi Diela yang menjadi korban praktik kawin tangkap di Sumba. Praktik tersebut adalah bentuk penyelewengan tradisi akibat penyalahgunaan kekuasaan oleh Leba Ali. Hal ini menimbulkan tindakan seksisme terhadap Magi yang kemudian mendorongnya membuat strategi perlawanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi yang dilakukan Magi Diela untuk melawan seksisme, serta dampak dari strategi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian terletak pada unsur intrinsik, yaitu tokoh dan penokohan Magi Diela. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan teori gender dengan konsep seksisme ambivalen, feminisme multikultural, relasi kuasa, dan pembelajaran transformatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa strategi perlawanan yang dilakukan Magi Diela terdiri atas tiga fase, yaitu fase perlawanan awal, fase pembelajaran, serta fase aksi dan implementasi. Selain itu, hasil analisis data juga menunjukkan bahwa strategi tersebut memberikan dampak terhadap diri Magi sendiri, pandangan masyarakat adat di sekitarnya, serta penyelesaian masalah penyimpangan tradisi kawin tangkap dalam novel.
Literary works can serve as a medium to highlight gender issues in society, both modern and traditional. One such work that addresses gender inequality within a local context is the novel Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam by Dian Purnomo. This novel tells the story of Magi Diela, who becomes a victim of the kawin tangkap (bride kidnapping) practice in Sumba. This practice is a form of tradition misused due to the abuse of power by Leba Ali, leading to acts of sexism against Magi, which in turn motivates her to develop resistance strategies. This study aims to examine the strategies employed by Magi Diela to combat sexism and the impact of these strategies. The research method used is descriptive qualitative. The focus of the study is on the intrinsic elements, specifically the character and characterization of Magi Diela. This research uses gender approaches and theories with the concepts of ambivalent sexism, multicultural feminism, power relations, and transformative learning. The findings reveal that Magi Diela's resistance strategies consist of three phases: the initial resistance phase, the learning phase, and the action and implementation phase. Furthermore, the data analysis results also show that these strategies have an impact on Magi herself, the surrounding traditional community's views, and the resolution of the deviation of the kawin tangkap tradition in the novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purnomo
"Magi Diela diculik dan dijinakkan seperti binatang. Sirna sudah impiannya membangun Sumba. Kini dia harus melawan orangtua, seisi kampung, dan adat yang ingin merenggut kemerdekaannya sebagai perempuan. Ketika budaya memenjarakan hati Magi yang meronta, dia harus memilih sendiri nerakanya: meninggalkan orangtua dan tanah kelahirannya, menyerahkan diri kepada si mata keranjang, atau mencurangi kematiannya sendiri.
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam ditulis berdasarkan pengalaman banyak perempuan korban kawin tangkap di Sumba. Tradisi kawin tangkap menggedor hati Dian Purnomo untuk menyuarakan jerit perempuan yang seolah tak terdengar bahkan oleh Tuhan sekalipun."
Jakarta: PT. Gramdeia, 2024
899.221 DIA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Marqwano Rizal Xaverius Turnip
"Penelitian ini membahas aspek kejiwaan dua tokoh utama pada novel Sesuk karya Tere Liye dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Penelitian ini menjelaskan representasi kecemasan dan trauma serta manifestasi kekecewaan pada dua tokoh utama dalam novel tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini memaparkan trauma, kecemasan, dan manifestasi kekecewaan tokoh dalam novel serta mengungkapkan latar belakang yang memengaruhinya. Analisis menunjukkan gejala kecemasan yang dialami tokoh Gadis mengarah pada sikap menghindar dan kecemasan moral; trauma tokoh Gadis mengarah pada perasaan takut mengingat kembali perasaan sakit yang pernah dialaminya; trauma yang dialami oleh tokoh Bagus menampilkan gejala penolakan dan rasa takut menemui orang tuanya, yang mengarah pada mengurung diri; manifestasi kekecewaan dari tokoh Bagus dan tokoh Gadis terlihat dari perubahan sikap dan pengungkapan perasaan ketidakberdayaan. Gejala kejiwaan mereka mengarah pada ketidakpercayaan dan kenakalan. Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan bahwa kekecewaan kedua tokoh tersebut dilatarbelakangi oleh pengabaian dan pola asuh orang tua mereka yang buruk.

This study discusses the psychological aspects of the two main character in the novel “Sesuk” written by Tere Liye. The research is using a literary psychological approach. The study examines and explicates, trauma, anxiety, and disappointment contained in the novel. By employing a qualitative descriptive method, this research explicates the representation of the trauma and anxiety, and the manifestation of disappointment that visible in the character, and also uncovers the factors influencing these psychological aspects. The analysis conducted and reveals the anxiety symptoms experienced by the character manifest in avoidance behavior and moral anxiety. Meanwhile the trauma can be seen by the fear of recalling past experience, and displays rejection symptoms by confronting their parents, which results in self-isolating. Also, the manifestation of disappointment in both main character evident trough changes in their attitudes and expression of helplessness. These tendence of psychological aspects contribute to delinquency and mistrust. The research also concludes the disappointment experienced by the characters stems from neglect and poor parenting."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Nur Anzani
"Penelitian ini membahas cerpen “Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali”, “Doa yang Menakutkan”, dan “Dongeng Gelap” dalam kumpulan cerpen Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali karya Puthut EA dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk kecemasan dan mengidentifikasi stres pascatrauma pada tokoh utama ketiga cerpen tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menggambarkan bentuk ansietas dan trauma yang dihadapi tokoh-tokoh ketiga cerpen Puthut EA. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ansietas dan trauma yang membentuk kecemasan, ketakutan, dan kehilangan akibat penumpasan PKI dialami keluarga korban yang dituduh terlibat PKI. Ancaman lingkungan sekitar yang muncul akibat ketidakadilan, ketidakamanan, dan ketidakberdayaan menciptakan bentuk stres pascatrauma. Analisis terhadap tokoh ketiga cerpen itu menunjukkan gejala penghindaran (avoidance) dan gejala re-experiencing.

This study discusses "Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali", "Doa yang Menakutkan", and "Dongeng Gelap" in the short story collection of Seekor Bebek yang Mati di Pinggir Kali by Puthut EA using the literary psychology approach. This research aims to represent the fear and post-traumatic stress in the main characters. With a qualitative descriptive method, this research shows the conditions of anxiety and trauma encountered by the three characters of Puthut EA's short story. This study concluded that the anxiety and trauma caused by pressure, fear, and loss were driven by suppression of the PKI, experienced by the families of victims who are considered involved in the PKI. Environment threats arise due to injustice, insecurity, and powerlessness, create post-traumatic stress conditions. The analysis of the three short stories shows avoidance and re-experiencing symptoms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Yusuf Al-Fauzi
"Penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku tokoh ‘boku’, karakter utama dalam novel Kaze no Uta wo Kike (1979) karya Haruki Murakami. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra, dengan menerapkan teori psikologi Sigmund Freud tentang Id, Ego, dan Superego. Peneliti menganalisis beberapa aspek yang ada di dalam novel yang meliputi narasi, pemikiran tokoh, dan dialog antar tokoh. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa ada perilaku tokoh ‘boku’ dipengaruhi oleh Ide, Ego, dan Superego yang berada dalam dirinya.

This study aims to determine the factors that influence the behavior of the character 'boku', the main character in the novel Kaze no Uta wo Kike (1979) by Haruki Murakami. This study uses a literary psychology approach, by applying Sigmund Freud's psychological theory of the Id, Ego, and Superego. The researcher analyzes several aspects in the novel which include narration, character thoughts, and dialogue between characters. Based on the analysis that has been done, the researcher concludes that the behavior of the 'boku' character is influenced by the Id, Ego, and Superego within him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Inaya Aafiya Khairunissa
"Meskipun mahasiswa telah mempersepsikan dukungan sosial yang berasal dari berbagai sumber, distres psikologis pada mahasiswa masih sering terjadi dan memiliki urgensi tinggi untuk diperhatikan dan diatasi. Perceived social support sebagai faktor sosial memengaruhi distres psikologis pada individu melalui persepsi bahwa dirinya dicintai, dipedulikan dan dihargai oleh orang lain sehingga individu merasa lebih percaya diri dalam mengatasi stresor. Self-compassion sebagai proses kognitif yang berperan dalam penilaian positif terhadap stresor melalui pemberian belas kasih dan kepedulian pada diri sendiri. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 416 mahasiswa berstatus aktif dalam rentang usia antara 18 hingga 25 tahun. Variabel distres diukur menggunakan Hopkins Symptom Checklist (HSCL), perceived social support diukur menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan self-compassion menggunakan Self-Compassion Scale (SCS). Analisis utama regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh perceived social support dan self-compassion terhadap distres psikologis. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari perceived social support terhadap distres psikologis dan terdapat pengaruh negatif yang signifikan dari self-compassion terhadap distres psikologis

Although students have received social support from various sources, psychological distress on students is still common and has a high urgency to be noticed and overcome. Social support as a social factor influences psychological distress in individuals through the belief that they are loved, cared for and valued by others so that individuals feel more confident in dealing with stressors. Self-compassion as a cognitive process plays a role in positive appraisal of stressors through giving compassion and self-care. Participants in this study were 416 active status students in the age range between 18 to 25 years. Distress variables are measured using the Hopkins Symptom Checklist (HSCL), social support is measured using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and self-compassion using the Self-Compassion Scale (SCS). The main analysis of multiple linear regression is to determine the influence of social support and self-compassion on psychological distress. The results found that there was a significant positive effect of social support on psychological distress and there was a significant negative effect of self-compassion on psychological distress."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Hartanto
"Interaksi dengan frekuensi dan intensitas tinggi antar anggota pasangan dalam hubungan romantis memungkinkan terjadinya Fenomena Michelangelo (FM). Di dalam FM anggota pasangan saling membentuk kepribadian mereka menuju diri ideal masing-masing. Pencapaian diri ideal merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan individu akan pertumbuhan personal, yang akan memberikan sumbangan terhadap kesejahteraan psikologis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fenomena Michelangelo mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan berapa besar sumbangan masing-masing komponen fenomena Michelangelo terhadap dimensi kesejahteraan psikologis. Dengan menggunakan alat ukur Partner Affirmation Scale, Movement Toward Ideal Scale, dan The Ryff’s Scale of Psychological Well Being penelitian ini mengidentifikasi FM dan kesejahteraan psikologis pada 145 partisipan berusia 18 sampai 25 tahun yang sedang menjalani hubungan pacaran selama minimal satu tahun. Hasilnya menunjukan FM signifikan memprediksi kesejahteraan psikologis (18.9%), yang berarti adanya FM berkontribusi terhadap 18.9% kesejahteraan psikologis individu, sementara 81.1% faktor yang berkontribusi pada kesejahteraan psikologis belum diketahui. Secara lebih rinci diketahui fenomena Michelangelo menunjukan hasil yang signifikan dalam memprediksi dimensi kesejahteraan psikologis individu, yaitu hubungan yang positif dengan orang lain, penguasaan lingkungan, tujuan dalam hidup, dan pertumbuhan personal. Penelitian selanjutnya dapat melihat bagaimana hubungan interpersonal lain yang dijalani emerging adult membantu mereka dalam mencapai diri idealnya, misalnya sahabat, peer, tokoh idola, ataupun orangtua.

Interaction with high-frequency and intensity among members of the couple in a romantic relationship allows the Michelangelo Phenomenon. Each members in Michelangelo phenomenon sculpt each other personality towards their ideal self. Achievement of the ideal self is part of the fulfillment of personal growth needs of the individual, which will contribute to psychological well-being. This study was conducted to determine whether the Michelangelo phenomenon affects the psychological well-being and how great the contribution of each component of the Michelangelo phenomenon to dimensions of psychological well-being. By using Partner Affirmation Scale, Movement Toward Ideal Scale, and The Ryff's Psychological Well Being Scale, the study identified FM and psychological wellbeing in 145 participants aged 18 to 25 years who were undergoing dating relationship for at least one year. The result showed that FM significantly predict psychological well-being (18.9%), which mean Michelangelo phenomenon contributed 18.9% of psychological well-being of individuals, while 81.1% of factors that contribute to the psychological well-being is not known yet. In more detail Michelangelo phenomenon showed significant results in predicting dimensions of psychological well-being, namely positive relationships with others, environmental mastery, purpose in life, and personal growth. Future studies could look at how other interpersonal relationships emerging adult engaged in could assist them in achieving their ideal self, for example bestfriend, peer, idol, or parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Menurunnya prestasi bulutangkis Indonesia terjadi dalam 10 tahun terakhir, mulai akhir tahun 1990an hingga 2000an. Sebelumnya Indonesia mendominasi rangking dunia termasuk pemenang kejuaraan bulutangkis Thomas Cup paling banyak yakni 13 kali. Performa atlet dalam bertanding memiliki momen kritis bersama motivasi intrinsik membentuk mental juara atlet hingga dapat menghasilkan performa optimal. Studi ini merupakan studi kuantitatif yang menggambarkan momen kritis dan motivasi intrinsik empat atlet yang bertanding dalam kejuaraan internasional sama di tahun 2010, yakni Indonesia Open 2010, Singapore 2010, Asia Championship 2010, dan All England 2010. Empat subjek penelitian ini adalah Shaina Nehwal dari India (subjek 1), Maria Kristin Yulianti dari Indonesia (subjek 2), Lee Chong Wei dari Malaysia (subjek 3), dan Sonny Dwi Kuncoro dari Indonesia (subjek 4). Unit analisis penelitian ini adalah 82 data statistik permainan tiap subjek dalam empat kejuaraan bulutangkis tersebut. Hasil menunjukkan bahwa keempat subjek memiliki kemampuan teknis yang relatif sama, namun menunjukkan momen kritis dan motivasi intrinsik yang berbeda-beda. Subjek 1 dan subjek 2 menunjukkan absorbsi tinggi dan kecemasan rendah. Kemampuan mengatasi tekanan ditunjukkan oleh semua subjek, sementara tiga subjek menunjukkan motivasi intrinsik tinggi kecuali subjek kedua."
JIPSIUG 5:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Eunike Wirawan
"ABSTRAK
Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan: Bagaimana pengalaman perempuan dengan kasus abortus spontan sebelum mendapatkan anak pertama yang lahir hidup? Teori yang digunakan adalah teori diri-dalam-hubungan yang secara garis besar mengemukakan bahwa kebutuhan berhubungan dengan orang lain adalah suatu hal panting dalam proses pengembengan diri perempuan. Hat ini termasuk hubungannya dengan janin dan hubungannya dengan orang lain pascaabortus spontan. Perempuan yang sedang hamil untuk pertama kallnya akan ruerasa terangkat statusnya, karena adanya anggapan bahwa menjadi ibu berarti mencapai citra sempuma seorang perempuan. Kehi!angan calon anak dalam kehami!an juga berarti mernusnahkan kegembiraan dan harapan untuk mendapatkan iden!ilas sebagai perempuan yang Ieiah dewasa dan matang. Untuk menanggulangi konfiik paikologisnya, ia perlu mendapatkan dukungan sasial dari orang-orang terdekatnya. Makin besar dukungan yang dirasakan, makin cepat pulalah proses pemulihan paikologis yang berlangsung dalam dirinya.
Penelitian yang menggunakan rnetode wawancara mendalam dengan teknlk topicallffe-history ini berlangsung antara bulan Juni-Oktober 1998. Responden dalam penelijian ini terdiri dari 5 orang perempuan dan 4 orang laki-laki yang mempunyai hubungan suami is!ri, dengan maksud melihat tidak saja persepsi perempuan, namun juga berupaya menggali persepsi laki-!aki terhadap pengalaman perempuan dan bagaimana dampaknya terhadap perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi internal perempuan yang mengalami abortus spontan memang dipengaruhi oleh pengalaman fisiknya pada saat peristiwa tersebut terjadi. Berbagai perasaan terkait dengan peristiwa fisik yang dialami tersebut. Namun, pr<>ses pemulihan kondisi psikologis juga terkait dengan beberapa hal, di antaranya: besarnya dukungan sosial yang diberikan kepadanya oleh berbagai pihak, layanan medis yang sesuai harapan responden, keyakinan terhadap kekuasaan dan otoritas Tuhan dafam mengalur masalah kehamilan dan kelahiran anak, lingginya nilai anak bagi kaluarga, serta keyakinan terhadap kemungkinan bereproduksi kembali.
Pada akhimya, untuk penelitian lanjutan disarankan untuk melakukan penelitian terhadap responden dengan tingkat pendidikan menengah ke bawah dan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Para perempuan juga disarankan untuk melakukan peran aktif memasuki masa menjadi ibu atau selama menjadi pasien rumah sakit. Para suami disarankan untuk lebih berempatl kepada istri dan bersedia membantu pekerjaan rumah tangga, khususnya selama periode kehamilan. Pihak medis disarankan untuk mengupayakan penyediaan layanan psikologis yang terpadu dengan layanan medis, kerena keterkaitan hubungan di antara keduanya. Dalam berbagai hal, diperlukan dukungan, penyuluhan, dan pengawasan dari Lembaga Swadaya Masyarakat, pihak media maupun lembaga lain yang terkait dengan masalah kesehatan reproduksi. agar hak dan kepentingan perempuan lebih mendapatkan bagian yang layak.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>