Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syamikar Baridwan Syamsir
"Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang diketahui dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah. Kader Kesehatan sebagai individu yang dipilih oleh masyarakat bertugas membantu Puskesmas menjalankan pelayanan kesehatan di komunitas, termasuk pengendalian pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengalaman kader kesehatan dalam melakukan upaya promotif dan prefentif COVID-19. Penelitian ini menggunakan studi fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam semi – terstruktur yang melibatkan 13 kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bulurokeng Kota Makassar yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Colaizzi yang menghasilkan enam (6) tema, yaitu (1) motivasi yang kuat dalam diri; (2) manfaat yang bernilai; (3) tugas mulia kader; (4) tantangan dalam bertugas; (5) dukungan yang diperoleh; dan (6) harapan sebagai kader. Kader kesehatan dalam menjalankan perannya masih menemui berbagai tantangan, oleh karena itu perawat komunitas sebagai mitra kader diharapkan untuk lebih aktif dalam melakukan pembinaan terkait optimalisasi peran kader di komunitas.

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) is an infection caused by SARS-CoV-2 which is known to cause respiratory symptoms ranging from the common cold to more severe illness. Indonesian Community health workers, known as kaders, who are chosen by their community, are tasked with helping the government health clinics (puskesmas) run services in the community, including controlling the COVID-19 pandemic. This study aims to ascertain the experiences of kaders in carrying out efforts against COVID-19. Using a descriptive phenomenological approach with semi-structured in-depth interviews, 13 kaders in the sub-district of the Bulurokeng Health Centre, Makassar, were selected using purposive sampling. With Colaizzi’s data analysis, six themes emerged relating to experiences of kaders during the COVID-19 pandemic: (1) strength of self-motivation; (2) valuable benefits; (3) noble duties of kaders; (4) challenges of working: (5) obtaining support; and (6) kaders’ hopes. In performing their roles kaders still encounter various challenges. Therefore community nurses as partners to kaders need to be more active in providing guidance related to optimizing the role of the kaders."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Izham
"Masalah gigi berlubang atau karies masih banyak dikeluhkan oleh anak-anak dan dewasa dan tidak bisa dibiarkan hinggah parah yang akan menimbulkan masalah kesehatan misalnya infeksi, kronis, ketidaknyamanan, dan kecacatan pada gigi dan mulut. Rata-rata pasien ke dokter gigi mengalami kerusakan gigi karies yang sudah parah, tingginya keparahan karies gigi di Indonesia menyebabkan besarnya kebutuhan perawatan yang kompleks mulai dari tindakan pencegahan sampai dengan perawatan saluran akar (endodontik). Perawatan karies pulpa yaitu perawatan saluran akar (endodontik) mempunyai resiko tinggi dalam kecelakaan medis. Pada masa Covid-19 telah mengubah sistem perawatan kesehatan yang ada di seluruh dunia, terutama tindakan kedokteran gigi yaitu endodontik yang sangat rentan tertular Covid-19. Di Indosesia kasus Covid-19 masih sangat tinggi dan berefek langsung pada dokter gigi, disisi lain dokter gigi dituntut harus menjalani sikap profesional dalam melayani pasiennya. Pada penelitian ini untuk mengetahui profesional dokter gigi umum dalam penatalaksanaan karies pulpa saat pandemi Covid-19 di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Indonesia. Metodenya subjeknya yaitu dokter gigi dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Makassar dan PDGI Gowa yang berpraktek pada masa Covid-19. Kuisioner Online diberikan kepada dokter gigi, dan sebanyak 231 responden penelitian ini. Uji statistic untuk melihat gambaran Pengetahuan, sikap, dan perilaku profesional dokter gigi dalam penatalaksanaan karies pulpa saat pandemi Covid-19 di Kota Makasaar dan Kabupaten Gowa (N=231). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 231 responden, ditemukan sebanyak 126 (54.5%) responden menunjukkan Perilaku Baik sedangkan Perilaku Kurang hanya 105 (45.5%) responden, Sikap Baik sebanyak 165 (71.4%) sedangkan Sikap Kurang hanya 66 (28.6%) responden dan Pengetahuan Baik sebanyak 204 (88.3%) sedangkan Pengetahuan Kurang hanya 27 (11.7%) responden. Pengaruh perilaku profesional dokter gigi dalam penatalaksanaan karies pulpa saat pandemi Covid-19 di Kota Makasaar dan Kabupaten Gowa dan sekitar 45.5 % dokter gigi yang perilakunya kurang dalam melakukan perawatan saluran akar gigi dimasa Covid-19. Maka dari itu PDGI sebagai organisasi profesi dokter gigi mengevaluasi anggotanya dan melakukan sosialisasi tentang profesional dalam praktek kedokteran gigi dimasa Covid-19

The problem of cavities or caries is still a lot of complaints by children and adults and cannot be allowed to get worse which will cause health problems such as infection, chronic, discomfort, and defects in the teeth and mouth. The average patient to the dentist experiences severe carious tooth decay, the high severity of dental caries in Indonesia causes the need for complex treatment ranging from preventive measures to root canal (endodontic) treatment. Treatment of pulp caries, namely root canal (endodontic) treatment, has a high risk of medical accidents. In times of Covid-19has changed the existing health care system around the world, especially dentistry, namely endodontics which is very vulnerable to contracting Covid-19. In Indonesia, Covid-19 cases are still very high and have a direct effect on dentists, on the other hand dentists are required to undergo a professional attitude in serving their patients.
In this study, to find outprofessional general dentist in the management of pulp caries during the Covid-19 pandemic in Makassar City and Gowa Regency, Indonesia.The method is subject to dentists from the Indonesian Dental Association (PDGI) Makassar Branch and PDGI Gowa who practiced during the Covid-19 period. Online questionnaires were given to dentists, and as many as 231 respondents in this study.A statistical test to see a description of the knowledge, attitudes, and professional behavior of dentists in the management of pulp caries during the Covid-19 pandemic in Makassar City and Gowa Regency (N=231). In this study, it was found that out of 231 respondents, it was found that 126 (54.5%) respondents showed good behavior while poor behavior was only 105 (45.5%) respondents, good attitude was 165 (71.4%) while poor attitude was only 66 (28.6%) respondents and Good Knowledge is 204 (88.3%) while Poor Knowledge is only 27 (11.7%) respondents. The influence of professional behavior of dentists in the management of pulp caries during the Covid-19 pandemic in Makassar City and Gowa Regency and about 45.5% of dentists whose behavior was lacking in carrying out root canal treatment during the Covid-19 period. Therefore, PDGI as a dental professional organization evaluates its members and conducts socialization about professionals in dental practice during the Covid-19 period.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aflah Faiz Rizqullah
"Skripsi ini merupakan penelitian yang menganalisis kebijakan publik pemerintah Kota Makassar di masa pandemi COVID-19 yaitu program Bantuan Sosial. Dalam penelitian ini mengambil perspektif dari stakeholder yang mana dalam penelitian ini masyarakat yang menjadi stakeholder utamanya. Selain itu terdapat juga stakeholder lainnya seperti Dinas Sosial, Kecamatan, Kelurahan, Pendamping bantuan sosial. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai implementasi kebijakan bantuan sosial di Kecamatan Mariso Kota Makassar dan bagaimana respon hingga reaksi masyarakat terhadap kebijakan ini. Selain itu pada penelitian ini terdapat aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat penerima bantuan sosial di Kecamatan Mariso Kota Makassar sebagai bentuk kekecawaan terhadap implementasi kebijakan Bantuan Sosial di Kecamatan Mariso terbukti cukup berhasil untuk memberikan tekanan sehingga aspirasi dan masukannya bisa terealisasi dan pemerintah melakukan evaluasi program bantuan sosial COVID-19. Untuk Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara kepada informan yang dalam hal ini adalah para stakeholder. Penelitian ini menggunakan teori Stakeholder Mapping yang dipopulerkan oleh Eden, Ackermann dan Bryson. Penelitian ini menggunakan 3 analisis dalam teori ini yakni yakni 1) Power versus Interest Grid, 2) Problem-Frame Stakeholders Map dan 3) Policy Implementation Mapping. Power versus Interest Grid digunakan peneliti untuk melihat dan menganalisis dari sisi minat (Interest) dan kekuatan (Power) untuk masyarakat sebagai Stakeholder utama dalam penelitian ini. Problem-Frame Stakeholders Map digunakan peneliti untuk melihat bagaimana kondisi Stakeholder yang dalam hal ini adalah masyarakat. Bagaimana masyarakat memecahkan permasalahan dalam program bantuan sosial ini dan apa tindakan yang dilakukan masyarakat untuk memecahkan permasalahan tersebut. Policy Implementation Mapping digunakan peneliti untuk menggambarkan strategi yang dilakukan masyarakat untuk mempengaruhi kebijakan bantuan sosial khususnya di Kecamatan Mariso Kota Makassar.

This thesis analyzes the Makassar government's public policy during the COVID-19 pandemic, namely the social assistance program. In this study, the perspective of stakeholders is taken, in which in this study the community is the main stakeholder. In addition, there are also other stakeholders such as the Social Service, District, sub District, Social Assistance Assistants. This research will explain the implementation of social assistance policies in Mariso District, Makassar and how the community responds to this policy. In addition, in this study, there were protests carried out by social assistance recipient communities in Mariso District, Makassar as a form of disappointment with the implementation of the Social Assistance policy in Mariso District, which proved successful enough to put pressure on so that aspirations and input could be realized and the government evaluated social assistance programs. COVID-19. This research conduct qualitative methods with data collection techniques using interviews with informants, in this case are the stakeholders. This study also uses the Stakeholder Mapping theory which was popularized by Eden, Ackermann and Bryson. This study uses 3 analyzes in this theory, namely 1) Power versus interest grid, 2) Problem-frame stakeholders map and 3) Policy implementation mapping. The Power versus interest grid is used by researchers to see and analyze from the side of interest and power for the community as the main Stakeholder in this research. The Problem-frame stakeholders map is used by researchers to see how the conditions of stakeholders, in this case, are the community. How does the community solve problems in this social assistance program and what actions are taken by the community to solve these problems. Policy implementation mapping is used by researchers to describe the strategies carried out by the community to influence social assistance policies, especially in Mariso District, Makassar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Aulia
"Latar belakang: Covid-19 adalah wabah pneumonia baru yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah bersama Forkopimda adalah membentuk kampung Tangguh bencana Covid-19 di tingkat kelurahan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kampung Tangguh dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Kota Payakumbuh.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualilatif dengan metode case study. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Dan upaya validitasi data dilakukan melalui triangulasi metode dan sumber.
Hasil: Pelaksanaan Kampung Tangguh Payobasung dan Kampung Tangguh Kubang Gajah dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Kota Payakumbuh telah berhasil sampai bulan Oktober, dibuktikan dengan tidak adanya kasus positif di kedua kampung Tangguh tersebut. Namun sejak terjadi kelonggaran pelaksanaan Kampung Tangguh terutama kegiatan piket di posko, pada bulan November sampai sekarang ditemukan peningkatan kasus positif di kedua Kampung Tangguh tersebut. Disamping itu di tahun 2021, ada beberapa pengalihan peran kader yang disesuaikan dengan kebijakan terbaru terutama dalam mensukseskan vaksinisasi. Kegiatan kader dalam mensosialisasikan dan memfasilitasi warga untuk vaksin telah berhasil mencapai cakupan vaksin di atas 30% pada kedua kampung tangguh tersebut.
Kesimpulan: Kelonggaran pelaksanaan Kampung Tangguh Kubang Gajah disebabakan oleh kekurangan dana dan menurunnya kesadaran warga sejak diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru. Diharapkan semua pihak yang terlibat dapat berkolaborasi meningkatkan peran masing-masing dalam pengoptimalan pelaksanaan kampung tangguh sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19. Selanjutnya untuk Kelurahan lain dapat menerapkan/mengadopsi kekompakan kader dalam berkerja sama, pemanfaatan IT oleh Kampung Tangguh Kubang Gajah dan program Hatinya PKK sebagai Ketahanan Pangan Kampung Tangguh Payobasung untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19 di kelurahan masing-masing.

Background: Covid-19 is a new pneumonia outbreak that has caused a public health emergency, including in Indonesia. Various efforts have been made by the Indonesian government and in collaboration with local governments for the prevention and control of Covid-19. One of the efforts made by the local government with Forkopimda is to form a Covid-19 disaster-resilient village at the village level. Therefore, this study aims to analyze the implementation of Kampung Tangguh in efforts to prevent and control Covid-19 at Payakumbuh city.
Method: This study uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques are conducted through in-depth interviews, observations and document studies. And data validity efforts are carried out through triangulation of methods and sources.
Result: The implementation of Kampung Tangguh Payobasung and Kubang Gajah in an effort to prevent and control Covid-19 in Payakumbuh City has been successful until October, as evidenced by the absence of positive cases in both Kampung Tangguh. However, since the implementation of Kampung Tangguh has been relaxed, especially picket activities at the post, in November until Now, an increase in positive cases has been found in both Kampung Tangguh. Besides that, in 2021, there are several transfer of cadre roles adapted to the latest policies, especially in the success of vaccination. Cadre activities in socializing and facilitating citizens for vaccines have managed to achieve vaccine coverage above 30% in both Kampung Tangguh.
Conclusion: The loose implementation of Kampung Tangguh Kubang Gajah is caused by underfunding and decreased awareness of citizens since the enactment of New Habit Adaptation. It is expected that all parties involved can collaborate to increase their respective roles in optimizing the implementation of resilient villages as an effort to prevent and control Covid-19. Furthermore, for other villages can apply/adopt the cohesiveness of cadres in cooperation, IT benefits by Kampung Tangguh Kubang Gajah and Hatinya PKK program as Food Security of Kampung Tangguh Payobasung for the prevention and control of Covid-19 in their respective villages.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mepsa Putra
"Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia telah menerapkan berbagai upaya dalam pencegahan dan penurunan stunting namun belum optimal. Kota Depok merupakan kota yang berhasil menurunkan angka stunting. Salah satu intervensi penanganan stunting adalah pemberian pelayanan gizi berbasis masyarakat dan promosi kesehatan. Kader kesehatan berperan dalam upaya pendampingan balita stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kader kesehatan dalam melakukan pendampingan stunting di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang terlibat di dalam penelitian ini yaitu 10 kader kesehatan. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis tematik. Berdasarkan data analisis yang dilakukan diperoleh 7 tema yaitu alasan menjadi kader, pemahaman kader terhadap stunting, tugas kader pendamping balita stunting, hambatan dan kendala kader dalam pendampingan stunting, respon kader dalam pendampingan balita stunting, manfaat pendampingan balita stunting, dan dukungan kader pendamping balita stunting. Kader kesehatan perlu mendapatkan peningkatan kapasitas melalui bimbingan dan pemantauan perawat untuk melakukan pendampingan balita stunting di komunitas.

The prevalence of stunting in Indonesia is still quite high. Indonesia has implemented various efforts to prevent and reduce stunting, but not optimal. Depok city is a city that has succeeded in reducing stunting rates. One intervention to handle stunting is the provision of community-based nutrition services and health promotion. Health cadres play a role in efforts to assist stunting toddlers. This research aims to explore the experiences of health cadres in providing stunting assistance in Depok City. This research is qualitative research with a phenomenological approach. The participants involved in this research were 10 health cadres. This research's analytical method uses thematic analysis. Based on the data analysis carried out, 7 themes were obtained, namely the reasons for becoming a cadre, the cadre's understanding of assisting stunting toddlers, the duties of cadres accompanying stunting toddlers, obstacles and obstacles for cadres in assisting stunting, cadre responses in assisting stunting toddlers, the benefits of assisting stunting toddlers, and cadre support in companion for stunting toddlers. Health cadres need to increase their capacity through guidance and monitoring of nurses to assist stunting toddlers in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rini Puji Lestari
"Sampai saat ini, jumlah kasus baru positif Covid-19 terus bertambah dan belum dapat dipastikan akhir dari kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia. Tingginya jumlah kasus baru Covid-19 merupakan cerminan penularan masih terjadi di masyarakat dan belum maksimalnya masyarakat melaksanakan imbauan protokol kesehatan. Namun di sisi lain, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan pelonggaran PSBB. Memasuki era tatanan new normal perlu ada perubahan perilaku dalam penerapan protokol kesehatan karena dapat mempercepat penanganan pandemi Covid-19. Tulisan ini membahas kondisi penerapan protokol kesehatan di masyarakat dan mencermati tantangan serta peluang yang dapat dilakukan dalam mengubah perilaku masyarakat agar dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19. Pelanggaran dan rendahnya penerapan protokol kesehatan
serta ketidakpuasan masyarakat sebagai tantangan sekaligus pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Perubahan perilaku melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui kegiatan Desa/Kelurahan/Kampung Tangguh Bencana Covid-19 merupakan kunci dalam pendisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Tingkat keberhasilan sangat dipengaruhi oleh komitmen
dan kerja sama semua sektor serta pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah daerah."
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2020
320 PAR 2:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bestfy Anitasari
"Praktek menyusui selama kehamilan masih banyak dilakukan oleh wanita, termasuk di Indonesia. Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya melaporkan hal yang tidak konsisten. Sebagian menyatakan bahwa praktek ini bermanfaat, yang lainnya melaporkan ada resiko baik pada ibu, janin dan anak yang disusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan praktek menyusui selama masa kehamilan dari perspektif wanita. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi interpretatif dengan wawancara mendalam terhadap tujuh partisipan yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan tahapan analisis Van Manen dan diperoleh 11 tema. Secara umum ibu yang menyusui selama masa kehamilan mengalami dilema antara memenuhi hak anak terhadap ASI dan keinginanya untuk berhenti menyusui. Hasil penelitian ini menyarankan agar tenaga kesehatan memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang masih menyusui tentang cara melakukan penyapihan yang benar pada anak.

Breastfeeding during pregnancy is still a common practice including in Indonesia. There are inconclusive findings regarding the benefit and the risk of the practice for mother, fetus and breastfed baby. This study aimed to interpret the breastfeeding practice during pregnancy from women perspective. Interpretative phenomenology design was applied where in-depth interviews were conducted to seven participants who purposively sampled. The qualitative data were analyzed using the Van Manen analysis stages in which eleven themes were obtained. Generally, it was found that mothers who continue their breastfeeding during pregnancy experience dilemma between the will to fulfill baby's right to lactation or to discontinue the breastfeeding. This study suggested that health providers should conduct health education to the breastfeeding pregnant women about how to perform correct weaning to their babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hildan Yudanto Nugroho
"Dalam penelitian tesis ini menganalisis kebijakan perbankan dalam penerapan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak pandemi Covid-19 dan upaya yang dilakukan UMKM akibat wabah Covid-19 di Kota Tangerang. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian doktrinal guna memberikan penjelasan secara sistematis terkait aturan hukum. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari bahan hukum kepustakaan, kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa kebijakan perbankan dalam penerapan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak pandemi Covid-19 adalah dengan memberikan penundaan pembayaran, pengurangan suku bunga, dan perpanjangan pinjaman. Meski membantu sejumlah debitur, kebijakan ini menemui hambatan dan profitabilitas bank dan risiko wanprestasi, sehingga Bank harus hati-hati dalam memberikan restrukturisasi terutama untuk UMKM. Dalam pemberiannya Bank harus mempertimbangkan kemampuan debitur membayar kembali kredit setelah pemulihan ekonomi. Adapun upaya yang dilakukan UMKM akibat wabah Covid-19 di Kota Tangerang yaitu UMKM harus beradaptasi dengan perubahan, beralih ke model online, dan memperkuat keberadaannya di platform digital. Pemerintah membantu UMKM dengan memberikan program restrukturisasi kredit untuk membantu mereka melewati dampak ekonomi pandemi. Program ini berhasil mempercepat pemulihan ekonomi, terutama di sektor UMKM di Kota Tangerang.

In this thesis research, we analyze banking policies in implementing credit restructuring for debtor affected by the Covid-19 pandemic and the efforts made by MSMEs as a result of the Covid-19 outbreak in Tangerang City. The research method used is doctrinal research, in order to provide a systematic explanation related to the rule of law.. This research is analytical descriptive in nature using secondary data sourced from legal literatur material, then analyzed qualitatively. The research results showed that banking policy in implementing credit restructuring for debtors affected by the Covid-19 pandemic was to provide payment delays, interest rate reductions, and loan extensions. Although it helps a number of debtors, this policy encounters obstacles to bank profitability and default risk, so banks must be careful ini providing restructuring, especially for MSMEs. In granting it, the Bank must consider the debtor’s ability to repay credit after economi cecovery. The efforts made by MSMEs due to the Covid-19 outbreak in Tangerang City, MSMEs must adapt to changes, switch to online business models, and strengthen their presence on digital platforms. The government is helping MSMEs by providing credit restructuring programs to help them get through the economic impact of the pandemic. This program has succeeded in accelerating economic recovery, specifically in the MSME sector in Tangerang City."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Aditya
"Pemerataan pelayanan bagi seluruh kalangan merupakan sebuah topik yang sering diperbincangkan di tingkat internasional dan juga nasional. Kerentanan lansia membuat percepatan akan vaksinasi diperlukan untuk mencegah Covid-19. Dalam pelaksanaannya diperlukan akses yang baik dan kebijakan yang memadai untuk lansia dalam proses vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akses lansia pada program vaksinasi Covid-19 di Kota Tangerang, dengan menggunakan teori akses dari Saurman (2016) yang membagi akses menjadi 6 dimensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan post positivist melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa akses pelayanan vaksinasi lansia sudah tersedia dengan baik secara fisik maupun akses non fisik, namun, terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan terutama dalam hal sumber daya pemerintah maupun terkait koordinasi antar elemen agar pelayanan dapat diakses dengan baik oleh masyarakat lansia. Kemudian diperlukan ketersediaan lansia dalam mengakses pelayanan tersebut dengan baik, hal tersebut disebabkan terdapat ketimpangan antara masyarakat yang bersedia untuk mencari informasi mengenai pelayanan dan mendapatkan pelayanan tersebut dengan masyarakat yang tidak memiliki keperdulian atau kemauan dalam mengakses pelayanan vaksinasi Covid-19

Equitable distribution of services for all circles is a topic that is often discussed at the international and national level. The vulnerability of the elderly makes the acceleration of vaccination necessary to prevent Covid-19. In its implementation, it is necessary to have good access and adequate policies for the elderly in the vaccination process. This study aims to analyze the access of the elderly to the Covid-19 vaccination program in Tangerang City, using the access theory from Saurman (2016) which divides access into 6 dimensions. This research is a descriptive research, with a post-positivist approach through data collection techniques in-depth interviews and literature study. The results in this study indicate that access to vaccination services for the elderly is available both physically and non-physically, however, there are several things that need to be optimized, especially in terms of government resources and related to coordination between elements so that services can be accessed properly by the elderly community. Then the availability of the elderly is needed in accessing these services properly, this is because there is an imbalance between the elderly community who are willing to seek information about services and get these services and the elderly people who do not have the concern or willingness to access Covid-19 vaccination services."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Ilham A Hamudy
"Penelitian ini adalah tentang kota layak anak (KLA). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam melindungi anak dan keluarnya UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang mengamanatkan kewajiban pemerintah daerah dalam mengurus anak. Penelitian ini berusaha menggambarkan pelbagai upaya yang dilakukan pemerintah Kota Surakarta dan Makassar dalam mewujudkan KLA, berikut faktor pendukung dan penghambat yang melingkupi perwujudan KLA tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif dan memadunya dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan beberapa poin penting tentang upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan KLA. Di Surakarta, misalnya, sudah ada beberapa puskesmas ramah anak. Puskemas itu dilengkapi dengan ruang tunggu khusus anak lengkap dengan alat bermainnya. Selain itu, layanan-layanan untuk anak seperti taman gizi, pojok ASI, dokter spesialis anak, layanan konseling anak dan tempat pelayanan korban kekerasan terhadap anak juga terus dilengkapi, dan masih banyak program lainnya. Tidak heran kalau penilaian Kementerian PPPA memberikan skor 713 dari total nilai yang terdapat dalam 31 indikator KLA yang sudah dipenuhi Kota Surakarta. Sedangkan, Kota Makassar belum banyak program yang dikerjakan pemerintah daerah. Pasalnya, Makassar relatif baru mencanangkan KLA dan kini masih tengah melakukan pembenahan. Di antara program yang baru dan sedang dilaksanakan Pemerintah Kota Makassar adalah pemberian akta kelahiran secara gratis, membangun rumah susun di kawasan kumuh, dan menjadikan dua kelurahan sebagai proyek percontohan KLA. Adapun faktor yang memengaruhi perwujudan KLA itu adalah komitmen. Tidak hanya komitmen kepala daerah, tetapi juga semua pihak terkait. Sebagai sebuah isu yang melibatkan pelbagai pihak, KLA juga membutuhkan kapasitas kelembagaan. Tidak hanya kapasitas Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai leading sector KLA, tetapi semua satuan kerja perangkat daerah terkait lainnya. Selain itu, program KLA tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, dan memerlukan biaya yang tidak sedikit."
Kementerian Dalam Negeri Ri,
351 JBP 7:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>